Spek Pagar Ta. 2019
Spek Pagar Ta. 2019
BAB I
PENJELASAN UMUM
Pasal1
LINGKUP PEKERJAAN
1
Plesteran 1PC : 4PS
d. Pekerjaan Finishing
Acian Tembok
Pengecatan Tembok
2
Pasal2
PERATURAN – PERATURAN
3
Pasal 3
PELAKSANAAN DAN GAMBAR PERENCANAAN
Pasal4
BAHAN – BAHAN DAN ALAT – ALAT
4
Pasal 5
FOTO DOKUMENTASI
5
BAB II
SYARAT – SYARAT UMUM BAHAN BANGUNAN
Pasal 1
AIR
Pasal 2
PASIR
6
Pasal3
SEMEN
Pasal4
BESI TULANGAN DAN KAWAT BETON
7
Pasal5
KERIKIL
Pasal6
BATU GUNUNG
8
Pasal7
BATU BATA
Batu bata merah yang digunakan batu bata lokal dengan kualitas
baik dan sama ukurannya.
Pasal8
MATERIAL LAIN
9
BAB III
SYARAT – SYARAT TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI
Pa s al1
PEKERJAAN PERSIAPAN
2. Pembersihan Halaman :
Daerah sekitar site/lokasi kerja harus dibersihkan
dari segala tumbuhan, kotoran dan benda-benda yang
mengganggu kelancaran pekerjaan, terutama dalam batas area
rencana bangunan didirikan. Apabila disekitar area rencana
bangunan didirikan terdapat pohon-pohon yang mengganggu
kelancaran pekerjaan, maka kontraktor harus segera
berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas
dan/atau Direksi serta pihak-pihak lain yang berhubungan
dengan pekerjaan agar mendapat izin terlebih dahulu untuk
ditebang. Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dari
pihak lain sementara tidak ada koordinasi dengan pihak-pihak
yang berkompoten maka menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pasal2
PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
1. Galian Tanah
a. Galian tanah untuk pondasi harus dibuat cukup lebar, agar
dapat bekerja dengan leluasa.
b. Dalamnya galian disesuaikan dengan ukuran gambar.
10
c. Bila mendapatkan tanah humus (lembek) harus segera
memberitahukan secara tertulis kepada konsultan
pengawas/direksi untuk dipertimbangkan lebih lanjut.
d. Kelebihan tanah bekas galian pondasi, harus dibersihkan.
2. Pekerjaan Urugan
a. Pekerjaan urugan harus dilakukan dengan pasir bersih atau
pasir batu (sirtu) yang bebas dari sampah-sampah, akar-
akar dan dipadatkan sambil disiram air.
b. Pekerjaan urugan harus dilakukan lapis demi lapis
(maksimal 15 cm)
c. Kekurangan atau kelebihan tanah harus ditambah
atau disingkirkan tempat-tempat yang akan ditentukan
oleh konsultan pengawas/direksi.
Pasal3
PEKERJAAN BATU GUNUNG
11
Pasal4
PEKERJAAN BETON
1. Material Beton :
a. Semen PC (Portland Cement)
Semen PC yang digunakan harus terdiri dari satu jenis
merk dan dari mutu yang baik serta atas persetujuan
Direksi.
Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak
diperkenalkan untuk digunakan.
Keamanan/tempat penyimpanan semen harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kelembaban lantai atau percikan air hujan.
b. Pasir Beton
Pasir beton harus terdiri dari butir-butir yang bersih,
bebas dari bahan organic, lumpur dan sebagainya serta
memenuhi syarat yang ditentukan dalam BSN SNI 2010.
Pasir beton sebelumnya digunakan harus dicuci dengan
air bersih.
c. Kerikil Beton
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik,
mempunyai gradasi serta kekerasan yang sesuai dengan
syarat yang tercantum dalam BSN SNI 2010.
Penumpukan bahan kerikil beton harus dipisahkan
dengan bahan beton lainnya sehingga mudah
mempertahankan perbandingan adukan beton yang
digunakan.
d. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih, tidak
mengandung minyak, asam, garam, alkalis atau bahan
lain yang dapat merusak beton.
12
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak, lemak,
bebas dari cacat seperti retak, serpihan dan sebagainya.
Harus berpenampang bulat dan memenuhi syarat yang
tercamtum BSN SNI 2010.
2. Campuran Beton
Campuran beton yang digunakan adalah campuran 1 PC; 2
PS; 3 KR Setara dengan mutu beton.
3. Pembesian Beton
Pembesian/rakitan besi beton dilaksanakan sesuai dengan
gambar kerja, dam diukur dalam mm (millimeter).
4. Pengadukan Beton
Beton harus diaduk dilapangan dengan alat – alat yang
sesuai dimana akan dicapai hasil adukan yang homogen
Bila memakai mesin pengaduk ( Concrite Mixer ) maka
hendaknya kapasitas mesin disesuaikan dengan
kapasitasnya.
5. Pengecoran
Pengecoran tidak boleh dilakukan sebelum pekerjaan
acuan dan pekerjaan persiapan selesai.
Sebelum pengecoran, semua material , peralatan, tenaga
kerja sudah harus berada dilokasi, peralatan harus dalam
keadaan bersih dan siap untuk dipakai.
Pengecoran sebaiknya dilakukan segera setelah selesai
pengadukan dan sebelum beton mengeras.
Untuk maksimalnya pekerjaan pengecoran sebaiknya
dipakai alat vibrator agar rongga beton dapat terisi dengan
baik.
13
Pasal5
PEKERJAAN PASANGAN BATA
Pasal6
PEKERJAAN ACIAN DAN PLESTERAN
14
dilakukan pekerjaan plesteran. Permukaan yang akan
diplester disiram air hingga jenuh.
Singkirkan semua hal yang dapat merusak/mengganggu
pekerjaan plesteran.
Basahi seluruh permukaan bidang plesteran untuk
peresapan, jangan menjenuhkan permukaan dan jangan
dipasang plesteran sampai permukaan air yang terlihat
tersebut telah lenyap/kering kembali.
Letakkan/tempelkan campuran plesteran selama 2,5 jam
(maksimal) setelah proses campuran, kecuali selama udara
panas/kering, kurangi waktu penempatan itu sesuai yang
diperlukan untuk mencegah pengerasan yang bersifat
sementara dari plesteran.
Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar maupun
tegak lurus.
Untuk mendapatkan permukaan yang rata dan ketebalan
yang sesuai dengan yang disyaratkan, maka dalam memulai
pekerjaan plesteran harus dibuat terlebih dahulu “kepala
plestreran”.
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan
yang berhubungan dengan pekerjaan lain. Jika terjadi
kerusakan akibat kelalaiannya, maka kontraktor harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
Pasal7
PEKERJAAN PENGECETAN TEMBOK
15
Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan
bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang
dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
16
BAB IV
PEKERJAAN AKHIR
17