Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE STUDI KASUS

3.1 Rancangan Studi Kasus

Desain studi kasus dalam penelitian ini adalah studi kasus deskriptif

dengan melakukan proses keperawatan yang meliputi pengkajian,

perumusan diagnosis keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi

pada klien anemia dengan penerapan edukasi diet gizi seimbang di ruang

rindu II RSUD Dr. H. Ibnu Sutowo Baturaja Tahun 2019

3.2 Subyek Studi Kasus

Subyek pada studi kasus ini adalah penderita anemia di RSUD Dr. H.

Ibnu Sutowo Baturaja. Pada studi kasus ini, subyek penelitian yang akan

diteliti sebanyak dua subyek dengan kriteria sebagai berikut:

1. Dua orang klien Laki-laki yang dirawat diruang rindu II RSUD Dr. Ibnu

Sutowo Baturaja

2. Dua orang klien dari anak-anak, dewasa hingga tua

3. Bersedia menjadi responden

4. Dalam kondisi kesadaran penuh dan tidak cacat mental

5. Dapat berkomunikasi dengan baik

6. Responden klien dengan anemia

49
50

3.3 Fokus Studi Kasus

Fokus studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan

klien dengan penerapan edukasi diet gizi seimbang pada klien yang

mengalami anemia.

3.4 Definisi Operasional Fokus Studi Kasus

Asuhan keperawatan adalah proses pengkajian, perumuskan diagnosa,

intervensi, dan implementasi pada klien anemia dengan penerapan edukasi

diet gizi seimbang.

Anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas

hemaglobin, dan volume pada sel darah merah (hematokrit) per 100 ml

darah (Muttaqin, 2009).

Kata “gizi” berasal dari bahasa arab yaitu “gizzah” yang artinya zat

makanan yang sehat. Setiap orang mempunyai kebutuhan gizi yang berbeda-

beda sesuai dengan usia dan kondisi tubuhnya. Jadi, anak balita berbeda

kebutuhan gizi nya dengan orang dewasa dan orang gemuk berbeda

kebutuhan gizinya dengan orang kurus (Irianto & Waluyo, 2010).


51

3.5 Instrumen Studi Kasus

Instrumen yang digunakan dalam studi kasus ini adalah:

1. Lembar balik

2. Leafleat terlampir

3. Quisioner

3.6 Metode pengumpulan data

3.6.1 Wawancara

Tanya jawab antara dua pihak, pewawancara dan narasumber

untuk memperoleh data tentang suatu hal. Wawancara bebas

terpimpin merupakan kombinasi dari wawancara terpimpin dan

wawancara tidak terpimpin. Meskipun terdapat unsur kebebasan,

tetapi ada pengaruh pembicaraan secara tegas dan jelas. Jadi,

wawancara ini mempunyai ciri fleksibilitas dan arah yang jelas.

3.6.2 Observasi

Pengamat melakukan pengamatan secara langsung kepada

responden penelitian (klien anemia) untuk mengamati adakah

perubahan pengetahuan pada klien dengan penerapan edukasi diet gizi

seimbang.
52

3.7 Lokasi dan Waktu studi kasus

3.7.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di ruang rindu II RSUD Dr. Ibnu Sutowo

Baturaja.

3.7.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei, berlangsung

kurang lebih 3 hari.

3.8 Analisis dan Penyajian Data

3.8.1 Analisis Data

Proses analisis data kualitatif dimulai dengan menelaah seluruh

data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara,

pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen

pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Setelah

ditelaah, langkah selanjutnya adalah reduksi data, penyusunan satuan,

kategorisasi dan yang terakhir adalah penafsiran data

3.8.2 Penyajian Data

Dari data yang sudah terkumpul dan telah diolah akan disajikan

dan dibahas dalam bentuk textular atau narasi. penyajian cara textular

merupakan penyajian data hasil penelitian dalam bentuk uraian

kalimat. Penelitian ini akan dijabarkan dalam bentuk narasi meliputi

data subyektif dan data objektif untuk menegakkan diagnosis


53

keperawatan yang selanjutnya membandingkan kasus1 dan kasus 2

untuk mengetahui hasil penelitian.

3.9 Etika Studi Kasus

Dicantumkan etika yang mendasari suatu penelitian, terdiri dari :

1. Hak untuk self determination, klien memiliki otonomi dan hak untuk

membuat keputusan secara sadar dan dipahami dengan baik, bebas dari

paksaan untuk berpartisipasi atau tidak dalam penelitian ini atau untuk

mengundurkan diri dari penelitian.

2. Hak terhadap privacy dan dignity berarti bahwa klien memiliki hak untuk

dihargai tentang apa yang mereka lakukan dan apa yang dilakukan

terhadap mereka serta untuk mengontrol kapan dan bagaimana informasi

tentang mereka dibagi dengan orang lain.

3. Hak anonymity dan confidentiality, maka semua informasi yang didapat

dari klien harus dijaga dengan sedemikian rupa sehingga informasi

individual tertentu tidak bisa langsung dikaitkan dengan klien, dan klien

juga harus dijaga kerahasiaan (confidentiality), maka peneliti menyimpan

seluruh dokumen hasil pengumpulan data berupa lembar persetujuan

mengikuti penelitian, biodata, kaset rekaman dan transkip wawancara

dalam tempat khusus yang hanya diakses oleh peneliti. Dalam menyusun

laporan penelitian, peneliti menguraikan data tanpa mengungkap

indentitas klien (anonymous).

Anda mungkin juga menyukai