Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)”. Ucapan salam dan
salawat atas junjungan Nabi besar Muhammad SAW karena tuntunan beliau yang
membawa kita pada jalan kebenaran.
Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing dan
memotivasi dalam penyeleseian karya ini serta semua pihak yang telah membantu
baik moril maupun materil. Semoga segala yang telah kita kerjakan merupakan
bimbingan yang lurus dari Yang Maha Kuasa.
Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala
kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah
ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di
masa mendatang.. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi
kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
3
3. Apa dasar akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pemerintah daerah ?
4. Bagaimana siklus akuntansi keuangan daerah ?
5. Bagaimana sistem akuntansi pemerintah daaerah ?
C. Tujuan penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
memudahkan pengendalian yang efektif atas seluruh aset, utang, dan
ekuitas dana.
3. Transparansi
Transparansi dalam pelaporan keuangan bertujuan untuk menyediakan
informasi keuangan yang terbuka bagi masyarakat dalam rangka
mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
6
Terdapat beberapa macam sistem pencatatan yang dapat digunakan, antara lain :
Single entry
Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, sistem pencatatan
single entry dilakukan oleh bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran
baik di level Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) maupun Satuan Kerja
Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD). Sistem ini hanya sebagai alat kontrol
sistem akuntansi yang sebenarnya yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola
Keuangan SKPD (PPK SKPD) dan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD).
Double entry
Sering juga disebut sebagai sistem tata buku berpasangan. Menurut
sistem ini, pada dasarnya suatu transaksi ekonomi akan dicatat dua kali.
Pencatatan dengan sistem ini disebut dengan istilah menjurnal. Dalam
pencatatan tersebut, sisi Debit berada di sebelah kiri sedangkan sisi Kredit
berada di sebelah kanan. Setiap pencatatan harus menjaga keseimbangan
persamaan dasar akuntansi. Persamaan dasar akuntansi merupakan alat bantu
untuk memahami sistem pencatatan ini. Persamaan dasar akuntansi tersebut
berbentuk sebagai berikut:
AKTIVA + BELANJA = UTANG + EKUITAS DANA + PENDAPATAN
Triple entry
7
C. Dasar Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Basis kas
Basis kas ( cash basis ) menetapkan pengukuran atau pencatatan transaksi
ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan
pada kas. Apabila transaksi tersebut belum menimbulkan perubahan pada kas
maka transaksi tersebut tidak dicatat. Contohnya adalah SP2D biaya perjalan
dinas yang diterbitkan pada tanggal 1 Januari 2006 dan diterima oleh
bendahara pngeluaran pada tanggal 5 Februari 2006, maka oleh bendahara
pengeluaran, transaksi tersebut baru dicatat pad tanggal 5 Februari 2006, yaitu
pada saat pertanggungjawaban. Secara akuntansi, pengeluaran tersebut
seharusnya diakui ( dicatat ) pada tanggal 1 Januari 2006 bukan pada saat
pertanggungjawaban.
Basis akrual
Basis akrual ( acrual basis ) adalah dasar akuntansi yang mengakui
transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa tersebut
terjadi ( dan bukan hanya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar ).
Oleh karena itu, transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa dicatat dalam
catatan akuntansi dan diakui dalam laporan keuangan periode terjadinya.
Untuk contoh di atas, transaksi tersebut akan dicatat pada tanggal 1 Januari
2006 dengan mendebit biaya perjalan dinas dan mengkredit kas sebesar yang
tercantum dalam SP2D tersebut. Basis akrual telah ditetapkan dalam SAP dan
dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 untuk Pemda. Sehingga seluruh
Pemda di Indonesia sudah harus menerapkan mulai tahun 2007.
8
Basis kas modifikasian
Menurut butir 12 dan 13 lampiran XXIX (Tentang Kebijakan Akuntansi)
Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 disebutkan bahwa:
- Basis atau dasar kas modifikasian merupakan kombinasi dasar kas dengan
dasar akrual
- Transaksi penerimaan atau pengeluaran kas dibukukan (dicatat atau
dijurnal) pada saat uang diterima atau dibayar (dasar kas). Pada akhir
periode dilakukan penyesuaian untuk mengakui transaksi dan kejadian
dalam periode berjalan meskipun pengeluaran atau penerimaan kas dari
transaksi dan kejadian dimaksud belum terealisasi.
