Bab Iii
Bab Iii
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan rancangan
penelitian korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian
cross-sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu
pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen dinilai
secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut. Tentunya
tidak semua subjek penelitian harus diobservasi pada hari atau pada waktu
yang sama, akan tetapi baik variabel independen maupun variabel
dependen dinilai hanya satu kali saja. Dengan studi ini, akan diperoleh
prevalensi atau efek suatu fenomena (variabel dependen) duhubungkan
dengan penyebab (variabel dependen) (Nursalam,2017)
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia;klien)
yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam,2017).
Populasi penelitian ini adalah anggota Posyandu Lansia sebanyak 124
lansia yang berusia 60-69 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas
Banguntapan I Bantul Yogyakarta
Sampel
2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2015). Cara pengambilan sampel pada
penelitian ini menggunakan teknik Consecutive Sampling jenis non-
probability sampling.Teknik Consecutive Sampling (berurutan) adalah
pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria
penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu,
sehingga jumlah klien yang di perlukan terpenuhi (Sastroasmoro &
44
45
124
𝑛=
1 + 124(0,1)2
124
𝑛=
1 + 1,24
124
𝑛=
2,24
𝑛 = 55,3
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus di atas, maka besar sampel
dalam penelitian ini adalah 55 lansia di posyandu lansia wilayah kerja
Puskesmas Banguntapan I
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini berlangsung pada 3-27 Februari 2019. Tempat
penelitan adalah di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan I Bantul
Yogayakarta.
D. Variabel Penelitian
Variabel merupakan ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu kelompok yamg berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok lain (Notoatmodjo, 2014). Variabel dalam penelitian ini
meliputi variabel bebas, variabel terikat, dan variabel terganggu:
1. Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas atau variabel independent merupakan variabel
yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain. Suatu
kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu
dampak pada variabel dependen (Nursalam, 2016). Dalam penelitian
ini variabel bebasnya adalah dukungan keluarga pada lansia yang
menderita hipertensi.
2. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat atau variabel dependent merupakan variabel yang
dipengaruhi nilainya ditentukan variabel lain. Variabel respons akan
muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel lain
(Nursalam,2016). Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah
kepatuhan diit pada penderita hipertensi.
47
Kepatuhan
Diit
Dukungan Keluarga
Hipertensi
1. Faktor 1Predisposisi
2. Faktor Pemungkin
3. Faktor Penguat
Variabel Pengganggu
F. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 20
1. Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga merupakan suatu tindakan atau stimulus yang
diberikan oleh keluarga (suami, istri, anak, dan cucu) berupa dukungan
emosional, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan
informasional. Keluarga adalah orang-orang yang mempunyai
hubungan darah dan tinggal satu atap bersama dengan lansia yang
menderita hipertensi atau orang yang dianggap sebagai anggota
keluarga oleh penderita hipertensi. Dukungan keluarga menggunakan
alat ukur kuesioner yang berisi 30 pertanyaan dengan pilihan “Ya” dan
“Tidak”, kuesioner diadopsi dari Suryani (2018) dengan beberapa
perubahan. Skala data dukungan keluarga dalam bentuk skala ordinal,
dikategorikan menjadi kurang (≤10) , cukup (11-17), baik (≥18)
49
Tabel 3.2
Menanyakan perasaan 21 28
setelah mengikuti
puskesmas
Menanyakan kondisi 22
kesehatan
Mengetahui keluhan dan 23,24
mendengarkan
Dukungan berinteraksi 25,29 26,30
dengan sesama
Membantu memecahkan 27 10
masalah
Jumlah 25 5 30
2. Kepatuhan Diit Hipertensi
Untuk kepatuhan diit hipertensi diukur menggunakan kuesioner
kepatuhan diit yang di adopsi dari Fauziah (2017). Kuesioner ini terdiri
dari 15 item pernyataan yang terbagi dalan 7 item pernyataan favorable
dan 8 item pernyataan unfavorable dengan menggunkanan skala guttman
tentang kepatuhan dengan pilihan Ya dan Tidak
52
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Kepatuhan Diit Hipertensi
No. Pernyataan
Jenis Pernyataan Favourable Unfavourable Jumlah
Kurangi konsumsi - 2,3,6,7,14 5
garam
Tinggi serat 4,5 - 2
Kendalikan kadar 8,9 1 3
kolesterol
Tidur yang cukup 13 - 1
Olahraga 10 - 1
Emosi stabil 15 12 2
Berhenti merokok - 11 1
Jumlah 7 9 15
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat di percaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau
tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau leboh
terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama
(Notoatmodjo,2012).
