Muhammad Abdul Aziz - 185080101111016 - Kelompok 2
Muhammad Abdul Aziz - 185080101111016 - Kelompok 2
PENDAHULUAN
yang asalnya dari batuan. Proses pelapukan batuan akan membentuk partikel
yang lebih kecil. Proses pembentukan lapisan tanah dapat dipengaruhi oleh
jasad hidup, topografi, umur tanah, iklim dan bahan induk. Menurut Mustafa, et
al. (2015), tanah yang memiliki lapisan baik mampu mendukung pengelolaan
Produktivitas tanah ditentukan oleh beberapa faktor seperti proses fisika, kimia,
dan biologis.
antara lain jumlah, ukuran, susunan, volume, bentuk, komposisi mineral partikel -
partikel tanah, ruang pori tanah, dan rasio udara dan air yang menempati ruang
pori pada suatu waktu. Sifat fisika tanah bergantung pada kesesuaian
mempunyai beberapa sifat kimia yang terdiri dari keasaman, bahan organik, dan
kation tanah. Indeks keasaman tanah lapisan atas lebih basa daripada lapisan
Menurut Mustafa dan Athira (2014), proses biologi tanah terjadi pada
organisme air dan organisme yang dapat mengubah unsur hara dalam tanah.
Proses perubahan unsur hara akan berpengaruh pada kualitas air di atasnya.
kondisi tanah dan air. Air merupakan media langsung untuk budidaya, namun air
akan sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah yang ada di bawahnya. Tanah dasar
tambak berfungsi sebagai penyimpan serta sumber dari beberapa unsur nutrien
dan oksigen terlarut yang diperlukan organisme budidaya. Tanah tambak juga
memiliki peran sebagai buffer (penyangga) dan filterbiologis melalu absorbsi sisa
Pembentukan lapisan tanah dipengaruhi iklim, topografi, umur tanah, dan bahan
induk. Tanah memiliki berbagai sifat termasuk sifat fisika dan kimia. Proses
organisme dapat merubah unsur hara di dalam tanah. Perubahan unsur hara
a. Maksud
tanah.
- Untuk mendapatkan segala data ciri tanah yang tidak diperoleh dari praktikum
lapang.
- Untuk mendapatkan data profil tanah, tekstur tanah, struktur tanah dan
konsistensi tanah.
- Untuk mendapatkan nilai bobot isi, bobot jenis dan ruang pori tanah.
2.1 Tanah
diartikan sebagai layer atau lapisan dengan kandungan bahan organik dan
sifat-sifat kimia, fisika dan biologi. Materi pada bab ini juga memaparkan bahasan
2.1.1 PengertianTanah
kompleks dengan heterogenitas tinggi. Komponen padat, cair, dan gas dalam
tanah akan berinteraksi secara fisik, kimia, dan biologis. Vegetasi yang berada
bumi. Tanah memiliki peranan penting dalam kehidupan untuk mendaur ulang
mengandung bahan mineral dan dipengaruhi oleh proses fisik, kimia dan biologi.
kehidupan yang mengandung bahan padatan, air dan udara. Tanah dapat
menyimpan dan mengubah energi. Warna dan usia dari tanah bervariasi
Mineral dan bahan organik mempengaruhi warna tanah. Tanah memiliki tebal
bervariasi dan bersifat galir. Tanah sebagai media kehidupan makhluk hidup.
karbon.
(siklus yang melibatkan semua komponen ekosistem baik itu komponen biotik
dipengaruhi oleh faktor pendukung seperti batuan induk, iklim, usia, dan biota.
Menurut Kalev dan Gurpal (2018), pelapukan adalah salah satu proses
pembentukan tanah. Dimana pelapukan tanah di pengaruhi oleh fisika dan kimia
yang dapat memecah batuan di bumi. Fragmen atau pecahan batuan tersebut
dapat mengubah sifat fisika dan kimia. Yaitu secara fisika batu dapat di bentuk
menjadi partikel yang kecil (pasir dan krikil). Secara kimia dengan reaksi kimia
yaitu hidrasi (pelekatan air dengan mineral), hidrolisis (pemecahan molekul air) ,
penambahan elektron).
akibat proses pelapukan. Faktor fisika, kimia dan biologi sangat berpengaruh
terhadap pelapukan batuan. Secara fisika batuan lapuk akibat fluktuasi suhu.
Secara kimia batuan lapuk akibat reaksi hidrasi, hidrolisis, disolusi dan reduksi
oksidasi. Secara biologi batuan lapuk akibat peran organisme seperti lumut yang
dengan waktu yang lama. Seiring berjalannya waktu proses tersebut mengubah
berdasarkan zona ilkimnya, antara lain alfisol (tanah subur untuk pertanian) ,
andisol (dari tanah vulkanik), aridisol (tanah kering), entisol( tanah berkembang),
cukup kuat dan terletak diatas permukaan), oxisol (tanah yang kaya akan
mineral), spodosol (tanah pasir putih dan abu – abu), ultisol (tanah yang ada di
atsa suhu 8oC, vertisol (tanah yang berada pada 45oLU dan 45oLS di dunia.
Tanah Alfisol banyak didapati di daerah iklim sedang. Sedangkan andosol dan
vertisol merupakan jenis tanah yang dipengaruhi oleh usia. Menurut Fiantis
(2015), macam tanah yang ada di negara Indonesia meliputi andosol (tanah
berwarnah coklat hingga hitam dengan bahan organik yang tinggi), latosol (
tanah dengan pelapukan lanjutan dan bahan organik), podsolik merah kuning
tanah dengan bahan kapur dan bahan organik yang rendah), regur (tanah
bewarna hitam hingga kelabu dengan bahan organik yang rendah), podsol
(tamah dengan banyak bahan organik bewarna kelabu terang dengan mengalami
pencucian tanah), tanah sawah (Tanah yang bewarna pucat dan mengandung
calcisol(tanah yang kaya akan kalsium), regosol (Tanah muda yang berkembang
bukan dari tanah alluvial) , litosol( tanah yang keras dan berkembang di atas
batuan keras), alluvial(tanah yang berasal dari endapan alluvial), dan tanah
iklim dan penyebaran nabati. Jenis Ultisol,Vertisol, dan Oxisol pada zona beriklim
basah. Menurut Sanchez (1992), jenis tanah ada tiga yaitu utisol, vertisol, dan
oxisol.Ketiga jenis tanah tersebut memiliki daya serap yang berbeda. Tanah
utisol memiliki daya serap maximum sebesar 23,6 dan minimum7,4 cm/jam
sementara tanah vertisol sebesar minimum 2,3 dan maximum 27,5 cm/jam dan
oxisol sebesar minumum 8,4 dan maximum 15,4 cm/jam. Laju penyerapan paling
rendah didapati pada jenis tanah vertisol. Jenis tanah vertisol memiliki daya
Jenis tanah dapat digolongkan berdasarkan usia dan zona iklim. Menurut
zona iklim tanah dapat dikelompokkan menjadi tanah aridisol, alfisol, andisol,
Menurut usia verisol dan andosol. Tanah berdaya serap rendah adalah tanah
berjenis vertisol karena memiliki tekstur liat dan berlempung. Nilai darya serap
Pengambilan contoh tanah pada bab ini akan mengaji tentang pengertian
cara yang dilakukan sebelum melakukan uji keasaman tanah atau uji lainnya.
