SILIKON ADISI
a. Kelebihan :
- Detail dari master model tercetak dengan baik dan jelas
- Tidak ada kelebihan silicone yang berlebih
- Tidak brittle
- Ketebalan dari hasil cetak sesuai
b. Kekurangan :
- Terdapat gelembung udara di beberapa bagian
- Pada bagian dasar sebelah ujung hasil cetakan cenderung lebih tipis hingga
ada lubang kecil di masing-masing ujung hasil cetakan.
2. Pembahasan
Tujuan dari pencetakan rongga mulut adalah untuk membuat model kerja yang
memiliki detail yang jelas dari rongga mulut sehingga dapat digunakan untuk restorasi.
Untuk menghasilkan cetakan yang akurat, bahan yang digunakan untuk membuat tiruan
dari jaringan intraoral dan ekstraoral harus memenuhi kriteria sebagai berikut. Pertama,
bahan tersebut harus cukup air untuk beradaptasi dengan jaringan mulut serta cukup
kental untuk tetap berada dalam sendok cetak yang menghantar bahan cetak ke mulut.
Kedua, selama di mulut bahan tersebut harus berubah (mengeras) menjadi bahan padat
menyerupai karet dalam waktu tertentu, idealnya waktu pengerasan total harus kurang
dari 7 menit. Akhirnya cetakan yang mengeras harus tidak berubah atau robek ketika
dikeluarkan dari mulut, dan dimensi bahan harus tetap stabil sehingga bahan cor dapat
dituang (Anusavice, 2013).
Silikon adisi memiliki banyak sifat yang sesuai akan karakteristik material cetak
yang disebutkan di atas. Sifat silicon adisi diantaranya adalah elastisitas yang sangat
baik, sangat akurat dalam mencetak jaringan-jaringan di rongga mulut,shrinkage
dimensi yang sangat rendah (stabilitas dimensi baik), tingkat rigid yang tinggi,
berwarna dan berbau nyaman untuk pasien. Berkaitan dengan tingkat rigid yang tinggi,
hasil cetak sulit untuk dilepas di bagian undercut (O’Brien, 2002).
Berdasarkan hasil praktikum mencetak dengan silicon adisi, detail dari cetakan
tampak jelas dan baik apabila dilihat dari bagian lekukan di sekitar gigi yang sudah
dipreparasi. Bagian pit and fissure gigi juga tercetak dengan cukup jelas. Garis servikal
juga tercetak dengan baik tanpa ada bagian yang berlubang maupun tidak rata.
Ketinggian dari batas tepi di bagian yang menempel ke gusi juga tercetak seluruhnya.
Dari hasil cetakan yang demikian, akan memungkinkan untuk dibuat cetakan positif
dengan hasil yang cukup akurat.
Namun, dibalik detail cetak yang baik, masih ada gelembung-gelembung udara di
sekitar cetakan sulcus gigi. Hal ini terjadi karena pencampuran putty base dan katalis.
Dengan adanya gelembung udara yang terperangkap kadangkala mengakibatkan cacat
pada cetakan yang dibuat dan juga mengurangi kekuatan dari cetakan yang dihasilkan
sehingga mudah robek (Hendry, 2012). Pada bagian ujung dari cetakan juga terdapat
lubang kecil yang dapat menyebabkan kebocoran ketika diisi dengan material pengisi
seperti gipsum, namun ini bukanlah masalah besar karena lubang tersebut berjarak 2
gigi dengan gigi yang sudah dipreparasi sehingga tidak akan mengganggu pembuatan
protesa.
Daftar pustaka
Anusavice J.K, dkk. 2013. Phillip’s Science of Dental Materials. Missouri :
Elsevier Inc.
O’Brien, William. 2002. Dental Materials and Their Selection 3rd Edition.
Hanover : Quintessence Publishing.
Hendry. 2012. Akurasi Dimensi Hasil Cetakan Polyvinyl Siloxane Dengan Teknik
Modifikasi Putty/Wash 2 Tahap. Tesis. Fakultas Kedokteran Gigi Program Studi
Prostodonti. Jakarta : Universitas Indonesia.