Anda di halaman 1dari 10

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HARAPAN

BUNDA KUDUS
NOMOR : .../PERDIR/RSIAHPK/KDS /.../2019
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HARAPAN BUNDA KUDUS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HARAPAN BUNDA KUDUS

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Ibu
dan Anak Harapan Bunda Kudus, diperlukan penyelenggaraan
pelayanan Gizi yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Gizi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Harapan
Bunda Kudus dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan Gizi di Rumah Sakit
Ibu dan Anak Harapan Bunda Kudus;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a
dan b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Ibu dan
Anak Harapan Bunda Kudus;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III/2008
tentang Gizi;
3. Keputusan Ketua Yayasan Harapan Bunda Nomor
014/I/SK/YKS/KDS/2016 tentang Penunjukan Direktur Rumah Sakit
Ibu dan Anak Harapan Bunda Kudus;
4. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Nomor
15/I/SK/KEP/YKS/KDS/2016 tentang Struktur Organisasi Rumah
Sakit Ibu dan Anak Harapan Bunda Kudus;
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : Peraturan direktur rumah sakit ibu dan anak haraan bunda tentang kebijakan
pelayanan gizi rumah sakit ibu dan anak harapan bunda kudus
Kebijakan Pelayanan Gizi Rumah Sakit Ibu Dan Anak Harapan Bunda
KEDUA : Kudus sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Direktur Rumah
Sakit Ibu Dan Anak Harapan Bunda Kudus ini merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari peraturan ini.
Kebijakan Pelayanan Gizi Rumah Sakit Ibu Dan Anak Harapan Bunda
KETIGA : Kudus sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA harus dijadikan acuan
untuk setiap tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya.
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan Gizi Rumah Sakit
Ibu Dan Anak Harapan Bunda Kudus, dilaksanakan oleh Kabid Pelayanan
KEEMPAT : Penunjang Rumah Sakit Ibu Dan Anak Harapan Bunda Kudus.
KELIMA : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kudus
pada tanggal :

DIREKTUR

Dr. Luluk

LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK HARAPAN BUNDA KUDUS
NOMOR : .../PERDIR/RSIAHPK/KDS/.../ 2019
TENTANG :

KEBIJAKAN PELAYANAN UNIT GIZI RUMAH SAKIT IBU


DAN ANAK HARAPAN BUNDA KUDUS

1. STANDART MAKANAN DAN MENU MAKANAN PASIEN DAN


KARYAWAN SESUAI KEBUTUHAN
1. Standar makanan di RSIA Harapan Bunda disesuaikan dengan kebutuhan rata-
rata AKG pasien ibu hamil, ibu menyusui dan anak
2. Standar porsi dihitung sesuai dengan jenis masing-masing bahan makanan.
(terlampir)
3. Komposisi Pemberian makan pasien disesuaikan dengan kelas perawatan yang
sudah dihitung dengan unit cost dengan penjabaran sebagai berikut :
a) Pasien VIP Utama mendapatkan makan pagi 1 kali ditambah dengan
breakfast 1 porsi untuk keluarga pasien dan welcome fruit ketika pertama
kali datang ke rumah sakit, snack pagi dan susu 1 kali, makan siang 1 kali,
snack siang 1 kali dan makan malam 1 kali (2 porsi lauk hewani setiap kali
makan utama), dengan tambahan 2 botol air mineral @600 ml, teh 1
sachet, kopi 2 sachet, 2 sachet kental manis, gula dan teko listrik.
b) Pasien VVIP mendapatkan makan pagi 1 kali, snack pagi dan susu 1 kali,
makan siang 1 kali, snack siang 1 kali dan makan malam 1 kali (2 porsi
lauk hewani setiap kali makan utama), dengan tambahan 1 botol air
mineral 600ml, teh 1 sachet, kopi 1 sachet, 1 sachet kental manis, gula dan
teko listrik.
c) Pasien VIP mendapatkan makan pagi 1 kali, snack pagi dan susu 1 kali,
makan siang 1 kali, snack 1 kali dan makan malam 1 kali (2 porsi lauk
hewani setiap kali makan utama), dengan tambahan teh 1 sachet, kopi 1
sachet, kental manis 1 sachet, gula dan termos kecil.
d) Pasien kelas 1 mendapatkan makan pagi 1 kali, snack pagi dan susu 1 kali,
makan siang 1 kali, snack siang 1 kali dan makan malam 1 kali.
e) Pasien kelas 2 mendapatkan makan pagi 1 kali, snack siang 1 kali, makan
siang 1 kali dan makan malam 1 kali
f) Pasien kelas 3 mendapatkan makan pagi 1 kali, snack siang 1 kali, makan
siang 1 kali dan makan malam 1 kali
4. Menu yang disajikan terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati dan
sayur dan ditambah buah untuk menu makan siang
5. Karyawan yang jaga hanya mendapat snack 1 kali dan minum berupa teh.
6. Pasien yang diet khusus atau mempunyai alergi diberikan pergantian bahan
makanan.

2. PERENCANAAN MENU DAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN


1. Perhitungan kebutuhan bahan makanan pasien berdasarkan menu harian,
jumlah pasien, standart porsi, serta standar pemberian makanan yang telah
ditetapkan oleh RSIA Harapan bunda kudus
2. Perencanaan menu mengunakan siklus menu 7 hari dengan pergantian periode
setiap 3 bulan sekali.
3. Perencanaan anggaran belanja unit gizi dibuat dengan melihat anggaran
belanja tahun sebelumnya, rekapitulasi dari jumlah porsi makan dan
pengeluaran bahan makanan tahun sebelumnya, jumlah rata-rata pasien dan
kenaikan harga pasar.
4. Perhitungan kebutuhan makanan direkap 1 bulan sekali untuk mengetahui
jumlah setiap harinya.
5. Pemesanan bahan makanan basah di lakukan 2 hari dari siklus menu yang
akan dimasak untuk 2 hari berikutnya.
6. Pengadaan bahan makanan basah dilakukan setiap hari yang dibeli langsung
ke pasar maksimal jam 10 pagi disertai nota yang kemudian direkap oleh ahli
gizi
7. Pengadaan bahan makanan kering dilakukan seminggu sekali yang disertai
nota dan direkap oleh ahli gizi.
8. Bahan makanan basah dan kering yang datang harus sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan apabila tidak sesuai maka diikembalikan dan dilakukan
penggantian bahan maksimal 1 hari setelah bahan datang.
9. Pengadaan bahan makanan dilakukan oleh ahli gizi dan disesuaikan dengan
spesifikasi bahan.
10. Bahan makanan kemasan harus berlabel, bermerk dan terdaftar di
DEPKES/BPOM dan mencantumkan tanggal kadaluarsa.

3. KEBIJAKAN PENENTUAN DIET DAN EVALUASI DIET


1. Penyusunan diet pasien berdasarkan penuntun diet 2004
2. Perubahan diet pasien dilaporkan oleh petugas keperawatan kepada petugas
gizi maksimal 1 jam sebelum jam distribusi makan pasien
3. Evaluasi makanan pasien dilakukan berdasarkan sisa makanan dari pasien
4. Angka sisa makanan pasien dijadikan bahan untuk evaluasi menu dan
pembuatan menu siklus selanjutnya

4. PELAYANAN GIZI RAWAT INAP


1. Penyelengaraan makan pasien di rumah sakit harapan bunda melayani dari
pukul 05.00 pagi sampai dengan pukul 21.00. adapun penjabaranya adalah
sebagai berikut:
1) Jadwal pemberian makan pasien :
a) Makan pagi pasien diberikan pukul 06.30 – 07.30 WIB
Untuk pasien baru pagi yang masuk diatas pukul 08.00 tidak diberikan
makan pagi
b) Snack pagi pasien diberikan pukul 09.00 – 09.30 WIB
Untuk pasien baru pagi yang masuk diatas pukul 10.00 tidak diberikan
snack pagi
c) Makan siang pasien diberikan pukul 11.00 – 12.00 WIB
Untuk pasien baru siang yang masuk diatas pukul 12.30 tidak diberikan
makan siang
d) Snack siang pasien diberikan pukul 13.30 – 14.00 WIB
Untuk pasien baru siang yang masuk diatas pukul 14.30 tidak diberikan
snack siang
e) Makan malam pasien diberikan pukul 16.30 – 17.30 WIB
Untuk pasien baru yang masuk diatas pukul 18.00 tidak diberikan
makan malam
2) Jadwal pemberian makan karyawan :
a) Snack pagi diberikan pukul 09.00 – 10.00 WIB
b) Snack siang diberikan pukul 14.00 – 15.00 WIB
c) Snack malam diberikan pukul 20.30 – 21.00 WIB
3) Ketentuan saat ada Operasi :
a) Pagi diberikan snack pagi
b) Siang diberikan snack siang
c) Malam diberikan snack malam
d) Setelah pukul 21.00 hanya disediakan kopi dan teh untuk makan
dikelola sendiri oleh OK
2. Pemesanan diet ke Gizi dilakukan oleh perawat pada pagi hari dengan cara
perawat menulis di form pemesanan diet pasien dan diserahkan pada instalasi
gizi maksimal pukul 05.30 WIB.
3. Pemesanan diet pada siang dan malam dilakukan by phone apabila ada pasien
baru, pasien pindah ruang, pasien ganti diet dan pasien pulang.
4. Semua pasien yang akan pulang harus dilaporkan maksimal 30 menit sebelum
jam distribusi makanan.
5. Pemberian makan pada pasien baru maksimal 30 menit setelah jam distribusi
makan. Selebihnya akan diberikan makan/snack pada jam makan berikutnya.
6. Bagi pasien yang puasa tetap diberikan makan untuk keluarganya
7. Bagi pasien anak <6 bulan dan masih minum ASI makanan diberikan untuk
keluargannya.
8. Makanan yang didistribusikan ke pasien rawat inap harus menggunakan etiket
diet/ label yang ditempel ditempat makan pasien per individu pasien untuk
menginghindari kesalahan diet pada pasien.
9. Makanan yang tidak terdistribusikan setelah jam distribusi makan dilakukan
pencatatan dan dibuang.
10. Buah dan snack pasien diberikan berdasarkan pada kelas perawatannya sesuai
dengan standar pemeberian makan.

5. PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI DI UNIT GIZI


1. Penggunaan box bento (disposible) untuk tempat makan pasien dengan
penyakit menular
2. Pencucian alat makan menggunakan air bersih mengalir dan disiram air panas
selama 10 detik kemudian diangin anginkan
3. Sisa makanan pasien dibuang ditempat sampah tertutup
4. Penggunaan APD yaitu celemek, sandal tertutup, masker dan sarung tangan
plastik ketika pengolahan makan
5. Penggunaan APD yaitu celemek anti air dan sarung tangan ketika pencucian
peralatan makan
6. Kebersihan penjamah makanan seperti kuku tidak boleh panjang, tidak boleh
menggunakan pewarna kuku dan dilakukan pemeriksaan kuku oleh ahli gizi
setiap satu minggu sekali.
7. Penjamah makanan diruang pengolahan tidak diperbolehkan menggunakan
gelang, cincin dan jam tangan.
8. Petugas yang sedang sakit harus memakai masker setiap saat. Penjamah
makanan tidak diperbolehkan ada luka yang terbuka.
9. Petugas yang jarinya teriris saat bekerja,untuk sementara tidak ditempatkan
dibagian yang berhubungan dengan air kurang lebih selama 1 hari atau melihat
ringan tidaknya luka.
10. Tidak bercakap- cakap pada saat mengolah makanan, tidak merokok, tidak
batuk atau bersin didalam ruang pengolahan makanan.
11. Menjamah makanan matang menggunakan alat seperti penjapit makanan dan
sebagainya.
12. Saat masuk dapur sebelum dan setelah bekerja serta setelah dari kamar mandi
setiap petugas harus melakukan 6 langkah cuci tangan.
13. Petugas yang menderita flu dan batuk ringan supaya memakai masker double
atau di beri alas tissu dan harus sering diganti serta mematuhi etika batuk.
14. APD hanya digunakan atau di pakai didalam area dapur, setelah keluar dari
area dapur APD dilepas dan diletakkan di ruang ganti.
15. Pemeriksaan air dilakukan minimal 1 tahun sekali.

6. PEMELIHARAAN PERBAIKAN RUANG DAN ALAT


1. Pengoperasian peralatan sesuai dengan petunjuk yang telah ada.
2. Semua peralatan yang telah dipakai harus diberisihkan setelah pemakaian.
3. Suhu ruangan, frezzer, kulkas dan gudang kering harus selalu dipantau dan
diukur.
4. Service alat pendingin,kompor gas dilakukan setiap 1 bulan sekali atau jika
sebelum1 bulan terjadi kerusakan.
5. Pembersihan ruang dan tempat penyimpanan secara menyeluruh dilakukan 3
bulan sekali.
6. Pembersihan lantai pengolahan dan lantai tempat pencucian secara
menyeluruh dilakukan satu bulan dua kali.
7. Untuk perbaikan ruangan ataupun peralatan yang rusak segera dilaporkan
dengan menggunakan formulir perbaikan.
8. Pembersihan kompor gas dan peralatan dapur lainnya dibersihkan setiap hari.

7. HYGIENE MAKANAN DAN MINUMAN


Hygiene makanan dan minuman adalah salah satu upaya kesehatan dengan cara
memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang disajikan dari dapur gizi
untuk pasien dan pegawai, serta memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan dari individu yang menyiapkannya. Yang diperhatikan dalam hal
persyaratan sanitasi dan hygiene makanan meliputi:
1. Kebersihan peralatan
2. Kebersihan lingkungan tempat pengolahan
3. Kelembapan ruangan penyimpanan bahan makanan kering
4. Suhu penyimpanan bahan makanan segar dan bahan makanan kering
5. Makanan kemasan diperhatikan tanggal kadaluarsanya
6. Pemeriksaan jumlah E.Coli pada sampel makanan dan sampel minuman

7. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)


1. Setiap petugas gizi sebagai pengguna peralatan diwajibkan menggunakan
peralatan sesuai SPO yang berlaku
2. Perbaikan alat harus menggunakan formulir permintaan perbaikan
3. Alat yang tidak bisa diperbaiki harus segara ditindak lanuti ke bagian sarana
dan prasarana
4. Setiap petugas gizi harus mengetahui cara menangani kebakaran
5. Pencatatan dan pelaporan kecelakaan kerja dilakukan setiap 1 bulan sekali ke
bagian K3 RS
6. Pencatatan dan pelaporan akibat kerja dilakukan setiap ada kejadian ke bagian
K3 RS
8. KEBERSIHAN LINGKUNGAN
1. Kebersihan ruangan dilakukan setiap hari termasuk ruang pengolahan dan
ruang pemorsian
2. Sampah digizi di bedakan menjadi 2 jenis yaitu sampah basah dan sampah
kering yang selanjutnya dibuang ketempat pembuangan terakhir
3. Tidak diperbolehkan membuang sisa makanan di bak pencucian alat,
pencucian bahan makanan dan saluran wastafel
4. Kebersihan tempat untuk bekerja dilakukan setelah selesai kegiatan
5. Pembersihan troly makanan dilakukan setiap hari setelah distribusi makanan
6. Pembuangan sampah dilakukan secara kontinyu setelah selesai bekerja atau
jika mendekati penuh ditempat sampah yang telah disediakan
7. Peralatan memasak dicuci setiap kali digunakan dengan menggunakan sabun
dan air bersih mengalir serta air panas jika diperlukan
8. Ruang pemorsian dan ruang pengolahan tidak diperbolehkan untuk ruang
istirahat petugas
9. Didalam dapur harus ada wastafel untuk cuci tangan petugas gizi

9. KETENAGAAN, SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEGIATAN KARYAWAN


GIZI
1. Karyawan yang mengikuti pelatihan atau pendidikan seminar work shop minimal
dilakukan 1x dalam setahun.
2. Setiap karyawan harus mengerti tata cara menerima telepon yang baik.
3. Telepon gizi hanya dipergunakan untuk keperluan dinas.
4. Karyawan menerapkan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun) dalam
pelayanannya.
5. Setiap kegiatan yang ada di instalasi gizi harus didokumentasikan.
6. Pencatatan kesalahan dalam proses produksi dan pelayanan gizi dilakukan oleh
Kepala Instalasi Gizi
7. Penambahan petugas gizi jika kekurangan tenaga menggunakan dasar rumus
perhitungan analisis beban kerja
10. PERMINTAAN ALAT TULIS KANTOR (ATK), PLASTIK, SABUN DAN
OBAT-OBAT KEBERSIHAN
1. Permintaan Alat Tulis Kantor (ATK) dilakukan sebulan sekali setiap minggu
pertama oleh instalasi gizi ke bagian admin
2. Permintaan peralatan plastik dan kebersihan dilakukan setiap sebulan sekali oleh
instalasi gizi ke bagian admin
3. Permintaan obat-obat kebersihan dilakukan setiap sebulan sekali oleh instalasi
gizi ke bagian admin
4. Jika saat hari permintaan tersebut libur hari besar, maka hari permintaan
mengikuti ketentuan dari bagian admin.

11. PELAPORAN GIZI

1. Pelaporan diinstalasi gizi meliputi pelaporan bulanan dan tahunan


2. Pelaporan menjadi tanggung jawab koordinator Instalasi gizi dan PJ

12. PENGENDALIAN MUTU

1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien


2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
3. Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet

Anda mungkin juga menyukai