Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Limbah


Sub Pokok Bahasan : - Pengertian limbah
- Jenis-jenis dan sumber-sumber limbah
- Dampak limbah
- Pengolahan dan penanganan limbah
Hari/tanggal : Senin /28 Januari 2013
Waktu : 09.00 s/d selesai
Penyaji : Nur Fitriana
Tempat : Puskesmas 22 Ilir, Jln. Syech Abdul Somad, Bukit Kecil, Palembang

I. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada masyarakat di lingkungan sekitar
Puskesmas 22 Ilir, Jln. Syech Abdul Somad, Bukit Kecil, Palembang
masyarakat mampu memahami tentang limbah.
2. Tujuan Khusus
2.1 Masyarakat mampu memahami tentang pengertian limbah.
2.2 Masyarakat mampu memahami tentang jenis-jenis dan sumber-sumber
limbah.
2.3 Masyarakat mampu memahami tentang damapk dari limbah.
2.4 Masyarakat mampu melakukan pengolahan dan penanganan dari limbah.
2.5 Masyarakat dapat berprilaku sehat dalam pengolahan limbah.

II. SASARAN
Seluruh masyarakat di lingkungan Puskesmas 22 Ilir, Jln. Syech Abdul Somad, Bukit
Kecil, Palembang dan sekitarnya

III. GARIS BESAR MATERI


1. Pengertian limbah
1
2. Jenis-jenis dan sumber-sumber limbah
3. Dampak limbah
4. Pengolahan dan penanganan limbah

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN


Tahap
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
Kegiatan
1. Pembukaan 1. Memberikan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
5 Menit
3. Menyampaikan tujuan 3. Mendengarkan
penyuluhan
2. Isi Menguraikan materi:
1. Menjelaskan pengertian
limbah.
2. Menjelaskan Jenis-jenis
dan sumber-sumber Memperhatikan dan
15 Menit
limbah. mendengarkan penyaji
3. Menjelaskan Dampak
limbah
4. Menjelaskan Pengolahan
dan penanganan limbah
3. Demontrasi 1. Mendemontrasikan cara Memperhatikan dan
pengolahan dan melakukan demonstrasi 15 Menit
penanganan limbah. bersama penyaji
4. Penutup 1. Memberikan kesempatan 1. Mengajukan
masyarakat untuk pertanyaan.
bertanya.
2. Menjawab pertanyaan dan 2. Mendengarkan dan 15 Menit
evaluasi kembali materi menyimak.
penyuluhan kepada
masyarakat

2
3. Menyampaikan 3. Mendengarkan dan
kesimpulan kepada Menyimak
masyarakat kesimpulan yang
disampaikan
4. Memberikan salam 4. Menjawab salam

V. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

VI. MEDIA
1. Leaflet
2. Power Point

VII. PENGORGANISASIAN KELOMPOK


Moderator : Tn. Agus Halim
Penyaji : Nur Fitriana
Fasilitator : 1. Gina Sari
2. Meyliana
Observer : 1. Ny. Siti Rohayah
2. Tn. Hasan Sabri
3. Tn. Rudi Sobirin

VIII. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan kepada masyarakat
seputar materi yang disampaikan penyaji, seperti:
1. Apa pengertian dari limbah?
2. Sebutkan minimal 3 sumber dari limbah?
3. Bagaimana cara pengolahan limbah?

IX. MATERI PENYULUHANAN (Terlampir)


3
LAMPIRAN

LIMBAH

A. PENGERTIAN
Limbah adalah adalah bahan sisa/benda yang dibuang, baik berasal dari alam
ataupun dari hasil proses teknologi. Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa
kotoran hewan, tanaman, atau sayuran.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena
tidak memiliki nilai ekonomis.
Karakteristik Limbah :
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah :
1. Volume limbah
2. Kandungan bahan pencemar
3. Frekuensi pembuangan limbah

B. KLASIFIKASI LIMBAH
I. Berdasarkan sumbernya, limbah dibedakan menjadi:
a) Limbah alam : Limbah yang diproduksi di kehidupan liar
diintegrasikan
melalui proses daur ulang alami.
b) Limbah manusia : Hasil hasil pencernaan manusia.
c) Limbah konsumsi : Limbah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna
barang.

