Anda di halaman 1dari 12

ModulPerpajakanLanjutan

PERTEMUAN 8
PPh WAJIB PAJAK BADAN (7)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Pajak Penghasilan bagi Wajib
Pajak Badan. Pada akhir pertemuan delapan ini, mahasiswa diharapkan
mampu:
8.1 Menjelaskan macam-macam tarif PPh badan
8.2 Menghitung PPh terutang badan

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 8.1:
Menjelaskan macam-macam tarif PPh badan

Sedikit saya ulang lagi bahwa bahwa PPh dikenakan terhadap


subjeknya yang dapat berwujud orang pribadi, badan, warisan yang belum
terbagi, dan Bentuk Usaha Tetap (BUT). Untuk BUT sendiri perlakuannya
dipersamakan dengan Wajib Pajak Badan Dalam Negeri. Artinya tarif PPh
adalah menggunakan tarif sesuai pasal 17 ayat 2a undang-undang nomor 36
tahun 2008.
Untuk mendapatkan PPh terutang maka yang harus kita lakukan
adalah :
1. Mencari Penghasilan Neto Fiskal
Penghasilan Neto Fiskal kita dapatkan setelah melakukan rekonsiliasi
fiskal seperti sudah dibahas pada pertemuan ke empat dan seterusnya.
Rekonsiliasi fiskal berarti kita melakukan penyesuaian pada
penghasilan neto secara komersial, baik penyesuaian positif yyang
menambah penghasilan kena pajak ataupun penyesuaian negatif yang
mengurangi penghasilan kena pajak, sehingga menghasilkan
penghasilan neto fiskal.

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
1
ModulPerpajakanLanjutan

2. Mencari Kompensasi Kerugian Fiskal yang dapat mengurangi


penghasilan neto fiskal sehingga mendapatkan Penghasilan Kena
Pajak
Perhitungan kompensasi kerugian fiskal di sini hanyalah
berkenaan dengan kerugian fiskal dari kegiatan usaha di Indonesia saja,
tidak termasuk kerugian fiskal dari kegiatan usaha di luar negeri baik
melalui bentuk usaha tetap (BUT) ataupun bukan BUT. Terhadap
kerugian fiskal dari kegiatan usaha di luar negeri berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 164/KMK.03/2002 jo. Surat
Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-03/PJ.31/2004 hanya dapat
dikompensasikan dengan keuntungan fiskal yang diterima dan/atau
diperoleh dari kegiatan usaha di luar negeri dari negara yang sama (per
country basis). Dalam hal demikian, harus dibuat perhitungan
kompensasi kerugian fiskal yang terpisah dengan bentuk daftar yang
sama.
Contoh perhitungan kompensasi kerugian fiskal :
PT ABC berdiri pada tahun 2006. Pada Tahun Pajak 2014 Wajib Pajak
memperoleh laba fiskal sebesar Rp50.000.000,-. Adapun
keuntungan/kerugian fiskal tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
TahunPajak Laba/Rugi Jumlah
2006 rugifiskal
20.000.000
2007 rugifiskal
5.000.000
2008 rugifiskal
1.000.000
2009 rugifiskal
100.000.000
2010 rugifiskal
20.000.000
2011 labafiskal
30.000.000
2012 labafiskal
10.000.000
2013 rugifiskal
5.000.000

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
2
ModulPerpajakanLanjutan

Perhitungan kompensasi kerugian fiskal adalah sebagai berikut :


Rugi Fiskal tahun 2006 Rp(20.000.000)
Laba fiskal tahun 2011 Rp 30.000.000
Sisa laba fiskal tahun 2011 Rp 10.000.000

Rugi Fiskal tahun 2007 Rp (5.000.000)


Sisa laba fiskal tahun 2011 Rp 10.000.000
Sisa laba fiskal tahun 2011 Rp5.000.000

Rugi fiskal tahun 2008 Rp (1.000.000)


Sisa laba fiskal tahun 2011 Rp 5.000.000
Sisa laba fiskal tahun 2011 Rp 4.000.000

Laba fiskal tahun 2009 Rp(100.000.000)


Sisa laba fiskal tahun 2011 Rp 4.000.000
Laba fiskal tahun 2012 Rp 10.000.000
Laba fiskal tahun 2014 Rp 50.000.000
Sisa rugi fiskal tahun 2009 Rp (36.000.000)
Sedangkan rugi fiskal tahun 2010 masih bisa dikompensasi jika tahun
2015 mendapatkan laba fiskal, demikian juga rugi tahun 2013.

