Anda di halaman 1dari 3

ANGKA KONSUMSI IKAN 2010 – 2015

Angka konsumsi ikan merupakan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia


terhadap komoditas ikan yang dikonversi dalam satuan kg/kap/tahun. Dalam
melakukan analisis angka konsumsi ikan selalu disandingkan dengan data
penyediaan ikan konsumsi pada periode waktu tertentu. Secara ideal,
penyediaan konsumsi ikan harus selalu lebih besar dibandingkan dengan capaian
angka konsumsi ikan dengan selisih yang tidak terlalu lebar serta mempunyai
trend yang selalu naik dari tahun ke tahun.
Capaian angka konsumsi ikan pada tahun 2015 (sementara) adalah
sebesar 41,11 kg/kap/th melebihi target yang telah ditentukan yaitu sebesar
40,90 kg/kap/th (100,51 persen). Sementara itu, penyediaan konsumsi ikan untuk
konsumsi domestik tahun 2014 mencapai 13,07 juta ton atau meningkat sebesar
10,01 persen dibandingkan tahun 2013. Peningkatan penyediaan ikan diikuti juga
dengan peningkatan penyediaan ikan per kapita yang mencapai 51,80
kg/kap/tahun atau meningkat sebesar 8,44 persen dibandingkan tahun 2013.
Tabel 1. Penyediaan Ikan Untuk Konsumsi dan Angka Konsumsi Ikan, 2010-2014
Tahun Pertumbuhan (%)
Rincian - Item 201 2010- 2013-
2011 2012 2013 2014
0 2014 2014
9.11 10.28 11.58 11.88 13.07
Total (1.000 Ton) 9,50 10,01
Penyediaan 9 2 8 2 2
Ikan Per Kapita 38,3
42,49 47,22 47,77 51,80 7,85 8,44
(Kg/Kap/Th) 9
Konsumsi Per Kapita 30,4
32,25 33,89 35,21 38,14 5,78 8,32
Ikan (Kg/Kap/Th) 8
Sumber : Ditjen Perikanan Tangkap, Ditjen Perikanan Budidaya, Ditjen PDSPKP