Sistem akuntansi keuangan daerah dapat dijelaskan secara rinci melalui siklus
akuntansi, yaitu tahap-tahap yang terdapat dalam sistem akuntansi, seperti :
1. Analisis transaksi
2. Jurnal transaksi
Penjurnalan adalah prosedur pencatatan transaksi keuangan pada buku
jurnal. Jurnal dibedakan menjadi dua yaitu jurnal umum dan jurnal khusus.
Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua jenis
9
transaksi, sedangkan jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk
mencatat hanya satu jenis transaksi.
Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, buku jurnal yang
digunakan dalam akuntansi keuangan daerah meliputi buku jurnal penerimaan
kas, buku jurnal pengeluaran kas, dan buku jurnal umum.
4. Neraca saldo
Prosedur penjurnalan dan posting dilakukan selama satu periode
akuntansi. Prosedur berikutnya adalah penyusunan neraca saldo pada akhir
periode akuntansi. Neraca saldo adalah daftar rekening-rekening beserta saldo
yang menyertainya. Neraca saldo yang benar menuntut kesamaan keseluruhan
jumlah pendebitan dengan keseluruhan jumlah pengkreditan. Neraca saldo
akan benar jika proses pemindahan transaksi dari jurnal ke rekening juga
benar.
5. Jurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaian disusun untuk tujuan-tujuan sebagai berikut:
Melaporkan semua pendapatan yang diperoleh selama periode
akuntansi.
Melaporkan semua belanja yang terjadi selama periode akuntansi.
Melaporkan dengan akurat nilai aktiva pada tanggal neraca. Sebagian
nilai aktiva pada awal periode telah terpakai selama satu periode
akuntansi yang dilaporkan.
10
Melaporkan secara akurat kewajiban (utang) pada tanggal neraca.
Dalam hal ini pembiayaan sebenarnya sudah terjadi, tetapi belum
dibayar.
6. Neraca saldo setelah penyesuaian
Setelah jurnal penyesuaian dibuat, langkah berikutnya adalah
memostingnya ke buku besar, sesuai dengan rekening-rekeningnya. Setelah
posting dilakukan, maka rekening-rekening akan menunjukkan saldonya yang
terbaru. Prosedur akuntansi berikutnya adalah penyusunan neraca saldo
setelah penyesuaian, yaitu neraca saldo yang disusun setelah membuat jurnal-
jurnal penyesuaian. Dengan demikian, saldo-saldo rekening yang terdapat
dalam neraca saldo setelah penyesuaian adalah saldo rekening-rekening
setelah baru ini juga dimasukkan dalam neraca saldo setelah penyesuaian.
7. Laporan keuangan
Berdasarkan PasaL 232 dari Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, laporan
keuangan pemda terdiri atas:
11
akan dijumpai rekening-rekening temporer tersebut. Kalaupun ada, saldonya
akan bernilai nol.
Dengan disusunnya neraca saldo setelah tutup buku ini, akan tampak
bahwa rekening-rekening pemda atau satuan kerja sudah siap untuk digunakan
kembali pada periode akuntansi berikutnya. Rekening-rekening nominal sudah
kembali nol, sedangkan rekening-rekening riil menyajikan jumlah yang benar-
benar menjadi aset/aktiva, utang, dan ekuitas dana atau rekening koran pemda.
12
sedangkan pada SKPKD dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada
SKPKD.
- Dokumen yang digunakan
a. Surat keterangan pajak daerah, digunakan untuk menetapkan
pajak daerah atas wajib pajak yang dibuat oleh PPKD.
b. Surat Keterangan Retribusi Daerah (SKRD), digunakan untuk
menetapkan retribusi daerah atas wajib retribusi yang dibuat
oleh pengguna anggaran.
c. Surat Tanda Bukti Penerimaan (STBP), digunakan untuk
mencatat setiap penerimaan pembayaran dari pihak ketiga yang
diselenggarakan oleh bendahara penerimaan.
d. Surat Tanda Setoran (STS), digunakan untuk menyetorkan
penerimaan daerah yang diselenggarakan oleh bendahara
penerimaan pada SKPD.
e. Bukti Transfer, merupakan dokumen atau bukti atas transfer
penerimaan daerah.
f. Nota kredit bank, dokumen atau bukti dari bank yang
menunjukkkan adanya transfer uang masuk ke rekening kas.
