Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN PERTEMUAN PEMBINAAN DESA SIAGA

PUSKESMAS BANJARSARI KEC. NGADIREJO KAB. TEMANGGUNG


PADA TANGGAL MEI 2019

I. PENDAHULUAN

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan serta kemauan untuk untuk mencegah dan mengatasi masalah
kesehatan, bencana, dan kegawadaruratan, kesehatan secara mandiri. Desa yang
dimaksud di sini adalah kelurahan atau istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas – batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan yang diakui dan dihormati dalam Pemerintah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka seluruh desa di
Indonesia dituntut untuk menjadi desa yang sehat dengan berbagai Indikator. Syarat Desa
Sehat adalah dengan membentuk Desa Siaga.Desa Siaga adalah desa yang penduduknya
memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah - masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara
mandiri.
Sebuah Desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki
sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Poskesdes adalah Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa alam rangka
mendekatkan / menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. UKBM
yang sudah dikenal luas oleh masyarakat yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu),
Warung Obat Desa, Pondok Persalinan Desa (Polindes), Kelompok Pemakai Air, Arisan
Jamban Keluarga dan lain - lain. Untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan dasar
bagi masyarakat desa, Poskesdes memiliki kegiatan : * Pengamatan epidemiologi
sederhana terhadap penyakit terutama penyakit menular yang berpotensi menimbulkan
Kejadian Luar Biasa (KLB) dan factor resikonya termasuk status gizi serta kesehatan ibu
hamil yang beresiko. * Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan
penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB serta faktor resikonya termasuk kurang gizi.
* Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdarutan kesehatan. *
Pelayanan medis dasar sesuai dengan kompetensinya. Promosi kesehatan untuk
peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),
penyehatan lingkungan dan lain - lain.

II. TUJUAN
1. Tujuan umum
Terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli, dan tanggap terhadap permasalahan
kesehatan di wilayahnya.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang
pentingnya kesehatan.
b. Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap risiko
dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah,
kegawadaruratan dan sebagainya).
c. Meningkatkan kesehatan lingkungan di desa. Meningkatnya kemampuan dan
kemauan masyarakat desa untuk menolong diri sendiri di bidang kesehatan

III. SASARAN
Sasaran pertemuan ini adalah 45 orang dari 9 desa binaan Puskesmas Banjarsari.
Masing masing desa 2 orang perangkat desa dan 3 orang kader desa.

IV. TEMPAT DAN WAKTU


Pertemuan Pembinaan Desa Siaga ini dilaksanakan di Aula Puskesmas Banjarsari
pada hari tanggal Mei 2019.

V. BIAYA
Biaya kegiatan Pertemuan Pembinaan Desa Siaga ini dibebankan pada dana BOK
Puskesmas Banjarsari Tahun 2019.

VI. PENUTUP
Demikian kerangka acuan Pertemuan Pembinaan Desa Siaga Puskesmas
Banjarsari ini kami buat untuk dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan
Pertemuan Pembinaan Desa Siaga Puskesmas Banjarsari Tahun 2019.
LAPORAN HASIL PERTEMUAN PEMBINAAN DESA SIAGA
PUSKESMAS BANJARSARI KEC. NGADIREJO KAB. TEMANGGUNG
PADA TANGGAL MEI 2019

I. PENDAHULUAN
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan serta kemauan untuk untuk mencegah dan mengatasi masalah
kesehatan, bencana, dan kegawadaruratan, kesehatan secara mandiri. Desa yang
dimaksud di sini adalah kelurahan atau istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas – batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan yang diakui dan dihormati dalam Pemerintah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka seluruh desa di
Indonesia dituntut untuk menjadi desa yang sehat dengan berbagai Indikator. Syarat Desa
Sehat adalah dengan membentuk Desa Siaga.Desa Siaga adalah desa yang penduduknya
memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah - masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara
mandiri.
Sebuah Desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki
sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Poskesdes adalah Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa alam rangka
mendekatkan / menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. UKBM
yang sudah dikenal luas oleh masyarakat yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu),
Warung Obat Desa, Pondok Persalinan Desa (Polindes), Kelompok Pemakai Air, Arisan
Jamban Keluarga dan lain - lain. Untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan dasar
bagi masyarakat desa, Poskesdes memiliki kegiatan : * Pengamatan epidemiologi
sederhana terhadap penyakit terutama penyakit menular yang berpotensi menimbulkan
Kejadian Luar Biasa (KLB) dan faktor resikonya termasuk status gizi serta kesehatan ibu
hamil yang beresiko. * Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan
penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB serta faktor resikonya termasuk kurang gizi.
* Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdarutan kesehatan. *
Pelayanan medis dasar sesuai dengan kompetensinya. Promosi kesehatan untuk
peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),
penyehatan lingkungan dan lain - lain.

II. TUJUAN
1. Tujuan umum
Terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli, dan tanggap terhadap permasalahan
kesehatan di wilayahnya.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang
pentingnya kesehatan.
b. Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap risiko
dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah,
kegawadaruratan dan sebagainya).
c. Meningkatkan kesehatan lingkungan di desa. Meningkatnya kemampuan dan
kemauan masyarakat desa untuk menolong diri sendiri di bidang kesehatan.

III. SASARAN
Sasaran pertemuan ini adalah 45 orang dari 9 desa binaan Puskesmas Banjarsari.
Masing masing desa 2 orang perangkat desa dan 3 orang kader desa.

IV. TEMPAT DAN WAKTU


Pertemuan Pembinaan Desa Siaga ini dilaksanakan di Aula Puskesmas Banjarsari
pada hari tanggal Mei 2019.

V. BIAYA
Biaya kegiatan Pertemuan Pembinaan Desa Siaga ini dibebankan pada dana BOK
Puskesmas Banjarsari Tahun 2019.

VI. HASIL KEGIATAN


Pada Hari tanggal Puskesmas Banjarsari melaksanakan pertemuan pembinaan
desa siaga yang bertempat di Aula Puskesmas Banjarsari dengan jumlah peserta 45 orang
yang terdiri dari perangkat desa dan kader dari 9 desa binaan Puskesmas Banjarsari.
Pada pertemuan ini, materi yang disampaikan adalah tentang FKD (Forum
Kesehatan Desa), UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat), SMD (Survey Mawas
Diri) dan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa). Metode pertemuan ini adalah dengan
ceramah, Tanya jawab, dan diskusi. Setelah itu dilanjutkan dengan senam peregangan
Kun Anta.

Plt. Puskesmas Banjarsari Pemegang Program Promkes

Dr. Natalia Kristi Dewi Ermawati, S.ST


NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai