Anda di halaman 1dari 14

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : INTERNALISASI NILAI AL-QURAN HADIS


B. Kegiatan Belajar : NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN WAWASAN KEBANGSAAN DALAM PRESPEKTIF QURAN HADIS (KB 3)
Refleksi : Semangat kebangsaan yaitu Cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangasa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya. Toleransi Sikap dan tindakan yang
menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI

10. Semangat
1. Religius
Kebangsaan

2. Jujur 11. Cinta Tanah Air

12. Menghargai
3. Toleransi
Prestasi

4. Disiplin 13. Bersahabat/Komunikatif

Konsep
(Beberapa
1 istilah dan A. Nilai-Nilai Dalam 5. Kerja Keras 14. Cinta Damai
Pendidikan Karakter
definisi) di
KB
6. Kreatif Berpikir 15. Gemar Membaca

7. Mandiri 16. Peduli Lingkungan

8. Demokratis 17. Peduli Sosial

9. Rasa Ingin Tahu 18. Tanggung Jawab


1. Kelompok I (Surat Yusuf
Ayat 1-6) Religius

2. Kelompok II (Surat Yusuf


Ayat 7-20)
Nilai Tanggung Jawab

3.Kelompok III (Surat


Nilai Tanggung Jawab Nilai Toleransi
Yusuf Ayat 21-29) Kejujuran

4. Kelompok IV (Surat
Yusuf Ayat 30-35) Rasa Ingin Tahu
Rasa Ingin Tahu

5. K e l om p o k VI (Surat Bersahabat/Komunikati
Yusuf Ayat 36-42) f

B. Nilai-Nilai Pendidikan
Karakter Dan Wawasan 6. K e l om p o k VI (Surat
Kebangsaan Dalam Yusuf Ayat 42-49)
Rasa Ingin Tahu
Perspektif Qu’ran (Surat
Yusuf)
7. K e l om p o k VII (Surat
Yusuf Ayat 54-57)
Menghargai prestasi

8. K e l om p o k VIII (Surat Nilai kepedulian


Nilai Tanggung Jawab
Yusuf Ayat 58-68) Sosial

9. K e l om p o k IX (Surat
Yusuf Ayat 69-79)
Nilai kejujuran

10.K e l om p o k X
(Surat Yusuf Ayat 80-93) Religius

11.K e l om p o k XI
(Surat Yusuf Ayat 94- Cinta damai
104).
C. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dan Wawasan
Kebangsaan Dalam Perspektif Hadis

‫حدثنا مؤمل بن هشام ٌعٌن‬ ‫حدثنا عبد هللا بن ٌوسف لال أخبرنا مالن عن‬ ‫أخبرنا ٌحً بن‬: ‫ أخبرنا عبد هللا لال‬:‫حدثنا عبدان لال‬
‫ سمعت أنس بن مالن لال جاء أعربً فبال‬: ‫سعٌد لال‬
‫عمر بن عبدهللا بن الزبٌر عن عمرو بن سلم‬
‫الٌشكري حدثنا إمسعٌل عن سوار‬ ‫الورلى عن أبى لتادة االنصري أن رسول هللا‬ ‫فً طائفة المسجد فجزره الناس فنهاهم النبً صلى هللا‬
‫أبً حمزة لال أبو داود وهو سوار‬ ‫ملسو هيلع هللا ىلص كان ٌصلً وهو حامل امامة بنت زٌنب بنت‬ ‫علٌه وسلم فلما لضى بوله أمر النبً ملسو هيلع هللا ىلص بذنوب من‬
‫الماء فأغرق علٌه‬
‫بن داود أبو حمزة المزٌن‬ ‫رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص والبى العاص بن ربٌعة بن عبد‬
‫شمس فإذا سحد وضعها و إذا لام حملها‬ ‫ مفاتٌح الغٌب ترلٌم الشاملة موافك للمطبوع‬: ‫الكتاب‬
‫الصٌرٌفً عن عمرو بن شعٌب عن‬ ‫ باب إذا حمل جارٌة صغٌرة‬,‫{وصحٌح البخاري‬ ‫ االمام العالم العالمة والحبر والبحر الفهامة‬: ‫المؤلف‬
‫أبٌه عن جده لال لال رسول هللا‬ { 334 ‫ صحٌفة‬2 ‫ جز‬. ‫على عنمه‬ ً‫فخر الدٌن دمحم بن عمر التمٌمى الرزي الشفع‬
‫ملسو هيلع هللا ىلص مروا أوالدكم بالصالة وهم أبناء‬ ‫الجامع الصحٌح المسند من حدٌث رسول‬: ‫الكتاب‬ ‫ ه‬1421 ‫ دار الكتاب العملٌة بٌروت‬: ‫دار النشر‬
‫سبع سننً واضربوهم علٌها وهم‬ {‫هللا ملسو هيلع هللا ىلص وسننه واٌامه {صحٌح البخاري‬ 32/‫ األولى عدد األجزء‬:‫ م الطبعة‬2000
ً‫أبناء عشر وفرلوا بٌنهم ف‬ ‫ دمحم بن إسماعٌل بن إبرهٌم بن مغٌرة‬: ‫الؤلف‬ •Hadis di atas menjelaskan bahwa suatu ketika
ada seorang Arab (badui) non Muslim datang ke
‫المضاجع‬ {‫ ه‬256 ‫البخاري ابو عبدهللا {المتوفى‬ masjid lalu kencing di dalam masjid. Sahabat-
•Hadis di atas memberikan penjelasan sahabat marah dan hampir memukuli orang
•Hadis di atas menceritakan tentang bahwa Rasulullah SAW pada suatu ketika tersebut, tetapi Rasulullah SAW melarang
instruksi Rasulullah SAW kepada umat sahabat-sahabat yang ada di lokasi tersebut
shalat dengan menggendong cucunya untuk menindakorang yang kencing tersebut.
Islam agar memerintah anaknya untuk yang bernama Amamah binti Zainab binti Rasulullah menyuruh para sahabat agar
melaksanakan ibadah shalat ketika Muhammad SAW. Pada waktu sujud, membiarkan orang tersebut kencing sampai
usia tujuh (7) tahun. Apabila pada usia Rasulullah menaruh cucunya, dan pada tuntas. Setelah orang tersebut menyelesaikan
10 tahun si anak tetap tidak mau waktu berdiri, Rasulullah menggendong kencingnya, Rasulullah menyuruh para sahabat
melaksanakan ibadah shalat, maka agar menyucikan lantai masjid tersebut dengan
cucunya tersebut. Hal ini menunjukkan
air, dan kemudian memberikan teguran serta
orang tua boleh memukul anaknya sikap dan perilaku Rasulullah yang cinta peringatan terhadap orang kafir tersebut
tersebut. dan sayang kepada anak, perempuan,
dan sesama.
A. Nilai-Nilai Dalam Pendidikan Karakter

1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,
dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
diri dan kelompoknya.
12. Menghargai PrestasiSikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Indonesia Heritage Fondation menyusun sembilan pilar karakter. Kesembilan pilar tersebut merupakan nilai nilai
universal yang di antaranya yaitu

1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaanya Nilai kecintaan terhadap tuhan merupakan nilai yang akan menjiwai nilai-nilai yang lainnya dan
nilai-nilai lainnya harus bersumber pada pilar yang pertama ini. Pilar pertama ini juga searah dengan nilai yang dikembangkan pada
dasar idiologi bangsa kita, yaitu pancasila.
2. Kemandirian dan tanggung jawab Kemandirian dan tanggung jawab akan melatih anak untuk menjadi pribadi yang terbaik. Anak
akan terbiasa tidak menyalahkan keadaan atau orang lain, menerima segala akibat dari perbuatan yang dilakukan. Anak tidak
menggantungkan dirinya terhadap orang lain, ia akan berusaha dengan segala kemampuannya untuk mendapatkan yang terbaik di
dalam hidupnya.
3. Kejujuran/ amanah Mengajarkan nilai kejujuran bukanlah suatu hal yang mudah, dikarenakan dalam fonomena kehidupan banyak
sekali nilai ketidakjujuran dipraktekkan di segala bidang kehidupan dan hal tersebut dijadikan teladan bagi anak, sehingga
menyebabkan nilai kejujuran tidak dikenal. Dari sini, maka nilai kejujuran harus dikembangkan dalam pendidikan karakter yang
meliputi: kejujuran terhadap diri sendiri, orang lain, terhadap lembaga, dan terhadap masyarakat.
4. Hormat dan santun Hormat tidak akan diberikan kecuali bila itu juga diterima. Kita harus menghormati anak-anak kita dahulu (dari
kita berbicara dan memperlakukannya) sebelum menuntut mereka menghormati kita. Hormat yang anak terima di rumah akan
menjadi dasar untuk hormat kepada diri sendiri, dan hormat yang dilakukan di rumah akan menjadi dasar sikap hormat dan santun
kepada orang lain.
5. Dermawan, suka menolong dan gotong- royong Dermawan, suka menolong dan gotong royong merupakan nilai- nilai yang
tercermin dalam salah satu dasar negara kita. Nilai-nilai tersebut mendorong anak untuk memiliki sikap kepekaan.
6. Percaya diri, kreatif dan pekerja keras. Percaya diri, kreatif dan pekerja keras merupakan sikap yang mampu mendorong anak
untuk memiliki semangat untuk mencapai masa depan yang lebih bagus. Anak yang memiliki sikap percaya diri akan mudah untuk
mengembangkan bakatnya. Apalagi jika sikap tersebut dibarengi dengan kerja keras dan kreatif maka anak kelak akan mampu
menemukan hal-hal yang baru dalam kehidupannya.
7. Kepemimpinan dan keadilan Menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan keadilan harus dilatih dan dibiasakan sejak dini. Nilai
kepemimpinan dan keadilan yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bertujuan untuk mengembangkan kepribadian peserta
didik yang siap menjadi khalifah di muka bumi. Mampu menghapus ketidakjujuran dan mau membela yang benar.
8. Baik dan rendah hati Baik hati dan rendah diri adalah nilai manusiawi yang penting dimiliki oleh anak-anak. Sikap ini melibatkan
komponen-komponen seperti empati, ramah, keberanian dan lain-lain. Anak yang didik dengan sikap baik hati dan rendah diri, ia akan
terhindar dari sikap sombong. Masa depannya diwarnai dengan sikap emapti dan peduli terhadap sesama dan enggan untuk
berprilaku yang merugikan orang lain.
9. Toleransi, kedamaian dan kesatuan. Nilai toleransi, kedamaian dan kesatuan perlu ditanamkan sejak dini pada jiwa anak- anak.
Karena, kita ketahui bersama bahwa bangsa kita terdiri dari beraneka ragam suku, agama, budaya, adat istiadat dan latarbelakang.
Dengan nilai ini, anak diajarkan untuk menghargai keberagaman tersebut, anak diajarkan untuk bisa hidup dalam keberagaman dan
mampu menjalin persatuan dan kesatuan

Najib Sulhan dan M Furqon Hidayatullah mengembangkan nilai-nilai karakter berdasarkan sifat karakter Rasulallah, yaitu:
1. Sidiq Sidiq adalah sebuah kenyataan yang benar yang tercermin dalam perkataan, perbuatan atau tindakan dan keadaan batinnya.
Sifat sidiq oleh M Furqon dijabarkan menjadi beberapa indikator, yaitu: memiliki sistem keyakinan untuk merealisasikan visi, misi dan
tujuan, memiliki kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, jujur dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,
dan berakhlak mulia.:
2. Amanah Amanah adalah sebuah kepercayaan yang harus diemban dalam mewujudkan sesuatu yang dilakukan dengan penuh
komitmen, kompeten, kerja keras dan konsisten. Pengertian amanah ini dapat dijabarkan menjadi beberapa indikator, yaitu: rasa
memiliki dan tanggung jawab yang tinggi; memiliki kemampuan mengembangkan potensi secara optimal; memiliki kemampuan
mengamankan dan menjaga kelangsungan hidup; memiliki kemampuan membangun kemitraan dan jaringan.
3. Fatanah Fatanah adalah sebuah kecerdasan, kemahiran, atau penguasaan bidang tertentu yang mencakup kecerdasan intelektual,
emosional, dan spiritual. Menurut Toto Tasmara yang dikutip oleh M. Furqon bahwa karakteristik jiwa fatanah yaitu: arif dan bijak,
integritas tinggi, kesadaran untuk belajar, sikap proaktif, orientasi kapada tuhan, terpercaya dan ternama, menjadi yang terbaik,
empati dan perasaan terharu, kematangan emosional, keseimbangan, jiwa penyampai misi, jiwa kompetisi.
4. Tabligh Tabligh adalah sebuah upaya merealisasikan pesan atau misi tertentu yang dilakukan dengan pendekatan atau metode
tertentu. Pengertian ini dapat dijabarkan menjadi beberapa indikator yaitu: memiliki kemampuan merealisasikan pesan atau misi;
memiliki kemampuan berinteraksi secara efektif dan memiliki kemampuan menerapkan pendekatan dan metode dengan tepat
B. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dan Wawasan Kebangsaan Dalam Perspektif Qu’ran (Surat Yusuf)
1. Kelompok I (Surat Yusuf Ayat 1-6)
Religius
Kata dasar dari religius adalah religi yang berasal dari bahasa asing religion sebagai bentuk dari kata benda yang berarti agama atau
kepercayaan akan adanya sesuatu kekuatan kodrati di atas manusia.

Sedangkan religius berasal dari kata religious yang berarti sifat religi yang melekat pada diri seseorang. Religius sebagai salah satu
nilai karakter dideskripsikan oleh Suparlan sebagai sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Nilai karakter ini bisa kita temukan dengan memahami bahwa kepribadian Nabi Yusuf dan Ya’kub adalah pribadi orang yang taat
kepada Allah dan mematuhi syariat agama. Itulah sebab utama mengapa mereka berdua dipilih sebagai Nabi pengembat risalah umat
2. Kelompok II (Surat Yusuf Ayat 7-20)
Nilai Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Inilah yang penulis temukan dalam karakter
ya’kub, karena kepeduliannya sebagai ayah untuk memberikan kasih sayang dan perlindungan terhadap anaknya demi kemashlahatan
bersama. Q.S Yusuf ayat 13
َ ْ ِ ٰ ِ ْ َ ْ ِ ْ َ َ ِ ْ ِ َ ِ ْ َّ ْ َ ِ َ َ َ ْ ِ َ َْ ْ َ ْ ِ ِ ْ ََ ْ َ َ
‫الذئب وانخم عنه ػ ّؿلين‬ ّ ‫فال ّ ّاني لححزن ّن ْٓي ان حذوتيا ّة ٖه واخاف ان يأكله‬
13. Dia (Ya„qub) berkata, “Sesungguhnya kepergian kamu bersama dia (Yusuf) sangat menyedihkanku dan aku khawati r serigala akan
memangsanya, sedangkan kamu lengah darinya.”

