Anda di halaman 1dari 16

BAB III

VISI DAN MISI

A. VISI
1. Visi Kabupaten Sidoarjo
Visi Kabupaten Sidoarjo, seperti yang tertuang dalam Rencana
Strategis tahun 2020 – 2024 adalah “ Kabupaten Sidoarjo Yang
Inovatif, Mandiri, Sejahtera dan Berkelanjutan ”.
Visi tersebut mengandung tiga unsur pokok visi utama, yaitu “Mandiri”,
“Sejahtera” dan “Berkelanjutan”. Makna dari tiga unsur Visi adalah sebagai
berikut:
a. Mandiri : artinya mengandung cita-cita dan semangat kerja bahwa pada tahun
2020, Kecamatan Waru mampu mewujudkan masyarakat yang memiliki
kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara
mandiri.
b. Sejahtera : artinya makmur, aman, nyaman dan sentosa terlepas dari segala
macam gangguan (tenteram) dalam bidang kesehatan, sehingga masyarakat
mampu untuk berpartisipasi dalam pembangunan Kabupaten Sidoarjo.
c. Berkelanjutan : adalah proses yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang
tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan” (brundtland
Report, PBB 1987). Pembangunan Berkelanjutkan dalam bidang kesehatan
merupakan suatu komitmen dimana proses pembangunan kesehatan tidak
semata-mata untuk pemenuhan pada masa kini saja, akan tetapi tetap
memperdulikan keadaan serta dampak bagi generasi masa depan.
Sedangkan “Inovatif” merupakan perspektif kerja yang menjadi pondasi
pada implementasi ketiga unsur Visi diatas, yaitu “Mandiri”, “Sejahtera” dan
“Berkelanjutan”. Diharapkan Puskesmas Waru mampu untuk menciptakan
terobosan-terobosan baru guna mewujudkan masyarakat sehat di wilayah
Kecamatan Waru.

Dokumen RSB Puskesmas Waru 32


2. Visi Puskesmas Waru
Untuk mendukung visi Kabupaten maka Puskesmas Waru
mempunyai visi yaitu “ Terwujudnya pelayanan kesehatan yang
bermutu dan berkualitas yang didasari dengan cinta dan ikhlas
demi kepuasan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Waru”

B. MISI
1. Misi Kabupaten Sidoarjo
Untuk mencapai visi tersebut, Kabupaten Sidoarjo menetapkan
Misi sebagai berikut :
1) Pemerintahan yang bersih dan akuntabel melalui
penyelenggaraan pemerintah yang aspiratif, partisipasif dan
transparan.
2) Meningkatkan perekonomian daerah melalui optimalisasi
potensi basis industri pengelolaan, pertanian, perikanan,
pariwisata, UMKM dan koperasi serta pemberdayaan
masyarakat.
3) Meningkatnya kualitas dan standart pelayanan pendidikan dan
kesehatan.
4) Meningkatnya tatanan kehidupan masyarakat yang berbudaya
dan berakhlaqul karimah, berlandaskan keimanan kepada
Tuhan YME, serta dapat memelihara kerukunan, ketentraman,
dan ketertiban.
5) Infarstruktur publik yang memadai dan berkualitas sebagai
penunjang pertumbuhan ekonomi dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan.

2. Misi Puskesmas Waru


MISI PUSKESMAS Waru, sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan kesehatan dengan sepenuh hati,
bermutu, aman, professional dan komunikatif.

Dokumen RSB Puskesmas Waru 33


2. Menjadikan Puskesmas Waru sebagai pusat informasi kesehatan
bagi masyarakat di wilayah kerjanya.
3. Meningkatkan kemitraan dengan berbagai pihak dalam
mewujudkan pelayanan kesehatan yang terintegrasi
4. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Waru.
5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia beserta sarana dan
prasarana di Puskesmas Waru.
C. TUJUAN
Tujuan Puskesmas Waru sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (pasal 2) adalah untuk mewujudkan masyarakat yang :
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat;
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;
3. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.

