ANGGARAN DASAR
BADAN USAHA MILIK DESA MUARA BERKAH
DESA MUARA INTAN, KECAMATAN TAPUNG HULU, KABUPATEN
KAMPAR
PENDAHULUAN
dan kekayaan Desa yang diserahkan untuk dikelola sebagai bagian dari
usaha BUM Desa.
Saat ini BUM Desa diberi peluang untuk mengembangkan berbagai jenis
usahameliputi: bisnis yang bersifat sosial, bisnis penyewaan, usaha
perantara, bisnis perdagangan, bisnis keuangan, dan usaha bersama.
Namun dari jenis-jenis usaha yang ada tidak seluruhnya dapat
dilaksanakan di Desa, tetapi hanya jenis usaha yang sesuai kebutuhan dan
potensi Desa yang dapat dilaksanakan.
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Badan Usaha Milik Desa ini bernama Badan Usaha Milik Desa
MUARA BERKAH
2. Badan Usaha Milik Desa MUARA BERKAH berkedudukan di
Desa : MUARA INTAN
Kecamatan : TAPUNG HULU
Kabupaten : KAMPAR
BAB II
VISI, MISI, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Visi dan Misi
3
Pasal 3
Maksud dan Tujuan
1. Maksud pendirian BUM Desa adalah sebagai upaya menampung
seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang
dikelola oleh Desa dan/atau kerja sama antar-Desa.
2. Tujuan pembentukan BUM Desa adalah:
a. Meningkatkan perekonomian Desa;
b. Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan
Desa;
c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi
ekonomi Desa;
d. Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau
dengan pihak ketiga;
e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung
kebutuhan layanan umum warga;
f. Membuka lapangan kerja;
g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan
pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa;
dan
h. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli
Desa.
BAB III
MODAL DAN KEGIATAN USAHA
Pasal 4
Modal BUM Desa
1. Modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa.
2. Modal BUM Desa terdiri atas:a. Penyertaan modal Desa dan
Penyertaan modal masyarakat Desa.
4
BAB IV
JANGKA WAKTU BERDIRINYA
Pasal 8
Jangka waktu berdirinya BUM Desa Muara Berkah adalah untuk waktu
yang tidak ditentukan.
BAB V
ORGANISASIPENGELOLA
Pasal 9
Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUMDesa terdiri dari :
1. Penasihat
2. Pelaksana Operasional; dan
3. Pengawas.
Pasal 10
1. Penasihat dijabat secara ex officio oleh Kepala Desa.
2. Pelaksana Operasional berasal dari anggota masyarakat yang
memenuhi persyaratan dan dipilih melalui musyawarah Desa.
3. Pengawas mewakili kepentingan masyarakat Desa yang dipilih melalui
musyawarah Desa.
BAB V
ALOKASI HASIL USAHA
Pasal 11
a. Hasil usaha BUM Desa merupakan pendapatan yang diperoleh dari
hasil transaksi dikurangi dengan pengeluaran biaya kewajiban pada
pihak lain, serta penyusutan atas barang- barang inventaris dalam 1
(satu) tahun buku.
b. Tahun buku adalah tahun kalender, yaitu dimulai tanggal 1 Januari
dan ditutup tanggal 31 Desember.
c. Alokasi pembagian hasil usaha ditetapkan sebagai berikut:
1) 20% untuk operasional BUM Desa
7
Anggota Pendiri
1. Ahmad Fauzi (Ketua atau Wakil Ketua BPD)
2. Sunandar (wakil peserta musyawarah Desa)
3. Mukson (wakil peserta musyawarah Desa)
BAB I
TUGAS DAN HAK PENGURUS
Pasal 1
1. Pengurus bertugas :
a. Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan usaha BUM Desa .........
b. Menyelenggarakan pembukuan keuangan, inventaris dan pencatatan
lain yang dianggap perlu secara tertib dan teratur.
c. Membuat rencana kerja, anggaran pendapatan dan pengeluaran
BUM Desa.
d. Memberikan pelayanan kepada anggota/masyarakat secara jujur dan
adil.
e. Melakukan upaya-upaya untuk kemajuan dan pengembangan BUM
Desa.
f. Menyampaikan pertanggungjawaban pengelolaan setiap Tahun Tutup
buku kepada Pemerintah Desa melalui forum musyawarah Desa.
