BAB I
PENDAHULUAN
1. Permasalahan
Peneliti akan membahas tentang jasa travel umrah dan haji yang saat
dirinya dengan harga promo yang terkadang dapat dikatakan tidak wajar.
dari seluruh Indonesia. Nama besar First Travel yang selama ini dikenal baik
oleh masyarakat Indonesia tidak lantas membuat First Travel bebas dari
masalah.
penipuan. Izin operasional First Travel telah dicabut oleh Kementrian Agama
1
2
kasus ini dan keterangan hanya didapatkan dari berbagai pihak luar yang
58.682 orang. Mereka adalah calon jamaah yang sudah membayar paket
promo Rp 14,3 juta per orang dalam periode Desember 2016 hingga Mei
2017. Kerugian untuk program paket promo mencapai Rp 839 miliar. Selain
itu, sejumlah calon jamaah ada yang masih diminta membayar carter pesawat
Jika ditotal, kerugian yang diakibatkan First Travel mencapai Rp 848 miliar.
hutang pada provider visa untuk menyiapkan visa jamaah sebesar Rp 9,7
dalam bisnis tour travel umrah dan haji di Indonesia, jika kita telisik
sebenarnya masih ada beberapa jasa travel umrah dan haji yang melakukan
pelanggaran namun tidak tersorot. Hal yang menjadi penting dan krusial
rumit dalam dunia bisnis. Bisnis sendiri memiliki etika yang disebabkan oleh
bisnis tidak sama dengan judi, bisnis merupakan bagian yang penting dalam
memberikan analisis kritis dari sudut pandang etika bisnis, hingga akhirnya
2. Rumusan Masalah
c. Apa analisis etika bisnis terhadap travel and tour First Travel ?
3. Keaslian Penelitian
karya yang sama tentang objek material Jasa travel Umrah dan Haji First
Travel.
4. Manfaat Penelitian
hasil ini peneliti berusaha menghadirkan objek kajian baru tentang etika
bisnis. Peneliti akan mengulas travel and tour umrah First Travel.
masalah aktual dalam bidang filsafat dan memberikan posisi bagi ilmu
B. Tujuan Penelitian
1. Merumuskan secara deskriptif problema yang muncul dari kasus jasa travel
C. Tinjauan Pustaka
Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh
satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi,
konsumen.
wisata, di bawah bendera CV First Karya Utama yang didirikan pada tanggal 1
Juli 2009. Biro perjalanan First Travel pada awalnya hanya menawarkan layanan
perusahaan. Setelah 6 tahun berjalan, gelagat aneh dari First Travel mulai
tercium. Kementrian Agama yang pertama kali memantau bahwa ada yang aneh
6
dari model bisnis First Travel. First Travel mendapat perhatian Kementrian
kalinya. Banyak diantaranya jamaah umrah yang dirugikan hingga 3 kali gagal
mediasi jamaah. Namun, manajemen First Travel selalu berkelit saat dimintai
kejelasan.
jumpa pers di Kementrian Agama. Dua pekan sebelum ditangkap polisi, Bos
umrah. Ponzi merupakan skema investasi palsu. Ciri-ciri praktik ini adalah
tawaran imbal hasil tinggi yang dibayarkan oleh investor berikutnya, bukan dari
keuntungan hasil dana yang dikelola pemilik atau perusahaan. Dugaan praktik
ponzi dalam pengelolaan bisnis First Travel terlihat dari tarif yang tidak masuk
akal. Praktik ini menemukan jalan buntu ketika jumlah jamaah yang mendaftar
“pencabutan izin ini sangat meresahkan, kita berharap agar pemerintah bisa
mengkaji ulang dan memutuskan kembali atas sanggahan ini agar First Travel
bisa beroperasional kembali, karena dibelakang kita ini masih banyak jamaah
yang tertib dan setia dengan First Travel. Jamaah InsyaAllah kita berangkatkan
lagi 25 ribu jamaah kurang lebih dimulai setelah musim haji atau ketika
Travel, 2017).
Rp 848 juta. Polisi masih menyelidiki apakah masih ada skema lain yang
diterapkan oleh First Travel. Saat ini aliran dana dan aset-aset First Travel
bulan Ramadhan yang lalu, First Travel menawarkan paket baru, dengan syarat
para calon jamaah umrah harus menambah biaya Rp 3-8 juta per orang. Namun
kenyataannya program tersebut tidak dijalankan. Saat ini, kedua pemilik First
Pasal 378 dan 372 KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana) tentang
D. Landasan Teori
Etika bisnis dapat dilihat sebagai salah satu bidang peminatan dari
etika terapan. Etika bisnis dapat dijalankan pada tiga taraf, yaitu makro, meso
dan mikro. Taraf makro, etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem
tapi bisa juga serikat buruh, lembaga konsumen, perhimpunan profesi dan lain-
lain. Taraf mikro, yang difokuskan ialah individu dalam hubungan dengan
ekonomi atau bisnis. Di sini dipelajari tanggungjawab etis dari karyawan dan
majikan, bawahan dan manajer, produsen dan konsumen, pemasok dan investor
(Bertens, 2006:35).
