letusan Gunung Agung, Jumat (30/9/2016) pagi. Ratusan personil gabungan dari Basarnas,
BPBD Karangasem dan Provinsi, TNI, Kepolisian serta Pecalang dikerahkan untuk melakukan
Puluhan mobil ambulance dikerahkan untuk mengevakuasi para korban yang tersebar di wilayah
Kecamatan Durian, Rambutan, Pepaya, Manggis dan Mangga pun demikian dengan tim SAR
gabungan berusaha mencari korban meninggal dan luka-luka yang belum ditemukan.
Saat itu juga Bupati Karangasem langsung mengintruksikan dan menetapkan status tanggap
darurat mengingat dampak letusan Gunung Agung yang semakin meluas dengan bertambah
Raungan puluhan mobil ambulance dengan kecepatan tinggi hilir mudik membawa para korban
luka-luka menuju post penanganan yang dipusatkan di Stadion Jalur 11 dan belasan ambulance
lainnya terlihat melaju dengan kecapatan tinggi membawa para korban ke RSUD Karangasem
dan RSUP Sanglah. Sebab rata-rata korban mengalami luka bakar dan sesak nafas akibat abu
Satu orang korban kritis yang memerlukan penanganan cepat langsung dievakuasi menuju RSUP
Sanglah menggunakan Helicopter Basarnas. Namun ini hanya bagian dari skenario
penanggulangan bencana erupsi Gunung Agung yang disimulasikan secara riil oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali, Jumat kemarin. Dimana simulasi dilakukan
hingga mendekati bagaimana sebuah bencana letusan dahsyat gunung merapi terjadi.
Simulasi ini merupakan bentuk langkah cepat seluruh unsur yang langsung bersatu membentuk
tim dalam hitungan menit jika nantinya terjadi erupsi Gunung Agung. Sementara itu menurut
penjelasan Anwar Sidiq salah satu petugas pemantau aktivitas Gunung Agung dari Vulkanologi,
kepada wartawan menjelaskan, Gunung Agung merupakan satu dari sekian Gunung Merapi yang
aktif.
“Tapi kami tegaskan disini, memang Gunung Agung merupakan salah satu gunung merapi yang
aktif setelah letusan tahun 1963 lalu, namun saat ini aktifitas vulkanik Gunung Agung masih
normal dan tidak ada peningkatan,” tandasnya. Namun demikian pihaknya terus melakukan
pemantauan termasuk melakukan pendakian ke puncak untuk memantau dari dekat kondisi dan
Berdasarkan Instruksi Bupati Halmahera Barat menyatakan bahwa “Telah terjadi bencana
Gunung berapi ibu mengalami erupsi dan mengeluarkan gas beracun CO2. Dengan
dikeluarkannya status SIAGA untuk Kecamatan Ibu Utaradan beberapa desa di wilayah
kecamatan ibu tengah Kabupaten Halmahera Barat menyatakan bahwa TANGGAP DARURAT,
serta dilakukan upaya penanganan darurat berupa pengamanan pengungsi, bantuan logistik dan
pencarian pertolongan serta evakuasi” Berdasarkan Instruksi Bupati tersebut, dilakukan evakuasi
dari lokasi bencana Kecamatan ibu utara ke kecamatan ibu tengah Kabupaten Halmahera Barat
dengan radius < 1000 meter dari Kawah Gunung Ibu) dengan jumlah pengungsi 8.166 jiwa yang
danposko rujukan di tempatkan di desa tongute ternate dengan pertimbangan terdapat puskesmas
rawat inap, sedangkan tenaga kesehatan yang dibutuhkan dimobilisasi dari RSUD Jailolo.