2. Pengurus mempunyai hak :
a. Mengambil keputusan dalam rangka pengelolaan dan usaha BUM
Desa dalam forum musyawarah.
b. Mendapatkan imbalan, honor dan atau sebutan lain yang besarnya
disesuaikan dengan kemampuan BUM Desa berdasarkan keputusan
Kepala Desa.
c. Mendapatkan bagian alokasi hasil usaha tahunan yang besarnya
sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar.
BAB II
KEWENANGAN DAN KEWAJIBAN
Pasal 2
Penasihat
1. Penasihat berwenang meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional
mengenai persoalan yang menyangkut pengelolaan BUM Desa dan
9
Pasal 3
Pelaksana Operasional
1. Direktur berkewajiban:
a. memimpin kegiatan pengelolaan usaha BUM Desa;
b. menjalankan usaha BUM Desa sesuai ketentuan dalam Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
c. bertindak atas nama lembaga untuk mengadakan perjanjian
kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengembangan usaha BUM
Desa.
d. mewakili BUM Desa di dalam dan di luar pengadilan;
e. memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa
kepada masyarakat melalui musyawarah Desa setiap 6 (bulan)
sekali.
f. memberikan penjelasan kepada Penasihat mengenai persoalan
yang menyangkut pengelolaan usaha Desa.
g. melaporkan keadaan keuangan BUM Desa akhir tahun melalui
musyawarah Desa Pertanggungjawaban.
2. Bagian Administrasi berkewajiban:
a. melaksanakan tugas kesekretarisan untuk mendukung kegiatan
Direktur;
b. melaksanakan administrasi umum kegiatan operasional BUM
Desa;
c. bersama Direktur meneliti kebenaran dari berkas-berkas
perjanjian dan kerjasama pelaksanaan usaha BUM Desa.
d. Membantu Direktur melaksanakan tugas kelembagaan BUM
Desa.
10
BAB II
MASA BAKTI
Pasal 6
1. Masa bakti Penasihat adalah selama menjabat sebagai Kepala Desa.
2. Masa bakti Pelaksana Operasional adalah 3 (tiga) tahun dan dapat
dipilih kembali untuk periode berikutnya.
3. Masa bakti Pengawas adalah 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali
untuk periode berikutnya.
BAB III
TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERSONEL
ORGANISASI PENGELOLA BUM DESA
Bagian Kesatu
Tata Cara Pengangkatan
Pasal 7
BAB IV
PENGELOLAAN USAHA BUM Desa
Pasal 11
1. Bagi unit usaha BUM Desa yang merupakan embrio BUM Desa, dapat
mengatur pengelolaannya sesuai dengan AD/ART pada unit usaha
yang selama ini sudah disepakati atau menurut aturan perundang-
undangan yang berlaku dan menyesuaikan dengan AD/ART BUM
Desa.
14
2. Hasil Usaha pada unit usaha BUM Desa adalah laba bersih setelah
dikurangi dengan biaya unit usaha.
Pasal 12
1. Dalam pengelolaan usaha swakelola BUM Desa menyelenggarakan
pencatatan administrasi secara terpisah dengan unit usaha BUM
Desa.
2. Secara periodik bagian keuangan memberikan laporan keuangan dan
perkembangan usaha swakelola kepada Direktur.
3. Ketentuan lebih terperinci mengenai pengelolaan usaha swakelola
dibuat secara tersendiri sesuai kesepatan pengurus dan pengawas
BUM Desa.
BAB V
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 13
Perubahan Anggaran Rumah Tangga dapat dilakukan melalui musyawarah
Desa yang disetujui lebih dari ½ (setengah) jumlah peserta musyawarah
Desa yang hadir.
BAB VI
PENUTUP
Pasal 14
1. Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan berdasarkan Berita Acara
Hasil Musyawara Desa tentang Pendirian BUM Desa.
2. Demikian Anggaran Rumah Tangga ini ditandatangani oleh pendiri
yang telah diberi Kuasa Penuh dalam musyawarah Desa tentang
Pendirian BUM Desa … (nama BUM Desa) pada tanggal …………………
Anggota Pendiri
1. ………nama….. 1…tanda tangan.. (Ketua atau Wakil Ketua BPD)
2. ………………….. 2……ttd (wakil peserta musyawarah Desa)
3. ………………… 3………ttd (wakil peserta musyawarah Desa)
Ditetapkan di :……………………..
Pada Tanggal :…………………….
KEPALA DESA ……..
Nama