BHJ 2(2) 2018

BALI HEALTH JOURNAL

ISSN 2599-1280 (Online); ISSN 2599-2449 (Print)
http://ejournal.iikmpbali.ac.id/index.php/BHJ

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN INFUSE PUMP TERHADAP

KENYAMANAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PRIMA MEDIKA
DENPASAR
Putu Aries Ridhana Arimbawa1, I Made Aditya Nugraha2
1,2
Program Studi Teknik Elektromedik, Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali

ABSTRAK

Latar Belakang: Di Rumah Sakit Prima Medika, pasien rawat inap mendapatkan terapi intravena. Untuk pengontrolan
cairan yang masuk pada pasien dan memastikan ketepatan dosis sehingga tidak terjadi overdosis pada pasien maka
digunakan infuse pump. Infuse pump merupakan salah satu alat kesehatan yang berfungsi untuk memasukan cairan infus ke
dalam tubuh pasien secara otomatis. Dibalik keunggulannya, alat ini juga memiliki kekurangan yang disebabkan oleh bunyi
alarm dari infuse pump yang dapat menimbulkan keluhan dari pasien. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan infuse pump terhadap kenyamanan pasien rawat inap
pada Rumah Sakit Prima Medika. Metode: Responden dipilih sebanyak 30 orang dengan cara purposive sampling, yaitu
pasien yang menerima perawatan dengan penggunaan infuse pump. Responden diberikan kuesioner yang berhubungan
dengan penggunaan infuse pump terhadap kenyamanan pasien selama menjalani perawatan. Hasil: Berdasarkan hasil
analisis dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan penggunaan infuse pump di Rumah Sakit Prima Medika terhadap
kenyaman pasien tidak efektif. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rerata deskipsi jawaban responden sebesar 2,43 yang
dikatagorikan tidak nyaman dalam penggunaan infuse pump. Nilai ini dilihat dari indikator posisi sebesar 2,635, indikator
cahaya sebesar 2,615, indikator kebisingan sebesar 2,175, indikator sirkulasi sebesar 2,163 dan indikator bentuk sebesar
2,643. Kesimpulan: Hasil analisis dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan penggunaan infuse pump di
Rumah Sakit Prima Medika terhadap kenyaman pasien tidak efektif. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rerata deskipsi
jawaban responden sebesar 2,43 yang dikatagorikan tidak nyaman.

Kata Kunci: Infuse pump, Efektivitas, Kenyamaan Pasien

ABSTRACT

Background: At Prima Medika Hospital, in-patients receive intravenous therapy. To control the fluid entering the patient
and ensure the accuracy of the dose so that no overdose occurs in the patient then use the infusion pump. Infuse pump is one
of the health equipment that serves to insert intravenous fluids into the patient's body automatically. Behind its advantages,
this tool also has deficiencies caused by alarm sounds from the infuse pump that can lead to complaints from patients. Based
on these problems then conducted research that aims to determine the effectiveness of the use of infusion pump to in-patients
at Prima Medika Hospital. Method: Respondents were selected as many as 30 people by purposive sampling, ie patients
receiving treatment with the use of infuse pump. Respondents were given questionnaires related to the use of infusion pumps
to patient comfort during treatment. Result: Based on the results of the analysis of the research that has been done, obtained
the use of infusion pump in Prima Medika Hospital to patient comfort is not effective. This was evidenced by the average
value of respondents answer answer 2.43 which was categorized as uncomfortable in the use of infuse pump. This value was
seen from position indicator of 2,635, light indicator equal to 2,615, noise indicator equal to 2,175, circulation indicator
equal to 2,163 and shape indicator 2,643. Conclusion: The results of the analysis of the research that has been done, it can
be concluded the use of infusion pump in Prima Medika Hospital to patient comfort was not effective. This was evidenced
by the average value of respondents answer respondents of 2.43 were categorized as uncomfortable.