yang berbeda walaupun berada di area yang sama. Pengambilan sampel tanah
dilakukan dengan cara yang baik agar sampel tanah yang diambil dapat
klasifikasi tanah. Selain itu, pengambilan sampel tanah berguna agar mengetahui
kemampuan tanah untuk menahan beban. Tanah sendiri terdiri dari beberapa
struktur, sehingga pengambilan sampel tanah merupakan hal yang penting agar
suatu cara untuk mengambil sampel tanah yang akan diuji di laboratorium
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi tanah tersebut. Pada dasarnya sampel
tanah yang diambil banyak, maka akan semakin baik. Pengambilan sampel
tanah sendiri dibagi menjadi dua macam sampel yatitu tanah tidak terganggu dan
tanah harus mewakili suatu area tertentu. Pengambilan contoh tanah dilakukan
untuk mengetahui status hara atau kesuburan dari ta nah tersebut menggunakan
sistem composite sample, yaitu pencampuran contoh yang diambil dari area
yang dikehendaki. Pengambilan contoh tanah meliputi area yang relatif agak
seragam dalam hal jenis tanah bahan induk , kemiringan, dan topografi.
disuatu tempat untuk dilakukan pengkajian. Semakin banyak titik sampel yang
diambil maka semakin akurat data yang didapat. Kesuburan tanah dapat
sama. Sampel tanah juga berguna untuk mengetahui klasifikasi tanah dan
metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan sampel tanah yang berada
tekstur tanah, posisi lahan, taksonomi tanah, dan alur drainase. Penentuan lokasi
sampel dapat memilih satu dari ketiga metode sampling tersebut. Menurut
dua metode yaitu secara utuh dan tidak utuh. Pengambilan sampel utuh adalah
tidak utuh adalah pengambilan sampel tanah sebagian dari jumlah total.
aplikasikan secara dua dan tiga dimensi. Pengambilan secara dua dimendi
Pengambilan sampel tanah akan dilakukan agar dapat mengetahui dari status
sample, yaitu pencampuran contoh yang dapat diambil dari area yang
dikehendaki.
Titik lokasi sampel tanah harus ditentukan sesuai kebutuhan sampel yang
ingin diambil. Terdapat tiga cara untuk menetukan lokasi titik sampel yaitu
Pengambilan sampel tanah juga dapat dilakukan dengan cara dua dimensi dan
tiga dimensi. Sampel dua dimensi diambilnya sampel tanah dengan satuan luas.
dipengaruhi oleh kualitas dari tanah yang diambil. Indikator dari kualitas tanah
yang dilihat, meliputi sifat fisik, kimia dan biologi. Terdapat pula prioritas lain,
seperti jenis tanah, jenis penggunaan lahan dan topografi. Menurut Valle dan
mengevaluasi kualitas dari tanah merupakan variasi temporal dari karakter yang
punyai oleh tanah. Salah satunya adalah perubahan musim merupakan faktor
musim adalah adanya suatu perubahan pada sifat fisika dan kimia pada tanah.
Sifat fisik dan kimia yang paling umum dapat digunakan untuk menilai kualitas
total air yang tersedia, kejenuhan pada hidrolik, tekstur tanah, pH, total C dan
total N.
karena pada tiap titik sampel tanah yang berbeda beda memiliki sifat fisik tanah
berat isi tanah. Faktor lainnya yaitu ada atau tidaknya tembaga (Cu), cadmium
(Cd), dan timbal (Pb) dalam sisi atas tanah. Konsentrasi (Cd), timbal (Pb), dan
tembaga (Cu) yang berlebihan pada sampel tanah. Menurut Zoppi dan Lai
(2015), salah satu faktor yang mempengaruhi pengambilan tanah yaitu
kondisi fisik dalam suatu tanah meliputi suhu, kelembaban, dan berat isi tanah.
musim, suhu, dan waktu pengambilan tanah. Hal tersebut memiliki efek terhadap
hidrolik adalah acuan umum yang digunakan untuk menentukan kualitas tanah.
Sampel tanah juga dipengaruhi oleh kedalaman, dan kemiringan lokasi. Setiap
lainnya yang mempengaruhi perbedaan kualitas tanah adalah ada dan tidaknya
Profil tanah dalam bab ini akan membahas mengenai makna profil tanah,
berbagai macam horizon tanah dan juga akan dibahas tentang manfaat dari profil
tanah.
sedala\m lebih kurang 1,5 meter. Penampang pada profil tanah diukur dari
permukaan hingga bahan induk. Profil tanah memiliki karakteristik antara lain
tahapan fisik, sifat kimia dan biologi. Karakteristik tersebut meliputi padas, air
tanah, glei, bahan organik, keadaan batuan dan kerikil. Menurut Kurniawan, et al.
(2018), deskripsi profil tanah dapat dijadikan sebagai penggambaran tubuh tanah
untuk mengetahui sifat dan jenis dari suatu horison. Penentuan horison pada
tanah diklasifikasikan dari beberapa sifat pembeda, yaitu warna, tekstur, struktur,
lapisan tanah atas merupakan sumber unsur-unsur hara makro dan mikro
esensial bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu juga berfungsi sebagai sumber
kelangsungan hidup organisme lain. Lapisan tanah atas merupakan lapisan yang
tanah disebut profil tanah. Irisan tanah dibuat sedalam lebih dari 1,5 meter.
Lapisan horizon tanah digambarkan untuk menentukan profil pada tanah. Jenis
dan karakteristik tanah dari suatu horison dapat ditentukan dari profil tanah.
paling atas.
tanah dibedakan satu dengan yang lain atas dasar warna, struktur, tekstur,
C-R. Lapisan solum tanah terdiri dari horison O-A-E-B. Lapisan tanah atas terdiri
kedalaman yang berbeda-beda. Salah satu susunan tanahnya yaitu horison O-A
yang ada di lapisan atas dengan ketebalan <30 cm. Menurut Silalahi, et al.
5-29%.
Horizon tanah dapat dibedakan dari terkstur, warna, struktur, dan lain-
lain. Lapisan tanah terbentuk atas horizon O-A, E-B, C-R. Pengklasifikasian unuk
memudahkan mengetahui batas lapisan solum tanah dan lapisan atas tanah.
Setiap horizon tanah memiliki ketebalan yang bervariasi. Horizon O-A memiliki
karbon dalam tanah mampu menentukan profil tanah. Menurut Groffman, et al.
faktor biologis adalah mikrobakteri yang berperan dalam proses degradasi unsur
suhu.Contohnya seperti pada kandungan air dan mineral tanah serta komponen
juga dapat membantu menghasilkan representasi proses yang lebih akurat dalam
merambat ke tanah yang lebih dalam. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari
keadaan permukaan dan fluks yang keliru, seperti terlalu panas atau terlalu beku
selama musim panas dan musim dingin, masing-masing.
Profil tanah memiliki peran lain seperti penentuan unsur- unsur organik dan faktor
biologis yang mempengaruhi tanah. Degradasi unsur hara dalam tanah oleh
maka profil tanah akan mengalami perubahan. Fluks suhu dapat digambarkan
tanah, yakni berupa fraksi debu, pasir juga liat . Pada bagian tekstur tanah
faktor yang mempengaruhi tekstur tanah, dan juga fungsi penentuan tekstur
tanah.
pasir juga liat pada satu masa tanah yang disebut tekstur tanah. Salah satu hal
yang dipengaruhi oleh tekstur tanah adalah infiltrasi. Tekstur tanah yang telah
pembentuk tanah. Menurut Mutiara dan Rusli (2019), tekstur tanah dapat
diartikan sebagai nilai suatu perbandingan antara liat, pasir dan debu.
permukaan semakin besar. Luas permukaan terbesar ada pada liat kemudian
Menurut Virgawati, et al. (2018). Tekstur tanah adalah nilai kuantitas dari
pasir, debu dan lempung. Tekstur tanah juga berpengaruh terhadap kemampuan
tanah dalam meretensi air, bahan organik, maupun mineral dalam tanah.