prinsip etika umum itu pada akhirnya kita akan menemukan prinsip-prinsip etika
khusus untuk dunia bisnis. Berdasarkan prinsip-prinsip etika bisnis itu dapat
menyoroti dan menilai apakah suatu keputusan atau tindakan yang diambil
dalam dunia bisnis secara moral dapat dibenarkan atau tidak. Etika bisnis
membantu para pelaku bisnis untuk mencari cara guna mencegah tindakan yang
prinsip etika pada dunia bisnis, tetapi juga metaetika. Hubungan menunjukkan
bahwa etika bisnis mengkaji apakah perilaku yang dinilai etis pada individu juga
dapat berlaku pada oganisasi atau perusahaan bisnis. Selanjutnya, etika bisnis
bisnis. Dalam hal ini etika bisnis mengkaji moralitas sistem ekonomi pada
umumnya sistem ekonomi milik dan persaingan. Keempat, etika bisnis juga
bisnis dengan sentuhan moral dalam aktivitas ekonomi. Tujuan etika bisnis
adalah menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk menjalankan good
business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business. Etika bisnis
mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik
(etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai
adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra citra
buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik dan penuh tipu muslihat.
Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis dan oleh karena itu membawa serta
tanggungjawab etis bagi para pelakunya. Etika bisnis tidak menyediakan resep
yang siap pakai untuk mengatasi masalah-masalah moral dalam dunia bisnis.
Etika bisnis hanya mengajak para pelaku bisnis untuk melakukan refleksi
tentang dunia bisnis dari sudut etis. Keberhasilan suatu bisnis tidak terutama dari
10
sudut keuntungan yang diraihnya, tetapi dari nilai-nilai luhur yang diletakkan
yang pertama, prinsip otonomi. Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia
mewujud dalam (1) pemenuhan syarat-syarat perjanjian atau kontrak; (2) mutu
barang atau jasa yang ditawarkan; (3) hubungan kerja dalam perusahaan. Ketiga,
(beneficence). Prinsip ini mengarahkan kita agar secara aktif dan maksimal
berbuat baik atau menguntungkan orang lain dan kalau hal itu tidak bisa kita
lakukan, kita minimal tidak melakukan sesuatu yang merugikan orang lain atau
mitra bisnis. Keempat, prinsip keadilan. Prinsip ini menuntut agar kita
memberikan apa yang menjadi hak seseorang dimana prestasi dibalas dengan
kontra prestasi yang dianggap sama nilainya. Ini berarti tidak dikehendaki
commutativa. Kelima, prinsip hormat terhadap diri sendiri. Prinsip ini bukan
bersifat egois, melainkan didasarkan pada rasa hormat kepada manusia sebagai
pribadi yang bernilai bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu, ia pantas diperlakukan
dan memperlakukan diri sendiri sebagai pribadi yang mempunyai nilai yang
sama dengan pribadi lainnya. Hormat pada manusia sebagai persona dapat
disejajarkan dengan aturan emas (golden rule). Ini berarti saya akan
11
memperlakukan orang lain sebagaimana saya ingin diperlakukan dan tidak akan
memperlakukan orang lain apa yang saya tidak ingin diperlakukan pada diri saya
(Keraf, 1994:71-75).
adalah standar moral pelaku bisnis yang masih lemah, adanya konflik
penegakan hukum dan belum adanya organisasi profesi bisnis dan manajemen
etika, maka etika bisnis sendiri dianggap mampu mengkaji dan mengatasi
E. Metode Penelitian
1. Model penelitian
aktual. Penelitian ini adalah refleksi filosofis tentang salah satu fenomena atau
normatif (Bakker & Achmad, 2015: 107). Objek material dari penelitian ini
adalah Travel and Tour Umrah First Travel sedangkan objek formalnya adalah
etika bisnis.
12
2. Bahan penelitian
yaitu bahan yang bersumber dari data primer dan bahan yang bersumber dari
data sekunder.
Sumber primer terdiri dari buku, artikel, jurnal, skripsi dan karya
penelitian.
a. Sumber Primer
1. Objek Formal
Kanisius.
Jakarta. Gramedia.
2. Objek Material
https://www.facebook.com/F1rstTravel/
VIVA.CO.ID, metrotvnews.
13
b. Sumber Sekunder
pembahasan penelitian.
1) CNN Indonesia
2) Kumparan
3) Tirto.id
4) Liputan 6
3. Jalan penelitian
c. Analisis hasil dari data primer dan data sekunder serta data
a. Interpretasi
b. Heuristika
c. Kesinambungan Historis
d. Komparasi
15
2015: 111).
5. Sistematika penelitian
berikut: