Anda di halaman 1dari 88

JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI

20 Catatan Inspiratif CONVEY Indonesia

TEAM LEADER
Prof. Jamhari Makruf

PROJECT MANAGER
Dr. Fuad Jabali

PENULIS
Dian Indraswari
Inaya Rakhmani

EDITOR/PROOFREADER
Utami Sandyarani
Dani
Dita Kirana

COVER & PENATA LETAK


Priska Nur Asriani
Nandiasa Rahmawati
Mathilda Paulina Samosir

HAK CIPTA
CONVEY INDONESIA © 2018 86 halaman; 21 cm x 29,7 cm

Cetakan Pertama, Maret 2018

2 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


hal. hal.
3 Daftar Isi 28 Assessment of Existing
5 Sambutan Economic Skills Oriented
6 Kata Pengantar Programme for Youth
8 Peta Proyek — Pusat Studi Timur Tengah
dan Perdamaian Global
(PSTPG) UIN — Bertumbuh,
10 Survei Nasional tentang Sikap Berdaya dan Berjuang Bersama
Keberagamaan di Sekolah
dan Universitas di Indonesia
— Api dalam Sekam: Intoleransi 32 Asesmen Program
dan Radikalisme di Sekolah Pemberdayaan Ekonomi
dan Universitas di Indonesia di Daerah Perbatasan
Terpengaruhi oleh Terorisme —
Menangkal Radikalisme dengan
14 Penelitian terhadap Kaum Kesejahteraan Ekonomi
Muda Muslim: Sikap dan
Perilaku tentang Kekerasan
Ekstremisme — O ­­ rang Muda 35 Asesmen Program
Mencari Pegangan: Memahami Deradikalisasi di
Pencarian Jati Diri Muslim Muda Lembaga Permasyarakatan:
— Psikologi Terapan: Mengawal
dan Menjaga Efektivitas Program
17 Buku dan Islamisme: Deradikalisasi di Penjara
Memetakan Lanskap
Literatur Keislaman di
Sekolah Menengah Atas dan 39 Asesmen Program
Perguruan Tinggi Indonesia Pemberdayaan Ekonomi
­— Membaca Makna Tersirat Mantan Narapidana Teroris
di Indonesia — Memelihara
Perdamaian: Merangkul
21 Penelitian Radikalisme Mantan Narapidana Teroris
dalam Situs Web dan Media Melalui Perekonomian Lokal
Sosial — Bertempur untuk
Perdamaian di Dunia Daring
42 Program Reintegrasi Sosial
Mantan NII dan Deportan ISIS
25 Penguatan Kebijakan di Indonesia — Menyembuhkan
Pembinaan Kesiswaan (OSIS) Luka Lama: Proses Penyatuan
dalam Memperkuat Kebinekaan Kembali Mantan Aktivis NII, dan
dan Kehidupan Inklusif di Deportan ISIS ke Masyarakat
Sekolah Menengah Atas dan
Madrasah Aliyah — Merajut
Kebinekaan Melalui Pendidikan

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 3


hal. hal.
46 Program Penguatan Pramuka 69 Kompetisi Milenial Islami
Dan Karang Taruna Dalam – SABANGMERAUKE —
Menangkal Ekstremisme Damai yang Memeluk,
Kekerasan (Revitalisasi Tugas Para Duta Islam Sejuk
Pramuka Dan Karang Taruna)
– PIEC Paramadina —
Jiwa Muda Perisai Bangsa 73 Launching of J-Rocks
– Wudhu (Reborn) —
Lagu Cinta, untuk
50 Counter Violence and Agama dan Bangsa
Extremism Training for
Local Security and Civil
Defense Organization 77 Buletin Mingguan Muslim
– Pusham Surabaya — Muda Indonesia (MMI):
Mengupayakan Perdamaian, Menebar Semangat Toleransi
Sinergi Penjaga Keamanan dan Kedamaian —
Sebuah Ikhtiar Kecil: Membangun
Narasi Islam Damai Melalui
53 Lombok Youth Camp for Masjid
Peace Leader (LYC) 2018 —
Menyatukan Mu’min,
Membumikan Islam 80 Film, Buku dan Lomba
Rahmatan Lil ‘Alamin Essay A Piece For Peace
– PUSAD Paramadina—
Film, Buku dan Essay:
57 National Interfaith Youth Transformasi Para Binadamai
Camp (NIYC) 2018 - Ambon
Reconciliation and Mediation
Center (ARMC), IAIN Ambon — 83 Epilog:
Satu Indonesia, Katong Samua Damai Untuk Semua:
Basudara Melawan Kekerasan Ekstrem
Lewat Pendidikan

61 International Youth
Leadership Camp –
Social Trust Fund UIN Jakarta —
Beragam Warna, Memakna Sama

65 Boardgames for
Peace Training —
Belajar dari Permainan, Bersama
Merajut Perdamaian

4 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


SAMBUTAN

Christophe Bahuet
COUNTRY DIRECTOR UNDP INDONESIA

SELAMA beberapa tahun terakhir, tren radikalisme dan ekstremisme kekerasan di


dunia meningkat tajam, dipicu oleh faktor internasional, regional, nasional dan sering-
kali faktor lokal. Indonesia juga mengalami tren tersebut, dalam bentuk meningkatnya
tingkat intoleransi dan serangan teroris yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Dalam konteks ini, menjaga Indonesia yang damai dan toleran memerlukan langkah-
langkah spesifik yang tidak hanya mengatasi tetapi juga mencegah ekstremisme kekerasan.
Pemerintah Indonesia telah menanggapi ancaman tersebut dan meningkatkan upaya
dengan menerapkan pendekatan kontra-terorisme (hard approach) maupun pencegahan
(soft approach). Pemerintah juga telah merumuskan Rencana Aksi Nasional, sebagai
tanggapan atas seruan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun
2016 kepada Negara-negara Anggota PBB untuk menyusun rencana khusus untuk
kontra-terorisme dan pencegahan ekstremisme kekerasan. Para aktor non-negara juga
memberikan kontribusi yang berharga untuk kedua tujuan tersebut melalui penelitian,
peningkatan kesadaran dan keterlibatan di tingkat komunitas.

Untuk mendukung upaya nasional untuk pencegahan ekstremisme kekerasan dan


dengan dukungan donor, United Nations Development Programme (UNDP) telah
menjalin kemitraan dengan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam
Negeri (PPIM- UIN) Jakarta untuk melaksanakan proyek “Meningkatkan peran pen-
didikan agama untuk mengatasi ekstremisme kekerasan di Indonesia,” yang dikenal
sebagai proyek “CONVEY”. Tujuan proyek CONVEY adalah untuk mempromosikan
perdamaian, inklusivitas, toleransi dan mengatasi ekstremisme kekerasan dengan ber-
fokus pada pendidikan agama. Sejak diluncurkan pada bulan April 2017 dan melalui
jaringan 19 lembaga mitra di seluruh Indonesia, CONVEY telah melakukan penelitian,
mendorong dialog nasional, merumuskan rekomendasi kebijakan dan melaksanakan
kampanye peningkatan kesadaran, melibatkan dan menjangkau lebih dari 100.000
orang, sebagian besar siswa dan guru.

Publikasi ini menyajikan temuan-temuan utama dan pesan-pesan kunci yang didapatkan
dari berbagai kegiatan yang diimplementasikan proyek CONVEY. Selain itu, publikasi
ini juga menceritakan kisah sukses dan tantangan dalam mencegah ekstremisme ke-
kerasan di berbagai daerah dan komunitas. Semoga kisah dalam buku ini memperluas
wawasan kita dan dapat menjadi inspirasi.

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 5


KATA PENGANTAR

Dr. Fuad Jabali


PROJECT MANAGER CONVEY

BERJIDAT HITAM , berjenggot dan bercelana cingkrang, langkah Wildan yang ingin
pergi ke Lombok terhenti di Bandara Juanda Surabaya. Dirinya ditahan lalu diintero-
grasi petugas keamanan, sementara teman seperjalanannya dibiarkan berlalu seperti
halnya para penumpang lain. Ini bukanlah perjalanan pertama kalinya naik pesawat.
Tapi baru kali ini dia mendapatkan perlakuan buruk. Setelah sesaat baru dia menyadari
kalau jidat hitam, jenggot dan celana cingkrang yang dipakainya adalah ancaman bagi
keselamatan para penumpang pesawat. Demikian para petugas keamanan melihatnya.

Setelah menjelaskan panjang lebar bahwa perjalanannya ke Lombok adalah untuk


ikut membangun perdamaian di kalangan pemuda, dia dibiarkan pergi ke pesawat
meninggalkan stigma dalam diri orang-orang yang melihatnya bahwa jidat hitam,
jenggot dan celana cingkrang adalah teroris. Toh mereka tidak bisa ikut menyimak apa
yang dijelaskannya kepada para petugas keamanan itu. Sebagai salah satu mahasiswa
Perguruan Tinggi Agama, Wildan sejatinya terbiasa dengan keragaman. Pemahaman
keagamaan dalam Islam yang tumbuh di lembaga ini membuat cakrawalanya luas.
Iya terbiasa dengan beragam paham keagaamaan baik itu konservatisme, liberalisme,
tradisionalisme, modernisme, dan sederet kata lainnya. Memang terkadang ada kete-
gangan antar paham tersebut, tapi pada dasarnya mereka menyatu dalam keterbukaan.
Kekuatan Islam moderat telah menyatukan mereka. Berusaha menghidupi kehidupan
Nabi yang telah mengajarinya menebar kasih dan mencintai sesama.

Sesampainya di Lombok, Wildan berjumpa kawan-kawan yang punya angan sama


tentang Indonesia damai. Berada di tengah keragaman, mereka bersuka-cita merayakan
perbedaan dalam hangatnya situasi Pantai Klui. Wildan termasuk mahasiswa yang
beruntung karena dapat berpartisipasi dalam Lombok Youth Camp 2018–salah satu
aktivitas yang dilakukan oleh Nusatenggara Centre (NC) di bawah Program CONVEY
yang dilakukan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta dan
United Nations Development Programme (UNDP). Dari 1.921 mahasiswa perguruan
tinggi Islam yang mendaftar acara youth camp, dia salah satu yang terpilih. Mimpi
besarnya dapat dinaungi oleh cita-cita dasar program CONVEY, sebuah program yang
ingin menanggulangi persoalan radikalisme agama dan kekerasan di kalangan pemuda.

6 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


Kisah lain datang dari pak Kasino, salah seorang satpam yang merasa berun-
tung karena dapat terlibat dalam CONVEY. Tak dinyana, dirinya dapat
kursus singkat tentang sistem pencegahan dini akan bahaya terorisme (The
Early Warning System of Terrorism). Semenjak pertama kali menjadi satpam,
dirinya pun mengaku baru kali ini ada pelatihan sebaik ini karena persoalan
terorisme kerap menghantui domisilinya. Selepas kegiatan usai, dia berikrar
untuk menjadi agen perdamaian di lingkungan kerjanya.

Terlibat dalam CONVEY, singkatan dari Countering Violent Extremism for


Youth, Wildan dan Pak Kasino yang mimpinya terserak dalam partikularitas,
akhirnya bermuara dalam keterhubungan. Kisah mereka yang ada dalam
buku ini, setidaknya dapat mencerminkan betapa CONVEY telah hadir
menyemai dan menghidupi perdamaian. CONVEY yang terdiri dari tiga pilar
utama yakni penelitian, advokasi, dan kampanye publik, bisa menjadi sarana
untuk menghidupi perdamaian di Indonesia. Lewat penelitian, CONVEY
ingin menghadirkan peta persoalan radikalisme dan ekstremisme di kala­
ngan pemuda Indonesia. Lewat advokasi, CONVEY ingin memperjuangkan
kebijakan-kebijakan yang dapat membuat Indonesia yang beragam. Lewat
kampanye publik, CONVEY ingin mengajak para pemuda Indonesia un-
tuk bersama-sama melawan paham dan aksi radikalisme dan ekstremisme.
CONVEY hadir untuk itu semua: membuka sekat-sekat yang membatasi
keluasan berpikir.

Bukan bermaksud apologetik, tapi kalau saja para petugas keamanan tahu
dengan baik kompleksitas munculnya sikap intoleran, ekstremisme dan
kekerasan di kalangan pemuda, dan bagaimana cara menanganinya de­ngan
baik. Kalau saja mereka menyadari bahwa pengetahuan yang baik dan
keterhubungan antar lembaga adalah dua hal yang selama ini hilang dari
program dan kebijakan yang terkait dengan penanggulangan radikalisme dan
kekerasan. Kalau saja mereka merasakan apa yang dirasakan pak Kasino,
seorang petugas keamanan di kota yang sama Surabaya, setelah mengikuti
program pelatihan penanganan radikalisme dan kekerasan yang diadakan
CONVEY. Kalau saja mereka mau menghubungi NC, PPIM dan UNDP
sebagai lembaga yang memintanya naik pesawat datang ke Mataram. Kalau
saja CONVEY diadakan sejak dulu.

Kalau saja lebih banyak orang yang bisa membaca kisah-kisah yang ada di
buku ini…

Ciputat, 21 Maret 2018

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 7


8 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI
20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 9
SURVEI NASIONAL TENTANG SIKAP KEBERAGAMA AN
DI SEKOLAH DAN UNIVERSITAS DI INDONESIA

Api dalam Sekam:


Intoleransi dan Radikalisme
di Sekolah dan Universitas
di Indonesia

Kadang, intoleransi terhadap perbedaan sosial


dianggap lalu hanya karena tidak ada kekerasan
yang kasat mata. Padahal, jika dibiarkan dan
dipelihara untuk waktu lama, ia juga bisa menjadi
kekerasan simbolik kolektif yang lama kelamaan
menjadi normal. Ini adalah kekhawatiran Pusat
Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM),
UIN Jakarta. “Survei ini menganggap bahwa
kondisi keberagamaan siswa dan mahasiswa
mempunyai potensi yang harus diwaspadai.
Itu mengapa kami menggunakan istilah “Api
dalam Sekam”. Di satu sisi, memang belum
menyala, itu betul, tapi ada potensi untuk menjadi
api,“ ujar Direktur PPIM UIN Saiful Umam.

10 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


“Intolerance is itself a form of
violence and an obstacle to the
growth of a true democratic spirit,”

M A H AT M A G A N D H I .

BERBAGAI penelitian memperlihat- sekolah maupun di perguruan tinggi. Opini adalah persepsi, sedangkan si-
kan bagaimana institusi pendidikan Menurut PPIM, dua lembaga terse- kap lebih kepada keterlibatan mereka
menjadi tempat penyebaran paham but menjadi penting sebagai sumber [pada aksi-aksi intoleransi dan radi-
radikal di Indonesia, khususnya di Pendidikan Agama yang memperkuat kalisme],” jelas Saiful Umam, Di-
antara generasi muda.1 Hal ini turut nilai kewarganegaraan, yang mencak- rektur PPIM. Pada level opini, hasil
menjadi perhatian Pusat Pengkajian up kebebasan, persamaaan, keadilan, survei menunjukan bahwa siswa/
Islam dan Masyarakat (PPIM), UIN dan toleransi. Pada survei ini, PPIM mahasiswa cenderung­memiliki pan-
Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai menggunakan instrumen yang inova- dangan keagamaan yang intoleran.
lembaga yang fokus melakukan ka- tif, yakni Implicit Association Test (IAT) “Siswa dan mahasiswa lebih toleran
jian strategis tentang kehidupan yang pernah digunakan di Indonesia kepada penganut agama lain dari pada
dan pendidikan keagamaan untuk sebelumnya dalam hal toleransi dan kelompok yang dipersepsikan berbeda
mempengaruhi kebijakan dan pe- radikalisme. Instrumen ini menelusuri paham keagamaannya [meski sama-
rubahan masyarakat di Indonesia.2 persepsi dan perilaku yang terkait sama beragama Islam]. Mereka lebih
“Kementerian­Agama sering menggu- toleransi dan radikalisme yang tidak bisa menerima orang Kristen daripada
nakan hasil survei kami untuk beberapa selalu disadari oleh seseorang,4 teru- orang Ahmadiyah, Syiah, atau sempalan
kebijakan. Sebelumnya PPIM juga per- tama mengingat sensitivitas isu ini lainnya,” tambah Saiful.
nah melakukan penelitian mengenai yang seringkali membatasi seseorang
buku ajar yang mengandung konten untuk mengekspresikan pendapatnya. Sementara itu, hasil survei nasional
radikal, intoleran,” cerita Tati Rohayati, menunjukkan perlunya berpikir ulang
salah satu anggota tim peneliti PPIM. mengenai peran guru dalam tumbuh-
Berbekal pengalaman riset dalam isu
Deteksi Dini Intoleransi nya sikap intoleran. Hal ini tentu saja
keagamaan dalam masyarakat, PPIM Fokus survei ini antara lain ma- membangkitkan kekhawatiran akan
bekerja sama dengan Convey Indone- salah-masalah khilafiyah (perbedaan pengaruh sikap intoleran guru dan
sia3 menjalankan Survei Nasional ten- pendapat) antar umat Islam, pandan- dosen terhadap sikap siswa/maha-
tang Sikap Keberagamaan di Sekolah gan tentang kelompok Ahmadiyah siswa didiknya. “Guru menjadi faktor
dan Universitas di Indonesia. dan Syiah, serta pandangan tentang penting­dalam pembentukan seseorang
kebebasan beragama. PPIM mengu- dalam proses menjadi intoleran dan
Sur vei ini ber tujuan melihat kur sikap toleransi dan keberagamaan radikal. Hal ini harus menjadi perha-
­pandangan dan sikap keberagamaan pada dua tingkat: opini dan sikap. tian kita bersama untuk meningkatkan
siswa/mahasiswa dan guru/dosen di “Masing-masing ada sikap dan opini. kapasitas dan kemampuan guru dalam

1. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh di “Lampu Kuning Meningkatnya Radikalisme di Sekolah-Sekolah Indonesia” yang dapat diak-
ses di: http://setara-institute.org/lampu-kuning-meningkatnya-radikalisme-di-sekolah-sekolah-indonesia/
2. Untuk lebih banyak informasi mengenai PPIM UIN, lihat: https://ppim.uinjkt.ac.id/id/tentang-ppim/
3. Convey merupakan program yang bertujuan membangun perdamaian di Indonesia melalui serangkaian riset-survei, advokasi kebi-
jakan dan interaksi publik yang berbasis pada potensi pendidikan agama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Convey Indonesia,
lihat Tentang Convey di: https://conveyindonesia.com/tentang-convey.html
4. Untuk mempelajari IAT lebih lanjut, lihat: https://implicit.harvard.edu/implicit/education.html

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 11


pembelajaran,” tutur Ernita Narhetali, anggota
tim peneliti Survei Nasional PPIM.

Guru menjadi
PPIM juga melihat bahwa kurikulum Pendi-
dikan Agama Islam menjadi faktor lain dalam
faktor penting
membentuk intoleransi. Hasil survei menun-
jukkan bahwa muatan mengenai keberagaman
dalam pembentukan
dan menghargai orang lain yang berbeda hanya
mendapat porsi kecil. Menurut siswa dan ma-
seseorang dalam
hasiswa, aspek mengenai akhlak yang paling proses menjadi
ditekankan adalah kejujuran dan kedisiplinan
serta berpakaian sesuai dengan Al-Qur’an dan intoleran dan
Sunnah Nabi. Dalam menyikapi beberapa
temuan di atas, PPIM menekankan penting- radikal.
nya kolaborasi berbagai pihak. Pada tataran
paling sederhana, orang tua memegang peran ”
penangkal dalam menyampaikan pesan Islam
moderat baik melalui konten di dunia maya
maupun kegiatan tatap muka. “Harusnya or-
mas [organisasi masyarakat] Islam, seperti NU
[Nadhatul Ulama] dan Muhammadiyah berperan
aktif dalam ranah pendidikan. Misalkan ceramah-
ceramah keagamaannya menyasar ke sekolah, ke
pendidikan, kaya gitu. Terus konten-konten yang
di internet, kaya NU Online, Muhamamadiyah
juga harus punya gitu kan, yang istilahnya yang
lebih menarik,” jelas Tati. Di saat yang sama,
karena pentingnya temuan, video yang diung-
gah PPIM menjadi viral di dunia maya yang
tidak disangka tim peneliti. Beberapa orang
kunci di media sosial, seperti Menteri Agama
SUMBER FOTO: PPIM UIN Jakarta. H. Lukman Hakim Saifuddin, membantu berita
dari media nasional menyebar dengan cepat.
Atas— kunci dalam menanamkan nilai toleransi dan
Hasil Survei Nasi- mewaspadai berbagai sumber informasi terkait Karena terpaan itu, riset ini menjadi masukan
onal tentang Sikap
Pendidikan Agama Islam. berharga bagi berbagai pihak: orang tua, in-
Keberagamaan
di Sekolah dan stitusi pendidikan, organisasi masyarakat, dan
Universitas di Telebih, internet kini menjadi sumber informasi pemerintah. Menurut Tati, survei juga mem-
Indonesia. yang berpengaruh dalam pembentukan tendensi buka perspektif banyak sekolah dan universitas
radikalisme di kalangan orang muda. Menurut yang belum menyadari pentingnya memupuk
data Kementerian Komunikasi dan Informasi, sikap toleran dan menghargai keberagaman di
814,594 situs internet berkategori negatif ter- dalam lingkungan akademik. “Biar masyarakat
masuk konten radikalisme telah diblokir sejak juga tahu ada sekolah yang memiliki fasilitas atau
2010 hingga 2015.5 Terkait hal ini, PPIM per- pandangan yang kurang memadai. Mereka juga
caya bahwa organisasi masyarakat perlu menjadi curhat [mencurahkan isi hati] melalui survei ini

5. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh di “Terorisme Menyasar Generasi Muda”. Lihat: http://mediaindonesia.com/news/
read/103385/terorisme-menyasar-generasi-muda/2017-05-05

12 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


SUMBER FOTO: Harian Umum Repubika.

kan. Guru juga sharing, ngajarin ini itu. Kemudian


buku ajarnya [masukan bagi buku ajar di Sekolah
dan Universitas] juga sangat terbantu,” cerita Atas—
Tati. Selain itu, PPIM mendorong pemerintah­ Diseminasi hasil ri-
set dihadiri Prof. Dr.
untuk membenahi sistem rekrutmen dan pela-
Kamaruddin Amin
tihan guru Pendidikan Agama Islam. Hal ini dari Kemenag dan
harus berjalan beriringan dengan reformasi Dr. Amich Alhu-
kurikulum, di mana Pendidikan Agama Islam mami dari BAP-
PENAS, serta Prof.
harus bersifat terbuka dan toleran terhadap Jamhari Makruf dari
perbedaan. PPIM.

Bawah—
Hasil survei dan rekomendasi yang dipaparkan
Temuan Kunci
PPIM kepada publik pada Rabu, 8 Novem- PPIM 2016.
ber 2017 ini mendapat sambutan baik dari
pemerintah. Direktur Pendidikan Islam Kemen-
terian Agama, Kamaruddin Amin, menunjuk-
kan komitmennya untuk melakukan reformasi
SUMBER FOTO: Harian Umum Media Indonesia.
kurikulum menuju Pendidikan Agama Islam
yang moderat. “Kami telah melakukan[nya],
dan sedang melakukan langkah-langkah antisipasi
untuk mengarusutamakan pemahaman agama
yang moderat untuk mengantisipasi gerakan radi-
kalisme,” jelas Kamaruddin.6 Perjalanan PPIM
untuk mendeteksi dini penyebaran paham yang
intoleran terhadap perbedaan terus berlanjut.

6. Lihat: https://tirto.id/survei-uin-jakarta-intoleransi-tumbuh-di-banyak-sekolah-dan-kampus-czQL

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 13


PENELITIAN TERHADAP KAUM MUDA MUSLIM: SIKAP
DAN PERILAKU TENTANG KEKERASAN EKSTREMISME

Orang Muda Mencari


Pegangan: Memahami
Pencarian Jati Diri
Muslim Muda
Usia remaja dan muda adalah masa pencarian jati diri.
Di fase ini, sangat manusiawi untuk mempertanyakan
hal-hal di sekeliling kita. Irfan Abu Bakar, Peneliti
Centre for the Study of Religion and Culture (CSRC)
mengatakan bahwa,“Pencarian pijakan keagamaan
yang lebih kokoh biasanya membuat sebagian kecil
kaum muda muslim mengalami hibridasi identitas
kompleks dalam bentuk lain yaitu radikalisasi, di mana
mereka menautkan diri dalam hubungan keagamaan
satu dengan lainnya secara kohesif. Dalam pertautan
ini mereka menemukan makna tentang jati dirinya
sebagai “muslim yang sejati””. Memahami apa
yang dipikirkan dan dirasakan para Muslim muda
penting karena alasan sederhana: Kita tidak mungkin
merangkul orang yang tidak kita kenali.

14 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


RADIKALISASI agama Islam telah menjadi dan Convey Indonesia,3 di mana wawancara
persoalan dalam kondisi sosial dan politik di mendalam dengan 555 narasumber dan Diskusi
Indonesia selama 20 tahun terakhir. Selama Kelompok Fokus (Focus Group Discussion—
perkembangannya, kalangan generasi muda FGD) dengan 380 narasumber di 18 Kota/
Islam adalah kelompok yang rentan terhadap Kabupaten di Indonesia dilaiukan di Aceh,
paparan radikalisme; di antaranya disebabkan Medan, Pekanbaru, Lampung, Jakarta, Bogor,
oleh rendahnya kepercayaan terhadap demokra- Tasikmalaya, Bandung, Garut, Solo,Yogyakarta,
si dan kekecewaan terhadap kondisi ekonomi.1 Lamongan, Pontianak, Balikpapan, Makassar,
Berangkat dari situasi ini, Centre for the Study Bulukumba, Bima, dan Manado.
of Religion and Culture (CSRC), UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ingin memahami secara Menurut CSRC, radikalisme adalah fenomena
mendalam apa saja yang mendasari sikap dan sosial-politik dan keagamaan yang kompleks.
perilaku kaum muda Muslim milenial (15-24 Hasil temuan CSRC pertama-tama menun-
tahun) mengenai kekerasan dan ekstremisme. jukan bagaimana generasi milenial mendapat
Pertanyaan tersebut dituangkan dalam sebuah Pendidikan Agama Islam melalui edukasi dalam
studi kualitatif berjudul Penelitian terhadap keluarga, pendidikan formal di sekolah dan

“It is time for parents to teach young people early on that


in diversity there is beauty and there is strength,”
M AYA A N G E L O U

Kaum Muda Muslim: Sikap dan Perilaku ten- universitas, serta kegiatan di luar kelas seperti
tang Kekerasan Ekstremisme yang dijalank- ekstra-kurikuler. Selain itu, media sosial men-
an pada September hingga November 2017. jadi tempat yang sangat disukai oleh generasi
“Rentang­usia antara 16-30 tahun itulah anak- milenial untuk mencari jawaban dan mengatasi
anak yang melakukan aksi-aksi yang sifatnya soft keraguan terkait agama. Bahkan, CSRC melihat
skill power yang dilakukan oleh anak-anak muda adanya peran media sosial dalam mereduksi
[aksi intoleransi]. Aksi-aksi yang cenderung radikal peran Pendidikan Agama Islam dalam keluarga
dalam perspektif atau nuansa agama,” ujar Junaidi dan peran guru di sekolah.4
Simun, sekretaris tim sekaligus peneliti CSRC.

CSRC adalah lembaga riset dan advokasi di


Saling Silang Identitas
bidang agama dan kebudayaan di bawah UIN CSRC menemukan bagaimana sikap keberaga-
Syarif Hidayatullah Jakarta yang berfokus pada maan generasi milenial mengarah pada hibridasi
aktualisasi ajaran, nilai, dan etika Islam dalam identitas, atau persilangan aspek sosial, politik,
kehidupan komunitas Muslim secara positif.2 dan agama di dalam dunia orang muda. “Ini
Riset ini merupakan kerja sama antara CSRC bentuk lahirnya identitas baru akibat percampuran

1. Lihat “LIPI: Radikalisme Meningkat Karena Kekecewaan pada Demokrasi”. Bisa diakses di: https://nasional.tempo.co/read/1062204/
2. Informasi lebih lengkap mengenai CSRC bisa diperoleh di “Visi dan Misi CSRC”. Lihat: http://www.csrc.or.id/index.php/profil/visi-
misi
3. Convey merupakan program yang bertujuan membangun perdamaian di Indonesia melalui serangkaian riset-survei, advokasi kebi-
jakan dan interaksi publik yang berbasis pada potensi pendidikan agama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Convey Indonesia,
lihat Tentang Convey di: https://conveyindonesia.com/tentang-convey.html
4. Lebih lanjut mengenai hal ini bisa dibaca di “Jokowi: Metode Dakwah Medsos Efektif Bagi Generasi Milenial,” lihat: http://republika.
co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/10/19/oy2t7p384-jokowi-metode-dakwah-medsos-efektif-bagi-generasi-milenial

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 15


“ untuk melakukan ekstremisme untuk menjadi eks-
Rentang­usia antara 16- tremis itu minim sekali,” tambah Junaidi. Namun,
Junaidi menggarisbawahi bahwa potensi itu
30 tahun itulah anak- tetap perlu diwaspadai. Terlebih ketika kon-
anak yang melakukan servatisme masih terlihat pada corak toleransi
aksi-aksi yang sifatnya komunal.
soft skill power yang
Dalam menjalankan riset, terdapat sejumlah
dilakukan oleh anak-anak kesulitan yang dihadapi Noorhadi dan tim.
muda [aksi intoleransi] Hal ini terutama ditemui dalam upaya bertemu
” dengan informan kunci. “Ada saja cerita teman-
teman tapi tidak setiap daerah. Itu cuma beberapa
budaya, tradisi, nilai dan prinsip yang dipegang daerah saja kayak di Lamongan, dia mau bertemu
oleh kaum muda Muslim akibat proses interaksi keluarga Amrozi itu jalannya berliku tapi akhirnya
intensif antara seseorang atau sekelompok orang ketemu. Bertemu keluarganya Hildan eks-teroris
dengan konteks dan tradisi yang ada di sekitarnya,” itu yang sekarang jadi aktivis perdamaian ketemu.
jelas Dr. Chaider S. Bamualim, MA, salah satu Tapi awalnya ngga bisa, susah,” kenang Noorhadi.
dewan penasihat CSRC. Persilangan ini terjadi Memanfaatkan jaringan dan melibatkan pihak
karena pengalaman seorang individu yang terus lokal merupakan strategi yang pada akhirnya
berubah seiring dengan interaksinya dengan dijalankan tim untuk mengumpulkan cerita
berbagai “agen” yang membentuk pemahaman yang kaya. Bagi tim, hal ini menunjukan sisi
keagamaan, yakni sekolah, keluarga, internet, menarik dalam sebuah riset: Prosedur formal
media sosial, dan lainnya. tidak selalu dapat dilakukan dalam menghadapi
kondisi di lapangan. Seni meyakinkan orang
Meskipun sikap generasi milenial yang dilihat untuk membuka diri nyatanya berhasil mem-
dari berbagai dimensi, CSRC tidak melihat bantu tim dalam mengatasi rintangan.
indikasi ekstremisme pada diri merek.a Hasil
riset memperlihatkan bahwa aktivis muda mus- Hasil riset CSRC menghadirkan perspektif
lim pun cenderung menolak radikalisme dan baru pada studi mengenai generasi muda dan
Bawah—
Sosialisasi Peneli- ekstremisme. “Nah, yang lain secara umum kaum sikap terhadap ekstremisme. Riset ini mem-
tian Muslim Muda muda Muslim Indonesia yang menjadi informan pertimbangkan kompleksitas berbagai dimensi
CSRC UIN Jakarta. bisa dibilang mereka moderat. Kecenderungan dan dinamika kehidupan generasi muda di ten-
gah masyarakat. CSRC menyusun beberapa
rekomendasi bagi pemangku kepentingan, di
antaranya memperkenalkan berbagai penafsiran
dalam Islam untuk menumbuhkan toleransi dan
mendorong organisasi Islam moderat dalam
memperluas dakwah. Hasil riset ini juga akan
diintegrasikan dengan pelatihan bagi sejumlah
pesantren. “Dengan mitra CSRC selama ini ya
pesantren. Paling, yang paling memungkinkan kita
bikin semacam pelatihan kontra-narasi ekstrimis
tapi itu sudah berjalan sebelum dengan PPIM. Itu
bisa disinergikan,” tutup Junaidi yang menun-
jukan komitmen CSRC untuk memastikan
manfaat sosial bisa diperoleh dari hasil riset,
terutama di antara para Muslim muda yang
kini bisa lebih baik dipahami kegamangannya.
SUMBER FOTO: http://www.uinjkt.ac.id/id/csrc-uin-jakarta-gelar-
sosialisasi-penelitian-di-medan/

16 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


BUKU DAN ISLAMISME: MEMETAKAN
LANSKAP LITERATUR KEISLAMAN
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN
PERGURUAN TINGGI INDONESIA

Membaca
Makna Tersirat

“MAKE IT A RULE Ada perbedaan mendasar antara buku dengan media


NEVER TO GIVE lainnya, khususnya yang lebih interaktif seperti
audio visual: Buku membuka imajinasi pembacanya
A CHILD A BOOK
dan mengizinkan mereka menyelam dalam ruang-
YOU WOULD NOT ruang abstrak. Itulah sebabnya kenapa memahami
READ YOURSELF” literatur keislaman yang populer di antara orang muda
adalah hal penting dalam mencegah penyebaran
paham kekerasan. Prof. Noorhaidi Hasan, Direktur
GEORGE BERNARD SHAW
Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan
koordinator pemetaan lanskap literatur keislaman
mengatakan bahwa masyarakat semakin menyadari
dan memahami gerakan dan ideologi Islam. Dan
bahwa buku adalah pedang bermata dua: Ia dapat
menyebarkan pesan Islam damai ataupun kekerasan.