D. SASARAN
Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas menyelenggarakan fungsi sebagai:
1. Penyelenggara UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
2. Penyelenggara UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
a. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Sesuai Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Badan Layanan Umum Daerah Pusat Kesehatan
Masyarakat di Kabupaten Sidoarjo
1) Standar Pelayanan Minimal pada jenis pelayanan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP)

Dokumen RSB Puskesmas Waru 34


Indikator dan Target Kinerja 2018
TARGET
NO INDIKATOR SATUAN SASARAN
(T) %
1 2 3 4
UKM ESSENSIAL
1 Upaya Promosi Kesehatan
a. Tatanan Sehat
1. Rumah tangga sehat yang memenuhi 10 indikator RT 59%
PHBS
2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator Institusi 69%
PHBS (Klasifikasi IV) Pendidikan
3. Institusi kesehatan yang memenuhi 6 indikator Institusi 100%
PHBS (Klasifikasi IV) Kesehatan
4. TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS TTU 64%
(Klasifikasi IV)
5. Tempat kerja yang memenuhi 8-9/7-8 indikator Tempat 49%
PHBS Tempat-Tempat Kerja (Klasifikasi IV) Kerja

6. Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 Ponpes 29%


indikator PHBS Pondok Pesantren (Klasifikasi IV)

b. Intervensi/Penyuluhan
1. Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah Rumah 100%
Tangga Tangga
2. Kegiatan intervensi pada institusi pendidikan Institusi 100%
Pendidikan
3. Kegiatan intervensi pada Institusi Kesehatan Institusi 100%
Kesehatan
4. Kegiatan Intervensi pada TTU TTU 100%
5. Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja Tempat 100%
Kerja
6. Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren Pesantren 100%
c. Pengembangan UKBM
1. Posyandu PURI (Purnama Mandiri) Posyandu 72%
2. Poskesdes beroperasi dengan strata Madya, Ponkesdes 97%
Purnama dan Mandiri
d. Penyuluhan NAPZA
Penyuluhan NAPZA kali 24%
e. Pengembangan Desa Siaga Aktif
1. Desa Siaga Aktif Desa 97%
2. Desa Siaga Aktif PURI (Purnama Mandiri) Desa 13%
3. Pembinaan Desa Siaga Aktif Desa 100%

Dokumen RSB Puskesmas Waru 35


f. Promosi Kesehatan
1. Promosi kesehatan untuk program prioritas di Puskesmas 100%
dalam gedung Puskesmas dan jaringannya dan
(Sasaran masyarakat) jaringannya
2. Promosi kesehatan untuk program prioritas kali 100%
melalui pemberdayan masyarakat di bidang
kesehatan (kegiatan di luar gedung Puskesmas)
g. Program Pengembangan
1. Pembinaan tingkat perkembangan Poskestren Poskestren 95%
2. Poskestren Aktif Poskestren 29%
3. Pembinaan tingkat perkembangan Pos UKK Pos UKK 95%
4. Pembinaan tingkat perkembangan Posbindu PTM Posbindu 95%
2 Upaya Kesehatan Lingkungan
a. Penyehatan air
1. Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB) SAB 15%
2. SAB yang memenuhi syarat kesehatan SAB 83%
3. Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap RT 85%
SAB
b. Penyehatan makanan dan minuman
1. Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) TPM 55%
2. TPM yang memenuhi syarat kesehatan TPM 40%
c. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
1. Pembinaan sanitasi perumahan Rumah 87,50%
2. Rumah yang memenuhi syarat kesehatan Rumah 61%
d. Pembinaan Tempat-Tempat Umum (TTU)
1. Pembinaan sarana TTU TTU 87%
2. TTU yang memenuhi syarat kesehatan TTU 59%
e. Yankesling (Klinik Sanitasi)
1. Konseling Sanitasi 10%
2. Inspeksi Sanitasi PBL 40%
3. Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS 40%
f. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) =
Pemberdayaan Masyarakat
1. Rumah Tangga memiliki Akses terhadap jamban RT 85%
sehat
2. Desa/kelurahan yang sudah ODF Desa/kel 60%
3. Jamban Sehat Jamban 65%
4. Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas Desa/kel 75%