Menurut Adekayode dan Akomolafe (2014), kombinasi antara fraksi debu, pasir,
dan juga tanah liat disebut sebagai komponen penyusun tanah. Untuk
juga metode otomatis. Metode penentuan tekstur tanah ini salah satu nya adalah
Tekstur tanah merupakan hasil persentasi dari proporsi tanah, liat dan
debu. Nilai luas permukaan tanah yang besar menandakan semakin halus
tekstur tanah tersebut. Liat merupakan pemilik luas permukaan terbesar. Infiltrasi
menjadi 12 kelas tekstur tanah. Penetapan kelas tekstur tanah tersebut tersusun
dalam suatu diagram yang disebut sebagai Segitiga Tekstur Tanah. 12 kelas
tekstur tanah berdasarkan segitiga tekstur tanah yaitu, lempung, geluh lempung,
debu, geluh lempung berdebu, geluh berpasir, lempung berdebu, geluh debu,
pasir berlempung, lempung berpasir, geluh, geluh lempung berpasir dan pasir.
Menurut Yuniwati (2017), partikel pasir adalah partikel tanah yang tidak memiliki
kandungan nutrisi atau disebut mineral kuarsa. Partikel debu memiliki ukuran
partikel lebih kecil daripada pasir. Sedangkan, partikel terkecil dari tanah adalah
tanah liat.
atas persentase pasir, debu dan liat. Kandungan liat sebesar 20% serta pasir
menahan air dan nutrisi sangat kecil, hal ini disebabkan karena besarnya ruang
pori pada pasir. Menurut Endah dan Mochtar (1993), tanah dapat digolongkan
pasir memiliki ukuran butiran diameter sebesar 2,0-0,05 mm. Tanah jenis lanau
memiliki ukuran butiran diameter sebesar 0,05-0,002 mm. Tanah jenis lempung
Tekstur tanah beragam dari sangat kasar hingga sangat halus. Tekstur
pada tanah terdiri dari dua belas kelas. Tanah digolongkan dalam beberapa
fraksi sesuai ukuran diameter partikel. Partikel terkecil dimiliki oleh tanah liat dan
terbesar dimiliki oleh pasir. Daya serap dan penopang air dipengeruhi tekstur
tanah.
suatu tanah. Bahan-bahan penyusun tanah terdiri dari lempung, debu dan pasir.
Berbagai macam faktor dapat mempengaruhi tekstur suatu tanah, contoh faktor
yang dapat mempengaruhi tekstur suatu tanah adalah kandungan mineral dan
jenis batuan induk. Selain itu, sifat dan juga lama waktu proses pembentukan
suatu tanah . Kebutuhan zat hara dalam tanah dapat terpenuhi apabila aktivitas
mikrobiologi dalam tanah berlangsung baik, aktivitas hewan mikro tersebut dapat
optimal apabila pori-pori pada setiap partikel penyusun tanah mampu menyerap
tanah, relief atau topografi, jenis bahan induk dan juga iklim serta waktu. Bahan
induk dan relief dianggap sebagai keadaan awal untuk pengembangan tekstur
tanah. Iklim dan organisme menentukan laju reaksi kimia dan biologi yang
suatu faktor yang berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah yang dibawa oleh fraksi
pembentuk tanah. Menurut Ahmad, et al. (2015), tekstur tanah dipengaruhi oleh
dispersi partikel dan translokasi yang terjadi disekitar tanah tersebut. Dispersi
dan translokasi air terjadi karena adanya perbedaan struktur pembentuk tanah.
Dispersi partikel ini menyebabkan adanya perbedaan setiap tekstur tanah dalam
Mineral dan batuan induk merupakan faktor pembentuk tekstur tanah. Terdapat
faktor lain yaitu aktivitas mikroba dan lama waktu pemecahan batuan. Tekstur
tanah bisa dijadikan penentu kesuburan tanah. Dispersi partikel setiap tekstur
untuk menentukan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Salah satu sifat fisik yang
dapat diketahui yaitu berupa besaran partikel di tanah yang sangat beragam, ada
yang sangat halus, halus, kasar dan sangat kasar. Istilah tekstur tanah ini
memiliki artian perbandingan antara pasir, debu dan liat di dalam tanah. Tanah
yang bertekstur pasir berlumpur memiliki pori-pori yang lebih besar sehingga
sehingga dapat menentukan lengas tanah tertahan, infiltasi, penahan air dan
tanah untuk mengalami erosi. Tanah berpartikel halus rentan mengalami erosi
karena sifat kohesi tanah yang besar. Sedangkan, tanah berpartikel besar lebih
Contoh tanah yang memiliki erodibilitas rendah adalah tanah yang banyak
tanah untuk “meloloskan” air masuk ke dalam tanah. Ukuran dan jumlah pori-pori
tanah serta tingkat kehalusan partikel dan derajat kenejuhan tanah turut
permeabilitasnya rendah.
tekstur tanah. Erodibilitas tanah ditentukan oleh tekstur tanah. Erosi mudah
terjadi pada tanah berpatikel kecil, sedangkan tanah yang berpartikel besar lebih
sulit untuk mengalami erosi. Tekstur tanah berkaitan dengan permeabilitas tanah.
Struktur tanah yaitu ciri fisik tanah yang memakai tepatan ruang partikel-
partikel tanah yang tergabung antara satu sama yang lain. Materi struktur tanah
struktur tanah.
Menurut Heradian dan Arman (2015), yang dimaksud dari struktur atau
susunan tanah yaitu sebuah metode untuk mengatahui kestabilan dari tanah.
Terdapat cara untuk mengetahui struktur tanah yaitu metode geolistrik. Cara
Menurut Margolang, et al. (2015), partikel seperti debu, pasir dan liat yang
membentuk suatu agregat tanah disebut struktur tanah. Kemantapan tanah dan
agregat tanah berhubungan dengan struktur tanah. Bahan organik juga krusial
bagi agregat tanah, dimana bahan organik merupakan perekat pada tanah
tersebut.
Menurut Jalil dan Fajrina (2016), susunan ruang antar agregat (butir)
dengan agregat pada tanah yang menjadi karakteristik fisik tanah disebut struktur
tanah. Struktur tanah dipengaruhi oleh kondisi tanah tersebut misalnya kondisi
tanah tersebut sering mengalami longsor maka disana tidak membangun struktur
tanah yang baik. Macam tanah yang mudah untuk ditemukan salah satunya yaitu
adalah silikat. Tanah yang terdapat lempung apabila ditambahain kapur dan
akan bereaksi membentuk suatu struktur campuran yang stabil.. Menurut Salle,
et al. (2015), butiran material hasil dari pelapukan massa batuan massive dan
organik, disebut struktur tanah. Struktur tanah ini terbentuk karena partikel
mineral terikat secara kimia satu sama lain dan terbentuk akibat pelapukan
batuan.
pengikatan partikel mineral dengan mineral lain akan membentuk struktur tanah.
stabil. Struktur tanah terdiri dari bahan organik dan bongkahan kerikil yang tidak
tersementasi.