Pengungsian yang terevakuasi di malam hari dan kebanyakan rjadi benturan dan maupun kena
Telah terjadi letusan gunung berapi yang memekan korban sediknya 350 orang tewas
diantaranya juru kunci gunung berapi, mbah G bersama istrinya ,beberapa jam sebelum tragedy
bebeapa warga dan kepala desa yang asaat itu sedang menonton TV melihat berita dari pihak
BMKG: himbauan kepada seluruhwarga yang tinggal di daerah sekitar gunung berapi agar
segerah menjauh dari unung degan radius 5 kmke tempat yang lebih aman karena adanya
Segera setelah itu kepala desa memastika informasi tersebut ke post pengamatan gunung
Gerakan miniature kepala desa ke masjid: asssalamualikum. Wr. Wb. Pengumuman 2 di himbau
kepada seluruh warag agar segera menuju kelapangan dikarenakan menngkatnya gunug bepai
Beberapa jam kemudian gungung berapi memasuki tahp erupsi yang mengakibatkan keluarnya
awan panas kurang lebih 1,5 m yang mengarah ke pemukiman warga. Awan panas yang keluar
dari gunug berapi tersebut semakin lama semakin panas. Hal tersebut sontak membuat isrtinya
mbah G memangil suaminya yang ada dalam rumah agar mengungsi. (asap keluar dari gunug)
Istrinya: mba ayo keluar dulu dulu ada asap diatas gunung
Mbah G: duluan saja kamu pegi saya disini saja karea bertanggung jawab sebagai juru kunci.
Dengan wajag sedih nyai menetap mendampingi suaminya teteap menetap dilereng gunung
tersebut. Sementara itu banyak warga yang mulai panic ketakutan menyelamatkan diri.
Kepanikan semakin bertambah sesaat erdengar suara dentuman keras dimana gungung api siap
Melihat hal tersebut kepala desa mengarahkanbeberapa warganya untuk tetap tenang dan
mengikuti arahan dari BMKG unutk dimana saja peta atau jalur evakuasiterdekat dan titik mana
BMKG: perhatian2 harap tenang janagn ada yang panic segera menuju kelapangan untuk
Suasana warga sudah bersiap untuk evakuasi dan bergegas mengungsi ke satu titik, tida lama
kemudian dentuman terbesar mulai terdengar gunung berapi mulai memuntahkan seluruh
isisnya, lahar paas keluar dan mengenai beberapa pemukiman warga dan sawah, beberap jam
setelah kejadian tersebut tim sar datang kelokasi dan mencari data informaasi kejadian. Setelah
menemukan informasi yamng diperkukan tim sar melakukan breafing dan memnepatkan
(Lahar keluar, pakai buunyi audio, lahar keluar dari gunugn gunakan bahan dll, boneka di
robohkan klo ada korban, warga yang lain sdh di tempat pengungsian, Tim sar sudah berkumpul)
Ketua badan Sar: baik saya selaku ketua mengambil alih brefing kali ini. Kali ini kita akan bagi
menajadi 2 tim berdasarkan informasi yang telah diperoleh dari warga setempat. Jadi lokasi yang
terdapat ada 2 bagian yaitu barat dan timur, tim 1 ke barat bersama tuty dan tim dua bersama
Warga ; tolong ada yng bisa bantu saya ada ayahku di sebalah sana, tidak mau mengungsi.
Tolong
Tim : okh tenang nanti kami akan membnatu mneyelamatkan bapak. Ibu segera ke tempat
Narrator :Tim sar menemukan korban beberapa korban, bkorban yang ditemukan adlaah mereka
yang sudah tua dan beberapa anak yang sudah tidak kuat untuk melarikan diri saat bencana
terjadi, dan beberapa dari mereka yang bertahan dan tidak mau meninggalkan rumah mereka.
Berdasarkan prinsip triase tim sar mengelompokan korban yang ditemukan, sesampainya di
rumah sakit lapangan perawat yang berada di sana melakukan croscek memeriksa pasien seuai
dengan status triase para korban . untuk korbsn ysng menglamai lka-luka dokter dan
perawatelakukan kolabrasi untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pemulihan fisik merekan
Ns aiasa : segera atur posis [asien dan tetap pertahankan jalan napasnya
Ners Aisa: dok pasien inidalam kondisis gawat karena mengalami gangguan pada jalan napas di
duga mengalami trauma inhalasi. Jadi dok kami sudah mempertahankan kepatenan jalan napas
pasien dok, jadi segrea melakukan intubasi untuk melancarkan jalan napas pasien
Dok : baik , pantau terus keadaan pasien dan laporkan apabila terjadi sesuatu, untuk semetara
berika terus terapi cairan IV lain, segera lakukan pemerkiksaan AGD dan foto thoraks dan
laporkan hasilnay
Narrator :Selanjutnya untuk beberapa korban yang elu ditemukan , koordinasi terus dilakukan
antara tenaga kesehatan dan tim sar , di suga emungkinan tertirbun puing-puing bangunan