Dokumen RSB Puskesmas Waru 36


3 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan
Keluarga Berencana
a. Kesehatan Ibu
1. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K1) ibu hamil 100%
2. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4) ibu hamil 100%
3. Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan orang 100%
(Pn)
4. Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di orang 100%
fasilitas kesehatan
5. Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF) orang 97%
6. Penanganan komplikasi kebidanan (PK) orang 80%
b. Kesehatan Bayi
1. Pelayanan Kesehatan neonatus pertama (KN1) bayi 100%
2. Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 - 28 hari (KN bayi 100%
lengkap)
3. Penanganan komplikasi neonatus bayi 80%
4. Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan bayi 97%
c. Kesehatan anak balita dan anak prasekolah
1. Pelayanan kesehatan anak balita (12 - 59 bulan) balita 85%
2. Pelayanan kesehatan balita (0 - 59 bulan) balita 100%
3. Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 - 72 anak 81%
bulan)
d. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang sekolah 100%
melaksanakan pemeriksaan penjaringan
kesehatan
2. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang sekolah 100%
melaksanakan pemeriksaan penjaringan
kesehatan
3. Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang sekolah 92,50%
melaksanakan pemeriksaan penjaringan
kesehatan
4. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan orang 100%
Dasar kelas I setingkat SD/MI/SDLB
5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan orang 100%
Dasar kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB

6. Setiap anak pada usia pendidikan dasar orang 100%


mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

7. Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB orang 92,50%


yang diperiksa penjaringan kesehatan

8. Pelayanan kesehatan remaja remaja 68%

Dokumen RSB Puskesmas Waru 37


e. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
1. KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate/ CPR) orang 70%
2. Peserta KB baru orang 10%
3. Akseptor KB Drop Out orang <3.5 %
4. Peserta KB mengalami komplikasi orang < 3.5 %
5. Peserta KB mengalami efek samping orang < 12.50%
6. PUS dengan 4 T ber KB orang 80%
7. KB pasca persalinan orang 60%
8. Ibu hamil yang diperiksa HIV orang 95%
4 Upaya Pelayanan Gizi
a. Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi bayi 85%
umur 6-11 bulan
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 85%
balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun

3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil bumil 95%


4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Remaja 25%
Putri putri
b. Penanggulangn Gangguan Gizi
1. Pemberian PMT-P pada balita kurus Balita 85%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan Bumil 80%
3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai Balita 100%
standar tatalaksana gizi buruk
c. Pemantauan Status Gizi
1. Penimbangan balita D/S balita 80%
2. Balita naik berat badannya (N/D) balita 60%
3. Balita Bawah Garis Merah (BGM) Balita < 1.8%
4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium RT 90%
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Bumil < 19.7%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif Bayi 47
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi bayi 47
Menyusu Dini )
8. Balita pendek (Stunting ) balita < 25.2
5 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a. Diare
1. Penemuan penderita diare balita yang diobati di balita 20%
Puskesmas dan Kader
2. Cakupan pelayanan diare balita balita 100%

Dokumen RSB Puskesmas Waru 38


3. Angka penggunaan oralit pada balita balita 100%
4. Angka penggunaaan RL pada balita balita 1%
5. Proporsi penderita diare balita yang diberi tablet balita 100%
Zinc
6. Case Fatality Rate KLB Diare Balita balita <1%
b. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
Pemuan penderita Pneumonia balita Balita 85%
c. Kusta
1. Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru lebih dari
80%
2. Kasus Kusta yang dilakukan PFS secara rutin lebih dari
95%
3. RFT penderita Kusta lebih dari
90%
4. Penderita baru pasca pengobatan dengan score lebih dari
kecacatannya tidak bertambah atau tetap 97%

5. Kasus defaulter Kusta Kurang dari


5%
6. Proporsi tenaga kesehatan Kusta tersosialisasi lebih dari
95%
7. Kader kesehatan Kusta tersosialisasi lebih dari
95%
8. SD/ MI telah dilakukan screening Kusta 100%
d. Tuberculosis Bacillus (TB) Paru
1. Semua kasus TB yang ditemukan dan diobati 100%
2. Penemuan terduga kasus TB 100%
3. Angka Keberhasilan pengobatan semua kasus TB 90%
( Success Rate/SR)
e. Pencegahan dan penanggulangan PMS
danHIV/AIDS
1. Jumlah pasien yang dijangkau tes HIV 90%
2. Jumlah ODHA yang mendapat ARV 90%
3. Jumlah ODHA mendapat ARV yang adherence 90%
f. Demam Berdarah Dengue (DBD)
1. Angka Bebas Jentik (ABJ) lebih dari
95%
2. Penderita DBD ditangani 100%
3. Cakupan PE kasus DBD 100%
g. Malaria
1. Penderita Malaria yang dilakukan pemeriksaan 100%
SD

