OLEH:
SMA MUHAMMADIYAH 7
SERBELAWAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyusun makalah ini guna
memenuhi tugas kemuhammadiyahan saya. Dalam makalah ini, saya mencoba
menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan organisasi otonom dalam gerakan
muhammadiyah.
Dan saya sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini massih
jauh dari kata sempurna dikarenakan kurangnya pengalaman serta pengetahuan dari
saya maka kritik dan saran dari bu guru sangat membantu. Saya berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat.
A. LATAR BELAKANG
Bersandar pada sejarah IPM yang cukup panjang , maka IPMmenetapkan 5 dasar
sebagai berikut:
Pimpinan daerah , pimpinan cabang , dan tingkat ranting. Pimpinan pusat adalah
kesatuan wilayah-wilayah dalam ruang lingkup nasional. Pimpinanwilayah adalah
kesatuan daerah-daerah dalam tingkat provinsi . pimpinan daerah adalah kesatuan
cabang-cabang dalam tingkat kabupaten/kota . sedangkan pimpinan cabang adalah
kesatuan ranting-ranting dalam satu keacamatan. Pimpinan ranting adalah kesatuan
anggota-anggota dalam satu sekolah, desa ,kelurahan atau tempat lainnya.
4. AGENDA AKSI
Agenda aksi merupakan bentuk kegiatan konkrit dari strategi yang telah di
jelaskan di atas. Agenda aksi bisa dipahami sebagai produk rill dari kegiatan IPM.
1. Pengajian rutin
Pengajian islam rutin atau disingkat pir merupakan kegiatan rutin tentang dunia
islam dan yang terkait dengannya yang diadakan oleh pengurus IPM ranting. Kegiatan
ini diadakan sebagai penguatan nilai-nilai keislamanyang berwawasan rahmatan lil
‘alamin di kalangan pelajar.
2 .sekolah kader
3. Gerakan iqra
5. GERAKAN KEWIRAUSAHAAN
Tak jarang kita melihat pelajar selalu di tindas dengan berbagau tugas, beban
biaya yang tinggi dan model komunikasi yang tidak humanis. Gerakan advokasi pelajar
adalah gerakan pelajar untuk menjaring aspirasi dan pembelaan hak-hak pelajar
menuju pelajar yang berdaulat .