Anda di halaman 1dari 14

JARAK FOKUS LENSA TIPIS

Haslinar, Nur Amaliyah Utami, Hesti Nurwahyuningsi

LABORATORIUM FISIKA DASAR PRODI BIOLOGI ICP

FMIPA UNM 2014


Abstrak. Telah dilakukan eksperimen mengenai “Jarak fokus Lensa Tipis”. Eksperimen ini
bertujuan untuk menentukan jarak fokus sebuah lensa cembung dan cekung, memplot grafik
hubungan antara jarak benda dan jarak bayangan sehingga diperoleh jarak fokus berdasarkan
grafik, dan membandingkan nilai teoritis dengan hasil plot grafik jarak fokus lensa yang diperoleh.
Metode yang dilakukan dalam praktikum ini dengan menggeser lensa untuk menghasilkan titik
fokus pada layar, sehingga dapat ditentukan jarak bayangan dan jarak benda. Pada lensa cembung
jarak benda yaitu jarak antara benda dengan lensa kedua sedangkan jarak bayangannya yaitu jarak
antara lensa kedua dengan layar. Untuk lensa cekung jarak bendanya yaitu jarak antara lensa
negative dengan titik fokus dari lensa positif dua yang telah ditandai. Jarak bayangannya sendiri
yaiu jarak antara titik fokus yang telah ditandai dengan layar. Sehingga dapat kita ketahui bahwa
ketika layar digeser semakin jauh maka semakin jauh juga jarak bayangan, dan jarak benda
semakin dekat.

Kata kunci: jarak fokus, lensa cembung, lensa cekung, jarak benda, jarak bayangan
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana cara menentukan jarak fokus lensa cembung dan cekung ?


2. Bagaimana cara menentukan jarak bayangan dan jarak benda lensa ?
3. Bagaimana cara memplot grafik jarak fokus lensa ?

TUJUAN

1. Untuk menentukan jarak fokus sebuah lensa cembung dan lensa cekung
2. Memplot grafik hubungan antara jarak bayangan dengan jarak benda sehingga
diperoleh nilai jarak fokus berdasarkan grafik
3. Mambandingkan nilai teoritis dengan hasil plot grafik jarak fokus lensa yang
diperoleh.
METODOLOGI DASAR
Teori singkat

Lensa adalah benda tembus cahaya yang dibatasi oleh dua bidang
lengkung, biasanya bidang bola, kadang-kadang bidang silinder, atau satu bidang
lengkung dan satu bidang datar.

Lensa tipis adalah lensa sederhana yang ketebalannya dapat diabaikan


dibandingkan dengan panjang titik fokusnya. Untuk lensa tipis, jarak fokus dapat
dihitung dari jarak benda (s) dan jarak bayangan benda (s’). Dengan persamaan:

1 1 1
𝑓
= 𝑠 + 𝑠′

S S’

Jarak focus lensa tipis (lensa cembung)

Lensa terdiri dari beberapa jenis; ada lensa cembung, ada lensa cekung.
Lensa cembung ialah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal daripada bagian
pinggirnya; sedangkan lensa cekung bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian
pinggirnya. Lensa cembung (lensa konveks) terdiri dari beberapa macam: Lensa
cembung rangkap (bi-konveks), lensa cembung datar (plano-konveks), lensa
cembung cekung (konkaf-konveks). Lensa cekung (lensa-konkaf) terdiri beberapa
jenis, yaitu; lensa cekung rangkap (bi-konkaf), lensa cekung datar (plano-konkaf),
dan lensa cekung cembung (konveks-konkaf). Lensa cembung disebut juga lensa
konvergen, karena bersifat mengumpulkan sinar-sinar. Lensa cekung disebut juga
lensa divergen, karena bersifat memencarkan sinar-sinar.
Ilustrasi
Pada setiap lensa (cembung dan cekung) berlaku sinar-sinar istimewa. Pada lensa
cembung, ada tiga sinar istimewa yang berlaku, yaitu:

(1) Sinar-sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan menuju
fokus.
(2) Sinar-sinar datang yang melewati fokus akan dibiaskan sejajar sumbu
utama.
(3) Sinar-sinar datang yang melewati pusat optik lensa tidak akan dibiaskan.