Dokumen RSB Puskesmas Waru 39


2. Penderita positif Malaria yang diobati sesuai 100%
standar (ACT)
3. Penderita positif Malaria yang di follow up 100%
h. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies
1. Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR 100%
2. Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang 100%
berindikasi
i. Pelayanan Imunisasi
1. IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 92,5%
2. UCI desa 90%
3. Imunisasi Lanjutan Baduta ( usia 18 sd 24 bulan) 80%
4. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD 98%
5. Imunisasi Campak pada anak kelas 1 SD 98%
6. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 98%
7. Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th) 85%
8. Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th) 85%
9. Pemantauan suhu lemari es vaksin 100%
10.Ketersediaan catatan stok vaksin 100%
11. Laporan KIPI Zero reporting / KIPI Non serius 90%
j. Pengamatan Penyakit (Surveilance
Epidemiology)
1. Laporan STP yang tepat waktu >80%
2. Kelengkapan laporan STP > 90%
3. Laporan C1 tepat waktu >80%
4. Kelengkapan laporan C1 > 90%
5. Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu >80%
6. Kelengkapan laporan W2 (mingguan) > 90%
7. Grafik Trend Mingguan Penyakit Potensial Wabah 100%
8. Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB 100%
ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua
puluh empat) jam
k. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
1. Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan 30%
Posbindu PTM
2. Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas 30%
melaksanakan KTR
3. Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 59 tahun 30%
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

Dokumen RSB Puskesmas Waru 40


UKM PENGEMBANGAN
a. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas)
1. Rasio Kunjungan Rumah (RKR) 80%
2. Individu dan keluarganya dari keluarga rawan 70%
yang mendapat keperawatan kesehatan
masyarakat ( Home care)
3. Kenaikan tingkat kemandirian keluarga setelah 50%
pembinaan
b. Pelayanan Kesehatan Jiwa
1. Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait 25%
program kesehatan jiwa
2. Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) 100%
berat mendapat pelayanan kesehatan sesuai
standar
3. Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui 15%
rujukan ke RS / Specialis
4. Kunjungan rumah pasien jiwa 30%
5. Setiap Orang Dengan Gangguan Jiwa ( ODGJ) 100%
ringan atau Ganguan Mental Emosional (GME)
mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
c. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
1.UKGS
1. PAUD/TK yang mendapat 100%
penyuluhan/pemeriksaan gigi dan mulut
2. Kunjungan ke Posyandu terkait kesehatan gigi 40%
dan mulut
2. UKGM
1.1 APRAS yang dilakukan penjaringan di 40%
UKBM (Posyandu dan PAUD)
1.2 UKBM yang melaksanakan UKG 15%
d. Pelayanan Kesehatan Tradisional
1. Penyehat Tradisional Ramuan yang memiliki 10%
STPT
2. Penyehat Tradisional Keterampilan yang memiliki 10%
STPT
3. Kelompok Asuhan Mandiri yang terbentuk 10%
4. Panti Sehat berkelompok yang berijin 10%
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional 10%
berkelompok yang berijin
6. Pembinaan ke Penyehat Tradisional 35%

Dokumen RSB Puskesmas Waru 41


e. Pelayanan Kesehatan Olahraga
1. Kelompok /klub olahraga yang dibina 30%
2. Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji 70%
3. Pengukuran Kebugaran jasmani pada anak 25%
sekolah
f. Pelayanan Kesehatan Indera
1. Mata
1. Penemuan dan penanganan Kasus refraksi. 60%
2. Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas 50%
3. Penemuan kasus katarak pada usia diatas 45 30%
tahun
4. Pelayanan rujukan mata 25%
2. Telinga
1. Penemuan kasus yang rujukan ke spesialis di 12%
Puskesmas melalui pemeriksaan fungsi
pendengaran
2. Penemuan kasus penyakit telinga di puskesmas 40%
3. Penemuan Kasus Serumen prop 60%
g. Pelayanan Kesehatan lansia
Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas 100%
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.

