Anda di halaman 1dari 10

Term Of Revenue

Basik Training (LK-1)


Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat LA TANSA MASHIRO

A. PENDAHULUAN
Mahasiswa merupakan bagian dari pemuda yang memiliki ciri khas tersendiri.
Sejarah mencatat peran-peran penting dari pergerakan mahasiswa Indonesia dalam
momentum-momentum besar yang terjadi di negeri ini. Dari zaman perjuangan
kemerdekaan hingga era reformasi mahasiswa memegang peranan penting bersama
pergerakannya yang tak kenal henti.
Posisi mahasiswa sebagai pengusung nilai-nilai moral dalam konteks
kebangsaan memiliki potensi terpendam dalam merespon setiap perkembangan yang
berkaitan dengan kemaslahatan umat. Mahasiswa sebagai salah satu elemen reformasi
adalah satu-satunya pengemban amanah oposan yang paling efisien didunia dalam
mengawal perubahan sosial ke arah yang lebih baik. Mahasiswa dengan keyakinan
kuatnya punya keikhlasan dan idealisme dalam berjuang, semangat untuk
merealisasikannya serta punya kesiapan untuk beramal dan berkorban untuk
mewujudkannya.
Mahasiswa Islam diidentifikasi sebagai kelompok yang memiliki akhlak lebih
baik, selalu berpegang pada ajaran Islam, jauh dari perilaku tidak terpuji, dan peduli
pada orang atau pihak-pihak yang tertindas dan menderita. Posisi mahasiswa Islam
sebagai generasi penerus (QS. Ath Thur:21), sebagai sebagai generasi pengganti (QS.
Al Maidah: 54), sebagai generasi pembaharu (QS. Maryam: 42) diharapkan memiliki
idialisme, komitmen dan integritas yang tinggi terhadap agama dan kemanusiaan.
Pada tahun 2003, telah dilahirkan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan
Nasional melalui UU No. 20 tahun 2003 yang menggantikan UU No. 2 tahun 1989.
Tersurat jelas dalam UU tersebut bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu
menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan
efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan
pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Urgensi pendidikan sebagai pilar pembangunan sebuah bangsa tidak pernah
diperdebatkan lagi secara diametral. Diskursus pendidikan kontemporer tidak pernah
bisa dilepaskan dari isu pembangunan, globalisasi, dan nasionalisme. Pendiri bangsa
(founding fathers) mengidealkan kondisi anak bangsa yang cerdas, tidak ketinggalan
dari bangsa lain. Hanya dengan masyarakat terdidik Indonesia akan mampu

1
Term Of Revenue
Basik Training (LK-1)
Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat LA TANSA MASHIRO

mewujudkan trisaktinya; berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan


berkepribadian yang mampu menjunjung tinggi nilai kebudayaan.
Namun, yang tetap menjadi sorotan saat ini adalah sebagian besar mahasiswa
Islam terlambat menyadari tanggung jawabnya sebagai bagian dari intelektual muslim
yang berperan penting dalam perubahan dan kepemimpinan di masa mendatang.
Gejala demikian mengakibatkan output pendidikan yang kurang bermutu, kurang
mampu merespon kebutuhan masyarakat, kurang menguasai keahlian mereka dan
berbagai kekurangan lain yang sesungguhnya kini tengah menjadi sorotan publik.
Dari sini menjadi jelas apa yang dikatakan Dr. Mahdy ketika mengomentari
posisi generasi muda dalam system social bahwa : “Pemuda adalah unsure vital dalam
sebuah system social. Padanya tempat potensi aktivitas yang amat besar dan
merupakan asset utama bagi umat islam”.
Dalam kaitannya dengan dakwah, prinsip membangun intelektual umat
senantiasa memerlukan tindakan langsung baik dalam lapangan pemikiran maupun
aplikasi praktis, sekalipun kadangkala hal itu harus dilakukan dengan berenang
hanyut kedalam kehidupan masyarakat sebagai mad'u. inilah sesungguhnya bentuk
konkrit dari prinsip ilmu dan amal yang harus dilakukan terus menerus.
Untuk itu,perlu adanya humanisasi yang kita kenal dengan memanusiakan
manusia, humanisasi adalah terjemah dari kata (konsep) amar ma’ruf nahyi munkar,
khairu ummatin sebagai pelaksana dakwah yang humanis(Al-anfal 110) merupakan
dakwah yang berbasis pada etika profetik yaitu sebuah cita-cita dari kesadaran historis
dan empiris menuju cita-cita transformasi yang didasarkan pada cita-cita dan misi
profetik
Dalam konteks ini dakwah berarti aktivitas untuk meningkatkan kualitas
kemanusiaan, agar kualitas kemanusiaannya itu tetap pada tingkatan ahsani taqwim,
atau meningkat sebagai 'ibadurrahman bahkan bila mungkin sampai pada tingkatan
khalifah fil ardh (mampu membangun peradaban yang maju).
Tanpa ada dakwah manusia akan sesat, tanpa adanya dakwah konstatasi
malaikat bahwa manusia sebagai mahluk perusak di bumi(yufsidu fiha-fil ardh) dan
penumpah darah (yasfiku dima') kan menjadi kenyataan (Qs 2,al-Baqarah 30).
Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman
keagamaan dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja. Tetapi juga menuju sasaran
yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini, dakwah harus lebih berperan menuju

2
Term Of Revenue
Basik Training (LK-1)
Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat LA TANSA MASHIRO

kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai aspek
kehidupan. Tentu saja, yang dimaksud pelaksanaan ajaran islam secara menyeluruh
ini lebih menekankan pada aspek esensi ajaran Islam,bukan pada pelembagaan ajaran
Islam.
HMI sebagai gerakan mahasiswa punya independensi yang kuat untuk ikut
berperan serta dalam menyelesaikan problematika kebangsaan dengan senantiasa
menghadirkan diri dan menginvestasikan kader-kadernya di tengah-tengah
masyarakat Indonesia.
Dengan memperhatikan pergolakan sosial dalam lingkup lokal hingga nasional
yang terjadi saat ini, para intelektual muslim harus benar-benar mampu dan serius
dalam menyelesaikan problem masyarakat. Hal tersebut akan tercapai dengan
membangun tradisi intelektual mahasiswa Islam yang kritis dan progresif, yang
tanggap dan mampu memberikan solusi terhadap problematika sosial.
Menyandarkan pada harapan masyarakat dan menyadari peran dan tanggung
jawab sebagai mahasiswa Islam sudah sepatutnya gerakan mahasiswa Islam
melakukan revitalisasi berpikir dengan cara lebih berorientasi membangun tradisi
intelektualitas kadernya agar memiliki kesadaran sosial untuk meretas stagnasi di
tengah arus pragmatisme.

B. LANDASAN HUKUM
a) Al-qur’an dan Sunnah
b) Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga HMI
c) Pedoman perkaderan HMI
d) Program kerja pengurus Komisariat La Tansa Mashiro

C. NAMA DAN TEMA KEGIATAN


“Basic Training (LK-1) Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat La Tansa Mashiro”,
adapun tema kegiatan ini adalah “Membentuk Mahasiswa Islam yang Progresif dan
Militan Sesuai Dengan Karakteristik Insan Ulil Albab”

D. MAKSUD DAN TUJUAN

3
Term Of Revenue
Basik Training (LK-1)
Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat LA TANSA MASHIRO

a) Melahirkan kader yang mampu mengaktualisasikan potensi kreatifnya secara


mandiri degan berpedoman pada nilai-nilai dasar keislaman dalam rangka
menumbuhkan kemampuan analisis untuk merespon berbagai persoalan umat.
b) Mendorong dinamisasi pemikiran kader-kader HMI
c) Kontinuitas dan ketuntasan proses perkaderan HMI

E. PESERTA
Peserta yang mengikuti basic training (LK-1) berjumlah 35 orang.

F. WAKTU DAN TEMPAT


Hari/tanggal : Jum’at – Minggu, 08 – 10 Januari 2021
Pukul : 16.00 – selesai
Tempat : Kp. Asem Kawis, Desa Margaluyu, Kec. Cibadak
(Ponpes Al – Ahkam)

4
Term Of Revenue
Basik Training (LK-1)
Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat LA TANSA MASHIRO

G. SUSUNAN KEPANITIAAN
SUSUNAN KEPANITIAAN
BASIC TRAINING (LK-1)
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI-MPO)
KOMISARIAT LA TANSA MASHIRO

Penanggung Jawab : Muhamad Wahyu


Steering Committee : 1. Isadul Umam
2. Van Kadavi
3. Sahrul Gunawan
Organizing Committee :
Ketua Pelaksana : Depi Saeful Hamdi
Sekretaris : Nuraeni Santika
Bendahara : Dini Melasari
Sie. Humas : 1. Irma
2. Tomy
3. Usri
4. Siti Nuraeni
Sie. Acara : 1. Muttiah
2. Reva Geri
3. Sa’adah
4. Munajat
5. Indri
6. Khodijah
Sie. Pubdekdok : 1. Prio
2. Yazid
3. Tb. Muh. Tri
4. Ridwan
5. Dadan
Sie. Konsumsi : 1. Arafi
2. Leni
3. Ima
4. Indy

5
Term Of Revenue
Basik Training (LK-1)
Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat LA TANSA MASHIRO

5. Putri
6. Hesti
7. Yuli
8. Anisa Nur O
Sie. Peralatan : 1. Riki
2. Ripai
3. Lutfi
4. Alfin
5. Andini
Sie. P3K : 1. Dhea
2. Siti Nuraini

6
Term Of Revenue
Basik Training (LK-1)
Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat LA TANSA MASHIRO

H. AGENDA KEGIATAN
Agenda Acara
Basic Training (LK-1)
Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO)
Komisariat La Tansa Mashiro Rangkasbitung

Hari /
No Waktu Materi Penanggung Jawab
Tanggal

1 Jum’at, 06 16.00-16.30 Registrasi peserta Panitia


November
2020 16.30-17.00 Opening Ceremony Panitia + peserta

17.00-18.00 Interview Panitia

18.30-19.00 Isoma Panitia

19.00-20.00 Arah Perkaderan Awal Pemandu

20.00-24.00 Keyakinan Muslim Pemandu

24.00-04.00 Menuju alam bawah ALL


sadar

2 Sabtu, 07 04.00-04.30 Qiyamullail Panitia


November
2020 04.30-05.00 Shalat Subuh Panitia

05.00-06.00 Kultum Panitia

06.00-06.30 Olah Raga Panitia

06.30-08.00 Persiapan peserta Panitia + Peserta

08.00-10.00 Wawasan Ilmu Pemandu

10.00-12.00 Wawasan Sosial Pemandu

12.00-13.00 ISHOMA All

13.00-15.00 Kepemimpinan Pemandu

15.00-15.30 Sholat Ashar All

15.30-17.30 Etos Perjuangan Pemandu

17.30-18.30 Sholat Maghrib All

7
Term Of Revenue
Basik Training (LK-1)
Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat LA TANSA MASHIRO

18.30-19.30 Kultum Peserta

19.30-20.00 ISHOMA All

20.00-24.00 Hari Kemudian Pemandu

23.45-04.00 Menuju Alam bawah All


sadar

3 Minggu, 08 04.00-04.30 Qiyamullail All


November
2020 04.30-05.00 Shalat Subuh All

05.00-06.00 Kultum Peserta

06.00-06.30 Olah Raga Panitia + Peserta

06.30-08.00 Persiapan Peserta Panitia + Peserta

08.00-10.00 Sejarah HMI Pemandu

10.00-12.00 Konstitusi HMI Pemandu

12.00-13.00 Isoma All

13.00-13.30 Praktisi Forum Pemandu

13.30-14.00 Manajemen aksi Pemandu

14.00-14.30 Closing Ceremony All

8
Term Of Revenue
Basik Training (LK-1)
Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat LA TANSA MASHIRO

I. ESTIMASI DANA KEGIATAN

1. Kesekretariatan
a. Pengetikan + foto copy (proposal & bahan dialog) Rp 200.000
b
Rp 150.000
. Stempel komisariat
Rp
c.
Stempel panitia 40.000
d Rp
. Bak stempel + tinta 60.000
e Rp
. Amplop (1 pack) 50.000
Jumlah Rp 500.000
2. Pubdekdok
a. Spanduk 2 buah @ Rp 150.000 Rp 300.000
b Rp
. Tali, lem, cutter, gunting, dan steples 50.000
c. Sewa kamera digital + cetak Rp 150.000
Jumlah Rp 500.000
3. Akomodasi
a. Transportasi pemateri @ Rp 50.000 x 8 org Rp 400.000
b
Rp 925.000
. Transportasi panitia @ Rp 25.000 x 37 org
c. Transportasi pemateri @ Rp 20.000 x 35 org Rp 700.000
d Rp
. Konsumsi panitia 37 org x 6 kali (3 hari)@ Rp 10.000 2.220.000
e Rp
. Konsumsi peserta 35 org x 6 kali (3 hari)@ Rp 10.000 2.100.000
f. Snack 3 hari @ Rp 100.000 Rp 300.000
g. Aqua 10 dus @ Rp 15.000 Rp 150.000
Rp
Jumlah 6.795.000
Rekapitulasi
1. Kesekretariatan Rp 500.000
2. Pubdekdok Rp 500.000
Rp
3. Akomodasi 6.795.000
Rp
Jumlah 7.795.000

9
Term Of Revenue
Basik Training (LK-1)
Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat LA TANSA MASHIRO

J. PENUTUP
Demikian TOR kegiatan latihan kader 1 (basic training) ini kami buat sebagai
bahan pertimbangan serta acuan bapak/ibu/kanda/yunda, besar harapan kami semoga
acara dimaksud dapat terlaksana dengan lancar.

Billahi taufik wal hidayah


Wassalamu ‘alaikum wr.wb

Lebak, 08 Jumadil Awal 1442 H


23 Desember 2020 M

PANITIA PELAKSANA
BASIC TRAINING (LK-1)
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
KOMISARIAT LA TANSA MASHIRO

DEPI SAEFUL HAMDI NURAENI SANTIKA


KETUA PELAKSANA SEKRETARIS

Mengetahui,
Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam
Komisariat La Tansa Mashiro

MUHAMAD WAHYU
KETUA UMUM

10

Anda mungkin juga menyukai