gambaran dari partikel tanah pada jenis tekstur (pasir, lumpur, dan tanah liat)
yang disusun ke dalam tanah agregat dan mengalami pelapukan baik fisika dan
kimia. Struktur tanah paling mudah untuk diamati pada tanah kering. Macam
struktur tanah yaitu bentuk utamanya adalah granular, platy, blocky, prismatic,
dan columnar. Menurut Matziris, et al. (2016), tanah terbagi menjadi bermacam
bentuk atau ukuran yang disebut struktur tanah. Sebagian besar lapisan tanah
memiliki struktur subangular (agak menyudut), sudut, granular (butiran) dan platy
satu bentuk struktur tanah yang dapat dilihat dengan jelas. Lempeng (platy),
pentingnya proses biologis, fisika, dan kimia seperti perluasan akar tanaman,
resapan air, dan transportasi zat terlarut bagi tanah. Menurut Ghezzehei (2016),
struktur tanah terbagi menjadi dalam beberapa bentuk yaitu platy, prismatik,
columnar, gumpal, dan granular. Platy yaitu struktur tanah berbentuk datar dan
horizontal yang umumnya terjadi pada tanah liat. Prismatik bercirikan memanjang
dengan permukaan datar, serta permukaan sudut vertikal atau subrounded dan
datar atau sedikit membulat. Granular bercirikan mirip dengan gumpal, namun
bentuk lebih bulat.
tanah antara lain platy, prismatic, clomnular, granular,dan blocky. Jenis platy
umumnya ditemukan pada permukaan bagian atas. Jenis prismatik memiliki ciri
satu faktor yang memberi pengaruh struktur tanah. Organisme tanah yang
memiliki peran penting dalam mengendalikan struktur tanah yaitu cacing tanah,
rayap dan semut. Pentingnya organisme tanah bagi fisikawan dan ilmuwan tanah
itu aktivitas mikroba dalam jumlah banyak serta bahan organik tanah menjadi
pada lahan hutan dan padang rumput. Semakin tinggi tingkat substrat pelapukan
Menurut Khair, et al. (2017) bahan organik berperan pada sifat fisik tanah
organik sehingga akan mempunyai sifat fisik yang baik yaitu mempunyai
porositasnya tinggi. Menurut Mamedov (2014), jenis tanah dan sifat-sifat tanah
mempengaruhi mekanisme fisik dan fisikokimia pada kerusakan agregat tanah.
Perubahan pada sistem pori makro tanah dapat menjadi faktor bagi sifat fisik,
dan terjadinya curah hujan. Jika terjadi kerusakan dan menurunnya infiltrasi pada
struktur tanah dapat berpengaruh pada aliran permukaan pada tanah sehingga
tanah. Komposisi bahan organik yang besar pada tanah akan berpengaruh pada
air. Sistem pori makro tanah berkaitan dengan infiltrasi, konduktivitas hidrolik
yang nantinya akan berpengaruh terhadap struktur tanah. Erosi terjadi akibat
Bobot isi diartikan sebagai bobot massa tanah saat kondisi lapang yang
sudah kering dalam satuan volume. Selain definisi, faktor yang mempengaruhi
dan fungsi bobot isi juga dibahas pada Penentuan bobot isi.
yang kering dalam satuan volume, termasuk pori-pori tanah yang dinyatakan
dalam satuan g/cc. Penggunaaan Bulk density bisa untuk menghitung ruang pori
total (total porosity) tanah dengan konsep tingkat kerapatan zarah (particle
𝐵𝑢𝑙𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
x 100 = % bahan padat tanah
𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑐𝑙𝑒 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
Menurut Hanafiah (2014), bobot isi tanah merupakan kerapatan tanah per
satuan volume. Kerapatan massa (bobot isi=BI) adalah bobot massa tanah
kondisi lapangan yang dikeringkan persatuan volume. Nilai kerapatan tanah
berbanding lurus dengan tingkat kekasaran partikel tanah. Jika tanah semakin
massa tanah dengan volume. Volume padatan tanah yang sudah diketahui
besaran nilai bobot isinya dapat dihitung jika sudah ditimbang massa nya terlebih
dahulu. Menurut Juo dan Franzluebbers (2003), bobot isi adalah ukuran
pemadatan tanah kering per satuan volume yang dinyatakan dalam satuan
mg/m3 atau gr/cm3. Alternatif cara dapat digunakan dalam menentukan bobot isi.
Umumnya peningkatan bobot isi tanah dikarenakan faktor kedalaman tanah yang
Bobot isi dapat digunakan dalam menghitung total porosity. Bulk density
menggunakan konsep tingkat particel density. Bulk density memiliki satuan yaitu
tanah.
Menurut Tian, et al. (2018), perubahan iklim merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi bobot isi tanah. Peningkatan bobot isi tanah
mampu merubah bobot isi tanah hingga 40%. Menurut Hanafiah (2014),
kerapatan volume juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi bulk density.
Nilai kerapatan massa tanah dapat berbanding lurus dengan tingkat kekasaran
patikel-partikel tanah. Jadi dapat dikatakan semakin kasar partikel tanah, maka
mempengaruhi variasi dari bobot isi. Oleh karena itu, kadar lengas harus
ditentukan untuk mengukur bobot isi. Bobot isi bergantung juga pada rapatnya
partikel serta ruang pori tanah. Penurunan bobot isi tanah disebabkan dengan
bertambahnya bahan organik. Lapisan bawah tanah yang lebih pejal dan
memiliki kandungan humus yang rendah mempunyai bobot isi yang lebih tinggi
kepadatan, yaitu lahan yang tidak diberi pemadatan (normal), lahan yang telah
di-stacking (sedang) dan lahan yang di-stacking dengan kondisi kepadatan lebih
besar (tinggi). Sedangkan faktor kedua atau anak petak adalah perbedaan lokasi
yang dilihat berdasarkan profil dengan kematangan yang lebih dominan, dimana
lokasi 1 merupakan lahan yang memiliki profil dengan kematangan hemik yang
lebih dominan dan lokasi 2 merupakan lahan dengan profil gambut yang memiliki
air tanah.
Bobot isi suatu tanah dapat dipengaruhi oleh intensitas hujan, aliran air
dan aktivitas manusia. Tanah yang terkena pengaruh hujan akan mengalami
kenaikan bobot isi. Siklus tahunan berpengaruh 40% terhadap bobot isi tanah.
Penambahan bahan organik menurunkan bobot isi tanah. Tanah yang berada
dilapisan atas yang memiliki banyak bahan organik akan lebih rendah bobot
isinya dibanding tanah-tanah bagian bawah yang tidak memiliki banyak bahan
organik.
berfungsi untuk memperkirakan fungsi dari hidrolik tanah, yaitu rneteskan air,
al.(2018), nilai Pb tanah sangat penting untuk diketahui dalam mengelola tanah.
dapat diukur.
