BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian adalah yang menjadi obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu
timbulnya variabel dependen. Variabel independen pemberian hanya ASI dan pemberian ASI+Susu Formula pada
bayi.
2. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
independent (bebas). Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu waktu pengeluaran ASI peralihan.
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan
dibuktikan dalam penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
Ada perbedaan waktu pengeluaran ASI peralihan pada ibu nifas yang memberikan hanya ASI dan yang
yang akan dilakukan (Notoadmodjo, 2010). Secara sistematis kerangka konsep ini dapat dilihat pada diagram dibawah
ini:
Variabel bebas Variabel terikat
Pemberian Hanya
ASI
Waktu Pengeluaran
(Riwayat pemberian ASI Peralihan
Pemberian
hari 1-10 postpartum)
ASI+Susu Formula (dikaji
Bagan 2. Kerangka Konsep pada hari ke-10
Penelitian
(Riwayat pemberian postpartum)
hari 1-10 postpartum)
bertujuan untuk mengadakan perbedaan antara kelompok satu dengan yang lain (Arikunto, 2010).
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu penelitian pada beberapa populasi
yang diamati pada waktu yang sama (Hidayat, 2010). Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan pada hari
ke-10 postpartum kemudian ditanyakan apakah ASI peralihan sudah keluar atau belum, jika sudah ibu ditanyakan
Notoadmodjo (2010), metode kuantitatif yaitu data data yang berhubungan dengan angka-angka, baik yang
diperoleh dari hasil pengukuran, maupun dari nilai suatu data yang diperoleh dengan jalan mengubah data
kualitatif ke dalam data kuantitatif. Data yang diperoleh dari dua jenis data yaitu data primer dan sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media
perantara), dalam hal ini adalah responden penelitian (Hidayat, 2010). Data primer dalam penelitian ini
didapatkan melalui kuesioner pengeluaran ASI peralihan pada hari ke-10 postpartum antara ibu yang
mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap informasi atau data tersebut (Notoatmodjo, 2010). Data
42
sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah ibu nifas di tiga BPM Wilayah Purwokerto Barat yaitu BPM
Renik, BPM Aswiningrum, dan BPM Soewarto pada Bulan April- Mei 2014.
4. Populasi penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di BPM Wilayah Purwokerto Barat pada Bulan April-
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2010). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel ibu nifas di
tiga BPM Wilayah Purwokerto Barat yaitu BPM Renik, BPM Aswiningrum, dan BPM Suwarno pada Bulan
N
n
1 N 2
43
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
10%
Besar sampel yang digunakan dalam penelitian dapat dihitung sebagai berikut :
N
n
1 N 2
43
n
1 43(0,1) 2
n 30 (hasil pembulatan)
44
Jadi besar sampel yang dibutuhkan pada ibu nifas diambil dari tiga BPM Wilayah Purwokerto Barat
yaitu BPM Renik, BPM Aswiningrum, dan BPM Suwarno pada Bulan April- Mei adalah 30 orang. Besar
sampel diambi di tiga BPM itu karena dari data yang ada jumlah ibu nifas terbanyak pada Bulan April dan Mei
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental random sampling yaitu teknik
pengambilan sampel secara aksidental (accidental) ini dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang
1) Kriteria Inklusi
a) Ibu yang berdomisili di Wilayah Purwokerto Barat
b) Ibu yang bersalin secara pervaginam
c) Ibu yang bersedia menjadi responden
2) Kriteria Ekslusi
a) Ibu yang bersalin secara perabdominal
Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan data dan menghindarkan perbedaan
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
Definisi
No Variabel Cara Ukur Alat ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Perilaku
responden
dalam
memberikan
1.Diberika
Air Susu Ibu
Pemberian n ASI saja
saja atau
susu Nom
2 memberikan Kuesioner Check list 2.Diberikan inal
ASI+Susu ASI+Susu
Formula Formula
kepada bayi
baru lahir
sampai saat
ini
Umur 1.>35
responden tahun
3. Umur pada saat 2.20-35 Ordi
Kuesioner Check list
dilakukan ahun nal
pengambilan 3.<20
data tahun
1.Memiliki
lebih dari
Jumlah anak
satu anak
yang pernah
4. (multipara) Nomi
Paritas dilahirkan Kuesioner Check list
2.Baru nal
oleh seorang
memiliki
ibu
satu anak
(primipara)
47
Pekerjaan
yang
1. Tidak
5. Pekerjaan sedang Nomi
Kuesioner Check list Bekerja
dilakukan nal
2. Bekerja
oleh
responden
Definisi
No Variabel Cara Ukur Alat ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
a. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh data (Hidayat, 2010).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Kuesioner merupakan sejumlah
48
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
Syarat instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel
(Arikunto, 2010). Validitas instrumen adalah keadaan yang menggambarkan instrumen tersebut benar-
benar mengukur apa yang ingin diukur (Arikunto, 2010). Uji validitas dilakukan untuk menguji kuesioner,
apabila terdapat soal yang tidak valid maka soal yang tidak valid akan dihapus dan tidak digunakan untuk
Dalam penelitian ini, validitas alat ukur dipenuhi dengan validitas isi. Validitas isi secara
mendasar merupakan suatu pendapat, baik pendapat sendiri maupun pendapat orang lain. Tiap-tiap item
atau soal dalam ujian perlu dipelajari, secara seksama, kemudian dipertimbangkan tentang representatif
Uji validitas isi dalam penelitian ini dilakukan pada 3 ahli tentang tahapan waktu pengeluaran ASI
pada bayi. Setelah uji validitas dilakukan oleh 3 orang ahli yaitu oleh bidan yaitu ibu Aswiningrum,
Soewarto, dan Renik kemudian direvisi oleh peneliti. Materi yang perlu direvisi dan ditambah tidak ada.
Susunan, sistematika, serta keberadaan petunjuk sudah baik dan tidak ada masukan.
49
b. Cara Penelitian
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan tentang ciri-ciri
pengeluaran ASI peralihan berupa pengeluaran ASI berwarna putih setelah bersalin. Selanjutnya ibu
disarankan untuk mengamati dan mengingat kapan ASI yang berwarna putih keluar. Selanjutkan
memberitahu ibu pada hari ke-10 ibu diminta untuk mengisi kuesioner. Sebelumnya peneliti menjelaskan
maksud, tujuan serta cara pengisian kuesioner. Setelah itu peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah
1) Editing
Kegiatan untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Data dalam
penelitian ini adalah perbedaan waktu awal pengeluaran ASI peralihan antara ibu yang memberikan ASI
2) Coding
50
Kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori yaitu
memberi kode berupa skor untuk setiap jawaban responden pada kuesioner. Koding dalam penelitian ini
digunakan untuk memberikan kode sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian.
a) Pemberian susu
b) Umur
c) Paritas
d) Pekerjaan
e) Pendidikan
3) Data Entry
52
Kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer,
kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontigensi.
4) Tabulating
b. Analisa Data
Analisa data dilakukan secara bertahap dan melalui proses komputerisasi (Notoatmodjo, 2010). Dalam
1) Analisa Univariat
Analisis ini bersifat deskriptif untuk mengetahui karakteristik responden dan pengeluaran ASI pada
ibu nifas yang memberikan ASI saja dan yang memberikan ASI + Susu Formula. Analisis univariat
menggunakan distribusi frekuensi relative yang mana frekuensinya dirubah dalam bentuk persen (%). Hasil
analisisnya disajikan menggunakan statistik deskriptif berupa mean, max, min, (Sugiyono, 2006).
2) Analisa Bivariat
53
Menurut Saryono (2008), Analisa bivariat merupakan analisa untuk mengetahui interaksi dua
variabel, baik berupa komparatif, asosiatif, maupun korelatif. Menurut Santjaka (2012), peneliti yang ingin
membandingkan dua kelompok independent, yaitu kelompok yang antara satu dengan lainnya tidak saling
mempengaruhi, hasil pengukuran pada kelompok satu tidak dipengaruhi oleh kelompok lainnya, skala data
yang digunakan minimal rasio, termasuk sampel kecil sehingga uji statistik yang digunakan dengan uji "t"
X1 X 2
th
Sp n11 n12
Keterangan :
th = nilai perbedaan
X1 = rata-rata waktu pengeluaran ASI peralihan pada ibu nifas yang memberi ASI
54
X2 = rata-rata waktu pengeluaran ASI peralihan pada ibu nifas yang memberi ASI+Susu Formula
Sp = standar deviasi gabungan (pooled) dari varians sampel pertama dan kedua
n1 = jumlah sampel waktu pengeluaran ASI peralihan pada ibu nifas yang memberi ASI
n2 = jumlah sampel waktu pengeluaran ASI peralihan pada ibu nifas yang memberi ASI+Susu Formula
X1 X 2
th
SD12 2
n1 SDn22
Keterangan :
th = nilai perbedaan
X1 = rata-rata waktu pengeluaran ASI peralihan pada ibu nifas yang memberi ASI
X2 = rata-rata waktu pengeluaran ASI peralihan pada ibu nifas yang memberi ASI+Susu Formula
55
SD12= standar deviasi waktu pengeluaran ASI peralihan pada ibu nifas yang memberi ASI
SD22= standar deviasi waktu pengeluaran ASI peralihan pada ibu nifas yang memberi ASI+Susu Formula
Analisis dalam penelitian ini dikerjakan menggunakan komputer dengan program SPSS
(Statistical Package for Special Science), dengan kriteria penerimaan hipotesis sebagai berikut :