Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“TANDA BAHAYA KEHAMILAN”

Disusun Oleh :

Kelompok 9

1. Deni Dwi Kurniawan ( P17212195022 )

2. Khairunnisa ( P17212195018 )

3. Yuniarti ( P17212195048 )

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN MATERNITAS


PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MALANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Mata Ajaran : Keperawatan Maternitas

Topik : Tanda Bahaya Kehamilan

Sub Topik :

 Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan

 Penyebab dari adanya Tanda Bahaya Kehamilan

 Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan

 Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan

 Komplikasi dari Tanda Bahaya Kehamilan

Sasaran : Ibu-ibu Hamil di Poli Kandungan RSUD Ngudi Waluyo

Kabupaten Blitar

Hari/Tanggal : Rabu, 30 Oktober 2019

Waktu : 30 menit

Tempat : Poli Kandungan RSUD Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar

A. Tujuan Penyuluhan

1. Tujuan Intruksional khusus (T.I.U)

Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, ibu-ibu yang hadir

dapat mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan.

2. Tujuan intruksional khusus (T.I.K)

Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan, ibu-ibu yang hadir mampu:

 Menyebutkan kembali pengertian tanda bahaya kehamilan.

 Menjelaskan apa penyebab adanya tanda bahaya kehamilan.


 Menjelaskan apa macam-macam tanda bahaya kehamilan.

 Menjelaskan bagaimana pencegahan tanda bahaya kehamilan.

 Memahami akibat atau komplikasi tanda bahaya kehamilan.

B. Kegiatan Penyuluhan

1. Materi : Tanda Bahaya Kehamilan

 Pengertian tanda bahaya kehamilan

 Penyebab tanda bahaya kehamilan

 Macam-macam tanda bahaya kehamilan

 Pencegahan tanda bahaya kehamilan

 Akibat atau komplikasi tanda bahaya kehamilan

2. Metoda

 Ceramah

 Diskusi

C. Langkah Kegiatan

1) Pembukaan (5 menit)

 Memberikan salam kepada bapak dan ibu

 Memperkenalkan diri

 Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan

 Melakukan Apersepsi

2) Pelaksanaan (15 menit)


 Penyaji menjelaskan tentang pengertian tanda bahaya kehamilan

 Peserta memperhatikan penjelaan dari seorang penyaji

 Penyaji menjelaskan penyebab dan macam-macam tanda bahaya

kehamilan

 Peserta diberikan kesempatan bertanya

 Penyaji menjawab pertanyaan dari peserta

 Penyaji menjelaskan pencegahan tanda bahaya kehamilan

 Penyaji menjelaskan akibat atau komplikasi tanda bahaya kehamilan

3) Kegiatan penutup (10 Menit)

 Penyaji bertanya pada peserta

 Peserta menjawab pertanyaan dari penyaji

 Penyaji menyimpulkan hasil penyuluhan yang telah disampaikan.

 Penyaji mengucapkan salam

 Peserta menjawab salam dari penyaji

D. Evaluasi

1) Prosedur : Ceramah

2) Jenis : Lisan

E. Media dan Sumber Penyuluhan :

Media Penyuluhan

 In focus

 Leaflet

Sumber penyuluhan:
 Hamilton. (2001). Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

 Tiran. (2007). Kehamilan dan Permasalahannya. Jakarta : EGC.

 Depkes RI (1993). Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dalam Konteks

Keluarga. Jakarta : Pusdiknakes.

 Rachmat. 2007. Komplikasi Kehamilan Risiko Tinggi (High Risk).

http://www.info-wikipedia.com.id diakses pada tangal 4 Maret 2010

 www. Scribd.com/ Materi tanda dan bahaya kehamilan.

F. Lampiran

a. Uraian Materi

b. Leaflet

Lampiran 1

TANDA DAN BAHAYA KEHAMILAN


Penyakit Demam Berdarah

I. PENGERTIAN

Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda

bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan

terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran,

2007).

Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu

dan bayi dalam keadaan bahaya.

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya

bahaya yang terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak

dilaporkan atau tidak terdeteksi akan menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,

2003).

