Anda di halaman 1dari 1

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama Mahasiswa : Amarul Fadli


B. Judul Modul : Al Qur’an Hadits
C. Kegiatan Belajar : Tafsir Al Qur’an Kontemporer

D. Refleksi : Kegiatan Belajar 4 memberikan pengetahuan dan wawasan


tentang pengertian tafsir kontemporer, sejarah munculnya tafsir kontemporer, dan
pendekatan-pendekatan tafsir kontemporer.

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


Tafsir kontemporer ialah tafsir atau penjelasan ayat Al-Quran
yang disesuaikan dengan kondisi kekinian atau saat ini.
Metode tafsir kontemporer adalah, metode penafsiran Al-
Quran yang menjadikan problem kemanusiaan yang ada
sebagai semangat penafsirannya.
Jadi secara terperinci maksud dari tafsir modern kontemporer
adalah; merekonstruksi kembali produk-produk tafsir klasik
yang sudah tidak memiliki relevansi dengan situasi modern.

Ulama-ulama modern kontemporer yang menginginkan


pendekatan dan metodologi baru dalam memahami Islam
antara lain yaitu: Ali Harb, Nashr Hamid Abu Zayd, dan Fazlur
Rahman.
Konsep (Beberapa istilah
1
dan definisi) di KB
Kemunculan tafsir kontemporer erat kaitannya dengan mulai
muncul istilah pembaharuan yang dipopulerkan oleh beberapa
ulama modern kontemporer yang menginginkan pendekatan
dan metodologi baru dalam memahami Islam.

Pendekatan-Pendekatan Tafsir Kontemporer :


1. Pendekatan Ilmiah
2. Pendekatan Semantik
3. Pendekatan Hermeneutika
4. Pendekatan Ilmu-Ilmu Sosial
5. Pendekatan yang bersifat mengarah pada pembebasan
6. Pendekatan Pluralisme Agama

1. Penjelasan mengenai pendekatan semantic.


Daftar materi pada KB 2. Penjelasan mengenai hermeneutika double movement.
2
yang sulit dipahami 3. Penjelasan mengenai Weltanchauung atau world view.
4. Penjelasan mengenai Teologi Feminis.

Pendekatan yang bersifat mengarah pada pembebasan


dengan tujuan kesetaraan atau kesamaan antara laki-laki dan
perempuan yang disebut dengan pendekatan feminisme atau
gender.
Daftar materi yang sering
Menurut saya ; saya setuju dengan Amina Wadud bahwa
3 mengalami miskonsepsi
selama ini tidak ada metode tafsir yang objektif terbukti
dalam pembelajaran
dengan adanya visi atau tujuan penafsir yang ingin
mendukung kesamaan gender atau feminisme. Apakah
memang benar kesamaan gender di al Qur’an ada?

Anda mungkin juga menyukai