Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Mata kuliah Bahasa Indonesia adalah suatu mata kuliah di perguruan
tinggi yang sifatnya wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa perguruan tinggi
tersebut, terutama pada awal-awal semester mereka memasuki perguruan tinggi.
Mata kuliah Bahasa Indonesia adalah salah satu mata kuliah di perguruan tinggi
yang diharapkan dapat melatih mahasiswa untuk memperoleh keterampilan
berbahasa Indonesia, terutama dalam ragam tulis akademik dan presentasi ilmiah
sebagai alat untuk mempelajari keilmuannya. Mata kuliah Bahasa Indonesia
merupakan pelajaran yang mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, karena penguasaan atas bahasa
Indonesia dapat dijadikan ukuran nasionalisme seseorang sebagai bangsa
Indonesia. Selain itu, mata kuliah ini juga bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan mahasiswa dalam mengorganisasi ide-ide atau konsep-konsep untuk
dikomunikasikan kepada pihak lain sehingga terjalin interaksi antaride yang
berkesinambungan dan menghasilkan proses transfer ilmu dan pengelolaan yang
berjalan efektif (Dikti, 2013: i).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Jelaskan Kedudukan Bahasa Indonesia!
2. Jelaskan Sejarah Bahasa Indonesia!
3. Jelaskan Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia!

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui Kedudukan Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui Sejarah Bahasa Indonesia
3. Untuk mengetahui Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia

1
BAB 2

KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

2.1 Kedudukan Bahasa Indonesia Dari Segi Bahasa Nasional


1. Sebagai Alat Penghubung Antarbudaya
Bahasa Indonesia mampu menghilangkan perbedaan di bermacam daerah.
Bahasa Indonesia memudahkan banyak pihak dan golongan untuk
berkomunikasi, Mulai dari sektor warga di pedesaan hingga sampai tertinggi di
pemerintahan. Selain itu, pertumbuhan komunikasi akan lebih menunjang
peningkatan wawasan dan pengetahuan, sehingga bangsa Indonesia akan lebih
maju dan berkembang.
2. Bahasa Indonesia Sebagai Lambang Identitas Nasional
Menggunakan bahasa Indonesia,baik dalam bentuk tulisan maupun lisan,
sudah dapat dijadikan sebagai identitas. Terutama saat Anda sedang berpergian
di negara lain. Selain itu, pemakaian bahasa Indonesia yang tepat secara tak
langsung akan memperlihatkan karakter, kepribadian dan watak, warga
Indonesia di mata bangsa asing.
3. Bahasa Indonesia Sebagai Lambang Kebanggaan Nasional
Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional memiliki nilai-
nilai budaya luhur dan sosial. Nilai-nilai inilah yang menjadikan cermin
bangsa, semestinya warga Indonesia bersedia menjunjung tinggi dan
mempertahankannya. Dalam hal ini, penggunaan bahasa Indonesia di berbagai
lingkup dan keinginan mempelajarinya sehingga menjadi langkah-langkah
yang dapat dilakukan.
4. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan
Sejarah bahasa Indonesia memang cukup lama dan dalam salah satu fase,
bahasa Indonesia digunakan sebagai alat pemersatu bangsa. Fungsi ini masih
dijalankan hingga sekarang mengingat Indonesia terkenal sebagai salah satu
negara multikultural. Mengajarkan atau mempelajari bahasa Indonesia akan
memperpendek jarak maupun kesenjangan antar suku maupun strata sosial di
Indonesia.