Keywords: Infuse pump, Effectiveness, Patient Comfort


Korespondensi: Riwayat Artikel:
Putu Aries Ridhana Arimbawa Diterima 2 April 2018
Email: ariesarimbawa@iikmpbali.ac.id Disetujui 10 Oktober 2018
Dipublikasikan 18 November 2018

Efektivitas Penggunaan Infuse Pump
PENDAHULUAN
Rumah sakit memiliki berbagai
pengertian. Menurut WHO (World Health
Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan
kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (komprehensif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada
masyarakat. Rumah sakit juga merupakan
pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan
pusat penelitian medik. Berdasarkan
Undang-Undang No. 44 Tahun 2009
tentang rumah sakit, rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Sedangkan
menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.
340/MENKES/PER/III/2010, rumah sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat. Bedasarkan
beberapa pengertian tentang rumah sakit
tersebut dapat disimpulkan bahwa rumah
sakit adalah suatu organisasi sosial dan
kesehatan atau institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat
serta pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan
dan pusat penelitian medik. Secara umum
rumah sakit diselenggarakan berdasarkan
Pancasila dan didasarkan kepada nilai
kemanusiaan, etika dan profesionalitas,
manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti
diskriminasi, pemerataan, perlindungan
dan keselamatan pasien, serta mempunyai
fungsi sosial[1, 2, 3].
Rumah Sakit Prima Medika merupakan
rumah sakit swasta yang sedang
berkembang di Bali. Rumah sakit ini
didirikan pada tahun 2002 dan terletak di
Jalan Pulau Serangan No. 9X, Desa Dauh
63
Bali Health Journal
2(2) 2018
Puri Klod, Kota Denpasar, Bali dengan
115 tempat tidur. Rumah Sakit Prima
Medika memiliki visi dan moto yaitu
untuk menjadi rumah sakit terbaik yang
berdaya saing global dan Care With
Quality and Hospitality. Dalam menunjang
hasil pemeriksaan yang lebih akurat dan
diakui standar kedokteran dunia kepada
pasien, rumah sakit ini dilengkapi dengan
X-Ray, USG, CT Scan, peralatan anastesi,
Ambulance 118, Laboratorium, Fisioterapi
dan peralatan lainnya[4].
Dalam pelayanan rawat inap di Rumah
Sakit Prima Medika pasien mendapatkan
terapi intravena. Pemberian cairan
intravena dimaksudkan untuk
memasukkan cairan atau obat langsung ke
dalam pembuluh darah vena dalam jumlah
dan waktu tertentu dengan menggunakan
infuse set. Untuk pengontrolan cairan yang
masuk pada pasien dan memastikan
ketepatan dosis sehingga tidak terjadi
overdosis pada pasien maka digunakan
infuse pump. Infuse pump merupakan salah
satu alat penunjang medis yang biasa
digunakan di dalam ruang gawat darurat,
ruang rawat inap, ruang rawat intensif dan
ruang khusus lainnya. Infuse pump
merupakan salah satu alat kesehatan yang
berfungsi untuk memasukan cairan infus
ke dalam tubuh pasien secara otomatis.
Infuse pump digunakan untuk memastikan
ketepatan dosis sehingga tidak terjadi
overdosis pada pasien. Alat ini memiliki
fungsi yang penting dalam pelayanan
medis khususnya dalam perawatan pasien
yang kritis, karena cairan yang
dimasukkan dengan menggunakan alat ini
langsung melalui pembuluh darah dan
memastikan ketepatan dosis sehingga tidak
terjadi overdosis pada pasien[5].
Meskipun memiliki keunggulan dalam
pengontrol dan monitoring pemberian obat
kepada pasien, kecangihan alat ini tidak
serta merta dapat memberikan manfaat
yang positif pada pasien. Dibalik
keunggulannya alat ini juga memiliki
kekurangan yang dikarenakan oleh bunyi
alarm dari infuse pump sehingga
menimbulkan keluhan dari pasien. Alarm
 Bali Health Journal
Arimbawa & Nugraha
2(2) 2018

