Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MINYAK BUMI

Untuk Memenuhi Tugas yang Dibina oleh Bapak Hardyansah Saputra

Kelompok 3
Disusun Oleh:
Choirul Muna
Achmad Rifqi Ahnan
Gangga Rian Ilyasa
Ahmad Wahyu Rizki Abdillah
Wildan Rofiqul Azis
Ahmad Fikri Haykal

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS ILMU EKSATA
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................. 3
B. RUMUSAN MAKALAH ........................................................................................ 3
C. TUJUAN.................................................................................................................. 3
BAB II........................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 4
A. DASAR ILMU MEKANIKA FLUIDA ...................................................................... 4
1. Bilangan Reynolds ................................................................................................... 4
2. Aliran fluida ............................................................................................................. 4
3. Viskositas................................................................................................................. 5
4. Masa Jenis (Density) ............................................................................................... 5
5. Debit Aliran ............................................................................................................. 5
B. PROSES PEMBENTUKAN DAN PENGOLAHAN MINYAK BUMI ................ 6
C. Kegunaan Minyak Bumi .......................................................................................... 8
BAB III ...................................................................................................................................... 9
PENUTUP.................................................................................................................................. 9
A. KESIMPULAN ........................................................................................................... 9
B. SARAN ....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke Hadirat Ilahi Rabbi yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini. Tidak sedikit hambatan serta rintangan yang ditemukan selama
pengerjaan makalah ini, walaupun begitu kiranya masih banyak kekurangan yang terdapat
dalam makalah ini baik dalam hal isi, sistematika maupun teknik penulisannya. Sehingga
peran serta semua pihak dalam hal kritik dan saran membangun sangatlah kami butuhkan
untuk bisa membuat makalah yang lebih baik di waktu mendatang.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi
pembaca dan dapat membantu semua pihak dalam menambah pengetahuan dan wawasannya.

Blitar, 24 Mei 2019

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap hari kita menggunakan energi untuk menunjang aktivitas kita, sumber energy
tersebut banyak macamnya, antara lain minyak bumi, listrik, angin, matahari, dan lain
sebagainya. Sumber energi tersebut tersebar di Indonesia.
Minyak bumi merupakan sumber energy yang terbatas karena terbuat dari jasad renik
yang tertimbun selama jutaan tahun. Minyak bumi dapat dipisah atau disuling menjadi
beberapa macam, yaitu premium, solar, kerosin, avtur, avgas, dan yang sulit disuling yaitu
aspal.
Makalah ini berisikan hal-hal mengenai minyak bumi, dari mulai dasar ilmu,
pembentukan, pengolahan, dan penggunaannya di bidang mekanika fluida.

B. RUMUSAN MAKALAH
Identifikasi masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana dasar ilmu mekanika fluida?
2. Bagaimana proses pembentukan dan pengolahan minyak bumi?
3. Apa saja penggunaan minyak bumi di bidang mekanika fluida?

C. TUJUAN
Mengetahui apa saja yang berkaitan dengan minyak bumi di bidang mekanika fluida

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. DASAR ILMU MEKANIKA FLUIDA

1. Bilangan Reynolds

Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang dapat


membedakan suatu aliran itu dinamakan laminar, transisi atau turbulen dengan
rumus:

Re : Bilangan Reynold
V : kecepatan (rata-rata) fluida yang mengalir (m/s)
D : Diameter dalam pipa (m)
ρ : Masa jenis fluida (kg/m3)
μ : viskositas dinamik fluida (kg/m.s) atau (N. det/ m2)

Dilihat dari kecepatan aliran, menurut (Mr. Reynolds)


diasumsikan/dikategorikan laminar bila aliran tersebut mempunyai bilangan Re
kurang dari 2300, Untuk aliran transisi berada pada pada bilangan Re 2300 dan 4000
biasa juga disebut sebagai bilangan Reynolds kritis, sedangkan aliran turbulen
mempunyai bilangan Re lebih dari 4000.
Dari bilangan Reynold inilah kita bisa menentukan apakah fluida tersebut
termasuk dalam aliran laminar, turbulent, atau transisi.