h. Pelayanan Kesehatan Kerja


1. Pekerja formal yang mendapat konseling 30%
2. Pekerja informal yang mendapat konseling 30%
3. Promotif dan preventif yang dilakukan pada 30%
kelompok kesehatan kerja
i. Kesehatan Matra
1. Hasil pemeriksaan kesehatan jamaah haji 3 bulan 75%
sebelum operasional terdata.
2. Terbentuknya Tim TRC [Tim Reaksi Cepat] 100%

UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP)


a. Pelayanan rawat jalan
1. Angka Kontak 39,41 150 per mil
2. Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik 0,45 < 5%
3. Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke 28 50%
FKTP (RPPB)
4. Setiap penderita hipertensi mendapatkan 100 100%
pelayanan kesehatan sesuai standar

Dokumen RSB Puskesmas Waru 42


5. Setiap penderita diabetes mellitus mendapatkan 100 100%
pelayanan kesehatan sesuai standar
6. Kelengkapan pengisian rekam medik rawat jalan 100%
7. Pelayanan Persalinan normal satu hari ( one day 100%
care )
8. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi tetap 100%
yang dicabut >1
9. Bumil yang mendapat pemeriksaan kesehatan 100%
gigi
10.Pelayanan konseling gizi 5%
b. Pelayanan Gawat Darurat
1. Standar jumlah dan kualitas tenaga di Unit Gawat 100%
Darurat
2. Standar fasilitas, peralatan, sarana, prasarana 80%
dan obat emergensi di UGD
3. Kelengkapan pengisian informed consent dalam 100%
24 jam setelah selesai pelayanan
c. Pelayanan Kefarmasian
1. Kesesuaian item obat yang tersedia dalam 90%
Fornas
2. Ketersediaan obat dan vaksin terhadap 20 obat 85%
indicator
3. Penggunaan obat rasional 68%
d. Pelayanan Laboratorium
1. Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan 60%
standar
2. Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil 100%
pelayanan laboratorium
3. Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal 100%
(PMI)
4. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil K1 100%
5. Pengambilan sputum BTA 20%
e. Pelayanan satu hari (One Day care)
Pelayanan satu hari (One Day care) dilakukan oleh 100%
tenaga yang kompeten
f. Pelayanan Rawat Inap
1. Bed Occupation Rate(BOR) 60%
2. Kelengkapan pengisian rekam medik rawat inap 100%
dalam 24 jam
MUTU
a. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 100%
b. Survei Kepuasan Pasien > 80 %

Dokumen RSB Puskesmas Waru 43


c. Standar jumlah dan kualitas tenaga di Puskesmas 80%
d. Standar ruang pelayanan Puskesmas 80%
e. Standar peralatan Kesehatan di Puskesmas 80%
f. Sasaran keselamatan pasien
1. Identifikasi Pasien dengan benar 81%
Kepatuhan petugas kefarmasian melakukan
identifikasi pasien pada saat memberikan obat di
ruang farmasi
2. Komunikasi efektif dalam pelayanan 90%
Kepatuhan pelaksanaan SBAR dan TBK di Unit
Gawat Darurat
3. Keamanan obat yang perlu diwaspadai 90%
Penyimpanan dan pelabelan obat LASA dan high
alert di ruang farmasi dan gudang obat
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, 90%
prosedur yang benar, pembedahan pada pasien
yang benar
Kepatuhan terhadap prosedur Bedah minor
(compliance rate) di UGD/Tindakan/ Persalinan
dan Poli Gigi
5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan 90%
kesehatan
Kepatuhan petugas melakukan hand hygiene
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh 90%
Kepatuhan melakukan asesmen jatuh pada
pasien rawat inap dan rawat jalan
g. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
1. Penggunaan APD saat melaksanakan tugas 100%
2. Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi 100%
3. Tindakan asepsis dan aspirasi sebelum 100%
menyuntik
4. KIE etika batuk 100%
5. Pembuangan jarum suntik memenuhi standar 100%
MANAJEMEN PUSKESMAS
Mengacu ke Kinerja Puskesmas 2018
Indikator Keluarga Sehat