3.Kelompok III (Surat Yusuf Ayat 21-29)


Nilai Tanggung Jawab

Walaupun sebelumnya sudah disebutkan tentang tanggung jawab, namun pada kelompok ini sosok figur yang memiliki tanggung
jawab menurut penulis adalah raja mesir yang membeli Yusuf dari keterpurukan dan setelah dibuang oleh saudara saudaranya.
Disebutkan pada ayat 21-22.
َْ
ٗ َ َِ َ َْ َ ِ ْ ِ ََّّ َ َ ٰ َ َ ً َ َ ٗ َ ََّ ْ َ َ َ َ ْ َّ ْ َ ٰ َ ِ ٰ ْ َ ْ َ َ ْ ِ َٰ ْ
َّ َ َ
ْ ْ ْ
‫ام َرا ّح ٖ ْٓه اك ّر ّم ْي مثيىه عس ْٓى ان ينؿعنآْ او نخ ّخذه ولداۗوكذ ّلك مكنا ّلييسؽ ّفى الار ّضِۖ و ّلنع ّلمه ّمن حأ ّوي ّل‬ ْ ‫ص َه ل‬ ‫م‬ ‫ن‬ْ ‫ىه م‬‫د‬ ‫ت‬‫اش‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ َ
ّ ّ ّ ّ ‫وفال ال‬
َ
َْ ْ ِْ ْ َ َ ٰ َ َ ً ْ َّ ً ْ ِ ِ ٰ ْ َ ٰ ٗ َّ ِ َ َ َ َ َّ َ َ َ ْ ِ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َّ ٰ َ ْ َ ٰٓ َ ٌ َ ِ ‫ْ َ َ ْ َ ه‬
َ‫اس لا يعلمين ولما ةلغ اشد ْٓه احْينه حكما و ّعلماۗوكذ ّلك َْ ّزى المح ِّ ّنح‬ ّ ‫دۗ واّٰلل غ ّالب على ام ّر ٖه ول ّكن اكثد الج‬
ّ ‫الاح ّادي‬
21. Orang Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,368) “Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik. Mudah-mudahan dia
bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Demikianlah, (kelak setelah dewasa,) Kami memberikan kedudukan yang baik
kepada Yusuf di negeri (Mesir) dan agar Kami mengajarkan kepadanya takwil mimpi. Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengerti.
22. Ketika dia telah cukup dewasa, Kami berikan kepadanya kearifan dan ilmu. Demikianlah, Kami memberi balasan kepada orang-orang
yang berbuat baik.
Menurut penafsiran yang disebutkan oleh Ibn Katsir bahwa Allah mengabarkan tentang keadaan yusuf as, bahwa Allah telah
menetapkan bahwa orang yang membeli yusuf adalah seseorang yang berasal dari mesir, dan dia adalah sosok yang memiliki
kepedulian dan bertanggung jawab.
Nilai Kejujuran
Nilai kejujuran merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan dan pekerjaan. Hal itu ada pada pribadi Yusuf sebagai karakter yang melekat padanya. Selain karakter kejujuan
ada juga pengembangan nilai karakter yang terdapat pada kelompok ayat ini yaitu ‘iffah’. Beliau menjaga kehormatannya dan
bersabar atas fitnah yang menimpanya. Sebagaimana terdapat pada ayat 23-29.

ْ ََ َ ‫ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ه َّ ٗ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َّ ٗ َ ْ ِ ه‬ َ ََّ ْ َّ ْ َ َ ْ َ َ ِ َّ ِ ْ َ
‫ايۗ ّانه لا ِيؿ ّل الٰ ّل ِم ْين َولقد‬ ‫اّٰلل ّانه ر ِّ ْٓي اسِن مثي‬ ّ ‫اودحه ال ّت ْي وي ّف ْي ةْي ّخىا عن نؿ ِّ ٖه َوغلق ّج الاةياب وفالج وْيج لكۗفال معاذ‬ َ ‫َو َر‬

ٗ َ ْ َ ْ َّ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ِ ْ َ َ ْ ٗ َّ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُّ ِ ْ َ َ ْ َ َ ٰ َ َ َ َ ْ ِ ٰ َّ ْ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ
‫وَّمج ّة ٖهٖۙ ووم ّةىاۚ ليل ْٓا ان را ةروان ر ّة ٖهۗكذ ّلك ّلنص ّهف عنه الِ ْۤيء والؿحشاْۤءۗ ّانه ّمن ّعت ّادنا المخل ّصحَ واستتقا الباب وفدت ف ّميصه‬
َ َ َ ْ ْ َّ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ ٌ ْ َ ٌ َ َ ْ َ َ َ ُّ ْ َ َّ ْ ِ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َّ ِ ِ ْ
ْ ً ِ
‫ابۗ فالج ما جزاْۤء من اراد ّةاو ّلك س ْۤيءا ّال ْٓا ان يسجن او عذاب ا ّليم فال ّني راودح ّني عن نؿ ّس ي وش ّىد‬ ّ ‫ّمن دة ٍر والؿيا س ّيدوا لدا الب‬
ٰ َّ َ َ َ ْ
َ ‫ه‬ َ َ ِ َ ْ َ َ َ َ ِ ِ ْ َّ ِ ٗ ِ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ ٰ ْ َ َ ِ َ ْ َ َ ُ َ ِ ِ ْ َّ ِ ٗ ِ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ٌ َ
‫اود ّمن او ّلىاۚ ّان كان ف ّميصه فد ّمن فت ٍل ؾصدفج ووي ّمن الك ّذ ّةحَ واّ ن كان ف ّميصه فد ّمن دة ٍر ؾكذةج ووي ّمن الص ّد ّفحَ ؾلما را‬ ّ ‫ش‬
َْ ْٰ َ ْ ِ َّ َْ ْ ْ َ ْ َ َ ٰ ْ َ ْ ْ َ ِ ِ ْ ِ ٌ ْ َ َِّ َ ْ َ َّ َِّ ْ َ ْ ٗ َّ َ َ ِ ِ ْ َّ ِ ٗ َ ْ َ
ࣖ َ‫ك كْ ّج ّمن اْٰ ِّ يِٕح‬ ّ َّ‫كِۖ ّا‬
ّ ‫ۗان كيدكن ع ّٰيم ييسؽ اع ّرض عن وذا واسخؼ ّؿ ّري لّذن ّت‬ ّ ‫ف ّميصه فد ّمن دة ٍر فال ّانه ّمن كي ّدكن‬
23. Perempuan, yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya, menggodanya. Dia menutup rapat semua pintu, lalu berkata, “Marilah mendekat
kepadaku.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah. Sesungguhnya dia (suamimu) adalah tuanku. Dia telah memperlakukanku dengan
baik. Sesungguhnya orang-orang zalim tidak akan beruntung.”

