MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Hukum Perdata Internasional
Oleh
Kelompok 8
Dosen :
Prof. Dr. H. Ahmad M. Ramli, S.H., M.H.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahuwata’ ala atas limpahan
rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tanpa suatu halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad Shallallahu ‘ alaihiwasallam.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul ” ANALISIS HUKUM PERDATA
INTERNASIONAL DALAM KASUS KONTRAK PT. FATAHILLAH ANUGERAH NIBRAS
DENGAN KAMUNTING TEXTILE INDUSTRIES MALAYSIA 2017 " ini adalah sebagai
pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut
mendukung terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya
makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.
Hormat Kami
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
S. Gautama, Pengantar Hukum Perdata Internasional Indonesia, P.T. Rindang Mukti Unit
Percetakan Cikapundung, Bandung, 1977, hlm. 21
2
C.F.G Sunarjati Hartono,Pokok-Pokok Hukum Perdata Internasional Indonesia,Karya Nusantara,
Bandung 1976, hlm. 13
3
Rubab Razvi,Ikhtisar tentang Undang-undang yang Mengatur Transaksi Penjualan Internasional,
USC Law School LMM, hlm. 1
4
R. Subekti (a), Hukum Perjanjian, Cet. 23, Jakarta, Intermasa, 2010, hlm. 1-3
1
perdagangan yang melintasi batas-batas Negara. Salah satu contohnya dapat kita
lihat dalam kasus PT. Fatahillah Anugerah Nibras dengan Kamunting Textile
Industries Malaysia, yang mana dalam kasus tersebut PT. Fatahillah Anugerah Nibras
dengan Kamunting Textile Industries Malaysia melakukan sebuah perjanjian untuk
mengirim 2000 kodi kain, namun terjadi sebuah permasalah serta mengakibatkan
Lawyer Malaysia menuntut PT. Fatahillah Anugerah Nibras atas dasar tak memenuhi
prestasi dengan sempurna.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
5
Bayu Seto Hardjowahono,Dasar-Dasar Hukum Perdata Internasional, Buku Kesatu, Edisi
Kelima,PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000, hlm. 8
6
S. Gautama,Pengantar Hukum Perdata Internasional Indonesia,
P.T. Rindang Mukti Unit Percetakan Cikapundung, Bandung, 1977, hlm. 21
7
Bayu Seto Hardjowahono,Dasar-Dasar Hukum Perdata Internasional, Buku Kesatu, Edisi
Kelima,PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000, hlm. 5
8
Bayu Seto Hardjowahono, Dasar-Dasar Hukum Perdata Internasional, Buku Kesatu, Edisi Kelima,
PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000, hlm. 84
3
Titik Taut Primer yaitu fakta-fakta di dalam sebuah perkara atau peristiwa hukum
yang menujukkan bahwa peristiwa hukum ini mengandung unsur-unsur asing
(foreign elements) dan peristiwa hukum yang dihadapi adalah peristiwa Hukum
Perdata Internasional, bukan peristiwa hukum intern atau domestik semata.
b) Titik Taut Sekunder
Titik Taut Sekunder merupakan faktor-faktor yang menentukan hukum manakah
yang harus dipilih dari pada stelsel-stelsel hukum yang dipertautkan.9 Titik taut
sekunder dipergunakan untuk menentukan hukum negara manakah yang harus
berlaku dalam suatu peristiwa Hukum Perdata Internasional.
9
Sudargo Gautama,Hukum Perdata Internasional,Jilid Kedua Bagian Pertama (Buku 2), Bandung,
1986, hlm 31
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kasus
Telah terdapat kesepakatan antara PT. Fatahillah Anugerah Nibras dengan
Kamunting Textile Industries Malaysia untuk melakukan jual beli kain. Barang yang
diperjualbelikan adalah kain sebanyak 2000 kodi. Syaratnya kain yang dibeli adalah
kain dengan jenis bahan mosscrape grade A asal Indonesia. Maka PT. Fatahillah
Anugerah Nibras harus mengirim kain sebanyak 2000 kodi ke Kamunting Textile
Industries Malaysia. Kesepatan harga antar keduanya untuk satu kodi kain adalah 500
ribu rupiah, dan Kamunting Textile Industries sudah membayar lunas sebesar 1
miliyar. Sayangnya, kain yang diterima oleh Kamunting Textile Industries hanya 1600
kodi kain dengan jenis bahan mosscrape grade A, sedangkan 400 kodinya itu kain
mosscrape grade B. Seorang lawyer dari Malaysia menuntut pihak dari PT. Fatahillah
Anugerah Nibras dengan alasan telah tidak mampu memenuhi prestasis sebagaimana
yang telah dijanjikan secara sempurna.