12 Indikator Keluarga Sehat


a. Keluarga mengikuti program KB

Dokumen RSB Puskesmas Waru 44


Adalah jika keluarga merupakan pasangan usia subur, suami atau isteri atau
keduanya, terdaftar secara resmi sebagai peserta/akseptor KB dan atau
menggunakan alat kontrasepsi
b. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
Adalah jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi 0-11 bulan) dan
persalinan ibu tersebut, dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Rumah
Sakit, Puskesmas, Klinik, Bidan Praktek Swasta)
c. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Adalah jika di keluarga terdapat bayi (usia 12-23 bulan), bayi tersebut telah
mendapatkan imunisasi HB0, BCG, Pentavalen 1 sampai 3, Polio 1 sampai 4,
MR
d. Bayi mendapat ASI eksklusif
Adalah jika di keluarga terdapat bayi usia 7-23 bulan dan bayi tersebut selama
6 bulan (usia 0-6 bulan) hanya diberi ASI saja (ASI Eksklusif)
e. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
Adalah jika di keluarga terdapat balita (usia 2 bulan – 59 bulan 29 hari) dan
bulan yang lalu ditimbang berat badannya di Posyandu atau fasilitas
kesehatan lainnya dan dicatat pada KMS/buku KIA
f. Penderita Tuberculosis Paru mendapatkan pengobatan sesuai standart
Adalah jika di keluarga terdapat anggota ≥ 15 tahun yang menderita batuk dan
keluarga berusia sudah 2 minggu berturut-turut belum sembuh atau
didiagnosis sebagai penderita tuberculosis (TB) paru dan penderita tersebut
berobat sesuai dengan petunjuk dokter/petugas kesehatan
g. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
Adalah jika di dalam keluarga terdapat anggota keluarga berusia ≥ 15 tahun
yang didiagnosis sebagai penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) dan
berobat teratur sesuai petunjuk dokter atau petugas kesehatan

Dokumen RSB Puskesmas Waru 45


h. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
Adalah jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita gangguan
jiwa berat dan penderita tersebut tidak ditelantarkan dan/atau dipasung serta
diupayakan kesembuhannya
h. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
Adalah jika tidak ada seorangpun dari anggota keluarga tersebut yang sering
atau kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain dari tembakau.
Termasuk disini adalah jika anggota keluarga tidak pernah atau sudah
berhenti dari kebiasaan menghisap rokok atau produk lain dari tembakau
i. Keluarga sudah menjadi anggota JKN
Adalah jika seluruh anggota keluarga tersebut memiliki kartu keanggotaan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan dan/atau kartu
kepesertaan asuransi kesehatan lainnya
j. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
Adalah jika keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan air leding
PDAM atau sumur pompa, atau sumur gali, atau mata air terlindung untuk
keperluan sehari-hai
k. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Adalah jika keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan sarana untuk
buang air besar berup kloset leher angsa atau kloset plengsengan

Penghitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS)

Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) bertujuan untuk menentukan tingkatan


keluarga menurut status kesehatan yang dimiliki keluarga tersebut. Pada
perhitungan ini dibedakan antara IKS pada anggota keluarga Inti dan IKS
anggota keluarga besar. Yang dimaksud keluarga inti adalah dari ayah, ibu dan
anak (termasuk anak tiri dan anak angkat)
Perhitunga indeks IKS ini dapat dilakukan secara manual maupun perhitungan
langsung melalui program entry. Dalam merancang program entry, termasuk
didalamnya adalah membuat kesimpulan hasil rekapitulasi semua anggota
keluarga menjadi kesimpulan keluarga, rekapitulasi semua keluarga menjadi
kesimpulan desa.

Dokumen RSB Puskesmas Waru 46


Perhitungan indeks keluarga sehat bertujuan untuk menilai tingkat atau level
kesehatan keluarga. Indeks keluarga sehat ini dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
1. IKS > 0.80 : Keluarga Sehat
2. IKS 0.50 – 0.80 : Keluarga Pra Sehat
3. IKS < 0.50 : Keluarga Tidak Sehat
Selain menentukan tingkat atau level kesehatan keluarga, perhitungan IKS juga
bertujuan untuk mengetahui prioritas masalah di suatu wilayah

Dokumen RSB Puskesmas Waru 47

Anda mungkin juga menyukai