Nikah wisata adalah pernikahan yang dilakukan oleh wisatawan muslim untuk
jangka waktu selama ia dalam perjalanan wisata. Pernikahan yang dimaksudkan adalah
bentuk pernikahan yang dilakukan dengan memenuhi syarat dan rukun pernikahan namun
pernikahan itu diniatkan untuk sementara saja. Melakukan pernikahan waktu terbatas di
Indonesia. Setelah itu pulang, seorang wisatawan asing mengambil keputusan bahwa akan
menikah untuk jangka waktu tertentu selama masih dalam berwisata. Segi lainnya lagi
ialah bahwa dalam pernikahan wisata, mereka lebih bebas menetapkan ketentuan dan
persyaratan menurut kehendak mereka. “Nikah wisata atau biasa dikenal dengan nikah
mu’aqqat. Sepintas, prosesi nikah wisata ini tak jauh beda dengan nikah permanen. Syarat
nikahnya juga terpenuhi. Selain ijab kabul, ada pula wali, saksi minimal dua orang, dan
mahar yang disepakati. Kalaupun ada yang aneh adalah soal status walinya. Dalam nikah
kontrak di Cisarua, wali bisa siapa saja. Tak harus saudara sedarah atau yang punya
pertalian hak waris, yang penting, ada figur "wali" yang bisa menikahkan mempelai
perempuan sudah cukup. Di sini uang lebih berbicara daripada perdebatan soal sah-
tidaknya nikah kontrak atau yang sering disamakan dengan nikah mut'ah ini. Nikah
wisata di Cisarua sudah menjadi sumber penghidupan bagi sebagian wanita di tempat itu.
Honor untuk wali dan saksi biasanya dibebankan pada mempelai laki-laki (orang Arab). 1
Pernikahan seperti ini adalah akal-akalan laki-laki dan faktor kemiskinan dari
keluarga perempuan atau ladang sex bagi wanita pemuas sex ia hanya mengharapkan
1
http://abangdani.wordpress.com/2010/06/29/agar-tamasya-tidak-membawa-murka/. diakses : Maret
2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
kenikmatan atau materi sesaat, padahal pernikahan itu adalah suatu pertalian yang kokoh
Pernikahan semacam ini adalah perzinahan yang dianggap halal oleh orang-orang
yang dikuasai oleh syahwat, mereka mengakali syariat Allah untuk melakukan hal-hal
yang Allah perintahkan untuk meninggalkannya. praktek pernikahan seperti ini juga
Awal terjadinya nikah wisata kurang lebihnya adalah Menurut penuturan Kepala
Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, H. Djadjat Sudradjat, cerita
“sejarah” tentang awal mula munculnya kawin kontrak di Cisarua, memiliki rentetan
waktu yang panjang. Cerita itu dimulai sekitar Tahun 1980-an. Ketika itu datang
rombongan keluarga dari Arab Saudi ke kawasaan villa di Puncak. Kedatangan mereka
ketempat itu, murni hanya untuk rekreasi bersama keluarga. Kawasan Puncak memang
dikenal oleh kalangan orang Arab sebagai tempat “Jabal Ahdor” (artinya: bukit yang
hijau). 2
Kawasan Puncak yang sejuk dan asri dengan hijaunya pegunungan, telah
menjadikan orang-orang Arab menyukai daerah ini. Sangat dimaklumi, karena pada
umumnya daerah di tanah Arab terdiri dari bebatuan dan gersang. Sehingga ketika
mereka menemukan tempat yang sangat hijau dan rindang seperti di Puncak, orang Arab
itu seperti menemukan sorganya. Dengan cerita yang disampaikan secara berantai (dari
mulut ke mulut), kisah menariknya kawasan Puncak kemudian menjadi begitu populer di
kalangan orang Arab (Timur Tengah). Kian hari para turis dari Timur Tengah yang
2
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/05/1_kawin_kontrak.pdf diakses : Maret 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
kawasan Puncak hanya untuk bersenang-senang. Bagi orang Arab yang kelebihan uang,
mereka bahkan membeli villa di kawasan itu sebagai tempat peristirahatan ketika mereka
berlibur kembali ke Indonesia. Orang-orang Timur Tengah itu biasanya datang ke Cisarua
pada Bulan Juni sampai Agustus, ini berkaitan dengan masa liburan anak-anak sekolah di
negaranya. Pada bulan-bulan ini jumlah wisatawan Timur Tengah yang datang ke
kawasan Cisarua bisa mencapai angka seribu orang lebih. Belakangan kehadiran orang-
Mereka tidak lagi hanya untuk berwisata, melainkan memiliki tujuan lain, yaitu “seks”
(nikah wisata). Jika semula mereka datang ke kawasan Cisarua itu bersama keluarganya,
kini mereka datang ke tampat ini hanya seorang diri, karena memang memiliki tujuan
yang “berbeda”, tidak lagi untuk berwisata menikmati pemandangan alam yang indah di
kawasan Puncak. 3
Namun demikian jumlah para Pelancong dari Timur Tengah yang datang ke
kawasan Puncak dengan tujuan “nikah wisata” prosentasenya hanya sekitar 10 persen
saja. Kawin kontrak atau lebih dikenal nikah wisata menjadi satu-satunya pilihan bagi
para turis Arab (Timur Tengah) yang datang ke kawasan Puncak. Dari pada melakukan
zinah, lebih baik melakukan nikah, baik secara resmi maupun nikah yang tidak resmi
(kawin kontrak).
