Anda di halaman 1dari 5

PERLUNYA PENGENDALIAN

Pengendalian dan Eksposur

Pengendaian dibutuhkan untuk mengurangi eksposur terhadap risiko. Eksposur tidak


semata mata terjadi karena kurang pengendalian. Pengendalian berguna untuk mengurangi
eksposur,tetapi pengendalian tidak dapat mempengaruhi penyebab terjadinya eksposur.
Eksposur mencakup potensi dampak finansial akibat suatu kejadian dikalikan dengan resiko
terjadinya kejadian tersebut.

Eksposur Umum

· Biaya yang Terlalu Tinggi

Setiap pengeluaran yang dibuat oleh suatu organisasi potensial untuk menjadi biaya
yang terlalu tinggi.Harga yang dibayarkan untuk pembelian barang bias saja terlalu mahal.
Produksi bisa saja tidak efisien sehingga menyerap pembelian dan pemakaian bahan baku dan
tenaga kerja yang terlalu banyak. Sehingga biaya yang terlalu tinggi ini akan mengurangi laba.

· Pendapatan yang Cacat

Biaya piutang tidak tertagih dari penjualan kredit terlalu banyak. Tagihan hilang atau
salah catat sebagai piutang dagang. Penjualan yang telah dibatalkan akibat terlambatnya
pengiriman barang yang dipesan. Sehingga pendapatan yang cacat ini akan menjadi pendapatan
yang terlalu rendah dan tentu akan mengurangi laba.

· Kerugian Akibat Kehilangan Aktiva

Aktiva dapat hilang akbiat pencurian,tindakan kekerasan,atau bencana alam. Kas,


bahan baku, atau peralatan dapat rusak atau salah penempatan, ini bisa terjadi ssebagai akibat
kecerobohan karyawan ataupun tindakan tidak disengaja. Setiap organisasi harus menjaga
setiap aktiva yang dimiliki yang memiliki peluang untuk hilang.

· Akuntansi yang Tidak Akurat

Kebijakan dan prosedur akutansi dapat salah,tidak tepat atau secara signifikan berbeda
dari yang diterima umum. Kesalahan ini dapat mencakup kesalahan penilaian transaksi,
kesalahan waktu pencatatan transaksi, atau kesalahan klasifikasi transaksi. Dampak kesalahan
dapat berakibat pada informasi yang tidak akurat guna pengambilan keputusan.

· Interupsi Bisnis

Interupsi bisnis bisa mencakup penghentian sementara suatu operasi bisnis,penghentian


permanen atas operasi suatu bisnis, atau penutupan usaha.
· Sanksi Hukum

Sanksi hukum mencakup denda yang dikenakan oleh pengadilan atau badan legal yang
memiliki wewenang atas organisasi dan operasi perusahaan. Penghentian kegiatan bisnis bisa
saja terjadi sebagai hukuman dari lembaga pemerintah jika perusahaan melakukan perbuatan
yang melanggar hukum.

· Ketidakmampuan untuk Bersaing

Ketidakmampuan ini dapat terjadi sebagai akibat kombinasi berbagai eksposur yang
telah dibahas dan bisa juga sebagai akibat ketidakefetifan keputusan manajer.

· Kecurangan dan Pencurian

Kecurangan merupakan kesengajaan untuk memutarbalikkan kebenaran dengan tujuan


untuk mempengaruhi pihak lain untuk menyerahkan sesuatu yang berharga.Kecurangan dan
pencurian dapat dilakukan pihak eksternal maupun pihak internal.

Kecurangan dan Kejahatan Kerah Putih

Ada tiga bentuk kejahatan kerah putih:

 Karyawan mencuri harta kekayaan perusahan untuk kepentingan pribadi.


 Pencurian harta kekayaan perusahaan oleh karyawan yang berkolusi dengan pihak luar.
 Kecurangan manajemen terkait dengan penyalahgunaan aset atau manajemen salah
interpretasi terhadap aset.