II. PENYEBAB

Adapun penyebab adanya tanda bahaya kehamilan, antara lain:

a. Istirahat yang kurang.

b. Aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan psikologis atau kecelakaan.

c. Adanya infeksi baik yang menyebabkan pendarahan maupun menyebabkan

nyeri abdomen yang hebat.

d. Adanya perubahan hormone kehamilan yang menyebabkan sakit kepala dan

penglihatan kabur.

e. Adanya penyakit lain, seperti anemia, penyakit jantung atau pre eklamsia.
III. MACAM-MACAM TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Macam tanda bahaya kehamilan menurut Tiran (2007) terdiri dari:

a. Perdarahan Pervaginam

Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal. Pada

masa awalkehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting)

di sekitar waktuterlambat haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan

implantasi dan normal,perdarahan kecil dalam kehamilan adalah pertanda

dari ³Friabel cervik´.

Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda

adanya infeksi.Jika terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal) yang

menimbulkan rasa sakit padaibu. Perdarahan ini bisa berarti aborsi,

kehamilan molar atau kehamilan ektopik. Padaakhir kehamilan, perdarahan

yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tetapi tidak

selalu disertai dengan rasa nyeri.

b. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala selama kehamilan adalah umum dan seringkali

merupakanketidaknyaman yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang

menunjukkan suatumasalah yang serius adalah sakit kepala yang hebat yang

menetap dan tidak hilangdengan beristirahat.

Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin

menemukanbahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayangan. Sakit

kepala yang hebatdalam kehamilan adalah gejala dari pre eklamsia.


Sakit kepala sering dirasakan pada awal kehamilan dan umumnya

disebabkan olehperegangan pembuluh darah diotak akibat hormon

kehamilan, khusunya hormone progesteron. Jika ibu hamil merasa lelah,

pusing atau tertekan atau pandangan mata bermasalah, sakit kepala akan

lebih sering terjadi atau makin parah, jika sebelumnya menderita migrain

kondisi ini dapat semakin bermasalah selama 3 sampai 4 bulan pertama

kehamilan.

c. Masalah visual

Karena pengaruh hormonal, ketajaman visual ibu dapat berubah dalam

kehamilan. Perubahan yang kecil adalah normal. Masalah visual yang

mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual

mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayangan/berbintik-bintik.

Perubahan visual ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat.

Perubahan visual mendadak mungkin merupakan tanda preeklamsia.

d. Bengkak pada muka dan tangan

Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal

pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah

beristirahat atau meletakkan lebih tinggi. Bengkak bisa menunjukkan adanya

masalah serius jika muncul pada muka dan tangan tidak hilang setelah

beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa

merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklamsia.

Sistem kerja ginjal yang tidak optimal pada wanita hamil

mempengaruhi system kerja tubuh sehingga menghasilkan kelebihan cairan.


Ini dapat terlihat setelah kelahiran,ketika pergelangan kaki yang bengkak

secara temporer semakin parah. Ini dikarenakan jaringan tambahan yang

diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam

kandungan tidak lagi dibutuhkan dan akan dibuang setelah sebelumnya

diproses oleh ginjal menjadi urin. Oleh karena ginjal belum mampu bekerja

secara optimal, kelebihan cairan yang menempuk dihasilkan

disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu memprosesnya lebih lanjut.

Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian bawah meregang,

terlihat mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman.

Kram kaki sering terjadi di malam hari ketika tidur. Kram

dihubungankan dengan kadar garam dalam tubuh dan perubahan sirkulasi.

Perawatan diri untuk ibu hamil yang mengalami kram kaki:

1. Selama akhir masa kehamilan, berbaringlah dengan kaki lebih tinggi dari

badan sesering mungkin, ini tidak hanya membuat libu hamil beristirahat

lebih nyaman,tetapi juga meningkatkan aliran energi pada saluran ginjal.


2. Hindari pemakaian jenis sepatu tertentu pada akhir kehamilan, terutama

yang terbuat dari kulit akan melar dan longgar saat libu hamil ingin

memakainya saat melahirkan.


3. Jika bengkak terjadi pada tangan dan jari, pastikan untuk melepaskan

cincin sebelum terlalu sempit. Jika ibu hamil lupa dan tetap memakainya

cincin itu perlu dipotong agar tidak terjadi penyumbatan.