3. Menghitung PPh terutang


Untuk menghitung PPh terutang badan, ada 3 tarif berkenaan
dengan ini :
a. Tarif PPh Pasal 17 ayat (1b)
Berdasarkan Pasal 17 ayat (1) huruf b Undang-Undang PPh tarif
yang diterapkan bagi Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk
usaha tetap, yaitu sebesar 28%. Namun demikian berdasarkan Pasal

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
3
ModulPerpajakanLanjutan

17 ayat (2a) Undang-Undang PPh tarif tersebut sejak Tahun Pajak


2010 menjadi 25 %.
PPh terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan
Penghasilan Kena Pajak.
b. Tarif PPh Pasal 17 ayat (2b)
Tarif ini diterapkan bagi Wajib Pajak badan dalam negeri yang
berbentuk perseroan terbuka yang paling sedikit 40% (empat puluh
persen) dari jumlah keseluruhan saham yang disetor
diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan memenuhi
persyaratan tertentu lainnya. Wajib Pajak tersebut dapat
memperoleh tarif sebesar 5% (lima persen) lebih rendah daripada
tarif sebagaimana dimaksud pada Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat
(2a) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.
PPh terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan
Penghasilan Kena Pajak.
Contoh:
Jumlah Penghasilan Kena Pajak dalam Tahun Pajak 2010 Rp
1.250.000.000,00
PPh yang terutang = (25% - 5%) x Rp1.250.000.000,00 = Rp
250.000.000,00.
Lihat : Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2007 tentang
Penurunan Tarif PPh bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang
Berbentuk Perseroan Terbuka sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2013.
c. Tarif PPh Pasal 31E
Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai
dengan Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) mendapat
fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% (lima puluh persen)
dari tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b
dan ayat (2a) yang dikenai atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian
peredaran bruto sampai dengan Rp4.800.000.000,00 (empat miliar
delapan ratus juta rupiah).

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
4
ModulPerpajakanLanjutan

Penghitungan PPh terutang berdasarkan Pasal 31E dapat dibedakan


menjadi dua yaitu:
1) Jika peredaran bruto sampai dengan Rp 4.800.000.000,00,
maka penghitungan PPh terutang yaitu sebagai berikut: PPh
terutang = 50% X 25% X seluruh Penghasilan Kena Pajak
2) Jika peredaran bruto lebih dari Rp 4.800.000.000,00 sampai
dengan Rp50.000.000.000,00, maka penghitungan PPh terutang
yaitu sebagai berikut:
PPh Terutang = (50% X 25%) X Penghasilan Kena Pajak dari
bagian peredaran bruto yang memperoleh
fasilitas + 25% X Penghasilan Kena Pajak dari
bagian peredaran bruto yang tidak
memperoleh fasilititas

Tujuan Pembelajaran 8.2:


Menghitung PPh terutang badan

Untuk menghitung PPh terutang badan, berikut diberikan contoh perhitungan


PPh terutang PT Bentang Buana tahun 2015 sebagai berikut :
Laporan Rugi-Laba PT Bentang Buana untuk periode tahun 2015 sebagai
berikut :

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
5
ModulPerpajakanLanjutan

Penjualan 7.800.000.000
HPP (4.210.000.000)
Penghasilan Bruto Usaha 3.590.000.000

Biaya Operasional
Beban Pemasaran :
1 Gaji dan komisi salesman 475.000.000
2 Gaji dan upah bagian penjualan 275.000.000
3 Beban angkut penjualan 200.000.000
4 Beban promosi 180.000.000
5 Beban cadangan piut tak tertagih 250.000.000
6 Beban kirim pos, telp, dan teleks 120.000.000
7 Depresiasi kendaraan 120.000.000
1.620.000.000
Beban administrasi dan Umum :
1 Gaji dan kesejahteraan pegawai 450.000.000
2 Beban premi asuransi 130.000.000
3 Beban konsultan 150.000.000
4 Beban supplies kantor 170.000.000
5 Depresiasi bangunan kantor 50.000.000
6 Depresiasi mebel dan alat kantor 150.000.000
1.100.000.000
Total Beban Usaha 2.720.000.000
Laba / rugi Usaha 870.000.000

Pendapatan dari luar usaha :


1 Pendapatan sewa tanah ( setelah PPh ) 90.000.000
2 Pendapatan bunga bank / jasa giro ( setelah PPh ) 75.000.000
3 Penghasilan dari sewa kendaraan ( setelah PPh ) 9.800.000
Jumlah 174.800.000

Beban dari luar usaha :


1 a. Beban bunga 50.000.000
2 b. Rugi selisih kurs 15.000.000
3 c. Denda PPh 10.000.000
Jumlah 75.000.000