pada infuse pump akan berbunyi jika tengah, yang menyebabkan informasi yang
terdapat udara pada selang infus, botol diperoleh menjadi tidak pasti. Jika
infus telah kosong, aliran infus tersumbat, digunakan skala rating scale dengan enam
terjadi kesenjangan antara pengaturan tingkatan akan memberikan variasi
titrasi pada infuse pump dengan aliran jawaban yang terlalu beragam untuk
infus yang masuk ke pasien atau dapat responden. Skala rating scale yang
juga karena baterai infuse pump hampir digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.
habis.
Berdasarkan permasalahan tersebut di
atas maka dalam penelitian ini akan Tabel 1
dilakukan analisis mengenai efektivitas Indikator Patien Safety Penggunaan
penggunaan infuse pump terhadap Infuse pump
kenyamanan pasien rawat inap di rumah Variabel Indikator
sakit prima. 1 Jarak
2 Ketinggian
Posisi
3 Penataan
METODE 4 Peletakan
5 Pencahayaan yang
Penelitian ini dilakukan selama satu dihasilkan dari monitor
bulan, yaitu dari tanggal 16 Desember infuse pump, ketika lampu
2017 – 16 Januari 2018 di Rumah Sakit ruangan menyala
Prima Medika. Pemilihan lokasi ini dengan Pencahayaan 6 Bila lampu dimatikan,
pertimbangan belum adanya penelitian dan pencahayaan yang
informasi mengenai penggunaan infuse dihasilkan dari monitor
pump di rumah sakit daerah Bali. infuse pump, ketika lampu
Pengambilan sampel dalam penelitian ruangan dipadamkan
ini dilakukan dengan teknik Non 7 Kebisingan pada saat
Probability Sampling, yaitu purposive infuse pump macet
sampling. Sampel diambil adalah para 8 Kebisingan pada saat
pasien yang menjalani rawat inap di terdapat gelembung udara
Rumah Sakit Prima Medika dengan pada infuse pump
Kebisingan
perawatan menggunakan infuse pump 9 Kebisingan pada saat
sebanyak 30 responden. botol infuse telah kosong
Berdasarkan pokok permasalahan yang 10 Kebisingan pada saat
diajukan, variabel-variabel dalam baterai infuse pump telah
penelitian ini dapat diidentifikasikan habis
secara garis besar menjadi beberapa faktor. 11 Ruang gerak pasien pada
Penjabaran dari faktor-faktor tersebut saat duduk
dapat dilihat pada Tabel 1. 12 Ruang gerak pasien pada
Sirkulasi
Penelitian ini menggunakan skala saat bersandar
rating scale, dari 1-4. Pemilihan skala ini 13 Ruang gerak pasien pada
didasarkan kesesuaian dengan penelitan saat terbaring
yang dilakukan. Penggunaan skala ini akan 14 Ukuran infuse pump
memperbesar variasi jawaban responden, 15 Warna infuse pump
Dimensi
dibandingkan dua atau tiga tingkatan. 16 Indikator pada infuse
Penggunaan skala ini akan lebih terlihat pump
kecenderungan pemilihan jawaban
responden terhadap variabel yang ada, dan
mengurangi kecenderungan responden
memberikan jawaban pada kategori

64
 Bali Health Journal
Efektivitas Penggunaan Infuse Pump
2(2) 2018

Tabel 2 HASIL
Skala Pengukuran Penelitan
Skor Jawaban Kenyamanan Pasien Uji Validitas dan Reliailitas Variabel
4 Sangat Nyaman Uji validitas dilakukan secara
3 Nyaman kuantitatif dengan perhitungan statistik
2 Tidak Nyaman bertujuan untuk mendapatkan intem-item
1 Sangat Tidak Nyaman yang fungsi ukurnya sesuai dengan fungsi
ukur test. Berdasarkan uji validitas data,
Hasil scoring data kemudian dihitung semua indikator pada instrumen bernilai
dan dianalisis berdasarkan variabel- valid.
varibalenya dan dimasukan sebagai input Nilai hasil uji reliabilitas instrumen
pada program SPSS dan Exel. Untuk penelitian dengan menggunakan
penentuan kategori pada tingkat Cronbach’s Alpha yang didapat adalah
kenyamanan digunakan rumus di bawah sebesar 0,887. Nilai yang didapat ini lebih
ini. besar dari 0,6 sehingga hasil uji reliabilitas
instrumen penelitian ini reliabel[6].
............. 1