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 17


Bawah —
Contoh Sampul Muka Buku-
buku yang Dikaji dalam
Pemetaan Lanskap Literatur
Keislaman.

SUMBER FOTO: PPIM UIN Jakarta.

Pada survei yang dilakukan Pusat ingin melihat apa kontribusi dari buku- karena luasnya cakupan literatur yang
Pengkajian Islam dan Masyarakat buku tersebut terhadap pikiran-pikiran dipelajari. “Buku teks pelajaran yang
(PPIM), UIN Syarif Hidayatullah generasi milenial, pelajar dan mahasiswa dibaca di dalam kelas, kemudian juga
Jakarta di tahun 2016, ditemukan se- terutama terkait dengan pemahaman buku-buku keislaman yang dipakai di
banyak 48.57% siswa dan mahasiswa mereka mengenai Islam dan politik, luar kelas di dalam kegiatan-kegiatan
mencari konten terkait agama me- mengenai radikalisme,” ujar Profesor keaktivisan [sic] keislaman seperti [or-
lalui buku.1 Di saat sama, buku dan Noorhaidi, Direktur Pasca Sarjana ganisasi] Rohani Islam [Rohis], lalu
literatur keislaman adalah salah satu UINYogyakarta sekaligus koordinator diskusi-diskusi keislaman, bedah buku,
media signifikan dalam ­penyemaian dalam studi ini. Profesor Noorhaidi termasuk juga buku-buku populer, novel­,
Ideologi Islamis di Indonesia,2 yang telah hampir 20 tahun mendalami isu majalah, pamflet, yang bisa diakses
juga berpeluang mengarah pada radikalisme dan ekstremisme agama dan dibaca oleh para pelajar,” papar
kekerasan. Masalah ini perlu diper- Islam. Penelitian ini melibatkan 16 Noorhaidi.­ ­
hatikan terutama karena lemahnya orang peneliti, di mana 12 orang di
kontrol terhadap literatur keislaman antaranya adalah Doktor yang juga Tim peneliti memperlihatkan
dan ketidaktahuan publik mengenai lama berkecimpung dalam isu ini. bagaimana produksi literatur
sisipan ideologi di dalamnya. Ini adalah kisah tim peneliti dalam keislaman­memiliki kaitan dengan
proses pencarian jawaban. gerakan dan organisasi Islam di In-
Sejak Juli 2017 hingga Januari 2018, donesia. Dalam hal ini, Solo men-
Pasca Sarjana Universitas Islam jadi kota yang sangat dominan dalam
Buku dan Bayangan
Negeri­(UIN) Sunan Kalijaga Yo- produksi Literatur Islam, diikuti Yo-
Tentang Dunia
gyakarta melakukan studi Lanskap­ gyakarta, Jakarta, dan Bogor. Hal ini
Literatur­ Keislaman di Sekolah Studi ini berbeda dari pemetaan berarti produksi literatur Islam ini
Menengah Atas (SMA) dan Pergu- literatur­ keislaman di Indonesia sedikit banyak dipengaruhi gerakan
ruan Tinggi (PT). “Intinya [kami] yang telah ada sebelumnya, terutama organisasi Islam di wilayah tertentu.

1. Untuk informasi lebih lanjut mengenai studi ini, lihat “Pintu-pintu Radikalisme”. Bisa diakses di: https://kolom.tempo.co/
read/1043723/pintu-pintu-radikalisme
2. Untuk informasi lebih lanjut, lihat “Perang Narasi terhadap Radikalisme”. Bisa diakses di: http://mediaindonesia.com/news/
read/103386/perang-narasi-terhadap-radikalisme/2017-05-05

18 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


Kanan —
Islamic Book Fair 2017 yang
Diselenggarakan di Jakarat
Convention Center (JCC).

SUMBER FOTO: Dokumentasi SindoNEWS.

produksi Literatur Islam, diikuti Yogyakarta, bahwa corak ideologi ini juga digunakan oleh
Jakarta, dan Bogor. Hal ini berarti produksi beberapa ustad yang berpengaruh bagi kaum
literatur Islam ini sedikit banyak dipengaruhi muda, contohnya ustad Felix J. Siauw. Populari-
gerakan organisasi Islam di wilayah tertentu. tasnya dapat dilihat melalui akun media sosial,
Buku-buku ini sampai ke tangan siswa dan bahkan setelah pemikirannya tentang Hizbut
mahasiswa melalui agen dan Pameran Buku Tahrir Indonesia (HTI) yang kontroversial.4
Islam (Islamic Book Fair). Kegiatan tersebut “Misalnya di situ ada konsep jihad yang terus
terbukti menarik perhatian publik dari tahun ke menerus, perang terus menerus antara orang Islam
tahun, misalnya Islamic Book Fair 2017 menarik dan non-Islam. Kalau itu dipahami dan diya-
400.000 - 450.000 orang selama sepuluh hari.3 kini oleh umat Islam di Indonesia akan bahaya,”
Meski demikian, pergeseran tren penggunaan jelas Profesor Jamhari, salah satu anggota tim
media cetak ke digital juga menjadikan aplikasi peneliti.5
smartphone dan media sosial sebagai alat baru
bagi penerbit. Bagi Noorhaidi, pendekatan yang halus dan
populer justru memiliki risiko karena tidak dis-
Literatur Islamisme populer kini menjadi pili- adari. “Anak-anak muda itu kalau ada buku me-
han yang paling banyak dikonsumsi siswa dan narik, cover-nya bagus,“Yuk Berhijab” misalnya...
mahasiswa. Sebaliknya, corak ideologi Jihadi Wah, mereka beli aja. Ngga tahu ada pesan-pesan
dan Tahriri, yang biasanya disebarkan oleh terselubung di dalamnya yang sangat ideologis gitu.
kelompok Hizbut Tahrir dan simpatisannya Jadi penelitian ini terutama memberi tahu bahwa
tidak dikonsumsi secara luas oleh siswa dan pesta buku itu beserta ideologi yang dibawanya
mahasiswa jika dibandingkan corak ideologi itu kita kategorikan sebagai yang mulai paling
lainnya. Namun, tim memberi catatan penting, sedikit pengaruhnya di Jihadi kemudian gerakan

3. Informasi lebih lanjut bisa diakses di “Islamic Book Fair 2018 Kembali Gelar Pameran Buku Terbesar di JCC”. Lihat: https://nasional.
sindonews.com/read/1245747/15/islamic-book-fair-2018-kembali-gelar-pameran-buku-terbesar-di-jcc-1507201427
4. Untuk informasi lebih lanjut, lihat “Serangan Balik Ustaz Felix” di: https://news.detik.com/kolom/d-3731203/serangan-balik-ustaz-
felix­
5. Untuk wawancara lebih lengkat, lihat “Generasi Milenial Minati Buku-Buku Agama” di: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/
islam-nusantara/18/01/11/p2cnmv335-generasi-milenial-minati-bukubuku-agama

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 19


mahasiswa UI [Universitas Indonesia] yang ter- oleh Noorhaidi dan tim dengan kerja sama
kait dengan Tarbiyah dan PKS [Partai Keadilan yang baik dalam mencari informan lain tiap
Sejahtera]. Lalu kemudian Takfiri [mengkafirkan kali tim kesulitan dalam wawancara. “Ini kan
orang lain] kemudian Tahriri lalu kemudian Islam seluruhnya sudah tercapai.Tadi dengan koordinasi
populer,” cerita Noorhaidi. yang baik, komitmen, ya gitu-gitu lah. Objektifnya
bahkan plus ini, kita jadi bisa menghasilkan buku
Selama pelaksanaan riset, Noorhaidi dan tim juga. Jadi ya itu aja kuncinya koordinasi, karena
merasakan kekhawatiran pihak sekolah dan kami satu kesatuan ya karena itu jadi mudah,”
Perguruan Tinggi. Tim kesulitan mendapat- tegas Noorhaidi.
kan izin untuk melakukan wawancara dengan
pihak-pihak terkait di sana. “Yang di lapangan Di balik berbagai hambatan yang dialami, tim
[peneliti di lapangan] itu banyak ya [mengalami peneliti telah melihat signifikansi yang dira-
kesulitan]. Banyak yang mengalami cerita-cerita sakan oleh berbagai pemangku kepentingan,
itu, ada yang diduga kepala sekolahnya kami itu mulai dari sekolah, Perguruan Tinggi, para
datang ke sekolah mau menjual buku, gitu-gitu guru, dan siswa serta mahasiswa. Hasil riset
lah,” ujar Noorhaidi. Hal ini berhasil ditangani tidak hanya membuka pandangan mengenai
berbagai corak muatan ideologi dalam litera-
tur, tetapi juga dapat menjadi panduan bagi
“ mekanisme pengendalian penyebaran paham
Misalnya di situ ada konsep radikal di institusi pendidikan. Melalui studi
ini, Noorhaidi berharap dapat meningkatkan
jihad yang terus menerus, kesadaran publik dan membantu terciptanya
perang terus menerus antara penangkalan terhadap penyebaran paham radi-
orang Islam dan non-Islam. kal melalui media populer. Harapannya adalah
bahwa hal ini bisa dilakukan tanpa mengurangi
Kalau itu dipahami dan
minat baca orang muda dan rasa ingin tahu
diyakini oleh umat Islam di yang dapat tersalurkan melalui imajinasi dunia
Indonesia akan bahaya di dalam buku.

Kiri —
Sampul Muka
Diseminasi
Hasil Penelitian
Literatur Keislaman
Generasi Milenial.
SUMBER FOTO: Tim peneliti UIN Yogyakarta.

20 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


PENELITIAN RADIKALISME DALAM SITUS WEB
DAN MEDIA SOSIAL

Bertempur untuk
Perdamaian di
Dunia Daring

“The internet is the Internet, seperti medium lainnya, adalah pedang bermata
most liberating tool for dua. Ruang-ruang maya yang mampu ia fasilitasi
merefleksikan dan, dalam situasi tertentu, memperparah
humanity ever invented,
kekerasan atas nama agama dan konflik sosial. Ini adalah
and also the best for kisah yang menceritakan usaha Pusat Studi Budaya dan
surveillance. It’s not one Perubahan Sosial (PSBPS), Universitas Muhammadiyah
or the other. It’s both” Surakarta membekali dirinya dengan kemampuan riset
dunia daring—untuk memahami betul apa yang dihadapi
JOHN PERRY BARLOW
lembaga pemerintah dan organisasi masyarakat yang
berjuang untuk agenda demokrasi. Upaya mereka sejalan
dengan kekhawatiran Pemerintah Kota Surakarta, yang
merasa temuan PSBPS harus diketahui Pemerintah
Pusat agar kebijakan-kebijakan yang disusun—dan
diturunkan ke daerah—untuk meminimalisasi radikalisme
di dunia daring sesuai dengan realita yang ada. Hanya
melalui kerja sama inilah ruang demokratis daring
untuk membangun perdamaian dapat diwujudkan.

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 21


DI Indonesia dan seluruh dunia, peran internet “Belum ada penelitian akademis yang khusus mem-
dan media sosial dalam membuka akses infor- bahas fenomena pengguna media sosial Indonesia
masi bagi masyarakat umum semakin signifi- dalam memproduksi dan mereproduksi wacana
kan. Di satu sisi, cepatnya arus penyebaran dan radikalisme dan ekstremisme kekerasan,” cerita
kemudahan dalam membagi hingga membuat Muhammad Ali Yafi, salah satu anggota tim
konten menjadi kelebihan internet dibanding peneliti, menggambarkan kebaruan dari riset.
media lainnya seperti buku atau buletin. Na- Untuk mendapatkan data, tim peneliti PSBPS
mun, di sisi lain, kemudahan ini juga digunakan menggunakan beberapa metode: Survei digital
oleh kelompok-kelompok militan dalam gerakan terhadap 14 situs organisasi Islam, web-mining
teroris mereka.1 Di Indonesia, fenomena men- terhadap akun-akun media sosial­(Facebook,
jamurnya konten hoaks2 ikut memperparah Instagram, dan Twitter) yang diidentifikasi
proses sosial seseorang semakin berpandangan memproduksi pesan-pesan radikal, wawancara
ekstrim. Hal ini mencerminkan kondisi sosial dengan 10 dari 14 redaksi laman organisasi
yang menghawatirkan: Media sosial menjadi ru- Islam, wawancara dengan 15 pengguna media
ang yang subur bagi pertumbuhan radikalisme sosial (masing-masing lima dari Facebook, In-
Islam. Fenomena inilah yang melatarbelakangi stagram, dan Twitter), serta Diskusi Kelompok
riset Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial Fokus (Focus Group Discussion—FGD) dengan
(PSBPS), Universitas Muhammadiyah Sura- pemangku kepentingan yang terdiri dari aka-
karta mengenai media sosial dan radikalisme. demisi, tokoh agama, pemerintah, pengusaha,
Penelitian ini merupakan kerja sama dengan organisasi masyarakat Islam, dan media.
Convey Indonesia,3 yang melibatkan delapan
peneliti dari Universitas Muhammadiyah Sura-
karta dan dijalankan selama empat bulan.

Kiri —
Jumlah Pengunjung
Laman Organisasi
Islam.

SUMBER FOTO: Tim Peneliti PSBPS UMS.

1. Untuk informasi lebih lanjut mengenai ini, lihat “How ISIS is spreading its message online”. Bisa diakses di: http://www.bbc.com/
news/world-middle-east-27912569
2. Hal ini terlihat dalam “Aduan Konten Hoax dan Radikalisme Meningkat Tajam di 2017”. Bisa diakses di: https://www.cnnindonesia.
com/teknologi/20170810151445-185-233765/aduan-konten-hoax-dan-radikalisme-meningkat-tajam-di-2017
3. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Convey Indonesia, lihat Tentang Convey di: https://conveyindonesia.com/tentang-convey.html

22 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


SUMBER FOTO: Dokumentasi Redaksi Buletin MMI.

Kenali Musuh di Medan


Tempur Dunia Daring
Ada tiga kategori laman yang berhubungan
dengan popularitas laman organisasi Islam:
Pertama, laman arus utama (mainstream) seperti­
NU Online dan Muhammadiyah; kedua, la-
man yang berafiliasi dengan organisasi Islam
kontemporer seperti Forum Umat Islam dan
Hidayatullah; ketiga, laman yang tidak berafi-
liasi pada organisasi Islam seperti Era Muslim
dan VOA Islam. Hasil riset menunjukan bahwa SUMBER FOTO: Laman resmi PSBPS UMS.
laman yang paling populer adalah yang tidak
berafiliasi (unaffiliated) dengan organisasi Islam,
yaitu Era Muslim, Portal Islam, dan diikuti oleh unaffiliated] itu lebih instan dan lebih mudah di- Atas—
laman arus utama seperti NU Online, Muslim baca, kalau misalnya kita searching internet gitu, Grafik Popularitas
Laman Organisasi
Moderat, dan Dewan Dakwah. website-website seperti itu malah lebih sering mun- Islam.
cul. Kita pernah membuat semacam simulasi gitu
Laman yang unaffiliated terlihat memiliki ten- misalnya kita search di Google doa mau makan Bawah—
densi dukungan terhadap isu radikalisme me- gitu misalnya, pasti yang muncul bukan website- PSBPS melan-
jutkan diseminasi
lalui beberapa kata kunci pada artikel-artikelnya: website dari organisasi mainstream. Artinya website riset di dunia maya
Mendirikan “khilafah,” “NKRI [Negara Kes- kontemporer dan unaffiliated itu bisa membawa melalui platform
atuan Republik Indonesia] Bersyariah,” dan konten mereka ke dalam rumah,” cerita Ali Yafi. organisasi.
“Bunuh Ahok”. Pasalnya, laman unaffiliated
inilah yang paling populer. Menurut Ali Yafi, Aksi menyebarkan konten bermuatan radi-
ini adalah sebuah peringatan bagi organisasi kalisme ini menurut PSBPS dilatarbelakangi
Islam arus utama untuk menjadi lebih terdepan oleh beberapa motivasi. Di antara motif ini
sebagai kontra-narasi. “Konten mereka [website adalah mengkritisi pemerintah, melawan berita

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 23


yang menurut mereka hoaks, dan sebagai ajang TPA [Tempat Penitipan Anak], TPA itu ngaji Al
dakwah­.Temuan ini menggambarkan fenomena Quran itu. Kami melihat bahwa mereka menjadi
di dunia maya, di mana pengguna media sosial sangat penting untuk menyebarkan pesan-pesan
menggunakan nama kelompok Islam dalam positif yang anti-radikal kayak begitu. Kemarin
menyebarkan pesan. Hal ini bahkan menuai kita sempat laksanakan itu di bulan Desember,”
kecaman Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI), ceritanya. Keberhasilan ini terus bersambung.
Ma’ruf Amin, yang menyadari maraknya penye- Tim PSBPS diundang oleh Kementerian Ko-
baran hoaks bermuatan radikalis dan bersem- munikasi dan Informasi (Kemenkominfo) untuk
bunyi di balik nama kelompok agama.4 memaparkan hasil riset: Pertanda bahwa riset
PSBPS penting bagi kebijakan yang mencegah
Meski studi ini berfokus pada konten laman dan radikalisasi di dunia daring. Perjalanan mem-
media sosial, Muhammad Ali Yafi tetap mera- bangun dunia daring yang lebih damai berlanjut.
sakan tantangan tersendiri. Hal ini terutama
dialami dalam menggali aktivitas pengguna di
dunia daring.Tidak sedikit informan yang bersi-
kap sangat tertutup untuk menjelaskan perilaku
di dunia daring dalam mengakses, membuat,
dan menyebarkan informasi. “Keterbatasnya
itu karena sensitivitas isu radikalisme, itu kami
melihat bahwa radikalisme violent extremism ini
sangat sensitif sehingga banyak narasumber atau
responden atau informan saat kita menggali data itu
menolak untuk memberikan keterangan,” ujarnya.
Namun demikian, tantangan ini dapat dihadapi
oleh tim dengan berbekal persiapan matang dan
pemahaman mendalam bagi seluruh peneliti;
baik peneliti utama maupun peneliti lokal di
lapangan. Hal ini di sisi lain menjadi keunggulan
dalam studi, di mana tim mengimbangi data
yang dihasilkan oleh perangkat lunak web min-
ing dengan keterlibatan sumber daya manusia
yang berkualitas.

Hasil riset ini menuai apresiasi dari Pemerintah


Kota Surakarta. “Pemkot menganggap bahwa
PSBPS dan pemkot ini bisa bersinergi untuk men-
getahui bagaimana cara yang dapat ditempuh oleh
para pelaku penyebar paham radikalisme untuk
membuat orang lain terpengaruh,” ujar Ali Yafi.
Dengan dukungan penuh Pemerintah Kota
Surakarta, PSBPS akan meneruskan manfaat
program dengan melakukan pelatihan literasi
media berdasarkan temuan riset. “Beberapa
waktu lalu kita lakukan di Klaten di Delanggu.
Itu kita mengadakan semacam literasi media dan
kita mengundang guru-guru agama atau guru

4. Untuk informasi lebih lanjut, lihat “Ketum MUI: Jangan Gunakan Nama “Muslim” untuk Sebar Hoax”. Bisa diakses di: https://nasional.
kompas.com/read/2018/02/28/13055981/ketum-mui-jangan-gunakan-nama-muslim-untuk-sebar-hoax

24 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


PENGUATAN KEBIJAKAN PEMBINA AN KESISWA AN
(OSIS) DALAM MEMPERKUAT KEBINEKA AN
DAN KEHIDUPAN INKLUSIF DI SEKOLAH
MENENGAH ATAS DAN MADRASAH ALIYAH

Merajut Kebinekaan
Melalui Pendidikan

RISET Maarif Institute (2011), Setara Kebinekaan dan Kehidupan Inklusif di isasi. “Di satu sisi bagaimana OSIS
Institute (2015), dan Wahid Founda- Sekolah Menengah Atas dan Madrasah bisa menumbuhkan kebinekaan dan
tion (2016) secara konsisten menun- Aliyah”. Sejak 2011, Maarif Institute di sisi lain bagaimana OSIS menjadi
jukkan bagaimana generasi muda telah melakukan kajian dan intervensi penghalau radikalisme,” ungkap Pipit
menjadi target penyebaran paham sosial berdasarkan riset yang berfokus Aidul Fitriyana, salah satu anggota
radikal melalui institusi pendidikan. pada aktualisasi nilai-nilai demokrasi, tim dalam studi. Ia menggambarkan
Temuan menunjukan fenomena ini Hak Asasi Manusia (HAM), dan ke- kebinekaan sebagai kondisi yang utuh
paling banyak terjadi di tingkat Seko- binekaan. Studi ini dilakukan selama di mana agama, adat istiadat, warisan
lah Menengah Atas (SMA) dan Ma- tiga bulan di enam Kota/Kabupaten, sejarah yang plural harus dihormati
drasah Aliyah (MA). Infiltrasi paham yakni Kota Padang (Sumatera Barat), dengan penuh toleransi. Konsep
radikal di sekolah tak terlepas dari Kabupaten Sukabumi, Kabupaten ini menjadi penting, karena Maarif
peran OSIS, misalnya melalui men- Cirebon (Jawa Barat), Kota Surakarta Institute percaya bahwa intoleransi
tor keagamaan yang berafiliasi pada (Jawa Tengah), Kabupaten Karan- dan radikalisme berkaitan erat. “Kata
organisasi radikal.1 gasem (Bali), dan Kota Pontianak Mogghadam kan terorisme itu berasal
(Kalimantan Barat). dari pemikiran yang sempit. Nah, pe-
Oleh karena itu, tahun ini Maarif mikiran yang sempit kami definisikan
Institute for Culture and Huma­nity Melalui studi kebijakan pembinaan sebagai intoleransi. Jadi dari intoler-
(Maarif Institute) bekerja sama dengan kesiswaan (OSIS), Maarif Institute ansi ke radikalisme yang ujungnya ke
Convey Indonesia2 dalam program ingin melihat bagaimana paham tero­r isme,” jelas Pipit. Di samping
“Penguatan Kebijakan Pembinaan Ke- kebinekaan berperan dalam kon- konsep kebinekaan, Maarif Institute
siswaan (OSIS) dalam Memperkuat testasi pengelolaan kegiatan organ- ingin melihat bagaimana sekolah dan

1. Untuk informasi lebih lanjut, lihat “Rohis, OSIS dan Isu Radikalisme” di: https://www.cnnindonesia.com/nasion-
al/20170723100656-20-229719/rohis-osis-dan-isu-radikalisme
2. Convey merupakan program yang bertujuan membangun perdamaian di Indonesia melalui serangkaian riset-survei, advokasi kebi-
jakan dan interaksi publik yang berbasis pada potensi pendidikan agama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Convey Indonesia,
lihat Tentang Convey di: https://conveyindonesia.com/tentang-convey.html

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 25


“ WI T H G UN S YO U C A N K IL L TER ROR ISTS,
WI T H ED UC AT I O N YO U C AN K IL L TER ROR ISM”
M A L A L A YO U S A F Z A I

Apa yang selama tahunan dilakukan oleh Maarif Institute


menunjukkan bahwa cara paling tahan lama memerangi kekerasan
atas nama agama adalah melalui pendidikan. Kebijakan yang
melawan terorisme yang paling permanen adalah pencegahan—
yang hanya dapat dilakukan melalui pemeliharaan demokrasi
sehari-hari. Inilah yang dilakukan Maarif Institute melalui Penguatan
Kebijakan Pembinaan Kesiswaan (Organisasi Siswa Intra Sekolah—
OSIS) untuk memperkuat kebinekaan dan kehidupan inklusif.

Grafik Sumber suda ada Peraturan tentang Pembi-


Pengaruh naan Kesiswaan yang menjadi pa-
Radikalisme pada
yung bagi OSIS untuk membangun
Siswa (Cirebon).
karakter siswa yang menghormati
persatuan dan kemajemukan. Hanya
saja, menurut­Pipit, terdapat peny-
empitan pandangan bahwa kegiatan
OSIS terbatas pada penguatan aspek
SUMBER: keagamaan.
Maarif Institute,
2018, hal. 248.
Maarif Institute dalam studi ini juga
melihat adanya beberapa praktik
terbaik dari sekolah-sekolah sebagai
kebijakan Pemerintah Pusat dan Dae- his). Alumni menjadi pihak yang rela- upaya membendung radikalisme.
rah memainkan peran penting dalam tif sulit dikendalikan, terutama karena Salah satu yang dicatat oleh Maarif
proses tersebut. adanya rasa percaya dan ikatan per- Institute adalah kegiatan Karnaval Ke-
saudaraan (silaturahmi) yang berusaha binekaan yang diinisiasi oleh OSIS
dijaga oleh sekolah. “Karena menurut di SMAN 1 Kabupaten Cirebon.
Membiasakan Berbeda sekolah alumni itu kan ibarat keluarga, Dalam kegiatan tersebut, para siswa
Berdasarkan hasil studi, Maarif In- tidak mungkin keluarga membawa ke wajib mengenakan pakaian pahla-
stitut menemukan bahwa paham ra- yang buruk-buruk,” tegas Pipit.­Be- wan nasional tertentu yang berasal
dikalisme di Sekolah Menengah Atas berapa kasus juga memperlihatkan dari agama, suku, budaya dan daerah
(SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) indoktrinasi yang dilakukan oleh yang berbeda. Kegiatan ini diharap-
masuk melalui tiga pintu: alumni, guru selama proses belajar menga­ kan dapat membangkitkan ingatan
guru, dan kebijakan sekolah. Pada be- jar. Semen­tara itu, menurut Studi berbagai pihak, bahwa Indonesia
berapa kasus, alumni yang merupakan Maarif Institute, terdapat tumpang merupakan hasil perjuangan tokoh-
anggota kelompok tertentu masuk ke tindih antara Kebijakan Pemerintah tokoh dari berbagai latar belakang.
sekolah melalui pembinaan organi­sasi Pusat, Pemerintah Daerah, dan Ke- Praktik-praktik yang telah dilakukan
ekstra-kurikuler Rohani Islam (Ro- bijakan Sekolah sendiri. Sebenarnya, OSIS dan sekolah untuk mencegah

26 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


SUMBER FOTO: http://islamic-center.or.id/pelajar-sma-di-padang-sukabumi- SUMBER FOTO: http://ekonomi.akurat.co/id-
dan-solo-dianggap-paling-rentan-terpapar-radikalisme/ 159021-read-belum-ada-kebijakan-lindungi-sekolah-
dari-paham-radikalisme

Para pelajar Sekolah Menengah Atas Diseminasi Hasil Penelitian yang


di Padang, Sukabumi, dan Solo paling Menemui Bahwa Belum Ada
mudah terhasut ideologi radikal, Kebijakan yang Melindungi Sekolah
menurut penelitian Maarif Institute. dari Paham Radikalisme.

radikalisasi memberi semangat bahwa kan siswa juga menjawabnya tidak segala bentuk perbedaan. Mereka harus
generasi berikutnya, khususnya OSIS bebas kan,” Pipit menjelaskan. Un- dibiasakan untuk berdebat. Guru di sini
dan sekolah, sesungguhnya memiliki tuk menga­tasinya, Maarif Institute juga harus mau berpikiran terbuka dan
peran strategis dalam membina ke- melibatkan orang-orang setempat. tidak bersikap diktator,” tutup Totok
binekaan. Hal ini membantu membangun Suprayitno, Kepala Badan Penelitian
rasa percaya para informan terha- dan Pengembangan, Kementerian
Sementara itu, memahami secara dap Maarif Institute­ dan riset yang Pendidikan dan Kebudayaan, setelah
mendalam peran OSIS, guru, dan tengah dijalankan. menyaksikan paparan riset.
kebijakan sekolah dalam pencegahan
radikalisme tentu bukan hal yang mu- Hasil studi ini telah dilanjutkan pada
dah. Dalam riset ini, Maarif Institute­ publik dan pemerintah melalui semi-
mengalami berbagai tantangan, salah nar diseminasi pada 26 Januari 2018
satunya sekolah yang tertutup dan lalu.3 Kementerian Pendidikan dan
hanya menjelaskan kondisi di perm­ Kebudayaan serta Kementerian Aga-
ukaan. Pada beberapa kesempatan ma telah mengapresiasi dan menga­
wawancara dengan siswa, pihak takan siap membantu sosialisasi hasil
sekolah bahkan turut mendampingi studi dan advokasi kebijakan.4 “Hal
para siswa. “Bahkan sampai [direkam ini diharapkan mampu menjadi bekal
dalam video]. Peneliti kami kan bilang untuk mencegah penyebaran paham
tidak perlu, (...) soalnya kalau begitu radikal. Siswa harus dibiasakan pada

3. Untuk informasi lebih lanjut, lihat “Rohis, OSIS dan Isu Radikalisme” di: https://www.cnnindonesia.com/nasion-
al/20170723100656-20-229719/rohis-osis-dan-isu-radikalisme
4. Kemendikbud dengan tim ahli pendidikan tengah menggodok teknis penerapan pendidikan karakter. Lihat: http://www.mediaindone-
sia.com/news/read/142648/sekolah-rentan-ancaman-radikalisme/2018-01-27

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 27


ASSESSMENT OF EXISTING ECONOMIC SKILLS
ORIENTED PROGRAMME FOR YOUTH
— PUSAT STUDI TIMUR TENGAH DAN
PERDAMAIAN GLOBAL (PSTPG) UIN

Bertumbuh, Berdaya
dan Berjuang Bersama

Minggu 28 Januari 2018, Tanjung Kodok Beach Resort,


Paciran, Lamongan, ramai dipenuhi pengunjung. Cuaca
cerah serta panas memberikan efek gerah. Tampak
75 orang pemuda, siswa, mahasiswa, beberapa orang
mantan napi teroris (napiter) dan mantan kombatan
berkumpul di ruang pertemuan untuk mengikuti
workshop penguatan skill ekonomi kaum muda melalui
pelatihan jurnalistik. Pelatihan ini dimaksudkan untuk
melatih kemampuan narasi kaum muda demi menjaga
perdamaian, mencegah radikalisme dan terorisme
sekaligus penambahan skill untuk modal kerja. Ali Fauzi
dari Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) mengungkapkan
bahwa perlu mengasah otak untuk kontranarasi dalam
persoalan ekstrimisme dan terorisme. Profesor Jamhari
Makruf dari PPIM yang turut hadir, mengungkapkan
harapan, agar ke depan, hidup para pemuda, mantan
napiter dan kombatan dapat memberikan manfaat
pada keluarga, lingkungan dan masyarakat.