Pada lensa cekung, juga berlaku 3 sinar istimewa:

(1) Sinar yang sejajar sumbu utama, dibiaskan seolah-olah berasal dari fokus.
(2) Sinar yang menuju fokus, dibiaskan sejajar sumbu utama.
(3) Sinar yang melalui titik pusat optik lensa tidak dibiaskan.
Setiap lensa memiliki daya atau kekuatan tertentu. Daya atau kekuatan
lensa adalah kemampuan lensa untuk memancarkan atau mengumpulkan berkas
cahaya. Pada lensa cembung, makin kecil fokusnya, makin besar dayanya. Pada
lensa cekung, makin kecil fokusnya makin besar pula dayanya.
Pembagian ruangan pada lensa cembung dan cekung

a. cembung b. cekung

c. cembung dan cekung


ALAT DAN BAHAN

1. Bangku Optik 1 buah


2. Rel presisi 2 buah
3. Bola lampu 12 V, 18 W
4. Lensa cembung ( f =100 mm) 2 buah
5. Lensa cekung (f =100 mm) 2 buah
6. Catu daya ( power supply 10 A, 12 V AC/DC) 1 buah
7. Layar optik penangkap bayangan 1 buah
8. Tempat lampu bertangkai 1 buah
9. Diagfragma anak panah 1 buah
10. Beberapa kabel penghubung ganda
11. Mistar plastik (100 cm) 1 buah

PROSEDUR KERJA
Kegiatan 1: Menentukan jarak fokus lensa cembung dengan merajah 1/s terhadap
1/s’.
1. Meletakkan sumber cahaya yaitu, lensa positif 1 (untuk menfokuskan cahaya di
benda), benda pada lensa positif 2 (yang akan ditentukan jarak fokusnya), dan
layar pada bangku optic secara berurutan. kemudian mengatur Jarak antara
sumber cahaya dan lensa positif 1 sebesar jarak fokus lensa 1. Dan mengatur
jarak benda dan lensa positif 1 sekitar 10 cm.
2. Selanjutnya yaitu menempatkan layar pada jarak tertentu dari benda.
3. Kemudian langka selanjutnya menggeser lensa positif 2 yang berada diantara
benda dan layar kearah benda sehingga diperoleh bayangan yang jelas pada
layar. Mengukur jarak dari benda ke lensa positif 2 sebagai jarak benda dan
mengukur jarak dari lensa positif 2 ke layar sebagai jarak bayangan.
4. Setelah itu mengulang kegiatan 2 dan 3 secukupnya,dan mencatat data yang di
peroleh dalam tabel hasil pengamatan.

Kegiatan 2 : Menentukan Jarak Fokus Lensa Cekung (Negatif).


1. meletakkan sumber cahaya yaitu, lensa positif 1 (untuk menfokuskan cahaya di
benda), benda pada lensa positif 2 (yang akan ditentukan jarak fokusnya), dan
layar pada bangku optic secara berurutan. Kemidian mengatur Jarak antara
sumber cahaya dan lensa positif 1 sebesar jarak fokus lensa 1. Dan mengatur
jarak benda dan lensa positif 1 sekitar 10 cm.
2. membuat bayangan yang jelas dari benda pada layar,dan tandai posisi bayangan
tersebut (bayangan ini menjadi benda untuk lensa cekung). menempatkan lensa
negatif sebelum posisi bayangan yang ditandai.
3. menempatkan layar pada posisi tertentu sekitar 100 cm dari posisi yang
ditandai
4. menggeser lensa negatif mendekati atau menjauhi layar untuk memperoleh
bayangan yang jelas.
5. mengukur jarak dari posisi yang ditandai ke lensa negatif sebagai jarak benda
dan mengukur jarak dari lensa negatif ke layar sebagai jarak bayangan
6. mengulangi kegiatan 3, 4, dan 5 dengan menempatkan layar pada posisi yang
lain,dan mencatat data yang di peroleh dalam tabel hasil pengamatan.
HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA
Hasil Pengamatan
Jarak fokus lensa positif = 100 mm
NST mistar = 0.1 cm
∆x = 0,05 cm
Tabel 1. Jarak Fokus Lensa Cembung

No Jarak benda Jarak bayangan 1/s (cm) 1/s’ (cm)


