Neonatus merupakan bayi baru lahir hingga berumur 28 hari (WHO). Artikel berikut ini membahas
bayi baru lahir hingga bayi berumur 1 bulan. Banyak hal menarik yang perlu orang tua ketahui terkait
bayinya yang baru lahir hingga umur 1 bulan.
Dua-tiga bulan pertama menjadi fase pertumbuhan yang paling cepat. Pada 3 hari pertama berat
badan bayi akan turun sekitar 5 – 7% (kurang dari 10%) dari berat lahir akibat proses diuresis
fisiologis dari cairan ekstraseluler akibat peralihan ke lingkungan di luar rahim. Berat badan bayi
mulai naik di hari ke-4 hingga kembali ke berat lahir dalam waktu 1 – 2 minggu. Ibu disarankan untuk
segera melakukan inisiasi menyusui bayi dalam waktu 1 jam setelah lahir. Jika bisa mendapat
kesempatan untuk INISIASI MENYUSU DINI (IMD) tentu lebih baik.
Setiap bayi mengalami growth spurt dimana terjadi percepatan pertumbuhan sehingga menjadi
rewel meminta lebih sering menyusu untuk beberapa hari. Susui bayi tanpa dibatasi dengan melihat
tanda lapar, tanda kenyang dan tanda kecukupan asupan ASI pada tubuh bayi. Berat badan bayi naik
dengan baik mengikuti kurva pertumbuhan, kencing dan berak lancar dengan feses serta urin normal
pada bayi yang diberi ASI. Pastikan bayi mendapatkan asupan nutrisi yang mencukupi kebutuhan
tumbuh-kembangnya. Setiap bayi memiliki kecepatan pertumbuhan berbeda, bisa lebih besar atau
lebih kecil, namun tetap terus tumbuh mengikuti kurva pertumbuhan normalnya.
Tanda kecukupan asupan ASI bisa dibaca di artikel berikut ini: Tanda Kecukupan ASI
Tenaga kesehatan akan mengukur berat badan (BB), panjang badan (PB) dan lingkar kepala (LK)
setiap bulan. Data akan dicatat dalam kurva pertumbuhan kemudian dibandingkan dengan nilai
normal. Bayi yang sehat akan selalu tumbuh serta berada pada pola pertumbuhannya. Setiap ibu
sebaiknya bisa membaca kurva pertumbuhan bayi supaya bisa memantau kesehatan anaknya. Anda
akan melihat anak memiliki kurva pertumbuhannya dan akan selalu tumbuh mengikuti kurva
miliknya ini. Tujuan memahami kurva pertumbuhan supaya ibu bisa waspada pada kasus dimana
terjadi gangguan pertumbuhan sehingga bisa segera ditangani dengan baik.
Para bayi mengalami perkembangan kemampuan gerak-motorik kasar yang sangat dramatis dimulai
dari bagian kepala terlebih dahulu kemudian ke kaki. Ketrampilan koordinasi gerakan mata – tangan
dan motorik halus lainnya juga berkembang dengan pesat. Pada mulanya gerakan bayi adalah
gerakan refleks yang tak tentu arah kemudian berubah menjadi gerakan yang dikendalikan secara
sadar.
Bayi terlahir dengan kemampuan membentuk ingatan bawah sadar. Bayi baru lahir sudah bisa
mendengar dengan jelas seperti orang dewasa meskipun belum bisa memberikan respons yang bisa
dimengerti. Saat lahir bayi sudah bisa mendengar suara orang tuanya. Umur 3 hari bayi bisa
membedakan yang mana suara ibunya. Bayi baru lahir meskipun matanya mengalami hyperopia
namun dia sudah bisa melihat warna, benda 3 dimensi dan melihat gerakan. Dia akan mengenali
wajah orang lain jika melihat dengan jarak dekat. Sudah bisa merasakan dengan lidahnya dan
mencium aroma dengan hidungnya
Merespons suara dengan berkedip, tenang, menoleh ke sumber bunyi, terkejut atau bahkan
menangis
Refleks bayi baru lahir: refleks rooting (menoleh mencari-cari sumber-penyentuh saat
disentuh pipi atau bibirnya), refleks menghisap (menghisap benda yang masuk ke dalam
mulutnya), refeks genggam dengan menggenggam tangan kuat saat jari kita ditaruh ke
genggaman tangannya, refleks Moro saat bayi tekejut, fencer’s pose
Tangan bisa bergerak ke area wajah dan mulut. Mengangkat tangan ke mulutnya lalu
menghisap-hisap genggaman tangan saat lapar/haus
Menghisap payudara dan bayi mampu menyentuh payudara ibu dengan tangannya saat
disusui
Belum bisa menjaga posisi kepala sendiri saat diangkat jadi bagian leher harus selalu
disangga dengan baik
Merespons menjadi tenang ketika saat rewel dia digendong, dipeluk dan mendengar suara
orang tuanya
Bayi biasanya menyusu 8 – 12 kali dalam 24 jam, namun paling penting adalah mengamati tanda
lapar juga tanda kenyang yang diberikan oleh bayi supaya memastikan kecukupan asupan ASI. Bayi
tidur sekitar 16 jam dengan tidur siang yang masih sering hingga sekitar 4-5 kali. Bayi yang diberi ASI
akan lebih sering bangun sebab ASI sangat mudah diserap namun jangan khawatir sebab dia bisa
menyusu sambil tertidur. Pastikan kenaikan berat badan, BAB dan BAK baik sesuai tanda kecukupan
asupan ASI.
Bayi terlahir dengan kemampuan siap untuk belajar dari lingkungan disekitarnya. Penting bagi para
orang tua terutama ibu untuk memberikannya perlindungan, keamanan dan stimulasi sesuai
tahapan perkembangannya.
Disarankan untuk melakukan kontak kulit dan menyusui bayi segera dalam satu jam setelah
kelahiran bayi. Jika bisa mendapatkan kesempatan untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) tentu akan lebih baik lagi.
Berikan ASI eksklusif. Ibu saat ini disarankan untuk memberikan ASI eksklusif hingga umur 6
bulan. Pada saat bayi telah genap berumur 6 bulan, maka berikan memberikan MPASI
bergizi seimbang dengan meneruskan menyusui hingga umur anak 2 tahun. Menyusui tanpa
dibatasi dengan melihat tanda lapar juga kenyang yang diberikan oleh tubuh bayi. Pantau
tanda kecukupan asupan ASI. Pastikan kecukupan nutrisi bayi.
Bayi senang jika didekap dalam buaian atau pelukan yang hangat dan nyaman.
Memijat lembut tubuhnya akan membuat bayi nyaman, sehat dan dekat dengan ibu. Ikuti
kelas pijat bayi supaya ibu bisa memijat dengan benar. Jangan sembarangan membawa bayi
untuk dipijat terutama jika therapist pemijat tidak berkompeten memijat bayi.
Selalu pegang bayi dengan lembut meski mungkin ibu sedang capek, lelah atau kesal. Segera
minta bantuan orang lain yang bisa dipercaya supaya ibu bisa beristirahat. Segera periksa ke
dokter/ahli jika ibu merasa sangat emosional, ketakutan, mengalami perubahan perasaan
atau sedih.
Buang kotoran bayi dengan aman dan cuci tangan dengan sabun setiap selesai mengurus
kotoran bayi.
Ajak bayi bicara, bercerita dan bernyanyi dengan sering sebagai stimulasi bicara. Bayi baru
lahir sudah siap untuk belajar bahasa dan berkomunikasi. Bicara dengan lembut. Ajak
tersenyum. Sampaikan bahwa bayi disayangi dan berharga bagi ibu (dan keluarga). Lakukan
kontak mata saat ibu berbicara dengan bayi.
Berikan stimulasi motorik dan sensorik yang tepat. Ibu bisa memberikan aneka benda yang
memiliki tekstur dan warna berbeda yang aman untuk digunakan sebagai mainan bayi.
Berhati-hati dengan ancaman sudden infant death syndrome (SIDS) sehingga pastikan
lingkungan serta tempat tidur bayi aman.
Berikan curahan cinta dan kasih sayang yang konsisten setiap hari.
Segera hampiri serta tenangkan bayi yang menangis. Memeluk dan menenangkan bayi saat
bayi menangis akan menumbuhkan rasa aman, ketenangan, kepercayaan dan rasa cinta
pada diri bayi kecil ini.
Tidak disarankan screen time (melihat TV, layar kaca, gadget) bagi anak di bawah umur 2
tahun.
Kunjungi tenaga kesehatan setelah bayi berumur 1 minggu atau sesuai instruksi tenaga kesehatan.
Tanyakan semua hal yang ingin orang tua ketahui dan minta nasehat yang akurat terkait perawatan
bayi. Berikan vaksinasi lengkap sesuai jadwal imunisasi bayi. Tenaga kesehatan akan mengukur berat
badan (BB), panjang badan (PB), lingkar kepala (LK), suhu dan kondisi umum bayi ada kunjungan
rutin bayi sehat. Catat data pertambahan BB, PB dan LK pada kurva pertumbuhan bayi. Setiap orang
tua harus mampu membaca kurva pertumbuhan. Pelajari tentang dasar ilmu kesehatan anak dari
sumber terpercaya.
Tanda Perhatian
Mengetahui tahapan tumbuh-kembang bayi akan bisa menjadi pedoman bagi orang tua untuk
mengenali permasalahan tumbuh kembang sedini mungkin. Segera konsultasikan ke tenaga
kesehatan saat menemukan salah satu hal berikut ini:
Bayi kesulitan menyusu atau menolak menyusu. Bayi tidak mau menyusu karena sangat
lemah.
Tidak bisa fokus mengikuti gerakan benda dari sisi ke sisi lain
Rahang bawah terus-menerus gemetar padahal tidak sedang menangis atau gembira
Nafas cepat dengan frekuensi pernafasan lebih dari 60 kali per menit.
Nafas lambat dengan frekuensi pernafasan kurang dari 30 kali per menit.
Tidak sadarkan diri atau mengalami penurunan kesadaran sehingga meski masih terjaga
namun tampak tidak merespons terhadap lingkungan.
Kejang untuk pertama kalinya. Meskipun setelah kejang kembali sadar seperti semula.
Semua anak tumbuh berkembang dalam pola yang sama, namun setiap anak memiliki langkahnya
masing-masing. Each child develops at her or his own pace. Setiap anak memiliki kesukaan, sifat dan
gaya dalam berinteraksi sosial serta metode belajar sendiri-sendiri. Memahami tahapan tumbuh
kembang anak sesuai umur bisa membantu orang tua. Segera konsultasikan ke dokter/ahli jika
terjadi gangguan tumbuh kembang anak.