24. Sungguh, perempuan itu benar-benar telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Yusuf pun berkehendak kepadanya sekiranya dia tidak
melihat tanda (dari) Tuhannya.369) Demikianlah, Kami memalingkan darinya keburukan dan kekejian. Sesungguhnya dia (Yusuf) termasuk
hamba-hamba Kami yang terpilih.

25. Keduanya berlomba menuju pintu dan perempuan itu menarik bajunya (Yusuf) dari belakang hingga koyak dan keduanya mendapa ti
suami perempuan itu di depan pintu. Dia (perempuan itu) berkata, “Apakah balasan terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu
selain dipenjarakan atau (dihukum dengan) siksa yang pedih?”
26. Dia (Yusuf) berkata, “Dia yang menggoda diriku.” Seorang saksi dari keluarga perempuan itu memberikan kesaksian, “Jika bajunya koyak
di bagian depan, perempuan itu benar dan dia (Yusuf) termasuk orang-orang yang berdusta.
27. Jika bajunya koyak di bagian belakang, perempuan itulah yang berdusta dan dia (Yusuf) termasuk orang-orang yang jujur.”
28. Maka, ketika melihat bajunya (Yusuf) koyak di bagian belakang, dia (suami perempuan itu) berkata, “Sesungguhnya ini adalah tipu
dayamu (hai kaum wanita). Tipu dayamu benar-benar hebat.

29. Wahai Yusuf, lupakanlah ini dan (wahai istriku,) mohonlah ampunan atas dosamu karena sesungguhnya engkau termasuk orang-orang
yang bersalah.”
Toleransi
Yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari
dirinya.
Inilah bentuk toleransi yang dicontohkan oleh sosok raja mesir tersebut. Sebagaimana sisebutkan dalam ayat 25- 29. Adanya silang
pendapat itu tidak menjadikannya gegabah untuk memutuskan bahwa istrinya pasti benar, sehingga datanglah seorang saksi yang
juga merupakan bagian dari anggota keluargaperempuan itu, lalu mengatakan “jika baju gamisnya koyak di bagian depan, maka
perempuan itu benar, dan yusuf termasuk orang yang berdusta.

4. Kelompok IV (Surat Yusuf Ayat 30-35)


Rasa Ingin Tahu

Rasa ingin tahu merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Dan inilah yang bisa kita lihat dari sosok wanita-wanita pembesar di Mesir yang selalu berupaya
mengetahui lebih meluas dan mendalam sesuatu yang didengarnya. Sebagaimana tertera pada ayat 30-32.
ْ َ َ ْ ْ َ َّ َ َ ٰ َ َ ‫ىىا َع ْن َّن ْؿِهۚ َف ْد َش َؼ َؿ َىا ِس ًّتاۗ اَّنا لَ َج ٰد‬
َ ‫زْز ِح َراو ِد َؾ ٰت‬ َْ ِ َ َ ْ َْ َْ ٌَ ْ َ ََ
‫ىىا ّف ْي َل ٍل ُّم ّت ْح ٍَ ؾلما َس ّمعج ّة َمك ّر ّوَّن ا ْر َسلج‬ ّ ٖ ّ ّ ‫خ‬
ّ ّ ‫ع‬‫ال‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ام‬ ‫ث‬
ّ ‫ن‬ ‫ي‬‫د‬ّ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ى‬‫ف‬ّ ‫۞ وفال ّنسي‬
‫ة‬
َ
َ‫اَ هّٰلل ما‬ َ َ َ ْ ِ َ َّ ِ َ ْ َ َ ْ َّ َ َ ٗ َ ْ َ ْ ٗ َ ْ َ َ َّ َ َ َّ ْ َ َ ْ ِ ْ َ َ ًْ ْ َ َ َِّ ْ َ ٰ َّ َ َّ ِ َّ ِ َ ْ َ َ ْ َ َ َّ ْ َ
ّ ّ ‫احد ٍة ّمن ِىَّن ّس ّكْينا َّوفال ّج اخرج علي ّىنۚ ؾلما راين ْٓه اكبدنه وفِعن اي ّديىنِۖ وفلن ح‬ ّ ‫ّالي ّىن واعخدت لىن مخكِٕاً واحج كل و‬
ً ْ ِ َ َ َ ََّ َ ْ ِ َ ٗ ِ ِ ٰ َ ْ َ ْ َ ْ َّ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َّ ْ َ ٗ ُّ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ ْ َِّ ْ ِ ْ َّ َِّ ٰ َ ْ َ َ ٌ ْ َ ٌ َ َ َّ َ ٰ ْ ً َ َ َ ٰ
‫وذا بشهاۗ ّان وذآْ ّالا ملك ك ّريم فالج ؾذ ّلكن ال ّذي لمتن ّني ّؾح ّهۗولقد راودحه عن نؿ ِّ ٖه ؾاسخعصمۗولخيَ لم يؿعل مآْ امره لْيِججَ ولحكينا‬
‫ه‬
‫ّم َن الص ّؼ ّر ْي َن‬
30. Para wanita di kota itu berkata, “Istri al-Aziz menggoda pelayannya untuk menaklukkannya. Pelayannya benar-benar membuatnya mabuk
cinta. Kami benar-benar memandangnya dalam kesesatan yang nyata.”
31. Maka, ketika dia (istri al-Aziz) mendengar cercaan mereka, dia mengundang wanita-wanita itu dan menyediakan tempat duduk bagi
mereka. Dia memberikan sebuah pisau kepada setiap wanita (untuk memotong-motong makanan). Dia berkata (kepada Yusuf), “Keluarlah
(tampakkanlah dirimu) kepada mereka.” Ketika wanita-wanita itu melihatnya, mereka sangat terpesona (dengan ketampanannya) dan mereka
(tanpa sadar) melukai tangannya sendiri seraya berkata, “Mahasempurna Allah. Ini bukanlah manusia. Ini benar-benar seorang malaikat yang
mulia.”
32. Dia (istri al-Aziz) berkata, “Itulah orangnya yang menyebabkan kamu mencela aku karena (aku tertarik) kepadanya. Sungguh, aku benar-
benar telah menggoda untuk menaklukkan dirinya, tetapi dia menolak. Jika tidak melakukan apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya
dia akan dipenjarakan dan benar-benar akan termasuk orang yang hina.”

Cinta damai Yaitu


sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan amam atas kehadiran dirinya. Ini dapat kita lihat
setelah Yusuf mengetahui makar dan tujuan dia dipanggil oleh Zulaikha karen sesuatu yang tidak baik lalu beliau memilih lebih baik
penjara daripada terkesan mengganggu orang lain dan menyusahkan orang lain dengan kehadiran dirinya. Kisah tentang ujian
berikutnya yang dialami Yusuf as. ketika dipenjarakan oleh istri Al-’Aziz termuat dalam Q.S. Yusuf: 30-32

5. K e l om p o k VI (Surat Yusuf Ayat 36-42)


Bersahabat/Komunikatif

karakter bersahabat dan komunikatif ini bisa terlihat dengan pembicaraan dan tanggapan serta dakwah yang beliau sampaikan
dengan santun kepada 2 orang narapidana tersebut, beliau menggunakan analogi logika agar mereka bias memahami dengan
nalarnya, dengan demikian ini diantara kemuliaan yang Allah karuniakan kepada beliau. Sebagaimana disebutkan bagaimana karakter
komunikatif yang terpancar dalam pribadi yusuf pada ayat 37-40.
ٰ ْ ْ ِ َ ‫َ ْ ِ َّ َ َ ْ َّ ِ ْ ِ ْ َ ه‬ َ ََّ َّ َ ِ ٰ َ ِ َ ْ َّ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ ِ ِ ْ ََّ َّ ٰ َ ِ ٌ َ َ َ ِ ْ ْ َ َ َ َ
َ
‫اّٰلل ووم ّةالا ّخر ّة‬ َ ْ ْ ْ َ
ّ ‫فال لا يأ ّحيكما طعام ح ْرزف ّن ٖ ْٓه ّالا نبأحكما ّبتأ ّوي ّل ٖه فتل ان يأ ّحيكماۗذ ّلكما ّدا علم ّني ر ِّيۗ ّ ّاني حركج ّملَ في ٍم لا يْ ّمجين ّة‬
ٰ َّ َ َ َ َ ْ َ َ ‫ه‬ ْ َ ْ َ ٰ ْ َ ْ ‫ِ ْ ٰ ِ ْ َ َ َّ َ ْ ِ َّ َ ٰ َ ْ ْ ٰ ْ َ َ ْ ٰ َ َ َ ْ ِ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ ُّ ْ َ ه‬
َّ
‫اس ول ّكن‬ َ
ّ ‫اّٰلل علْينا وعلى الج‬ ّ ‫اّٰلل ّمن شيءٍۗ ذ ّلك ّمن ؾض ّل‬ ّ ‫ي ّاةر ّويم واّ سحـ ويعقيبۗ ما كان لجآْ ان نش ّهك ّة‬ ْٓ ‫وم ك ّؿرونٖۙ واحتعج ّملَ اةا ّْۤء‬
َ
َ َ ْ ْ ‫ُّ َ َ ِ ْ َ َ ْ ٌ َ ه‬
ْ‫اّٰلل ال َياح ِد ال َقَّى ِار َما َح ْع ِت ِد ْو َن م ْن ِد ْون ٖه اَّل ْٓا ا ْس َما ًْۤء َسَّم ْْي ِخ ِم ْي َوآْ ا ْن ِخم‬ِ ‫اب مخؿرفين خحد ام‬
َ ِ َّ َ َ ْ
ٌ ‫الجاس َلا يَ ْشك ِر ْو َن ٰي ُصاس َبي الِ ْجن َءا ْر َة‬
ّ ْٓ ّ ّ ۗ ّ ّ ّ ّ ّ ّ ّ ّ ‫اكثد‬
َ
َ ْ َِ َْ َ َّ َ َ ْ َّ ٰ َ ِ َ ْ ِ ْ َ ٰ ِ َّ َّ ْ ِ ِ ْ َ ََّ َ َ َ ‫ْ ِ ْ ِ َّ ه‬ ٰ ْ ِ ْ َ ِ ‫َ ٰ َ ِ ِ ْ َّ َ ْ َ َ ه‬
‫اس لا يعلمين‬ ّ ‫الددذ الق ّيم ول ّكن اكثد الج‬ ّ ‫ّٰللۗامر الا حعتد ْٓوا ّال ْٓا ّاياهۗذ ّلك‬
ّ ّ ‫واةاْۤؤكم مآْ انزل اّٰلل ّةىا ّمن سلِ ٍنۗ ّا ّن اْحكم ّالا‬
37. (Yusuf) berkata, “Tidak ada makanan apa pun yang akan diberikan kepadamu berdua, kecuali aku telah menjelaskan takwilnya sebelum
(makanan) itu sampai kepadamu. Itu sebagian dari yang diajarkan Tuhan kepadaku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama kaum
yang tidak beriman kepada Allah, bahkan kepada akhirat pun mereka ingkar.

38. Aku mengikuti agama nenek moyangku, (yaitu) Ibrahim, Ishaq, dan Ya„qub. Tidak pantas bagi kami mempersekutukan suatu apa pun
dengan Allah. Itu adalah bagian dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (semuanya), tetapi kebanyakan manusia tidak
bersyukur.

39. Wahai dua penghuni penjara, manakah yang lebih baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi
Mahaperkasa?

40. Apa yang kamu sembah selain Dia hanyalah nama-nama (berhala) yang kamu dan nenek moyangmu buat sendiri. Allah tidak
menurunkan suatu keterangan apa pun yang pasti tentang hal (nama-nama) itu. Ketetapan (yang pasti benar) itu hanyalah milik Allah. Dia
telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui .

Kerja keras Kerja keras merupakan perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna
menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik- baiknya. Selain itu, kerja keras juga merupakan perilaku yang menunjukan
upaya sungguh- sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya

6. K e l om p o k VI (Surat Yusuf Ayat 42-49)


Rasa Ingin Tahu

Karakter ini sudah disebutkan sebelumnya, namun pada kelompok ayat ini beranjak dari munculnya mimpi raja. Raja menceritakan
perihal mimpinya itu kepada para pejabat pemerintahannya, serta agamawan, dan orang yang cerdik dan pandai tentang takwil
mimpi. Namun, setelah Raja selesai menceritakan mimpinya, mereka menjawab: Mimpi Tuan itu adalah mimpi mimpi yang kosong.
Tidak puas dengan itu, karena rasa ingin tahu yang bersarang pada pemikirannya Kemudian salah seorang dari teman Yusuf ketika
berada di dalam penjara teringat akan kemampuan Yusuf mentakwilkan mimpi mereka sebelumnya. Dia pun meminta Raja untuk
mengutusnya kepada Yusuf agar dapat mentakwilkan mimpinya tersebut. Yusuf pun berhasil mentakwilkan mimpi sang Raja hingga
dia dilepaskan dari penjara, ini sebagai bentuk balas budi yang dilakukan Raja kepada yusuf.
7. K e l om p o k VII (Surat Yusuf Ayat 54-57)
Menghargai prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain. Ini yang tampak dari kepribadian Raja, ketika yusuf telah berprestasi mentakwilkan mimpinya
dan berusaha mengaktualisasikan takwil mimpi tersebut agar perekonomian masyarakat tetap aman dan terkendali, lalu bentuk
penghormatan dan penghargaan yang dinerikan Raja kepada yusuf sebagaimana disebutkan dalam ayat 54-57.