Tabel 3
Statistika Deskriptif Distribusi Frekuensi Jawaban Responden
Jawaban
No Indikator Rerata Katagori
1 2 3 4
Posisi
1 Q1 - 13 17 - 2.57 Nyaman
2 Q2 - 12 18 - 2.60 Nyaman
3 Q3 - 7 23 - 2.77 Nyaman
4 Q4 - 12 18 - 2.60 Nyaman
2,635 Nyaman
Pencahayaan
5 Q5 - 9 21 - 2.70 Nyaman
6 Q6 - 14 16 - 2.53 Nyaman
2,615 Nyaman
Kebisingan
7 Q7 - 25 5 - 2.17 Tidak Nyaman
8 Q8 1 24 5 - 2.13 Tidak Nyaman
9 Q9 - 23 7 - 2.23 Tidak Nyaman
10 Q10 - 25 5 - 2.17 Tidak Nyaman
2,175 Tidak Nyaman
Sirkulasi
11 Q11 1 24 5 - 2.13 Tidak Nyaman
12 Q12 - 23 7 - 2.23 Tidak Nyaman
13 Q13 1 24 5 - 2.13 Tidak Nyaman
2,163 Tidak Nyaman
Bentuk
14 Q14 - 20 10 - 2.33 Tidak Nyaman
15 Q15 - 6 24 - 2.80 Nyaman
16 Q16 - 6 24 - 2.80 Nyaman
2,643 Nyaman
Total 2.43 Tidak Nyaman

65
 Bali Health Journal
Arimbawa & Nugraha
2(2) 2018

Tabel 4 individual dan holistik. Dengan

Efektivitas Penggunaan Infuse pump Terhadap terpenuhinya kenyamanan dapat
Pasien
menyebakan perasaan sejahtera pada diri
Indikato Rera Katagori
individu tersebut[7]. Kenyamanan dan
r ta
perasaan nyaman adalah penilaian
2,63
Posisi
5
Nyaman komprehensif seseorang terhadap
Pencahay 2,61 lingkungannya. Manusia menilai kondisi
Nyaman
aan 5 lingkungan berdasarkan rangsangan yang
Kebising 2,17 masuk ke dalam dirinya melalui keenam
Tidak Nyaman
an 5 indera melalui syaraf dan dicerna oleh
2,16
Sirkulasi
3
Tidak Nyaman otak untuk dinilai. Dalam hal ini yang
2,64 terlibat tidak hanya masalah fisik
Bentuk Nyaman
3 biologis, namun juga perasaan. Suara,
Total 2.43 Tidak Nyaman cahaya, bau, suhu dan lain-lain
rangsangan ditangkap sekaligus, lalu
diolah oleh otak. Otak akan memberikan
Statistika Deskriptif Distribusi Frekuensi penilaian relatif apakah kondisi itu
Jawaban Responden nyaman atau tidak[8]. Berdasarkan uraian
Berdasarkan tabel statistika deskriptif di atas dapat disimpulkan bahwa
distribusi freskuensi jawaban responden kenyamanan adalah suatu kondisi
pada Tabel 4, didapatkan beberapa nilai perasaan dari paling nyaman sampai
untuk semua indikator. Nilai mean untuk dengan paling tidak nyaman yang dinilai
posisi sebesar 2,635, pencahayaan berdasarkan persepsi masing-masing
sebesar 2,615, kebisingan sebesar 2,175, individu pada suatu hal, dimana nyaman
sirkulasi sebesar 2,163, dan bentuk pada suatu individu mungkin berbeda
didapatkan besarnya nilai meansebesar dengan individu lainnya.
2,643. Aspek kenyamanan terdiri dari[7]:
Pada Tabel 5 didapatkan nilai seluruh 1. Kenyamanan fisik, yang berkenaan
rerata untuk posisi, pencahayaan, dengan sensasi tubuh yang dirasakan
kebisingan, sirkulasi dan bentuk dari oleh individu itu sendiri.
infuse pump. Dari seluruh penilaian dari 2. Kenyamanan psikospiritual, yang
pernyataan tersebut, maka didapatkan berkenaan dengan kesadaran internal
rerata 2,43. Berdasarkan nilai tersebut diri, yang meliputi konsep diri, harga
maka dapat diketahui bahwa penggunaan diri, makna kehidupan, seksualitas
infuse pump mengganggu kenyamanan hingga hubungan yang sangat dekat
pasien. dan lebih tinggi.
3. Kenyamanan lingkungan, yang
berkenaan dengan lingkungan,
PEMBAHASAN kondisi dan pengaruh dari luar kepada
manusia seperti temperatur, warna,
Konsep tentang kenyamanan sangat suhu,
sulit untuk didefinisikan karena lebih 4. Pencahayaan, suara, dll.
merupakan penilaian responsif individu. 5. Kenyamanan sosial kultural, yang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berkenaan dengan hubungan
nyaman adalah segar; sehat sedangkan interpesonal, keluarga, dan sosial atau
kenyamanan adalah keadaan nyaman; masyarakat (keuangan, perawatan
kesegaran; kesejukan. Sehingga oleh kesehatan individu, kegiatan religius,
karena itu kenyamaan dapat diartikan serta tradisi keluarga).
sebagai suatu keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yang bersifat