4
 Limbah Rumah Tangga
Adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga limbah ini bisa
berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, dan lain-lain bisa juga berupa kertas,
kardus atau karton.
d) Limbah nuklir : hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium
e) Limbah industry : Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi
oleh pabrik atau perusahaan tertentu. Mengandung zat
yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan
senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan
maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat
membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut.
f) Limbah Pabrik : Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang
berbahaya karena limbah ini mempunyai kadar gas
yang beracun, pada umumnya limbah ini dibuang di
sungai-sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan
tidak jarang warga masyarakat mempergunakan sungai
untuk kegiatan sehari-hari, misalnya MCK(Mandi,
Cuci, Kakus)
g) Limbah pertambangan

II. Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi:


a. Limbah organik : limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh
proses biologi baik aerob atau anaerob.
Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste =
mudah terurai). Limbah ini mempunyai sifat kimia yang stabil sehingga zat tersebut
akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan
mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya.
Limbah organik dapat mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi
bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos
merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-

5
alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya
dipercepat oleh bantuan manusia.
Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan,
jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih
mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam,
tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.
Limbah organic dibagi menjadi dua, yaitu:
 Limbah organic basah
Limbah ini memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit
buah dan sisa sayuran.
 Limbah organic kering
Limbah ini memiliki kandungan air yang relative sedikit. Contohnya
kayu, ranting pohon, dedaunan kering, dan lain lain.
b. Limbah anorganik : limbah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi.
Limbah yang tidak akan / sangat lambat mengalami perubahan secara alami
(nondegradable waste = tidak dapat terurai). Misalnya, plastik, kaca, kaleng, dan
sampah sejenisnya. Limbah ini tidak dapat diuraikan oleh organisme detrivor atau
dapat diuraikan tetapi dalam jangka waktu yang lama. Limbah ini tidak dapat
membusuk, oleh karena itu dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku
dijual untuk dijadikan produk lainnya.
Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat
tersebut adalah :
 Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang
berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.
 Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan
biji logam dan bahan bakar fosil.
Limbah anorganik dapat dibagi menjadi:
 Recyclable : limbah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena
memiliki nilai secara ekonomi.
 Non-recyclable : limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat
diolah atau diubah kembali.

6
III. Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4
macam, yaitu :
a) Limbah cair : bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan
kembali dan dibuang ke tempat pembuangan limbah. Limbah
cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang
berwujud cair (PP 82 thn. 2001).
 Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada :
1. Sifat Fisika dan sifat Agregat.
Keasaman sebagai salah satu contoh sifat limbah dapat diukur dengan
menggunakan metoda Titrimetrik.
2. Parameter logam.
Contohnya, Arsenik (As) dengan metoda SSA
3. Anorganik non Metelik.
Contohnya, Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru Indofeno
4. Organik Agregat.
Contohnya, Biological Oxygen Demand (BOD)
5. Mikroorganisme contohnya E coli dengan metoda MPN
6. Sifat khusus contohnya Asam Borat (H3BO3) dengan metoda Titrimetrik
7. Air laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
b) Limbah padat : segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine
dan limbah cair.
c) Limbah gas/partikel : Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh beberapa
partikulat zat (limbah) yang mengandung partikel (asap
dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen
oksida, ozon (asap kabut kimiawi), karbon monoksida
dan timah.
d). Limbah B3 (Bahan Brebahaya dan Beracun)
Definisi dari limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa
atau limbah suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta

7
konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
merusak dan mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.
Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:
 Primary sludge : limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada
pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa
senyawa organik yang stabil dan mudah menguap
 Chemical sludge : limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan
flokulasi
 Excess activated sludge: limbah yang berasal dari proses pengolahan dengn
lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan
organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut
 Digested sludge : limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan
digested aerobic maupun anaerobic di mana
padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan
banyak mengandung padatan organik.
Karakteristik limbah beracun, yaitu:
 Limbah mudah meledak
 Limbah mudah terbakar.
 Limbah reaktif .
 Limbah beracun.
 Limbah yang menyebabkan infeksi.
 Limbah yang bersifat korosif.

C. DAMPAK LIMBAH
I. Dampak Terhadap Kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

 Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat

8
 Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.
 Penyakit lainnya (beriko)

II. Dampak Terhadap Lingkungan


Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya
sehingga mengandung virus-virus penyakit. Tidak jarang manusia juga
mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia
akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain
mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang
membuang limbah rumah tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada
waktu musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah
penduduk, sehingga dapat meresahkan para penduduk.
Limbah cair, yang dibuang ke perairan akan mengotori air yang dipergunakan
untuk berbagai keperluan dan mengganggu kehidupan biota air. Limbah padat akan
mencemari tanah dan sumber air tanah. Limbah gas yang dibuang ke udara pada
umumnya mengandung senyawa kimia berupa SOx, NOx, CO, dan gas-gas lain yang
tidak diinginkan.
Adanya SO2 dan NOx diudara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam yang
dapat menimbulkan kerugian karena merusak bangunan, ekosistem perairan, lahan
pertanian dan hutan.
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang sangat ditakuti adalah limbah
dari industri kimia. Limbah dari industri kima pada umumnya mengandung berbagai
macam unsur logam berat yang mempunyai sifat akumulatif dan beracun (toxic)
sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia.
Limbah pertanian yang paling utama ialah pestisida dan pupuk. Pemakaiannya
yang tidak sesuai dengan peraturan keselamatan kerja, pestisida menjadi biosida –
pembunuh kehidupan. Pestida yang berlebihan pemakaiannya, akhirnya
mengkontaminasi sayuran dan buah- buahan yang dapat menyebabkan keracunan
konsumennya.
Pupuk sering dipakai berlebihan, sisanya bila sampai diperairan dapat
merangsang pertumbuhan gulma penyebab timbulnya eutrofikasi. Pemakaian herbisida

9
untuk mengatasi eutrofikasi menjadi penyebab terkontaminasinya ikan, udang dan
biota air lainnya.
Pertambangan memerlukan proses lanjutan pengolahan hasil tambang menjadi
bahan yang diinginkan. Misalnya proses dipertambangan emas, memerlukan bahan air
raksa atau mercury akan menghasilakan limbah logam berat cair penyebab keracunan
syaraf dan merupakan bahan teratogenik.
Kegiatan sektor pariwisata menimbulkan limbah melalui sarana transportasi,
dengan limbah gas buang di udara, tumpahan minyak dan oli dilaut sebagai limbah
perahu atau kapal motor dikawasan wisata bahari.

D. PENGOLAHAN DAN PENANGANAN LIMBAH


I. Daur Ulang
Adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan,
menjadi bentuk lain

 Tujuan Daur Ulang dan Pemanfaatan Ulang


Daur ulang dan pemanfatan ulang mempunyai beberapa tujuan, antara lain
sebagai berikut :
1. Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran atau kerusakan
lingkungan.
2. Mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam.
3. Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat .
4. Melestarikan kehidupan makhluk yang terdapat di suatu lingkungan tertentu
5. Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di dalam lingkungan.
6. Mengurangi sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang dapat bertahan
hingga 300 tahun ke depan.
 Langkah Daur Ulang atau Pemanfaatan Ulang
1. Pemisahan
Limbah yang akan didaur ulang atau dimanfaatkan ulang dipisahkan dengan limbah
yang harus dibuang ke tempat pembuangan.

10
2. Penyimpanan
Limbah yang sudah dipisahkan tadi disimpan dalam kotak yang tertutup. Usahakan
setiap kotak yang tertutup hanya berisi satu jenis material limbah tertentu, misalnya
kertas bekas atau botol bekas.
3. Pengiriman atau penjualan
Barang-barang yang sudah terkumpul dapat dijual ke pabrik yang membutuhkan
material bekas sebagai bahan baku atau dapat dijual atau diberikan ke pemulung.