ْ َ َ ٌ ْ َ ٌ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َّ َ َ ٗ َ ََّ َّ َ َ ْ ْ َ ِ ْ ْ َ ْ َ
ٌ‫اج َع ْلن ْي َع ٰلى َخ َزاْۤىين ْال َا ْرض ان ْي َسؿ ْي ٌظ َعل ْيم‬ ْ ْ ِْ ِ َْ َ ََ
ّ ّ ّّۚ ّ ّ ّ ‫وفال الم ّلك ائخ ّيني ّة ٖ ْٓه اسخخ ّلصه ّلنؿ ّسيۚ ؾلما كلمه فال ّاَّك الييم لدينا م ّكحَ ا ّمحَ فال‬
َ ْ َّ َ ْٰ ْ ََ َ ْ ْ ْ َ ِ َ َ َّ َ ْ ْ ِ ََ ِ ْ َ ْ ِ َ َْ َ ََّّ َ ٰ َ
‫َوكذ ّلك َمكنا ّل ِي ْي ِسؽ ّفى الا ْر ّض َيت َتَّيا ّمن َىا سْيد يشا ِْۤءۗ ن ّصْي ِب ّة َرح َم ّتنا َم ْن نشا ِْۤء َولا ن ّض ْي ِع اج َر ال ِمح ِّ ّن ْحَ َولاج ِر الا ّخ َر ّة خ ْح ٌد ّلل ّذدذ‬
َ ِ َّ ِ َ ِ ٰ
ࣖ ‫ا َمج ْيا َوكان ْيا َيخق ْين‬
54. Raja berkata, “Bawalah dia (Yusuf) kepadaku agar aku memilih dia (sebagai orang yang dekat) kepadaku.” Ketika dia (raja) telah
berbicara kepadanya, dia (raja) berkata, “Sesungguhnya (mulai) hari ini engkau menjadi seorang yang berkedudukan tinggi di lingkungan kami
lagi sangat dipercaya.”
55. Dia (Yusuf) berkata, “Jadikanlah aku pengelola perbendaharaan negeri (Mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga
(amanah) lagi sangat berpengetahuan.”
56. Demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri ini (Mesir) untuk tinggal di mana saja yang dia kehendaki. Kami
melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.
57. Sungguh, pahala akhirat itu (pasti) lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa.

8. K e l om p o k VIII (Surat Yusuf Ayat 58-68)


Nilai Tanggung Jawab

Walaupun karakter ini sudah sebutkan sebelumnya. Namun pada kelompok ayat ini afiliasi dari karakter tanggung jawab itu terlihat
dari sikap Yusuf yang berusaha menyiapkan dan menyimpan hasil panen selama tujuh tahun berturut-turut demi perbekalan untuk
menghadapi musim paceklik di tahun-tahun berikutnya. Pada ayat berikutnya ini juga terlihat karakter tanggung jawab yang ada pada
pribadi Ya’kub terhadap keselamatan anak-anaknya, karena beliau sangat perhatian dan mencintai anak-anaknya. Dan mereka juga
mematuhi arahan dari ayahnya. Sebagaimana yang akan dijelaskan pada ayat 65-68.

َ َ ِ َ َ َ ََ ِ َ َْ ََ َْ َ َ ْ َ ْ َّ َ ِ َ ُ ٰ َ َ َ ِ َ َ ْ َّ َ َ ُ ِ َ َ َ ِ َ َ َّ َ
‫َولما ؾخح ْيا َمتاع ِى ْم َوجد ْوا ّةضاعخ ِى ْم ِردت ّال ْي ّى ْمۗ فال ْيا يٰٓا َةانا َما ن ْت ّغ ْيۗ و ّذ ٖه ّةضاعتنا ِردت ّالْينا َون ّم ْح ِد اولنا َوَحؿظ اخانا َون ْزداد ك ْيل‬
ْ
ِ ْ ِ َ َ ٰ َ ِ ‫ِ ْ َ َ َّ ٰ َ ْ ِ َ ْ َ ِ ْ َ َ ه‬ َ َ ُّ ْ َ َّ ْ َِّ َ َ ‫َ ْ ٰ َ َ ْ ٌ َّ ْ ٌ َ َ َ ْ ِ ْ َ ٗ َ َ ِ ْ َ ه ِ ْ ِ ْ َ ْ ً َ ه‬
‫اّٰلل لتأحن ّني ّة ٖ ْٓه ّال ْٓا ان يحاط ّةكمۚ ؾلمآْ احيه مي ّذقىم فال اّٰلل على ما نقيل‬
ّ ‫ة ّعح ٍدۗ ذ ّلك كيل ي ّسحد فال لن ار ّسله معكم ستى حْحي ّن مي ّذقا ّمن‬
ِ ْ ََّ َ ْ َ َ ‫ْ ِ ْ ِ َّ ه‬ َ ْ ‫ُّ َ َ َ َ َ ِ ْ ْ َ ْ ِ ْ َ ه‬ َ ‫َوك ْي ٌل َو َف َال ٰي َتنَّي َلا َح ْد ِخ ِل ْيا م ْن َةاب َّواحد َّو ْاد ِخ ِل ْيا م ْن َا ْة‬
‫ّٰللۗع ح ّه حيكلج‬ ّ ّ ‫اّٰلل ّمن ش ْيءٍۗ ّا ّن اْحكم ّالا‬
ّ ‫اب مخؿ ّرف ٍثۗومآْ اػ ّني عنكم ّمن‬ ٍ ‫ي‬ ّ ٍ ّ ٍ ّ ّ ّ
َ ‫ض‬ ٰ َ َ ْ ِ َْ َْ ً َ َ َّ َ ‫َ ه‬ ِ ْ َ ْ َ َ َ ِ ْ ِ َ ِ َ َ ِ ْ َ ْ ْ ِ َ َ َّ َ َ ْ ِ َ َ ْ ََّ َ َ ْ َ ْ َ َ
ۗ‫ىىا‬ ‫اّٰلل ّم ْن ش ْي ٍء ّالا حاجث ّف ْي نؿ ّس يعقيب ف‬
ّ ‫َوع ح ّه ؾلْيخيك ّل ال ِمخي ّكلين َولما دخليا ّمن سْيد ام َرو ْم اةيو ْمۗ ما كان ِيؼ ّن ْي عنى ْم ّمن‬
َ
َ ْ َِ َْ َ َّ َ َ ْ َّ ٰ َ ِ ٰ ْ ََّ َ ْ ْ ِ َ ٗ َّ َ
ࣖ ‫اس لا يعلمين‬ ّ ‫واّ نه لذو ّعل ٍم ّلما علمنه ول ّكن اكثد الج‬
65. Ketika mereka membuka barang-barang mereka, mereka menemukan barang-barang (penukar) mereka dikembalikan kepada mereka.
Mereka berkata, “Wahai ayah kami, apa (lagi) yang kita inginkan? Ini barang-barang kita dikembalikan kepada kita, kita akan dapat
mendatangkan bahan makanan untuk keluarga kita, dan kami akan menjaga saudara kami, serta kita akan mendapat tambahan jatah
(gandum) seberat beban seekor unta. Itu adalah suatu (tambahan) jatah yang mudah (bagi raja Mesir).”

66. Dia (Ya„qub) berkata, “Aku tidak akan melepaskannya (pergi) bersama kamu, sebelum kamu bersumpah kepadaku atas (nama) Allah,
bahwa kamu pasti akan membawanya kembali kepadaku, kecuali jika kamu dikepung (oleh musuh).” Setelah mereka memberikan janji
kepadanya, dia (Ya„qub) berkata, “Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan.”