66

Efektivitas Penggunaan Infuse Pump
Penggunaan infuse pump sangat
efektif dalam pemberian dosis yang harus
masuk pada tubuh pasien. Selain efektif
terhadap ketepatan dosis pada penelitian
ini dibahas ekfektivitas terhadap
kenyamanan pasien itu sendiri. Indikator
yang digunakan untuk mendeskripsikan
kenyamanan digunakan rumus 1.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
didapatkan untuk nilai P = 1,00 – 1,75
jawaban responden dikatagorikan Sangat
Tidak Nyaman, untuk nilai P = 1,76 –
2,50 jawaban responden dikatagorikan
Tidak Nyaman, untuk nilai P = 2,51 –
3,25 jawaban responden dikatagorikan
Nyaman dan untuk nilai P = 3,26 – 4,00
jawaban responden dikatagorikan Sangat
Nyaman. Dari hasil perhitungan nilai P
tersebut dapat kita deskripsikan nilai dari
jawaban responden.
Pada indikator posisi ada 4
pernyataan yang diberikan penilaian oleh
responden yaitu Q1 merupakan jarak dari
infuse pump terhadap pasien, didapat
nilai mean dari penilaian responden
sebesar 2,57 yang termasuk katagori nilai
nyaman. Untuk Q2 merupakan ketinggian
infuse pump dari pasien didapatkan nilai
mean sebesar 2,6 yang merupakan
katagori nilai nyaman. Untuk Q3
merupakan penataan infuse pump
diapatkan nilai mean dari jawaban
responden sebesar 2,77 yang termasuk
katagori nilai nyaman. Untuk Q4
merupakan peletakan infuse pump dalam
ruangan pasien didapat nilai mean dari
penilaian responden sebesar 2,60 yang
termasuk katagori nilai nyaman.
Berdasarkan nilai mean dari pernyataan
Q1 sampai dengan Q4 dari Tabel 4
didapatkan nilai mean dari indikator
posisi yaitu sebesar 2,635 yang
merupakan katagori nilai nyaman,
sehingga secara umum posisi dari
penggunaan infuse pump nyaman
terhadap pasien.
Responden memberikan penilaian
pada indikator pencahayaan dengan 2
pernyataan yang terdiri dari Q5 dan Q6.
Untuk Q5, bila lampu dinyalakan,
67
Bali Health Journal
2(2) 2018
kenyamanan pesien dalam penggunaan
infuse pump yaitu posisi, pencahayaan,
kebisingan, sirkulasi dan bentuk.
Berdasarkan Tabel 4, nilai mean atau
nilai rerata dari masing-masing indikator
dalam penentuan kategori pada tingkat
pencahaayan yang dihasilkan dari
monitor infuse pump didapat nilai mean
dari penilaian responden sebesar 2,70
yang termasuk katagori nilai nyaman.
Untuk Q6, bila lampu dimatikan,
pencahaayan yang dihasilkan dari
monitor infuse pump didapatkan nilai
mean sebesar 2,53 yang merupakan
katagori nilai nyaman. Berdasarkan nilai
mean dari pernyataan Q5 dan Q6
didapatkan nilai mean dari indikator
pencahayaan yaitu sebesar 2,615 yang
merupakan katagori nilai nyaman,
sehingga secara umum pencahayaan yang
ditimbulkan dari monitor infuse pump
tidak mengganggu kenyamanan pasien.
Distribusi frekuensi jawaban
responden pada indikator kebisingan
terdiri dari 4 penilaian pernyataan, yaitu
Q7, Q8, Q9 dan Q10. Kebisingan ini
ditimbulkan dari bunyi alarm dari infuse
pump itu sendiri. Dimana Q7 merupakan
kebisingan pada saat infuse pump macet
didapatkan nilai mean sebesar 2,17 yang
merupakan katagori nilai tidak nyaman.
Penilaian responden pada Q7 yang
menilai tidak nyaman sebanyak 25 orang
atau sama dengan 83,33% dari total
renponden. Dimana penilaian responden
pada Q8 merupakan kebisingan pada saat
terdapat gelembung udara pada infuse
pump didapatkan nilai mean sebesar 2,13
yang merupakan katagori nilai tidak
nyaman. Penilaian responden pada Q8
yang menilai tidak nyaman sebanyak 24
orang atau sama dengan 80% dari total
renponden dan yang menilai sangat tidak
nyaman sebanyak 1 orang atau sama
dengan 3,33 % dari total renponden.
Penilaian untuk Q9 merupakan
kebisingan pada saat botol infus telah
kosong didapatkan nilai meannya sebesar
2,23 yang merupakan katagori nilai tidak

Arimbawa & Nugraha
nyaman. Penilaian responden pada Q9
yang menilai tidak nyaman sebanyak 23
orang atau sama dengan 76,67% dari total
renponden. Penilaian terakhir responden
pada indikator kebisingan yaitu pada Q10
merupakan kebisingan pada saat baterai
infuse pump telah habis didapatkan nilai
mean sebesar 2,17 yang merupakan
katagori nilai tidak nyaman. Penilaian
responden pada Q10 yang menilai tidak
nyaman sebanyak 25 orang atau sama
dengan 83,33% dari total renponden.
Berdasarkan nilai mean dari pernyataan
Q7 sampai dengan Q10 didapatkan nilai
mean dari indikator kebisingan yaitu
sebesar 2,175 yang merupakan katagori
nilai tidak nyaman, sehingga secara
umum bunyi alarm yang ditimbulkan
infuse pump dari macet, adanya
gelembung udara, infuse habis dan
baterai habis mengganggu kenyamanan
pasien.
Distribusi frekuensi jawaban
responden pada indikator sirkulasi terdiri
dari 3 penilaian pernyataan, yaitu Q11,
Q12 dan Q13. Q11 merupakan ruang
gerak pasien pada saat duduk didapatkan
nilai mean sebesar 2,13 yang merupakan
katagori nilai tidak nyaman. Penilaian
responden pada Q11 yang menilai tidak
nyaman sebanyak 24 orang atau sama
dengan 80% dari total renponden dan
yang menilai sangat tidak nyaman
sebanyak 1 orang atau sama dengan 3,33
% dari total renponden. Penilaian untuk
Q12 merupakan ruang gerak pasien pada
saat bersandar didapatkan nilai mean
sebesar 2,23 yang merupakan katagori
nilai tidak nyaman. Penilaian responden
pada Q12 yang menilai tidak nyaman
sebanyak 23 orang atau sama dengan
76,67% dari total renponden. Penilaian
terakhir responden pada indikator
sirkulasi yaitu pada Q13 merupakan
ruang gerak pasien pada saat terbaring
didapatkan nilai mean sebesar 2,13 yang
merupakan katagori nilai tidak nyaman.
Penilaian responden pada Q13 yang
menilai tidak nyaman sebanyak 24 orang
atau sama dengan 80% dari total
68
Bali Health Journal
2(2) 2018
renponden dan yang menilai sangat tidak
nyaman sebanyak 1 orang atau sama
dengan 3,33 % dari total renponden.
Berdasarkan nilai mean dari pernyataan
Q11, Q12 dan Q13 didapatkan nilai mean
dari indikator sirkulasi yaitu sebesar
2,163 yang merupakan katagori nilai
tidak nyaman sehingga secara umum
sirkulasi atau ruang gerak pasien dalam
penggunaan infuse pump mengganggu
kenyamanan pasien.
Penilaian responden pada indikator
bentuk merupakan distribusi frekuensi
jawaban responden pada indikator
terakhir yang mempunyai sifat penilaian
yang subyektif. Indikator ini terdiri dari 3
penilaian pernyataan, yaitu Q14, Q15 dan
Q16. Dimana Q14 merupakan ukuran
infuse pump didapatkan nilai mean
sebesar 2,33 yang merupakan katagori
nilai tidak nyaman. Penilaian responden
pada Q14 yang menilai tidak nyaman
sebanyak 20 orang atau sama dengan
66,67% dari total renponden. Penilaian
untuk Q15 merupakan warna infuse pump
didapatkan nilai mean sebesar 2,80 yang
merupakan katagori nilai nyaman.
Penilaian responden pada Q15 yang
menilai nyaman sebanyak 24 orang atau
sama dengan 80% dari total renponden.
Penilaian terakhir responden pada
indikator bentuk yaitu pada Q16
merupakan indikator pada infuse pump
dimana didapatkan nilai mean sebesar
2,80 yang merupakan katagori nilai
nyaman. Berdasarkan nilai mean dari
pernyataan Q14, Q15 dan Q16
didapatkan nilai mean dari indikator
bentuk yaitu sebesar 2,643 yang
merupakan katagori nilai nyaman
sehingga secara umum bentuk infuse
pump tidak mengganggu kenyamanan
pasien.
SIMPULAN
Hasil analisis dari penelitian yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
penggunaan infuse pump di Rumah Sakit
Prima Medika terhadap kenyaman pasien
 Bali Health Journal
Efektivitas Penggunaan Infuse Pump
2(2) 2018