28 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


LAMONGAN , sebuah kota kecil, berjarak seki- Asesmen di Lamongan dilakukan bekerja sama
tar 50 km arah barat laut Surabaya. Kota ini denganYLP. Ali menyatakan program ekonomi
populer dengan kulinernya mulai soto hingga di Lamongan tidak hanya dijalankan oleh BNPT
makanan laut, yang diperkenalkan diasporanya dan pemerintah pusat, namun pemerintah dae-
ke seluruh penjuru nusantara. Lamongan makin rah dan pengusaha lokal turut berperan kuat
terkenal ketika bom Bali meledak tahun 2002, dalam menerima dan melakukan pemberdayaan
dimana para pelaku merupakan kakak beradik, ekonomi kaum muda, termasuk mantan napiter
yaitu Ali Gufron dan Amrozi, asli dari Teng- dan mantan kombatan. Peran seluruh stake-
gulun, Solokuro, Lamongan. Mereka berasal holder dalam penguatan kaum muda sangat
dari keluarga pesantren Al Islam, yang memi- strategis, tidak saja bagi peningkatan skill mer-
liki afiliasi dengan Jemaah Islamiyah, sebuah eka, namun juga meningkatkan kepercayaan dan
organisasi garis keras, yang ditengarai bertujuan kemandirian kaum muda dalam hal ekonomi.
mendirikan negara kekalifahan Islam di Asia Dengan demikian keberlanjutan kaum muda
Tenggara. Al Islam adalah satu diantara lebih dalam kewirausahaan dan aktivitas ekonomi
dari tigapuluh pesantren yang dikelola oleh lainnya akan lebih terjamin.
JI. Menariknya, dari keluarga ini pula, ada Ali
Fauzi, mantan narapidana teroris (napiter) yang
memilih jalan berbeda. Dia mendirikanYLP dan
Paparan Temuan, dari Medan Hingga
menyatakan komitmennya untuk menanggu-
Nunukan
langi serta mencegah kaum muda terlibat dalam Seorang ibu di Medan gelisah. Anaknya, siswi
gerakan terorisme di Indonesia. Sayangnya, di setingkat SMA siap berangkat ke Suriah. Dia
lingkungan keluarganya sendiri, Ali Fauzi dan melakukan komunikasi dengan ISIS melalui
YLP belum dapat diterima sepenuhnya. via media sosial. Siswi ini melapor dan mohon
restu ibunya untuk melakukan jihad ke Suriah.
Pusat Studi Timur Tengah dan Perdamaian Ternyata ini bukan hanya satu kasus, banyak
Global (PSTPG) UIN Jakarta, dengan didu- orangtua yang ternyata mengalami masalah
kung PPIM dan UNDP melakukan program sama. “Hampir 40% anak SMA dan mahasiswa
asesmen pemberdayaan ekonomi pemuda. mengatakan bahwa radikalisme tidak masalah,
Kegiatan PSTPG meliputi ketiga hal yaitu bom bunuh diri diperbolehkan dalam Islam,
penelitian, diseminasi dan workshop. Program terlebih untuk target non muslim,” kata Badrus.
ini bermula dengan adanya ide bahwa perlu Ibu yang resah tadi kemudian mengajak putrin-
evaluasi pemberdayaan ekonomi kaum muda ya ke Pesantren Al Hidayah, Medan. Pesantren
terkait kebijakan kontrateroris. Ada lima wilayah ini didirikan oleh Ustad Khaerul Ghazali, man-
yang menjadi target PSTPG yaitu Nunukan, tan napiter yang mengalami perubahan setelah
Lamongan, Poso, Solo dan Medan. “Juli 2017 dipenjara. Dibantu BNPT, Chaerul kemudian
kami membuat desain penelitian, Agustus mulai mendirikan pesantren Al Hidayah, satu dari
ke lapangan. Kami melakukan wawancara ke sedikit pesantren yang kontra teroris dan mendi-
organisasi pemuda di daerah, para mantan napi- dik anak-anak usia dini. Pesantren ini menerima
ter, keluarga serta instansi seperti tentara, polisi anak-anak napiter usia SD dan SMP, dimana
dan sebagainya. Kami mendapatkan sekitar sebagian ayahnya meninggal atau dipenjara
100 responden,” kata Badrus Sholeh, Direktur terkait kasus terorisme. Anak-anak ini diajak
PSTPG UIN Jakarta. untuk melihat kembali konteks jihad Rasul,

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 29


diajarkan tentang Islam Damai serta diputus- Menurut Badrus, Konjen Indonesia di Sabah
kan dari mata rantai kemarahan dan keinginan tidak memiliki data valid terkait jumlah WNI
balas dendam. Kegiatan yang dilaksanakan oleh yang ada disana. Nunukan menjadi akses keluar
pesantren Al Hidayah ini cukup menarik, hanya masuk teroris ke Malaysia dan Filipina Selatan,
sayang belum didukung secara maksimal oleh bahkan jalur resmi melalui dermaga pun bisa
pemerintah daerah, menurut Badrus. dimasuki. Peristiwa Marawi yang kemudian
membuka kesadaran, bahwa perlu kerjasama
Persoalan di Nunukan, Kalimantan berbeda pemerintah dengan Malaysia dan Filipina ter-
lagi. Wilayah ini merupakan perbatasan dengan kait perbatasan. Pelaku terror Marawi yang
Sabah, Malaysia dan Philipina Selatan. Pemer- berjumlah 10 orang, dua diantaranya memiliki
intah belum mampu menyediakan kesempatan KTP Nunukan. Nunukan juga masih kekura­
bekerja secara lebih layak. Banyak pekerja illegal ngan ustad yang moderat untuk menyadarkan
dari Indonesia, anak-anak muda dan dewasa, tentang bahaya radikalisme dan ektrimisme
bekerja di perkebunan kelapa sawit Malaysia. yang mengintai disana.
Saat ini jalur keluar masuk Nunukan diperketat
oleh penjaga, sehingga warga Nunukan banyak
yang kehilangan alternatif mata pencaharian.
Memeluk, dan Bukan Menekuk
Nunukan kemudian jadi surga untuk bisnis Dapur Bistik adalah usaha kuliner yang men-
narkoba, merupakan jalur favorit penyelundu- coba mengadopsi menu luar seperti steak de­
pan shabu-shabu dari Philipina dan Malaysia. ngan bumbu citarasa lokal. Usaha ini awalnya
Penjara Nunukan 70% terisi napi kasus nar- dirintis di Semarang, lalu membuka cabang
koba. Badrus mencatat, ada lebih seribu orang di Solo, dengan Widodo sebagai Manager dan
dideportasi, tahun 2017 saja sudah 700 orang Nur Huda Ismail sebagai Owner. Para pemuda
yang dideportasi. Mereka yang dideportasi, termasuk mantan napiter diajak terlibat dalam
kemudian mendapatkan pelatihan atau reha- pengelolaan resto ini, namun sebagian mundur.
A lion’s bilitasi dari Depnakertrans. Namun tetap saja Tinggal Yusuf, mantan napiter yang masih ak-
work mereka kembali ke Malaysia, karena merasa tif bekerja disini. Selain usaha resto, juga ada
nyaman bekerja di perkebunan. Mereka juga rental mobil dan usaha laundry yang dikelola
hours tidak punya modal untuk membangun usaha istri Yusuf, masih dalam grup usaha yang sama.
atau kerja di Nunukan. Usaha ini juga melibatkan kaum muda dalam
are only pengembangan bisnisnya.
when he’s Di beberapa wilayah Nunukan, pulau Sebatik
misalnya, diselenggarakan pelatihan bela negara, “Pengusaha lokal dan tokoh-tokoh muda daerah
hungry; untuk menumbuhkan kesadaran sebagai bagian perlu mengajak mantan napiter untuk bekerja
once he’s wilayah Indonesia, karena dirasakan rasa nasi- di tempatnya. Hal ini akan menambah keper-
onalisme mereka tipis. Pemerintah masuk ke cayaan diri mereka dan merasa diterima sebagai
satisfied, sekolah-sekolah untuk mengajarkan nilai-nilai bagian dalam masyarakat,” kata Badrus. Se-
the Pancasila, melibatkan TNI dan Polri. Sayang- lain di Solo, pengusaha lokal Lamongan juga
nya mereka tidak fokus ke masalah ekonomi, menerima mantan napiter bekerja di tempat-
predator padahal ada potensi dikembangkan misalnya nya. Di Lamongan, mereka bekerja di usaha
pertanian untuk padi organik. Sektor pariwisata tambang kapur, bangunan hingga peternakan.
& prey dan pengelolaan rumput juga berpotensi untuk Hasan misalnya, baru berusia 30 tahun saat
live dikembangkan. Kebijakan Jokowi untuk mem- keluar penjara tahun 2016 karena kasus jual beli
bangun dari mulai perbatasan sebenarnya sangat senjata terkait JI. Dia diajak kelompok teroris
peacefully membantu. Terlebih adanya tol laut, komoditi untuk kembali. Hasan meyakini, bahwa dia
together. mulai mudah masuk. Sebelumnya penduduk tidak mau kembali terlibat kekerasan dan terror
Nunukan sangat tergantung pasokan dari Ma- karena merasa telah diterima masyarakat. Hasan
laysia, untuk konsumsi sehari-hari seperti sabun belajar di YLP dan mendapatkan modal 5 juta
dan lain-lain. Adanya tol laut membantu sektor rupiah untuk usaha makanan yang dikerjakan
ekonomi untuk mulai tumbuh. oleh istrinya. Sayangnya modalnya kemudian

30 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


habis untuk berbagai keperluan lain. Saat ini juga menjadi movie maker, berhasil menjadi Kiri­—
Hasan bekerja di sektor bangunan. ”Selain corong dan model bagi para pemuda dan man- Kegiatan
di Poso
menerima bekerja, para mantan napiter juga tan kombatan lainnya. Iin adalah contoh bahwa
perlu dibantu peningkatan skill dan leadership pemerintah tidak harus keluar uang banyak,
supaya mereka akhirnya bisa mandiri” kata agar mantan napiter meninggalkan kekerasan Kanan—
Badrus menegaskan. masa lalu ke hidup baru yang lebih bermanfaat Kegiatan
di Solo.
dan diterima masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan dari 1.400 teroris
yang ditahan, sekitar 800 diantaranya sudah PSTPG juga menggelar berbagai pelatihan,
lepas dari penjara. Sebagian melepaskan diri seminar dan workshop, dengan mengajak para
dari lingkaran pelaku terorisme dengan dana tokoh muda dan menggandeng para mantan
bantuan pemerintah. Di Poso, Lamongan dan teroris berbicara dengan tokoh masyarakat,
Medan, para napiter tidak memiliki masalah kampus dan pemda. Widodo, dari Dapur
diberikan modal kecil. Mereka lebih membu- Bistik, misalnya. Ustad Chaerul Hujali, dari
tuhkan stakeholder lokal sebagai pendamping. Medan menjadi pembicara di UIN Sumut dan
Misalnya diberikan kesempatan magang ber- mengajak para mahasiswa untuk mengunjungi
sama kaum muda lainnya dan para pedagang Al Hidayah. PSTPG juga menyelenggarakan
lokal. Pemerintah bisa membantu sebagai jem- workshop di pesantren Ngruki, untuk menga-
batan, mengingat ada resistensi dari para peda- rahkan mereka agar menjadi pesantren yang
gang, yang takut diasosiasikan dengan teroris. lebih terbuka. “Ekonomi dapat mengubah para
Sayang­nya BNPT tidak melakukan monitoring pemuda untuk lebih fokus pada hidupnya, juga
bersama dengan pemerintah daerah. Kehadi- membantu melupakan pengalaman masa lalu
ran negara penting untuk membuat kelompok pelaku radikalisme agar dapat lebih berinte­g ritas
teroris berubah dan memastikan usaha mandiri dalam masyarakat,” kata Badrus. Sinergi berb-
mereka dapat terus berjalan dan bertahan. agai pihak diperlukan agar bisa tahu dan sal-
ing memahami pemberdayaan ekonomi yang
Iin Broer, mantan Kombatan Poso telah berubah efektif untuk strategi jangka pendek dan jangka
total. Bersama para pemuda, kawan-kawannya panjang. Sebagaimana yang dikatakan Chuck
dari lintas agama, Iin bergabung dalam Rumah Jones (1912-2002), film maker dari USA: A
Katu. Komunitas ini berhasil menggelar Festi- lion’s work hours are only when he’s hungry; once
val Rumah Katu tanggal 19-20 Agustus 2016, he’s satisfied, the predator and prey live peacefully
yang menampilkan kebudayaan Poso melalui together.
puisi, tarian, musik, pameran foto serta hasil
seni lainnya. Festival ini berhasil menyakinkan Ciputat, Februari 2018
publik bahwa Poso telah aman dikunjungi, paska
konflik komunal tahun 1998-2002 dan terror
kelompok jihadis Santoso. Iin yang saat ini

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 31


ASESMEN PROGRAM PEMBERDAYA AN EKONOMI DI
DAERAH PERBATASAN TERPENGARUHI OLEH TERORISME

Menangkal Radikalisme dengan


Kesejahteraan Ekonomi

“ In the middle of difficulty lies opportunity”


ALBERT EINSTEIN

Delmus Puneri Salim, koordinator program Pemberdayaan Sosial Ekonomi dan


Pemberantasan Radikalisme di Daerah Perbatasan percaya bahwa penurunan
tingkat radikalisme hanya dapat dilakukan secara efektif ketika program-
program kesejahteraan dirasakan masyarakat luas. Jika seseorang percaya
dirinya memiliki kesempatan meningkatkan derajat dan martabat dirinya, Ia
tidak mudah terindoktrinasi. Delmus juga percaya bahwa program yang jangka
panjang harus mampu menghubungkan antara sumber daya setempat yang
dapat diakses orang banyak, dengan tanggung jawab sosial perusahaan.

DAERAH perbatasan di Indonesia adalah lokasi yang dayaan ekonomi yang berfokus pada wilayah perbatasan,
rawan bagi penyebaran radikalisme.1 Hal ini tidak terlepas Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
dari konteks sejarah terkait konflik sosial dan politik, (LP2M), IAIN, Manado melihat kurangnya basis riset
seperti Kalimantan Barat yang rentan sebagai pintu ma- atau data pada program ini—sehingga tidak tepat sasa-
suk radikalisme akibat konflik di Marawi, Filipina.2 Tak ran. Untuk itulah, LP2M bekerja sama dengan Convey
hanya itu, daerah perbatasan menjadi semakin rawan Indonesia4 dalam Evaluasi Program Pemberdayaan Sosial
ketika kondisi ekonominya berada di garis kemiskinan.3 Ekonomi dan Pemberantasan Radikalisme di Daerah
Meskipun banyak lembaga menjalankan program pember- Perbatasan.

1. Untuk lebih banyak informasi mengenai lima daerah sasaran penelitian soal radikalisme di Indonesia, lihat: http://www.nu.or.id/post/
read/84450/ini-lima-daerah-sasaran-penelitian-soal-radikalisme-di-indonesia
2. Untuk konteks sosial politik kawasan perbatasan Kalimantan Barat dan penyebaran terorisme, lihat: http://news.metrotvnews.com/
read/2017/09/05/754188/bnpt-memperketat-pengawasan-di-wilayah-perbatasan-kalbar
3. Profil Kemiskinan di Indonesia dapat diakses di: https://www.bps.go.id/pressrelease/2017/01/03/1378/profil-kemiskinan-di-indone-
sia-september-2016.html
4. Convey merupakan program yang bertujuan membangun perdamaian di Indonesia melalui serangkaian riset-survei, advokasi kebi-
jakan dan interaksi publik yang berbasis pada potensi pendidikan agama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Convey Indonesia,
lihat Tentang Convey di: https://conveyindonesia.com/tentang-convey.html

32 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


Berada di bawah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ma-
nado, LP2M melakukan riset dan pengabdian masyarakat
bagi pengajar dan mahasiswa, salah satunya dalam isu
agama dan radikalisme. Sebagai Perguruan Tinggi Islam
Negeri, IAIN bertugas menjalankan pendidikan penelitian
dan pengabdian masyarakat terutama yang memastikan
agama di Indonesia menunjang kehidupan bermasyarakat.
Delmus Puneri Salim, koordinator program ini, telah
terlibat dalam berbagai riset mengenai isu ini.

Secara garis besar, terdapat dua rangkaian program. Per-


tama adalah evaluasi yang bertujuan menilai bagaimana SUMBER FOTO: https://detotabuan.com
program pemberdayaan ekonomi ini telah dijalankan
dan mengidentifikasi hambatan program. Yang kedua
adalah pengembangan praktik terbaik dari program
pemberdayaan ekonomi pada wilayah studi. Berbagai
kegiatan pengabdian masyarakat yang dijalankan LP2M
menekankan pada pemberdayaan masyarakat melalui
membuka lapangan pekerjaan.5 Hal ini sejalan dengan
berbagai temuan sebelumnya yang membuktikan bahwa
salah satu pemicu gerakan terorisme adalah ketimpangan
sosial dan ekonomi.6

Tiga daerah perbatasan yang dianggap rentan menjadi


perhatian: Sangihe, Nunukan, dan Batam. “Nunukan SUMBER FOTO: https://daerah.sindonews.com/read/824850/25/senja-
merupakan daerah alternatif juga yang digunakan dari ta-api-ilegal-asal-filipina-beredar-di-manado-1389193474

Filipina termasuk dari Malaysia yang menggunakan dae-


rah Nunukan sebagai jalur lalu lintas aktivitas kelompok- Atas­—
kelompok radikal dari Indonesia dan ke Malaysia ataupun Kampus IAIN Manado.
ke Filipina,” tambah Delmus. Selain itu, jalur perbatasan
Sangihe pernah digunakan untuk menyelundupkan sen- Bawah­—
jata dari dan ke Filipina dan penangkapan para pelaku Polisi menunjukkan senjata ilegal
asal Filipina yang diselundupkan
gerakan radikalisme di Batam pada 2017. Di titik-titik
melalui Manado.
rawan inilah program pemberdayaan dilakukan.

Praktik Terbaik: Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Kepulauan Nunukan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Lokal Provinsi Kalimantan Utara, dan the Indonesian Muslim
Evaluasi dilakukan LP2M terhadap program-program Crisis Center (IMC2). Melalui Diskusi Kelompok Fokus
pemberdayaan ekonomi yang dilaksanakan oleh, di anta- (Focus Group Discussion—FGD) dan wawancara den-
ranya, Gerakan Bakti Negeri (GBN) Kabupaten Nunukan, gan pemangku kepentingan di tiga wilayah perbatasan,
Majlis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Kabupaten LP2M melihat adanya permasalahan pada pendekatan

5. Untuk informasi lebih lanjut mengenai contoh kegiatan pengabdian masyarakat LP2M, lihat: http://www.sastalpost.com/berita-bupa-
ti-dana-add-2018-proritaskan-program-yang-dibutuhkan-masyarakat.html
6. Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati melihat kemiskinan dan kesenjangan sosial sebagai pemicu gerakan
radikal. Untuk informasi lebih lanjut lihat: http://www.beritasatu.com/politik/339477-kemiskinan-dan-kesenjangan-sosial-pemicu-
utama-radikalisme.html

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 33


program, keberlanjutan pemberdayaan ekonomi, serta
tidak terintegrasinya kegiatan dengan pemberantasan
radikalisme. Menurut LP2M, program pemberdayaan
ekonomi yang baik harus mampu memfasilitasi masyarakat
luas. Namun, banyak program sering kali bersifat politis
dengan hanya menyasar kelompok tertentu yang dianggap
dapat menguntungkan pelaksana program. Karenanya,
LP2M mendorong adanya basis riset yang kuat sebelum
pelaksanaan program, di mana sasaran program dan
kualifikasi terencana dan dapat diawasi publik.

Merespon permasalahan yang ada dalam program pem-


berdayaan ekonomi, LP2M mengembangkan praktik
terbaik (best practice) dari program yang telah dilak- SUMBER FOTO: http://kaltara.prokal.co/read/news/6329-faktor-lokal-
sanakan di Nunukan, Sangihe, dan Batam. Di daerah harga-rumput-laut-kembali-turun.html

Nunukan, LP2M memilih praktik budidaya rumput laut


sebagai model pemberdayaan ekonomi yang baik karena
dapat menjangkau banyak masyarakat dengan meman- Atas—
faatkan sumber daya alam setempat. “Budidaya rumput Petani rumput laut di Nunukan.
laut kita anggap terbaik karena indikator pertamanya dia
menjangkau banyak masyarakat. Hampir semua masyarakat
[di sana] bisa menggunakan laut untuk budi daya rumput
laut,” ujar Delmus. Meski demikian, Delmus mencatat mendapatkan Sertifikasi Halal untuk memudahkan mereka
bahwa potensi yang ada tetap perlu diikuti dengan ban- memasarkan usaha makanan mereka,” tambah Delmus.
tuan ketersediaan modal, sekaligus keterlibatan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). “Jadi saya contohkan, di Selama evaluasi berjalan, LP2M telah menghubungkan
Nunukan itu salah satu pelaku usaha yang kemudian bisa masyarakat di tiga wilayah perbatasan untuk berdialog
berkembang baik itu mereka mendapatkan modal 500 juta dengan Pemerintah Daerah dan Pelaksana Program.
dari BI [Bank Indonesia] sebagai bagian dari corporate social Interaksi bahkan masih berlanjut melalui komunikasi
responsibility dari BI lalu mereka fasilitasi itu”. kelompok via Whatsapp meskipun program telah sele-
sai. Keberlanjutan komunikasi ini merupakan langkah
Selain itu, LP2M juga menemukan praktik terbaik pem- kecil yang penting bagi pemangku kepentingan program
berdayaan ekonomi dalam bentuk lokakarya penguatan pemberdayaan ekonomi. Bagi Delmus, apa yang telah
ekonomi lokal di wilayah Sangihe. Hal ini dinilai LP2M dilakukan LP2M dan Convey Indonesia telah mem-
sangat penting, mengingat pengusaha lokal di daerah buka pengetahuan serta menambah kapasitas peserta
perbatasan sering kali menghadapi kendala pemasaran program dalam mengembangkan usaha mereka. LP2M
dan alat transportasi. Misalnya, dalam pemasaran sebuah kini tengah mencetak buku rekomendasi berdasarkan
produk, dibutuhkan perizinan yang kompleks dari Dinas data lapangan yang diharapkan dapat menjadi panduan
Kesehatan dan Sertifikasi Halal. Karenanya, bimbingan bagi Pelaksana Program. Selanjutnya, satu tugas yang
dan pengetahuan mengenai hal ini perlu diberikan di menanti adalah menginisasi pemberdayaan ekonomi di
samping pelatihan kewirausahaan. LP2M misalnya mem- daerah perbatasan yang terintegrasi dengan penangkalan
berikan bantuan nyata terkait perizinan dan Sertifikasi radikalisme. “Kita berharap mereka [pelaksana program]
Halal yang dapat mempermudah pemasaran produk. sadar betul bahwa mereka itu punya peran yang lebih luas
“Salah satu yang kita bantu dalam usaha pemasaran mereka dari hanya pelaksana program, tapi mereka punya peran
adalah dengan memfasilitasi pengurusan Sertifikasi Halal dalam bagaimana sebenarnya bisa pelaksanaan program
untuk beberapa produk makanan; tujuh di Batam, di Sangihe [pemberdayaan ekonomi] itu memengaruhi [penurunan]
ada lima, dan di Nunukan juga ada lima. Jadi mereka sudah kegiatan radikal,” ujar Delmus.

34 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


ASESMEN PROGRAM DERADIKALISASI DI
LEMBAGA PERMASYARAKATAN:

Psikologi Terapan:
Mengawal dan Menjaga
Efektivitas Program
Deradikalisasi di Penjara

“ T H E C LA R I T Y Dalam resolusi konflik, hal paling sulit


O F P E R C E PT I O N dilakukan adalah berdamai dengan masa
M A KE S R E A LI TY lalu. Melalui alat ukur yang objektif, tidak
LO O K A S I T I S ” memihak orang tertentu, perbaikan
gradual bisa dicapai. Seorang Staf
TO B A B E TA Lembaga Pemasyarakatan di Semarang
mengatakan bahwa Pelatihan Manajemen
Konflik (Conflict Management Training—
CMT) meninggalkan kesan positif di
antara para narapidana teroris (napiter)
karena mereka bisa mengeksplorasi
program dan menggunakan modulnya
untuk diaplikasikan di luar lembaga
pemasyarakatan. Di sinilah letak
pentingnya pengukuran imparsial
bagi mereka yang ingin memaafkan
kekerasan di masa lalu mereka.

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 35


B A N YA K permasalahan sosial tan narapidana terorisme (napiter) Semarang, Cipinang, dan Cibinong.
dipicu oleh pola pikir dan perilaku dan mantan anggota kelompok Islam Keseluruhan program berjalan se-
manusia yang destruktif terhadap militan lainnya. Berbekal pengala- lama enam bulan, dimulai dari Mei
kehidupan bermasyarakat.Dalam man tersebut, DASPR bekerja sama 2017 hingga Januari 2018. Keem-
20 tahun terakhir di seluruh dunia de­ngan Convey Indonesia2 dalam pat lembaga pemasyarakatan dan
dan khususnya Indonesia, salah satu program Assessment and Best Practice wilayah ini dipilih karena jumlah se-
permasalahan kognitif dan perilaku Support untuk program deradikalisasi baran penempatan narapidana ter-
manusia yang paling destruktif adalah (Asesmen Deradikalisasi) di Lembaga orisme terbanyak berdasarkan data
terorisme, atau serangan-serangan Pemasyarakatan (Lapas). Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
terkoordinasi untuk menimbulkan (Ditjenpas)4 dan juga hasil observasi
rasa takut di masyarakat. Dalam hal Pogram ini adalah langkah yang DASPR. Beberapa lembaga yang ter-
ini, peran psikologi terapan­yang dilakukan untuk menetralisasi pa- libat dalam asesmen ini antara lain
berfungsi mengaplikasikan metode ham-paham radikal melalui pendeka- lembaga masyarakat sipil Search for
psikologi untuk mengatasi perma- tan inter­disipliner; seperti hukum, Common Ground (SFCG), Yayasan
salahan manusia sangat strategis. The psikologi, agama, ekonomi, pendi- Prasasti Perdamaian (YPP), Center for
Division for Applied Social Psycho­logy dikan, dan kemanusiaan.3 Berkaitan Detention Studies (CDS), dan United
Research (DASPR), Universitas In- dengan hal tersebut, program Ases- Nation Inter-regional Crime Justice Re-
donesia adalah lembaga penelitian men Deradikalisasi yang dilakukan search Institute (UNICRI).
psikologi terapan yang memiliki oleh DASPR merupakan pengukuran
komitmen memahami alasan men- terhadap efektivitas program deradi- Pengukuran derajat deradikalisasi sa­
dasar di balik munculnya masalah kalisasi yang diadakan di dalam lapas. ngat penting untuk melihat kondisi
sosial dan memperoleh penyelesaian “Yang kami ases itu adalah program, aktual di lapangan sebagai dasar pe-
masalah dengan cara damai.1 bukan lapas-lapasnya, bukan napiter- nyusunan kegiatan pendampi­ngan
napiternya. Jadi sebenarnya yang kami bagi narapidana dan/atau mantan
Sejak tahun 2005, DASPR secara ases itu adalah lembaga-lembaga yang narapidana te­r o­r isme. Menurut
konsisten mendalami isu-isu de- menyediakan program deradikalisasi penga­laman DASPR, pengukuran
radikalisasi, atau upaya mencegah dalam lapas,” jelas Faisal Magrie, derajat deradikalisasi yang telah di-
terorisme khususnya melalui non- Koordinator Program DASPR. Skala laksanakan Pemerintah atau lembaga
kekerasan. Isu ini telah menjadi per- pengukuran yang objektif adalah ba- lainnya seringkali tidak presisi. Hal ini
hatian Pemerintah Indonesia dan gian dari pendekatan multidisipliner memiliki dampak yang serius, di an-
banyak lembaga masyarakat lain- untuk memastikan bahwa LAPAS taranya tidak tercapainya perubahan
nya sejak adanya Undang-Undang menjalankan deradikalisasi dengan perilaku yang merupakan tujuan dari
Pemberantasan Tindak Teroris­me No. tepat sasaran, dan bukan malah lembaga pemasya­rakatan, atau bah-
15/2003. Berfokus pada isu terorisme memperparah proses integrasi ke kan peluang kembalinya para mantan
dan deradikalisasi selama lebih dari masyarakat. narapidana ke dalam lingkaran teroris.
satu dekade, DASPR telah terlibat
dalam perencanaan dan implementasi Dalam program ini, DASPR melaku- Dalam pengukuran dan evaluasi­nya,
program intervensi bagi mantan nara- kan pengukuran pada lembaga-lem- DASPR menemukan pentingnya
pidana. Selama tujuh tahun terakhir baga yang menerapkan deradikalisasi memperluas cakupan target program.
pula, DASPR melakukan program dalam lembaga pemasyarakatan di Kegiatan deradikalisasi selama ini
intervensi bagi kurang lebih 150 man- empat wilayah: Nusa Kambangan, hanya berfokus pada narapidana ter-

1. Tujuan The Division for Applied Social Psychology Research (DASPR), Universitas Indonesia dapat dilihat di: http://dasprui.com/
visimisi.html
2. Convey merupakan program yang bertujuan membangun perdamaian di Indonesia melalui serangkaian riset-survei, advokasi kebi-
jakan dan interaksi publik yang berbasis pada potensi pendidikan agama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Convey Indonesia,
lihat Tentang Convey. Dapat diakses di: https://conveyindonesia.com/tentang-convey.html
3. Lebih lanjut mengenai Program Deradikalisasi menurut Kementerian Hukum dan HAM, lihat: http://www.balitbangham.go.id/detail-
post/program-deradikalisasi-sebagai-upaya-pencegahan-terjadinya-tindakan-terorisme-di-indonesia
4. Data Ditjenpas menunjukkan keempat lembaga pemasyarakatan memiliki sebaran jumlah narapidana terorisme terbanyak. Lihat:
http://smslap.ditjenpas.go.id/