Peningkatan penyediaan ikan tahun 2014 sudah mulai diikuti dengan


peningkatan konsumsi ikan, hal ini terlihat dari peningkatan penyediaan ikan
(kg/kap/tahun) tahun 2013-2014 sebesar 8,44 persen sedangkan peningkatan
konsumsi ikan (kg/kap/tahun) tahun 2013-2014 sebesar 8,32 persen. Bahkan
peningkatan konsumsi ikan tahun 2013-2014 lebih besar dari peningkatan ikan
tahun 2010-2014 (5,78 persen). Peningkatan konsumsi ikan selama 5 tahun
terakhir merupakan hasil dukungan dari berbagai kegiatan atau kampanye
tentang gemar ikan kepada masyarakat.
Konsumsi ikan terbesar tahun 2014 terdapat pada Provinsi Maluku (54,12
kg/kap/tahun), Provinsi Sulawesi Tenggara (50,77 kg/kap/tahun), Provinsi Kep.
Riau (49,24 kg/kap/tahun), Provinsi Maluku Utara (48,88 kg/kap/tahun), Provinsi
Papua Barat (48,16 kg/kap/tahun), dan Provinsi Sulawesi Utara (47,83
kg/kap/tahun).
Tabel 2. Penyediaan Ikan Untuk Konsumsi dan Angka Konsumsi Ikan, 2010-2014
Tahun Pertumbuhan (%)
N
Provinsi 2015 ) 2010- 2013-
o 2010 2011 2012 2013 2014
** 2014 2014
30,4 32,2 33,8 35,2 38,1 41,11)*
Nasional 5,78 8,32
8 5 9 1 4
40,4 40,9 41,6 43,3 45,8
1 Aceh 46,85 3,16 5,75
9 6 9 4 3
33,1 35,5 35,5 36,5 39,0
2 Sumatera Utara 40,86 4,20 6,78
8 4 9 8 6
29,2 29,5 31,1 33,3 34,1
3 Sumatera Barat 36,42 3,97 2,52
7 3 8 2 6
37,1 37,8 38,0 39,0 41,7
4 Riau 43,70 2,95 6,83
9 5 4 7 4
29,7 31,5 31,9 34,3 33,5
5 Jambi 34,75 3,12 -2,30
3 5 4 1 2
29,3 30,4 35,3 35,8 39,6
6 Sumatera Selatan 40,11 7,96 10,49
2 2 1 5 1
23,3 25,5 26,8 27,9 32,1
7 Bengkulu 34,39 8,40 15,05
8 2 0 7 8
21,6 22,3 24,4 25,3 26,6
8 Lampung 28,66 5,32 5,18
5 1 1 0 1
Kep. Bangka 37,5 38,8 45,7 45,9 47,0
9 47,71 6,02 2,42
Belitung 4 2 5 3 4
1 44,3 46,8 45,9 47,2 49,2
Kep. Riau 52,58 2,70 4,19
0 3 6 6 6 4
1 21,4 25,1 31,3 32,9 32,5
DKI Jakarta 33,52 11,46 -1,21
1 4 4 1 5 5
1 19,5 20,7 22,6 25,2 24,5
Jawa Barat 26,27 6,05 -2,85
2 2 9 7 8 6
1 12,8 15,5 17,7 19,1 20,2
Jawa Tengah 22,37 12,31 5,79
3 1 1 1 6 7
1 13,6 14,5 16,6 21,7
DI Yogyakarta 9,92 23,21 22,28 30,96
4 0 5 0 4
1 19,0 21,4 23,3 24,4 27,8
Jawa Timur 28,96 10,12 14,02
5 1 1 5 6 9
1 21,5 24,8 28,3 28,9 30,6
Banten 31,79 9,41 5,76
6 0 9 6 8 5
1 23,2 24,4 24,7 27,9 31,7
Bali 33,02 8,21 13,69
7 5 0 5 1 3
1 Nusa Tenggara 18,5 26,0 28,6 29,2 31,1
32,78 14,78 6,57
8 Barat 4 9 7 3 5
1 Nusa Tenggara 20,0 21,2 23,1 24,7 27,9
30,94 8,70 13,24
9 Timur 6 1 6 0 7
2 28,7 31,5 32,8 34,4 36,5
Kalimantan Barat 38,63 6,25 6,06
0 3 3 8 9 8
2 Kalimantan 44,0 44,3 44,9 46,7 46,1
48,87 1,20 -1,26
1 Tengah 7 6 7 8 9
2 Kalimantan 39,3 42,6 44,6 44,9 46,4
48,40 4,28 3,34
2 Selatan 6 9 3 7 7
2 36,0 37,9 39,1 39,3 41,8
Kalimantan Timur 43,12 3,78 6,20
3 7 9 8 7 1
2 38,2 41,7 43,0 43,7 47,8
Sulawesi Utara 48,99 5,80 9,33
4 6 1 8 5 3
2 37,2 38,3 40,2 41,5 43,4
Sulawesi Tengah 45,53 3,93 4,45
5 1 5 5 5 0
2 41,2 42,0 41,7 44,3 47,1
Sulawesi Selatan 48,97 3,45 6,39
6 2 8 7 0 3
2 44,4 46,0 47,5 48,7 50,7
Sulawesi Tenggara 52,60 3,38 4,10
7 5 9 1 7 7
2 40,6 40,9 43,7 44,0 47,7
Gorontalo 48,56 4,15 8,33
8 6 1 3 7 4
2 39,0 42,7 44,7 44,9 46,1
Sulawesi Barat 46,89 4,31 2,74
9 7 6 6 3 6
3 48,1 48,8 49,8 50,6 54,1
Maluku 55,35 2,98 6,81
0 6 7 6 7 2
3 44,8 45,1 46,3 46,7 48,8
Maluku Utara 50,75 2,18 4,65
1 6 9 7 1 8
3 41,2 41,8 42,7 44,0 48,1
Papua Barat 48,77 3,97 9,40
2 9 3 3 2 6
3 32,8 33,6 34,5 36,0 35,9
Papua 36,88 2,30 -0,39
3 0 2 8 4 0
Sumber: Ditjen PDSPKP
*) Angka Sementara
**) Angka Prediksi

Berdasarkan pertumbuhan konsumsi ikan tahun 2013-2014, provinsi


dengan pertumbuhan terbesar (pertumbuhan diatas 10 persen) antara lain
Provinsi DI Yogyakarta (30,96 persen), Provinsi Bengkulu (15,05 persen), Provinsi
Jawa Timur (14,02 persen), Provinsi Bali (13,69 persen), Provinsi Nusa Tenggara
Timur (13,24 persen), Provinsi Sumatera Selatan (10,49 persen). Berdasarkan
pertumbuhan konsumsi ikan tahun 2010-2014, provinsi dengan pertumbuhan
terbesar (pertumbuhan diatas 10 persen) antara lain Provinsi DI Yogyakarta
(22,28 persen), Provinsi Nusa Tenggara Barat (14,78 persen), Provinsi Jawa
Tengah (12,31 persen), Provinsi DKI (11,46 persen), dan Provinsi Jawa Timur
(10,12 persen). Hal ini menujukkan bahwa meskipun Provinsi DI Yogyakarta
merupakan salah satu provinsi dengan konsumsi ikan rendah (21,74
kg/kap/tahun) namun berdasarkan pertumbuhan tahun 2010-2014 dan tahun
2013-2014, Provinsi DI Yogyakarta merupakan provinsi yang memiliki potensi
untuk mampu meningkatkan konsumsi terhadap komoditas ikan.

Anda mungkin juga menyukai