2
2.2 Kedudukan Bahasa Indonesia dari Segi Bahasa Negara
1. Sebagai Alat Pengantar di Dunia Pendidikan
Belum banyak yang menyadari, pemakaian bahasa Indonesia di sekolah
termasuk dalam kedudukan dan fungsi berdasarkan bahasa kenegaraan.
Penggunaannya diterapkan dari jenjang tingkat taman kanak-kanak hingga
tingkat SMA. Hal ini juga melingkupi bahasa pengantar yang dipakai oleh para
guru dan media cetak yang memuat materi belajar-mengajar.
2. Sebagai Bahasa Resmi Kenegaraan
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sudah tertuang dalam naskah
proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17
Agustus 1945. Karena sudah tertuang di naskah proklamasi, secara otomatis
bahasa Indonesia wajib dipergunakan dalam sejumlah aspek seperti upacara
sampai peristiwa penting. Bukan hanya itu, kegiatan negara seperti penulisan
surat penting dan pidato harus dilakukan dengan bahasa ini.
3. Sebagai Alat Penghubung di Tingkat Nasional
Pemahaman bahasa Indonesia di tingkat tertinggi sangat penting, sebab
bahasa ini digunakan sebagai alat penghubung antara satu dengan yang
lainnya. Sebut saja untuk tata cara perencanaan hingga pelaksanaan
pembangunan nasional. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penyeragaman
pada media komunikasi dan sistem informasi pun harus dilakukan secara
keseluruh supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman.
4. Sebagai Pengembangan Kebudayaan, Ilmu dan Teknologi
Ilmu dan Teknologi atau IPTEK adalah hal terpenting yang harus
berkembang dan disampaikan. Hal ini, bahasa sudah jelas jadi penting yang
akan membantu penyaluran ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, media-media
cetak seperti majalah, koram, buku sampai audio - visual seperti video wajib
menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan baik untuk mengurangi
kekeliruan dan salah pemahaman pada masyarakat.

3
BAB 3

SEJARAH BAHASA INDONESIA

3.1 Sejarah Bahasa Indonesia


Bahasa indonesia itu pada umunya berasal dari bahasa melayu, pada
zaman sebelumnya lebih tepatnya pada dizaman kerajaan sriwijaya bahasa melayu
itu banyak digunakan ialah sebagai bahasa penghubung antar suku pada plosok
nusantara. Selain itu juga bahasa melayu tersebut di gunakan ialah sebagai bahasa
perdagangan antar pedagang dalam suatu nusantara ataupun juga dari luar
nusantara.
Bahasa melayu tersebut kemudian menyebar ke pelosok nusantara
bersamaan dengan penyebaran agama islam,serta makin kokoh keberadaan nya
dikarenakan bahasa melayu tersebut mudah untuk diterima oleh masyarakat
nusantara disebabkan karena bahasa melayu itu digunakan ialah untuk sebagai
penghubung antar suku, antar pulau, antar pedagang, dan juga antar kerajaan.
Pada zaman Sriwijaya, bahasa melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan,
yakni bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa melayu tersebut dipakai
sebagai bahasa perhubungan antar suku di Nusantara. selain itu Bahasa melayu
juga dipakai sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa yang digunakan
terhadap para pedagang yang datang dari luar nusantara.
Perkembangan dan pertumbuhan bahasa melayu tampak makin jelas dari
peninggalan-peninggalan kerajaan islam, baik yang berupa batu tertulis, seperti
tulisan pada batu nisan di Minye Tujah, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun
hasil-hasil sastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti syair Hamzah Fansuri, hikayat
raja-raja Pasai, sejarah melayu, Tajussalatin dan Bustanussalatin.
Bahasa melayu menyebar kepelosok nusantara bersama dengan
menyebarnya agama islam diwilayah nusantara bahasa melayu mudah diterima
oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku,
antara pedagang, antar bangsa, dan antar kerajaan karena bahasa melayu itu
sendiri tidak mengenal tutur.
Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan yaitu,
menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa
Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dahulu

4
sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di
Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang berarti
bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain
menjadi bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa melayu tersebut juga
menjadi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan
nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para
pedagang asing.
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Dimana pada
tanggal tersebut, para pemuda dari seluruh pelosok Nusantara berkumpul dan
berikrar Sumpah Pemuda dengan isi :
1. Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
2. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan
3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Dengan Sumpah Pemuda tersebut, bahasa Indonesia kemudian dikukuhkan
menjadi bahasa nasional. Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945, bahasa
Indonesia telah menjadi bahasa negara dan terkandung dalam UUD 1945 Bab XV,
Pasal 36
3.2 Peristiwa-peristiwa Penting Bahasa Indonesia
1. Pada tahun 1908, pemerintah colonialtelah mendirikan buku penerbit bernama
commissie voor de volkslectuur (taman bacaan rakyat), yang kemudian pada
tahun 1917 dirubah menjadi perpustakaan pusat. Badan penerbit juga
menerbitkan novel, seperti siti nurbaya dan salah satu perawatan, buku
panduan penanaman, pemeliharaan buku kesehatan, untuk membantu
penyebaran bahasa melayu di masarakat luas.
2. Tanggal 16 Juni 1927 Johan Datuk Karjo menggunakan bahas Indonesia
adalam pidatonya. Hal ini untuk pertama kalinya di sesi volksraad, seseorang
berpidato dalam bahasa Indonesia.
3. 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad yamin mengusulkan agar bahas
melayu menjadi bahasa nasional Indonesia.
4. 1933 mendirikan generasi penulis muda yang menamakan diri pejuang Baru
yang di pimpin oleh Alisyahbana.

