I. PENDAHULUAN
Perairan umum Indonesia yang meliputi dua pertiga wilayah tanah air
Indonesia memiliki potensi sumber daya hayati perikanan yang besar dan belum
hewani yang berasal dari ikan, maka sudah seharusnya memanfaatkan sumber-
sumber hayati perairan yang ada dan dimanfaatkan semaksimal mungkin karena
nelayan dan perbaiakan gizi masayarakat. Keadaan ini sejalan dengan pertambahan
Fisiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari segala proses yang berlangsung
dalam tubuh makhluk hidup, baik organisme besel tunggal maupun bersel banyak,
termasuk interaksi antar sel, jaringan, organ serta semua komunikasi intercellular,
reproduksi.
Darah merupakan cairan yang terdapat dalam tubuh yang berfungsi sebagai agen
oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolism, dan juga
sebagai pertahanan tubuh terhadap gangguan luar tubuh, seperti virus atau bakteri.
Darah merupakan salah satu faktor yang dapat digunakan untuk menentukan
2
kondisi kesehatan dari ikan budidaya. Hal ini dikarenakan bahwa darah membawa
segala hal yang akan disalurkan ke organ dan membawa kembali beberapa dari sisa
metabolism, seperti CO2 yang merupakan buangan dari sistem respirasi (Hartika et
al 2014).
Tujuan dari praktikum menghitung sel darah merah (eritrosit) dan sel darah
putih (leukosit) adalah untuk mengetahui seberapa banyak kandungan sel darah
Manfaat dari praktikum menghitung sel darah merah dan sel darah putih
adalah menambah pengetahuan tentang jumlah darah yang terdapat pada ikan baik
I. TINJAUAN PUSTAKA
Secara morfologi, ikan Lele memiliki kulit tubuh yang licin, berlendir dan
tidak bersisik. Jika terkena sinar matahari warna tubuh lele berubah menjadi pucat
dan jika terkejut warna tubuhnya otomatis menjadi loreng seperti moziak hitam-
putih. Mulut lebar, memiliki 3 buah sirip tunggal, yakni sirip punggung, sirip ekor,
punggung berwarna coklat kehitaman, pada bagian kepala hingga leher terdapat
bercak warna putih. memiliki sungut empat pasang yang terletak disekitar mulut.
Sepasang sungut hidung, sepasang sungut maksilar, dan dua pasang sungut
(Murhananto, 2002).
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah
diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima
Darah ikan tersusun dari sel-sel darah yang tersuspensi dalam plasma dan
mengangkut oksigen, hormone, nutrien, dan hasil buangan. Darah merupakan salah
satu parameter yang dapat digunakan untuk melihat kelainan yang terjadi pada
ikan, baik yang terjadi karena penyakit ataupun karena keadaan lingkungan.
(sel darah merah) dan jumlah leukosit (sel darah putih) (Wells, 2005).
(mikroorganisme) atau karena faktor non infeksi (oleh lingkungan, nutrisi, genetik).
Gambaran darah ikan penting untuk dilakukan karena dapat membantu dalam
diagnosa suatu penyakit. Darah akan mengalami perubahan yang serius khususnya
gangguan yaitu nilai hematokrit, hemoglobin, jumlah eritrosit (sel darah merah),
dalam eritrosit yang sama seperti pada vetebrata lainnya. Ikan merupakan hewan
Suhu tubuh pada ikan yang hidup di daerah kutub sangat rendah, sehingga
hemoglobin tidak diperlukan untuk mengangkut oksigen. Pada ikan yang hidup di
daerah tersebut, oksigen diedarkan ke seluruh tubuh oleh plasma darah (Irianto
2005). Konsentrasi hemoglobin ikan lele (Clarias spp) normal berkisar antara 10,3
5
- 13,5 gr% dan berdasarkan data yang diperoleh dari praktikum hemoglobin yaitu
3 kelompok 11,8-12 gr% ) yang masih dianggap normal. Leukosit merupakan jenis
sel yang aktif di dalam sistem pertahanan tubuh. Setelah dihasilkan di organ timus
dan ginjal, leukosit kemudian diangkut dalam darah menuju ke seluruh tubuh
(Irianto 2005). Leukosit ikan lele dumbo terdiri dari monosit, limfosit, dan neutrofil.
dilaksanakan pada hari Jumat, 22 Februari 2019 pada pukul 13.30 s/d selesai di
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu Mikroskop,
Haemocytometer, tabung reaksi, jarum suntik, objek dan cover glass, alat tulis,
serbet, gunting, tissue gulung dan buku penuntun praktikum. Sedangkan untuk
bahan yaitu larutan hayem, larutan turk, darah ikan dan air.
langsung dari objek. Dimana data dan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh
Isaplah darah ikan menggunakan pipet batu merah sampai strip 0,5.