- Catatan
a. Bukti jurnal penerimaan kas, merupakan catatan yang
diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan
menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang
berhubungan dengan penerimaan kas.
b. Buku besar, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh
fungsi akuntansi untuk memosting semua transaksi atau
kejadian selain kas dari jurnal penerimaan kas ke buku besar
untuk setiap rekening aset, kewajiban ekuitas dana, pendapatan,
belanja, dan pembiayaan.
c. Buku besar pembantu, merupakan catatan yang
diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat semua
transaksi atau kejadian yang berisi rincian akun buku besar
untuk setiap rekening yang dianggap perlu.
- Laporan yang dihasilkan
a. Pada SKPD, terdiri atas:
13
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Neraca
Neraca
14
c. Kuitansi pembayaran dan bukti pembayaran lainnya,
merupakan dokumen sebagai tanda bukti pembayaran.
d. SP2D, merupakan dokumen yang diterbitkan oleh BUD atau
Kuasa BUD untuk mencairkan uang pada bank yang telah
ditunjuk.
e. Bukti transfer, merupakan dokumen atau bukti atas transfer
pengeluaran daerah.
f. Nota debit bank, merupakan dokumen atas bukti dari bank yang
menunjukkan adanya transfer uang keluar dari rekening kas
umum daerah.
- Catatan
a. Buku jurnal pengeluaran kas, merupakan catatan yang
diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat, dan
menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang
berhubungan dengan pengeluaran kas.
b. Buku besar, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh
fungsi akuntansi untuk memosting semua transaksi atau
kejadian selain kas dari jurnal pengeluaran kas ke buku besar
untuk setiap rekening aset, kewajiban, ekuitas dana,
pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
c. Buku besar pembantu, merupakan catatan yang
diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat semua
transaksi atau kejadian yang berisi rincian akun buku besar
untuk setiap rekening yang dianggap perlu.
- Laporan yang dihasilkan
a. Pada SKPD, terdiri atas:
Neraca
15
Neraca
Neraca
Neraca
16
4. Prosedur akuntansi selain kas (Pasal 259&283 Permendagri 13/2006)
- Fungsi Terkait
Fungsi yang terkait dalam prosedur akuntansi selain kas pada
SKPD dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPD.
Sedangkan, pada SKPKD dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada
SKPKD.
17
- Dokumen yang digunakan
a. Berita acara penerimaan barang.
b. Surat keputusan penghapusan barang.
c. Surat pengiriman barang.
d. Surat keputusan mutasi barang.
e. Berita acara pemusnahan barang.
f. Berita acara serah terima barang.
g. Berita acara penilaian.
h. Bukti memorial, merupakan dokumen untuk mencatat transaksi
dan/atau kejadian keuangan selain kas sebagai dasar pencatatan
ke jurnal umum.
- Catatan
a. Buku jurnal umum, merupakan catatan yang diselenggarakan
oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau fungsi
akuntansi pada SKPKD untuk mencatat dan menggolongkan
semua transaksi dan/atau kejadian yang tidak dicatat dalam
jurnal enerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas.
b. Buku besar, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh
fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau fungsi akuntansi
pada SKPKD untuk memposting semua transaksi atau kejadian
selain kas dari jurnal umum ke dalam buku besar untuk setiap
rekening aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan, belanja,
dan pembiayaan.
c. Buku besar pembantu, untuk mencatat semua transaksi atau
kejadian yang berisi rincian akun buku besar untuk setiap
rekening yang dianggap perlu.
- Laporan yang dihasilkan
a. Pada SKPD, terdiri atas:
Neraca
18
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Neraca
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
20
DAFTAR PUSTAKA
http://datakata.wordpress.com/2014/04/01/akuntansi-keuangan-daerah/
https://bambangkesit.files.wordpress.com/2012/03/09-bab-7-akuntansi-pemerintah-
daerah.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/197708272008011-
AGUS_WIDARSONO/Materi_Kuliah_Ak._Sektor_Publik/pertemuan_7.pdf
http://www.slideshare.net/alno-arjes/makalah-sistem-akuntansi-pemerintah-
daerah?related=1
21