(s)(cm) (s’)(cm)
1. |13,00 ± 0,05 | |40,50 ± 0,05| |0,07±0,05| |0,02±0,05|
2. |12,90 ± 0,05 | |43,40 ± 0,05| |0.07±0,05| |0.02±0,05|
3. |12,60 ± 0,05 | |47,30 ± 0,05| |0.07±0,05| |0.02±0,05|
4. |12,50 ± 0,05 | |50,60 ± 0,05| |0.08±0,05| |0.02±0,05|
5. |12,10 ± 0,05 | |54,20 ± 0,05| |0.08±0,05| |0.02±0,05|
6. |12,00 ± 0,05 | |57,20 ± 0,05| |0.08±0,05| |0.02±0,05|
7. |11,90 ± 0,05 | |59,90 ± 0,05| |0.08±0,05| |0.02±0,05|
8. |11,70 ± 0,05 | |62,90 ± 0,05| |0.08±0,05| |0.01±0,05|
9. |11,50 ± 0,05 | |67,30 ± 0,05| |0.09±0,05| |0.01±0,05|
10. |11,40 ± 0,05 | |70,80 ± 0,05| |0.09±0,05| |0.01±0,05|
11. |11,30 ± 0,05 | |74,90 ± 0,05| |0.09±0,05| |0.01±0,05|

Jarak fokus lensa negatif = -10 cm


NST mistar = 0.1 cm
∆x = 0,05 cm
Tabel 1. Jarak Fokus Lensa cekung
No Jarak benda (s)(cm) Jarak bayangan (s’)(cm) 1/s (cm) 1/s’ (cm)
1. |-10,00 ± 0,05 | |13,90 ± 0,05| |-0,10±0,05| |0,07±0,05|
2. |-8,20 ± 0,05 | |15,30 ± 0,05| |-0.12±0,05| |0.06±0,05|
3. |-8,10 ± 0,05 | |16,80 ± 0,05| |-0.12±0,05| |0.06±0,05|
4. |-7,90 ± 0,05 | |17,20 ± 0,05| |-0.13±0,05| |0.06±0,05|
5. |-7,70 ± 0,05 | |18,40 ± 0,05| |-0.13±0,05| |0.05±0,05|
6. |-7,50 ± 0,05 | |19,30 ± 0,05| |-0.13±0,05| |0.05±0,05|
7. |-7,40 ± 0,05 | |20,20 ± 0,05| |-0.14±0,05| |0.05±0,05|
8. |-7,20 ± 0,05 | |21,00 ± 0,05| |-0.14±0,05| |0.04±0,05|
ANALISIS GRAFIK
Analisis Grafik Lensa cembung
0.03

0.025
jarak bayangan

0.02

0.015
1/s'
0.01 Linear (1/s' )

0.005

0
0.076 0.08 0.084 0.088 0.092
jarak benda

Sumbu X
1 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑘𝑢𝑟 0,08
NST 𝑆 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 = = 0,013 𝑐𝑚
6

1 1
∆𝑓1 = ∆ = × 0,013 = 0,0067 𝑐𝑚
𝑠 2
HP = Penunjukkan Skala × NST = 46 × 0,013 = 0,598 cm
1 1 1 1
= 𝑠 + 𝑠′ ≈ =0
𝑓1 𝑠′
1 1
𝑓1
=𝑠
1
= 0,598cm
𝑓1

𝑓1 = 1,672 cm

Sumbu Y
1 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑘𝑢𝑟 0,005
NST 𝑆 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 = = 0,001 𝑐𝑚
5

1 1
∆𝑓2 = ∆ = × 0,001 = 0,0005 𝑐𝑚
𝑠 2
HP = Penunjukkan Skala × NST = 25 × 0,001 = 0,025 cm
1 1 1 1
= 𝑠 + 𝑠′ ≈ =0
𝑓2 𝑠
1 1
= 𝑠′
𝑓2
1
= 0,025 cm
𝑓2