5
5. 1936 sultan Alisyahbana mempersiapkan Indonesia Grammar Baru.
6. Diadakan 25-28 Juni 1938 indonesia pertama kongres di Solo. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan bisnis kongres dan pengembangan
Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendikiawan dan budayawan
Indonesia saat ini.
7. 18 Agustus 1945 menandatangani undang-undang Dasar 1945, yang
merupakan salah satu artikel (pasal 36), menetapkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa Negara.
8. Tanggal 19 Maret 1947 diresmikkan penggunaan ejaan Republik bukanya
ejaan van Ophuijsen sebelumnya berlaku.
9. 28 Oktober sampai 2 November 1978 Indonesia kongres III yang
diselenggarakan di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka
memperingati sumpah pemuda ke-50 di samping menunjukan kemajuan,
pertumbuhan, dan perkembangan Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha
unruk memperkuat posisi dan fungsi bahasa Indonesia.
10. Tanggal 21-26 November 1983 indonesia kongres IV yang dislenggarakan di
Jakarta. Kongres tersebut digelar dalam rangka memperingati sumpah pemuda
ke-55 dalam putusan yang menyatakan bahwa pembinaan dan pengembangan
bahasa Indonesia harus ditingkatkan sebagai amanat yang terkandung dalam
garis-garis besar haluan Negara, yang mengharuskan semua warga Negara
Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, bisa mencapai
sedekat mungkin.
11. 28 Oktober hingga 3 November 1988 Indonesia kongres v yang diadakan di
Jakarta. Kongres ini dihadiri lebih dari sekitar tuju ratus pakar dari seluruh
Indonesia peserta Indonesia dan tamu dari Negara-negara tetangga seperti
Brunei, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres ini
ditandatangani oleh pekerjaan besar yang disajikan pembangunan dan
pengembangan bahasa pusat pecinta bahasa di Nusantara, kamus Indonesia dan
Tata bahasa Baku Indonesia.
12. 28 Oktober sampai 2 November 1993 indonesia kongres VI yang diadakan di
Jakarta. Sebanyak 770 peserta dari para ahli bahasa Indonesia dan juga 53 tamu
dari peserta asing termasuk Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hong Kong,

6
India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Kongres menyarankan bahwa pembangunan dan pembangunan bahasa pusat
upgrade ke institute Indonesia, serta mengusulksn perumusan hukum Indonesia.
13. Diadakan pada 26-30 Oktober 1998 di kongres ke VII Indonesia Hotel
Indonesia, Jakarta kongres yang mengusulkan dewan penasehat Bahasa.
3.3 Bahasa Melayu Sebagai Dasar Bahasa Indonesia
Telah dikemukakan pada beberapa kesempatan, mengapa bahasa melayu
dipilih menjadi bahasa nasional bagi negara Indonesia yang merupakan suatu hal
yang menggembirakan yaitu:
1. Dibandingkan dengan bahasa lain yaitu bahasa jawa (yang menjadi bahasa ibu
bagi sekitar setengah penduduk Indonesia), bahasa melayu merupakan bahasa
yang kurang berarti. Di Indonesia, bahasa itu diperkirakan dipakai hanya oleh
penduduk kepulauan Riau, Linggau dan penduduk pantai-pantai diseberang
Sumatera. Namun karena pertimbangan itu juga pemilihan bahasa jawa akan
selalu dirasakan sebagai pengistimewaan yang berlebihan.
2. Bahasa melayu lebih diterima dari pada bahasa jawa, tidak hanya secara fonetis
dan morfologis tetapi juga secara reksikal, seperti diketahui bahasa jawa
mempunyai beribu-ribu morfen leksikal dan bahkan beberapa yang bersifat
gramatikal. Faktor yang paling penting adalah juga kenyataannya bahwa bahasa
melayu mempunyai sejarah yang panjang sebagai ligua France.
Pada tahun 1928 bahasa melayu sedang mengalami perkembangan yang
luar biasa. Pada saat itulah, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara
berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan beriktiar :
 Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
 Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan
 Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda tersebut
dikenal dengan nama Sumpah Pemuda dan baru setelah kemerdekaan
Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui secara
Yuridis
Bahasa Indonesia telah dinyatakan kedudukannya sebagai Bahasa negara
pada tanggal 18 Agustus 1945. di Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan
bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).