Laba Bersih 969.800.000

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
6
ModulPerpajakanLanjutan

Keterangan Tambahan
Daftar Aset Tetap
Penyusutan Penyusutan
NO Jenis aset Harga Perolehan Perolehan Komersial Garis Fiskal Saldo
Lurus Menurun

1. Bangunan Kantor 1.250.000.000 Jan-12 25 tahun 20 tahun

2. Mebel dan alat kantor 750.000.000 Jan-12 5 tahun 8 tahun

3. Kendaraan 600.000.000 Jun-13 5 tahun 8 tahun

Dalam beban gaji dan kesejahteraan pegawai kantor terdapat beban- beban sebagai
berikut :
1 Tunjangan transportasi 40.000.000
2 Beban makan kantor 60.000.000
3 Pengobatan ditanggung perusahaan 20.000.000
4 Tunjangan PPh Pasal 21 20.000.000
5 PPh Pasal 25 yang telah dibayar untuk tahun 2008 adalah 120.000.000
Jumlah koreksi fiskal 120.000.000

Maka Rekonsiliasi Fiskal untuk PT Bentang Buana adalah sebagai berikut :


Keterangan Komersil Koreksi + Koreksi- Fiskal
Penjualan 7.800.000.000 - - 7.800.000.000
HPP (4.210.000.000) - - (4.210.000.000)
Penghasilan Bruto Usaha 3.590.000.000 3.590.000.000

Biaya Operasional
Beban Pemasaran :
1 Gaji dan komisi salesman 475.000.000 - - 475.000.000
2 Gaji dan upah bagian penjualan 275.000.000 - - 275.000.000
3 Beban angkut penjualan 200.000.000 - - 200.000.000
4 Beban promosi 180.000.000 15.000.000 - 165.000.000
5 Beban cadangan piut tak tertagih 250.000.000 250.000.000 - -
6 Beban kirim pos, telp, dan teleks 120.000.000 - - 120.000.000
7 Depresiasi kendaraan 120.000.000 - 8.125.000 128.125.000
1.620.000.000 265.000.000 8.125.000 1.363.125.000

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
7
ModulPerpajakanLanjutan

Beban administrasi dan Umum :


1 Gaji dan kesejahteraan pegawai 450.000.000 120.000.000 - 330.000.000
2 Beban premi asuransi 130.000.000 - - 130.000.000
3 Beban konsultan 150.000.000 - - 150.000.000
4 Beban supplies kantor 170.000.000 - - 170.000.000
5 Depresiasi bangunan kantor 50.000.000 - 12.500.000 62.500.000
6 Depresiasi mebel dan alat kantor 150.000.000 44.531.250 - 105.468.750
1.100.000.000 164.531.250 12.500.000 947.968.750
Total Beban Usaha 2.720.000.000 429.531.250 20.625.000 2.311.093.750
Laba / rugi Usaha 870.000.000 1.278.906.250

Pendapatan dari luar usaha :


1 Pendapatan sewa tanah ( setelah PPh ) 90.000.000 - 90.000.000 -
2 Pendapatan bunga bank / jasa giro ( setelah PPh ) 75.000.000 - 75.000.000 -
3 Penghasilan dari sewa kendaraan ( setelah PPh ) 9.800.000 200.000 10.000.000
Jumlah 174.800.000 200.000 165.000.000 10.000.000

Beban dari luar usaha :


1 Beban bunga 50.000.000 - - 50.000.000
2 Rugi selisih kurs 15.000.000 - - 15.000.000
3 Denda PPh 10.000.000 10.000.000 - -
Jumlah 75.000.000 10.000.000 - 65.000.000

Laba Bersih sebelum pajak/ Ph neto fiskal 969.800.000 439.731.250 185.625.000 1.223.906.250
Penghasilan Neto Fiskal sudah didapatkan sebesar Rp1.223.906.250
Jika seumpamanya kompensasi kerugian fiskal yang
masih boleh dibebankan untuk tahun 2015 sebesar Rp 100.000.000
Penghasilan Kena Pajak Rp1.123.906.250

Karena omzet PT Bentang Buana tidak lebih dari Rp50.000.000.000,00


setahun, maka berhak mendapatkan fasilitas pengurangan tarif 50% untuk
penghasilan kena pajaknya dari bagian peredaran bruto sampai dengan
Rp4.800.000.000,00.

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
8
ModulPerpajakanLanjutan

Penghitungan sebagai berikut :


Penghasilan Kena Pajak Rp1.123.906.250
Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang
memperoleh fasilitas :
Batasan Omzet komersil PhKena Pajak PhKP Fasilitas
4.800.000.000 7.800.000.000 1.123.906.250 691.634.615
PhKP Fasilitas didapat dari = (4,8M/7,8M) X Rp1.123.906.250,00
Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang tidak
memperoleh fasilitas
PhKena Pajak PhKP Fasilitas PhKP Non Fasilitas
1.123.906.250 691.634.615 432.271.635
PPh yang terutang
= (50%x 25% x Rp691.634.615) + (25% x Rp432.271.635)
= Rp86.454.327 + Rp108.067.909
= Rp194.522.236

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
9
ModulPerpajakanLanjutan

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
Laporan Rugi-Laba PT Burung Nuri untuk periode tahun 2015 sebagai berikut :

Penjualan 7.800.000.000
HPP (4.210.000.000)
Penghasilan Bruto Usaha 3.590.000.000

Biaya Operasional
Beban Pemasaran :
1 Gaji dan komisi salesman 475.000.000
2 Gaji dan upah bagian penjualan 275.000.000
3 Beban angkut penjualan 200.000.000
4 Beban promosi 180.000.000
5 Beban cadangan piut tak tertagih 250.000.000
6 Beban kirim pos, telp, dan teleks 120.000.000
7 Depresiasi kendaraan 120.000.000
1.620.000.000
Beban administrasi dan Umum :
1 Gaji dan kesejahteraan pegawai 450.000.000
2 Beban premi asuransi 130.000.000
3 Beban konsultan 150.000.000
4 Beban supplies kantor 170.000.000
5 Depresiasi bangunan kantor 50.000.000
6 Depresiasi mebel dan alat kantor 150.000.000
1.100.000.000
Total Beban Usaha 2.720.000.000
Laba / rugi Usaha 870.000.000

Pendapatan dari luar usaha :


1 Pendapatan sewa tanah ( setelah PPh ) 90.000.000
2 Pendapatan bunga bank / jasa giro ( setelah PPh ) 75.000.000
3 Penghasilan dari sewa kendaraan ( setelah PPh ) 9.800.000
Jumlah 174.800.000

Beban dari luar usaha :


1 a. Beban bunga 50.000.000
2 b. Rugi selisih kurs 15.000.000
3 c. Denda PPh 10.000.000
Jumlah 75.000.000

Laba Bersih 969.800.000

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
10
ModulPerpajakanLanjutan

Keterangan Tambahan
Daftar Aset Tetap
Penyusutan Penyusutan
NO Jenis aset Harga Perolehan Perolehan
Komersial Garis Fiskal Saldo

1. Bangunan Kantor 1.250.000.000 Jan-12 25 tahun 20 tahun

2. Mebel dan alat kantor 750.000.000 Jan-12 5 tahun 8 tahun

3. Kendaraan 600.000.000 Jun-13 5 tahun 8 tahun

Dalam beban pomosi terdapat beban- beban :


1 Bantuan untuk Panitia HUT RI 5.000.000
2 beban entertainment ( tanpa daftar nominatif ) 10.000.000
Dalam beban gaji dan kesejahteraan pegawai kantor terdapat beban- beban sebagai berikut :
1 Tunjangan transportasi 40.000.000
2 Beban makan kantor 60.000.000
3 Pengobatan ditanggung perusahaan 20.000.000
4 Tunjangan PPh Pasal 21 20.000.000
5 PPh Pasal 25 yang telah dibayar untuk tahun 2008 adalah 120.000.000
Jumlah koreksi fiskal 120.000.000
Diminta :
1. Buatlah perhitungan depresiasi menurut fiskal dan berapa penyesuaian
yang terjadi.
2. Hitung pendapatan dari luar usaha sebelum pengenaan PPh, jelaskan PPh
apa yang dikenakan dan berapa jumlahnya!
3. Buatlah rekonsiliasi fiskal PT Burung Nuri th 2015!
4. Berapakah PPh terutang jika masih ada kompensasi kerugian yang dapat
mengurangi penghasilan kena pajak sebesar Rp150.000.000,00?

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
11
ModulPerpajakanLanjutan

D. DAFTAR PUSTAKA
Buku

- Perpajakan, Edisi Revisi 2009, Prof. Dr. Mardiasmo, Mba., Ak.


- UU No. 16 th 2009 tentang KUP
- UU No. 36 th 2008 tentang Pajak Penghasilan
- Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER- 19 /PJ/2014 tentang
Bentuk Formulir SPT PPh WP OP dan Badan Beserta Petunjuk
Pengisian.8

Link and Sites:


- http://www.pajak.go.id/

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
12

Anda mungkin juga menyukai