Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
Variabel Kontinu

Variabel Diskrit

Definisi Distribusi Frekuensi

Distribusi Frekuensi Tunggal

Distribusi Frekuensi Bergolong

2
Distribusi Frekuensi Meningkat
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran.

Data tidak hanya dalam bentuk bilangan bulat tetapi bilangan riil.

Data dapat digunakan untuk operasi hitung.

Jenis-jenis data variabel kontinu:

- Data ordinal (data peringkat)


- Data interval (data rentangan yang dapat diaplikasikan operasi hitung)
- Data rasio (data yang memiliki angka “nol” dan dapat diaplikasikan operasi hitung).
3
Data yang diperoleh dari hasil perhitungan.

Berupa data pengkategorian / membedakan / mengelompokkan jenis tertentu.

Data berupa bilangan bulat (tidak dalam bentuk pecahan / desimal).

4
• Banyaknya pengunjung ke toko roti Chez
• Berat badan bayi yang baru dilahirkan.
Moi dalam satu hari.
• Panjang tubuh bayi yang baru
• Banyaknya pasien di puskesmas A pada
dilahirkan.
hari Kamis.

Data Kontinu Data Diskrit

5
(Frequency Distribution)

Distribusi  penyaluran, pembagian,


persebaran, pengelompokkan
Pengelompokkan data ke dalam beberapa
kategori mulai dari yang terkecil sampai
terbesar atau sebaliknya berdasarkan
Frekuensi  angka (bilangan) yang kelas-kelas interval dan kategori tertentu
menunjukkan seberapa kali suatu variabel yang menunjukkan banyaknya data pada
(yang dilambangkan dengan angka itu) setiap kategori.
muncul dalam sebuah deretan angka (data).

Tujuan  Data menjadi lebih sistematis, informatif, ringkas, kompak, dan


mudah dibaca.
6
Klasifikasi Frekuensi Numerikal

 Jika pengelompokkan datanya berdasarkan pada keterangan kuantitatif.


 Berat, jumlah penghasilan, umur, deret waktu, jumlah penjualan.

Klasifikasi Frekuensi Kategorikal

 Jika pengelompokkan datanya berdasarkan pada keterangan kualitatif.


 Jenis kelamin, produk, jenjang pendidikan, jenis pekerjaan, geografis

7
Kelas-kelas
(classes)

Tepi Kelas Batas Kelas


(Class Boundary) (Class Limit)

Interval Kelas Titik Tenggah


kelas (class
(Class Interval) mid-point)
)

Frekuensi Panjang
Kelas (Class Kelas Interval 8
Frequency) (Interval size)
DISTRIBUSI FREKUENSI BERGOLONG

9
Penyusunan data / skor ke dalam bentuk Biasanya range 15 dianggap tertinggi  jika
tabel secara tunggal lalu diurutkan dari skor lebih akan terlalu panjang dan kurang efisisen
yang tertinggi ke skor terendah. jika disajikan dalam table distribusi tunggal.

Tidak ada intervalisasi / pengelompokkan Jarak sebaran= skor tertinggi – skor terendah + 1
(ungrouped data)

Jika data memiliki jarak sebaran (range)


relative kecil.

10
Tabel Frekuensi Tunggal

No. Skor (X) Frekuensi (f)


1. 71 1
2. 70 2
3. 69 3
Nilai Bahasa Inggris dari 40 siswa
4. 68 3
65 61 60 68 63 63 60 67 67 70
68 62 63 70 69 67 66 66 69 61 5. 67 3
61 64 64 62 62 59 64 65 65 67 6. 66 4
69 65 71 65 64 64 65 66 64 66 7. 65 6

Jarak sebaran= skor tertinggi – skor terendah + 1 8. 64 6


71 – 59 + 1 = 13 9. 63 3
10. 62 3
11. 61 3
12. 60 2
13. 59 1 11
Jumlah (N) 40
Pengelompokkan data dalam bentuk tabel Jumlah kelas yang efektif antara 5 sampai
ke dalam kelas-kelas tertentu dengan 15, jumlah kelas lebih baik dibuat dalam
interval atau kategori tertentu dalam sebuah bilangan ganjil.
daftar.
Disarankan besar kelas interval merupakan
Ada intervalisasi / pengelompokkan. bilangan ganjil agar titik tenggah skor
(grouped data) berupa bilangan bulat. (interval yang mungkin
2, 3, 5, 7, 9, atau 11).
Diterapkan untuk data yang jarak
sebarannya (range) relatif tinggi ( >15 ). Interval= Jarak Sebaran / Kelas
12
Tabel Frekuensi Bergolong

No. Kelas Interval Titik Tengah Frekuensi (f)


1. 75 – 79 77 1
2. 70 – 74 72 2
Nilai Tes Bahasa Inggris dari 50 Siswa 3. 65 – 69 67 3
68 62 54 70 48 45 55 54 47 63 4. 60 – 64 62 3
58 79 38 66 73 48 44 64 59 67 5. 55 – 59 57 3
35 33 28 64 56 25 33 48 43 70 6. 50 – 54 52 4
50 34 54 48 57 54 56 68 40 38
52 46 36 68 75 50 39 44 50 42 7. 45 – 49 47 6
8. 40 – 44 42 6
Jarak sebaran= skor tertinggi – skor terendah + 1 9. 35 – 39 37 3
79 – 25 + 1 = 55
10. 30 – 34 32 3
11. 25 – 29 27 3
Interval= Jarak Sebaran / Kelas
55 / 11 = 5 Jumlah (N) 50
13
Distribusi Frekuensi Kumulatif

Menunjukkan berapa banyak jumlah frekuensi yang terletak di atas atau di bawah
suatu nilai tertentu dalam interval kelas

Didapatkan dengan cara menjumlahkan nilai suatu kelas dengan jumlah nilai
kelas sebelumnya.

Distribusi frekuensi meningkat dari bawah (Cfb)  jika menjumlahkan frekuensi


diawali dari nilai paling rendah.

Distribusi frekuensi meningkat dari atas (Cfa)  jika menjumlahkan frekuensi 14


dimulai dari nilai tertinggi.
Tabel Gaji Karyawan PT. Maju Jaya Abadi
(dalam ribuan)

Gaji Jumlah Frekuensi Kumulatif


No.
Karyawan Frekuensi Kurang dari Lebih dari
1. 30 – 39 4 4 50
2. 40 – 49 6 10 46
3. 50 – 59 8 18 40
4. 60 – 69 12 30 32
5. 70 – 79 9 39 20
6. 80 – 89 7 46 11
7. 90 – 99 4 50 4
Total 50
15
HISTROGRAM POLYGON OGIVE

 Termasuk diagram batang (bar  Diagram berbentuk garis  Disebut juga cumulative
chart) frequency polygon.
 Dengan menghubungkan
 Berupa rangkaian berbagai titik nilai tenggah tiap-tiap  Diagram bentuk garis dari
bidang segi empat yang saling kelas secara berturut-turut. distribusi meningkat atau
berhubungan menunjukkan  Garis yang kumulatif.
jumlah frekuensi yang ada menghubungkan titik-titik
pada masing-masing kelas. tenggah diteruskan sampai
memotong sumbu absis.

16
1. Sumbu horizontal (X) yang
menyatakan nilai data yang
sebenarnya (red line)
2. Sumbu vertikal (Y) yang
menyatakan jumlah frekuensi
(blue line)

17
Jumlah
Gaji Karyawan Mid-Point
Frekuensi
30 – 39 4 (30 + 39)/2 = 34,5

40 – 49 6 (40 + 49)/2 = 44,5

50 – 59 8 (50 + 59)/2 = 54,5

60 – 69 12 (60 + 69)/2 = 64,5

70 – 79 9 (70 + 79)/2 = 74,5

80 – 89 7 (80 + 89)/2 = 84,5

90 – 99 4 (90 + 99)/2 = 94,5


Total 50
18
Ogif Frekuensi Kumulatif Lebih Dari Untuk Skor
Tes Bahasa Inggris
Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari Untuk
Skor Tes Bahasa Inggris

Batas Kelas Frekuensi Kumulatif


Kelas Interval
Bawah Lebih Dari
9 – 21 8.5 60

22 – 34 21.5 57

35 – 47 34.5 53

48 – 60 47.5 49

61 – 73 60.5 41

74 – 86 73.5 29

87 - 99 86.5 6 19
99.5 0
20
21
DAFTAR PUSTAKA
Glenberg, Arthur M., and Matthew E. Andrzejewski. 2008. Learning from Data: An Introduction to
Statistical Reasoning Third Edition. New York: Taylor & Francis Group, LLC.

Nurgiyantoro, Burhan. dkk. 2015. Statistika Terapan untuk Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: UGM
Press.

Syamsuar, Ginanjar. 2017. Statistika Deskriptif – Distribusi Frekuensi. Diunduh dari laman
https://www.academia.edu/33443436/STATISTIKA_DESKRIPTIF_-_Distribusi_Frekuensi

https://www.academia.edu/10346963/Statistika_-_Distribusi_Frekuensi

Anda mungkin juga menyukai