Anda di halaman 1dari 3

BAB I

LATAR BELAKANG DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

A. Latar Belakang Pendidikan Pancasila


1. Latar Belakang Historis Pendidikan Pancasila

Dilihat dari segi historis Pancasila dirumuskan dengan maksud untuk dijadikan sebagai Dasar
Negara Indonesia Merdeka. Disadari oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia pada waktu itu bahwa
apa yang sangat penting untuk dipikirkan terlebih dahulu sebelum mendirikan sebuah Negara
adalah di atas landasan apa negara itu hendak didirikan. Karena itulah siding BPUPKI yang
pertama 29 Mei sampai 1 Juni 1945 agenda pokoknya adalah perumusan rancangan Negara. Hal
tersebut sejalan dengan harapan Ketua Sidang BPUPKI saat itu agar pertama-tama anggota
sidang memusatkan perhatiannya pada apa yang disebut sebagai philosophischegrondslag atau
dasar falsafah negara. Pancasila yang dimaksudkan sebagai dasar Negara itu,isinya digali
dan/atau berasal dari nilai –nilai pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pandangan hidup
masyarakat tersebut,kemudian dilembagakan menjadi pandangan hidup bangsa,dan kemudian
menjadi Pandangan Hidup Negara atau Dasar Negara.

Berikut bukti atau fenomena historis yang menjadi landasan bahwa Pancasila akan
dijadikan Dasar Negara:

1. Dalam pembukaan sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945, Dr.KRT.Radjiman


Widyodiningrat sebagai Ketua Badan Penyelidik meminta agar sidang mengemukakan
dasar Indonesia Merdeka dari Indonesia Merdeka.
2. Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Moh. Yamin pada permulaan pidato dalam sidang Badan
Penyidik, antara lain mengatakan sebagai berikut : ”Kewajiban untuk ikut menyelidiki
bahan-bahan yang menjadi dasar Negara dan susunan Negara yang akan terbentuk dalam
suasana kemerdekaan yang telah diakui dan telah dibela oleh rakyat Indonesia dengan
korban darah daging sejak berates-ratus tahun” (Naskah Persiapan UUD 1945).
3. R.P. Soeroso pada waktu memberi peringatan kepada Mr. Moh. Yamin dalam pidato
tanggal 29 Mei 1945, antara lain mengatakan “Sebagai diterangkan oleh Tuan Ketua,
tuan Radjiman tadi yang dibicarakan ialah dasa-dasar Indonesia Merdeka….” (Naskah
Persiapan UUD 1945).
4. Prof. Mr. Soepomo dalam sidang pertama Badan Penyelidik tanggal 31 Mei 1945, antara
lain mengatakan, “soal yang kita bicarakan ialah bagaimanakah akan dasar-dasar Negara
Indonesia Merdeka” (Naskah Persiapan UUD 1945).
5. Ir. Soekarno dalam pidato tanggal 1 Juni 1945 dalan sidang Badan Penyelidik antara lain
menyebutkan bahwa yang diminta oleh Ketua Badan Penyelidik adalah agar sidang
mengemukakan dasar Indonesia Merdeka yaitu Philosofische Grodslag dari Indonesia
Merdeka. Selanjutnya beliau menamainya Pancasila.
6. Dalam “Piagam Jakarta” tercantum kalimat “…..maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Hukum dasar Negara Indonesia,yang terbentuk
dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada: Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh khikmat kebijaksaan dalam
permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia” (Naskah Persiapan UUD 1945)
7. Di dalam Pembukaan UUD 1945 tercantum kalimat “……maka disusunlah Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia,yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh khitmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia”.

Pada tanggal 18 Agustus 1945 ,PPKI menetapkan Undang-undang Dasar bagi Negara Indonesia.
Dengan menetapkan UUD 1945, maka Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
secara resmi menjadi Dasar Negara Republik Indonesia. Namun, tidak secara otomatis Pancasila
dapat dilaksanakan secara benar dan konsekuen. Di beberapa tempat terjadi berbagai macam
pemberontakan dan penyelewengan terhadap Pancasila. Seperti peristiwa G30S/PKI Lubng
Buaya 1965. Penyebab utama terjadinya penyelewengan ialah karena Pancasila merupakan
Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia belum dihayati dan diamalkan dalam
kehidupan bernegara.

2. Latar Belakang Kultura Pendidikan Pancasila

Pancasila dasar negara dang pandangan hidup bangsa Indonesia adalah salah satu hasil budaya
bangsa yang sangat penting. Oleh karena itu, Pancasila pun harus diwariskan kepada generasi
muda bangsa Indonesia berikutnya melalui pendidikan. Tanpa usaha mewariskan Pancasila
kepada generasi muda melalui pendidikan,negara dan bangsa akan kehilangan hasil budaya atau
kultura yang amat penting itu.

Untuk memahami landasan kultural pendidikan Pancasila tersebut dapat dilihat dari asal-muasal
unsur-unsur Pancasila tersebut. Meskipun secara formal Pancasila baru menjadi Dasar Negara
Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, namun jauh sebelum itu bangsa Indonesia
telah memiliki unsur-unsur Pancasila dan bahkan melaksanakan di dalam kehidupan mereka.
Secara kultural unsur-unsur Pancasila terdapat pada adat-istiadat, tulisan, bahasa, slogan,
kesenian, keprcayaan, agama, dan kebudayaan pada umumnya (Sunoto, 1982:1).

Anda mungkin juga menyukai