67. Dia (Ya„qub) berkata, “Wahai anak-anakku, janganlah kamu masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang
berbeda-beda. (Namun,) aku tidak dapat mencegah (takdir) Allah dari kamu sedikit pun. (Penetapan) hukum itu hanyalah hak Allah. Kepada-
Nyalah aku bertawakal dan hendaklah kepada-Nya (saja) orang-orang yang bertawakal (meningkatkan) tawakal(-nya).”

68. Ketika mereka masuk dari arah yang sesuai dengan perintah ayahnya, (hal itu) tidak dapat mencegah sedikit pun keputusan Allah, tetapi
(itu) hanya suatu keinginan pada diri Ya„qub (yaitu kasih sayang kepada anak-anaknya) yang telah dipenuhinya. Sesungguhnya dia benar-
benar mempunyai pengetahuan karena Kami telah mengajarkan kepadanya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Nilai kepedulian sosial


Pada kelompok ayat ini juga tercermin karakter kepedulian sosial dri pribadi yusuf, berkat wahyu yang Allah karuniakan kepada
beliau untuk mengetahui takwil mimipi dan kebenaran dari takwil itu, sehingga muncullah kepedulian sosial dari pribadi yusuf.
Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain. Kepedulian yang
dimaksud bukanlah untuk terlalu mencampuri urusan orang lain, tetapi lebih kepada membantu menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan dan perdamaian. Mengenai bentuk kepedulian ini, disebutkan dalam ayat 58-62.
ِ َ َ َ ََ ِ َ ِ َّ َ ِْ َ َ َ ْ ِ َ َّ َ َّ َ َ َ ْ ِ ْ ِ ٗ َ ْ ِ َ ْ ِ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ِ َ َ َ َ ِ ْ ِ ِ َ ْ َ َ َ
‫ّم ْن ا ّة ْيك ْمۚ الا ح َر ْون ّان ْ ْٓي ا ْو ّفى‬ ‫از ّو ْم فال ائخ ْ ّين ْي ّةا ٍٍ لك ْم‬
ّ ‫ى‬َ ْ‫ب‬
ّ ‫وجاْۤء ّاخية ييسؽ ؾدخليا ع ح ّه ؾعرؾىم ووم له من ّكرون ولما جىزوم‬
ِ َ ْ َ َ َ ِ َٰ َّ َ ِ َ َ ِ ْ َ ِ َ ِ َ ْ ِ َ ْ ِ َ ْ َ َ َ ْ ْ ْ ِ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ ْ َ ْ ۠ َ َ ْ
ْ
‫لؿ ّعل ْين َوفال ّل ّؿت ٰي ّن ّه اجعل ْيا‬ ‫اود عنه اةاه واّ نا‬ ‫د‬ ‫ج‬ ‫س‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ال‬‫ف‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ة‬‫ر‬ ‫ق‬‫ح‬ ‫ا‬ ‫ل‬‫و‬ ‫ي‬ ‫د‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫م‬‫ك‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ي‬‫ك‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ؾ‬ ‫ه‬ٖ ‫ة‬ ‫ي‬ْ ‫ن‬ ْ
‫ي‬
ِ
‫ح‬‫أ‬ ‫ح‬ ْ ‫الك ْي َل َوا َنا َخ ْح ِد ال ِم ْج لّذ ْح ََ ؾان ل‬
‫م‬
ّ ّ ّ ّ ّ ّ ّ ّ
َ ِ َّ َ َ َ
ْ ٰٓ َ َْ َ َ ِ ْ َّ ََ َ َ َ ُ
‫ّةضاعخ ِى ْم ّف ْي ّرحا ّل ّى ْم لعل ِى ْم َيع ّرؾ ْين َىآْ ّاذا انقل ِت ْيْٓا ّالى او ّل ّى ْم لعل ِى ْم َي ْر ّجع ْين‬
58. Saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir), lalu mereka masuk ke (tempat)-nya. Maka, dia (Yusuf) mengenali mereka, sedangkan mereka
benar-benar tidak mengenalinya.372)

59. Ketika dia (Yusuf) menyiapkan perbekalan (bahan makanan) untuk mereka, dia berkata, “Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah
denganmu (Bunyamin). Tidakkah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan takaran (gandum) dan aku adalah sebaik-baiknya penerima
tamu?

60. Jika kamu tidak membawanya kepadaku, kamu tidak akan mendapat jatah (gandum) lagi dariku dan jangan kamu mendekatiku.”

61. Mereka berkata, “Kami akan membujuk ayahnya agar mengizinkan kami membawanya dan sesungguhnya kami benar-benar akan
melaksanakannya.”

62. Dia (Yusuf) berkata kepada para pembantunya, “Masukkanlah (kembali) barang-barang mereka (yang mereka jadikan alat tukar)373) ke
dalam karung-karung mereka. (Hal itu dilakukan) agar mereka mengetahuinya apabila telah kembali kepada keluarga mereka. Mudah-
mudahan mereka kembali lagi.”374)

Semangat kebangsaan Karakter semangat kebangsaan dapat kita dapati dan kita lihat dalam diri para pahlawan yang telah berjuang
merebut kemerdekaan negara Republik Indonesia tanpa mengharapkan balasan maupun pujian dari orang lain.
Diantara hal yang sangat penting pada pengembangan karakter ini juga adalah nila keadilan. Nilai keadilan dalam surat ini terdapat
pada ayat ke-55 yang berbunyi sebagai berikut:
ٌ‫اج َع ْلن ْي َع ٰلى َخ َزاْۤىين ْال َا ْرض ان ْي َسؿ ْي ٌظ َعل ْيم‬
ْ َ َ
‫فال‬
ّ ّ ّّۚ ّ ّ ّ
Terjemah Kemenag 2019
55. Dia (Yusuf) berkata, “Jadikanlah aku pengelola perbendaharaan negeri (Mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga
(amanah) lagi sangat berpengetahuan.”

9. K e l om p o k IX (Surat Yusuf Ayat 69-79)


Nilai kejujuran
Sebenarnya nilai kejujuran ini sudah kita sebutkan dan sudah ada pada ayat sebelumnya, namun pada kelompok ayat ini menjelaskan
tentang tulus dan jujurnya niatan saudara yusuf untuk mendapatkan bahan makanan dan tidak terbetik sedikitpun untuk melakukan
tipu muslihat.

10.K e l om p o k X (Surat Yusuf Ayat 80-93)


Religius
Perasaan religius ialah perasaan berkaitan dengan Tuhan atau Yang Maha Kuasa, antara lain takjub, kagum, percaya, yakin keimanan,
tawakal, pasrah diri, rendah hati ketergantungan pada Ilahi,merasa diri sangat kecil, kesadaran akan dosa dan lain-lain
Dan bentuk karakter religius ini terlihat dari jawaban Ya’kub ketika menghadapi situasi dimana beliau kehilangan dua anak yang amat
dicintai. Sebagaimana yang ditegaskan pada ayat ke 83.