Demikian pikir para pelancong yang dari dari negeri Arab itu. Para wanita yang
dijadikan sebagai pasangan kawin kontrak, ternyata bukan wanita yang berasal dari
daerah Cisarua (Puncak) sendiri. Melainkan mereka berasal dari luar daerah itu, seperti
dari Sukabumi, Cianjur, bahkan ada wanita yang berasal dari luar Jawa Barat. Dan setelah
mereka melakukan nikah kontrak, kemudian pasangan itu menjadikan kawasan Cisarua
3
http://blog.wahyu-winoto.com/2010/07/3-fatwa-haram-mui-yang-terbaru.html google.com. diakses :
Maret 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
sebagai tempat untuk menetap sementara atau menghabiskan waktu liburan orang Arab
tersebut.
Praktek nikah wisata ini sudah lama berlangsung di Indonesia. Salah satu daerah
subur nikah model ini adalah kawasan sejuk Puncak, Cisarua, Bogor-Cianjur, Jawa Barat.
trik menyiasati larangan berzina. Sebelum menyalurkan hasrat seksual, mereka menikahi
pasangannya, dengan memenuhi syarat-rukun nikah. Ada wali, dua saksi, mas kawin
Bisa janda, tapi kebanyakan pelancong memesan perawan. Bunyi ijab kabul mirip
nikah biasa. Tanpa penyebutan batas waktu seperti nikah mut'ah, nikah yang diharamkan
sebagai suami-istri sah. Bedanya dengan nikah biasa, perkawinan ini tidak berumur
panjang. Bisa sebulan, sepekan, kadang cuma dua hari. Begitu jadwal liburan berakhir,
tak ada lagi urusan dengan sang pria. Akad nikah dilakukan secara lisan, tanpa dicatat
Kantor Urusan Agama. Perceraian pun diselesaikan secara lisan, tanpa pernyataan di
finansial. Mahar yang diberikan berkisar Rp 2 juta sampai Rp 10 juta. Ada yang kawin
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Bila beruntung, selain terima mahar, si wanita juga diberi nafkah harian Rp
500.000 sehari. Tapi, mas kawin itu bukan milik penuh si istri, sebagaimana ketentuan
lazim tentang mahar. Pihak perempuan hanya memperoleh separuh. Sisanya dibagi pada
1. Dampak Positif
untuk melepaskan nafsu syahwat biologis. Hal ini menjadi sangat mudah,
pasangannya, melakukan akad nikah di mana saja, tanpa saksi dan wali serta
tentunya tanpa walimah. Setelah puas, mantan suami dan istri dapat kembali ke
pernikahan dapat di atur, paling sedikit adalah sekali hubungan suami istri dan
tidak ada batasan waktu. Dengan nikah wisata seorang laki-laki dapat
wisata setiap minggu, bahkan sesering mungkin dengan "istri" yang berbeda.
Semua itu dilakukan tanpa beban dan dengan penuh harapan memperoleh
2. Dampak Negatif
4
http://nikahwisata.google.com : diakses Oktober 2
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
manusia di dunia dan keselamatan di akherat. Salah satu topik yang menjadi
aturan yang berkenaan dengan wanita, karena wanita memiliki posisi penting
aturan yang ada dalam nikah mut'ah, menjadikan wanita laksana barang
wisata menurunkan nilai wanita dari pendidik generasi menjadi pemuas nafsu
saja. Hal ini tidaklah mengherankan, karena memang tujuan nikah wisata
melakukan wisata dengan pria lain. Nikah wisata bisa jadi pelampiasan bagi
tangganya. Begitu juga istri, selalu was was jika suaminya terlambat pulang.
Tidak pernah merasa percaya penuh pada suaminya. Selalu merasa khawatir
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
jangan-jangan suaminya berkhianat. Ekonomi rumah tangga akan goncang
karena banyak dana yang tersedot keluar untuk keperluan nikah wisata.
Rumah tangga yang selalu dilanda curiga tak akan mampu menjalankan
fungsinya sebagai tempat ketentraman jiwa bagi suami maupun istri. Rumah
tangga yang selalu dilanda curiga hanya akan menghasilkan anak-anak yang
terdidik dalam lingkungan penuh curiga, yang akan berpengaruh pada tatanan
kejiwaan mereka. Rumah tangga yang dilanda curiga akan mendidik anak-
dewasa mereka.
3. Punahnya keluarga
trauma bagi suami dan istri, serta menjadikan pelajaran yang berharga bagi
para pemuda dan pemudi. Mereka takut jika dalam rumah tangga kelak
mengalami apa yang telah dialami oleh teman, sanak saudara, tentangga dan
punah, karena para pemuda tidak merasa perlu untuk menikah, karena dapat
masyarakat.
pasangan. Dalam nikah wisata tidak ada batasan untuk pergantian pasangan.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Di mana seorang pria maupun wanita bebas untuk memilih pasangannya
menyebar di kalangan pelaku nikah wisata adalah AIDS. Tidak heran karena
AIDS adalah penyakit yang menimpa akibat perzinaan. Salah satu negeri
Iran, Ali Sayyari mengatakan bahwa jumlah penderita virus HIV di Iran saat
ini lebih dari 15.000 orang, enam kali lebih besar dibanding jumlah penderita
HIV lima tahun lalu. Sayyari mengatakan pada BBC bahwa legalisasi nikah
5
http://www.islamonline.net/Arabic/news/2001-12/10/Article07.shtm. diakses Oktober 2011
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/