Uji reliabilitas instrumen dalam peneilitian ini menggunakan
rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dikarenakan untuk
mengetahui tingkat reliabel yang tinggi. Perhitungan uji reliabilitas ini
menggunakan bantuan program komputer. Koefisien keandalan alat
ukur menunjukkan tingka konsistensi jawaban responden. Uji
realibilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh
butir pertanyaan. menurut Riwidikdo (2012) instrumen penelitian
dikatakan reliabel apabila nilai Cronbarch Alpha > konstanta (0,7) dan
apabila nilai Cronbach Alpha < konstanta (0,7). Rumusnya adalah
sebagai berikut:
𝑘 ∑𝑠𝑖2
𝑟𝑖𝑖 = [ ] [1 − 2 ]
𝑘−1 𝑠𝑡
Keterangan:
𝑟𝑖𝑖 : Reliabilitas instrumen
𝑘 : Banyak butir pertanyaan
∑𝑠𝑖2 : Jumlah variabel butir
𝑠𝑡2 : Varian total
∑𝐴 − ∑𝐵
𝜏= 𝑁(𝑁−1)21
2
Keterangan
𝜏
𝑧=
2(2𝑁+5)
√9 𝑁 (𝑁−1)
57
K. Jalannya Penelitian
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti memiliki ide yang berhubungan dengan
masalah kesehatan di bidang keperawatan, ide tersebut di tuangkan ke
dalam judul yang kemudian diajukan kebagian research departement
Ilmu Keperawatan STIKes Surya Global Yogyakarta
2. Persiapan
Tahap ini dimulai dari pengumuman diterimanya judul
penelitian, mengambil form 1 hingga 2 sebagai syarat jalannya
penyusunan proposal penelitian kemudian mencari literature yang
sesuai dengan permasalahan dan melakukan studi penelitian ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Bantul Yogyakarta, ke Puskesmas Banguntapan
I, dan berkunjung ke Posyandu yang ada di dalam wilayah kerja
Puskesmas Banguntapan I.
Konsultasi dengan dosen pembimbing untuk penyususnan
proposal penelitian kemudian melakukan seminar proposal.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan untuk penelitian ini dilaksanakan setelah
mendapat ijin penelitian dari STIKes Surya Global Yogyakarta yang
ditandai dengan diterimanya Proposal Penelitian yang di ajukan.
Selanjutnya peneliti mengurus izin untuk dilakukannya Uji Validitas
dan Reabilitas di Puskesmas Piyungan Bantul Yogyakarta, lalu
peneliti mengurus perizinan di Badan Kesatuan Bangsa dan Poliyik
Kabupaten Bantul. Setelah mendapat surat rekomendasi untuk
dilakukan penelitian, peneliti mengantarkan surat perizinan tersebut ke
Kepala Puskesmas Banguntapan I Bantul.
Penelitian dilakukan pada 3-27 Februar 2019 di 4 Posyandu
Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Bnaguntapan I Bantul yaitu
Posyandu Lansia Alamanda, Mantup, Condrowangsan dan Salakan,
metode pengambilan data dilakukan ketika kegiatan posyandu lansia
dilaksanakan. Pada hari H pelaksanaan kegiatan peneliti melakukan
apresepsi dengan fasilitator penelitian yaitu petugas puskesmas dan
58