3. Refleksi
Zainal muchlisin
a. Hadis makbul terbagi menjadi dua yaitu; Shahih dan
hasan.
b. Hadis mardud hanya satu yaitu dha’if.
6. Hadis Shahih dibagi menjadi dua; shahih li dzatihi dan
shahih li ghairihi.
7. Hadis shohih adalah Hadis yang muttashil (bersambung)
sanadnya, diriwayatkan oleh orang adil dan dhabith (kuat
daya ingatan) sempurna dari sesamanya, selamat dari
kejanggalan (syadz), dan cacat (`illat).
8. Hadis Hasan adalah Hadis yang bersambung sanadnya,
diriwayatkan oleh orang adil, kurang sedikit ke-dhabith-
annya, tidak ada keganjilan (syadz), dan tidak ada `illat.
9. Hadis Hasan terbagi menjadi dua macam, yaitu Hasan li
Dzatih dan Hasan li Ghayrih.
a. Hadis Hasan lidzatih adalah Hadis yang memenuhi
persyaratan Hadis Hasan.
b. Hadis Hasan li Ghayrih adalah ‚ Hadis Dha`if
diriwayatkan melalui jalan (sanad) lain yang sama atau
lebih kuat.
10. Hadis Dha’if yaitu Hadis yang tidak memenuhi sebagian
atau semua persyaratan Hadis Hasan atau Shahih,
misalnya sanad-nya tidak bersambung (muttashil), para
perawinya tidak adil dan tidak dhabith, terjadi keganjilan
baik dalam sanad atau matan (syadz) dan terjadinya cacat
yang tersembunyi (`illah) pada sanad dan matan.
11. Hadis Dha`if tidak identik dengan Hadis mawdhu` (Hadis
palsu). Hadis dha’if hanya ada sifat kelemahan atau kurang
dalam matan atau sanad sedang Hadis Maudhu’ Hadis
palsu, bukan dari rasul dibilang dari Rasul.
Zainal muchlisin
Daftar materi
yang sering Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi ketika masuk
mengalami pada materi hadis dilihat dari segi kualitas hadis yaitu ketika
3
miskonsepsi menentukan kualitas hadis antara hadis shahih dan hadis
dalam masyhur.
pembelajaran
Zainal muchlisin