Kecurangan Manajemen

Kecurangan manajemen meliputi penyalahgunaan atau kesalahan interpretasi terhadap


aset baik oleh karyawan maupun pihak ketiga diluar perusahaan atau keduanya.Manajemen
merupakan pihak yang bertanggungjawab untuk membangun pengendalian didalam organisasi.
Sehingga manajemen tidak menjadi subjek dari pengendalian tersebut. Oleh karena itu,
kecurangan oleh manajemen jarang terdeteksi dibandingkan dengan kecurangan oleh
karyawan.

Pelaporan Keuangan yang Menyesatkan

Adalah tindakan sengaja atau tidak sengaja,sebagai akibat niat hati atau kekhilafan yang
menyebabkan informasi dalam laporan keuangan secara material menggangu pengambilan
keputusan.

Kejahatan Korporat

Merupakan kejahatan kerah putih yang menguntungkan suatu perusahaan atau


organisasi dan bukan hanya menguntungkan individu tertentu yang melakukan kecurangan.
Contoh kejahatan perusahaan adalah pembebanan tagihan yang berlebihan kepada pemerintah
federal oleh pengembang dan perilaku buruk pada saat penjualan surat berharga pemerintah
oleh perusahaan broker
Akuntansi Forensik

Merupakan salah satu dari beberapa istilah yang biasa digunakan untuk
menggambarkan aktivitas seseorang yang bertugas mencegah dan mendeteksi kecurangan.

Tingkat Keseriusan Kecurangan

Tiga jenis kecurangan yang paling mahal adalah pelanggaran rahasia paten,kecurangan
kartu kredit,dan laporan keuangan palsu.Masing masing kasus dari ketiga kasus tersebut
melibatkan kerugian lebih dari $1 juta.Pada sebagian besar kasus,kecurangan ditemukan
melalui pengendalian internal.Dua metode lain yang paling sering berhasil untuk
mengunggkapkan kecurangan adalah tinjauan auditor internal dan investigasi oleh
manajemen.

Pemrosesan Komputer dan Eksposur

Sebagian aspek dari pemrosesan kompuer meningkatkan resiko atau potensi kerugian
dalam organisasi,tidak peduli apakah pemrosesan computer digunakan di perusahaan ataupun
tidak. Aspek lain dari pemrosesan komputer memicu lahirnya suatu eksposur baru.

Aktiva Pemrosesan Data

Peralatan mainframe computer mrupakan aktiva yg cukup mahal dan membutuhkan


lingukan khusus untuk memastikan mainframe tersebut dapat beroperasi secara efisien. Akses
yang terbatas harus menjadi pertimbangan utama. Pintu akses masuk ke lokasi sistem komputer
seharusnya sedikit saja. Cara untuk membatasi akses ke lokasi komputer bisa dilakukan dengan
cara antara lain pintu yang terkunci dengan program tertentu, penjaga keamanan, dan cctv

Tujuan Pengendalian dan Siklus Transaksi

Pengendalian berguna untuk mengurangi eksposur. Analisis eksposur dalam suatu


organisasi sering berhubungan dengan konsep siklus transaksi. Ada empat siklus aktivitas
transaksi bisnis, yaitu:

· Siklus pendapatan : Kejadian yg terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain
dan penagihan atas pembayaran yg terkait dengan distribusi barang dan jasa.

· Siklus pengeluaran : Kejadian yag terkait dengan akusisi barang dan jasa dari entitas
lain dan pelunasan kewajiban terkait dengan akuisisi tersebut.

· Siklus produksi : Kejadian yang terkait dengan transformasi bahan baku menjadi
barang dan jasa.

· Siklus keuangan : Kejadian yang terkait dengan akuisisi dan pengelolaan dana dan
modal termasuk kas.
Manajemen harus mengembangan secara detail tujuan pengendalian untuk setiap siklus
transaksi. Tujuan pengendalian ini menjadi dasar untuk analisis.