4. Jika ibu hamil menderita kram jangan menambahkan garam pada

makanan karena dapat meningkatkan risiko terjadinya penumpukan

cairan. Ketika kram terjadi ulurkan sejauh mungkin untuk mencegah

kontraksi otot.
5. Kompreskan daun kubis (lebih baik yang berwarna hijau tua) di

sekeliling kaki ibu hamil kemudian dibasuh, tetapi jangan cuci daun

tersebut, lalu dinginkanj di lemari es kemudian dibalutkan di kaki.

Biarkan sampai lembab dan layu kemudian ganti denganyang baru

sampai bengkak membaik.


e. Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal

adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah

yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak

hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik,

aborsi, penyakit radang pelviks,persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong

empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta,infeksi saluran kemih atau infeksi lain.

f. Bayi kurang bergerak seperti biasa

Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6,

beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur,

gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam

periode 3 jam. Gerakan bayiakan lebih mudah terasa jika berbaring atau

beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Apabila ibu tidak

merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal ini merupakan suatu risiko tanda

bahaya. Bayi kurang bergerak seperti biasa dapatdikarenakan oleh aktivitas

ibu yang terlalu berlebihan, keadaan psikologis ibu maupun kecelakaan

sehingga aktivitas bayi di dalam rahim tidak seperti biasanya.

g. Ibu mengalami muntah terus menerus dan tidak bisa makan sama sekali
Pada kehamilan ada perubahan hormon tubuh yang berguna untuk

mempertahankan pertumbuhan dan menjaga kehamilan. Namun pada

beberapa ibu hamil hal ini dapat mengakibatkan muntah berlebihan bahkan

hingga kesadaaran menurun akibat kekurangan cairan dan zat makanan.

Keadaan ini sangat membahayakan kondisi ibu dan janin dalamkandungan

h. Keluar air ketuban

Bagi ibu hamil dalam usia kehamilan berapapun bila mengalami ada

cairan keluar dari jalan lahir baik itu merembes maupun mengalir segera

menuju ke tempat pelayanan kesehatan untuk memastikan apakah ibu

mengalami pecah ketuban. Jangan lupa perhatikan warna air ketuban atau

perembesan air ketuban, beritahukan pada bidan saat memeriksa misalnya

banyaknya air ketuban hingga membasahi sprei atau berapa kali ganti

pembalut, warna dan baunya.

i. Demam tinggi

Ibu hamil baik dalam usia kehamilan berapapun bila mengalami panas

atau demam tinggi perlu segera di bawa kepada tenaga kesehatan atau

pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pertolongan. Keterlambatan

penanganan dapat menimbulkan bahaya bagi ibu akibat infeksi. Selain itu bayi

berpotensi mengalami keguguran dan terlahir prematur bahkan kematian bayi

dalam kandungan.

IV. PENCEGAHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Adapun pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu:


a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang

mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat

dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).

b. Meningkatkan mutu perinatal care

c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.

d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang

dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.

e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan

ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.

f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,

Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.

g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.

h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih

intensif.

i. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat,

2007)

V. AKIBAT ATAU KOMPLIKASI TANDA BAHAYA KEHAMILAN


Komplikasi tanda bahaya kehamilan, antara lain:

a. Perdarahan

Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:

1. Kelainan letak plasenta.

2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya.

3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada

trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat

dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab

terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher

rahim dan Pap smear.

b. Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:

1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.

2. Perdarahan.

3. Stress fisik atau mental.

4. Kehamilan ganda.

5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.

c. Bayi lahir belum cukup bulan.

d. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).

e. Keguguran (abortus).

f. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.

g. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)


Lampiran 2

Jawaban

1. Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang

memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu

maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah

persalinan (Tiran, 2007).

2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan

a. Perdarahan Pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Masalah visual atau penglihatan kabur
d. Bengkak pada muka dan tangan
e. Nyeri abdomen yang hebat
f. Berkurangnya gerakan janin

3. Adapun pencegahannya, yaitu:

a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang

mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat

dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).

b. Meningkatkan mutu perinatal care

c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.

d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta

penyakit yang dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.

e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang

merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.


f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke

Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa

kehamilan.

g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.

h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih

intensif.

i. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.

(Rachmat, 2007)

4. Akibat atau komplikasi tanda bahaya kehamilan yaitu:

a. Perdarahan

b. Persalinan prematur lebih mungkin terjadi

c. Bayi lahir belum cukup bulan.

d. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).

e. Keguguran (abortus).

f. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.

g. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)

Anda mungkin juga menyukai