7
Sejak dulu, bahasa Melayu memang telah digunakan sebagai bahasa
perantara (lingua franca) atau bahasa pergaulan. Bahasa Melayu yang yang
menjadi dasar bahasa Indonesia, sebagian besar mirip dengan dialek-dialek bahasa
Melayu Kuno. Bahkan menurut sejarahnya, kerajaan Sriwijaya, yang dulu
merupakan kerajaan yang maju di wilayah Asia Tenggara menggunakan bahasa
Melayu Kuno sebagai bahasa perantara dengan kerajaan-kerajaan dan negara-
negara di sekitarnya. Pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu
tersebut telah berfungsi sebagai:
1. Bahasa kebudayaan, yaitu bahasa masyarakat dalam kehidupan dan bersastra.
2. Bahasa perhubungan, yaitu bahasa penghubung antarsuku di Nusantara.
3. Bahasa perdagangan, yaitu bahasa antarpedagang dalam transaksi jual beli baik
antarpedagang dari dalam ataupun antarpedagang dari luar Nusantara.
4. Bahasa resmi kerajaan, yaitu bahasa yang digunakan di lingkungan kerajaan.
Prasasti-prasasti kuno dari kerajaan di Indonesia yang ditulis dengan
menggunakan bahasa Melayu memperkuat pernyataan bahwa bahasa Melayu
sudah digunakan sejak dulu. Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu
lebih nyata lagi setelah ditemukannya fakta-fakta sebagai berikut:
1. Tulisan yang terdapat pada nisan di Minye Tujoh, Aceh (1380 M).
2. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang (683).
3. Prasasti Talang Tuo, di Palembang (684).
4. Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat (686).
5. Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi (688).
Begitu pesatnya perkembangan bahasa Melayu di Indonesia hingga
penyebarannya telah mencakup ke seluruh pelosok Nusantara mendorong rasa
persatuan bangsa Indonesia. Para pemuda yang bergabung dalam pergerakan
kemudian secara sadar mencetuskan bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia
melalui ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Pada saat itulah bahasa
Indonesia resmi diakui. Namun secara Yuridis bahasa Indonesia diakui pada 18
Agustus 1945, sehari setelah kemerdekaan Indonesia.

8
3.4 Terdapat 4 faktor yang menjadikan bahasa Melayu diangkat menjadi
bahasa Indonesia, antara lain :
1. Bahasa melayu sudah menjadi sebuah lingua franca untuk bangsa Indonesia,
bahasa perdagangan, dan bahasa perhubungan.
2. Sistem bahasa Melayu yang cukup sederhana, membuat bahasa melayu mudah
untuk dipelajari karena bahasa melayu tidak mengenal tingkatan bahasa.
3. Suku Jawa, Sunda, dan suku-suku yang lainnya dapat dengan sukarela untuk
menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia untuk digunakan sebagai
bahasa nasional.
4. Bahasa Melayu juga memiliki kesanggupan untuk digunakan sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti yang sangat luas.
3.5 Fungsi Bahasa Melayu
Pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu yang menjadi
dasar bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi sebagai:
1. Bahasa Kebudayaan. Pada zaman kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu dijadikan
sebagai bahasa kebudayaan. Dimana bahasa ini digunakan pada bahasa buku
pelajaran agama Budha.
2. Bahasa Perhubungan. Selain bahasa kebudayaan, bahasa Melayu juga
digunakan sebagai bahasa perhubungan. Dimana digunakan oleh antar suku di
Nusantara. Perkembangan bahasa Melayu sangatlah cepat. Hal ini terlihat jelas
dari peninggalan kerajaan Islam dalam bentuk batu tertulis maupun hasil
susastra. Kemudian bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara sejalan
dengan menyebarkan agama Islam di Nusantara. Bahasa Melayu yang
sederhana menjadikan bahasa ini mudah diterima oleh semua suku.
3. Bahasa Perdagangan. Selain digunakan untuk antar suku, bahasa Melayu juga
digunakan untuk bahasa perdagangan baik dari dalam maupun luar negeri.
Perkembangan bahasa Melayu yang pesat ke antar pulau, antar suku, antar
bangsa membuat bahasa ini juga berkembang di wilayah antar pedagang.
Apalagi bahasa Melayu tidak mengenal tingkatan tutur.
4. Bahasa Resmi Kerajaan. Kerajaan-kerajaan Indonesia menggunakan bahasa
Melayu sebagai bahasa dalam kesehariannya. Dan digunakan untuk bahasa
antar kerajaan di Nusantara.