Menurut Wang, et al. (2017), bobot isi merupakan parameter yang sering
kapasitas penyerapan. Bobot isi tanah juga digunakan untuk menilai kontribusi
ekosistem terhadap anggaran karbon global dan regional, dan mitigasi emisi gas
rumah kaca pada tanah. Dapat dikatakan bahwa bobot isi dapat digunakan
(2016), Bobot isi merupakan massa per satuan volume dengan menggunakan
metode inti (core methods) untuk mengukur berat kering oven dari volume
sampel yang diketahui. Meskipun bobot isi adalah parameter dasar dalam ilmu
tanah, diperlukan penentuan yang akurat dan tepat. Hal ini dikarenakan bobot isi
berperan sebagai salah satu sumber terpenting ketika menentukan stok SOC
tanah (SOC). Bulk density saling berkaitan dengan kepadatan tanah dan sifat
biologi, fisika maupun kimia. Bobot isi dalam tanah meggunakan core method
kering oven dari sampel yang diteliti. Dalam menentukan bobot isi tanah haris
Pada materi penentuan bobot jenis pada tanah, materi ini akan
juga mengontrol porositas, bobot isi, dan ruang udara. Bobot jenis menurut ilmu
tanah didefinisikan sebagai massa per satuan volume komponen tanah padat,
merupakan sifat fisik penting yang terkait dengan asal-usul tanah. Ditambahkan
oleh Schjonning, et al. (2017), bahwa bobot jenis digunakan dalam perhitungan
porositas dan rasio kekosongan tanah. Biasanya tidak dihitung tetapi dianggap
sebagai sebuah konstanta. Berbagai penelitian telah mencatat bahwa bobot jenis
tanah sebenarnya sangat bervariasi bergantung pada tipe tanah dan wilayah
geografis.
disebut dengan partikel tanah merupakan massa suatu tanah dalam volume
signifikan terhadap bobot jenis tanah atau kepadatan partikel tanah. Dijelaskan
oleh, JR dan Ajibade (2015), keberadaan mineral tanah seperti magnetit, limonit
dan hematit akan membuat kepadatan partikel tanah menjadi lebih tinggi.
bahan organik.
sedimen. Bobot jenis menurut keilmuan merupakan massa per satuan volume
komponen tanah padat, juga merupakan sifat fisik penting yang terkait dengan
asal-usul tanah. Bobot jenis digunakan dalam perhitungan porositas dan rasio
kekosongan. Bobot jenis sangat bervariasi tergantung tipe dan geografis tanah.
Keberadaan mineral tanah akan membuat kepadatan semakin meninngkat.
mempengaruhi berat jenis suatu tanah. Kemampuan penyerapan air yang relatif
presentase tekstur tanah liat.Komposisi padatan tanah yang relatif stabil tidak
mudah berubah dalam kurun waktu yang relatif lama, hal ini dikarenakan adanya
keterikatan dengan nilai berat jenis tanah tersebut. Perbedaan berat jenis tanah
terjadi jika pada tanah terdapat variasi yang besar pada komposisi mineral tanah.
Menurut Harist, et al. (2017), apabila bobot isi tanah semakin tinggi maka total
ruang porinya semakin rendah tetapi jika bobot isi rendah maka total ruang
Kepadatan tanah juga akan mempengaruhi porositas tanah. Apabila tanah terlalu
padat maka porositas yang terjadi di tanah akan mengalami pengurangan. Selain
itu, permeabilitas tanah juga dipengaruhi oleh porositas tanah. Hal ini
dikarenakan besarnya ruang pori yang mengakibatkan air masuk dengan mudah
Menurut Putinella (2014), partikel padatan tanah yang relatif tetap pada
tiap jenis tanah berpengaruh terhadap penentukan berat jenis butiran tanah,
tingkat pelapukan dengan waktu yang cukup lama menentukan berat ringannya
kurun waktu relatif lama tetapi berat jenis butiran tanahnya relatif tetap. Menurut
Amri, et al. (2014), berat isi tanah dengan perbedaan berat jenis tanah saling
berikatan satu sama lain. Semakin tinggi berat jenis tanah maka berat isi tanah
juga semakin tinggi, hal ini dikarenakan antara berat isi tanah dengan berat jenis
tanah berbanding lurus. Pada umumnya di tanah permukaan (top soil) terdapat
kerapatan sub-soil yang lebih kecil, karena berat benda padat tanah mineral oleh
sub soil lebih besar dibandingkan dengan kerapatan tanah permukaan, berat
Komponen padatan tanah yang stabil dan cenderung tidak berubah dikarenakan
adanya keterikatan bobot jenis tanah. Bobot jenis tanah tinggi maka ruang pori
tanah akan semakin tinggi. Jika tanah terlalu padat maka tanah akan mengalami
pengurangan porositas. Berat isi tanah dengan berat jenis tanah memiliki
Menurut Nita, et al. (2015), dalam menentukan berat jenis partikel yang
perlu diperhatikan ialah kerapatan yang berasal dari partikel-partikel tanah pada
seluruh permukaan maupun dalam tanah. Komponen pada padatan tanah ketika
relatif stabil berakibat pada kadar massa jenis tanah yang tidak akan berubah
dalam jangka waktu singkat. Ketika di dalam tanah tersebut memiliki bahan
mineral tanah yang bervariasi, maka berat jenis ini akan memiliki perbedaan
yang sangat terlihat. Menurut Ferdian, et al. (2015), berat jenis merupakan salah
tanah dan kadar pasir dengan berat air yang bertambah akan meningkatkan
berat jenis tanah. Kenaikan massa tiap butiran pasir akan meningkatkan berat
jenis tanah, sehingga dapat disimpulkan kenaikan berat jenis berbanding lurus
Menurut Muda (2016), pengujian pada berat jenis tanah memiliki maksud
agar dapat memperoleh kisaran nilai berat jenis pada tanah, sebagai
pendeskripsian parameter- parameter yang lain (umumnya pada sifat tanah).
Penggolongan sifat tanah berdasar berat jenisnya adalah kerikil 2,65-2,68 Gs,
pasir 2,65-2,68 Gs; lanau organik 2,62-2,68 Gs; lempung organik 2,58-2,65 Gs;
Menurut Adeyemi, et al. (2014), berat jenis digunakan sebagai dasar identifikasi
tanah laterit. Selain hal tersebut, berat jenis juga digunakan untuk dasar
identifikasi dan evaluasi indeks agregat laterit. Hal tersebut dapat terjadi
menentukan berat jenis partikel. Variasi komposisi mineral tanah yang besar
akan membuat perdedaan berat jenis yang sangat terlihat. Kenaikan massa
butiran pasir akan meningkatkan berat jenis tanah. Dapat disimpulkan bahwa
massa butiran pasir berbanding lurus dengan berat jenis tanah. Uji berat jenis
sendiri memiliki tujuan untuk menghasilkan angka atau besaran dari berat jenis
Ruang pori pada tanah merupakan suatu bobot kering tanah ketika
sedang dalam keadaan utuh dan memiliki satuan gr/cm3. Terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi suatu ruang pori pada tanah dan memiliki manfaat
Menurut Foth (1995), ruang pori total tanah adalah jumlah volume dari
tanah yang ditempati oleh air ataupun udara. Terdapat juga istilah porositas
yaitu, persentase volume ruang pori total tanah. Perbedaan struktur berat antara
tanah yang kering dan keadaan jenuh merupakan volume pada ruang pori tanah
secara total keseluruhan. Menurut Parasayu, et al. (2016), total pada ruang pori
di pengaruhi oleh porosistas yang tinggi. Porositas sendiri yaitu ruang pori total
dalam satuan volume yang dapat di tempati oleh udara dan air.
mikroba, siklus nutrisi, difusi, dan massa tanah dipengaruhi oleh struktur pori
tanah. Ruang pori tanah ini memiliki pengaruh dalam proses-proses yang terjadi
di dalam tanah. Menurut Aji, et al. (2015), pori total tanah adalah bagian yang
terisi udara dan air, dimana udara dan air yang berada di dalam tanah keluar dan
masuk melalui ruang pori. Ruang pori ini digolongkan berdasarkan tekstur pori
pada tanah yaitu pori halus dan pori kasar. Bagian pada pori tanah yang memiliki
kandungan udara dan air yang mudah hilang karena adanya gaya gravitasi
merupakan karakteristik dari pori kasar, sedangkan pori halus merupakan bagian
yang berisi udara dan air kapiler. Porositas adalah persentase volume tanah
Ruang pori tanah juga dapat di artikan sebagai bagian badan tanah yang
tidak terisi bahan padat, melainkan diisi air atau udara. Gaya kapiler bekerja
menyimpan air. Gaya nonkapiler terdapat pada pori besar yang tidak dapat
menahan air. Pori tanah itu sendiri memiliki isi atau besar nya dalam ruang
tersebut yang dimana jumlahnya sesuai dengan struktur dan keadaan yang
berbeda pada tanah tersebut. Selain itu, ruang pori tanah mempunyai peranan
karakteristik pori-pori tanah ditentukan oleh struktur tanah. Hal ini dapat
ruang pori tanah. Semakin tinggi ruang pori tanah, semakin tinggi
akibatnya penurunan konduktivitas hidrolik tanah diantara jenis ruang pori tanah.