36 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


orisme. Padahal, petugas lembaga “ dijalankan oleh lembaga-lembaga di
pemasyarakatan atau yang biasa empat wilayah studi, DASPR memilih
disebut sebagai Pamong merupakan Para narapidana program yang dianggap paling baik.
pihak yang setiap hari berhadapan
dan berinteraksi dengan narapidana umum yang Program tersebut adalah Pelatihan
Manajemen Konflik dan Pelatihan
tero­risme sehingga perlu banyak
dilibatkan dalam program deradi-
tadinya kasus Manajemen Kehidupan (Conflict
Management Training dan Life Mana­
kalisasi. “Jadi sebenar­nya target pem-
berdayaan harusnya ke mereka dulu,
narkoba, kasus gement Training—CMT-LMT) yang
diselenggarakan oleh SFCG. Program
mereka diberikan pengayaan harusnya pencurian, mereka ini dianggap sangat baik karena dua
baik dari BNPT [Badan Nasional Pe­ hal: Pertama, bersifat inklusif atau
nanggulangan Terorisme] atau ya pe- berubah jadi dapat diikuti oleh narapidana di luar
nyelenggaran layanan program swasta, kasus terorisme; dan yang kedua,
LSM [Lembaga Swadaya Masyarakat], radikal karena program ini bermuatan pelatihan
dan sebagainya. Itu yang menarik,” jelas manajemen konflik dan manajemen
Faisal. terpapar dengan kehidupan. Keduanya sangat berguna

Keterlibatan pihak lain di luar narapi- narapidana dalam pembinaan narapidana dalam
lembaga pemasyarakatan maupun
dana te­rorisme juga menjadi semakin
penting, terutama karena ada risiko
terorisme dalam proses reintegrasi sosial saat
kembali di tengah masyarakat nanti.
penyebaran paham radikal terhadap
narapidana lain yang tinggal di lem-
” Program CMT-LMT ini mendapat
baga pemasyarakatan. “Kami melihat antusiasme tinggi dari Direktorat
langsung para narapidana umum yang tersebut dianggap tidak memberikan Jenderal Pemasyarakatan, Kemen-
tadinya kasus narkoba, kasus pencurian, pengaruh berarti dalam perubahan terian Hukum dan HAM Repu­blik
mereka berubah jadi radikal karena pola pikir narapidana terorisme. Indonesia­ (Ditjenpas) dan para
terpapar dengan narapidana terorisme. Sederhananya, paham satu tidak peserta pelatihan. “Ternyata banyak
Yang tadinya merasa berdosa, merasa in- cukup hanya dilawan dengan pa- permintaan dari lapas-lapas terutama
gin menebus kesalahan seperti itu mereka ham lain. Menurut Faisal, program yang dibawah Ditjenpas juga ada per-
belajar agama tapi belajar agamanya deradikalisasi harus lebih berfokus mintaan ke­giatan CMT-LMT tadi itu di
sama narapidana terorisme,” lanjut pada pengembangan kapasitas, banyak lapas karena sangat diperlukan
Faisal. seperti mengajarkan keterampilan- dan bagus kegiatannya,” kata Faisal.
keterampilan sosial yang membantu Menurut Faisal, kegiatan yang inklusif
mantan narapidana teroris bertahan dan melibatkan berbagai pihak men-
Pamong Sebagai Aktor hidup di masyarakat nantinya. Berkai- ciptakan interaksi dan menarik dan
Deradikalisasi tan dengan hal tersebut, DASPR juga konstruktif. “Jadi lima hari full ini
Selanjutnya, DASPR menemukan menjalankan program Best Practice sangat menarik bagi narapidana umum
bahwa program deradikalisasi sela- Support, untuk memastikan adanya dan juga narapidana terorisme sehingga
ma ini banyak terfokus pada edukasi dukungan bagi praktik-praktik yang mereka juga berbaur, saling melakukan
ulang mengenai ideologi negara, khu- berhasil dan cocok bagi narapidana games bareng-bareng. Ujung-ujungnya
susnya wawasan kebangsaan. Fokus teroris. Dari berbagai program yang terjadi ekosistem yang menarik dan

5. Disampaikan oleh DASPR pada Kegiatan Diseminasi Hasil Studi, Kamis, 8 Februari 2018. Lihat: https://www.voaindonesia.com/a/
pemerintah-perlu-evaluasi-program-deradikalisasi-di-lapas-/4244745.html
6. Komisi III DPR memiliki wewenang dalam tiga ruang lingkup, yaitu Hukum, HAM, dan Keamanan. Lihat: http://www.dpr.go.id/akd/index/
id/Tentang-Komisi-III

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 37


Kanan —
DASPR melibatkan partisipasi
berbagai pihak: Napiter,
Pamong, dan Tenaga Ahli
dalam kegiatannya.

SUMBER FOTO: ditjenpas.go.id/program-deradikalisasi-dalam-lapas-perlu-dievaluasi/

juga ini tidak hanya ditujukan untuk pihak dalam menjaga keberlanjutan penyesuaian kebijakan dan pendeka-
narapidana, petugas lapas pun ikut program deradikalisasi. Untuk itu, tan program deradikalisasi yang lebih
serta sebagai peserta,” jelas Faisal. DASPR telah mengadakan disemi- berkelanjutan.
Keberhasilan ini menarik perhatian nasi hasil studi untuk publik pada 8
Ditjenpas untuk mereplikasi program Februari 2018 dan meneruskan data
CMT-LMT di lebih banyak lembaga temuan pada pemangku kepentin-
pemasyarakatan lainnya di Indonesia. gan. “Naskah kebijakan ini akan kami
tembus ke Ditjenpas, BNPP [Badan
Best Practice Support yang dilakukan Nasional Pengelola Perbatasan], dan
DASPR diharapkan dapat men- juga Komisi III DPR. Sehingga mereka
jadi contoh yang baik bagi lembaga bisa melakukan alterasi terhadap kira-
pemerintah dan lainnya dalam me- kira Undang-Undang terorisme ini perlu
nyusun program deradikalisasi yang ditambah pasal sekian, sekian, sekian
inklusif, partisipatif, dan berorien- yang tujuannya untuk penanganan
tasi pada pengembangan kapasitas napi dalam lapas,” tutup Faisal de­
sosial setelah narapidana kembali ngan jernih. DASPR secara stretegis
ke masyarakat. Terlepas dari hal itu, dan teratur terus menjalankan riset
Faisal juga menekankan perlunya terapan perubahan perilaku manu-
komitmen dan kolaborasi berbagai sia yang dapat jadi bukti valid bagi

38 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


ASESMEN PROGRAM PEMBERDAYA AN EKONOMI
MANTAN NARAPIDANA TERORIS DI INDONESIA

Memelihara Perdamaian:
Merangkul Mantan
Narapidana Teroris Melalui
Perekonomian Lokal
“True individual freedom cannot exist without economic
security and independence. People who are hungry and out
of a job are the stuff of which dictatorships are made”
F R A N K L I N D . R O O S E V E LT .

Pemerintah Kabupaten Poso hadir dalam


kebersamaan di Program Pelatihan Penguatan
Usaha Mantan Kombatan/Narapidana Teroris
(napiter) di Poso. Ketimpangan ekonomi
sosial adalah pemicu tumbuhnya terorisme
dan perekrutan kombatan, karena adanya
ketidakpuasan terhadap kondisi sosial ekonomi.
Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi di bumi
Sintuwu Maroso dirasa hanya bermanfaat jika
menyentuh semua lapisan masyarakat secara
merata. Program pemberdayaan ekonomi
bagi para mantan narapidana teroris di Poso
hanya akan berhasil jika perekonomian
lokal merangkul mereka kembali.

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 39


Tanpa keterampilan dan kesempatan kerja yang memadai, mantan narapidana sangat rentan kembali
pada jalur militan yang seringkali menawarkan alternatif untuk kehidupan yang lebih baik.

APA yang bisa membantu seorang gat rentan kembali pada jalur militan reka, apakah ini layak dibantu. Karena
mantan narapidana teroris (napiter) yang seringkali menawarkan alternatif mereka [eks-napiter] ini ada yang maju
dan kombatan belajar hidup damai untuk kehidupan yang lebih baik. Di secara ekonomi, ada yang tidak. Mereka
kembali di masyarakat? Rupanya, sisi lain, program pemberdayaan eko- bantu yang tidak maju secara ekonomi,
jawabannya adalah pekerjaan dan nomi yang telah ada, menurut Deputi tapi mereka tidak tahu soal radikalis-
pendapatan. Itulah yang dilaku- Direktur AIDA, Laode Arham, belum­ menya,” tutur Laode.
kan oleh Aliansi Indonesia Damai sepenuhnya menghubungkan ke-
(AIDA) dan the Indonesian Strategic mandirian mantan narpidana dengan Selain itu, pengukuran ini juga pent-
Policy Institute (ISPI) melalui pro- perekonomian lokal yang ada. Oleh ing untuk memahami kebutuhan para
gram pemberdayaan ekonomi bagi karena itu, AIDA dan ISPI, bekerja mantan narapidana. Selama ini, kegi­
mereka. Dalam proses kembalinya sama dengan Convey Indonesia, men- atan menurut Laode terlalu belum
para mantan narapidana teroris dan jalankan Evaluasi Program Pember- diikuti dengan pembinaan berkelan-
kombatan ke tengah masyarakat, salah dayaan Ekonomi Mantan Napiter dan jutan. Tidak semua mantan narapi-
satu tantangan utama yang mereka Kombatan.3 Program ini dijalankan dana memiliki minat dan bakat dalam
hadapi adalah persoalan ekonomi. di tiga daerah yang dianggap rawan bidang kewirausahaan. “Orang yang
terorisme dan ektremisme kekerasan tidak punya kemampuan berwirausaha,
Meski Pemerintah Indonesia dan (violent extremism), 4 yaitu Jabodeta- [harus] dikasih bantuan kewirausa-
berbagai lembaga masyarakat telah bek, Lamongan dan Poso. haan,” ujar Laode.
menjalankan program pemberdayaan
ekonomi, tak sedikit mantan narapi- Hasil evaluasi program menunju- Hasilnya, hanya 2% atau tujuh orang
dana yang masih kesulitan mencari kan bahwa proses pengukuran de- yang bisa mengubah bantuan tunai
kerja1. Memastikan bahwa mantan rajat radikalisme dan kemampuan khusus—berupa pemberian barang
narapidana teroris dan kombatan ekonomi pada tahap awal maupun (belanja modal)—menjadi modal eko-
mandiri secara ekonomi sangatlah tahap akhir program masih lemah. nomi yang produktif. Sehingga, pro-
penting. Pasalnya, kemiskinan dan Padahal, pengukuran ini diperlukan gram pemberdayaan ekonomi perlu
kesenjangan ekonomi merupakan untuk menentukan siapa target yang mempertimbangkan berbagai alter-
beberapa pemicu maraknya radika- paling tepat untuk menerima program natif minat dan keterampilan para
lisme di Indonesia.2 Tanpa keter- dan seperti apa pendekatan yang ha- penerima manfaat. Kegiataan apapun
ampilan dan kesempatan kerja yang rus digunakan. “Tantangannya adalah yang dijalankan mantan narapidana
memadai, mantan narapidana san- menentukan tingkat radikalisme me­ juga membutuhkan pembinaan lan-

1. Baru-baru ini, Harian Umum Kompas pun memberitakan bagaimana mantan napiter gagal mendaftar sebagai pekerja lepas di dunia
daring akibat stigma yang melekat pada dirinya. Cerita Mantan Teroris Gagal Kerja Ojek “Online” akibat Stigma.” Lihat: https://nasi-
onal.kompas.com/read/2017/06/03/16420351/cerita.mantan.teroris.gagal.kerja.ojek.online.akibat.stigma.
2. Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati melihat kemiskinan dan kesenjangan sosial sebagai pemicu gerakan
radikal. Untuk informasi lebih lanjut lihat: http://www.beritasatu.com/politik/339477-kemiskinan-dan-kesenjangan-sosial-pemicu-
utama-radikalisme.html
3. Convey merupakan program yang bertujuan membangun perdamaian di Indonesia melalui serangkaian riset-survei, advokasi kebi-
jakan dan interaksi publik yang berbasis pada potensi pendidikan agama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Convey Indonesia,
lihat Tentang Convey di: https://conveyindonesia.com/tentang-convey.html
4. Data dikumpulkan oleh Convey Indonesia.

40 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


Kanan —
Wakil Bupati Poso bersama
mantan napiter, kombatan,
serta perwakilan
AIDA dan ISPI dalam
kegiatan pelatihan pada
26 Januari 2018

SUMBER FOTO: Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kabupaten Poso

jutan. “Misalnya napiter seperti Mutar ada eks-napiter yang bekerja di bidang kegiatan ini telah berhasil mengini-
Chairi yang tinggal di Citayam, dia kan pariwisata, maka dia akan dibina oleh siasi interaksi yang bermanfaat antara
gagal dalam program pemberdayaan Dinas Pariwisata. Kalau misalnya di mantan narapidana teroris dengan
ekonomi. Tapi dia bisa sustain dirinya bidang kuliner, kaya warung kopi, apa, lembaga pemerintah, organisasi lokal,
sendiri dengan program pembinaan gitu, dia akan dibina oleh UMKM,” dan lembaga lainnya. Interaksi ini
anak TK [Taman Kanak-Kanak] dan ujar Laode. juga telah memberi perspektif baru
TPA [Tempat Penitipan Anak],” cerita pada para pemangku kepentingan
Laode.­Kegiatan pembinaan TK dan Lembaga pemerintah dan organ- untuk membuka lebih banyak jalan
TPA sendiri menjadi penting, teru- isasi lokal menurut AIDA dan ISPI dalam pemberdayaan ekonomi. Ke
tama mengingat kemungkinan ada memainkan peran yang signifikan depannya, AIDA dan ISPI berharap
unsur intoleransi dalam pengajaran tak hanya untuk memfasilitasi kes- pelibatan yang telah terbangun dapat
di TK.5 empatan kerja, tapi juga membantu terus berlanjut. Mereka percaya bah-
keberlanjutan pemberdayaan eko- wa hanya dengan kolaborasi berbagai
nomi. Misalnya, salah satu mantan pihak, upaya merangkul mantan nara-
Pemerintah Hadir Melalui narapidana teroris, Mochtar Chairi, pidana teroris dan kombatan dapat
Perekonomian Lokal menggeluti bidang dakwah dan ma- meninggalkan efek jangka panjang.
AIDA dan ISPI juga melakukan peli­ suk dalam komunitas da’i organisasi Menurut mereka, pemberdayaan eko-
batan lanjutan (serial engagement), Islam moderat Nadlatul Ulama dan nomi harus sensitif terhadap tran-
sebuah wadah untuk mempertemu- Muhammadiyah. “Bidang yang di- sisi mantan napiter ke masyarakat,
kan peserta program dengan lembaga geluti oleh dia, diintegrasikan dengan di mana para mereka tidak berjuang
pemerintah dan berbagai organisasi aktor-aktor lokal, pemerintah maupun sendirian dalam proses menuju ke-
lokal. Wadah ini membuat pelaksa- non-pemerintah. Nah, kita itu kemarin mandirian ekonomi. “Pemberdayaan
na program sadar mengenai situasi baru sampai di tahap awal, dari taha- ekonomi ini harus terintegrasi dengan
dan kebutuhan nyata di lapangan. pan itu untuk bagaimana mengintegra- program-program sosial pemerintah. Art-
Salah satu hasilnya, menurut Laode, sikan dia dengan aktor-aktor lokal itu,” inya mereka merasa pemerintah hadir
Pemerintah Daerah Poso sepakat un- cerita Laode. dalam hidup mereka,” tutup Laode.
tuk melakukan koordinasi dengan
Satuan Kinerja Daerah (SKD) dalam Evaluasi yang dilakukan AIDA dan
memfasilitasi kesempatan kerja bagi ISPI terhadap Program Pemberda­
mantan narapidana. “Misalnya kalau yaan Ekonomi menunjukkan bahwa

5. Riset PPIM UIN Syarif Hidayatullah mengenai Kurikulum TK pada tahun 2016 menemukan adanya unsur intoleransi pada buku teks.
Lihat: http://www.uinjkt.ac.id/id/riset-ppim-uin-jakarta-buku-ajar-pai-harus-jadi-bagian-politik-kebudayaan-nasional/

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 41


PROGRAM REINTEGRASI SOSIAL MANTAN NII
DAN DEPORTAN ISIS DI INDONESIA

Menyembuhkan Luka
Lama: Proses Penyatuan
Kembali Mantan Aktivis
NII, dan Deportan
ISIS ke Masyarakat
Seseorang rentan terhadap indoktrinasi paham-paham
kekerasan adalah ketika mereka terisolasi dari masyarakat.
Hal ini terlihat di antara para deportan ISIS berdasarkan
pengamatan Robi Sugara, Direktur Indonesian Muslim
Crisis Center (IMCC). Dalam hal ini, memahami alasan di
belakang seseorang terlibat gerakan kekerasan dan alasan
keluar sangat penting untuk memastikan proses penyatuan
kembali ke masyarakat berjalan baik, agar mereka tidak
masuk kembali dalam lingkaran kekerasan yang sama.

DI INDONESIA , lembaga pemerintah dan lain- nitas dan pemerintah daerah. IMCC menaruh
nya telah melaksanakan program reintegrasi perhatian pada permasalahan ini melalui riset
sosial—atau proses penyatuan kembali ke ma- reintegrasi sosial mantan aktivis organisasi pro-
syarakat—khususnya bagi mantan narapidana kekerasan dan teror di Indonesia, yakni Negara
terorisme dan kombatan1. Meski demikian, the Islam Indonesia (NII), dan Islamic State of
Indonesian Muslim Crisis Center (IMCC), Islam and Syria (ISIS). Selain itu, IMCC juga
seba­gai lembaga yang telah menggeluti per- melakukan riset pembanding terhadap mantan
masalahan kelompok militan selama tahunan, anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar)
melihat program yang telah ada belum dilaku- yang walaupun tidak pro-kekerasan namun
kan efektif. Studi dan pemetaan awal amat cenderung dianggap dan diperlakukan serupa
penting untuk meningkatkan keterlibatan komu- dengan dua kelompok lainnya.

1. Ketua SETARA Institute Hendardi menilai reintegrasi sosial mantan teroris adalah langkah tepat. Untuk informasi lebih lanjut lihat:
https://www.antaranews.com/berita/622668/hendardi-nilai-reintegrasi-sosial-mantan-teroris-langkah-tepat.

42 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


“For, although we merely know, but do not yet
understand, what we are fighting against, we know and
understand even less what we are fighting for”
HANNAH ARENDT

Kiri —
Mantan simpatisan ISIS
bertemu keluarganya
di Pusat Deradikalisasi
(Pusded) BNPT, Sentul.

SUMBER FOTO: BNPT

Riset ini dipimpin oleh Robi Sugara, Direktur Menebus Dosa atas Luka Mendalam
IMCC, yang juga telah terlibat pencegahan
radikalisme sejak tahun 2007. Robi terlibat Secara garis besar, bergabungnya anggota tiga
dalam proses intervensi terhadap pihak-pihak kelompok ini menunjukkan ada kesamaan
yang terkait dalam terorisme di Indonesia. Kali motivasi, yakni kekecewaan terhadap kondisi
ini, IMCC bekerja sama dengan Convey Indo- sosial dan ekonomi serta keinginan akan ke-
nesia2 menjalankan studi yang berfokus untuk hidupan yang sejahtera. Selain itu, perkenalan
menghasilkan basis data mantan anggota NII, pada kelompok-kelompok ini kepada ketiga
Gafatar, dan deportan ISIS di Indonesia, serta organisasi juga dimediasi oleh orang terdekat,
menghasilkan rekomendasi kebijakan atas ke- seperti keluarga dan teman yang mereka per-
giatan reintegrasi sosial yang didorong oleh caya. Dalam konteks keanggotaan NII, IMCC
pemerintah. menemukan bahwa proses bergabungnya ang-
gota pada dasarnya dipicu oleh doktrin menge­
Menurut Robi, untuk menyusun strategi yang nai konsep surga, hijrah (berpindah tempat),
tepat, diperlukan pemahaman menyeluruh negara Islam, mati syahid (berjuang di jalan
menge­nai proses bergabung dan keluarnya se- Allah), jihad (menegakkan agama), dan ban-
seorang pada sebuah kelompok. Untuk mem- tuan ekonomi di negara Islam. Hal tersebut
pelajari hal ini, IMCC mewawancarai 20 orang menarik bagi mereka karena memiliki penge-
mantan aktivis NII di Bandung dan Sidoarjo, 16 tahuan Islam yang terbatas dan juga berposisi
orang mantan anggota Gafatar di Tasikmalaya marjinal di masyarakat. Hal ini misalnya dapat
dan Bogor, serta 18 orang deportan dan returnee terlihat dari kisah salah satu mantan anggota
ISIS di Depok, Bogor, Purwakarta, Tegal, dan NII, seorang preman yang merasa mendapat
Majalengka. pencerahan dari konsep-konsep keislaman dan

2. Convey merupakan program yang bertujuan membangun perdamaian di Indonesia melalui serangkaian riset-survei, advokasi kebi-
jakan dan interaksi publik yang berbasis pada potensi pendidikan agama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Convey Indonesia,
lihat Tentang Convey di: https://conveyindonesia.com/tentang-convey.html

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 43


Kiri —
ingin segera menerapkannya untuk menebus Mereka mengalami kekecewaan ketika me-
Workshop
merancang dosanya. Sementara itu, dalam kasus Gafatar, nyadari ada gap antara harapan dengan realita.
program minat keanggotaan didasari pada kegiatan sosial, Pada kasus NII, tercatat sebanyak 70,000 orang
Research Policy janji kesejahteraan ekonomi, terutama untuk keluar dari NII karena sistem infaq (sumbangan
for Mentoring
Former NII, Gafatar mencapai ketahanan pangan. Bergabung de­ material sukarela) yang diberlakukan mewajib-
Members and ngan Gafatar adalah solusi bagi mereka untuk kan mereka memberikan uang setiap bulannya.
ISIS Deportees memperbaiki perekonomiannya.3 Menurut Robi, hal ini membuat mantan ang-
gota NII justru hidup dalam keadaan terpuruk.
Kanan — Pada kasus ISIS, para deportan dan returnee IMCC menekankan pentingnya memahami
Kegiatan umumnya mulai tertarik terhadap ISIS me- kekecewaan ini untuk menyusun program yang
diseminasi hasi
lalui muatan media sosial. Kampanye media menjawab keresahan yang mereka rasakan.
riset di Jakarta,
19 Februari 2018. sosial yang dijalankan ISIS sangat efektif men-
gundang ketertarikan publik terhadap konsep Untuk kasus Gafatar, pada dasarnya tidak ada
negara Islam, keadilan, dan kesejahteraan.4 responden yang menyatakan keluar dari ke-
Menurut Robi, para returnee ISIS dalam studi lompok. Kekecewaan mereka yang terbesar,
ini mengaku tergoda dengan kehidupan ideal justru kepada pihak pemerintah, yang ‘memu-
yang dipotret ISIS melalui media sosial. “Dia langkan paksa’ mereka. Rumahnya dibakar dan
[returnee ISIS] kan terprovokasi atau diradikalisasi para anggotanya mendapatkan persekusi dan
oleh social media [sosmed]. Nah, yang dia baca kekerasan dari masyarakat. Ironisnya, walau
di sosmed itu bahwa kalau kita hidup di bawah tuduhan makar yang dibebankan tidak terbukti,
naungan khilafah itu semua terjamin. Hidupnya tiga orang pimpinannya harus mendekam di
lebih indah, ibadah jadi lebih fokus, dan pasti penjara berdasar pasal penodaan agama.5
jaminannya masuk surga ketika hidup di sana.
(...) Kriminalitas kira-kira sedikit, terus negara Akhirnya berdasar temuan di lapangan, IMCC
itu mengasih subsidi ke kita. Itu. Ternyata pas ke memutuskan melaksanakan kegiatan re-entry
sana ngga sesuai realita,” cerita Robi. kepada deportan ISIS. Kegiatan ini dilakukan

3. Eks Anggota Gafatar Ingin Jadikan Kalimantan “Pilot Project” Ketahanan Pangan. Lihat: https://nasional.kompas.com/
read/2016/01/26/17440241/Eks.Anggota.Gafatar.Ingin.Jadikan.Kalimantan.Pilot.Project.Ketahanan.Pangan
4. Untuk informasi lanjutan mengenai kenapa ISIS begitu popular di media sosial, lihat: https://www.wired.com/2016/03/isis-winning-
social-media-war-heres-beat/
5. Memenjarakan Gafatar. Lihat: https://tirto.id/memenjarakan-gafatar-ckkq.

44 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


SUMBER FOTO: Dokumentasi putihhitam.com

di sebuah pesantren in Kota Depok dan diikuti terkecuali para mantan aktivis. Testimoni dari
oleh 20 orang, dan mendapat apresiasi dari seorang anak yang menjadi yatim saat ia dua
para peserta. Seorang returnee ISIS bernama tahun membangunkan kesadaran para hadirin
Nurshadrina yang berangkat pada saat usianya bahwa dampak gerakan terorisme bisa me-
baru 16 tahun merasa terbuka matanya setelah ninggalkan luka mendalam di generasi selan-
mengikuti kegiatan. “Yang bikin menarik itu jutnya. Namun, luka ini tidak hanya dialami
sebenarnya contoh di returnees. Mereka itu kan para korban kekerasan, para pelaku kekerasan
(...) kurang dapat perspektif. Kita ikutkan pro- sesungguhnya juga memiliki luka tersendiri,
gram di re-entry kan berinteraksi dengan banyak karena pada hakekatnya mereka adalah korban.
orang. Dia terkesan banget jadi sekarang kan dia Robi percaya bahwa keterlibatan pemerintah,
mulai bisnis kan jadi dia terkesan bahwa... Oh, khususnya BNPT, penting untuk memastikan
Indonesia itu indah. Oh, Indonesia itu ternyata luka ini bisa disembuhkan. Ia percaya bahwa
kaya,” papar Robi. memahami para mantan aktivis tersebut sangat
penting untuk memastikan langkah-langkah
Setelah riset ini rampung, IMCC memaparkan tepat untuk menyembuhkan luka-luka yang ada.
hasil temuan untuk publik melalui kegiatan dis-
eminasi pada 19 Februari 2018. Tak hanya hasil
riset yang menuai pujian, kegiatan dise­minasi
pun bermanfaat karena selain mengun­dang
mantan anggota organisasi dari NII, dan ISIS,
IMCC juga melibatkan orang yang terkena
dampak aksi kekerasan dari kelompok ini. Robi
menceritakan bagaimana pembacaan musika-
lisasi puisi yang dilakukan seorang anak yang
kehilangan ibunya akibat bom Kuningan tahun
2009 menggerakkan hati mereka yang hadir, tak

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 45


PROGRAM PENGUATAN PRAMUKA DAN KARANG
TARUNA DALAM MENANGKAL EKSTREMISME
KEKERASAN (REVITALISASI PRAMUKA DAN
KARANG TARUNA ) – PIEC PARAMADINA

Jiwa Muda Perisai Bangsa

Kami Pramuka Indonesia, manusia Pancasila


Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan
Agar jaya Indonesia…Indonesia
Tanah airku, kami jadi pandumu

LIDAH api bergerak, kayu terbakar berderak, bau asap terasa mendesak. Setiap orang yang per-
nah bergabung dalam Pramuka, jika mendengar hymne diatas, pasti akan terbayang keceriaan
Pramuka dan kehangatan api unggun. Diselingi jagung atau ubi bakar, setiap anggota akan
bercerita, tentang apa saja. Inilah yang juga yang dialami ketujuhpuluh anggota Pramuka yang
mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Paramadina Institute of Ethics and Civilization (PIEC).
Kegiatan ini mendapatkan dukungan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN
Jakarta serta United Nation Development Programme (UNDP).

Camp pertama untuk Pramuka diselenggarakan Resort Cansebu, Megamendung Bogor, tanggal
10-12 Nopember 2017. Adapun camp kedua dilaksanakan di Resort Karisma, Pandeglang pada
tanggal 24-26 Nopember 2017. Tujuhpuluh anggota Pramuka yang hadir dan menerima man-
faat dari pelatihan ini. Tujuan kegiatan ini adalah merevitalisasi gerakan pramuka, serta untuk
meningkatkan peran Pramuka dalam membangkitkan rasa nasionalisme dan anti-ekstremisme.
“Kami mengundang Pramuka melalui gugus depan, juga mengurus ijin sekolah dan dari orangtua.
Peserta sangat antusias, padahal biasanya acara Pramuka itu 5 hari dan acara ini cuma 3 hari.
Namun diskusi tentang keberagaman itu merupakan hal baru dalam Pramuka diangkat,” kata Aan
Rukmana, staf PIEC dan sekretaris program ini.

46 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


Judulnya camp namun acara sebagian besar kerasan terhadap yang berbeda. Setiap orang, apa
terselenggara di dalam ruangan. Kegiatannya pun suku dan agamanya, memiliki hak dan kewa-
indoor, karena musim penghujan, namun tetap jiban yang sama sebagai warga negara Indonesia.
ada outbound dan api unggun secara outdoor. Kami berharap setelah mengikuti camp ini, peserta
Selain materi dari narasumber yaitu memahami dapat menjadi duta untuk menyampaikan pesan-
Indonesia dalam keberagaman, agama yang pesan perdamaian dan sikap toleran terhadap
penuh kasih sayang dan sebagainya, juga ada yang berbeda”. Harapan tersebut sejalan tekad
pemutaran film serta diskusi. Aan menjelas- anggota Pramuka dari SMA Plus Al-Khairiyah
kan, isu Convey diangkat dalam sessi diskusi, Badamussalam, yang mengatakan, “Kami akan
peserta dibagi kelompok pro dan kontra. Satu mempertahankan sikap toleran kami dan peneri-
kelompok terdiri dari 10 orang, mereka diskusi, maan terhadap keberagaman”. Dasa Darma dan
didampingi tutor dari PIEC lalu presentasi. Trisatya Pramuka, adalah janji yang mengikat
Ada satu anak Pramuka usia 16 tahun, berpikir setiap anggota Pramuka untuk selalu berpikir
maju dan menurutnya, setiap anggota Pramuka dan bertindak dalam kerangka Indonesia.
harus berpikir dalam konteks kebangsaan, se-
hingga pemimpin non muslim itu diperboleh-
kan, karena sesuai UU yang berlaku.
Pemuda, Agen Perdamaian dan Cinta
Pramuka dan Karang Taruna adalah dua organ-
Beberapa peserta mengalami perjumpaan isasi remaja yang menjanjikan. Aan mengatakan
dengan kelompok yang berbeda agama untuk bahwa Pramuka dan Karangtaruna adalah or-
pertama kalinya dalam acara ini. Pengalaman ganisasi kepemudaan yang potensial, namun
baru ini, ternyata sangat berkesan bagi mereka. jarang disentuh, bahkan dari pemerintah. Pa-
Siswa dari SMK Yadika 10 Kosambi misalnya, dahal jika dikemas secara baik dan terarah,
menyatakan,”Kami sangat senang bisa diundang menurut Aan, kedua organisasi kepemudaan
ke dalam acara ini. Kita dapat teman baru dari ini bisa memberikan peran yang sangat positif,
sekolah dan agama lain. Teman-teman juga bisa termasuk peran untuk mencegah penyebaran
belajar saling menghargai”. Rekannya dari MA paham dan tindakan ekstremisme di kalangan
Daar Al-Ilmi juga mengatakan, “Sangat me- anak-anak muda.
nyenangkan, kami mendapatkan pengetahuan
mengenai agama yang lain. Senang dengan adanya Kegiatan yang diselenggarakan PIEC ini
kebersamaan”. Menurut Aan kembali, peserta mendapatkan sambutan yang baik dari ked-
di Pandeglang lebih heterogen, ada yang dari ua organisasi tersebut karena mereka jarang
sekolah Kristen, ada peserta yang beragama mendapatkan pelatihan sebagaimana PIEC
Buddha. Di Bogor mayoritas muslim, namun selenggarakan. Dr. Sunaryo, menegaskan bahwa
peserta Bogor lebih sering ada kegiatan atau revitalisasi kepemudaan di Pramuka dan Ka-
camping, sehingga lebih hidup dalam kegiatan rangtaruna itu penting. Kegiatan mereka selama
diskusi. Namun keduanya, baik di Bogor mau- ini dianggap kurang menarik. Karangtaruna
pun Pandeglang, peserta menampilkan drama- bahkan banyak yang sudah mati secara organ-
drama dengan tema menarik di akhir acara. isasi. Menurut Dr. Sunaryo, banyak anggapan
bahwa Pramuka adalah peninggalan jaman
Saat pembukaan, Dr. Sunaryo, Koordinator old. Meski sekarang Pramuka mulai banyak di-
acara ini mengatakan, “Indonesia terdiri atas hidupkan kembali, namun demikian anak muda
beragam suku dan agama. Sebab itu, untuk men- jaman now, lebih prefer bergabung organisasi
jaga persatuan bangsa, kita harus mengedepankan yang dianggap lebih keren, misalnya Paskibra.
sikap beragama yang toleran dalam menerima
perbedaan. Tidak boleh ada diskriminasi dan ke-

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 47


Kiri —
Judulnya camp namun acara
sebagian besar terselenggara
di dalam ruangan. Kegiatannya
indoor, karena musim
penghujan, namun tetap
ada outbound dan api
unggun secara outdoor.

Kegiatan diawali dengan assesment oleh tim Tanda Tanya untuk Karang Taruna
PIEC, kemudian diselenggarakan FGD untuk
membahas hasil assessment. “Tidak mungkin Suasana dalam ruang pertemuan di Resort Anyone
keduanya digabung.Tidak mungkin juga keduanya Pangrango, Salabintana, Sukabumi itu tampak
dibuat model berkemah. Pertimbangan usia (de- tegang dan memanas. Udara luar yang sejuk ti-
wasa dan remaja) serta karakter organisasi yang dak mampu menurunkan suhu yg panas. Empat who stops
beda akhirnya disepakati ada training terpisah. hari pertemuan sebelumnya cukup cair. Peserta
Karangtaruna memungkinkan orang bergabung telah akrab dengan panitia dan narasumber.
learning
hingga usia 35 tahun, sedangkan Pramuka berisi Materi hari terakhir tersebut memang cukup
anak-anak SMA,” kata Aan. FGD Pramuka sensitive. Tampak resistensi dari para peserta.
mengundang perwakilan Kemenag, Kemen- Salah seorang peserta melontarkan pertanyaan is old,
dikbud, Kemenpora, para pembina Pramuka, cukup pedas ke narasumber, “Pak Suratno ini
Kemendikbud, Kwarnas, Kwarcab, hingga sekolah dimana? Di Jerman ya? Sudah terinfiltrasi
Kwanting. Adapun Karang Taruna melibatkan dari barat?” Dr. Phil. Suratno adalah narasum- whether
Kemendes Kemensos, Kemenpora (Karang ber tentang CONVEY dari PIEC Universitas
Taruna). “Tidak hanya FGD, modul juga dibuat Paramadina.
dipisah. Penyusunan modul, kami dibantu oleh
at twenty
dosen-dosen Fakultas Falsafah dan Peradaban Uni- “Jawa Barat dipilih karena propinsi ini diang-
versitas Paramadina lainnya. Kami memerlukan gap wilayah yang cukup konservatif,” kata Dr. or eighty.
waktu dua minggu untuk menulis modul. Kami Sunaryo, Koordinator program ini. “Berdasar-
juga menyepakati yang penting dalam isu CVE kan pertimbangan desa dan kota, maka dipili-
adalah preventing, bukan counter,” Dr. Sunaryo hlah Bogor dan Pandeglang untuk Pramuka dan
menegaskan kembali. Sukabumi serta Serang untuk Karangtaruna.

48 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


Anyone Resort Pangrango, Salabintana, Sukabumi, 6-8 Berbeda dengan Pramuka, organisasi Karang
Nopember 2017 dan Hotel Ratu Horison Serang, Taruna tidak memiliki acuan paham dan ideo­
20-22 Nopember 2017”. Masuk pintu mereka logi, sehingga setiap orang bebas menafsirkan.
who keeps dan keluar dari pintu kita. Pepatah ini tepat Kegiatan yang dikembangkan oleh Karang Ta-
untuk menggambarkan modul yang digunakan runa lebih terkait dengan kesejahteraan eko-
untuk pelatihan Karang Taruna. “Kami meletak- nomi, produktivitas dan olaharaga, tetapi dari
learning kan materi Entrepreneurship diawal didasarkan segi ideologi, Karang Taruna rentan disusupi
beberapa pertimbangan. Pertama, berdasarkan oleh pandangan-pandangan ekstrim dan radikal.
stays beberapa penelitian, faktor bergabung dengan tindak Meski sempat terjadi ketegangan, namun peser-
terrorism, sebagian besar karena masalah ekonomi. ta tetap mengapresiasi materi dan menyatakan
Kedua, Karang Taruna memang adalah organisasi senang mengikuti kegiatan. Para peserta, baik
young. yang fokus pada kesejahteraan dan kepemudaan di Sukabumi maupun Serang, ketika kegiatan
(olahraga, seni). Akhirnya modul disusun dengan sudah selesai selalu menyatakan bahwa materi-
fokus pada isu kesejahteraan dengan bobot 60% dan materi kegiatan yang sudah disampaikan akan
40% untuk CVE,” jelas Dr. Sunaryo kembali. sangat bermanfaat bagi mereka. Terasa sekali
kerinduan, bahwa selama ini, mereka mem-
Penanaman nilai di Karang Taruna lebih terken­ butuhkan, namun tidak pernah mendapatkan
dala­dibandingkan Pramuka. Usia anggota Ka- kesempatan pelatihan sebagaimana yang telah
rang Taruna relatif lebih matang, sudah berada diberikan oleh PIEC ini. Henry Ford, pengusaha
dalam fase dewasa. Nilai-nilai yang didapat Amerika Serikat mengatakan: anyone who stops
sudah tertanam dalam. Menurut Aan, PIEC learning is old, whether at twenty or eighty. Anyone
­sebenarnya sudah mengantisipasi jika terjadi who keeps learning stays young.The greatest thing
resistensi. Karangtaruna juga merupakan organ- in life is to keep your mind young. Kesempatan
isasi yang cair sehingga tidak mudah menemu- belajar melalui pertemuan dan pelatihan, seb-
kan kandidat peserta. PIEC harus menghubungi agaimana yang PIEC selenggarakan, adalah hal
kelurahan dan desa. Karang Taruna dibawah yang dibutuhkan kaum muda baik di Pramuka
Kemendes mendapatkan alokasi dana dana ataupun Karang Taruna.
(dana desa), sedangkan untuk level kelurahan
tidak tersedia dana atau tergantung kebijakan Ciputat, Februari 2018
Lurahnya. Kegiatan ini tidak melakukan seleksi
peserta, sifatnya undangan ke organisasi untuk
mengirim dua orang anggotanya. Namun ada
perwakilan Karang Taruna dari Bogor yang
memaksa agar supaya 15 orang anggotanya
dapat ikut pelatihan. Padahal total peserta dari
tiap pelatihan hanya 30 orang sehingga akhirnya
mereka batal ikut. Menurut Aan, kegiatan Ka-
rang Taruna ini didominasi laki-laki, perempuan
relatif susah ikut karena harus ijin suami, juga
berat meninggalkan anak. Total keseluruhan
peserta Pramuka dan Karang Taruna yang ikut
kegiatan PIEC adalah berjumlah 237 orang
terdiri dari 147 laki-laki dan 90 perempuan.

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 49


COUNTER VIOLENCE AND EXTRIMISM TRAINING
FOR LOCAL SECURITY AND CIVIL DEFENSE
ORGANIZATION – PUSHAM SURABAYA

Mengupayakan Perdamaian,
Sinergi Penjaga Keamanan
Salah satu ciri yang membedakan Pusham Surabaya
dengan LSM lainnya adalah, biasanya lembaga-
lembaga HAM berhadapan dengan aktor negara dan
menganggap perangkat negara sebagai lawan. Pusham
justru menggandeng alat negara untuk bersama-sama
memerangi CVE dan menegakkan nilai-nilai HAM” (Johan
Avie, Koordinator Program Pusham Surabaya).

KAMIS, 21 Desember 2017. Desa “Deklarasi ini penanda bahwa, desa Wirotaman memiliki luas hanya seki-
Wirotaman, kecamatan Ampelgad- Wirotaman merupakan wilayah yang tar 7,5 km persegi. Sebagian besar
ing, kabupaten Malang setiap hari toleran,“ kata staf Pusham Surabaya, warga bekerja di sektor pertanian.
biasanya sepi. Jarak Wirotaman ke Anton Kurniawan, “Deklarasi ini di- Meski kecil, desa ini memiliki pen-
kota Malang sekitar 60 kilometer, inisiasi oleh Kapolres Malang, tujuan- duduk dari berbagai agama dan aliran
melewati jalan naik turun berbukit- nya untuk mencegah berkembangnya kepercayaan. Bangunan rumah iba-
bukit. Desa yang berbatasan dengan paham radikalisme dan terorisme di dah tersedia beragam mulai dari mas-
kabupaten Lumajang ini hanya ber- kabupaten Malang”. Suasana terasa jid, pura hingga gereja. AKBP Yade
penduduk 4.100 jiwa. Namun siang semarak, semua tokoh dan perwakilan Setiawan Ujung, Kapolres Malang
itu terasa berbeda. Panas matahari desa hadir juga para pejabat setempat mengatakan, “DesaWirotaman adalah
yang terasa membakar, tidak meny- seperti Kapolres, Dandim, perwakilan contoh dimana masyarakat yang ber-
urutkan semangat warga desa. Hari Bupati, Camat dan Kepala Desa. Di- beda agama dapat hidup berdampin-
itu mereka memiliki perhelatan besar. awali dengan pengalungan selempang gan secara damai. Model kerukunan
Jam satu para tamu dipersilakan ke pada sepasang pemuda-pemudi yang dan toleransi umat beragama di Desa
tempat makan yang telah disiapkan terpilih sebagai duta keberagaman. Wirotaman ini dapat dijadikan contoh
dan dijamu. Pada sisi lain desa, para Poin-poin deklarasi kemudian dida- oleh desa dan kecamatan lainnya di
pemuda sibuk menyiapkan acara raskan secara bersama-sama, dengan Kabupaten Malang”.
deklarasi Keberagaman jam tiga di dipimpin oleh Kapolres Malang, yang
balai desa. juga merupakan penggagas kegiatan
ini. Selain deklarasi, juga diresmikan
gapura damai Wirotaman.

50 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


Di desa ini, terasa sekali pelaksanaan dalam sektor yang dianggap masku- janto tinggal dekat dengan Universitas
toleransi dan saling menghargai. Ke- lin bagi kebanyakan orang. Menurut Muhammadiyah Malang, sehingga
tika Lebaran, umat Kristen, Hindu Wahyuning, staf Pusham Surabaya, banyak mahasiswa-mahasiswi yang
dan penghayat kepercayaan turut ibu Ainun sangat terbuka dalam men- kost. Kerukunan beragama di RW-
membantu pelaksanaan ibadah sho- jalin kerjasama, memiliki interest yang nya cukup baik. Sejak berdomisili ta-
lat Ied. Demikian pula ketika Natal, tinggi dan membantu Pusham Sura- hun 1989, setiap hari raya Lebaran
umat muslim membantu menjaga baya dalam mendatangkan Kapolres dan Natal, di wilayahnya, umat yang
ibadah Natal. Kapolres Malang, kem- Malang untuk menjadi narasumber. berbeda agama akan saling bergan-
bali menegaskan, “Di desa ini terdapat Beliau juga aktif memberikan saran tian datang dan mengucapkan sela-
lembaga tri kerukunan umat beragama dan masukan terkait program Pusham mat. Ketika Muharijanto selamatan
yang ketuanya beragama Islam, ada- Surabaya di Malang. Ibu Ainun me- haji, tetangganya orang Kristen juga
pun wakilnya beragama Kristen dan nyarankan Pusham Surabaya untuk datang. Ketika Natalan dan pergan-
Hindu”. Deklarasi desa keberagaman dapat mengundang peserta yang lebih tian pendeta, para RT dan RW juga
bertepatan dengan berakhirnya rang- beragam. Perempuan berambut se- diundang.
kaian kegiatan Pusham Surabaya di bahu ini, berkeinginan mengundang
wilayah Malang dengan tema Counter kembali para praktisi yang pernah Muharijanto menambahkan bahwa
Violence Extrimism (CVE). dihadirkan dalam pelatihan yang dis- dia melakukan sosialisasikan ke ma-
elenggarakan Pusham Surabaya. Be- syarakat hasil-hasil yang didapatkan-
Menjelang berakhirnya program, liau juga rajin membaca dan meminta nya dari kegiatan Pusham Surabaya,
Pusham Surabaya mengadakan buku-buku bertemakan Polmas serta terutama tentang bahaya radikalisme.
pemilihan Duta Anti-Radikalisme. terkait Counter Violence Extrimism, Dia telah lima kali mengikuti pelati-
Seleksi dilakukan terhadap para seperti buku Meredam Teror terbitan han dan merasakan manfaat kegiatan
peserta pelatihan Pusham Surabaya Pusham Surabaya. untuk menambah wawasan. Materi
dan tokoh-tokoh berpengaruh yang Pusham Surabaya berguna untuk
terlibat dalam upaya deteksi dini merukunkan masyarakat sehingga
CVE. Hasil seleksi memutuskan bah-
Rantai Aman Bersama, tidak terjadi kebencian, melainkan
wa AKBP Yade Setiawan Ujung, Ka-
Partner Komunitas dan Swasta justru saling menghargai dan meng-
polres Malang yang paling layak dis- Jawa Timur dikenal sebagai tempat hormati. Penerima manfaat lainnya
ematkan penghargaan sebagai Duta asal beberapa pelaku tindak tero­ adalah Kasino, bekerja sebagai satuan
Anti-Radikalisme. Beliau memiliki risme. Setidaknya ada tiga kota yang pengaman (Satpam) PT Maspion.
komitmen kuat terhadap penanganan populer sebagai kota asal teroris yaitu Pria berkumis yang memiliki dua anak
CVE, terbukti dengan adanya duku­ Kabupaten Malang, Kota Surabaya, mengatakan, “Saya sudah bekerja seb-
ngan penuh pada program CONVEY. dan Kabupaten Lamongan. Muhari- agai satpam sejak tahun 1990, namun
Beliau hadir sebagai pembicara pela- janto ketua RW 04 Desa Mulyoagung, baru kali ini ikut kegiatan seperti Push-
tihan CVE di Malang, dan senantiasa Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, am Surabaya laksanakan”. Pria asli
menginstruksikan kepada bawahan- mengatakan, “Memang pernah ada Kediri ini menceritakan bagaimana
nya untuk berpartisipasi aktif dalam kasus, penangkapan teroris di desa awalnya sampai terlibat, “Saya sudah
kegiatan-kegiatan CONVEY. Beliau Mulyoagung, satu desa tapi bukan RW tiga kali ikut. Awalnya dari pelatihan
juga merupakan inisiator deklarasi saya. Daerah saya, ada penampungan anti radikalisme. Polsek Benowo, bagian
desa keberagaman di Wirotaman. TKW. Ada juga yang pelarian Batam Kantibmas menghubungi Koordinator
Kuatnya dukungan aparat negara terduga ISIS. Saya diajak polisi untuk Satpam Maspion. Beliau menunjuk saya
seperti ini, tidak dijumpai Pusham ikut pelatihan Pusham Surabaya, untuk untuk hadir di acara Pusham Sura-
Surabaya di wilayah-wilayah lainnya. membantu mengawasi gerakan masyara- baya”.
kat. Saya ikut workshop pencegahan
Selain Kapolres, Deklarasi Keber- dini terorisme. Sebagai RW, saya harus Kasino merasakan manfaat besar
agaman di Desa Wirotaman tidak mendeteksi semua gejala di masyarakat. dari kegiatan Pusham Surabaya.
lepas dari jasa Kasat Binmas Polres Saya minta para RT untuk mendata Menurutnya, materi dari kegiatan
Malang, AKP Ainun Djariyah. Ibu Ai- penduduk asli dan pendatang, juga me- ini bisa diterapkan dari mulai level
nun, senior di Polres Malang, adalah wajibkan masyarakat yang kontrak atau rumahtangga atau antar tetangga,
perempuan istimewa yang bekerja kost melapor ke RT setempat”. Muhari- hingga di kawasan industri atau

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 51


perusahaan. Kasino mengaplikasi- Kanan —
kan materi-materi mengenai CVE “Sebagai RW, saya
harus mendeteksi
kepada satuan di PT Maspion saat semua gejala di
apel pagi di hari Jumat. Materi yg masyarakat. Saya
diberikan meliputi peraturan tata ter- minta para RT
untuk mendata
tib kawasan (etika), nilai Pancasila
penduduk asli
seperti musya­warah, gotong royong, dan pendatang,
dan kerukunan, juga pentingnya juga mewajibkan
salam sapa ­sesama anggota. Maspion masyarakat yang
kontrak atau
adalah salah satu perusahaan besar
kost melapor ke
di Surabaya dan memiliki kurang RT setempat”
lebih duapuluh lima ribu karyawan.
Pusham Surabaya setelah mengge-
lar pelatihan di Surabaya, diundang
menjadi narasumber FGD mengenai
radikalisme dan terorisme di satuan
satpam kawasan Maspion, Keca-
matan Romokalisari, Surabaya. Selain
Maspion, Pusham menjadi fasilitator
dalam diskusi tentang radikalisme
dan terorisme di tingkat RT/RW di
Kecamatan Benowo. Ketua RT yang
sempat menjadi peserta pelatihan,
menjadi inisiator acara ini. Hal ini
menunjukkan bahwa Pusham Sura-
baya telah melakukan sinergi yang
baik dengan komunitas dan pihak
swasta.

Pusham Surabaya telah melaksanakan disam­p aikan oleh Kasat Binmas “


empatbelas kegiatan terkait CVE meli- Polres Malang, ibu Ainun, Muhari-
puti seminar, workshop dan pelatihan janto juga menegaskan, “Baik jika unity is strength,
dengan penerima manfaat, terhitung Pusham juga melibatkan perangkat desa
hingga Desember 2017 adalah sekitar lainnya dan kepala sekolah. Radikalisme when there is
358 orang. Peserta meliputi LSM, dan terorisme itu selain berkembang di
Kepolisian, Satpol PP, Satpam hingga komunitas, juga melalui sekolah”. Sin- teamwork and
pengurus dan anggota komunitas sep-
erti RT dan RW. Johan mengatakan,
ergi multi pihak, jika terwujud akan
menghasilkan sesuatu yang sangat be-
collaboration,
“Selain Kepolisian, Pusham Surabaya
juga bekerjasama dengan Bakesbangpol
sar pengaruhnya. Sebagaimana yang
dikatakan peace maker muda, Mat-
wonderful things
Linmas, dan Pemerintah Daerah. Hal
ini lebih menguntungkan, karena selain
tie Stepanek bahwa unity is strength,
when there is teamwork and collabora-
can be achieved
membawa pengaruh kepada warga sipil, tion, wonderful things can be achieved.
juga dapat menyasar pada advokasi Pusham Surabaya telah berupaya ”
kebijakan”. mencapainya dengan melibatkan tiga
pilar perubahan: masyarakat, swasta
Meski telah banyak pihak yang ter- dan negara.
libat, ada harapan terhadap Pusham
Surabaya untuk dapat lebih mem-
perluas jaringan. Selain saran yang Surabaya, Februari 2018

52 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


LOMBOK YOUTH CAMP FOR
PEACE LEADER (LYC) 2018

Menyatukan Mu’min,
Membumikan Islam
Rahmatan Lil ‘Alamin

Pantai Klui, suatu pagi di bulan Januari. Tidak


sebagaimana biasanya, pantai sepi ini tampak dipenuhi
beragam tenda. Matahari belum lagi menampakkan
diri, namun ratusan orang telah bersiap menghadapi
hari. Dingin tak menghalangi mereka untuk berwudhu
dan mandi, semangat terasa menular disana-sini.
Debur ombak mengiringi gelak, canda tawa bercampur
percakapan serius menyelingi suapan sarapan pagi.
Tak tampak kerinduan akan keluarga dan kampung
halaman. Meski mereka telah meninggalkan keluarga
selama beberapa hari.

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 53


PERKEMAHAN lima hari ini bernama Lom- muanya dijabarkan dalam sessi Majelis Harmoni “
bokYouth Camp for Peace Leader (LYC) 2018.
Kegiatan ini diikuti duaratus mahasiwa-maha-
I, II dan III meliputi materi Islam yang rahmatan
lil ‘alamin, Peran Pemuda dalam Merawat Nasi-
Islam…
siswi Universitas Islam Negeri (UIN), Sekolah onalisme dan Ke-Indonesiaan serta Pencegahan I See..
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) dan Insti- dan Penanggulangan Kekerasan, Ekstrimisme,
tute Agama Islam Negeri (IAIN) dari seluruh Radikalisme, dan Tero­risme di Indonesia.
I Learn…
Indonesia yang bergabung dalam Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam Nasional (PTKIN/S). “Islam...I See...I Learn...I Act...I Move On”.
“Jumlah pendaftar untuk LYC mencapai 2061 Yel-yel tersebut lantang diteriakkan para peserta
orang. Hampir semua provinsi di Indonesia, kecuali dalam setiap kesempatan. Semangat mereka
Bali dan NTT, dimana ada kampus Perguruan terbentuk karena tidak mudah bagi mereka
Tinggi Keagamaan Islam negeri (PTKIN/S), mencapai tempat ini. Mereka harus berebut
semua turut mendaftar. Namun kapasitas terba- kursi dengan banyak peminat lainnya. “Kami
tas, sehingga hanya menerima duaratus peserta, harus membuat essay lalu panitia yang meny-
masing-masing seratus mahasiswa dan seratus eleksi,” demikian ungkap salah satu peserta.
mahasiswi,” kata Professor Suprapto, Direktur Setelah diterima, bukan berarti tanpa kendala.
Nusa Tenggara Center (NC) Mataram. Kegi­ Wildan, peserta dari Salatiga misalnya, men-
atan ini diselenggarakan oleh NC, bekerjasama gisahkan, “Saya dari Semarang harus transit di
dengan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Bali. Disana petugas membongkar tas saya. Saya
(PPIM) UIN Jakarta serta United Nation De- ditanya-tanya, ada acara apa di Lombok. Saya
velopment Programme (UNDP). harus menjelaskan dengan detail. Saya menduga
ini karena saya memakai celana cingkrang dan
Penelitian LIPI tahun 2016 menunjukkan adan- berjidat hitam. Orang lain tidak ada yang diper-
ya peningkatan paham radikalisme di kalangan lakukan seperti saya.”
mahasiswa. Sejalan dengan keresahan tersebut,
kegiatan dengan tema Melanjutkan Kampanye
Perdamaian, Penanggulangan Kekerasan dan
Duri Demi Mencapai Pantai Klui
Ekstrimisme demi Menciptakan Agen Peace Leader Panitia pun tidak lepas mendapat tentangan
yang Rahmatan lil ‘alamin di Indonesia ini sangat internal kampus. “Itu apa-apaan, ikhwan dan
tepat dilaksanakan. Professor Suprapto, mene­ akhwat dibuat menginap satu tempat sama-sama.
gaskan bahwa tujuan LYC ini adalah untuk Mengapa tidak terpisahkan selama acara?”. “Itu
mengembangkan serta memperkuat wawasan sangat tidak Islami. Mengapa laki-laki dan perem-
KeIndonesiaan, keIslaman, nilai-nilai bina da- puan berdiri berhadapan dan sangat berdekatan?”.
mai sekaligus mengembangkan berbagai upaya Meski mendapatkan banyak cercaan dan ken-
nyata untuk mencegah kekerasan, radikalisme dala, namun demikian komitmen peserta dan
dan ekstrimisme di kalangan pemuda-pemudi. panitia tampak senantiasa menyala. Panitia
dengan sabar menjelaskan bahwa tenda-tenda
LYC berlangsung dari tanggal 21 – 25 Januari perempuan terpisah dengan tenda laki-laki.
2018 saat musim penghujan sedang menca- Tempat tidur peserta juga terpisah dan tidak
pai puncaknya. Tanah dan tenda basah bukan bercampur. Semua aktivitas senantiasa berada
kendala bagi para panitia dan peserta, justru dalam radar dan pantauan para mentor serta
terasa menjadi penyegar acara. Sembilan nilai fasilitator. Mentor, fasilitator dan peserta ber-
dijabarkan sebagai Islam Rahmatan lil ‘alamin: interaksi tidak hanya dalam diskusi tentang
Keadilan, Kemanusiaan, Inklusivisme, Egali- pengetahuan, namun juga menjadi sahabat dan
tarianisme,Toleransi, Pluralisme, Moderatisme, keluarga dekat. Muhibbin, salah satu fasilita-
Musyawarah dan Gender Awareness. Kese- tor mengatakan, “Beberapa kawan fasilitator

54 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


mengeluhkan, bahwa waktu dengan peserta terasa Lukmanul Hakim, panitia menambahkan, “Se-
sangat kurang. Acara terlalu padat, dan peserta lain tempat ibadah, peserta juga terkesan dengan
lebih banyak di-handle mentor. Jika ada kegiatan kunjungan ke museum. Ternyata ada banyak
serupa berikutnya, saya berharap ada hubungan persamaan suku-suku bangsa di Indonesia. Ada
yang lebih dekat antara fasilitator dan peserta”. kesamaan adat Lombok dengan Jawa, Bali, Sum-
bawa, Bima bahkan Makassar. Rasa nasionalisme
I Act… Pada hari ketiga peserta diajak mengunjungi peserta mulai tumbuh dengan mengenal keraga-
I Move tempat-tempat ibadah dan museum. “Site visit man budaya Indonesia”. Okta peserta dari Aceh
ini paling mengesankan, paling mengubah persepsi yang awalnya kurang peduli dengan hal-hal
On mahasiswa Islam dalam memaknai kebera­gaman,” yang terkait budaya, mengatakan, “Setelah site

” kata Muhibbin antusias. Ditambahkan oleh


panitia lainnya “Peserta tidak ada yang pernah
visit, saya baru tahu ternyata kekayaan budaya
Indonesia begitu beragam”.
masuk seperti gereja, kelenteng, pura dan wihara
sebelumnya. Mereka yang awalnya terkesan ragu- Keanekaragaman budaya Indonesia juga dike-
ragu menjadi antusias, banyak sekali bertanya nalkan melalui pertunjukkan budaya yang di-
sehingga akhirnya suasana menjadi cair”. gelar setiap malam oleh para peserta mewakili
daerah masing-masing. Peserta dipecah dalam
16 grup dan mereka menampilkan seni pertun-
Berjumpa Yang Berbeda, jukan dengan professional sehingga menarik
Memperoleh Kekayaan Makna perhatian dari para peserta yang berasal dari
Antika Eviana Sari, peserta dari IAIN Metro aneka daerah yang berbeda. Misalkan peserta
Lampung mengatakan, “Saat site visit ke gereja, dari Padang, mereka menampilkan tari piring
jujur saya pribadi menganggap bahwa memasuki dan membawa perlengkapan sendiri. Hal ini se-
gereja itu rasanya makruh buat saya. Bahkan tidak bagai sarana edukasi bahwa Indonesia kaya akan
sedikit teman yang menganggap haram hukumnya keberagaman. Selain site visit dan outbound,
memasuki gereja. Namun saya penasaran dan akh- ada juga kegiatan sosial yang bertujuan untuk
irnya ikut masuk gereja. Saya juga ikut berdiskusi membangkitkan rasa kepedulian para peserta
apa itu kegiatan apa saja yang ada di gereja dan terhadap sesama, seperti penanaman 1000 po-
bagaimana cara umat kristiani memandang Islam. hon dan pelayanan kesehatan gratis. Rangkaian
Kemudian setelah berdiskusi fikiran saya mulai kegiatan LYC ditutup dengan deklarasi da-
terbuka akan pentingnya toleransi.” mai yang dilakukan oleh para peserta. Mereka
menyatakan siap menjadi agen dan fasilitator
Putrasari, salah satu fasilitator menceritakan, perdamaian di masing-masing daerah asal.
“Kami cukup surprise ketika mengunjungi pura
Lingsar, salah satu pura terbesar di Mataram.Wak-
tu sholat ashar, baru tahu ternyata ada mushola
Kembali Pada Muara,
didalam pura. Peserta awalnya merasa ragu-ragu
Menebarkan Benih Cinta
untuk sholat disana. Namun mereka justru lalu Ada pepatah Sasak yang mengatakan “maraq
menjadi terkesan, ternyata pura menyiapkan tem- kunyiq awor apuh” yang berarti bagai kunyit
pat ibadah bagi umat yang berbeda”. Panitia lain bercampur kapur, akan menjadi merah. Kunyit
menambahkan, “Salah satu kelenteng di Mataram berwarna kuning sedangkan kapur adalah pu-
digunakan oleh tiga agama yang berbeda yaitu tih. Keduanya jika dicampur, tidak perlu lama
Konghucu, Tao, Budha.Yang lebih mengejutkan, akan menciptakan warna merah. Pepatah ini
penjaganya adalah orang yang beragama Hindu!” menjelaskan kiasan “perubahan” yang terjadi

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 55


begitu cepat dan drastis. Pepatah ini sangat
tepat untuk menggambarkan perubahan yang
terjadi selama LYC.

Salah satu peserta dari Sumatra Utara bernama


Halimah. Gadis berjilbab panjang dan berparas
cantik ini, membuat panas hati para peserta lain-
nya dengan mengatakan, “Perempuan itu kodrat-
nya dibawah kaki laki-laki”. Setelah perdebatan
panjang, ada mahasiswa laki-laki dari Bandung
menengahi dan mengatakan perempuan itu
multi identity, boleh jadi apa saja, asalkan tahu
batas-batasnya. Halimah makin mendapatkan peserta dari Komunitas Muda Berkarya yaitu ko- Atas—
pencerahan saat mentoring gender awareness. munitas pendidikan di wilayah terpencil akan mem- Peserta dipecah
dalam 16 grup dan
Halimah awalnya menegaskan bahwa penganut bagikan materi LYC ke komunitasnya”. Muslim
mereka menampil-
agama selain Islam itu kafir dan ahli neraka. dan Mustaim, panitia lainnya juga mengatakan, kan seni pertunju-
Dia menjadi lebih terbuka setelah site visit dan “Pemerintah belum berperan untuk penanaman kan dengan profes-
melakukan banyak diskusi tentang agama. nilai-nilai Islam damai. Ada peserta yang ingin sional sehingga
menarik perhatian
Setelah pulang dari LYC, Halimah mengirim membangun sekolah nilai. Misalnya dari STAIN dari para peserta
WA kepada Hani, salah satu panitia. Halimah Aceh, mereka ingin mengembangkan konsep damai. yang berasal dari
mengatakan bahwa surga itu adalah urusan Tu- Peserta Aceh juga mengatakan perlu menerima aneka daerah
yang berbeda
han. Dia tidak lagi menganggap hanya muslim dan berdamai dari masa lalu”.
yang ahli surga.
Maya salah satu fasilitator mengungkapkan,
Muhibbin menjelaskan, “Perubahan yang dialami tidak hanya peserta yang mendapatkan manfaat.
para peserta cukup signifikan. Peserta ingin mendu- “Saya adalah mahasiswa dakwah jaman old, ja-
plikasi kegiatan sebagai follow up.Tidak hanya di- man lampau. Sebagai dosen dan fasilitator, saya
kampus, namun juga di masyarakat seper­ti remaja juga banyak belajar dari peserta. Bagaimana peser-
masjid, karangtaruna dan sebagainya.”Antika ta mampu mempresentasikan Pancasila dengan
dari Lampung berkata, “Sekarang di daerah, gaya komunikatif, menyampaikan secara menarik
saya mulai menerapkan toleransi antar umat be- dengan humor dan metode asyik. Mereka mungkin
ragama di lingkungan saya dan tidak bersikap belajar dari para dai populer di TV. Mereka juga
apatis lagi terhadap kegiatan agama lain. Kami sangat rajin, tidak segan belajar mendengar dan
juga saling mengunjungi dan berbagi di saat ada mencatat”.
kegiatan.” Putrasari, Dwi dan beberapa panitia
lainnya menambahkan, “Eva dari Surabaya, dia Panitia berharap, akan ada program lanjutan
ingin mendamaikan Bonek Surabaya dan PSHT LYC. Salah satu panitia menyatakan, “Ada
(kelompok silat). Peserta dari Bandung ingin men- baik­nya peserta yang pulang, kita lihat dampak-
damaikan ojek konvensional dengan ojek online. nya selama satu atau dua tahun. Apakah mereka
Antika dari Lampung ingin menyelenggarakan memberi kontribusi positif ke masyarakat atau
kemah penggalang dengan penanaman sembilan tidak. Mereka yang berdampak, kita undang hadir
nilai Islam Rahmatan lil ‘alamin.” di LYC kembali, sebagai narasumber atau coach-
ing peserta baru”. Harapan yang indah, semoga
Evi Lutfina, panitia mengatakan, “Peserta juga dapat terwujud kelak nantinya.
mulai membuka diri dgn komunitas yg berbeda.Ada
yang ingin memprakarsai pendirian Forum Keru- Mataram, Februari 2018
kunan Generasi Muda Antar Agama (FORKU-
GAMA)”. Rekannya, Dwi juga menam­bahkan,
“Paska LYC, ada peserta perempuan yang akan
maju sebagai kandidat Ketua HMJ. Ada juga

56 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


NATIONAL INTERFAITH Kulitnya putih, matanya bercahaya.
YOUTH CAMP (NIYC) 2018
Namun tampak kegalauan menyelinap
- AMBON RECONCILIATION
AND MEDIATION dihatinya. Ini pertama kali, dia akan pergi
CENTER (ARMC) , ke Ambon, Maluku. “Awalnya saya tidak
IAIN AMBON terlalu berharap terpilih mengikuti kegiatan
ini. Bayangkan, ada 3000 pendaftar, dan
Satu hanya 120 saja yang diterima. Essay yang
saya kirimkan pun, saya buat tahun lalu,
Indonesia, bukan sesuatu yang baru,” kata Meiliana
Mulyani, peserta dari Jakarta. Hingga
Katong sesaat sebelum berangkat, Mei masih ragu-

Samua ragu karena pekerjaan sedang padat. Gadis


bermata sipit ini akhirnya memutuskan

Basudara untuk berangkat dan katanya, ”Sungguh


saya bersyukur mengambil keputusan ini
karena mendapatkan pengalaman yang
begitu berharga dan tidak akan saya
lupakan melalui kegiatan ini”.

SULHIATI, rekan Mei berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia mengisahkan bahwa Lombok adalah
wilayah mayoritas Islam dan dia hampir tidak pernah berinteraksi dengan orang-orang diluar komunitas
muslim. Peserta lain juga mengalami hal yang sama, sebagai penganut agama Kristen Protestan. Seumur
hidup, dia hanya bergaul dalam komunitas dan lingkungan Kristen. Dia tidak pernah memiliki pengala-
man berteman dengan kawan non Kristen, hingga memiliki prasangka tertentu terhadap orang Islam. Di
Maluku ini, pertama kali dia membangun pertemanan dan membuka dialog tentang konsep dalam Islam
yang sensitif sehingga dapat meluruskan prasangka yang selama ini dimiliki.

Kisah dramatis dialami seorang peserta dari Kalimantan Timur. Dia berasal dari pelosok, dan merasa pusing
jika naik mobil. Dia mengendari motor selama 13 jam dari desanya menuju bandara terdekat. Ironisnya
sampai bandara, pesawatnya telah berangkat sehingga dirinya terpaksa mencari jadwal penerbangan yang
lain. Awalnya dia juga agak gentar berangkat ke Ambon, karena yang dia dengar orang-orang Maluku itu
preman dan sangat kasar. Namun ketika tiba di bandara Pattimura Ambon dan dijemput panitia, khusus
menggunakan motor, dia merasa sangat terharu. Interaksi dengan para panitia yang mayoritas orang
Maluku, juga menghapuskan prasangka yang ada dihatinya selama ini.

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 57


ABDURRAHMAN WAHID “Jika perbedaan adalah rahmat,
mengapa manusia di negeri ini
Hartati peserta dari Maluku, menceritakan
berebut untuk membencinya.”
kisahnya bahwa ternyata dia tidak sendiri
seba­gai mantan seorang pengungsi. Hartati
mengaku bertemu dengan para pemuda, man-
tan pe­ngungsi lainnya, yang pernah memiliki tion Mediation Center (ARMC) IAIN Ambon,
pengalaman­menjadi pengungsi karena berbeda. Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM)
Bukan hanya karena masalah berbeda agama, Syarif Hidayatullah Jakarta serta United Nation
namun juga ras, kepercayaan maupun karena Development Programme (UNDP). Kegi­atan
budayanya. yang selaras dengan tema besar CounterViolent
Extremism, ini berlangsung di pantai Hunimua,
negeri Liang, kecamatan Salahutu, kabupaten
Maluku Tengah, pada tanggal 25-30 Januari
2018. Peserta kegiatan terdiri dari 120 pemuda-
pemudi lintas suku dan agama, yang berasal
dari 34 provinsi yang ada di Indonesia.
Cuaca cerah dan hangat menyambut peserta
di hari pertama. Rangkaian National Interfaith

Harapan Tersemai, bagi Pemuda


Cinta Damai
Youth Camp (NIYC) 2018 diawali dengan
Beberapa pemuda Ahmadiyah (Khuddam) juga jamuan makan dan pemukulan tifa di kedia-
ikut menjadi peserta National Interfaith Youth man resmi Wakil Gubernur (Wagub) Maluku,
Camp (NIYC) 2018, atau Perkemahan Pemuda Zeth Sahuburua di kawasan Karang Panjang,
Lintas Agama ini. “Saya bangga bisa mengikuti Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Wagub me-
acara ini, bertemu peserta dari Sabang sampai nyatakan senang karena Maluku terpilih sebagai
Merauke dan dari latar agama serta kepercay- tempat penyelenggaraan acara. Katanya, ini
aan yang beragam. Ini semakin meneguhkan rasa menjadi simbol bahwa Maluku merupakan
toleransi dan kebhinnekaan saya,” kata Usama provinsi yang diperhitungkan dalam pemban-
Ahmad Rizal, kader Ahmadiyah. Rizal men- gunan bangsa kedepan. Wagub berharap, para
duga salah satu penyebab lahirnya intoleransi peserta yang berasal dari seluruh provinsi di
karena adanya prasangka, akibat saling tidak Indonesia ini, setelah selesai mengikuti kegiatan,
mengenal. Kegiatan seperti NIYC ini sangat dapat menjadi ikon perdamaian dan kerukunan
efektif dan strategis untuk mempertemukan, antar umat beragama di masing-masing asal
sekaligus memupus kesalahpahaman. Zemmy daerahnya.
Prabowo, dari Kalimantan misalnya, selama ini
mengetahui Ahmadiyah hanya dari berita saja. Dr. Abidin Wakano, Direktur ARMC, me-
Kata Zemmy,“Setelah saya ketemu dan ngobrol nyatakan bahwa NIYC dapat berdampak pada
langsung, ternyata Ahmadiyah terbuka juga ya, kemajuan pembangunan di Maluku. Kegiatan
sama dengan kita”. yang menghadirkan peserta dari seluruh In-
donesia ini, akan memperkaya peserta dengan
National Interfaith Youth Camp (NIYC) 2018 berbagai pengalaman berharga yang dapat
adalah program kerjasama Ambon Reconcilia- dibagikan keseluruh penjuru tanah air. Wakil

58 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


Rektor I IAIN, Dr. Mohdar Yanlua menyam- Indonesia. Peserta melakukan sharing, misalnya
paikan penghargaan dan terima kasih kepada pemuda Ahmadiyah menceritakan pengala-
pihak PPIM UIN dan UNDP yang memper- mannya mendapatkan diskriminasi, pengungsi
cayakan Maluku danARMC IAIN Ambon se- ada yang rumahnya pernah dibakar karena
bagai penyelenggara kegiatan. Mohdar juga konflik agama, ada juga yang pada masa kanak-
berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi kanaknya menjadi tentara anak dan disuruh
dan motivasi bagi semua pihak yang terlibat. berperang, ada gadis yang melihat pembunuhan
Beliau juga mengatakan semua hal-hal positif langsung di depan matanya ketika masih kecil
yang diterima peserta selama kegiatan, dapat serta terpaksa hidup terpisah dari orangtuanya
diambil menjadi pengalaman, dan sebaliknya karena konflik Ambon. “Saya mendapat kesem-
untuk hal-hal negatif, dapat ditanggalkan di patan berharga untuk mendengarkan pengalaman
Maluku, sebelum kembali ke daerah masing- dari orang-orang yang mengalaminya langsung.
masing. Bagaimana mereka belajar mengampuni dan pulih
dari luka-luka masa lalu itu adalah hal yang paling
menarik bagi saya secara pribadi,” kata Meiliana.

Cuaca cerah hari pertama ternyata tidak ber- Hari ketiga peserta mempelajari tentang peran
lanjut di hari berikutnya. Peserta sudah berada media sosial dan kearifan budaya lokal dalam
di pantai Hunimua. Laut tiba-tiba bergolak, menangkis intoleransi, radikalisme, dan tero­
angin kencang berhembus dan rintik-rintik risme. Hari keempat peserta melakukan out-
hujan lambat laut menderas. Sore itu rencana bound dan menanam pohon sebagai simbol
digelar acara menonton film bersama di pinggir perdamaian di tanah yang rencananya akan
pantai. Acara terpaksa diganti dengan diskusi di dibangun kampus IAIN yang baru. Hari ke-
tenda, dengan topik dinamika gerakan intole­ lima, peserta diajak melihat prosesi panas pela
ransi, radikalisme, terorisme, dan kekerasan pendidikan. Pela-gandong adalah kekayaan ke-
ekstrimisme serta masa depan keberagaman di budayaan lokal di Ambon yang memperkuat

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 59


persaudaraan antara desa dan bahkan agama. Ravindra dari Sumatera Utara mengutarakan,
Panas pela pendidikan adalah prosesi untuk “Sungguh luar biasa. Bagaimana kami memban-
mengingatkan kembali akan tradisi pela ke- gun sebuah kekeluargaan, membangun kesamaan
pada anak-anak muda. Peserta menyaksikan emosional dengan berbagai pemuda lintasiman,
panas pela pendidikan antara SMPN 9 Ambon begitupun lintas pulau. Kita harus berkembang
yang mayoritas siswanya beragama Kristen dan maju, membebaskan Indonesia dari hal-hal yang
SMPN 4 Salahutu yang mayoritas siswanya ekstrimis. Semangat terus, jangan mudah putus
beragama Islam. Tradisi ini begitu indah dan asa, kita bangun Indonesia yang lebih baik”.
mengharukan, menurut para peserta. Setelah Nurul Mutmainah dari Sulawesi Selatan juga
itu peserta makan siang bersama dengan cara mengatakan, “Saya belajar memahami berbagai
patita, semacam makan liwetan di pulau Jawa. kepercayaan yang berbeda. Kita tidak perlu berde-
Berbagai macam makanan khas Ambon dise- bat, menyatakan salah atau benar.Yang perlu kita
diakan dan disusun memanjang. Acara hari itu lakukan hanya satu, yaitu mencoba memahami”.
ditutup dengan kunjungan ke masyarakat dan Zuriah, gadis dari Aceh mengungkapkan, “Asyik
beberapa lokasi lainnya. Keenam adalah hari banget, pluralism terjaga di sini”.
terakhir dimana peserta membaca deklarasi
perdamaian. Mita Lestari, dari Samarinda mengatakan In-
donesia mengakui enam agama. Namun tidak
Di sela-sela acara juga diselenggarakan malam dapat disangkal, ada banyak agama-agama le-
budaya dan pertunjukkan musik. Artis Glenn luhur bangsa Indonesia. Parmalin (Sumatera
Fredly yang turut mengisi acara menyampaikan, Utara), Baduy (Banten), Sunda Wiwitan (Jawa
”Anak Maluku bisa menjadi inspirasi, lebih lagi Barat), Marapu (NTT), Kaharingan (Kaliman-
bukan hanya di dalam pulau ini saja tapi bisa di tan), Kajang (Sulawesi Selatan) dan Alifuru
manapun anak Maluku berada, harus bisa jadi (Maluku) misalnya, selain jumlah suku di In-
inspirasi. Kerja keras, kerjasama itu hal yang paling donesia yang mencapai 1.128 banyaknya. Mita
utama. Katong seng bisa lagi jalan sendiri-sendiri. merasa absurd jika ada yang memaksakan cara
Anak muda hari ini, milenial hari ini kekuatan- pandang eksklusif dan kekuasaan atas nama
nya adalah bisa bekerjasama, bisa jadi inspirasi, agama tertentu. Keberagaman Indonesia adalah
berkolaborasi dan akhirnya bisa membuat inovasi”. social capital yang dapat menjadikan Indonesia
sebagai role model berbangsa dan bernegara.
Berbagai kesan didapatkan peserta melalui Namun demikian Mita juga mengingatkan “In-
kegiatan ini. Supriyadi A. Arief dari Goron- donesia sebagai negara yang masyarakatnya hetero-
talo mengucapkan, “Tempat ini mengajarkan gen tentu menjadi riskan tumbuhnya bibit intoler-
keberagaman. Indonesia tercipta dan terbentuk ansi dan radikalisme. Oleh sebab itu, semua elemen
dari berbagai bentuk perbedaan sehingga menjadi bangsa mesti menjadi agen untuk menyampaikan
satu Indonesia”. Rosa Fitriana, gadis bercadar pesan-pesan perdamaian”. Agus Wisudawan dari
dari Maluku mengatakan, “Saya mendapatkan Palu menyatakan harapan, agar NIYC dapat
manfaat luar biasa dari kegiatan ini, yang dapat terus diadakan sehingga lebih banyak lagi vaksin
saya bagikan nanti di luar sana”. Vika Afrigusty positif yang disebarkan untuk menanggulangi
dari Padang, Sumatera Barat mengatakan, virus-virus intoleransi, radikalisme, terorisme
“Penga­laman pertama dan berharga bagi saya. dan ektrimisme. Harapan yang indah, semoga
Kita adalah Indonesia, Kita pemuda Indonesia, dapat terlaksana sehingga Indonesia memiliki
kita Bhinneka Tunggal Ika, Kita bukan berbeda, masa depan yang lebih cerah.
tapi kita adalah beragam”.
Ciputat, Februari 2018

60 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


INTERNATIONAL YOUTH LEADERSHIP CAMP –
SOCIAL TRUST FUND UIN JAKARTA

Beragam Warna,
Memakna Sama

Hari masih dini, ketika bus bertulis “Pariwisata”


berwarna putih, tampak telah setia menanti di
parkiran UIN Syarif Hidayatullah Ciputat.
Kampus yang biasanya sepi, pagi itu tampak
mulai semarak, karena hari pertama kuliah
setelah libur panjang semesteran. Panitia tampak
sibuk sana-sini mengecek dan berkoordinasi.
Beberapa peserta bergegas, menaruh barang di
bagasi, lalu memasuki bus. Mereka menempati
kursi-kursi dengan busa warna merah, yang
menyediakan pilihan bangku untuk dua dan
tiga orang.Tidak berapa lama, bus berangkat
meninggalkan Ciputat dan menuju Vihara
Buddha Dharma & 8 Pho-Sat di Bogor.

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 61


Heal the world, make it a better place. For you and

PERJALANAN ini diinisiasi oleh Social Trust khawatir karena hari pertama peserta pasti capek.
Fund (STF) UIN Jakarta, Pusat Pengkajian Mereka harus sudah berkumpul di kampus UIN
Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta Jakarta dari jam 7 pagi. Terlebih lagi ada kun-
dan United Nations Development Programme jungan ke vihara. Namun perkiraan kami salah,
(UNDP) dengan judul InternationalYouth Lead- ternyata mereka sangat bersemangat mengikuti
ership Camp 2018. Di dalam bus, selain panitia, acara. Terlebih pak Irfan membawakan materi
ada duapuluh delapan peserta berasal dari Af- dengan cara yang sangat menarik,” kata Elvi
ganistan, Brunei Darussalam, Gambia, Kanada, Fetrina atau akrab dipanggil Vita, penanggung-
Malaysia, Palestina, Thailand,Yaman dan Indo- jawab acara.
nesia. Strengthening theValue of Islam Rahmatan
lil’Alamin (Mercy to the Entire Universe) Among Irfan Amalee memberikan materi secara parti-
Young Muslim adalah tema yang dipilih untuk sipatoris dimana peserta diajak untuk berperan
kegiatan ini. Kunjungan ini dimaksudkan untuk aktif selama sessi berlangsung. Misalnya Irfan
mengenalkan toleransi terhadap umat yang meminta peserta untuk mendefinisikan arti
berbeda agama. ekstrimisme. Peserta menulis di meta plan dan
menempelkan di papan yang tersedia. Berikut-
“Awalnya mau kunjungan ke pesantren. Namun nya ada permainan dimana peserta harus mene-
dibatalkan, mengingat salah satu ciri khas Islam In- bak trauma dan mimpi teman sebelah, dengan
donesia adalah bisa berbaur dengan kelompok non hanya melihat mata dan ekspresinya. Kemudian
muslim. Akhirnya diputuskan ke vihara Sleeping­ didiskusikan apakah tebakan tersebut benar atau
Buddha di Bogor. Peserta merasa senang karena tidak. Boardgame sempat diperkenalkan dan
mereka belum pernah melihat vihara sebelum- peserta mencoba bermain di kelompok masing-
nya,” kata Muhammad Zuhdi, koordinator masing selepas sessi berlangsung. Iqra Yunus
program ini,”Vihara dipilih karena jarang ada Palejwala, peserta dari Canada mengatakan,
di negara-negara asal peserta. Kalau gereja, “Saya sangat senang dengan metode games ini
biasanya sudah ada banyak di mana-mana”. karena sangat membantu memahami materi secara
Peserta tampak antusias dengan kunjungan lebih mudah. Games membantu menghubungkan
ini. Mereka aktif bertanya pada penjaga vihara, isu sehingga lebih praktis dan dapat diterapkan.”
yang sebelumnya juga mempraktekkan cara
berdoa ala Buddha. Setelah puas berfoto dan Materi hari kedua tidak kalah menariknya. Hari
melihat-lihat, peserta kemudian meneruskan kedua ini diisi oleh J.M. Muslimin dari UIN
perjalanan menuju Ciawi. dengan tema Difference Schools of Thoughts in
Islam and Responses to Radical Thoughts. “Peserta
tidak cukup puas dengan diskusi di kelas, pak
Agama Untuk Menerangi JM terus diikuti hingga ke ruang makan karena
Bukan Memerangi penasaran. Selain karena topiknya menarik, pak
Hari telah gelap ketika peserta mulai mema- JM juga membawakan materi dengan cara pem-
sukki Minahasa Room di Jambu Luwuk, Ciawi. bawaan yang bagus” kata Vita. Panitia meran-
Sesi pembukaan dan materi pertama dimulai. cang dua sessi untuk satu orang narasumber.
Irfan Amalee dari Peace Generation memberikan Menurut Vita, awalnya ada kekhawatiran jika
materi tentang Understanding Radicalism and akan membosankan. Namun ternyata justru
Its Threats To The World Peace. “Kami awalnya terasa kurang karena menariknya materi dan

62 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


for me, and the entire human race. There are

narasumber yang membawakan. Mereka tidak saling membantu. Islam juga mempromosikan
sekedar memberikan dalil tapi lebih memban- perdamaian dan harmoni, baik dengan sesama
gun argumentasi. Hari berikutnya, para peserta muslim maupun non muslim. Menurutnya,
mendapatkan materi dari Yeni Ratna Yuningsih penting untuk berdamai dengan dengan diri
tentang Penguatan Nilai-Nilai Rahmatan Iil sendiri, sebelum dapat berdamai dengan orang
A’alamin dan Peran Pemuda dalam Mempro- lain dan berkeinginan mengubah dunia secara
mosikan Perdamaian oleh Syafiq Hasyim. keseluruhan.

Panitia mengutarakan, ada beberapa kendala


Islam yang Merangkul,
yang dihadapi untuk dapat menghadirkan para
dan Bukan Memukul
pembicara ini. Kegiatan yang berlangsung dari
hari Jumat hingga Senin, 2-5 Februari 2018 ini, Berbagai tahapan dilalui peserta sebelum
bersamaan dengan terjadinya hujan dan longsor dapat mengikuti International Youth Leadership
di beberapa wilayah Puncak. Panitia terpaksa Camp 2018. Emi Ilmiah, sekretaris program
mengambil jalan memutar untuk menjemput menjelaskan, kriteria peserta yang disepakati
para pembicara dari stasiun Bogor. Beberapa STF dan PPIM adalah mahasiswa-mahasiswi
kali pula, para kandidat pembicara ini terpaksa muslim asing yang mengambil kuliah di kam-
berganti karena ketidakcocokan jadwal atau pus dalam wilayah Jabodetabek. Tujuan utama
kesibukan serta permulaan awal semester genap. kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan
Meski awalnya tidak mudah, dengan manfaat Islam Damai khas Indonesia. Ada sebagian
yang dirasakan para peserta, semua terasa indah. kecil mahasiswa Indonesia dapat mengikuti
camp ini, persyaratannya harus aktif di unit
Peserta berpendapat keseluruhan materi men- kegiatan mahasiswa (UKM) sehingga minimal,
arik dan sangat bermanfaat bagi mereka. Ab- memiliki jejaring. Syarat lain peserta adalah
dul Saboor Hamedi, misalnya, peserta dari memiliki kepedulian terhadap isu perdamaian,
Afganistan menyatakan dirinya senang mengi- Islam dan counter radicalism karena setelah se-
kuti kegiatan ini karena belajar membedakan lesai pelatihan, mereka akan menjadi agent of
antara prasangka, diskriminasi, radikalisme changes yang menyebarkan virus Islam Damai
dan ekstrimisme dengan Islam Rahmatan lil khas Indonesia. Panitia juga melakukan seleksi
A’alamin. Dia mempelajari bahwa Islam sejati administratif dengan meminta kelengkapan
adalah yang respect each other. Respek bukan dokumen seperti berkas paspor, rekomendasi
hanya pada sesama muslim, namun juga pada kampus, nilai kuliah dan peserta diwajibkan
penganut agama yang berbeda. Islam bahkan membuat essay. “Setelah itu kami melakukan
mengajarkan, pentingnya respek terhadap ling- interview via skype untuk melihat keseriusan dan
kungan termasuk tumbuhan dan binatang. komitmen mereka untuk mengikuti kegiatan ini,”
jelas Emi lebih lanjut.
Isatou Jaborteh, mahasiswi Psikologi UIN Jakar-
ta dan berasal dari Gambia mengatakan bahwa Peserta juga ditanyakan, bagaimana mereka
kegiatan ini sangat menarik dan mendidik. Dia memaknai Islam di Indonesia. Pamodou Faal
terkesan dengan materi tentang penerimaan (ac- dari Gambia menyatakan, bahwa dia dapat
ceptance), karena tidak mudah bagi setiap orang meningkatkan keimanan dengan mudah di
untuk dapat menerima begitu saja berbagai Indonesia. Senada dengan Faal, Iqra Yunus
perbedaan gagasan, ideologi dan agama. Islam Palejwala dari Canada juga mengungkapkan
mengajarkan tidak sekedar menerima namun kebahagiaannya dapat mendengarkan suara
juga membangun hubungan, mencintai dan azan hingga 5 kali sehari, sementara di nega-

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 63


people dying, if you care enough for the living.

ranya hanya diperdengarkan di dalam masjid


saja. Dia bisa berjalan kaki menuju masjid di
Jakarta, sementara di Canada, dia harus meng-
gunakan mobil jika ingin ke masjid. Niameeroh
Hamamuso, mahasiswi Akuntansi dari Univer-
sitas Muhammadiyah, Prof Dr Hamka, berasal
dari Thailand Selatan. Dia mengaku senang
tinggal di Indonesia karena mudah menemu-
kan tempat ibadah, bahkan mushola banyak
tersedia di mana-mana. Hal ini tidak mudah
dia temukan di Thailand. Selain tempat ibadah,
dia juga menyukai makanan Indonesia karena
tidak ada persoalan halal dan non halal.

Meski demikian, ada juga beberapa pengala- kan sehingga memahami bahwa Islam adalah
man yang kurang mengenakkan bagi peserta pembawa kedamaian. Islam bukan hanya identik
saat awal tinggal di Indonesia. “Saya pernah dengan ISIS, yang gemar melakukan kekerasan.
ditanya pengamen,“Are you from ISIS?”. Hanya Peserta dari Indonesia juga menegaskan bahwa
karena saya memakai niqab (cadar). Hal tersebut pemuda adalah agent of social change. Mereka
tidak pernah saya alami di Canada, meski muslim juga berjanji untuk melakukan sharing Islam
adalah minoritas disana” kata Iqra, yang sedang Rahmatan Iil A’alamin ini ke kawan-kawannya
mempelajari bahasa Arab di UIN. Pamodou di kampus.
juga pernah mengalami diskriminasi. Dia diusir
oleh bapak kostnya hanya karena berkulit gelap, “Malam terakhir di camp, peserta hujan airmata.
sehingga disangka berasal dari Nigeria, yang Awalnya direncanakan ada api unggun, namun
sering mendapatkan prasangka sebagai para terpaksa batal karena hujan. Panitia outbond
pengedar narkoba. akhirnya membuat acara Muhasabah, semacam
kegiatan introspeksi diri. Peserta diberikan per-
Pengalaman yang mereka alami di Indonesia tanyaan: Apa yg telah kita lakukan selama ini,
dan negeri asal mereka, makin memperkaya pada tubuh kita, kehidupan, agama, juga pada
materi diskusi selama acara. orang lain. Salah satu peserta dari Gambia yang
berbadan besar, Mam Mass Sey terlihat terisak-
Mohamed Doumbouy, mahasiswa dari Uni- isak dalam renungannya,” kisah Emi, panitia.
versitas Esa Unggul dan berasal dari Republic Acara ditutup dengan pertunjukkan kreativitas
of Guinea mengemukakan kegembiraannya peserta. Ada dua kelompok yang membawakan
dapat mengikuti IYLC karena bertambah pen- lagu Michael Jackson, yang rupanya sangat
getahuan dan pengalaman. Dia berjanji akan menginspirasi dan membekas di hari mereka.
membagikan pengetahuan baru tentang Islam
dan perdamaian yang telah didapatkan. Abdul, Ciputat, Februari 2018
peserta dari Afganistan berharap untuk kegiatan
berikut, peserta non muslim perlu juga dilibat-

Make it a better place, for you and for me.

64 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


BOARDGAMES FOR PEACE

Belajar dari
Permainan,
Kiri—
Tampak packaging
permainan “Galaxy
Obscura”.

Bersama
Merajut
Perdamaian
“WE DO NOT STOP Beberapa orang duduk melingkar, mengitari meja
PLAYING BECAUSE panjang. Mereka menghadap tumpukan kartu warna-
warni dan bertemu dengan Marcon, Fundus, Dorky, Primal
WE GROW OLD,
dan Siena. Kelima nama ini bukanlah manusia, namun
WE GROW OLD karakter dalam Boardgame. Game ini bercerita tentang
BECAUSE WE STOP membangun galaksi, dimana ada planet dan aliens. Adapun
PLAYING!” tugas peserta adalah mengumpulkan spesies. Peserta
harus memutuskan tiga langkah antara ambil, lihat atau
BENJAMIN FRANKLIN buang. Mereka harus berjuang, menyingkirkan virus dan
(1706-1790) mengumpulkan 24 poin supaya menang. Kadangkala
peserta mendapatkan kartu crystal sebagai penambah
kesempatan bermain. Game ini bernama “Galaxy Obscurio”.

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 65


G A L A X Y O B S C U R I O adalah Pelatihan berlangsung selama dua bersama dan membicarakan tentang
sebuah permainan kartu yang dapat hari, diikuti oleh 60-70 peserta ter- perdamaian. Mereka akan menemu-
dimainkan oleh 4-6 peserta. “3 orang diri dari siswa SMA dan para maha- kan, dalam permainan ini, bagaimana
sebenarnya juga bisa, namun lebih seru siswa di setiap kotanya. “Proses yang setiap pemain harus kerjasama. Karena
jika dimainkan minimal 4 orang” kata dilalui peserta melewati 4 tahapan: Feel, tanpa bekerjasama, mereka tidak akan
Endi Aulia Garadian, peneliti PPIM Imagine, Do and Share,” lanjut Taufik, memenangkan permainan. Sehingga
dan penanggungjawab project Board- “Feel bertujuan memahami fenomena mereka akan mendapatkan nilai-nilai
game for Peace.“ Permainan akan sele- kekerasan ekstrim melalui orientasi, tentang empati, kejujuran, kerjasama
sai jika ada peserta yang mendapatkan movie screening “Jihad Selfie,” talk the dan perdamaian, melalui permainan
poin 24. Rata-rata permainan akan Peace with Ex-Combatans seperti Nassir ini”.
selesai dalam 2 jam, namun ada yang Abas dan Yusuf Anis serta case study.
selesai hanya dalam waktu 15 menit. Proses imagine adalah membayang-
Uniknya permainan ini, peserta tidak kan kondisi ideal, dipandu oleh Febby Jalan Berliku untuk
bisa menang sendirian. Jadi pilihannya Firmansyah, korban bom JW Marriot. Menuju Damai
hanya ada dua: menang bersama atau Nah, Boardgame ada di tahapan Do, Ada beragam motivasi peserta un-
(justru) kalah bersama”. dimana peserta diarahkan untuk meran- tuk bergabung dalam kegiatan pela-
cang dan menjalankan aksi. Terakhir tihan yang diadakan Peace Gen ini.
Inisiator game ini adalah Peace Gen- yang dimaksud share, adalah kampanye Abraham, peserta dari Surabaya
eration (Peace Gen), sebuah organisa- publik melalui Peace Action, dimana misalnya, “Saya pernah dikatakan
si berbasis voluntary yang bermarkas peserta mengajak orang lain membicara- kafir oleh guru pada saat pelajaran”.
di Bandung. Peace Gen merupakan kan perdamaian dengan menggunakan Diskriminasi yang dialami, justru
mitra ideal bagi PPIM dan UNDP, Boardgame. Kami (lebih lanjut), juga memotivasi Abraham untuk mem-
karena telah sepuluh tahun berdiri menantang para peserta untuk sebanyak bangun ikatan persahabatan dengan
dan teruji melahirkan berbagai ide mungkin menularkan virus perdamaian kawan-kawan yang berbeda agama.
kreatif serta inovatif untuk mem- melalui kompetisi Boardgame for public Jufri dari Pamekasan, menjadi korban
promosikan perdamaian di kalangan (BGFP)”. verbal bullying di sekolahnya karena
anak-anak muda. Boardgame adalah keadaan fisik dan warna kulit. Kur-
salah satu gagasan cemerlang yang Peace Gen menggandeng Kummara, niawan, mahasiswa Teologi dari Poso,
dirancang sebagai material pendu- salah satu mitranya untuk membuat Sulawesi Tengah mengalami langsung
kung pelatihan terkait perdamaian game ini bersama. Eko Nugroho, bagaimana pahitnya dampak konflik
yang diselenggarakan bagi anak-anak founder dan CEO Kummara men- komunal di tempat asalnya. Pengala-
muda di 5 kota: Bandung, Solo, Sura- gatakan, “Saya optimis, Boardgame man unik didapatkan Jufri, seorang
baya, Makassar dan Padang. Taufik dapat digunakan untuk mempromosikan siswa Madrasah Aliyah di Madura.
Nurhidayatulloh, Kepala Program perdamaian dan toleransi secara efektif. Dia mengatakan, “Saya sama sekali be-
dan Kemitraan Peace Gen men- Game merupakan media, yang mem- lum pernah mengalami pergi seorang diri
gatakan,” Inovasi yang dilaksanakan berikan ruang bagi para pemainnya, ke Surabaya. Saya naik bus, 4 jam dari
oleh Peace Gen adalah pelatihan untuk dapat melakukan berbagai eksper- Pamekasan ke Surabaya”. Perjuangan-
de­ngan menggunakan pendekatan imen.” Irfan Amalee, co-founder Peace nya belum selesai, setelah menginap
Game Based Learning. Bentuknya Gen menambahkan,” Boardgame ini semalam, Jufri harus berjalan kaki
lose or win together. Peserta tidak dianggap salah satu media paling efek- selama 45 menit, sebelum akhirnya
diberitahu jika perlu bekerja sama tif karena memungkinkan anak-anak menemukan tukang ojeg yang dapat
untuk menang, sehingga ada efek muda, yang kita sebut agent of peace ini mengantarnya menuju lokasi acara.
kejutan dan lesson learned di akhir”. untuk mengajak komunitasnya duduk Hal serupa dialami Rusti, kandidat

66 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


tunggal peserta dari Medan. Katanya, “Saya yang homogen, justru mendapat pengalaman
menempuh perjalanan darat selama 25 jam dari berharga dengan adanya Rusty. Interaksi mereka
Medan menuju Padang dan menginap semalam akhirnya menjadi dialog keberagaman. Ma-
sebelum ikut kegiatan esok harinya”. hasiswi yang tidak segan berbagi pengalaman
hidupnya di Medan ini berujar, “Sesi Talk the
Kesulitan yang sempat dialami Jufri dan Rusty Peace dan Peace Family sangat berkesan bagi saya
justru memacu semangat mereka untuk aktif di karena mengajarkan bagaimana menilai orang
kelas. Jufri dalam sesi Peace Family menceri- secara lebih positif”.
takan bahwa bullying yang pernah dialaminya,
justru menjadi pendorong untuk aktif di sekolah Boardgame juga tidak serta merta diterima be-
terutama melalui OSIS. Dia mengkhawatirkan gitu saja oleh peserta. Saat diujicobakan di Solo,
potensi konflik yang ada di pondok pesantren- ada peserta yang berpendapat bahwa semua
nya karena ada eksklusifitas organisasi siswa permainan termasuk Boardgame itu haram. Dia,
SMA, SMK, dan MA sehingga tidak mau ter- bahkan terang-terangan menuduh Boardgame
buka dan saling bekerjasama. sebagai produk antek asing. Menurut Hamid
Nasuhi, staf PPIM, “Memang pada beberapa
Rusti adalah satu-satunya Batak Kristen di aliran, seperti Salafi misalnya, game itu dianggap
Bawah—
tengah­mayoritas Muslim Minang dalam pelati- sesat karena melenakan. Membuat manusia lupa
Permainan Galaxy
Obscura sedang han Boardgame for Peace di Padang. Peserta lain segala-galanya, termasuk waktu sholat”. Namun
berlangsung. yang yang sehari-harinya berada di lingkungan setelah mengetahui bahwa Boardgame menga­
jarkan hal-hal yang positif seperti empati dan
kolaborasi, ia berpendapat bahwa ternyata ti-
dak semua permainan itu haram, termasuk
Boardgame. Dia kemudian meminta satu paket
Boardgame untuk dibawa dan akan dimainkan
bersama keluarganya.

Ibarat Layang-Layang Kertas, Pesan


Baik Menyebar ke Komunitas
Pada hari terakhir pelatihan, Peace Gen menga-
jak para peserta untuk memperkenalkan Board-
game ke ruang publik. Di Makassar misalnya,
peserta melakukan sharing di pantai Losari.
“Makassar pecah rekor, peserta berkelompok, 5
orang satu kelompok. Ada satu kelompok yang
berhasil mengajak 66 orang ikut main hanya dalam
waktu dua jam, dari jam satu hingga tiga siang,”
kata Hamid melanjutkan.

Setelah kembali ke daerah masing-masing, Peace


Gen menawarkan kompetisi bagi peserta, untuk
mengajak sebanyak mungkin orang memainkan
Boardgame yang telah dipelajari. Peserta me-
nyambut gembira dan sangat antusias menerima
tantangan ini. Arif dari Pariaman, menggunakan
social media untuk menginformasikan adanya
sharing tentang Boardgame. Netizen yang ber-
minat, wajib mengumpulkan 4-6 orang dan akan
didatangi Arif atau teman-teman kelompoknya.

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 67


Arif juga mendatangi mahasiswa Pariaman yang diterapkan dalam keseharian. Secara statistik,
ada di Padang dan bahkan kelompok sastrawan ada lebih dari 1000 anak muda di 5 kota yang
Pariaman. Upaya Arif dan teman-teman ini ikut terkena virus Boardgame for peace yang
berhasil mengumpulkan 79 orang. disebarkan oleh 318 agen perdamaian, hasil
pelatihan Peace Gen bekerjasama dengan PPIM
Beberapa peserta menggunakan pendekatan dan UNDP ini.
secara personal. Rusty memperkenalkan Galaxy
Obscurio pada teman-teman kampus dan anak- Pesan baik yang dibawa oleh Galaxy Obscurio
anak di panti asuhan tempat penelitiannya di ini tidak berhenti hanya di kompetisi. Kurni-
Medan. Abraham di Mojokerto, melibatkan 23 awan mengatakan, “Kelak ketika pulang ke Poso,
orang teman-temannya dari berbagai agama un- saya akan membawa Boardgame dan menjadikan-
tuk bermain bersama. Iwan dari Poso, berhasil nya media untuk menjalin kembali interaksi teman-
mengajak kawan-kawan satu asramanya yang teman baik muslim dan Kristen sehingga mampu
penasaran dengan permainan ini dan tercatat memaafkan dan melupakan dendam kepahitan
37 orang terlibat. Akbar dalam satu hari, ber- masa lalu”. Akbar mahasiswa dan pendamping
hasil mengajak 30 anak bermain Boardgame di masyarakat Dangko, yaitu kampung tempat
masjid di Makassar. tinggal mantan penderita kusta dan kelompok
marjinal lainnya di Makassar, berujar, “Saya
Jufri yang berasal dari Pamekasan, mencoba berharap metode kreatif yang diajarkan dalam
memperkenalkan Boardgame di pesantrennya. pelatihan, bisa diterapkan dalam pembinaan anak-
Beberapa guru sempat khawatir akan dam- anak di Dangko. Saya juga berjanji untuk ajar-
pak negatif Boardgame, namun Jufri mampu kan Boardgame ini pada siswa siswi yang akan
menjelaskan dengan baik manfaat positif per- mengikuti kegiatan Merajut Mimpi, sebuah road
mainan ini. Dia juga mampu mengkader pen- show yang tujuannya memotivasi para sisw-siswi
gurus OSIS dan membagikan pengalamannya setingkat SMA untuk dapat terus melanjutkan
tentang Boardgame serta meneruskan pesan pendidikannya ke perguruan tinggi”. Boardgame
perdamaian pada 125 siswa-siswi peserta olim- ibarat pesan yang ditulis di sebuah layang-layang
piade sekolah di Madura. kertas. Dibawa dari Bandung, dan menyebar
ke berbagai komunitas.
Upaya paling menarik dilakukan oleh peserta
Boardgame for Peace dari Padang. Syahrial Ciputat, Februari 2018
Maulida tanggal 8 Januari 2018 mengirim pesan
ke grup WA, “Kita ini sedang dijebak melalui
Competition yang diselenggarakan oleh Peace Gen.
Kita tidak bisa bersaing masing-masing. Jika ingin
menang, berarti kita harus saling bekerjasama”.
Peserta kota Padang sepakat dan kemudian
mengatur strategi secara bersama-sama. Hanya
dalam waktu 14 hari, mereka menembus an-
gka fantastis, 783 orang yang berhasil diajak
bermain. Strategi ini membingungkan panitia,
karena aturan lomba adalah kelompok yang
terdiri dari 5-6 orang. Mitra lokal Peace Gen di
Padang menengahi dengan mengatakan bahwa
yang mendaftar satu kelompok dan kelompok
lain hanya bersifat membantu. Jika menang,
hadiah akan digunakan bersama-sama untuk
merintis komunitas baru Peace Gen di Padang.
Makna Boardgame, win or lose together, ternyata
bermakna sangat dalam bagi peserta sehingga

68 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


KOMPETISI MILENIAL ISLAMI –
SABANGMERAUKE

Damai yang Memeluk,


Tugas Para Duta
Islam Sejuk

Ruangan berwarna kuning gading, berkarpet coklat


di gedung Graha Mitra, kawasan Gatot Subroto,
Jakarta, Sabtu pagi itu terasa riuh. Puluhan
remaja mengenakan hoodie berwarna biru tua
bertuliskan Milenial Islami memenuhi hampir tiap
jengkal ruangan. Muka-muka muda nan ceria,
mereka adalah para finalis kompetisi digital yang
diselenggarakan oleh SabangMerauke untuk lima
kategori: komik, video, foto, essay dan meme.

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 69


“We don’t have a choice on
whether we do social media, the
question is how well we do it”

ERIC QUALMAN

RONNY PITOJO dari SabangMe­ rumah Day, salah seorang panitia di yan cair, sehingga bisa dibentuk karak-
rauke menjelaskan bahwa target Jakarta, karena jadwal penerbangan ternya” jelas Ronny.
peserta kompetisi ini adalah anak- yang terbatas. Semua kawannya sudah
anak muda berusia 15-25 tahun. Ada pulang ke asal masing-masing. Dia
548 pendaftar yang mengirimkan total bertanya pada Day, “Kak Anne itu
Karya Anak Kini,
1552 karya, mewakili 31 provinsi dari khan Chinese ya, tapi mengapa baik
Kompetisi Milenial Islami
Aceh hingga Papua. “Setiap ka­tegori banget?”. Anne adalah panitia yang Kegiatan yang berjudul Kompetisi
terpilih 10 orang finalis yang diundang menjemput di bandara Soekarno Hat- Milenial Islami ini adalah gerakan
ke Jakarta untuk mengikuti mini work- ta dan mengantar Wahyu ke tempat yang fokus untuk mengajarkan ­Islam
shop selama dua hari satu malam, pada acara. Ronny mengemukakan bahwa yang sejuk ke anak-anak milenial. Tu-
hari Sabtu-Minggu, 2-3 Desember 2017. ­komentar tersebut menyadarkan akan juan lomba ini adalah untuk mengin-
Kami menyebut 50 orang finalis ini se- pentingnya interaksi dan inklusivitas spirasi anak-anak muda untuk mem-
bagai Duta Islam Sejuk,” jelas Ronny. dalam setiap kegiatan yang diseleng- buat konten-konten Islam sejuk dan
Sayangnya, tanpa diketahui panitia garakan SabangMerauke. anti ektremisme (atau radika­­l­isme).
sebelumnya, Senin tanggal 4 Desem- Peserta menginap semalam di Jakarta
ber 2017 adalah permulaan Ujian SabangMerauke adalah sebuah dan mendapatkan materi selama dua
Tengah Semester (UTS) dan ada 3 ­organisasi non profit yang didirikan hari penuh.
orang peserta yang terpaksa batal pada tahun 2012. Lembaga ini me-
hadir karena harus mengikuti bim­ nyelenggarakan program pertukaran Ada empat sesi yang dipelajari di hari
bingan belajar, sehingga total peserta pelajar, membawa anak dari berbagai pertama. Sesi pertama menghadir-
yang mengikuti workshop adalah pelosok Indonesia ke Jakarta, untuk kan Ustadz Aan Rukmana dari Uni-
47 orang. tinggal di keluarga yang memiliki latar versitas Paramadina dengan materi
belakang berbeda baik dari sisi etnis, “Apa itu Islam sejuk,” lalu dilanjut-
Ronny juga mengisahkan satu peser- suku, maupun agama selama kurang kan “Bagaimana Membentengi Diri
ta yang bernama Wahyu, dari Aek lebih 3 minggu. Tujuan program per- dari Hal-Hal Radikal” oleh Febby
Nabara­, Sumatera Utara. Dia belum tukaran pelajar ini adalah untuk mem- Firmansyah Isran, salah satu korban
pernah sama sekali bepergian jauh berikan pengalaman toleransi secara bom hotel JW Marriot tahun 2003.
sendirian. “Jangankan ke Jakarta, langsung, karena SabangMerauke ­Materi kedua adalah “Bagaimana
ke Medan sendiripun dia belum per- percaya bahwa tole­ransi tidak dapat Anak Muda Berperan dalam Mem-
nah,” kata Ronny. Wahyu menem- hanya diajarkan, tetapi harus dialami bangun Perdamaian di Indonesia”
puh 8 jam perjalanan darat dari Aek dan dirasakan. Program pertukaran dengan pembicara Ahmad Fuadi
Nabara ke Medan, lalu menginap pelajar ini pertama kali dilaksanakan (penulis novel mega bestseller Negeri
semalam sebelum naik pesawat ke pada tahun 2013. Targetnya adalah 5 Menara) dan Tidar ­Rachmadi (Pro-
Jakarta. Perjuangan Wahyu untuk ke pelajar SMP dengan rentang usia gram Leader di XL Future Leader).
Jakarta, tidaklah sia-sia karena ber- 12-15 tahun. “Mengapa umur segitu, Ahmad Fuadi mengatakan anak-anak
hasil menjadi juara favorit untuk ka­ karena sudah mulai bisa mengendalikan muda sebaiknya jangan fokus pada
tegori Meme dalam lomba ini.Wahyu emosi, bisa berpisah dengan orangtua hal-hal negatif tetapi mengisi
masih harus me­nginap semalam di sementara waktu. Namun masih luma-

70 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


waktunya de­ngan berkarya. Fuadi mencon- bersama narasumber, mentor dan tim milenial
tohkan dirinya sebagai anak pesantren yang yang (menurutnya) hebat karena semua acara
telah mampu menghasilkan karya yang dikenal dan pelayanan dari kota asal sampai ke Jakarta,
secara global. Tidar Rachmadi menegaskan tersusun dengan baik sekali. Hal senada di-
bahwa anak-anak Indonesia memiliki potensi katakan Salma Nusiana, finalis kategori foto,
besar , untuk membuat gerakan yang berfokus asalYogyakarta yang menyatakan bahagia k­a­­re­­
untuk membuat Indonesia menjadi tempat na­­karyanya diapresiasi dan dihargai oleh banyak
yang lebih damai. orang. Dia juga menyatakan ilmu yang diberikan
di workshop sangat berarti, dan masih diin-
Sesi ketiga adalah bagaimana cara meman- gatnya bagaimana harus mempraktekkan nilai
faatkan sosmed untuk menunjang toleransi nilai positif, toleransi dan semangat berkarya.
dan Islam sejuk. Materi dibawakan oleh Savic Salma juga menyatakan, “Saya bahagia bertemu
Ali, pegiat medsos dan koordinator Islami.co, teman, ilmu dan paradigma yang semuanya baru
­sebuah media online yang fokus mempublika- buat saya. Pokoknya, panitia Milenial Islami juga
sikan Islam sejuk dan kekinian. Sesi terakhir tidak kalah hebat dari acaranya”.
di hari pertama, peserta dibekali ketrampilan
teknis sesuai kompetensi dan kompetisi yang Muhammad Wahyudi, finalis essay dari Yog­
diikuti. Contohnya, finalis lomba foto diberi yakarta mengisahkan, “Rentetan agenda workshop
pengarahan oleh fotografer profesional tentang biasanya cenderung melelahkan. Namun kali ini
bagaimana cara memanfaatkan cahaya untuk dikemas dengan cara berbeda. Terasa santai, me-
mendapatkan gambar yang dramatis, sedangkan nyenangkan dan tidak membuat bosan. Kumpul
finalis lomba komik belajar bersama komikus Bareng (KuBar) yang diisi oleh beberapa tokoh,
profesional tentang bagaimana cara menggu- penulis maupun aktivis muda, hingga Kumpul
nakan tehnik gambar tertentu. Kecil (Kucil) yang dibimbing oleh advisor yang
sangat berkompeten di bidangnya. Semuanya sa­
Hari kedua diisi dengan materi Self Develop- ngat menarik”. Wahyudi menyatakan berterima
ment, untuk membekali para finalis dengan kasih pada para panitia yang telah memberikan
ilmu pengembangan diri supaya dampak yang pelayanan terbaik dan juga pihak yang men-
dihasilkan dari hasil karya mereka semakin dukung terselenggaranya kompetisi ini. Dia
besar. Finalis diajari tentang perencanaan, berharap kegiatan ini dapat diadakan lagi di
pengembangan diri, menentukan goal yang tahun berikutnya, karena begitu banyak hal
ingin dicapai dalam jangka pendek dan jangka berharga yang dapat diperoleh, terutama me­
panjang, serta menuliskan hal-hal konkrit yang ngenai wawasan keIslaman yang menyejukkan
harus dilakukan untuk mencapai goal tersebut. dan cara menerima perbedaan.
Fasilitator untuk materi ini adalah tim internal
Milenial Islami. Pulang Jakarta, Membagi Kesejukan
di Dunia Maya
Peserta menyatakan sangat puas dengan Ahmad Haryanto, finalis komik dari Jakarta
workshop yang diberikan. Rohmatika Nur menegaskan bahwa Kompetisi Milenial Is­
Hidayah, 23 tahun, Finalis Kategori Meme lami ini sangat bermanfaat untuk pemuda
dari Probolinggo misalnya, mengatakan senang yang usianya sangat rentan terhadap ajaran
karena telah mendapatkan pengalaman yang atau kegiatan yang tidak baik. Kompetisi ini
sangat menyenangkan, dengan berkenalan dan selain mengajak kembali pemuda Islam untuk
berkumpul bersama kawan-kawan baru yang aktif berkarya, juga perlu mengisi waktu untuk
berasal dari berbagai suku di Indonesia. Dia menghindari hal-hal yang buruk. Bayu Satria
juga mengaku mendapatkan sharing berharga Utama, finalis essay, mewakili kawan-kawan-

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 71


nya, mengutarakan janji, “Sejak saya menjadi tersedia, sisanya bersikap netral, namun tidak
duta Islami sejuk maka ini menjadi sebuah tang- ada yang bereaksi negatif. Hal ini menunjukkan
gungjawab saya untuk menyebarkan nilai-nilai bahwa program Milenial Islami sukses menga-
kesejukan Islam itu sendiri”. Rohmatika Nur jak anak muda, untuk lebih memiliki kepekaan
Hidayah, 23 tahun, Finalis Kategori Meme dari dan kepedulian terhadap bahaya ekstremisme
Probolinggo berujar, “Pesannya, terus sebarkan serta menyebarkan Islam damai melalui social
pesan pesan damai, bahwa Islam itu sejuk, Islam media. Tim Milenial Islami secara kreatif terus
itu ramah kepada siapa saja”. Pesan ini mereka berupaya menciptakan konten yang relevan
sebarkan tidak hanya kepada teman-temannya, dengan anak muda. Kemasan isu dibungkus
namun juga melalui akun social media yang dengan cara interaktif dan menarik, dan dise-
mereka miliki. barkan melalui teknologi yang inovatif seperti
promosi berbayar. Hal ini sejalan dengan un-
SabangMerauke juga meneruskan misi mem- gkapan penulis Amerika, Erik Qualman yang
perjuangkan Islam Sejuk melalui kanal media mengatakan: We don’t have a choice on whether
Islami. Hingga akhir Desember 2017, jum- we do social media, the question is how well we do
lah followers di kanal ini adalah sebesar 7.372 it. Semoga damai akan terus terjaga, dengan
followers dengan komposisi terbesar sebesar terus menebarkan kesejukan di social media.
4.035 followers dari pengguna Facebook. Ada
lebih dari 100.000 orang pengguna social me- Ciputat, Februari 2018
dia mengunjungi posting Milenial Islami dan
4-6% diantara merespon postingan melalui
like, retweet, komentar, atau reshare. Presentase
ini terbilang di atas rata-rata karena umumnya
conversion dari impression menuju engagement
hanya sebesar 1% saja.

Sebagian besar pengguna social media, mem-


berikan dukungan positif terhadap konten yang

72 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


LAUNCHING OF J-ROCKS – WUDHU (REBORN)

Lagu Cinta,
Untuk Agama dan Bangsa

Wudhu (by J.Rocks)

Kubaca Ta’awudz dan


Basmalah lalu kuucapkan
Kubasuh tanganku, Kusucikan
kedua tanganku
Kubasuh mulutku, kusucikan
lidah dan ucapanku
Kubasuh hidungku,
kusucikan penciumanku

Kubasuh mukaku, kusucikan


wajah dan penglihatanku
Kubasuh lenganku,
kesucikan perbuatanku
Kubasuh rambutku,kusucikan pikiranku
Kubasuh telingaku,kusucikan
pendengaranku
Kubasuh kakiku, kusucikan langkahku
Allah ya Rabbi, ijinkan
aku menghadapMu
Allah ya Rabbi, ijinkan
aku menghadapMu

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 73


D A W A I B A S S Swara Wimayoga dipe- “Wudhu memiliki makna istimewa dan dimensi
tik konstan, sebagai intro lagu bersambut sangat luas dalam Islam. Berwudhu tidak hanya
dentum drum Anton Rudi Kelces, selaras memiliki makna thaharah,namun ada aspek
dengan petikan gitar Sony Ismail Robayani filosofis-nya.” jelas Azyumardi Azra, man-
mengiringi suara cadas Iman Taufik Rach- tan Rektor UIN dalam wawancara dengan
man, vokalis utama J-Rocks menyanyikan teks Convey. Wudhu atau bersuci dimaksudkan
diatas. Ini adalah single terbaru dari J-Rocks, bukan hanya secara fisik, namun juga secara
band yang sedang naik daun di Indonesia pikiran dan perbuatan. “Wudhu itu filosofi
dengan gaya Japanese rock. Lagu yang aslinya sangat dalam di Islam, membersihkan bukan
bernada sendu diciptakan dan dibawakan hanya secara yang kelihatan atau fisik namun
oleh Bimbo ini, kemudian diarasemen ulang juga bagian dalam manusia. Kusucikan tangan
khas J-Rocks. Makna lagu ini makin dalam, artinya perbuatan, kusucikan mulut, artinya lisan.
dengan tambahan lirik yang ditulis sendiri Hal ini berarti pesan damai secara Islami. Ijinkan
oleh Imam Taufik Rachman, dan dibawakan Tuhan kumenghadapMu, maknanya adalah ke­
dengan gaya rap. rendahan hati,” Kata Deden Ridwan, pimpinan
Reborn Studios, yang memproduksi lagu ini
Helo Friends Lets Get Started, bersama J-Rocks.
Tebarkan Kebaikan didalam Dunia
Hilangkan Radikalisme dalam diri kita, J-Rocks menegaskan bahwa wudhu memiliki
Bebas sesuai dengan Norma Manusia makna universal, menyangkut hubungan antar
Perbedaan adalah Karunia, Kita Hidup di Bumi manusia. “Makna bersuci yang tersirat dalam
dan Langit yang sama pesan di bagian rap itu, tentang kebaikan dan
Hati kita semua dengan akal dan hati, perdamaian, penting menjadi perhatian anak-
yang membuat kita menjadi manusia anak milenial,” tegas Iman. Penggemar J-Rock
rata-rata adalah para remaja atau dewasa awal.
Tuhan menciptakan kita semua, Media kampanye perdamaian yang tepat untuk
Hanya untuk Menyembah Diri-Nya generasi milenial salah satunya adalah musik.
Wujudkanlah dengan rasa cinta, Lagu Bimbo yang telah melegenda tepat untuk
kepada sesama Makhluk-Nya dipilih. Keterlibatan J-Rock dalam kampanye
Karena Dia adalah Maha Cinta anti kekerasan dan radikalisme ini, menurut
Deden adalah karena mereka memiliki kepedu-
Damaikanlah Dirimu, Damaikanlah Dunia lian besar terhadap isu ini, bukan sekedar urusan
Karna itulah Sejatinya Surga, bisnis semata.
Bersihkan Hati, Bersihkan Fikiran
Peace For You, Peace For All

74 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


Kanan —
para personil
J-Rocks

Menolak Propaganda Negatif, kesamaan visi antara band J-Rocks, Reborn dan
lewat Media Kreatif PPIM UIN Jakarta. Sebuah pesan bersama yang
disampaikan adalah keinginan untuk membuat
Selasa, 23 Januari 2018, jarum jam baru berge- Indonesia yang lebih damai, toleran, memahami
ser ke arah 13.45 WIB, ketika tiba-tiba proyeksi keberagaman serta saling menghargai.
gambar di layar dalam ruangan bernuansa kayu
itu tampak bergetar hebat. Lantai terasa ber- Saiful Umam Ph.D, Direktur Eksekutif PPIM
goyang, listrik mendadak padam. “Gempaaa!” UIN Jakarta, memberikan sambutan dan
teriak karyawan dan pengunjung Queens Heads. ­menyatakan bahwa generasi milenial rentan
Sebagian lari menghambur keluar. Untung terhadap isu toleransi, keberagaman dan radi-
­tidak berapa lama, listrik kembali menyala. kalisme. Kaum muda umumnya masih bersikap
Tim Reborn Studios bisa kembali bekerja. moderat, namun penyebaran intoleransi melalui
Siang itu mereka menyiapkan perhelatan be- media sosial, sasaran utamanya adalah mereka.
sar, dengan acara utama launching single lagu Lagu J-Rocks tentang Wudhu mengajak anak-
terbaru J­-Rocks, sebagaimana tersebut diatas anak muda untuk lebih bersahabat, percaya,
yang berjudul “Wudhu”. menghargai dan tidak lagi saling mencurigai.

Meski sempat dilanda gempa, kegiatan berjalan Acara kemudian dilanjutkan dengan peluncuran
lancar adanya. Dibuka dengan menyanyikan aplikasi android MuslimNgeFriend. Aplikasi ini
lagu kebangsaan Indonesia Raya secara bersa- adalah semacam website namun lebih mudah
ma-sama oleh panitia dan 61 orang jurnalis dari diakses melalui smartphone. Puncak acara adalah
berbagai media baik cetak maupun online, juga rilis secara resmi lagu J-Rocks secara live ke pub-
TV meliputi JTV, TV9, TVRI, MNC Muslim, lik. Selesai lagu dinyanyikan, seluruh anggota
RTV, TV Muhammadiyah serta radio yaitu J-Rocks mengepalkan tangannya ke atas sebagai
Bens Radio, Gen FM, RRI Pro 2, Prambors, penanda Radikalisme No Way. Acara diakhiri
Delta dan sebagainya. Deden Ridwan, pimpinan dengan dialog antara J-Rocks dan wartawan.
Reborn Studios mengatakan bahwa J-Rocks
adalah pilihan ideal, dengan mempertimbang- Yenny Wahid selaku Ketua Wahid Foundation
kan kualitas musik, segmen penggemar, konsis- yang turut hadir dalam acara ini memberikan
tensi dalam berkarya, serta yang terpenting ada apresiasi terhadap J-Rocks yang mengarasemen

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 75


ulang lagu tersebut. “Lagu ini bukan sekedar Indonesia), Instagram (@conveyindonesia),
identik dengan kegiatan salat, bukan hanya soal Twitter (@ConveyIndonesia) dan Youtube (Con-
membasuh telinga dan anggota badan lainnya. vey Indonesia).
Namun bagaimana kita sepenuhnya mensucikan
hati. Sekaligus mengingatkan kita agar tunduk Berbagai produk PSA yang diluncurkan Re-
pada pencipta, rendah hati dan mau mengakui born Studios, telah menjangkau kalangan
kekurangan diri.” Senada dengan Syaiful,Yenny luas. Ber­bagai pesan damai melalui website,
juga mengatakan bahwa masalah terbesar di In- FB, IG, T ­ witter dan Youtube, impressionnya bah-
donesia saat ini sebenarnya bukan radikalisme, kan menca­pai puluhan juta. Di Twitter misal-
namun justru masalah intoleransi. Intoleransi nya, empat tweet tertinggi telah meraih 25 juta
makin tumbuh subur dan mudah menyebar reached people, Youtube engagement-nya (view,
dengan bantuan teknologi, terutama melalui like, ­comment, share) mencapai 130.147.Video
media sosial. Slamet Raharjo yang menyatakan pentingnya
berdakwah de­ngan merangkul, adalah channel
Youtube Convey Indonesia yang paling populer
dengan jumlah viewers yang paling banyak.
MuslimNgeFriend,
untuk Generasi Keren
Aris masih menyimpan harapan, untuk dapat
Berbagai penelitian menyebutkan, paham ke- lebih mengembangkan PSA dengan melaku-
kerasan dan terorisme tersebar dengan makin kan sinergi bersama media mainstream. Misal-
masif melalui teknologi informasi seperti in- nya dengan roadshow ke berbagai media yang
ternet. PPIM kemudian menggandeng Reborn lebih dulu eksis seperti Kompas, Tempo dan
Studios, sebagai mitra PPIM untuk melaku- lain-lain dengan membawa berbagai hasil riset
kan public service announcement (PSA). Selain dan pelaksa­naan kegiatan CONVEY. Dia juga
pembuatan video klip dan launching single berharap untuk dapat memperbanyak video-blog
J-Rocks, Reborn Studios juga membuat ber­ (vlog) karena ini sangat popular di kalangan
bagai kampanye kreatif termasuk iklan layanan generasi milenial. Semangat untuk mengkampa-
masyarakat, talkshow di TV dan radio, juga nyekan damai dan menolak propaganda negatif
testimoni dari berbagai sumber seperti public tampak menyala di dalam mata, juga hati setiap
figure dan tokoh agama. staf Reborn. Sebagaimana namanya, Reborn
berarti adalah terlahir kembali.
Aris Muda, tim Medsos Reborn Studios me­
ngatakan, bahwa selain mendesain pembuatan Ciputat, Februari 2018
website https://conveyindonesia.com, mereka
juga merawat content website tersebut dan me­
ngisinya dengan tema tentang keberagaman.
Menurut Aris, website yang dibuat, format-
nya lebih mirip dengan majalah mingguan,
dibandingkan berita harian. “Awalnya kami
mengkampanyekan tentang Countering Violent
Extrimism (CONVEY), lalu belakangan mem-
populerkan Muslim Nge-friend, artinya muslim
yang ramah dan damai pada siapapun. Kami
juga update informasi kegiatan mitra PPIM
lainnya,” jelas Aris. Selain website, Reborn
Studios juga membuat dan merawat media
sosial­Convey lainnya seperti Facebook (Convey

76 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


BULETIN MINGGUAN MUSLIM MUDA
INDONESIA (MMI) : MENEBAR SEMANGAT
TOLERANSI DAN KEDAMAIAN

Sebuah Ikhtiar Kecil:


Membangun Narasi Islam
Damai Melalui Masjid

“PEACE CANNOT Salah seorang anggota jamaah di Masjid Sunda Kelapa


BE KEPT BY FORCE, memberikan apresiasi kepada Muhammad Hanifuddin
dari Redaksi Buletin Muslim Muda Indonesia (MMI),
IT CAN ONLY BE
sebuah medium yang menebarkan semangat toleransi dan
ACHIEVED BY kedamaian melalui masjid-masjid. Ia mengatakan bahwa
UNDERSTANDING,” selama ini ada perasaan bergerilya sendiri melawan narasi
radikalisasi Islam, khususnya di antara generasi muda.
ALBERT EINSTEIN Buletin MMI membuka jalan kerja sama agar semangat
ini terus bisa disebarkan melalui jalur-jalur komunitas.

MENINGKATNYA jumlah kasus kekerasan yanto­, pada tahun 2017 The Political Literacy
bernuansa agama di Indonesia semakin Institute bekerja sama dengan CONVEY untuk
mencemas­kan berbagai pihak dalam lapisan membangun narasi Islam damai melalui Buletin
masyarakat1, termasuk The Political Literacy Muslim Muda Indonesia (MMI).
Insitute (The Policy Institute). The Political Lit-
eracy Institute merupakan sebuah lembaga yang Buletin MMI merupakan buletin mingguan
berjuang memperkuat partisipasi politik warga yang didistribusikan setiap hari Jumat di 240
untuk membangun demokrasi yang lebih sehat, masjid di enam kota:Tangerang Selatan, Jakarta,
dan ini mereka lakukan melalui kajian komu- Depok, Kota Tangerang, Bogor, dan Bekasi.
nikasi politik. Lembaga yang didirikan pada Buletin ini memberikan alternatif narasi da-
12 Desember 2008 oleh sekelompok aktivis kwah mengenai ajaran Islam yang damai dan
muda, intelektual, serta jurnalis progresif2 ini jauh dari kekerasan. Menurut Muhammad
menyadari adanya irisan antara agama dan Hanifuddin, koordinator Buletin MMI, dakwah
politik dalam permasalahan ekstremisme dan Islam damai menjadi sangat penting di tengah
radikalisasi Islam di Indonesia. Di bawah kepe- maraknya narasi dakwah yang kerap mengarah
mipinan akademisi publik Dr. Gun Gun Her­ pada kekerasan yang, baginya, justru berlawanan

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 77


dengan esensi ajaran Islam. Hal ini menurut
Hanifuddin disebabkan oleh sempitnya penaf-
siran terhadap ajaran Islam. “Counter-narasi
kami bilang menjadi salah satu kerja penting untuk
mengurangi dampak negatif dari radikalisme dan
terorisme dan lain sebagainya,” ujar Muhammad
Hanifuddin yang sebelumnya telah aktif terlibat
pada Divisi Kajian The Political Lilteracy Institute.

Dalam membangun narasi Islam damai, bule-


tin dipilih sebagai medium yang efektif bukan
tanpa alasan. Selama ini pesan dakwah yang
memprovokasi kekerasan atas nama Islam telah
banyak disebarkan oleh kelompok-kelompok
tertentu, salah satunya adalah Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI). Konten dari Buletin Al-Islam
milik HTI ini meresahkan masyarakat, salah
satunya pengurus Dewan Kemakmuran Mas-
jid (DKM) di Masjid Nurul Huda, Tulangan,
Sidoarjo yang segera menolak penyebarannya.3
Menurut pengamatan Muhammad Hanifuddin,
jika dibandingkan dengan buku atau media
lainnya, paham radikalisme Islam ini tertuang
secara paling eksplisit, lugas, dan efektif.

Menggunakan metode serupa, lembaga ini


berusaha membangun counter-narasi melalui beberapa masjid yang berada di sekitar kampus.
Buletin MMI. Selama rentang waktu enam Hal ini dilakukan mengingat institusi pendidi-
bulan, Agustus 2017 – Januari 2018, Buletin kan tinggi adalah tempat rawan bagi penyeba-
MMI diterbitkan dalam 25 edisi dengan jumlah ran radikalisme dan ekstrimisme di kalangan
cetak sebanyak 20,000 eksemplar. Lebih dari orang muda.5 Meski demikian, distribusi buletin
3,000 eksemplar disebarkan di tiap kota dalam di masjid tidak hanya menyentuh kalangan
wilayah distribusi, yang didukung oleh 12 tim orang muda sebagai khalayak rentan radika-
di tiap wilayah. Pemilihan masjid dilakukan me- lisasi. Organisasi ini menekankan pentingnya
lalui pemetaan masjid yang rentan terhadap isu partisipasi orangtua yang sebagai aktor utama
ekstremisme dan radikalisme berdasarkan data dalam pendidikan anak dan remaja. “Jadi kita
dari Kementerian Agama.4 Pada praktiknya, ingin melibatkan masyarakat sebagai salah satu
program buletin MMI ini juga didistribusi di pelaku aktif untuk bersama memerangi problem

1. Tokoh masyarakat di berbagai daerah melakukan aksi penolakan terhadap radikalisasi Islam. Untuk informasi lebih lanjut lihat: https://
news.okezone.com/read/2017/06/16/519/1718229/tokoh-masyarakat-jawa-timur-tolak-paham-radikalisme
2. Profil The Political Literacy Institute dapat diakses di: http://thepoliticalliteracy.blogspot.co.id/2012/09/sekilas-political-literacy-
institute.html
3. Buletin HTI dianggap membawa muatan kebencian, dan anggota DKM Masjid Nurul Huda di Sidoarjo tegas menolak penyebaran-
nya. Untuk informasi lebih lanjut lihat: https://arrahmahnews.com/2017/05/06/buletin-sesat-hti-menjamur-di-masjid-masjid-dua-
orang-ditangkap-di-sidoarjo/
4. Data masjid dapat diakses pada Sistem Informasi Masjid Kementerian Agama melalui: http://simas.kemenag.go.id/
5. Laporan CSRC di tahun 2017 menunjukkan bagaimana mahasiswa menjadi sasaran gerakan radikalisme sebagai representasi
segmen kelas menengah yang terdidik yang akan mewrnai kehidupan pengambil kebijakan dan birokrasi di masa yang akan datang.
Lihat: http://www.csrc.or.id/index.php/publikasi/penelitian/232-memotret-pemahaman-islam-radikal

78 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


ekstremisme dan radikalisme, sehingga silent major-
ity yang selama ini ada di Indonesia itu memilki
langkah konkret,” tambah Hanifuddin. Inilah
yang dimaksud sebagai narasi Islam damai.

Masjid sebagai Pintu Perubahan


Dalam membangun narasi Islam damai, ber-
bagai tantangan dihadapi tim Buletin MMI.
Menurut Hanifuddin, buletin dakwah yang me-
nyebarkan Islam ekstremis telah marak beredar
sebelumnya. Akibatnya, banyak masjid sedikit
menutup diri terhadap kehadiran buletin dari
luar. Namun demikian, pendekatan dan komu-
nikasi yang baik dengan DKM dan pihak lainnya
perlahan membuka jalan bagi Buletin MMI.
Keterbukaan masjid diikuti dengan sambutan
baik terhadap konten Buletin. Buletin MMI se-
cara redaksional disusun oleh tim yang memiliki
pengalaman dan kapasitas dalam menghadapi
isu radikalisasi dan ekstremisme agama Islam.
Hal inilah yang menjadi salah satu kekuatan
Buletin MMI; tulisan dengan pendekatan damai
yang relevan dengan kasus sehari-hari serta ber-
dasarkan pada data dan sumber yang kredibel.
Hal ini dibuktikan dengan hasil monitoring dan
evaluasi buletin, di mana 92% dari responden
merasa konten buletin sesuai dengan fenomena
aktual yang terjadi setiap minggunya6.

Buletin MMI mendapat pujian yang berdam-


SUMBER FOTO: Dokumentasi Redaksi Buletin MMI.
pak pula pada partisipasi masyarakat dalam
penyembarannya melalui media sosial maupun
kegiatan komunitas lainnya. “Yang awalnya lanjut, di antaranya melalui Buku Panduan Atas—
mungkin hati-hati menolak, jadi welcome begitu, berisi kompilasi materi dalam 25 edisi Buletin Salah satu
dan karena kita aktif juga di media sosial khu- MMI. “Sudah kita sadarkan di awal, ini bukan pengurus Masjid
Al-Anshoriyyin,
susnya, kita bisa melacak itu beberapa pengurus semacam hanya mengejar proyek saja tapi ini Tangerang, meneri-
masjid meng-upload buletin kita, terus memberi salah satu ikhtiar kecil kita yang bisa kita lakukan ma Buletin MMI.
catatan respect yang baik,” kata Hanifuddin untuk memberikan sesuatu kepada bangsa kita,”
dengan lega. Bahkan, muatan Buletin MMI tambah Hanifuddin. Pintu perubahan yang Bawah—
Beberapa ung-
digunakan sebagai materi khutbah Jumat di dibuka melalui masjid ini diharapkan dapat kapan apresiasi
beberapa masjid, seperti Masjid Al-Mughirah terus memelihara pesan damai yang secara terhadap Buletin
di Ciputat, Jakarta Selatan. berangsur-angsur membangun narasi Islam MMI.
damai yang ikut menjaga demokrasi Indonesia.
Ke depannya, The Political Literacy Institute
berharap perubahan kecil ini dapat terus ber-

6. Monitoring dan Evaluasi dijalankan pada 5 Januari 2018 di enam wilayah distribusi dan diikuti oleh pengurus Masjid dan pembaca
buletin.

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 79


FILM , BUKU DAN LOMBA ESSAY A PIECE
FOR PEACE – PUSAD PARAMADINA

Film, Buku dan


Essay: Transformasi
Para Binadamai
Selasa 27 Februari 2017. Gedung perpustakaan
nasional di seberang Monumen Nasional (Monas),
tampak bersaing megah menjulang. Pagi menjelang
siang, ketika salah satu ruangan telah dipenuhi
pendatang. Ruangan itu menyediakan 168 tempat
duduk, tetapi banyak orang terpaksa berdiri karena
tidak kebagian kursi. Hari itu digelar peluncuran
dan bedah buku Keluar dari Ekstremisme, Delapan
Kisah Hijrah, dari Kekerasan menuju Binadamai.

S E L A I N peluncuran buku, juga besar kajian yang ada adalah tentang buku seperti perpustakaan hidup itu
diadakan pemutaran film Jalan Pu- bagaimana orang-orang masuk ke sendiri. Buku ini berisi pengalaman
lang karya Arifuddin Lako atau akrab dalam ekstremisme dan jarang sekali langsung delapan orang tokoh yang
dipanggil Iin Broer, mantan nara- riset tentang bagaimana orang keluar terdiri dari mantan napiter, pendeta,
pidana teroris (napiter) Poso. Acara dari ekstremisme. Menurutnya sangat Inong Bale Aceh, aktivis kebebasan
ini di­selenggarakan oleh Pusat Studi disayangkan karena pertama, proses beragama dan bahkan mantan tentara
Agama dan Demokrasi (PUSAD) tersebut bisa dipelajari. Kedua, men- anak dari Ambon. Kisah mereka hi-
Yayasan Wakaf Paramadina beker- jadi bekal dalam membantu menarik jrah ke Binadamai terbilang unik. Ada
jasama dengan PPIM UIN Jakarta keluar orang yang sudah didalam dan yang karena telah menjalani hukum­
dan UNDP. terakhir adalah adanya teladan yang an, misalnya mengalami perubahan
dapat menghambat orang masuk ke selepas dari penjara. Beberapa karena
Diatas panggung tampak kursi-kursi dalamnya. Buku ini tidak hanya ber- pengaruh orang-orang terdekat, se­
merah berjajar diduduki oleh Sid- fokus pada pelaku, namun juga pada perti kyai atau pendeta, keluarga dan
ney Jones (IPAC, pembahas), Ihsan korban yang dapat berdamai dengan sebagainya.
Ali-Fauzi (PUSAD Paramadina, masa lalu.
editor), Jacky Manuputty (LAIM Jacky Manuputty, yang saat ini men-
Ambon, penulis) dan Zainal Abi- Zainal Abidin Bagir selaku modera- jabat Asisten Utusan Khusus Pre­siden
din Bagir (CRCS-UGM, penulis, tor, mengatakan bahwa tepat memilih untuk Dialog dan Kerjasama Antar
moderator). Ihsan membuka acara perpustakaan nasional sebagai tem- Iman dan Antar Peradaban, posisinya
dengan mengatakan bahwa sebagian pat kegiatan. Kisah-kisah yang ada di unik dalam buku ini, karena beliau

80 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


menulis dan sekaligus menjadi sub- Selepas launching buku, ada pemu-
“Kekerasan adalah yek yang ditulis. “Penulis dan yang taran film karya Arifuddin Lako atau
senjata orang yang (menjadi subyek) ditulis sama-sama akrab dipanggil Iin Brur. Iin menulis
telah bertransformasi. Saya aktif dalam naskah dan menjadi sutradara film Ja-
jiwanya lemah.” proses perdamaian, sekaligus membayar lan Pulang. Film ini bercerita tentang
hutang, karena dulu terlibat dalam kisah mantan napiter yang berusaha
M A H AT M A G A N D H I konflik,” kata Jacky. Beliau menulis kembali dan berbaur dengan masyara-
pengalaman Ronald, yang pernah di- kat. Film ini diinspirasi oleh pengala-
dampinginya, mantan tentara anak man pribadi Iin sendiri. “Film adalah
yang terlibat dalam konflik di Maluku wujud tanggungjawab saya setelah apa
tahun 1999-2002. Ronald saat ini yang pernah saya lakukan kepada orang
bekerja sebagai debt collector di Jakarta. lain. Saya adalah mantan napiter, juga
Sidney Jones mengatakan bahwa ini korban konflik yang menghancurkan
untuk pertama kalinya, ada usaha Poso. Saya akan terus menyampaikan
mengkaitkan separatism, ­terorisme, pesan perdamaian melalui media apa
dan konflik. Melihatnya sebagai saja,” tegas Iin.
sebuah fenomena yang sama dan
meneliti faktor-faktor serupa yang “Terorisme itu bukan hanya terjadi
mendorong mereka keluar. Buku yang ­akhir-akhir ini. Namun jauh ke be-
diterbitkan menarik karena berisi lakang, di bagian masa lalu, yang
delapan cerita yang sangat intimate bahkan negara hingga saat ini tidak
atau pribadi. Menurutnya penting mampu menyelesaikan. Dimana ada
untuk mengambil benang merah ketimpangan, ketidakadilan, disitulah
dari delapan kisah sehingga dapat terror muncul,” kata Ali Nursahid, staf
menjadi intervensi yang efektif dari PUSAD Paramadina. Ali menjelas-
peme­r intah, private sector dan civil kan bahwa PUSAD menggunakan
society organization. pendekatan dan melihat konteks se-
cara lebih variatif. Terorisme bukan
hanya dilakukan oleh para ekstemis
yang menggunakan baju agama.
PUSAD mengaitkan terror dengan
isu transitional justice dimana ada
masalah ekonomi, ketidakadilan dan
sebagainya. Peristiwa 1965, misalnya,
adalah terror bangsa, yang tidak ter-
ungkap, penuh misteri dan hingga kini
orang-orang enggan, bahkan untuk
sekedar membicarakan.

PUSAD Paramadima, menurut Ali,


mengutamakan riset tentang peace
maker, tentang transformasi sosial dan
bagaimana seseorang bisa berubah.
Lembaganya menerbitkan dan mem-
publikasikan pengalaman personal
kepada khalayak luas dengan tujuan
sebagai kontribusi untuk ketersediaan
gagasan alternatif, tentang mengapa
orang berhenti melakukan kekerasan
dan kini bekerja sebagai juru bina

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 81


damai. Kerja-kerja perdamaian yang dikenal anak-anak muda. Terdiri dari Para juri membaca 50 naskah ter-
dimaksudkan disini bermakna luas, lima aktivis dan penulis yaitu Feby In- baik yang telah melewati seleksi
bukan hanya menghentikan konflik dirani (novelis dan penulis Bukan Pe­ adminis­tratif, lalu dipilih 11 naskah
dan kekerasan, namun juga mewu- rawan Maria), Irfan Amalee (pendiri dan kemudian diwawancara sebe-
judkan keadilan sosial. Peace Generation dan Islamcinta.co), lum diputuskan siapa pemenang-
Irsyad Rafsadi (peneliti dan penyun­ nya. Essay-essay ini telah dibukukan,
ting buku Carita Orang Basudara), dengan judul Write a Piece for Peace.
Serpihan Terkumpulkan, demi
Pangeran Siahaan (presenter televisi, Penyerahan hadiah juga telah di-
Mengayam Perdamaian
penulis The Big Pang Theory) dan Zen lakukan di Salihara pada Selasa, 30
PUSAD Paramadina telah berpenga­ RS (editor Tirto.id dan penulis Jalan Januari 2018, dengan pidato kunci
laman menyelenggarakan sayembara Lain ke Tulehu). Jacklevyn Frits Manuputty, Asisten
Ahmad Wahib, yaitu lomba membuat Utusan Khusus Presiden untuk Dia-
tulisan, web, dan video. Kerjasama Para juri juga mendapatkan pelajaran log dan Kerjasama Antar Iman dan
dengan PPIM dan UNDP untuk pro- berharga. Essay para pelaku dan kor- Antar Peradaban. Istiqomah Djamad
gram CONVEY ini, juga membuka ban kekerasan ini, meski ditulis oleh bersama bandnya Pusakata (dulu-
kesempatan sayembara essay untuk kaum belia, mampu mempengaruhi nya Payung Teduh) turut meme-
mahasiswa dan para siswa SMA usia orang-orang yang membaca untuk riahkan malam penyerahan hadiah.
16-25 tahun. “Program Ahmad Wa- turut serta terbawa sakit, kegetiran Lomba bagi kaum milenial muda
hib dipersiapkan untuk dua tahun dan dan kengerian yang dialami. Pengala- ini, adalah untuk mengingatkan apa
hanya 300an yang mendaftar. Lomba man mereka terasa nyata, dekat dan yang dikatakan Pramoedya Ananta
ini dibuka hanya dalam jangka waktu relevan dengan pengalaman banyak Toer bahwa menulis adalah sebuah
1,5 bulan dan ada 1.083 peserta terdiri orang. Menurut Ali, bahkan ada essay keberanian. Penulis bekerja untuk
800 orang mahasiswa dan 283 orang yang bercerita tentang hal sederhana, keabadian.
siswa sekolah menengah atas, yang me­ bagaimana kekerasan dalam sektor
ngirimkan karyanya,” kata Ali. Peserta pendidikan. Para siswa mengalami Ciputat, Februari 2018
yang mengirim, sebagian besar adalah terlalu banyak pelajaran dijejalkan,
perempuan. Terbanyak berasal dari hingga tak sempat ada waktu luang,
Jawa Tengah, meski perwakilan dari bahkan sekadar membaca novel
seluruh propinsi di Indonesia turut ringan. “Peserta juga banyak yang
mengirimkan karyanya. Selain faktor kirim WA ke saya, tentang bagaimana
hadiah yang menarik, tingginya par- cara menulis yg baik. Banyak ide cerita
tisipasi ini juga menandakan adanya yang bagus namun tidak disertai teknik
keresahan masyarakat dengan me- menulis yang baik. Masyarakat kita
ningkatnya intoleransi akhir-akhir ini. lemah dalam literasi, para pelajar tidak
sempat untuk membaca, karena waktu
Lomba ini mengusung tema ten- habis untuk pelajaran sekolah,” kata
tang ide atau cara orang memban- Ali melanjutkan.
gun perdamaian. Menurut Ali, ada
tiga pertanyaan pancingan meliputi
pengalaman dan dampak kekerasan,
apa penyebabnya dan bagaimana cara
mengatasi atau solusinya. PUSAD
Paramadina membuka kesempatan,
bukan hanya bagi para korban, namun
juga pelaku untuk menulis, misalnya
pengalaman bullying di sekolah. Peser-
ta menulis kekerasan dengan cara
sederhana, yang sering lekat dengan
keseharian banyak orang. Juri untuk
lomba ini adalah mereka yang telah

82 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


EPILOG

Damai Untuk Semua:


Melawan Kekerasan Ekstrem
Lewat Pendidikan
Prof. Jamhari Makruf
TEAM LEADER CONVEY INDONESIA

Sekitar 200 pemuda dari berbagai latar belakang agama dan


datang dari berbagai daerah di Indonesia tekun menyimak cerita
tentang konflik komunal agama yang terjadi di Ambon beberapa
waktu lalu. Banyak orang di Maluku mati sia-sia terbunuh dalam
konflik tersebut. Lebih menyedihkan lagi banyak dari korban itu
dibunuh oleh teman atau saudaranya sendiri yang telah bertahun-
tahun hidup bertetangga.

P E R B E D A A N nama, perbedaan logat ber- mempunyai latar berbeda agama di Ambon


bicara perbedaan cara dan daging yang di- Maluku menjadi bara api konflik kekerasan
makan bisa menjadi alasan untuk membunuh komunal agama. Karena kompleksnya masalah
orang lain. Konflik di Maluku menggoreskan Kekerasan ekstrem inilah membutuhkan kerja
kepedihan yang mendalam. Oleh karena itu, sama banyak pihak dalam menanganinya, salah
perkemahan pemuda antar iman dilaksanakan satunya adalah bagaimana masyarakat sipil ikut
di Maluku. Keceriaan kembali ketika pemuda andil secara aktif dalam menanganinya.
yang berbeda latar belakang agama dan daerah
dari mana mereka berasal, bertukar pikiran Proyek CONVEY (countering violent extremism
untuk melawan kekerasan ekstrem. for youth) dimaksudkan untuk membuat pro-
gram bersama antara masyarakat sipil dan lem-
Problem kekerasan ekstrem (Violent Extremism) baga riset kampus untuk ikut bersama dengan
bukan hal yang baru dan bukan pula problem pemerintah berperan aktif menangani masalah
salah satu agama ataupun problem negara atau CVE di Indonesia. CONVEY memilih pendi-
wilayah tertentu. Kekerasan Ekstrem adalah dikan sebagai target dari program-programnya.
problem lama setua umur peradaban manusia Hal itu karena dilandasi oleh keyakinan bahwa
itu sendiri. Faktor penyebab kekerasan ekstrem program CVE juga harus menyentuh untuk
ini juga bermacam macam dari politik, eko- membangun sistem pencegahan yang kuat.
nomi, perubahan sosial, kejiwaan, agama (ide- Pendidikan adalah hal yang dinilai tepat untuk
ologi) hingga keluarga. Tidak mengherankan menumbuh kembangkan pikiran yang toleran
jika perkelahian antar pemuda yang kebetulan dan terbuka terhadap perbedaan-perbedaan.

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 83


Hal lain yang penting dari pendidikan adalah Salatiga yang memutuskan untuk memakai
menjangkau pemuda yang lebih luas. Pemuda celana cingkrang dalam kesehariannya. Karena
adalah kelompok yang sangat rentan dipen- penampilannya yang bercadar dia terpaksa men-
garuhi oleh kelompok-kelompok yang berpa- jalani pemeriksaan yang lebih ketat di bandara.
ham kekerasan ekstrem. Sifat pemuda yang Tetapi begitu dia tunjukkan bahwa dia akan
ingin tahu, ingin mencoba sesuatu yang baru mengikuti kemah pemuda untuk menolak ke-
atau bahkan mencoba sesuatu yang dianggap kerasan ekstrem, pemeriksaan melunak. Di
heroik melawan kemapanan sangat mudah di- tempat kemah, dia bertemu dengan sesama
manfaatkan oleh kelompok kekerasan ekstrem. pimpinan mahasiswa muslim yang mempunyai
Oleh karena itu, mengawal pendidikan untuk praktik keagamaan yang beragam. Dia merasa
terus memberikan materi yang mencerdaskan, bahwa keberagaman adalah karunia yang Tuhan
merawat kebinekaan dan mencegah pemuda yang tidak bisa ditolak.
untuk melakukan kekerasan adalah sangat pent-
ing. Memang belum banyak yang dilakukan Kisah-kisah pilihan yang termuat dalam buku
oleh CONVEY, tetapi dengan mengungkapkan ini sebagai bukti bahwa usaha untuk mencip-
kepada publik dan pemangku kebijakan tentang takan kedamaian harus terus dilakukan. Banyak
hasil risetnya siswa dan mahasiswa di Indonesia inspirasi perubahan yang didapat dari program
yang ternyata sudah banyak terpapar dengan CONVEY. Melakukan perlawanan terhadap
ide-ide kekerasan ekstrem menumbuhkan ke- kekerasan ekstrem melalui pendidikan adalah
sadaran bersama pentingnya memperhatikan ibarat membangun tembok pertahanan diri
dunia pendidikan. dari pengaruh negatif propaganda dan indok-
trinasi kelompok-kelompok yang menggunakan
Buku ini, menampilkan beberapa cerita menarik kekerasan dalam menyuarakan aspirasinya.
tentang program-program yang dilakukan oleh Semoga cerita-cerita dalam buku ini mem-
CONVEY. Misalnya, survei tentang radikalisme berikan inspirasi untuk memperkuat Pendidikan
di kalangan Pelajar dan Mahasiswa menunjuk- agar menjadi wahana merawat kebinekaan dan
kan ada bara api radikalisme di kalangan mer- menyemai nilai-nilai toleransi.
eka. Hasil survei tersebut menjadi pengingat
untuk pemerintah dan masyarakat sipil agar Hal lain yang penting dari pendidikan adalah
terus memperhatikan dunia pendidikan. Ketika menjangkau pemuda yang lebih luas. Pemuda
Buletin Jumat yang diedarkan di masjid-masjid adalah kelompok yang sangat rentan dipen-
setiap hari Jumat mendapat respons positif dari garuhi oleh kelompok-kelompok yang berpa-
pengelola dan jamaah masjid yang mendapat ham kekerasan ekstrem. Sifat pemuda yang
informasi mencerahkan tentang tema-tema ka- ingin tahu, ingin mencoba sesuatu yang baru
jian agama yang menumbuhkan sikap toleransi. atau bahkan mencoba sesuatu yang dianggap
Terakhir, saya ingin mengutip testimoni peserta heroik melawan kemapanan sangat mudah di-
kemah pemuda pimpinan organisasi pemuda manfaatkan oleh kelompok kekerasan ekstrem.
Islam di Mataram. Seorang mahasiswa IAIN Oleh karena itu, mengawal pendidikan untuk

84 JEJAK KECIL UNTUK BINA DAMAI


terus memberikan materi yang mencerdaskan, bahwa keberagaman adalah karunia yang Tuhan
merawat kebinekaan dan mencegah pemuda yang tidak bisa ditolak.
untuk melakukan kekerasan adalah sangat pent-
ing. Memang belum banyak yang dilakukan Kisah-kisah pilihan yang termuat dalam buku
oleh CONVEY, tetapi dengan mengungkapkan ini sebagai bukti bahwa usaha untuk mencip-
kepada publik dan pemangku kebijakan tentang takan kedamaian harus terus dilakukan. Banyak
hasil risetnya siswa dan mahasiswa di Indonesia inspirasi perubahan yang didapat dari program
yang ternyata sudah banyak terpapar dengan CONVEY. Melakukan perlawanan terhadap
ide-ide kekerasan ekstrem menumbuhkan ke- kekerasan ekstrem melalui pendidikan adalah
sadaran bersama pentingnya memperhatikan ibarat membangun tembok pertahanan diri
dunia pendidikan. dari pengaruh negatif propaganda dan indok-
trinasi kelompok-kelompok yang menggunakan
Buku ini, menampilkan beberapa cerita menarik kekerasan dalam menyuarakan aspirasinya.
tentang program-program yang dilakukan oleh Semoga cerita-cerita dalam buku ini mem-
CONVEY. Misalnya, survei tentang radikalisme berikan inspirasi untuk memperkuat Pendidikan
di kalangan Pelajar dan Mahasiswa menunjuk- agar menjadi wahana merawat kebinekaan dan
kan ada bara api radikalisme di kalangan mer- menyemai nilai-nilai toleransi. •
eka. Hasil survei tersebut menjadi pengingat
untuk pemerintah dan masyarakat sipil agar
terus memperhatikan dunia pendidikan. Ketika
Buletin Jumat yang diedarkan di masjid-masjid
setiap hari Jumat mendapat respons positif dari
pengelola dan jamaah masjid yang mendapat
informasi mencerahkan tentang tema-tema ka-
jian agama yang menumbuhkan sikap toleransi.
Terakhir, saya ingin mengutip testimoni peserta
kemah pemuda pimpinan organisasi pemuda
Islam di Mataram. Seorang mahasiswa IAIN
Salatiga yang memutuskan untuk memakai
celana cingkrang dalam kesehariannya. Karena
penampilannya yang bercadar dia terpaksa men-
jalani pemeriksaan yang lebih ketat di bandara.
Tetapi begitu dia tunjukkan bahwa dia akan
mengikuti kemah pemuda untuk menolak ke-
kerasan ekstrem, pemeriksaan melunak. Di
tempat kemah, dia bertemu dengan sesama
pimpinan mahasiswa muslim yang mempunyai
praktik keagamaan yang beragam. Dia merasa

20 CATATAN INSPIRATIF CONVEY INDONESIA 85


DESAIN OLEH —
Nandiasa Rahmawati
Priska Nur Asriani
Mathilda P. Samosir

Anda mungkin juga menyukai