9
3.6 Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah bahasa Indonesia berawal dari bahasa Melayu yang disahkan
menjadi bahasa persatuan ketika Sumpah Pemuda tahun 1928. Perkembangan
bahasa Indonesia didorong oleh kebangkitan nasional. Dimana di dalamnya
terdapat peranan-peranan penting pada kegiatan politik, perdagangan, surat kabar
maupun memodernkan bahasa Indonesia.
Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945, bahasa Indonesia dikukuhkan
sebagai bahasa negara yang memiliki kedudukan dan fungsi yang tinggi. Hingga
kini bahasa Indonesia menjadi bahasa yang digunakan oleh seluruh masyarakat
Indonesia. Dan pemerintah memberi perhatian dengan membentuk lembaga Pusat
Bahasa dan Penyelenggara Kongres Bahasa Indonesia.
3.7 Perkembangan Bahasa Indonesia Masa Reformasi
Munculnya bahasa pers atau bahasa Media Massa :
 Jumlah kata-kata singkatan yang semakin bertambah.
 Penggunaan istilah atau bahasa asing didalam surat kabar yang semakin
banyak.
Pers berjasa dalam sejarah bahasa Indonesia untuk memperkenalkan
berbagai istilah, ungkapan, dan kata-kata baru, seperti : hujat, kroni, rekonsiliasi,
provokator, konspirasi, proaktif, arogan, KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), dan
lain sebagainya.
3.8 Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia
Sejarah bahasa Indonesia tidak hanya berhenti begitu saja, sebab
perkembangannya di Nusantara semakin pesat. Apalagi dengan sifat terbukanya
membuat bahasa Indonesia menyerap kata-kata dari bahasa lain, baik bahasa
daerah maupun asing. Bahasa Indonesia mengalami penyempurnaan dalam
ejaannya. Berikut ini tahapan perkembangan ejaan bahasa Indonesia :
1. Ejaan Van Ophuijen (1901)
Pada masa Belanda menjajah Indonesia, bahasa yang digunakan sebagai
bahasa pengantar ialah bahasa Melayu. Dan untuk memudahkan orang-orang
Belanda dalam berkomunikasi kemudian dibuat pembakuan ejaan oleh Belanda
yaitu Prof. Charles van Ophuijen. Dalam pembakuan ejaan ini Charles dibantu
oleh Engku Nawawi atau Sutan Makmur dan Moh Taib Sultan Ibrahim.