Air ditahan dalam mikropori daripada makropori, sehingga meskipun ruang pori
sama, ukuran mikropori dan makropori berbeda. Menurut Sandin, et al. (2017),
ruang pori dipengaruhi oleh tekanan eksternal dan biasanya menurun dengan
tanah. Selain itu, penelitian lain juga menemukan bahwa ruang pori tanah
Perbedaan pada total ruang pori berbagai tanah bergantung pada situasi
yang dapat mempengaruhi ruang pori. Susunan butiran tanah yang menentukkan
jumlah dan sifat pori. Dikarenakan struktur atau tekstur butiran tanah
tanah diketahui nilai porositas terlebih dahulu. Tanah yang bertekstur halus
memiliki mempunyai porositas yang besar karena memiliki daya untuk menahan
air dan bahan organiknya besar. Tanah yang bertekstur kecil memiliki porositas
yang kecil karena teksturnya kasar dan daya untuk menahan air dan bahan
organiknya kecil.
sifat fisik. Sifat biologi tanah juga ditentukan oleh ruang pori-pori tanah. Ruang
pori-pori tanah juga berperan sangat penting dalam menentukan sifat kimia.
Karakteristik dari pori tanah juga dapat menggambarkan jumlah, ukuran,
distribusi, kontinuitas dan stabilitas pori tanah. Menurut Margolang, et al. (2015),
karakteristik pori pada tanah juga mempengaruhi pergerakan air di dalam tanah.
Laju infiltrasi tanah dipengaruhi oleh total ruang pori pada tanah. Tinggi
ruang pori pada tanah. Semakin besar total ruang pori tanah maka semakin
besar pula permeabilitas tanah. Tanah yang memiliki total ruang pori yang tinggi
akan memepercepat kecepatan laju air di dalam pori-pori tanah. Fungsi pori
tinggi hutan jenis konifera dan sistem padang rumput, mencakup rentang
perubahan suhu di bawah ini 0oC dari di atas 0oC dan respon ini akan berbeda di
Menurut Oktaviana, et al. (2018), salah satu fungsi ruang pori total
(porositas), yaitu dapat mengetahui permeabilitas tanah. Jika ruang pori total
semakin besar, maka nilai koefisen permeabilitas tanah akan semakin kecil. Nilai
pembentuk tanah ini memiliki nilai porositas yang berbeda beda salah satu
contohnya adalah pasir yang memiliki porositas besar sedangkan liat memiliki
porositas kecil. Menurut Riniarti dan Setiawan (2014), infiltrasi tanah akan rendah
makro tanah yang sangat berkorelasi terhadap menurunnya limpasan air yang
terjadi diatas pori-pori tanah tersebut. Di dalam tanah, air mengalir ke arah
pinggir, sebagai aliran perantara menuju mata air, danau, dan sungai atau secara
infiltrasi dipengaruhi total ruang pori. Ruang pori tanah juga dapat menjadi
indikator tinggi atau rendahnya permeabilitas tanah. Tanah yang beruang pori
tinggi akan semakin cepat kecepatan laju air dalam pori tanah tersebut. Pori
tanah pasir tidak mampu menhan air berbeda dengan pori tanah liat.
konsistensi tanah.
sesuatu yang memiliki hubungan langsung dengan keteguhan dan tekstur tanah.
Terdapat tanah yang lunak maupun tanah yang padat. Tanah yang padat
biasanya tanah yang kering. Tanah yang berada di bawah lapisan paling atas
dalam massa tanah yang akan menunjukkan situasi tanah berupa cahar, kelat,
keadaan yang lain yakni contohnya ke tanah lempung kering disebut dengan
konsestensi tanah. Perubahan sifat seperti tanah lempung kering yang diberi air
akan menjadi plastis dan agak padat. Ketika campuran air tersebut di panaskan
akan menjadi semi solid (agak padat) kemudian bila dilanjutkan akan menjadi
dilakukan dengan uji kadar air untuk menentuan perilaku material dan sifatnya.
Penentuan konsistensi pada tanah kohesif tergantung dari nilai kadar airnya
dimana tingkat tenggat larutan ini bisa dimanfaatkan guna menafsirkan taraf
dengan adanya tekanan gaya dari luar yang bekerja dalam tanah sama dengan
tingkat kejenuhan air. Adanya kohesi dari butir tanah denga benda yang lain.
Suatu sifat tanah fisika dari tanah yang membuktikan ketahanan dari tanah
tersebut pada saat mendapatkan suatu tekanan yang berasal dari luar.
Menunjukkan adanya gaya tarik yang terjadi tiap partikel. Serta adanya tarikan
diantaranya yaitu pertama adalah konsistensi tanah basah. Tanah basah dapat di
identifikasi pada saat tanah tersebut basah dan berkapasitas lapang. Kemudian
yang kedua yakni tanah lembab yang dapat di cek dengan peremasan tanah dan
lengas tanah dalam keadaan kurang lebih antara kering angin serta keadaan
lapang. Ketiga berupa konsistensi tanah kering yang mana menggunakan ibu jari
untuk memecahkan agregat tanah dalam kedaan kering. Menurut Joshua, et al.
konsistensi tanah, seperti batas cair dan batas plastisis. Batas cair merupakan
kadar air tanah di ambang kondisi encer dan elastis, dimana batasan teratas
berada di wilayah batas luwes. Ambang keluwesan adalah sekat terendah dari
agak padat. Dimana tanah kering menjadi agak padat jika diberi air. Kemudian
konsistensi tanah plastis menjadi liquid jika terdapat kadar air yang berlebih.
Berdasarkan Afriani dan Juansyah (2016), koherensi tanah merujuk pada daya
konsistensi tanah yaitu daya tahan tanah. Hal tersebut merubah bentuk tanah
konsistensi tanah yang bervariasi, dapat di tunjukkan dengan kadar air dalam
tanah. Terdapat jenis konsistensi tanah yaitu padat (solid), semi padat (semi-
Konsistensi pada tanah yang basah bisa dicirikan dengan kelekatan dan
dipengaruhi sesuai dengan kondisi air tanah itu sendiri. Dapat dicirikan apabila
kadar air itu sedikit tanah tidak akan melekat satu sama lainnya, sedangakan
kadar air nya banyak maka sulit untuk hancurnya gumpalan tanah tersebut.