5
Apakah peristiwa atau perkara tersebut termasuk ke dalam HPI?
Dalam kasus ini titik taut primernya adalah kewarganegaraan dari para pihak
dalam kasus tersebut. Dimana pihak penggugat yaitu Lawyer yang
berkewarganeraan Malaysia , serta pihak tergugat yaitu Direktur PT. Fatahillah
Anugerah Nibras yang berkewarganegaraan Indonesia. Yang mana menurut hakim
pengadilan tempat diajukannya gugatan perkara ini berpandangan bahwa perkara ini
merupakan perkara Hukum Perdata Internasional karena kewarganegaraan
penggugat yaitu Malaysia yang merupakan unsur asing dalam perkara ini.
10
S. Gautama, Pengantar Hukum Perdata Internasional Indonesia, Binacipta, Bandung,1977, hlm. 40
6
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hukum Perdata Internasional merupakan keseluruhan peraturan dan
keputusan hukum yang menunjukkan stelsel hukum manakah yang berlaku atau
apakah yang merupakan hukum. Dewasa ini banyak pelaku usaha menjalankan
kegiatan perdagangan barang yang melintasi batas-batas negaranya di dalam
menjalankan usahanya seringkali timbulnya permasalahan-permasalah, salah satu
contohnya dapat kita lihat dalam kasus PT. Fatahillah Anugerah Nibras dengan
Kamunting Textile Industries Malaysia.
Dalam kasus ini hakim pengadilan yang berwenang yaitu Pengadilan Negeri
Tangerang, karena sesuai dengan prinsip actor sekuitor forumrei. Kemudiam kasus ini
titik taut primernya adalah kewarganegaraan dari para pihak , yaitu pihak penggugat
Lawyer yang berkewarganeraan Malaysia , serta pihak tergugat yaitu Direktur PT.
Fatahillah Anugerah Nibras yang berkewarganegaraan Indonesia. Sehingga hakim
berpandangan bahwa perkara ini merupakan perkara Hukum Perdata Internasional
karena kewarganegaraan penggugat yaitu Malaysia yang merupakan unsur asing
dalam perkara ini. Kasus ini termasuk ke dalam kualifikasi hukum perjanjian (kontrak)
karena mengenai wanprestasi dari pihak PT. Fatahillah Anugerah Nibras kepada
Kamunting Textile Industries. Sehingga berdasarkan Lex loci contractus, maka hukum
yang berlaku adalah hukum perdata indonesia, karena perjanjian dibuat di Indonesia
dan berdasarkan the most characteristic connection, hukum yang berlaku adalah
hukum Indonesia karena yang melakukan prestasi yang paling kuat atau dominan
adalah PT. Fatahillah Anugerah Nibras sebagai penjual kain, dan memilih serta
memastikan kain dengan jenis bahan mosscrape grade A sebanyak 2000 kodi dengan
baik sampai diserahkan kepada Kamunting Textile Industries.
4.2 Saran
Terkait mengenai permasalahan-permasalahan yang timbul didalam
hubungan-hubungan yang melintasi batas negara khususnya dalam hal perjanjian
internasional, untuk meminimalisir terjadinya permasalahan tersebut agar kedepannya
dalam melakukan suatu perjanjian internasional dipertegas mengenai pemahaman
serta isi dari perjanjian tersebut, agar nantinya penyelesaian tersebut dapat
menemukan titik temu serta tidak merugikan pihak-pihak Negara.
7
DAFTAR PUSTAKA
Bayu Seto Hardjowahono, Dasar-Dasar Hukum Perdata Internasional, Buku Kesatu, Edisi
Kelima, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000.
Bayu Seto Hardjowahono, Dasar-Dasar Hukum Perdata Internasional, Buku Kesatu, Edisi
keempat, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006.