10
Ejaan yang digunakan untuk menulis Melayu ini menggunakan huruf latin
yang dimengerti oleh orang Belanda. Bahkan tuturan bahasanya juga mirip
dengan tuturan bahasa Belanda. Antara lain huruf j (jang) menjadi y (yang),
huruf oe (doeloe) menjadi u (dulu) dan tanda koma ain seperti ma’mur menjadi
makmur.
2. Ejaan Republik / Ejaan Soewandi (19 Maret 1947)
Ejaan ini telah diresmikan oleh Soewandi yang merupakan seorang
Menteri Pendidikan Republik Indonesia. Tujuan dibuatnya Ejaan Republik ini
ialah untuk menggantikan serta menyempurnakan ejaan sebelumnya.
Perubahan yang terdapat pada ejaan republik ini terdapat pada huruf oe
menjadi u (doeloe=dulu), koma ain menjadi k (pa’=pak). Kemudian kata ulang
boleh disingkat dengan angka 2 (rumah-rumah = rumah2) dan kata depan ‘di’
ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.
3. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan / EYD (1972)
Seiring perkembangan zaman, bahasa Indonesia juga turut berkembang.
Pada tahun 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan EYD atau ejaan
yang disempurnakan. Putusan presiden No. 57 Tahun 1972 ini merupakan
penyederhanaan dan juga penyempurnaan ejaan.
Yang diatur dalam EYD ini antara lain penulisan huruf kapital dan huruf
miring, kata, tanda baca, singkatan dan akronim. Kemudian penulisan angka
dan lambang bilangan serta penulisan unsur serapan.
4. Ejaan Bahasa Indonesia / EBI (2015)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50
Tahun 2015 menunjukkan peresmian ejaan bahasa Indonesia. Dimana
didalamnya terkandung pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.
Yang terdapat pada penyempurnaan EBI antara lain pada penambahan
huruf vokal diftong, penggunaan huruf kapital pada julukan. Selain itu
penggunaan huruf tebal pada penulisan lema dan sublema dalam kamus juga
dihapuskan dalam ejaan EBI.
Bahasa Indonesia bukan sekedar bahasa yang dibentuk begitu saja. Namun
dalam sejarah bahasa Indonesia, pembentukan bahasa ini mengalami

11
perjalanan yang panjang. Sehingga kita sebagai warga Indonesia harus bangga
dengan bangsa dan bahasa kita.
Apalagi bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dipandang unik oleh
negara-negara lain. Dikarenakan Indonesia yang memiliki banyak sekali suku,
namun hanya bahasa Indonesia yang menjadikan pemersatunya
3.9 Fungsi Bahasa Indonesia
 Fungsi Bahasa Indonesia Baku :
1. Pemersatu : bahasa Indonesia digunakan dalam hubungan sosial antar
manusia.
2. Penanda kepribadian : bahasa Indonesia berguna untuk mengungkapkan jati
diri dan perasaan.
3. Menambah wibawa : bahasa Indonesia memiliki fungsi untuk menjaga
komunikasi yang santun.
4. Kerangka acuan : bahasa Indonesia mempunyai tindak tutur yang terkontrol.
 Secara umum fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai alat komunikasi tulis
maupun lisan. Menurut Santoso, dkk. bahasa adalah suatu alat komunikasi
yang memiliki fungsi antara lain :
1. Fungsi informasi : bahasa dapat mengungkapkan perasaan.
2. Fungsi ekspresi diri : mendapatkan perlakuan terhadap sesama anggota
masyarakat.
3. Fungsi adaptasi dan integrasi : bahasa Indonesia memiliki keterkaitan
hubungannya dengan sosial.
4. Fungsi kontrol sosial : bahasa memiliki fungsi untuk mengatur tingkah laku.
 Hallyday (1992) berpendapat bahwa fungsi bahasa yaitu dipakai sebagai alat
komunikasi untuk kebutuhan :
1. Fungsi instrumental : bahasa digunakan sebagai cara untuk memperoleh
sesuatu.
2. Fungsi heuristik : bahasa dapat menemukan dan belajar sesuatu.
3. Fungsi personal : bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang
lain.
4. Fungsi regulatoris : bahasa dapat mengendalikan perilaku orang lain.

12
5. Fungsi intraksional : bahasa dapat digunakan untuk berkomunikasi atau
berinteraksi dengan orang lain.
6. Fungsi representasional : bahasa dapat digunakan untuk menyampaikan
informasi.
7. Fungsi imajinatif : bahasa dapat menciptakan dunia imajinasi.

13
BAB 4

PERAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

4.1 PERANAN DAN PENTINGNYA BAHASA INDONESIA DALAM KONSEP


ILMIAH
Bahasa merupakan kunci untuk membuka khasanah pengetahuan. Hanya
dengan bahasalah kita dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Meskipun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan tetapi belum
dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan. Hal tersebut mengharuskan
kita menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di dunia ini ke dalam bahasa
Indonesia.
Dengan mengetahui informasi ilmiah dalam bahasa Indonesia, diharapkan
ada kemajuan dan kemampuan untuk mengetahui ilmu pengetahuan yang dapat
meningkatkan mutu bahasa indonesia sebagai bahasa ilmiah. Bahasa dipakai
sebagai alat mengungkap gagasan dan pikiran. Dengan begitu bahasa merupakan
alat komunikasi sekaligus alat untuk memahami isi dari komunikasi itu sendiri.
Komunikasi antar orang, termasuk komunikasi ilmuwan terhadap
fenomena alam dan fenomena kebudayaan. Karya tulis ilmiah atau akademik
menuntut kecermatan dalam penalaran dan bahasa. Dalam hal bahasa, karya tulis
semacam itu (termasuk laporan penelitian) harus memenuhi ragam bahasa standar
(formal) atau bukan bahasa informal atau pergaulan.
Banyak sekali bahasa karya tulis ilmiah atau akademik yang hendaknya
mengikuti ragam bahasa yang penuturnya. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah
bahasa baku untuk menghindari paksaan makna karena karya tulis ilmiah tidak
terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa karya ilmiah sedapat-
dapatnya tidak mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti ragam
bahasa jurnalistik. Tujuannya agar karya tersebut dapat tetap dipahami oleh
pembaca yang tidak berada dalam situasi atau konteks saat karya tersebut
diterbitkan. Masalah ilmiah biasanya menyangkut hal yang sifatnya abstrak atau
konseptual yang sulit dicari alat peraga atau analoginya dengan keadaan nyata.

14
 Peran Bahasa Indonesia secara umum :
1. Bahasa sebagai alat komunikasi.
2. Bahasa sebagai alat pengekspresian diri.
3. Bahasa sebagai kontrol sosial.
4. Bahasa sebagai alat intergrasi dan adaptasi sosial dalam lingkungan.
4.2 FUNGSI BAHASA INDONESIA
Fungsi dari bahasa indonesia adalah sebagai alat komunikasi sosial.
Bahasa pada dasarnya sudah menyatu erat dengan kehidupan manusia. Aktivitas
manusia sebagai anggota masyarakat banyak bergantung pada penggunaan bahasa
masyarakat setempat. Gagasan, ide, pikiran, harapan dan keinginan
disampaikannya lewat bahasa dan tutur kata yang baik dan sopan.
1. Fungsi bahasa secara umum:
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan
diri. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala
sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita.
2. Sebagai alat komunikasi. Bahasa adalah saluran maksud seseorang,
yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk
bekerja sama. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti
komunikasi itu sendiri memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar
menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Manusia memakai dua cara
berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal
dilakukan menggunakan alat/media (lisan dan tulis), sedangkan
berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan media berupa
aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene
setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial. Pada saat beradaptasi di
lingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan
tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan
bahasa yang non-formal pada saat berbicara dengan teman dan
menggunakan bahasa formal pada saat berbicara dengan orang tua atau yang
dihormati.

15
4. Sebagai alat kontrol sosial. Yang dapat mempengaruhi sikap, tingkah laku,
serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri
dan masyarakat.
2. Fungsi bahasa secara khusus:
1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari. Manusia adalah
makhluk sosial yang tak lepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk
sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal
dan non formal.
2. Mewujudkan Seni. Bahasa yang dapat dipakai guna mengungkapkan
perasaan melalui media seni khususnya dalam hal sastra. Terkadang,
bahasa yang digunakan memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat.
Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui
makna yang ingin disampaikan.
3. Mempelajari bahasa kuno. Dengan mempelajari bahasa kuno, kita akan
dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau.
4. Juga dapat mengantisipasi kejadian yang dapat terjadi di masa yang
akan datang.
5. Mengeksploitasi IPTEK. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan
selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya supaya dapat
dimanfaatkan demi kebaikan manusia itu sendiri
3. Fungsi yang dimiliki oleh bahasa baku :
1. Fungsi pemersatu, bahasa Indonesia adalah alat untuk memersatukan suku
bangsa yang berlatar budaya dan bahasa yang berbeda-beda, karena di
Indonesia juga beragam bahasa
2. Fungsi pemberi kekhasan, bahasa baku memperbedakan bahasa yang satu
dengan bahasa yang lain
3. Fungsi penambah kewibawaan, jika orang yang mahir berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar, maka orang tersebut dapat
menjelaskan apa yang disampaikannya
4. Fungsi sebagai kerangka acuan, bahasa baku merupakan norma dan
kaidah yang menjadi tolok ukur yang disepakati bersama untuk menilai
ketepatan penggunaan bahasa atau ragam bahasa