Begitupun dengan konsistensi tanah kering yang dipengaruhi sesuai kondisi air
oleh tanggapan terhadap air, dan lembutnya material pada tanah. Konsistensi
tanah terjadi ketika terdapat aksi tarik-menarik diantara partikel. Dalam hal ini
tekstur butir halus, yang terlihat oleh batas cair, batas lekat, batas gulung dan
kondisi dari semi liat hingga pada tahap betul-betul cekang ketika gersang, dan
dari yang kokoh sampai mendekati konsisten dalam kondisi lembab. Kestabilan
tanah dikuasai oleh tanah yang dominan oleh golongan liat. Dimana dominansi
kelompok lempung pada materi tanah mengakibatkan kerangka partikel tanah
konsistensi tanah adalah kadar air tanah, bahan-bahan penyemen agregat tanah,
bahan dan ukuran agregat tanah, tingkat agregasi, dan faktor-faktor penentu
struktur tanah (tekstur, macam lempung,dan kadar bahan organik). Apabila tanah
bertekstur liat berpasir dalam kondisi kering maka kekuatan tanah pada lahan
tersebut akan semakin besar dan sebaliknya apabila tanah liat berpasir dalam
kondisi basah maka kekuatan tanah akan semakin kecil. Hal ini diakibatkan
karena sifat tanah liat pada saat kondisi kering maka tanah liat akan menyusut
sehingga tanah menjadi keras dan apabila tanah liat dalam kondisi basah/lembab
maka tanah liat akan mengembang dan bersifat plastis. Menurut Bintoro, et al.
(2017), konsistensi suatu tanah dipengaruhi oleh batas cair. Batas cair ini
bergantung pada kadar air. Apabila kadar air tinggi akan menyebabkan tanah
Selain itu bahan organik juga menjadi faktor yang memengaruhi konsistensi
tanah. Jika dalam tanah terkandung banyak bahan organik maka akan
Faktor yang sangat berpengaruh ialah kadar air tanah. Bila kadar dalam
air tersebut meningkat maka konsistensi tanah pun turun. Kadar bahan organik
konsistensi nya pun rendah. Yang dimana jika telalu banyak organik akan
jika tekstur tanah tersebut dominannya pasir maka konsistensi tanah rendah.
kelembaban tnah ada 3 yaitu lembab, kering dan basah. Selain itu, menurut
Ajiono dan Herlan (2019), konsistensi tanah dapat digunakan untuk mengetahui
kadar air suatu tanah pada keadaan batas cair dan tingkat plastis
maksimal. Uji liquid limit dan plastic limit merupakan dua pokok pengujian
berfungsi untuk mempelajari batas cair, batas plastis, indeks likuiditas (kadar air),
oleh komposisi mineral dan jumlah air yang dikandungnya. Menurut Fauziek dan
besaran daya dukung geser tanah yang termasuk dalam daya dukung tanah.
disebabkan oleh tahanan geser yang disebarkan oleh tanah. Tahanan geser
adalah gaya yang di sebabkan oleh penekanan dan tarikan tanah (adhesi dan
beberapa hal, seperti derajat geser dalam tanah, berat kapasitas tanah serta
tekanan pori tanah, yang di mana semua itu sangat dipengaruhi oleh adanya
Sifat tanah yang diekspresikan oleh derajat dan jenis kohesi serta adesi
kekuatan tanah. Selain itu, konsistensi tananh juga digunakan menentukan faktor
besaran gaya geser tanah. Konsistensi tanah sendiri dipengaruhi oleh
tanah untuk mencegah air lolos ke dalam tanah. Kapasitas tanah menjadi penting
tanah untuk menahan air. Tipe substrat liat memiliki kemampuan yang baik
dalam menahan air karena permukaannya yang luas. Menurut Lazuardi, et al.
(2015), kapasitas tanah menahan air dapat juga disebut retensi tanah. Retensi
merupakan hubungan antara tegangan air tanah dengan kadar air. Hubungan
air.
tanah sebagai penahan air yang dapat dipengaruhi oleh keberadaan pupuk.
Keberadaan pupuk yang berpengaruh ialah jenis pupuk kandang, karena pupuk
kendang memiliki kelebihan dalam menahan air dan meningkatkan kation- kation
tanah. Tanah yang diberikan pupuk memiliki banyak penahan air karena
tanah juga dapat mencegah erosi serta pencucian oleh air hujan. Menurut
Sumarsono, et al. (2019), kemampuan tanah untuk menyimpan air adalah suatu
sifat yang berbeda dimiliki oleh tanah yang satu dengan lainnya. Kemampuan
tanah.
yaitu menyimpan dan memasok kebutuhan air tanaman. Sejumlah air yang
tersimpan dalm pori-pori atau ruang antar partikel tanah. Jumlah air yang di
simpan dan di sediakan tergantung pada jumlah dan ukuran pori tanah tersebut.
faktor. Salah satunya adalah perbedaan pada pori tanah. Semakin besar pori
tanah maka kapasitasnya akan semakin rendah. Kapasitas tanah yang rendah
al. (2014), selain pori tanah, tekstur tanah juga memengaruhi kapasitas tanah
menahan air. Tanah yang memiliki tekstur lebih halus akan lebih banyak
struktur tanah menjadi lebih baik dan rapat. Penambahan gipsum mampu
pasir tidak dapat menahan air dengan baik. Hal tersebut dikarenakan tingkat
porositas tanah tinggi. Tanah dengan kandungan liat minimal 20%-30% adalah
besar pori maka kapasitas tanah menahan air juga semakin kecil sehingga dapat
menahan air lebih kecil daripada tanah yang memiliki tekstur halus. Untuk
salah satu aspek pengelolaan air tanah. Pengelolaan ini sangatlah penting
pergerakan air dan pencucian unsur hara. Menurut Izzati (2015), kapasitas tanah
tanah menjadi salah satu faktor yang dapat menyuplai nutrien di dalam tanah.
kemampuan tanah untuk tanah meloloskan air. Tanah material dasar harus
infiltrasi air hujan. Menurut Achmad dan Putra (2016), tanah mempunyai
kemampuan untuk menahan air. Air yang tertahan di tanah digunakan untuk
kemampuan menahan air yang berbeda. Kemampuan menahan air paling kuat
airnya. Dimana pengolahan ini sangat penting bagi keseimbangan sirkulasi air.
tanah yang berperan penting dalam proses suplai nutrient. Kapasitas tanah
air yang lolos tinggi. Air yang tertahan di dalam tanah juga berguna bagi
pertumbuhan tanaman.
dari derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Sedangkan kadar pH tanah adalah
kisaran 1 sampai 14, pH kurang dari 7 sama dengan asam dan pH lebih dari 7
berkisar 1 sampai 14. Sedangkan menurut Irfan (2014), ketersediaan nutrisi bagi
peran sebagai penghancur limbah, fiksasi nitrogen, pelarut fosfat, dan membantu
kebasaan suatu tanah. Tanah memiliki pH yang berbeda beda. Kisarannya mulai
dua, yaitu kisaran pH asam dan kisaran pH agak masam. Pertama, 4,5–5,5
agak masam untuk tanah. Menurut Sinaga, et al. (2015), tanah yang terkena dan
bercampur dengan abu vulkanik memiliki pH yang rendah, pH-nya adalah 4,38
abu vulkanik yang memiliki kandungan bahan silika. Kadar silika pada batuan
karena memiliki kadar SiO2> 65%), sedang (35 – 65%) dan basa / alkali (<35%)).
