TAHUN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada Pembukaan Undang-undang Dasar
1945, adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, dan
secara operasional diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan bangsa
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan pendidikan
merupakan bagian dari Pembangunan Nasional. Di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara
ditetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi
pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air,
agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya
sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 maupun di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara amat
luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang merupakan jalur
pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya mewujudkan tujuan tersebut, baik
melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.
Sekolah merupakan tempat untuk menuntut ilmu. Ilmu itu sendiri dapat kita peroleh melalui
pembelajaran efektif dalam kelas untuk mendapatkan ilmu pasti. Disisi lain kita dapat memperoleh
ilmu tersebut melalui keorganisasian. Di keorganisasian kita dituntut untuk saling bertukar pikiran
mengisi kekurangan satu sama lain memadukan ataupun menyatukan satu tujuan. Dalam
menyatukan hal tersebut pastinya kita memiliki pedoman maupun acuan suatu organisasi.
Pelaksanaan kegiatan OPMA harus berpedoman pada program kerja OPMA dan AD/ART OPMA.
Dalam pelaksanaannya tersebut juga diperlukan organisasi serta kerjasama yang mantab, untuk
mewujudkan menjadi cita-cita dan tujuan serta sasaran OPMA sebagai wadah dan motivator
kegiatan siswa / siswi di madrasah. Untuk mewujudkan koordinasi dan kerjasama yang mantab
terutama bagi pihak yang terkait, maka diperlukan sutu hubungan yang baik. Mulai dari
perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian serta pertanggungjawaban serta
pengembangan kegiatan.
B. TUJUAN
Dalam hal ini kami Pengurus Oganisasi Pelajar Madrasah membuat program kerja
ini sebagai bentuk penghragaan adanya pengekakan Hak Asasi Manusia dengan penyusunan
program kerja berdasarkan aspirasi siswa secara demokratis. Dalam program kerja tersebut
digambarkan, diuraikan, dan diinterprestasikan dalam segala bentuk kegiatan OPMA. Selain
program kerja digunakan sebagai pedoman OPMA, juga dapat digunakan sebagai tolak ukur
dalam proses kegiatan mulai dari perencanaan sampai pertanggungjawaban dan dipergunakan
sebagai pengambilan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan.
Adapun tujuan khusus dari program kerja OPMA diantaranya sebagai berikut.
1. Meningkatkan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa
2. Memahami, menghargai lingkungan hidup dan nilai-nilai moral dalam mengambil
keputusan yang tepat
3. Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam kontek
kemajuan budaya bangsa
4. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air dalam era
globalisasi
5. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerja sama secara
mandiri, berpikir logis dan demokratis
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistik, budaya dan
intelektual
7. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani memantapkan kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
BAB II
ISI
A. SEJARAH OSIS
OPMA (Organisasi Pelajara Madrasah) merupakan sebuah organisasi yang berada di tingkat
madrasah di Indonesia yang dimulai dari jenjang SMP/MTs dan MA yang dikelola oleh murid-murid
yang terpilih untuk menjadi pengurus OPMA, dan dalam pelaksanaannya dibimbing oleh seorang
pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah. Sebelum lahirnya OPMA, di madrasah-
madrasah tingkat MTs dan MA terdapat organisasi yang berbagai macam corak bentuknya. Ada
organisasi siswa yang hanya dibentuk bersifat intern sekolah itu sendiri, dan ada pula organisasi
siswa yang dibentuk oleh organisasi siswa di luar sekolah. Organisasi siswa yang dibentuk dan
mempunyai hubungan dengan organisasi siswa dari luar sekolah, sebagian ada yang mengarah
pada hal-hal bersifat politis, sehingga kegiatan organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar
sekolah sebagai tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar.
Akibat dari keadaan yang demikian itu, maka timbullah loyalitas ganda, di satu pihak harus
melaksanakan peraturan yang dibuat Kepala Madrasah, sedang di pihak lain harus tunduk kepada
organisasi siswa yang dikendalikan di luar sekolah. Dapat dibayangkan berapa banyak macam
organisasi siswa yang tumbuh dan berkembang pada saat itu, dan bukan tidak mungkin organisasi
siswa tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi di luar sekolah. Itu sebabnya
pada tahun 1970 sampai dengan tahun 1972, beberapa pimpinan organisasi siswa yang sadar akan
maksud dan tujuan belajar di sekolah, ingin menghindari bahaya perpecahan di antara para siswa
intra sekolah di sekolah masing-masing, setelah mendapat arahan dari pimpinan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk
mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan
memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme,
idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur.
Oleh karena itu pembangunan wadah pembinaan generasi muda di lingkungan sekolah yang
diterapkan melalui Organisasi Pelajar Madrasah (OPMA) perlu ditata secara terarah dan teratur.
Betapa besar perhatian dan usaha pemerintah dalam membina kehidupan para siswa, maka
ditetapkan OPMA sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan secara nasional. Jalur tersebut
terkenal dengan nama “Empat Jalur Pembinaan Kesiswaan”, yaitu:
1. Organisasi Kesiswaan
2. Latihan Kepemimpinan
3. Kegiatan Ekstrakurikuler
Dengan dilandasi latar belakang sejarah lahirnya OPMA dan berbagai situasi, OPMA dibentuk
dengan tujuan pokok : menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para siswa ke
dalam salah satu wadah yang bebas dari berbagai macam pengaruh negatif dari luar sekolah.
Mendorong sikap, jiwa dan semangat kesatuan dan persatuan di antara para siswa, sehingga
timbul satu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses
belajar mengajar. Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi, menyampaikan pemikiran,
dan gagasan dalam usaha untuk mematangkan kemampuan berpikir, wawasan, dan pengambilan
keputusan.
B. PENGERTIAN
1. Secara Semantis
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
226/C/Kep/0/1992 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OPMA. OPMA
adalah Organisasi Pelajar Madrasah. Masing-masing kata mempunyai pengertian: Organisasi,
secara umum adalah kelompok kerja sama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai
tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok kerja
sama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung
terwujudnya pembinaan kesiswaan; Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar
dan menengah; Intra, berarti terletak di dalam dan di antara. Sehingga suatu organisasi siswa
yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan; Sekolah, adalah satuan
pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, yang dalam hal ini Sekolah
Dasar dan Sekolah Menengah atau Sekolah/Madrasah yang sederajat.
2. Secara Organis
OPMA adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu
setiap sekolah wajib membentuk OPMA, yang tidak mempunyai hubungan organisatoris
dengan OPMA di madrasah lain dan tidak menjadi bagian/alat dari organisasi lain yang ada di
luar sekolah.
3. Secara Fungsional
4. Secara Sistemik
Apabila OPMA dipandang sebagai suatu sistem, berarti OPMA sebagai tempat kehidupan
berkelompok siswa yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OPMA
dipandang sebagai suatu sistem, di mana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi
dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OPMA
sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok, yaitu:
d. Terkoordinasi
C. STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA SEKOLAH
PEMBINA OSIS
KETUA OSIS
SEKSI DEPARTEMEN
M.Nazaruddin
Rani Anggraeni
Febrita Adesanti
Nurmala Febrianti
Tiara Anjani
Khalista Hasna
Naura Hazhiyah
Tiara Andhini
Amanda Sakinah
Adelia Salsabila
Windia Rifani
Rani Risnawati
Audhini M
Bella Yulianti
Kartika Meylani
Raden Rahmanda
Raffathya Syauma N
Rafi Sulaeman
D. FUNGSI
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi.Demikian pula OSIS
sebagai suatu organisasi memiliki pula beberapa fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai salah satu
jalur dari pembinaan kesiswaan, fungsi OSIS adalah :
1.SebagaiWadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di sekolah
bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya pembinaan kesiswaan.
2. Sebagai Motivator
Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat para siswa
3. Sebagai Preventif
Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakkan
sumber daya yang ada dan secara eksternal OSIS mampu beradaptasi dengan lingkungan, seperti
menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya.Dengan demikian secara
preventif OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman dari luar maupun dari dalam
sekolah. Fungsi preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi OSIS sebagai pendorong lebih dahulu
harus dapat diwujudkan.
Program kerja yang dibuat harus mencerminkan aspirasi dan kebutuhan anggota.
Sehingga dalam penyusunan program kerja ini harus melibatkan unsur-unsur siswa yang
terhimpun dalam MPK (Musyawarah Perwakilan Kelas) sekaligus yang berkecimpung dalam
kegiatan sekolah seperti pengurus OSIS dan sebagainya.
Program kerja OSIS SMA Negeri 1 Watumalang Masa Bhakti 2016/2017 disusun
melalui tahap-tahap sebagai berikut :
4) Rapat Pengajuan program kerja OSIS Bersama Bapak dan Ibu Pembina OSIS serta Pengurus
OSIS masa bhakti 2016-2017
PROGRAM KERJA
Adapun program kerja Organisasi Siswa Intra Sekolah SMA Negeri 1 Watumalang
masa Bhakti 2016 – 2017 terdiri dari 4 bagian yaitu :
1. VISI
2. MISI
3. Program Kerja 6 Seksi Bidang
4. Sasaran Umum Program Kerja 6 Seksi Bidang
Visi
Menjadi sekolah sebagai tempat pembinaan ahlak mulia, kreatif inovatif berwawasan global
dengan berbasis kearifan lokal.
Misi
Program Kerja
1. SEKBID KEAGAMAAN
Jangka panjang
a. Mengkoordinir mujahadah pagi
Jangka pendek
a. Mengadakan perlombaan yang bernuansa islam di hari besar islam.
3.SEKBID KEWIRAUSAHAAN
Jangka panjang
a. Membuat, mengkoordinir dan menjalankan koperasi siswa
b. Mengadakan kerja sama dengan pihak luar dalam penggadakan barang koperasi
Jangka pendek
a. Mengadakan lomba masak memasak di hari guru.
6.SEKBID KEMASYARAKATAN
Jangka panjang
a. Menyelesaikan masalah yang timbul dalam organisasi.
b. Memberikan pengumuman keada seluruh siswa
Jangka pendek
a. Membuat acara buka bersama untuk menjalin silaturahmi.
1. SEKBID KEAGAMAAN
Sasaran Umum
Terbinanya kualitas dan kesadaran beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME
dengan melaksanakan ajaran sesuai dengan agama masing-masing yang diprioritaskan
pada kegiatan ibadah secara berkelompok dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama
umat beragama.
3. SEKBID KEWIRAUSAHAAN
Sasaran Umum
Mendorong tumbuhnya sikap mental wiraswasta siswa sehingga timbul kreatifitas,
ketrampilan dan kemandirian dalam menghadapi hidup.
6. SEKBID KEMASYARAKATAN
Sasaran umum
Siswa memiliki kepribadian yang mantap, suka meringankan penderitaan orang lain,
berkepedulian sosial yang tinggi, mandiri dan mampu menjawab tantangan hidup secara
dewasa.
BAB III
PENUTUP
Proposal Program kerja OSIS ini disusun sebagai pedoman-pedoman pola yang
terarah dalam koordinasi dalam organisasi siswa. Program Kerja ini didasarkan pada upaya
pemecahan setiap hambatan dan permasalahan yang terjadi dengan menetapkan arah
kebijaksanaan sebagai landasan program kerja sehingga dalam rangka mengoptimalkan
pencapaian tujuan dan misi organisasi yang hendak dicapai aparat kepengurusan, perlu
ditetapkan prioritas sasaran program kerja.
Begitu kompleksnya permasalahan dan hambatan yang kami
hadapi kelak dengan rancangan program kerja OSIS ini. Namun keberhasilan sangat
relatif dan amat ditentukan oleh tenaga terampil yang ada. Akhirnya kami adalah hanya
manusia yang hanya bisa untuk berusaha dan berdoa, namun pada akhirnya hanyalah Allah
yang menentukan.
Mengetahui,
Kepala Sekolah
BAB III
PENUTUPAN
A. PENUTUP
Demikian pemaparan kami mengenai Organisasi Siswa Intra Sekolah SMAN 1 Dramaga dan
kepengurusannya di periode 2019/2020.Kami harap agar Bapak dan Ibu dapat memahami dan
mendukung pengurus OSIS SMAN 1 Dramaga dalam melaksanakan tugas kami. Adapun rincian
program kerja yang telah kami rancang telah kami lampirkan bersama program OSIS ini.
LAPORAN KEGIATAN KOLABORASI SISWA DALAM KEGIATAN OPMA
TAHUN 2020/2021
PROGRAM KERJA DAN REALISASI KEGIATAN KOLABORASI SISWA SISWA DALAM KEGIATAN
OPMA
Tempat
1. Raker OPMA 20/10/2019 MAIGA Pengurus OPMA
2. Pelantikan OPMA & upacara sumpah 28/10/2019 MAIGA Warga MAIGA
pemuda
3. Tes LKK 29/10/2019 MAIGA
4. Rapat kegiatan maulid & LKK 29/10/2019
5. Takzizah ke wali murid kelas X IBB 31/10/2019
6. LKK 31-10/01-11/2019 MAIGA
7. Ziarah & gongstay (PAC) 2/11/2019
8. Rapat maulid & evaluasi LKK 6/11/2019 Ruang OPMA
9. Upacara peringatan hari pahlawan 10/11/2019 Halaman MAIGA
10. Pelantikan pengurus PAC 10/11/2019
11. Maulid Nabi 12/11/2019
12. MUS DANSOS 13/11/2019
13. Rapat evaluasi maulid & Rapat hari 17/11/2019
guru
14. Sosialisasi kesehatan dari kementrian 18/11/2019