2. Aliran fluida

a. Aliran laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan – lapisan, atau lamina – lamina
dengan satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini viskositas
berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya gerakan relatif antara lapisan.
Bilangan Reynold untuk aliran laminar yaitu <2300

b. Aliran turbulent

4
Aliran dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida sangat tidak menentu
karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang
mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida
yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi
yang terjadi membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh fluida
sehingga menghasilkan kerugian – kerugian aliran. Bilangan Reynold untuk
aliran turbulent yaitu >4000.
c. Aliran transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen.
Bilangan Reynold untuk aliran transisi yaitu 2300 – 4000.

3. Viskositas

Viskositas fluida merupakan ukuran kekentalan dari satu fluida, viskositas


dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, kohesi, dan laju perpindahan momentum
molecular. Viskositas zat cair cenderung menurun dengan seiring bertambahnya
temperature, hal ini disebabkan oleh gaya – gaya kohesi pada zat cair.

4. Masa Jenis (Density)

Masa jenis yaitu ukuran konsentrasi zat yang dinyatakan masa per satuan volume.
Sifat ini bias ditentukan dengan menghitung rasio masa zat tersebut dibagi dengan
volume zat tersebut, rumusnya yaitu:

ρ = 𝑚/𝑣

ρ : Masa jenis (𝑘𝑔/𝑚3 )


m : Masa zat (kg)
v : Volume zat (𝑚3 )

5. Debit Aliran

Debit aliran digunakan untuk menghitung kecepatan aliran di suatu pipa dengan
rumus
𝑣
𝑄=
𝑡

Q = debit aliran (𝑘𝑔/𝑚3 )

5
v = volume zat ( 𝑚3 )
t = waktu (s)

6. Koefisien Gesek
Koefisien gesek dipengaruhi oleh kecepatan, karena distribusi kecepatan pada
aliran laminar dan aliran turbulen berbeda, maka koefisien gesek berbeda pula untuk
masing – masing jenis aliran .
Pada aliran Laminar dalam pipa tertutup (closed conduits) mempunyai distribusi
vektor kecepatan seperti pada gambar (1). Pada aliran laminar vektor kecepatan yang
berlaku adalah kecepatan dalam arah z saja, sehingga analisa gaya Z adalah

dengan memasukan nilai A = πr 2 , maka didapat

B. PROSES PEMBENTUKAN DAN PENGOLAHAN MINYAK BUMI

Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus ), dijuluki juga
sebagai emas hitam adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah
terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi dan
gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta
tahun yang lalu. Sisa-sisa organisme tersebut mengendap di dasar lautan, kemudian
ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan
karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya
tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik tersebut dan
mengubahnya menjadi minyak dan gas.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering menggunakan sumber energi sebagai


bahan bakar di antaranya: batu bara, bensin, minyak tanah, minyak diesel, solar LPG,
lilin dsb. Bahan-bahan tersebut diperoleh dari minyak bumi.

Berdasarkan teori, minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan jasad renik
(mikroorganisme) yang terkubur di bawah tanah sejak berjuta-juta tahun yang lalu.
Dimana dua ratus juta yang lalu bumi lebih panas dibandingkan sekarang. Laut yang
didiami jasad renik berkulit keras sangat banyak jumlahnya jika jasad renik itu mati,
kemudian membusuk sehingga jumlahnya makin lama makin menumpuk, kemudian
tertutup oleh sedimen, endapan dari sungai, atau batuan-batuan yang berasal dari
pergeseran bumi. Di sini kemudian terjadi pembusukan oleh bakteri anaerob, dan akibat
pada tekanan tinggi sedimen, maka setelah berjuta-juta tahun terbentuklah minyak bumi
dan gas alam tersebut.

Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka

6
minyak bumi digunakan pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(anrenewable).

Pada umumnya minyak bumi tampak hitam legam, pekat serta kurang menarik seperti
pada contoh ini. Minyak bumi baru dapat digunakan sebagai bahan bakar minyak (BBM)
maupun sebagai produk-produk lain setelah melalui proses pengolahan.

Pada umunya minyak bumi terperangkap dalam bebatuan yang tidak berpori dalam
pergerakannya ke atas . Hal ini menjelaskan mengapa minyak bumi juga di sebut
Petroleum . (Petroleum berasal dari bahasa Latin ‘petrus’ artinya batu dan ‘oleum’
artinya minyak). Untuk memperoleh minyak bumi atau petroleum ini, dilakukan
pengeboran.

Komponen minyak bumi (minyak mentah) antara lain 84% Karbon, 14% Hidrogen, 1-
3% belerang, bumi terbentuk sekitar 5 milyar tahun yang lalu dan merupakan bagian dari
proses terjadinya alam semesta Beginilah keadaan permukaan bumi 600 juta tahun yang
lalu ketika mulai ada bentuk bentuk kehidupan berupa binatang dan tumbuh – tumbuhan
bersel tunggal.

Minyak bumi di temukan bersama sama dengan gas alam. Minyak Bumi yang telah di
pisahkan dari gas alam di sebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat di
bedakan menjadi :
 Minyak Mentah Ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan
belerang rendah , bewarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah)
 Minyak Mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan
belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus di panaskan agar
meleleh.

Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama


alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna, sikloalkana, aromatic, dan senyawa anorganik.
Meskipun kompleks , namun terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen –
komponennya , yakni berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini di sebut
distilasi bertingkat . Selanjutnya untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang
diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui
proses konversi, pemisahan perngotor dalam fraksi, dan pencampuran fraksi.

7
C. Kegunaan Minyak Bumi
Kegunaan fraksi – fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait dengan sifat
fisisnya seperti titik didih dan viskositas, dan juga sifat kimianya yaitu:
a. Gas
Umumnya gas terdiri dari campuran metana, etana , propane atau isobutana,
campuran gas ini kemudian dicairkan pada tekanan tinggi dan diperdagangkan
dengan nama LPG (Liquipied Petroleum Gas ). Gas yang terdapat dalam LPG
umumnya campuran propane, butana, dan isobutana. LPG biasanya dikemas
dalam botol-botol baja yang beratnya 15 kg,dan dipakai sebagai bahan bakar
rumah tangga.

b. Bensin
Bensin diperoleh sebagai hasil destilasi pada suhu 70-140. bensin banyak
digunakan sebagai bahan bakar mobil dan motor.

c. Nafta
Nafta dikenal sebagai bensin berat, dan diperoleh sebagai hasil destilasi yang
mempunyai trayek titik didih antara 140-180. Nafta digunakan sebagai bahan
dasar untuk pembuatan senyawa-senyawa kimia yang lain misalnya :etilena dan
senyawa aromatik yang sering digunakan untuk zat aditif pada bensin.

d. Kerosin
Kerosin mempunyai trayek didih antara 180-250. dalam kehiduan sehari-hari,
kerosin diperdagangkan dengan nama minyak tanah.

e. Minyak Diesel
Minyak diesel mempunyai trayek titik didih 25-350°C minyak diesel
dipergunakan sebagai bahan bakar pada motor-motor diesel.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Minyak bumi terbentuk dari fosil yang mengalami pengendapan Berjuta-juta tahun
lalu. Kemudian dilakukan pengeboran dan diproses / dengan proses destilsi hingga
menghasilkan minyak bumi. Dengan menggunakan ilmu mekanika fluida, minyak bumi
menjadi lebih bernilai. Minyak bumi dapat dapat di pisahkan berdasarkan kegunaannya
dan mutunya. Adapun mutu bensin yang baik itu yang tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan.. Pengusahaan dan pemanfaatan minyak serta sumber daya energi lainnya
secara tidak bertanggung jawab dan pembuangan Limbah secara sembarangan , akan
mengakibatkan pencemaran yang merupakan awal malapetaka yang dasyat, berupa
musnahnya semua bentuk kehidupan dari permukaan bumi.
B. SARAN
Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus
berhemat dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan
penggunaan bensin / bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap
lingkungan alam sekitarnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Tim penulis, 2006. Kimia 1 SMA dan MA, Jakarta; ESIS


Curahanilmu.blogspot.com
id.wikipedia.com
museum-migas.go.id
pdfdatabase.com

10

Anda mungkin juga menyukai