Anda di halaman 1dari 2

KARIOLOGI

1. Permukaan gigi dalam rongga mulut selalu dilapisi pelikel (plak )  media perlekatan
bakterikariogenik (S. mutans)  KH (sukrosa)
 dimetabolisme oleh bakteri dengan cepat menjadi asam (asam laktat)  pH turun sampai
dengan 5,5  4 … demineralisasi enamel
Demineralisasi dan remineralisasi (oleh adanya ion
F dari saliva) silih berganti dan proses
demineralisasi lebih banyak shg terjadi kavitas
pada enamel proses karies gigi

2. Secara klinis identifikasi karies dapat ditegakkan :


1. Pemeriksaan visual langsung
- Bercak putih pada enamel dengan kontur
permukaan enamel normal.
- Hilangnya kontur permukaan bila karies telah
mengenai dentin, warna dentin menjadi kuning
kecoklatan atau coklat.
- Karies dentin yang terus menyebar enamel
warnanya menjadi putih opak
2. Transluminasi
Jika gigi disinari lesi karies akan terlihat
bayangan hitam
3. Penggunaan sonde
- Deteksi pit dan fisur yang melunak karena
karies.
- Kavitasi  Sonde akan menyangkut pada
enamel ataupun dentin
- Permukaan proksimal gigi ( sonde berbentuk
lengkung kecil )
- Sonde yang digunakan untuk mendeteksi
karies disekitar restorasi penetrasi lebih
dari 0,5 mm dan sonde tersangkut diantara
restorasi dan dinding kavitas maka berarti
sudah terjadi karies gigi
4. Pemakaian benang gigi.
Benang gigi dilewatkan diantara proksimal gigi,
bila rusak menandakan adanya tepi enamel suatu
kavitas karies, tepi restorasi tidak rata / karang gigi

3. black classification:
Kelas I : karies yang terjadi pada permukaan oklusal dan
bukal groove gigi posterior, pit gigi anterior
· Kelas II: karies yg terjd pd permk proks gigi
posterior
· Kelas III: karies yg terjd pada permk proks gigi
anterior
· Kelas IV: karies yg terjd pd permk proks gigi
anterior dan sdh mengenai insisal gigi
· Kelas V : karies yg terjd pd permk servikal gigi
Kelas VI : terjadi pd ujung cusp gigi posterior
dan insisal edge gigi anterior

Klasifikasi karies berdasarkan kedalamannya


Karies Superfisialis : Karies yang mengenai enamel
Karies Media : Karies yang mengenai enamel dan
sebagian dentin
Karies Profunda : Karies yang mengenai enamel sampai dengan
tinggal selapis tipisdentin yang menutupi ruang
pulpa atau sampai terjadi perforasi
atap pulpa

KLASIFIKASI KARIES BERDASARKAN AKTIVITASNYA


 1. Karies aktif
 2. Karies arrested
 3. Karies rampan

PENYAKIT PULPA DAN PERIAPIKAL

RESORPSI AKAR INTERNAL DAN EKSTERNAL

1. Pada resorpsi eksternal, radiograf menunjukkan suatu penumpulan apeks, daerah tidak rata,
suatu daerah yang “tergali” pada sisi akar atau apabila daerahnya terletak di atas saluran akar,
saluran akar dengan jelas melintasi daerah resorpsi. Pada resorpsi internal, akan terlihat sebuah
saluran akar dengan daerah”seperti balon” yang membesar dan dibatasi dengan baik. Bila
tulang di dekat daerah resorpsi terpengaruh dan daerah yang teresorpsi cekung ke arah luar
dan bila saluran akar utuh, sebagai yang terlihat pada radiogrfa, maka terdapat resorpsi
eksternal.
2. Resorpsi akar dapat disebabkan oleh tekanan pada permukaan akar gigi. Tekanan tersebut
dapat berasal dari trauma, erupsi gigi ektopik yang mengenai akar gigi tetangga, infeksi, beban
oklusal yang berlebihan , pertumbuhan tumor yang agresif, maupun yang tidak dapat diketahui
penyebabnya atau idiopatik. Menurut Weiland, penyebab yang paling umum adalah kekuatan
ortodonti

Anda mungkin juga menyukai