TUJUAN PENGENDALIAN

Siklus Pelanggan harus diotorsisasi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan


Pendapatan manajemen.

Harga dan termin barang dan jasa yang dijual harus diotorisasi sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan manajemen

Semua pengiriman barang dan jasa harus diikuti dengan penagihan ke


pelanggan.

Tagihan ke pelanggan harus akurat dan dengan cepat diklasifikasikan,


diringkas, dan dilaporkan

Siklus Vendor harus diotorisasi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh
Pengeluaran manajemen.

Karyawan yang direkrut harus sesuai dengan kriteria manajemen.

Akses terhadap catatan personalia, catatan penggajian, dan catatan potongan


gaji hanya diberikan pada pihak tertentu sesuai dengan kritria manajemen.

Tarif kompensasi&potongan gaji harus diotorisasi sesuai dgn kriteria


manajemen.

Jumlah terutang ke vendor harus akurat dan harus segera dikelompokkan,


diringkas, dan dilaporkan.

Siklus Rencana produksi harus diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen.


Produksi
Harga pokok produksi harus akurat dan harus segera dikelompokkan,
diringkas, dan dilaporkan.

Siklus Jumlah dan waktu transaksi utang harus diotorisasi sesuai dg kriteria
Keuangan manajemen.

Akses atas kas dan surat berharga hanya diberikan pada pihak tertentu sesuai
dengan kritria manajemen.
KOMPONEN PROSES PENGENDALIAN INTERNAL

Pengendalian internal merupakan satu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi
perusahaan, manajemen, dan personel lain yang dirancang untuk memberikan jaminan yang
masuk akal terkait dengan tercapainya tujuan berikut:

1. Reliabilitas pelaporan keuangan,


2. efektivitas dan efisiensi operasi, dan
3. kesesuaian dengan peraturan dan regulasi yang berlaku

Proses pengendalian internal suatu organisasi terdiri dari lima elemen, yaitu:

1. Lingkungan Pengendalian
2. Penaksiran Resiko
3. Aktivitas Pengendalian
4. Informasi dan Komunikasi
5. Pengawasan

Konsep pengendalian internal didasarkan pada dua premis utama, yaitu:

1. Tanggung Jawab, terkait dengan tanggung jawab manajemen dan dewan direksi untuk
membangun dan memelihara proses pengendalian internal.
2. Jaminan yang Masuk Akal, terkait dengan relativitas biaya dan manfaat suatu pengendalian.

Pengaruh Eksternal yang Terkait dengan Entitas dan Pengendalian Internal

FCPA ( Federal Foreign Corrupt Practices Act) tahun 1977 merupakan satu persyaratan
legal yang menjadi pertimbangan banyak organisasi. Pelanggaran terhadap peraturan ini dapat
mengakibatkan hukuman denda dan kurungan. Bagian 102 dari FCPA mensyaratkan semua
perusahaan yang menjadi subjek dari Securities Exchange Act tahun 1934 untuk:

A. Membuat dan memelihara buku catatan, dan rekening yang cukup detail dan merefleksikan
transaksi dan karakteristik aktiva secara akurat dan wajar.
B. Mengembangkan dan memelihara sistem pengendalian akuntansi internal yang dapat
memberikan jaminan yang masuk akal bahwa:
1. Transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi manajemen, khusus maupun umum
2. Transaksi dicatat guna (i) memudahkan penyajian laporan keuangan agar sesuai
dengan prinsip akuntansi yang diterima umum atau kriteria lain yang dapat
diterapkan dan (ii) memelihara akuntabilitas aktiva.
3. Akses terhadap aktiva hanya diizinkan sesuai dengan otorisasi manajemen, baik
otorisasi khusus maupun umum
4. Akuntabilitas aktiva yang tercatat dibandingkan dengan aktiva yang saat ini ada
pada rentang yang cukup rasional, dan tindakan yang tepat perlu diambil terkait
dengan perbedaan nilai yang ditemukan.

Anda mungkin juga menyukai