Pegang kedua ujung pipet dengan jari jempol dan jari telunjuk atau jari
tengah dan kocoklah atau goyangkan pipet tersebut dengan gerakan seperti
merata.
Jumlah sel darah merah per mili liter dihitung dengan rumus menurut
Schaperclaus :
N = n x 104
Keterangan :
Isaplah darah ikan menggunakan pipet batu merah sampai strip 0,5.
Isaplah larutan turk sampai strip 101. Pengenceran yang dilakukan adalah
200 kali.
Pegang kedua ujung pipet dengan jari jempol dan jari telunjuk atau jari
tengah dan kocoklah atau goyangkan pipet tersebut dengan gerakan seperti
merata.
putih yang terdapat dalam 4 kotak besar (kotak-kotak yang dibatasi oleh 3
garis halus).
N = n x 500
Keterangan :
n = jumlah sel darah putih yang terdapat pada 4 kotak besar yang terletak
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Siluroidae
Famili : Clariidae.
Genus : Clarias
4.2. Pembahasan
yang sangat penting. Untuk melakukan aktivitas sel, jaringan, maupun organ
membutuhkan nutrisi dan oksigen. Bahan – bahan ini dapat sisuplai hanya bila
peredaran darah berjalan normal. Karenanya, semua fungsi dari setiap organ dalam
tubuh kadang – kadang dapat dilihat pada darah. Di dalam matrik cairan darah
terdapat sel – sel darah. Sel yang menyangkut oksigen disebut eritrosit. Sel yang
berperan dalam kekebalan dan pertahanan tubuh disebut leukosit dan sel yang
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil praktikum penghitungan sel darah
merah dan sel darah putih, jumlah sel darah merah berjumlah 1.960.000 sel/ml, hal
ini menandakan bahwasanya ikan yang menjadi bahan praktikum berada dalam
kondisi sehat, dan hal ini menandakan juga kondisi lingkungan dari ikan tersebut
Sedangkan jumlah sel darah putih yang didapat berdasarkan hasil praktikum
berjumlah 178.000 sel/ml ,hal ini menandakan bahwasanya ikan sedang dalam
keadaan sakit, karena fungsi dari sel darah putih itu sendiri berfungsi sebagai daya
kekebalan tubuh dari suatu organisme, dimana sel darah putih akan melawan setiap
5.1 Kesimpulan
Setelah diketahui jumlah sel darah merah dan jumlah sel darah putih, maka
dapat disimpulkan bahwasanya ikan yang dijadikan bahan praktikum ini dalam
kondisi sehat, dikarenakan jumlah sel darah merah lebih banyak daripada sel darah
putih. Oksigen yang masuk memadai sehingga seluruh organ bekerja dengan baik.
5.2. Saran
Untuk alat dan bahan, terutama bahan praktikum diharapkan lebih lengkap
dan memadai agar proses praktikum dapat berjalan dengan lancar. Waktu
praktikum yang cukup agar materi dan hasil praktikum yang diperoleh dapat
DAFTAR PUSTAKA
Khairuman dan Khairul Amri. 2002. Budidaya Lele Dumbo Secara Intensif.
Jakarta : AgroMedia Pustaka.
Wells RMG, Baldwin J, Seymour RS, Chirtian K, Britain T. 2005. Blood Cell
Function and Haematology In Two Tropical Frehswater Fishes From
Australia. Comparative Biochemistry and Physiology.
Dopongtonung, A. 2008. Gambaran Darah Ikan Lele (Clarias spp.) yang Berasal
Dari Daerah Laladon-Bogor. Skripsi. Departemen Budidaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Irianto Agus. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
LAMPIRAN