TINJAUAN PUSTAKA
ini.
masyarakat.
b. Adanya kerja sama lintas program yang baik (KIA, KB, GIZI, Imunisasi
bulan, anak balita yang berumur 1- 4 tahun, ibu hamil dan PUS).
2) Tujuan Posyandu
3) Kegiatan posyandu
c. Pebaikan gizi
kurang/buruk.
d. Imunisasi
balita.
e. Penanggulangan diare
pembuatannya.
imunisasi TT.
stribusi kontrasepsi.
dan Hepatitis.
diposyandu ini dilakukan dengan pola lima meja yaitu (Depkes RI,
1997):
1. Posyandu Pratama
mantap, kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya
2. Posyandu Madya
kegiatan lebih dari delapan kali pertahun, dengan rata-rata jumlah kader
lima orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA,
Gizi dan Imunisasi) masih rendah dari 50%. Ini berarti kelestarian
3. Posyandu Purnama
frekuensi lebih dari delapan kali pertahun, rata-ratanya jumlah kader lima
orang atau lebih, dan cakupan lima program utamanya (KB, KIA, Gizi,
Imunisasi) lebih dari 50% sudah ada program tambahan bahkan mungkin
4. Posyandu Mandiri
utama sudah baik, ada program tambahan dan dana sehat telah
1. Pengertian
masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai yang
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
(Effendy, 2005).
masyarakat yang sesuai dengan hidup sehat baik fisik, mental dan sosial
2007).
dikutip oleh notoatmodjo (2007). Tujuan ini dapat diperinci lebih lanjut
menjadi:
a. Individu
b. Keluarga
gizi buruk.
a. Kelompok
penyuluhan misalnya kelompok ibu hamil, ibu - ibu yangan usia subur
kebidanan.
b. Masyarakat
prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari - hari untuk mencapai derajat
1) Kelompok besar
2) Kelompok kecil
b. Metode ceramah
c. Metode seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan
(presentasi) dari satu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik
d. Metode panel
a. Metode Demonstrasi
f. Metode bermain
Memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa
a. Faktor penyuluh
1) Kurang persiapan
membosankan
b. Faktor sasaran
sasaran.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
2007).
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
perilaku baru (berprilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses
stimulus. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
2) Tingkat pengetahuan
tingkatan, yakni :
a. Tahu (know)
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tau tentang apa
yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
telah ada.
f. Evaluasi (evaluation)
ada.
atau angket yang mengatakan tentang isi materi yang diukur dari suatu
sikap dapat diartikan sebagai suatu bentuk respon evaluatif, yaitu respon
Sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari prilaku yang
yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini
tingkatan:
a. Menerima (receving)
b. Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan
c. Menghargai (valuing)
posyandu.
tingkatan :
a. Persepsi (perception)
c. Mekanisme (mecanism)
d. Adaptasi (adaption)
sederhana.
e. Pengukuran
kesehatan tersebut. Oleh sebab itu indikator untuk sikap kesehatan juga
pendekatan sempit, tidak hanya sekedar melihat sesuatu tapi lebih pada
menjumpai buah yang sebelumnya tidak kita kenali, dan kemudian ada
orang yang memberitahu kita bahwa buah itu namanya jeruk. Individu
kemudian mengamati serta menelaah bentuk, rasa, dan lain sebagainya.
Dari buah itu secara seksama. Lalu timbul konsep mengenai jeruk dalam
yang telah kita miliki untuk mengenali bahwa yang kita lihat itu adalah
yang berarti.
dengan cara-cara tertentu. Oleh karena itu, persepsi dan penilaian individu
2010).
pengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor belajar, motivasi, dan
sama lain.
dan hal-hal lain yang bersifat subjektif. Faktor struktural adalah faktor diluar
persepsi di lakukan.