 Macam-macam limbah yang dapat didaur ulang


1. Limbah plastic
Keunggulan barang-barang yang terbuat dari plastik yaitu tidak berkarat dan
tahan lama. Banyaknya pemanfaatan plastik berdampak pada banyaknya sampah
plastik. Padahal untuk hancur secara alami jika dikubur dalam tanah memerlukan
waktu yang sangat lama. Cobalah kalian kubur sampah plastik selama beberapa
bulan, kemudian gali lagi penutup tanahnya dapat dipastikan bahwa plastik tersebut
akan tetap utuh.
Karena itu, upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah plastik
untuk didaur ulang menjadi barang yang sama fungsinya dengan fungsi semula
maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda.
Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun deterjen dapat didaur ulang
menjdai kerajinan misalnya kantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, atau
payung. Botol bekas minuman bisa dimanfaatkan untuk membuat mainan anak-anak.
2. Limbah logam
Sampah atau limbah dari bahan logam seperti besi, kaleng, alumunium, timah, dan
lain sebagainya dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Paling mudah
kita manfaatkan menjadi barang lain yang bermanfaat.
Sampah dari bahan kaleng dapat dijadikan berbagai jenis barang kerajinan yang
bermanfaat. Berbagai produk yang dapat dihasilkan dari limbah kaleng di antaranya
tempat sampah, vas bunga, gantungan kunci, celengan, gift box, dan lain-lain.
3. Limbah Gelas atau Kaca

11
Limbah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang-
barang sama seperti barang semula atau menjadi barang lainseperti botol yang baru, vas
bunga, cindera mata, atau hiasan-hiasan lainnya yang mempunyai nilai artistik dan
ekonomis.
4. Limbah kertas
Sampah kertas kelihatannya memang mudah hancur dan tidak berbahaya seperti
sampah plastik. Namun walau bagaimanapun yang namanya sampah pasti menimbulkan
masalah jika berserakan begitu saja.
Sampah dari kertas dapat didaur ulang baik secara langsung ataupun tak langsung.
Secara langsung artinya kertas tersebut langsung dibuat kerajinan atau barang yang
berguna lainnya. Sedangkan secara tak langsung artinya kertas tersebut dapat dilebur
terlebih dahulu menjadi kertas bubur, kemudian dibuat berbagai kerajinan.
Hasil daur ulang kertas banyak sekali ragamnya seperti kotak hiasan, sampul buku,
bingkai photo, tempat pensil, dan lain sebagainya.

 Macam-macam limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang


1. Ampas tahu
Ampas tahu bisa digunakan untuk bahan makanan ternak. Limbah tersebut biasanya
mengandung gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
hewan ternak.
2. Eceng gondok
Eceng gondok dapat menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak. Eceng
gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan, seperti tas.
3. Sampah organic
Contohnya daun-daunan dan kotoran ternak. Kedua jenis sampah itu dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk alami bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Keuntungan menggunakan pupuk organik yaitu tidak merusak kesuburan tanah.

12
II. MENGURANGI LIMBAH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
.
1. Reuse
Memanfaatkan ulang (reuse), yaitu menggunakan kembali barang bekas tanpa
pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan asalnya.
Contohnya, penggunaan bahan-bahan plastik / kertas bekas untuk benda-benda
souvenir, bekas ban untuk tempat pot atau kursi taman, botol-botol minuman yang
telah kosong diisi kembali dan sebagainya.
2. Recycle
Mengolah kembali (recycle), yaitu kegiatan yang memanfaatkan barang bekas dengan
cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut.
Contohnya, kertas atau sampah bekas, pecahan-pecahan gelas atau kaca, besi atau
logam bekas dan sampah organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur ulang
menjadi kompos (pupuk)..
3. Reduce
Mengurangi (reduce), adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat
mengurangi produksi sampah.
Misalnya, ibu-ibu rumah tangga kembali kepola lama yaitu membawa keranjang
belanja ke pasar. Dengan demikian jumlah kantong plastik yang di bawa ke rumah
akan berkurang (terreduksi
4. Replace
Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace), adalah upaya
mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama sampah
yang mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya.
5. Refill
Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai.
6. Repair
Repair artinya melakukan pemeliharaan atau perawatan agat tidak menambah produksi
limbah.

13
III. Dengan Cara Pembakaran
Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak
membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar limbah-
limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu
dinyalakan apinya.
Kelebihan cara membakar ini adalah:
1. Mudah dan tidak membutuhkan usaha keras
2. Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup keci
3. Dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit uap air panas,
listrik dan pencairan logam.

IV. Penanganan Limbah B3


Untuk limbah B3, harus ditangani dengan perlakuan khusus.
Terdapat banyak metode pengolahan limbah B3 di industri, tiga metode yang
paling populer di antaranya ialah chemical conditioning, solidification/Stabilization, dan
incineration.
1. Chemical Conditioning
Salah satu teknologi pengolahan limbah B3 ialah chemical conditioning. Tujuan utama
dari chemical conditioning ialah:
 menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam lumpur
 mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur
 mendestruksi organisme patogen
 memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioning yang masih memiliki nilai
ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan pada proses digestion
 mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam keadaan aman dan
dapat diterima lingkungan
Chemical conditioning terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Concentration thickening

2. Treatment, stabilization, and conditioning

14
3. De-watering and drying

4. Disposal

5. Solidification/Stabilization
Proses solidifikasi/stabilisasi berdasarkan mekanismenya dapat dibagi menjadi 6
golongan, yaitu:
1. Macroencapsulation : proses dimana bahan berbahaya dalam limbah dibungkus
dalam matriks struktur yang besar
2. Microencapsulation : proses yang mirip macroencapsulation tetapi bahan pencemar
terbungkus secara fisik dalam struktur kristal pada tingkat
mikroskopik
3. Precipitation
4. Adsorpsi : proses dimana bahan pencemar diikat secara elektrokimia pada
bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi.
5. Absorbsi : proses solidifikasi bahan pencemar dengan menyerapkannya
ke bahan padat
6. Detoxification : proses mengubah suatu senyawa beracun menjadi senyawa
lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau bahkan hilang
sama sekali
2. Incineration
Teknologi pembakaran (incineration ) adalah alternatif yang menarik dalam
teknologi pengolahan limbah. Insinerasi mengurangi volume dan massa limbah hingga
sekitar 90% (volume) dan 75% (berat). Teknologi ini sebenarnya bukan solusi final dari
sistem pengolahan limbah padat karena pada dasarnya hanya memindahkan limbah dari
bentuk padat yang kasat mata ke bentuk gas yang tidak kasat mata.
Proses insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas. Namun, insinerasi
memiliki beberapa kelebihan di mana sebagian besar dari komponen limbah B3 dapat
dihancurkan dan limbah berkurang dengan cepat. Selain itu, insinerasi memerlukan lahan
yang relatif kecil.

15
Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi (heating
value) limbah. Selain menentukan kemampuan dalam mempertahankan berlangsungnya
proses pembakaran, heating value juga menentukan banyaknya energi yang dapat
diperoleh dari sistem insinerasi. Jenis insinerator yang paling umum diterapkan untuk
membakar limbah padat B3 ialah rotary kiln, multiple hearth, fluidized bed, open pit,
single chamber, multiple chamber, aqueous waste injection, dan starved air unit. Dari
semua jenis insinerator tersebut, rotary kiln mempunyai kelebihan karena alat tersebut
dapat mengolah limbah padat, cair, dan gas secara simultan.

V. Cara Menangani Polusi Akibat Kendaraan Bermotor

Bagi banyak daerah perkotaan, usaha melengkapi kendaraan, seperti angkutan


kota, skuter, dan mobil dengan perangkat kendali yang canggih, walaupun efektif
tidak mengurangi pencemaran udara dengan cukup cepat dan menyeluruh. Kota-kota
ini telah menjalankan berbagai program mulai dari pemberlakuan hari tanpa
berkendaraan, sampai pelarangan parkir di kota yang kesemuanya dikenal dengan
istilah “upaya pengendalian transportasi”(“transportasi control measures/”TCM”).
Banyak TCM dipusatkan pada pengurangan kepadatan lalu lintas, dengan
menggunakan sistem yang berkisar dari metode fisik, seperti lampu lalu lintas yang
terkoordinasi, jalan satu arah dan bermobil patungan atau jalur bus yang terpisah,
sampai metode penggunaan insentif ekonomi, misalnya ”tarif jalur padat” yang
mengharuskan pengemudi membayar jika melalui jalan raya di saat lalu lintas padat.
Larangan Masuk. Pada tahun 1977 Buenos Aires melarang kendaraan pribadi
memasuki jalan-jalan pusat keramaian kota pada pukul 10 pagi sampai 7 malam pada
hari-hari kerja. Bus dan taksi diperbolehkan hanya pada beberapa jalan tertentu.
Larangan ini mengatasi kepadatan lalu lintas dan pencemaran udara yang disebabkan
oleh satu juta orang.

16

Anda mungkin juga menyukai