Anda di halaman 1dari 27

GAWAT DARURAT

NEONATUS
RSUD KOTA BOGOR
2019
PUCAT PADA NEONATUS
Pucat pada neonatus

Syok pada neonatus


• Syok hipovolemik
• Syok septik
• Syok kardiogenik
Tanda-tanda Syok

● Sianosis, pucat

● Tekanan darah
rendah
● Depresi pernafasan
● Tonus otot buruk
Syok hipovolemik
saat lahir

Hidropik resipien
Kehilangan darah antepartum:
– Perdarahan plasental, abruptio
plasenta, plasenta previa atau
terpotongnya plasenta selama
bedah sesar Plethoric donor
– Transfusi fetofetal
– Transfusi fetomaternal
Syok hipovolemik
pasca lahir

–Kelainan darah seperti hemorrhagic


disease of the newborn (HDN) atau
dissemenitated intravascular coagulation
(DIC)
–Cedera lahir, laserasi hati atau perdarahan
adrenal
–Perdarahan paru dalam jumlah besar
(PDA,Sepsis, asfiksia)
Syok Septik

• Volume darah normal tetapi volume ini


didistribusikan secara buruk sehingga
mengarah pada perfusi jaringan yang tidak
memadai.
• Pada sepsis terdapat efek penekanan
langsung dari produk-produk mikroba
(termasuk endotoksin) pada sistem
kardiovaskuler selain dilepasnya substansi
vasodilator
Syok Kardiogenik
• Asfiksia lahir → kontraktilitas buruk, disfungsi
otot papilari, dan regurgitasi tricuspid
• Sepsis, hipoglikemia, hipokalsemia →
Disfungsi myokardium
• Penyumbatan aliran darah jantung:
– Anomali jantung: struktur, ritme
– Paru-paru: peningkatan tekanan intra
thorakal misalnya tension pneumothorax;
tekanan ventilator tinggi
Manifestasi Klinis
• Kardiovaskuler:
– DJ ↑ • Lain-lain:
– TD ↓ – SSP: rewel, letargi,
– Kisaran MAP bingung, dan koma
rendah – Mottling pada kulit
• Pernafasan: – Ekstremitas terasa
– Laju napas ↑ dingin
– Retraksi – Penurunan produksi
– Grunting urin
– apnea – Pengisian ulang kapiler
memanjang
– Asidosis metabolik
Tiga Fase Syok
1. Dengan kompensasi:
• Perfusi organ-organ vital (otak, jantung dan kelenjar
adrenal) dipertahankan
• Ketidakteraturan tanda vital: minimal
• Klinis: pucat, DJ↑, CRT memanjang, akral dingin
2. Tanpa kompensasi:
• Metabolisme anaerob → kegagalan pemompaan Na-K
→bocor kapiler →↑ cairan ekstravaskuler (edema)
• Klinis:TD↓↓, DJ ↑, CRT ↑↑, akral makin dingin, urin ↓↓.
3. Menetap (ireversibel):
• Kegagalan organ vital

Pengenalan dini dan terapi efektif yang cepat


SEPSIS PADA NEONATUS
Diagnosis Sepsis Neonatorum –
Tanda dan gejala klinis
Tanda klinis: tanda awal tidak spesifik, mungkin samar
• Sesak napas - 90%
• Apnea
• Suhu tidak stabil-  suhu lebih sering
• Menurunnya aktivitas
• Rewel/gelisah
• Toleransi asupan yang buruk
• Distensi abdomen
• Hipotensi, syok, purpura, kejang- tanda lanjut
Kriteria Klinis Sepsis Neonatorum berat
Buku Pedoman WHO ‘Integrated Management of Childhood Illnesses’,
2000
• Laju nafas > 60 kali per menit
• Retraksi dada yang dalam Bila dijumpai satu atau lebih
• Cuping hidung kembang kempis gejala ini:
• Merintih Curigai Kemungkinan
• Ubun ubun besar membonjol Sepsis Berat
• Kejang
• Nanah dari telinga
• Kemerahan di sekitar umbilikus yang melebar ke kulit
• Suhu > 37,7 C (atau akral teraba hangat) atau < 35,5C (atau
akral teraba dingin)
• Letargis atau tidak sadar
• Penurunan aktivitas /gerakan
• Tidak dapat minum
• Tidak dapat melekat pada payudara ibu
• Tidak mau menetek

Modul: Sepsis Pada Bayi Baru Lahir-


13
Sesi 1
Kultur Darah

Baku emas diagnosis


bakteremia
• Tambahkan sedikitnya 0,5 -1,0 ml darah yang
didapat melalui venipuncture steril ke dalam
botol kultur
• Sebagian besar bakteria akan tumbuh dalam
waktu 24 sampai 48 jam
• Lakukan komunikasi dengan petugas lab
mikrobiologi setiap hari – jangan menunggu
laporan tertulis.
Modul: Sepsis Pada Bayi Baru Lahir-
14
Sesi 1
Antibiotika pilihan pertama di RS/
Puskesmas:
(WHO 2003)

• Ampicillin 50 mg/ kg
– Setiap 12 jam pada minggu pertama
kehidupan bayi
– Setiap 8 jam pada usia 2- 4 minggu
DITAMBAH
• Gentamicin satu kali sehari.

Modul: Sepsis Pada Bayi Baru Lahir-


15
Sesi 1
Gentamicin:
dosis sekali sehari
• > usia kehamilan 35 minggu: 4 mg / kg setiap
24 jam
• usia kehamilan 30 - 34 minggu:
0 - 7 hari: 4.5 mg/kg setiap 36 jam
> 8 hari: 4 mg/kg setiap 24 jam

• Bolus/IV selama 30 menit


• Injeksi IM: absorpsi bervariasi, terutama pada
bayi BBLSR
KEJANG PADA NEONATUS
Definisi Kejang

Kejang merupakan gangguan sepintas


fungsi otak yang bermanifestasi sebagai
cedera episodik pada kesadaran yang
berkaitan dengan kegiatan motorik atau
otonom.
Kejang Pada neonatus
Definisi
Kejang merupakan gangguan sepintas fungsi otak yang
bermanifestasi sebagai cedera episodik pada
kesadaran yang berkaitan dengan kegiatan motorik
atau otonom.
Jenis kejang yang sering ditemui pada neonatus:
 Kejang Tonik
 Kejang Klonik
 Kejang Myoklonik
 Kejang “subtle”
Kejang Tonik
• Kejang tonik dapat berbentuk umum atau focal.

• Kejang tonik umum:


- Terutama bermanifestasi pada neonatus kurang bulan
(< 2500 gram).
- Fleksi atau ekstensi tonik pada ekstremitas bagian atas,
leher atau batang tubuh dan berkaitan dengan ekstensi
tonus pada ekstremitas bagian bawah.
- Pada 85% kasus kejang tonik tidak berkaitan dengan
perubahan otonomis apapun seperti meningkatnya detak
jantung atau tekanan darah, atau kulit memerah.
Kejang Tonik Focal

•Terlihat dari postur asimetris dari salah satu


ekstremitas atau batang tubuh atau deviasi
tonik kepala atau mata.

• Sebagian besar kejang tonik fokal terjadi


bersamaan dengan penyakit sistem syaraf
pusat yang difus dan perdarahan
intraventrikular.
Kejang Klonik
• Terdiri dari gerakan kejut pada ekstremitas yang
perlahan dan berirama (1-3 /menit). Penyebabnya
mungkin focal atau multi-focal. Setiap gerakan
terdiri dari satu fase gerakan yang cepat dan diikuti
oleh fase yang lambat.
• Perubahan posisi atau memegang ekstremitas
yang bergerak tidak akan menghambat gerakan
tersebut. Biasanya terjadi pada neonatus cukup
bulan >2500 gram.
• Tidak terjadi hilang kesadaran dan berkaitan
dengan trauma focal, infarks metabolisme atau
gangguan.
Kejang Mioklonik
Kejang mioklonik focal, multi-focal atau umum.
• Kejang mioklonik focal biasanya melibatkan
otot fleksor pada ekstremitas.
• Kejang mioklonik multi-focal terlihat sebagai
gerakan kejutan yang tidak sinkron pada
beberapa bagian tubuh.
• Kejang mioklonik umum terlihat sangat jelas
berupa fleksi masif pada kepala dan batang
tubuh dengan ekstensi atau fleksi pada
ekstremitas. Kejang ini berkaitan dengan
patologi SSP yang difus.
Penatalaksanaan Medis Untuk Kejang

 10% larutan dextrose (2cc/kg IV) secara empiris


kepada neonatus yang sedang mengalami kejang.
 kalsium glukonat (200mg/kg IV), jika dicurigai
adanya hipokalsemia.
 Obat anti kejang
Menghentikan Kejang Dengan Anti Kejang

Obat Dosis Keterangan Efek Samping


Pheno- • Dosis awal: 10 - 20 • Merupakan obat • Hipotensi
barbital mg/kg.tambahkan pilihan. • Apnea
5 mg/kg sampai • Berikan secara IV
maksimal 40 mg/ selama 5 mnt .
kg • Tingkat Terapeutik: • Pantau status
• Pemeliharaan: 3-5 20-40 g/ml. pernafasan
mg/kg/hari bagi • Berikan IM, IV, atau selama
dalam beberapa PO setiap 12 jam. pemberian dan
dosis dan berikan periksa tempat
setiap 12 jam . • Mulai terapi 12 jam
masuknya infus.
setelah dosis
rumatan.
Menghentikan Kejang Dengan Anti Kejang
Jika kejang tidak dapat dikendalikan dengan phenobarbital saja

Obat Dosis Keterangan Efek Samping


Phenytoin • Dosis awal: • Berikan IV dgn kec. • Jangan berikan
15-20 mg/kg maksimal 0.5 mg/kg/ sec.IM.
IV selama 30 min • Keracunan
min. • Dosis rumatan: 4-8 merupakan
• Dosis rumatan: mg/kg/hari secara IV masalah
3-5 mg/kg/ cepat atau PO. dengan obat ini
hari • Bagi dosis total dan • Aritmia Jantung
berikan IV setiap 12 • Kerusakan otak
jam
Menghentikan Kejang Dengan Anti Kejang

Obat Dosis Keterangan Efek Samping

Benzo- • Lorazepam: • Berikan sec. IV. • Gawat nafas,


diazepin 0.05 – 0.1 • Ulangi setiap 15 • Menghambat
mg/kg menit untuk 2-3 pengikatan
• Diazepam: 0.1 dosis jika perlu. bilirubin
– 0.3 mg/kg/ • Dosis maksimal terhadap
dosis. adalah 2-5 mg. albumin
• Dapat diberikan
sekali sebagai dosis
PO sebesar 0.1-0.3
mg/kg.

Anda mungkin juga menyukai