Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian Stroke
Stroke adalah suatu penyakit atau gangguan fungsional otak akut fokal maupun global
yang diakibatkan oleh peredaran darah ke otak yang terhambat (Junaidi, 2011). Menurut Nabyl
(2012), stroke merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak
tiba-tiba terganggu yang berupa sumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak sehingga
sebagian sel-sel otak mengalami kematian. Sedangkan stroke atau cedera serebrovaskular
(CVA) menurut Bunner & Suddarth (2002), adalah hilangnya fungsi otak yang diakibatkan
oleh berhentinya suplai darah ke area otak secara mendadak sehingga dapat mengakibatkan
seseorang menderita kelumpuhan atau kematian. Sementara stroke menurut WHO yaitu suatu
gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak, dimana
secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) timbul gejala
dan tanda yang sesuai dengan daerah fokal di otak yang terganggu. Berdasarkan beberapa
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa stroke merupakan gangguan peredaran otak yang
dapat mengakibatkan fungsi otak terganggu dan kematian sebagian sel saraf, serta bila
gangguan yang terjadi cukup besar akan mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau
kematian.

B. Prevalensi
Kini jumlah penderita stroke di Indonesia memasuki kategori terbanyak dan
menduduki urutan pertama di Asia dan keempat di dunia, setelah India, Cina, dan Amerika.
Berdasarkan data terbaru dan hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 (Riskesdas 2013), stroke
merupakan penyebab kematian utama di Indonesia. Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan
diagnosis tenaga kesehatan sebanyak 57,9 persen penduduk terserang penyakit stroke.
Prevalensi Stroke berdasarkan diagnosis nakes dan gejala tertinggi terdapat di Sulawesi Selatan
(17,9%), DI Yogyakarta (16,9%), Sulawesi Tengah (16,6%), diikuti Jawa Timur sebesar 16
per mil. Terjadi peningkatan prevalensi stroke berdasarkan wawancara dengan responden yang
pernah didiagnosis nakes serta meningkat dari 8,3 per1000 (2007) menjadi 12,1 per1000
(2013) (Riskesdas 2013). Selain itu di negara lain seperti Amerika, setiap tahun hampir
700.000 orang Amerika mengalami stroke, dan stroke mengakibatkan hampir 150.000
kematian. Di Amerika Serikat tercatat hampir setiap 45 detik terjadi kasus stroke, dan setiap 4
detik terjadi kematian akibat stroke.
C. Etiologi
D. Manifestasi Klinis
Menurut Batticaca (2011), gejala klinis yang timbul tergantung dari jenis stroke.
1. Gejala klinis pada stroke hemoragik berupa :
a. Defisit neurologis mendadak, didahului gejala prodromal yang terjadi pada saat
istirahat atau bangun pagi.
b. Kadang tidak terjadi penurunan kesadaran
c. Terjadi terutama pada usia >50 tahun
d. Gejala neurologis yang timbul bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh
darah dan lokasinya.
2. Gejala klinis pada stroke iskemik berupa :
a. Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya hemiparesisi) yang timbul mendadak
b. Gangguan sensibilitas pada satu anggota badan (gangguan hemisensorik)
c. Perubahan mendadak pada status mental (konfusi, delirium, letargi, stupor, atau koma)
d. Afasia (tidak lancer atau tidak dapat bicara)
e. Disartria (bicara pelo atau cadel)
f. Vertigo (mual dan muntah atau nyeri kepala).

Batticaca, Fransisca. 2011. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan.
Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai