“Spirit Kolaboratif Ciptakan Pelajar Inovatif” Sesuai dengan tema Rakernas IPM 2019.
IPM akan mendorong kolaborasi IPM dari tingkatan pusat hingga ke ranting bahkan dengan
masyarakat secara luas. Artinya adalah bagaimana tidak hanya pelajar muhammadiyah saja yang
bergerak tapi juga semua bagian lapisan masyarakat bersama-sama bergerak melakukan
perubahan.” (https://ipm.or.id/ipm-gaungkan-spirit-kolaborasi/).
BAB II
PEMBAHASAN
Karya inovatif akan dihasilkan dari sebuah kerjasama kolaboratif. Pelajar inovatif dalam
berkarya akan menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki kekhasan atau khusus , artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti
ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.
2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik
sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar Orsinalitas dan kebaruan.
3. Dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan
melalui suatu proses yang tidak tergesa-gesa, tapi inovasi dipersiapkan secara matang dengan
program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.
4. Memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai,
termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
( https://www.pelajaran.co.id/pengertian-inovasi-ciri-indikator-sifat-dan-jenis-inovasi-
menurut-para-ahli/)
Ikatan Pelajar Muhammadiyah ( IPM ) tidak lepas dari latar belakang berdirinya
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar sekaligus sebagai
konsekuensi dari banyaknya sekolah yang merupakan amal usaha Muhammadiyah untuk
membina dan mendidik kader.
IPM terpanggil untuk mendukung misi Muhammadiyah serta menjadi pelopor, pelangsung
dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah. Dengan demikian, kelahiran IPM mempunyai dua
nilai strategis. Pertama, IPM sebagai aksentuator gerakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar di
kalangan pelajar. Kedua, IPM sebagai lembaga kaderisasi Muhammadiyah yang dapat membawa
misi Muhammadiyah pada masa mendatang.
Dalam buku ideologi IPM dicanangkan Gerakan Pelajar Kreatif yang merupakan aksi
nyata IPM dalam menjawab kebutuhan pelajar dalam konteks kekinian. Gerakan Pelajar Kreatif
mewadahi pelajar berdasarkan pada minat dan bakat pelajar.
Dari Gerakan Pelajar Kreatif ini adalah terbentuknya komunitas – komunitas di kalangan
pelajar yang berdasarkan minat, bakat dan hobi. Karakter Pelajar Kreatif mempunyai ciri berfikir
dan bertindak secara ilmu-iman-amal, iman- ilmu-amal, amal-ilmu-amal secara dialektis. Tidak
memandang remeh salah satu di antara ketiga dimensi tersebut (ilmu-iman-amal), tetapi
memandang ketiganya sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi dan harus dimiliki oleh
setiap kader. Kader yang mampu mendialektikakan ketiga dimensi itu dalam ranah perjuangan
dapat kita sebut sebagai intelektual kritis transformatif. Yaitu kader yang bukan hanya pandai
berteori atau shaleh ritual atau melakukan kerja – kerja teknis organisatoris saja, tapi kader yang
mempunyai wacana pemikiran radikal (mendalam), juga shaleh sosial dan partisipasi aktif
mewujudkan perubahan sosial. Kader-kader yang mempunyai ciri-ciri seperti inilah yang nantinya
mampu menjadi pelopor gerakan kritis transformatif.
Pelajar Muhammadiyah yang tergabung dalam organisasi IPM sudah semestinya memiliki
kharakteristik pribadi pelajar Muhammadiyah yang baik, yang ditunjukkan adanya ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Kepribadian Muhammadiyah itu beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan
2. Memberbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyyah
3. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undangan, peraturan, serta dasar dan falsafah negara
yang sah.
6. Amar ma’ruf nahi mungkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai
dengan ajaran Islam.
8. Kerjasama dengan semua golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan agama Islam serta membela kepentingan
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan
membangun negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.
10. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
BAB III
PENUTUP
Sudah semestinya pelajar Muhammadiyah yang tergabung dalam IPM mengamalkan budaya
kerjasama kolaboratif. Dengan spirit kolaboratif diharapkan Pelajar Muhammadiyah dapat
menumbuhkan semangat inovatif, sehingga dapat menciptakan pelajar inovatif.
Pelajar-pelajar inovatif diperlukan di era sekarang dan yang akan datang untuk menjawab
setiap perubahan yang ada.
Spirit kolaboratif pelajar inovatif sangat dibutuhkan bangsa Indonesia untuk membangun
masa depan bangsa secara mandiri dan bermartabat. Spirit kolaboratif bangsa Indonesia
semestinya dilaksanakan dengan tanpa membedakan keyakinan agama dan suku bangsa, sehingga
justru dapat lebih menyatukan bangsa ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://ipm.or.id/#
2. http://repository.uin-suska.ac.id/5927/3/BAB%20II.pdf
3. https://pelajarindo.com/pengertian-pelajar/
4. https://kbbi.web.id/inovatif
5. https://www.pelajaran.co.id/pengertian-inovasi-ciri-indikator-sifat-dan-jenis-inovasi-
menurut-para-ahli/