pertumbuhan bakteri adalah 6-8. Jika pH-nya diluar dari kisaran tersebut harus
jika pH tanahnya basa. Menurut Lestari, et al. (2018), tanah gambut memiliki pH
yang masam yaitu berkisar 5-5,5. Hal tersebut dikarenakan kompleks koloid yang
dipengaruhi oleh hidrogen. Dimana pada tanah gambut yang dipengaruhi oleh
unsur hara yang seimbang. Tanah asam pH <7 perlu dilakukan pengapuran
untuk menaikkan keasaman. Sedangkan untuk tanah >7 perlu diberikan sulfur
faktor. Pemberian pupuk nitrogen dan pupuk urea ke dalam tanah dapat
(2016), pemberian limbah laundry pada tanah dapat berefek pada sifat kimia
Menurut Bimasri dan Murniati (2017), limbah cangkang telur yang telah
tanah yaitu pH. Selain berpengaruh pada pH, limbah cangkang telur juga dapat
pada membran cangkang telur terdapat protein, lemak, air dan abu. Oleh karena
itu, unsur-unsur yang terdapat pada cangkang telur yang dimana merupakan
limbah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman. Selain itu juga
dapat menjadi penetral tanah yang asam. Menurut Purwowidodo (1991), faktor
tanah, kandungan garam dalam larutan tanah, keseimbangan CO2 atmosfir dan
CO2 tanah. Pada pengukuran tanah bahan organik juga berpengaruh terhadap
tingkat pH tanah.
pupuk nitrogen dan ammonia yang dapat menurunkan kadar pH. Penambahan
fosfat dapat menaikkan kadar pH tanah. Cangkang telur dapat digunakan untuk
Menurut Budi dan Sari (2015), pH tanah yang cocok untuk ketersediaan
unsur hara dalam tanah yaitu pada kisaran 6,5 - 7 yang berperan dalam
Nurhidayati (2017), skala pH yang bersifat asam maupun basa dapat berfungsi
sebagai penentu konsentrasi ion hidrogen. Tanah yang mengandung sedikit ion
hidrogen bersifat agak asam. Semakin kecil nilai suatu skala pH maka tingkat
ion hydrogen dan hidroksil pada tanah berperan dalam menentukan pH.
keasaman tanah sangat bergantung pada kepekatan ion hidrogen (H+) dan
hidroksil (H-). Tanah yang mengandung ion hidrogen lebih banyak daripada ion
hidroksil dapat dikatakan tanah tersebut bersifat asam. Sebaliknya, apabila tanah
mengandung ion hidroksil lebih banyak dibandingkan dengan ion hidrogen maka,
tanah tersebut bersifat basa atau alkalis. Menurut Rosmarkam dan Yuwono
(2002), pada tanah yang memiliki daerah kering makin lanjut usia tanahnya maka
makin tinggi pH tanah tersebut. Hal tersebut karena terjadi penguapan yang
Namun, kondisi tanah pada daerah yang beriklim humid dan makin lanjut usianya
yang tinggi. Jadi, fungsi dari penentuan pH tanah yaitu untuk mengetahui kondisi
kesuburan tanah adalah pada kisaran 6,5-7. Hal ini disebabkan unsur hara cocok
hidrogen dan hidroksil. Ion hidroksil lebih banyak menjadikan tanah bersifat
asam. Penentuan pH juga berfungsi untuk mengetahui subur atau tidak nya
suatu tanah.
2.12 Bahan Organik
Bahan organik pada bab ini akan menjelaskan tentang pengertian bahan
merupakan residu dari tanaman dan hewan yang telah mengalami proses
sebagai kumpulan beragam senyawa organik yang sedang atau yang telah
mengalami proses dekomposisi. Jumlah dan jenis bahan organik ini bervariasi
pada masing masing tanah. Menurut Cotrufo, et al. (2015), Bahan organik adalah
sersah tanah. Dimana didalam sersah tanah terdapat zat kimia yang sangat
mempengaruhi tanah. Zat kimia yang ada pada tanah yaitu N (Nitrogen). Ketika
agregat pada tanah. Penambahkan bahan organik akan membuat struktur tanah
yang berat menjadi remah yang relatif lebih ringan. Bahan organik tanah dapat
mikroorganisme. Menurut Budi dan Sari (2015), unsur hara kompleks dan
esensial terkandung dalam bahan organik. Senyawa amina (-NH2) dan senyawa
berantai carbon C adalah unsur komplek yang ada pada unsur hara tanah.
Bahan organik juga merupakan bahan yang di peroleh dari dekomposisi dari
mengandung zat yang mempengaruhi tanah. N dan P merupakan zat kimia yang
penting bagi tanah. Jika ketersediannya rendah maka proses dekomposisi juga
ikut rendah.
Menurut Dinakaran dan Rao (2017), Soil Organic Matter (SOM) atau
bahan organik tanah dapat berasal dari fiksasi karbon melalui fotosintesis.
bahan organik dalam tanah akan mempengaruhi aktivitas mikroba dan laju
membentuk bahan - bahan organik pada tanah seperti nitrogen, karbon, dan
fosfor.
dekomposisi tanah. Karena memiliki bahan organik seperti Soil Organic Carbon
tanaman. Menurut Tian, et al. (2017), kandungan bahan organik tanah akan
meningkat karena pemberian pupuk (organik dan mineral). Bahan organik yang
meningkat yaitu seperti karbon (C) dan nitrogen (N). Menggunakan pemupukan
ada di dalam tanah. Bahan organic tanah sendiri adalah kumpulan unsur-unsur
dan kuantitras tanah. Soil Organic Carbon (SOC) sangat berperan dalam penting
oleh suhu. Akumulasi materi tanah meningkat pada suhu di bawah 00C karena
lambat pada suhu yang lebih rendah akibat penurunan aktivitas mikroba dan
lingkungan yang lembab dan hangat mendukung pemecahan bahan organik oleh
merupakan minyak atau gas yang berada di bawah tanah dan terbentuk pada
lingkungan yang lembab dan kondisi iklim yang hangat mengurangi cadangan
bahan organik tanah dan mengubah materi organik tanah. Berkurangnya bahan
dan Jatmiko (2016), iklim mempengaruhi bahan organik karena ketika musim
organik pada bagian lereng atas, sehingga pada daerah lembah mempunyai
kandungan bahan organik yang lebih tinggi. Kandungan bahan organik pada
bahan organik lebih rendah daripada tanah debuan atau lempungan. Semakin
besar ukuran butiran dan ruang antar partikel membuat kemampuan menahan
tanah.
secara fisik dan kimia. Fungsi bahan organik secara fisik diantaranya
meningkatkan aerasi tanah, dan menstabilkan gerakan air (fungsi secara tekstur
meningkatkan populasi jasad renik, daya serap dan daya simpan air (fungsi
secara struktur tanah). Menurut Libohova, et al. (2018), bahan organik tanah
memiliki kapasitas retensi kelembaban yang tinggi berkontribusi dalam kapasitas
penampungan air, yang memiliki implikasi praktis dalam pengelolaan air tanah,
dapat meningkatkan kadar air tanah dalam kisaran kapasitas penampungan air
untuk berbagai tingkat, tergantung pada tekstur tanah. Bahan organik tanah
berkontribusi sekitar 2,2% hingga 12,5% dari air yang tersedia, tergantung pada
nutrisi lainnya. Bahan organik tanah dapat bertindak sebagai penyangga dengan
cara menyerap zat berbahaya seperti racun dan logam berat. Menurut Mziu, et
al. (2017), setiap kenaikan bahan organik tanah menyebabkan penurunan faktor
erodibilitas tanah. Erodibilitas tanah merupakan daya tahan tanah terhadap erosi.
merupakan kemampuan zat padat untuk menyerap suatu zat dan penyerapan
Bahan organik pada tanah memiliki fungsi fisik dan kimia. Fungsi fisik
kadar air tanah. Bahan organik menyediakan kandungan yang sangat dibutuhkan
oleh tanaman seperti nitrogen, fosfor dan nutrisi lainnya. Setiap kenaikan bahan
organic dapat menurunkan erodibilitas tanah.