16
DAFTAR PUSTAKA

Moulina Bella. Makalah Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai


Bahasa Nasional. ( http://gogreenbella.wordpress.com/2012/04/30/tantangan-
berbahasa-indonesia-di-masa-kini/ )
Zulfadli Mauludi. Makalah Fungsi dan Kedudukan Bahasa. (
http://misterpanjoel.blogspot.com/2012/11/makalah-fungsi-dan-kedudukan-
bahasa.html )
Anonim. Bahasa Indonesia: Tantangan dan Peluang pada Era Globalisasi.
( http://simpleon7.wordpress.com/2011/06/11/bahasa-indonesia-tantangan-dan-
peluang-pada-era-globalisasi/ )
Anonim. Artikel Peranan Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi. (
http://all-be-on.blogspot.com/2012/11/artikel-peranan-bahasa-indonesia-
dalam.html )
Muslich, Mansur. (2007). ( http://muslich-
m.blogspot.com/2007/04/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html )
Putri, Rahma E. (2010). ( http://rahmaekaputri.blogspot.com/2010/09/fungsi-dan-
kedudukan-bahasa-indonesia.html )
https://www.romadecade.org/sejarah-indonesia/#!
https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-bahasa-indonesia/
http://woocara.blogspot.com/2016/04/sejarah-bahasa-indonesia-dan-
fungsi-bahasa-indonesia.html
https://sejarahlengkap.com/indonesia/sejarah-bahasa-indonesia
http://makalahkuindonesia.blogspot.com/2017/12/makalah-sejarah-bahasa-
indonesia.html
http://gopengertian.blogspot.com/2017/11/sejarah-bahasa-indonesia-
fungsi-bahasa-indonesia.html
http://haveljozz.blogspot.com/2015/04/peranan-dan-fungsi-bahasa-
indonesia.html

http://www.kajianteori.com/2013/03/pengertian-bahasa-menurut-ahli.html

http://qoriaina10.blogspot.com/2015/10/peran-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html

http://zmughnii.blogspot.co.id/2013/10/peranan-bahasa-indonesia.html

17
http://blog-kuliah.blogspot.co.id/2012/12/fungsi-bahasa-indonesia.html

18
DAFTAR LAMPIRAN

NAMA MAHASISWA – MAHASISWI

KELOMPOK 1

1. ADINTA MAHARANI (195001)


2. ALWI ZAMRUDIN (195002)
3. ANANTA DARMA (195003)
4. ANINDYA WAHYUNING (195004)
5. ANISSA NABILA RAHMA (195005)
6. AUDYNA PUTRI NURSETYA (195006)
7. BAGUS RAMA YUDHA (195007)
8. BRAMA WAHANATA (195008)
9. DEWI SHINTA BELA (195009)
10. DINDA SERDANIA (195010)
11. DYAH AYU PRATIWI (195011)
12. ERICA PUTRI (195013)
13. ERIKHE FEBBY (195014)

KELOMPOK 2

1. FATIMATUZ ZAHRA (195015)


1. FAUZIYAH NOVIYANTI (195016)
2. FRANK TIMOR (195017)
3. INDAH DIANA (195018)
4. IVANA KUSUMA (195019)
5. KHURIYANA PATTY (195020)
6. KUSNUL WIRANTI (195021)
7. LARAS AYU SUKMA (195022)
8. MIFTA FAIZZATUL (195033)
9. MUHAMMAD ANWARUL W. (195024)
10. NAFA ARIFAH R. (195025)
11. NANDIA NUR AMAMI P. (195026)
12. NURUL LUTFIAH AGUSTIN (195027)

19
KELOMPOK 3

1. RINA SELA BUDIARTI (195028)


2. RISA PUTRI ANGGRAINI (195029)
3. RISMA KARTIKA PUTRI (195030)
4. SAYIDDAH ZULIANAFISA (195031)
5. SHAFIRA ISKARIMA R. (195032)
6. SHINTA FEBBY LENIA (195033)
7. SILVA ADZKIYA (195034)
8. SILVIA FERDIANTI (195035)
9. SITI NUR HALIMAH (195036)
10. USWATUN HASANAH (195037)
11. WIGATI NURJAYANTI (195038)
12. WULAN AYUNING (195039)
13. YOLANDA SAPUTRI (195040)

20

Anda mungkin juga menyukai