𝑓2 = 40 cm
𝑓1+𝑓2 1,672 + 40
𝑓̅ = = = 20,84 𝑐𝑚
2 2

𝛿𝑓 𝛿𝑓
∆𝑓 = 𝑑𝑓1 + 𝑑𝑓2
𝛿𝑓1 𝛿𝑓2
1 1
∆𝑓 = ∆𝑓1 + ∆𝑓2
2 2
1 1
∆𝑓1 +
∆𝑓
= 2 2 ∆𝑓2
𝑓 𝑓1 + 𝑓2
2
∆𝑓 ∆𝑓1 + ∆𝑓2
=
𝑓 𝑓1 + 𝑓2
∆𝑓1+ ∆𝑓2
∆𝑓 = | | 𝑓̅
𝑓1+𝑓2
0,0067+ 0,0005
∆𝑓 = | | 20,84 𝑐𝑚
1,672 + 40
0,001
∆𝑓 = | 61,73 | 30,87 𝑐𝑚

∆𝑓 = 0,0036 𝑐𝑚
∆𝑓
KR = × 100%
𝑓
0,0036
= × 100%
20,84

= 0,017% (4AB)
𝑃𝐹 = |𝑓 ± ∆𝑓|
= |208,4 × 10−1 ± 0,036 × 10−1 | 𝑐𝑚
Analisis Grafik Lensa cekung

0.15

0.12
jarak bayangan

0.09
1/s'
0.06
Linear (1/s')
0.03

0
-0.3 -0.25 -0.2 -0.15 -0.1 -0.05 0
jarak benda

Sumbu X
1 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑘𝑢𝑟 0,05
NST 𝑆 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 = = 0,01 𝑐𝑚
5

1 1
∆𝑓1 = ∆ = × 0,01 = 0,005 𝑐𝑚
𝑠 2
HP = Penunjukkan Skala × NST = 22 × 0,01 = 0,22 cm
1 1 1 1
= 𝑠 + 𝑠′ ≈ =0
𝑓1 𝑠′
1 1
=𝑠
𝑓1
1
= 0,22 cm
𝑓1

𝑓1 = 4,54 cm
Sumbu Y
1 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑘𝑢𝑟 0,03
NST 𝑆 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 = = 0,005 𝑐𝑚
6

1 1
∆𝑓2 = ∆ = × 0,005 = 0,0025 𝑐𝑚
𝑠 2
HP = Penunjukkan Skala × NST = 28 × 0,005 = 0,14 cm
1 1 1 1
= 𝑠 + 𝑠′ ≈ =0
𝑓2 𝑠
1 1
= 𝑠′
𝑓2
1
= 0,14 cm
𝑓2
𝑓2 = 7,14 cm
𝑓1+𝑓2 4,54 + 7,14
𝑓̅ = = = 5,84 𝑐𝑚
2 2

𝛿𝑓 𝛿𝑓
∆𝑓 = 𝑑𝑓1 + 𝑑𝑓2
𝛿𝑓1 𝛿𝑓2
1 1
∆𝑓 = ∆𝑓1 + ∆𝑓2
2 2
1 1
∆𝑓 ∆𝑓1 + 2 ∆𝑓2
= 2
𝑓 𝑓1 + 𝑓2
2
∆𝑓 ∆𝑓1 + ∆𝑓2
=
𝑓 𝑓1 + 𝑓2
∆𝑓1+ ∆𝑓2
∆𝑓 = | | 𝑓̅
𝑓1+𝑓2
0,005 + 0,0025
∆𝑓 = | | 5,84 𝑐𝑚
4,54 + 7,14
0,0075
∆𝑓 = | 11,68 | 5,84 𝑐𝑚