ْ ْ ْ َ ‫ه‬ َ ٌ ْ َ ٌ ْ َ َ ً ْ َ ْ ِ ِ ِ ْ َ ْ ِ َ ْ َ َّ َ ْ َ َ َ
ِ‫اّٰلل ا ْن َّيأح َين ْي به ْم َجم ْي ًعاۗ اَّن ٗه ِو َي ال َعل ْي ِم اْحَك ْيم‬
ِ ‫ۗع َسى‬‫فال ةل سيلج لكم انؿِكم امراۗ ؾصبد ج ّميل‬
ّ ّ ّ ّ ّّ ّ ّ
83. Dia (Ya„qub) berkata, “Sebenarnya hanya dirimu sendiri yang memandang baik urusan (yang buruk) itu. (Kesabaranku) adalah kesabaran
yang baik. Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semua kepadaku. Sesungguhnya hanya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi
Mahabijaksana.”

11.K e l om p o k XI (Surat Yusuf Ayat 94-104).


Cinta damai
Cinta damai ini bisa dipahami apabila okepribadian sesorang memiliki sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan amam atas kehadiran dirinya. Dan inilah yang terdapat dalam kepribadian Ya’kub ketika memafkan kesalahan
anak-naknya yang telah berdusta, kemudian memohonkan ampunan kepada Allah untuk mereka. Dan sikap ini juga terdapat dalam
diri Yusuf, dengan penuh rasa suka dan lapang dada beliau menyambut kedatangan keluarganya, yang membuat mereka merasa
damai.

C. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dan Wawasan Kebangsaan Dalam Perspektif Hadis


‫حدجنا مؤمل بن ىشام ًعني اميشكري حدجنا امسعيل عن سوار أيب محزة كال أبو داود وىو سوار بن داود أبو محزة املزين امصيًفي عن معرو بن شعيب عن أبيو عن جده كال كال رسول‬
‫هللا ملسو هيلع هللا ىلص مروا أوا ابمصالة ومه أبناء س بع سنين وارضبومه عوهيا ومه أبناء عرش وفركوا بيهنم يف املضاجع‬.
Hadis di atas menceritakan tentang instruksi Rasulullah SAW kepada umat Islam agar memerintah anaknya untuk melaksanakan
ibadah shalat ketika usia tujuh (7) tahun. Apabila pada usia 10 tahun si anak tetap tidak mau melaksanakan ibadah shalat, maka orang
tua boleh memukul anaknya tersebut.
‫حدجنا عبد هللا بن ًوسف كال أخربان ماكل عن معر بن عبدهللا بن امزبي عن معرو بن سمل امورىق عن أىب كتادة الاهرصي أن رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص اكن ًصيل وىو حامل امامة بنت زًنب بنت‬
} 334 ‫ حصيفة‬2 ‫ جز‬. ‫ ابب اذا محل جارًة صغية عىل عنلو‬,‫رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص والىب امعا بن ربيعة بن عبد مشس فاذا حسد وضعيا و اذا كام محويا {وحصيح امبخاري‬
}‫اجلامع امصحيح املس ند من حدًث رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص وسننو واايمو {حصيح امبخاري‬: ‫امكتاب‬
}‫ ه‬256 ‫ دمحم بن اسامعيل بن ابرىمي بن مغية امبخاري ابو عبدهللا {املتوىف‬: ‫امؤمف‬
‫ مزكع الاسالم‬: ‫مصدر امكتاب‬
Hadis di atas memberikan penjelasan bahwa Rasulullah SAW pada suatu ketika shalat dengan menggendong cucunya yang bernama
Amamah binti Zainab binti Muhammad SAW. Pada waktu sujud, Rasulullah menaruh cucunya, dan pada waktu berdiri, Rasulullah
menggendong cucunya tersebut. Hal ini menunjukkan sikap dan perilaku Rasulullah yang cinta dan sayang kepada anak, perempuan,
dan sesama. Perilaku ini memberikan teladan pembelajaran kepada umat Islam untuk supaya memiliki karakter cinta kepada sesama,
kepada anak, dan kepada perempuan. Karakter cinta, peduli, kasih sayang ini sejalan dengan nilai-nilai perilaku manusia terhadap
sesama manusia. Nilai nilai perilaku manusia terhadap sesama manusia meliputi: taat peraturan, toleran, peduli, kooperatif,
demokratis, apresiatif, santun, bertanggung jawab, menghormati orang lain, menyayangi orang lain, pemurah (dermawan), mengajak
berbuat baik, berbaik sangka, empati dan konstruktif.

‫ مسعت أوس بن ماكل كال جاء أعريب فبال يف طائفة املسجد جفزره امناس فهنامه امنيب ملسو هيلع هللا ىلص فوام كىض بوهل أمر امنيب ملسو هيلع هللا ىلص‬: ‫أخربان حيي بن سعيد كال‬: ‫ أخربان عبد هللا كال‬:‫حدجنا عبدان كال‬
‫بذهوب من املاء فأغرق عويو‬
‫ مفاثيح امغيب تركمي امشامةل موافق نومطبوع‬: ‫امكتاب‬
‫ه‬
‫ الامام امعامل امعالمة واحلرب وامبحر امفيامة خفر ا ين دمحم بن معر ا متميى امرزي امشفعي‬: ‫املؤمف‬
32/‫ الوىل عدد الجزء‬:‫ م امطبعة‬2000 ‫ ه‬1421 ‫ دار امكتاب امعموية بيوت‬: ‫دار امنرش‬
Hadis di atas menjelaskan bahwa suatu ketika ada seorang Arab (badui) non Muslim datang ke masjid lalu kencing di dalam masjid.
Sahabat-sahabat marah dan hampir memukuli orang tersebut, tetapi Rasulullah SAW melarang sahabat-sahabat yang ada di lokasi
tersebut untuk menindakorang yang kencing tersebut. Rasulullah menyuruh para sahabat agar membiarkan orang tersebut kencing
sampai tuntas. Setelah orang tersebut menyelesaikan kencingnya, Rasulullah menyuruh para sahabat agar menyucikan lantai masjid
tersebut dengan air, dan kemudian memberikan teguran serta peringatan terhadap orang kafir tersebut

Perilaku Rasulullah di atas menunjukkan sikap toleran terhadap orang lain. Meskipun orang yang kencing tersebut jelas-jelas salah,
tetapi kesalahan tersebut dilakukan karena ketidaktahuan. Rasulullah sangat bijaksana dengan membiarkan orang yang kencing
tersebut untuk menuntaskan kencingnya. Sebab ketika ditegur dan dimarahi pada waktu kencingnya belum selesai, sangat
dimungkinkan orang tersebut lari ke mana-mana dan air kencingnya malah meluber ke mana-mana. Di samping toleran, bijaksana,
Rasulullah memberikan pelajaran kepada para sahabat, agar dalam memberikan sanksi kepada orang yang salah itu ketika orang
tersebut berbuat kesalahan dengan kesengajaan padahal sudah mengetahui bahwa perbuatannya itu salah.

Daftar materi
2 pada KB yang Berdasarkan apa yang saya pelajari belum ada menemukan materi yang sulit dipahami
sulit dipahami

Daftar materi yang


sering mengalami
3 miskonsepsi dalam tidak ada materi yang miskonsepsi
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai