Makalah Akn Bab 4
Makalah Akn Bab 4
“MAKALAH BAB 4”
DOSEN PENGAMPU:
DR.H.M.RASULI, SE, M.SI, AK, CA
DISUSUN OLEH :
ALYA DWI RAHMADANI (1602122637)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mengetahui
“Penilaian Resiko Pengendalian dan Pengujian Sistem Pengendalian internal Pemerintah
(SPIP).”
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penilaian Risiko ...................................................................................... 3
2.2 Pengertian Sistem Pengendalian Internal Pemerintahan (SPIP) ............................... 3
2.3 Tujuan Sistem Pengendalian Internal Pemerintahan ................................................ 4
2.4 Menilai Risiko Pengendalian/Pengujian Pengendalian ............................................ 5
2.5 Unsur-unsur Sistem Pengendalian Internal Pemerintahan ........................................ 6
2.6 Pengaruh Penetapan Strategi Audit Awal terhadap Penetapan Risiko ................... 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 16
3.2 Saran ........................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penilaian risiko untuk laporan keuangan merupakan identifikasi dan analisis manajemen
terhadap risiko-risiko yang relevan terhadap penyusunan laporan keuangan sesuai dengan
PABU. Auditor mendapatkan pengetahuan mengenai proses penilaian risiko manajemen
melalui kuesioner dan diskusi dengan manajemen untuk mengetahui bagaimana manajemen
mengidentifikasikan risiko-risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan, mengevaluasi
risiko-risiko yang signifikan dan kemungkinan terjadinya, serta menentukan tindakan-
tindakan yang diperlukan untuk menangani risiko tersebut.
Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) adalah proses integral pada tindakan
dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai
diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan
yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset Negara, ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan.
Dengan adanya SPIP tersebut diharapkan dapat menciptakan kondisi dimana terdapat
budaya pengawasan terhadap seluruh organisasi dan kegiatan sehingga dapat mendeteksi
terjadinya sejak dini kemungkinan penyimpangan serta meminimalisir terjadinya tindakan
yang dapat merugikan negara.
Menilai risiko pengendalian merupakan suatu proses mengevaluasi efektivitas
pengendalian intern suatu entitas dalam mencegah atau mendeteksi salah saji yang material
dalam laporan keuangan.Unsur SPIP mengacu pada konsep Sistem Pengendalian Intern yang
dikemukakan oleh The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission
(COSO),
Pengaruh Penetapan Strategi Audit Awal terhadap Penetapan Risiko dengan Pendekatan
tingkat risiko pengendalian ditetapkan maksimum dan Pendekatan tingkat risiko
pengendalian ditetapkan lebih rendah
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian resiko?
2. Apa yang dimaksud dengan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP)?
3. Apa tujuan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP)?
4. Bagaimana menilai resiko pengendalian atau pengujian pengendalian?
5. Apa saja unsur – unsur sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) ?
6. Bagaimana pengaruh penetapan strategi audit awal terhadap penetapan risiko?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan
pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.
Organisasi Pengawas terdiri dari; (1) Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab
langsung kepada Presiden; (2) Inspektorat Jenderal adalah aparat pengawasan intern
pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada menteri/pimpinan lembaga; (3)
Inspektorat Provinsi adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab
langsung kepada gubernur; (4) Inspektorat Kabupaten/Kota adalah aparat pengawasan intern
pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada bupati/walikota.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah adalah “Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.”
Dengan adanya SPIP tersebut diharapkan dapat menciptakan kondisi dimana terdapat
budaya pengawasan terhadap seluruh organisasi dan kegiatan sehingga dapat mendeteksi terjadinya
sejak dini kemungkinan penyimpangan serta meminimalisir terjadinya tindakan yang dapat
merugikan negara.
Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008. Warongan et. al. (2014)
yang telah dialih bahasakan memaparkan bahwa tujuan dalam merancang sistem
pengendalian internal adalah:
1. Kegiatan efektifitas dan efisiensi
2. Laporan Keuangan yang handal
4
3. Kemanan aset
4. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan
5
4. Keberadaan bukti lain
5. Keputusan pemulihan staf
6. Program audit untuk pengujian pengendalian
Keputusan auditor mengenai sifat, luas, dan waktu pengujian pengendalian bersamaan
dengan pemilihan staf audit.
7. Menggunakan auditor internal dalam pengujian pengendalian
Koordinasi audit dengan auditor internal
Bantuan langsung
Unsur SPIP mengacu pada konsep Sistem Pengendalian Intern yang dikemukakan
oleh The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO), yaitu
meliputi:
1. Lingkungan Pengendalian
6
menyusun standar kompetensi untuk setiap tugas dan fungsi;
menyelenggarakan pelatihan dan pembimbingan untuk mempertahankan
dan meningkatkan kompetensi;
memilih pimpinan memiliki kemampuan manajerial dan pengalaman
teknis yang luas
c) Kepemimpinan yang kondusif; minimal dilakukan dengan cara:
mempertimbangkan risiko pengambilan keputusan;
menerapkan manajemen berbasis kinerja;
mendukung fungsi tertentu dalam penerapan SPIP;
melindungi aset dan informasi dari akses dan penggunaan yang tidak
sah;
melakukan interaksi secara intensif dengan pejabat pada tingkatan yang
lebih rendah;
merespon secara positif terhadap pelaporan yang berkaitan dengan
keuangan, penganggaran, program, dan kegiatan.
d) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan; minimal
dilakukan dengan cara:
menyesuaikan dengan ukuran dan sifat kegiatan;
memberikan kejelasan wewenang dan tanggung jawab;
memberikan kejelasan hubungan dan jenjang pelaporan intern;
melaksanakan evaluasi dan penyesuaian periodic terhadap struktur
organisasi sehubungan dengan perubahan lingkungan strategis;
menetapkan jumlah pegawai yang sesuai.
e) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat; minimal dilakukan
dengan cara:
wewenang diberikan kepada pegawai yang tepat sesuai dengan tingkat
tanggung jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan Instansi
Pemerintah;
pegawai yang diberi wewenang sebagaimana dimaksud dalam huruf a
memahami bahwa wewenang dan tanggung jawab yang diberikan terkait
dengan pihak lain dalam Instansi Pemerintah yang bersangkutan;
7
pegawai yang diberi wewenang sebagaimana dimaksud dalam huruf b
memahami bahwa pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab terkait
dengan penerapan SPIP.
f) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber
daya manusia; minimal dilakukan dengan cara:
penetapan kebijakan dan prosedur sejak rekrutmen sampai dengan
pemberhentian pegawai;
penelusuran latar belakang calon pegawai dalam proses rekrutmen;
supervisi periodik yang memadai terhadap pegawai.
g) Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif;
memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan,
efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah;
memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen
risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah;
memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan
tugas dan fungsi Instansi Pemerintah
h) Hubungan kerja yang baik antar instansi terkait diwujudkan dengan adanya
mekanisme saling uji antar Instansi Pemerintah terkait.
2. Penilaian Risiko
8
Dalam rangka penilaian risiko pimpinan Instansi Pemerintah dengan
berpedoman pada peraturan perundang- undangan. menetapkan:
3. Kegiatan Pengendalian
9
kegiatan pengendalian dievaluasi secara teratur.
10
2. rencana pemulihan setelah bencana.- penetapan dan reviu atas indikator
dan ukuran kinerja;
3. menetapkan ukuran dan indikator kinerja;
4. mereview dan melakukan validasi secara periodic atas ketetapan dan
keandalan ukuran dan indikator kinerja;
5. mengevaluasi faktor penilaian pengukuran kinerja;
6. membandingkan secara terus-menerus data capaian kinerja dengan sasaran
yang ditetapkan dan selisihnya dianalisis lebih lanjut.
11
4. Informasi Dan Komunikasi
12
Jika prosedur utk mendapatkan pemahaman tidak dilakukan bersamaandgn pengujian
pengendalian, maka penetapan risiko pengendalian pada tingkat maksimum.
2. Pendekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan lebih rendah
Jika pemahaman komponen SPI mendukungstrategi audit yang direncanakan, maka
penetapan risiko pengendalian lebih rendah. Jika pemahaman komponen SPI tidak
mendukungstrategi audit yang direncanakan, maka lihat bagaimana prosedur utk
mendapatkan pemahaman.
Pengujian Pengendalian
Prosedur pengauditan yang dilakukan untuk menetapkan efektivitas perancangan
dan/atau pengoperasian kebijakan dan prosedur struktur pengendalian.
Tiga Pertanyaan yang harus dijawab:
· Bagaimana penerapan pengendalian yang sesungguhnya?
· Apakah penerapan pengendalian dilakukan secara konsisten (sepanjang tahun)?
· Siapa yang melaksanakan pengendalian?
Saat pengujian tambahan dilakukan pada periode interim (beberapa bulan sebelum akhir
tahun yang diperiksa)
Luas pengujian tambahan:
a. Semakin ekstensif, semakin banyak bukti
b. Dipengaruhi tingkat risiko pengendalian yang direncanakan, misal jika tingkat risiko
pengendalian lebih rendah, makan pengujian lebih ekstensif dibandingkan tingkat risiko
pengendalian moderat
Diperbantukan langsung (PSA No. 33, Pertimbangan Auditor atas Fungsi Audit intern dlm
Suatu Audit atas LK-SA 322.27)
15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penilaian risiko untuk laporan keuangan merupakan identifikasi dan analisis manajemen
terhadap risiko-risiko yang relevan terhadap penyusunan laporan keuangan sesuai dengan
PABU. Auditor mendapatkan pengetahuan mengenai proses penilaian risiko manajemen
melalui kuesioner dan diskusi dengan manajemen untuk mengetahui bagaimana manajemen
mengidentifikasikan risiko-risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan, mengevaluasi
risiko-risiko yang signifikan dan kemungkinan terjadinya, serta menentukan tindakan-
tindakan yang diperlukan untuk menangani risiko tersebut.
Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) adalah proses integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai
diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan
yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset Negara, ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan.
Dengan adanya SPIP tersebut diharapkan dapat menciptakan kondisi dimana terdapat
budaya pengawasan terhadap seluruh organisasi dan kegiatan sehingga dapat mendeteksi
terjadinya sejak dini kemungkinan penyimpangan serta meminimalisir terjadinya tindakan
yang dapat merugikan negara.
Auditor mendapatkan pengetahuan mengenai proses penilaian risiko manajemen melalui
kuesioner dan diskusi dengan manajemen untuk mengetahui bagaimana manajemen
mengidentifikasikan risiko-risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan, mengevaluasi
risiko-risiko yang signifikan dan kemungkinan terjadinya, serta menentukan tindakan-
tindakan yang diperlukan untuk menangani risiko tersebut.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern
merupakan suatu proses yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan yang terdiri dari keandalan laporan, efektif dan efisien.
3.2 SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan
16
DAFTAR PUSTAKA
Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley., Auditing dan Jasa Assurance : pendekatan
integrasi jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta. 2008
http://maielvasundari.blogspot.com/2014/11/penilaian-resiko-pengendalian-dan.html
https://blogoblokgoblok.blogspot.com/2016/10/rmk-penilaian-resiko-pengendalian-dan.html
http://www.bpkp.go.id/spip/konten/400/sekilas-spip.bpkp
17