∆𝑓 = 0,004 𝑐𝑚
∆𝑓
KR = × 100%
𝑓
0,004
= × 100%
5,84

= 0,068% (4AB)
𝑃𝐹 = |𝑓 ± ∆𝑓|
= |58,4 × 10−1 × ± 0,04 × 10−1 | 𝑐𝑚
PEMBAHASAN
Setelah melakukan eksperimen ini, kita mengamati bahwa pada kegiatan
pertama. Ada 2 lensa cembung digunakan yang mana, lensa cembung pertama
bertujuan untuk mengumpulkan cahaya. dan lensa kedua berfungsi
memfokuskan bayangan benda pada layar dengan cara digeser hingga
mendapatkan bayangan yang jelas. Untuk kegiatan pertama ini dilakukan 11 kali
pengambilan data. Dengan menggeser layar menjauh dari titik awal, kemudian
lensa kedua digeser kembali untuk mencari bayangan yang jelas atau titik
fokusnya. Kemudian mengukur jarak antara lensa kedua dengan benda sebagai
jarak benda. Dan jarak antara lensa kedua dengan layar sebagai jarak bayangan.
Pada lensa negatif bersifat menghamburkan cahaya dan bayangan yang
terbentuk adalah maya (tidak dapat ditangkap oleh layar), sehingga dibutuhkan
bantuan lensa positif untuk mendapatkan bayangan dari lensa negatif agar dapat
ditangkap oleh layar. Bayangan pada lensa negatif dianggap sebagai objek pada
lensa positif. Bayangan yang fokus pada layar yang dihasilkan oleh lensa positif
kedua ditandai dan dijadikan sebagai benda maya. lalu menggeser lensa negative
mendekati atau menjauhi layar hingga membentuk bayangan yang fokus. Jarak
antara benda maya dengan lensa negatif sebagai jarak benda. Dan jarak antara
lensa negative ke layar adalah jarak bayangan benda.
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa jarak bayangan yang terbentuk
berbanding terbalik dengan jarak benda. Semakin kecil jarak bayangan , maka
semakin besar jarak benda. Berdasarkan percobaan yang dilakukan benda pada
lensa cembung bayangan selalu berada di belakang lensa dan memiliki sifat
bayangan nyata, terbalik diperkecil / nyata terbalik diperbesar/ maya tegak
diperkecil, sedangkan bayangan yang dibentuk lensa cekung selalu berada di
depan lensa sehingga memiliki sifat bayangan maya, tegak dan diperkecil.
percobaan dilakukan dengan berkali-kali dengan data yang bervariasi dengan
tujuan agar dapat diperoleh hasil data yang lebih akurat dan menghasilkan jarak
titik fokus yang lebih tepat dengan semakin banyak data yang bervariasi yang
didapatkan, kita akan mendapatkan keakuratan data yang maksimal.
Dalam percobaan ini mungkin hasil perhitungan dari titik fokus terpaut
selisih sedikit. Kesalahan ini mungkin dikarenakan oleh beberapa sebab seperti
kurang akuratnya dalam pengukuran, tidak mendapatkan bayangan yang fokus
pada lensa cembung maupun cekung.

SIMPULAN DAN DISKUSI

Setelah melakukan eksperimen dapat disimpulkan lensa positif bersifat


mengumpulkan cahaya sehingga bayangan yang terbentuk adalah nyata.
Sedangkan lensa negative bersifat menyebar sehingga tidak dapat ditangkap layar.
Oleh karena itu dibutuhkan lensa positif untuk mendapatkan bayangan nyata.
Pada lensa cembung jarak bayangannya yaitu jarak antara lensa positif dua dengan
layar. Dan jarak bendanya yaitu jarak antara benda dengan lensa positif dua.
Sedangkan pada lensa cekung, bayangan yang fokus pada layar yang dihasilkan
oleh lensa positif kedua ditandai dan dijadikan sebagai benda maya. lalu
menggeser lensa negative mendekati atau menjauhi layar hingga membentuk
bayangan yang fokus. Jarak antara benda maya dengan lensa negatif sebagai jarak
benda. Dan jarak antara lensa negative ke layar adalah jarak bayangan benda.

Hasil plot grafik menunjukkan bahwa jarak fokus yang diperoleh adalah
hubugan 1/S dan 1/S’ dapat diketahui bahwa semakin besar jarak benda ke lensa
maka semakin kecil nilai S’ maka ( 1/S berbanding terbalik dengan 1/S’) pada
lensa cembung S’ bernilai positif. pada lensa positif bayangan yang nampak pada
layar kecil. Sedangkan dari grafik hubungan 1/S dan 1/S’ pada lensa cekung dapat
diketahui bahwa grafik hubungan naik turun. Artinya jika 1/S naiknya besar ,
maka 1/S’ bernilai kecil atau lebih besar ( nilai S’ selalu negatif karena sifat
bayangannya maya). pada lensa negatif bayangan yang dihasilkan besar.
DAFTAR RUJUKAN

[1] Tim Dosen Fisika Dasar I, 2014. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1.
Makassar: Jurusan Fisika FMIPA UNM
https://ml.scribd.com/doc/246141200/JURNAL-JADI-FISIKA
http://fisitaru.blogspot.com/2013/05/lensa-lensa-merupakan-benda-
tembus.html

Anda mungkin juga menyukai