tidak efektif. Hal tersebut dibuktikan [4] Primamedika.com. [Homepage in

dengan nilai rerata deskipsi jawaban
responden sebesar 2,43 yang
dikatagorikan tidak nyaman.
Berdasarkan dari penelitian yang
telah dilakukan, maka dapat disampaikan
saran, yaitu sebelum penggunaan infuse
pump sebaikanya pasien diinformasikan
bahwa infuse pump akan berbunyi setiap
saat apabila adanya udara pada selang
infus, botol infus telah kosong, aliran
infus tersumbat, terjadi kesenjangan
antara pengaturan titrasi pada infuse
pump dengan aliran infus yang masuk ke
pasien atau dapat juga karena baterai
infuse pump hampir habis. Dengan
adanya informasi lebih awal keluhan dari
pasien dapat diatasi. Saran berikutnya
adalah perlu adanya penelitian lebih
lanjut untuk perbaikan infuse pump
dengan mengutamakan keselamatan
pasien dan tidak mengganggu
kenyamanan pasien.
Internet]. Indonesia: Rumah Sakit
Prima Medika [update 2016; cited 27
Juni 2017] avaible from
http://www.primamedika.com/about
us.htm
[5] Wadianto dan Zhafira Fihayah,
Simulasi Sensor Tetesan Cairan,
Pada Infus Konvensional. Jurnal
Kesehatan, Volume VII, Nomor 3,
November 2016,hlm 394-401. 2016.
[6] Sugiyono. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Afabeta; 2011.
[7] Kolcaba, Katherine. Comfort Theory
And Practice: A Vision For Holistic
Health Care And Research. New
York: Spinger Publishing Company;
2003
[8] Satwiko. Pengertian Kenyamanan
Dalam Suatu Bangunan.
Yogyakarta: Wignjosoebroto; 2009.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih untuk semua pihak yang
telah membantu dalam penelitian ini,
antara lain para sahabat di Rumah Sakit
Prima Medika.

DAFTAR RUJUKAN

[1] www.who.int [Homepage in

Internet]. Swiss: World Health
Organization [update 2018; cited 27
Juni 2017] avaible from
http://www.who.int/en/
[2] Departemen Kesehatan RI. Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2009, tentang Rumah
Sakit, Jakarta: Departemen
Kesehatan RI; 2009.
[3] Departemen Kesehatan RI. Peraturan
Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
340/MENKES/PER/III/2010,
tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
Jakarta: Departemen Kesehatan R;
2010.

69