Anda di halaman 1dari 6

Menentukan Faktor – Faktor Yang Mempenggaruhi

Kerja Enzim Katalase

NAMA KELOMPOK
1. Muh. Kurnia
2. Nur Suci Islamy
3. Nurul Fariza
4. Riska Saputri
5. Ratih Ihlasiani
6. Try Septiani

Kelompok : 4
Kelas : XII IPA 3

SMAN 1 BIAU
KABUPATEN BUOL
2019/2020
1
Menentukan Faktor – Faktor Yang Mempenggaruhi
Kerja Enzim Katalase

A. Tujuan :
 Menentukan adanya faktor yang mempengaruhi kerja Enzim Katalase

B. Alat dan Bahan


1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Gelas ukur
4. Satu set alat tumbuk
5. Korek api
6. Lidi
7. Hati ayam segar
8. Larutan H2O2
9. Larutan HCL
10. Larutan KOH
11. Akuades

C. Dasar Teori

Katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida yang tidak baik
bagi tubuh makhluk hidup menjadi air dan oksigen yang sama sekali tidak berbahaya. Selain
itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif lainnya seperti
fenol, asam format, maupun alkohol yang juga berbahaya bagi tubuh manusia. Katalase
terdapat hampir di semua makhluk hidup. Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard yang
melindungi bagian dalam sel dari kondisi oksidatif yang bagi kebanyakan orgnisme ekuivalen
dengan kerusakan.

2
Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalis di dalam tubuh makhluk
hidup.Karena berperan sebagai katalis maka enzim dinamakan juga biokatalisator. Enzim
dapat bertindak sebagai katalis,yakni dapat mempercepat suatu reaksi kimia tanpa merubah
reaksi kimia tersebut

Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa
faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :

1. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau
mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
2. Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.
Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit
sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan
penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
3. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat
berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan
konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu
sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion
kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
4. Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa
zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor
terhadap laju reaksi.

3
D. Cara Kerja
1. Memotong ayam segar dengan ukuran 1 x 0,5 x 0,5 cm. haluskan tiap – tiap potongan
hati ayam dengan alat penumbuk dan tambahkan akuades hingga diperoleh larutan
hati.
2. Menyiapkan tiga tabung reaksi dan berilah table A,B dan C.
3. Memasukkan 2 ml larutan hati ke dalam tiap – tiap tabung reaksi.
4. Menambahkan 2 ml H2O2 ke dalam tiga tabung reaksi tersebut. Tutup tabung reaksi A
dengan ibu jari. Tambahkan 10 tetes Hcl ke dalam tabung reaksi B dan 10 tetes KOH ke
dalam tabung reaksi C. segera tutup tabung reaksi menggunakan ibu jari (pastikan
tabung benar – benar tertutup rapat)
5. Mengamati pembentukam gelembung pada tiap – tiap tabung reaksi tersebut.
6. Membakar lidi hingga mementuk bara api .
7. Sesudah bbara api siap, buka perlahan – lahan tabung reaksi A dan letakkan bara api
kedalam mulut tabung reaksi A. Amati keadaan bara api pada tabung reaksi Atersebut.
8. Melakukan langkah 6 dan 7 pada tabung reaksi B dan C.
9. Mencatat hasil pengamatanmu dalam bentuk table.

E. Tabel Pengamatan

Tabung Reaksi H2O2 KOH HCL Keadaan Bara Api


A ++++ -
B ++++ +
C ++++ ++++

Catatan :
 = Apabila tidak ada

+ = Apabila sedikit

++ = Apabila sedang

+++ = Apabila banyak

++++ = Apabila banyak sekali


4
F. Jawaan Pertanyaan
1. H2O2 pada perlakuan tabun A. Karena saat diberikan larutan H2O2 terjadi gelembung –
gelembung udara yang banyak membeuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat
didalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air). Sedangkan pada waktu
dimasukkan lidi membara ke dalamnya timbul nyala api, berarti H2O2 jua diuraikan
menjadi oksigen (O2).
2. Gelembung gas oksigen (O2) karena apabila hati ditambah H2O2 lalu dibuka, maka akan
timbul gelembung gas O2 pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul
nyala api. Hal ini membuktikan ahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).
3. Pada tabung A : Saat bara api dimasukkan kedalamnya nyala api redup. Sebenarnya
Nyala apinya membara tetapi karena lambatnya kami pada saat
menaruh bara api dimulut tabung reaksi maka bara api tidak
menyala.
Pada tabung B : Saat bara api dimasukkan ke dalamnya nyala api redup. Hal ini
Membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara
optimal dalam kondisi terlalu basa.
Pada Tabung C : Saat bara api dimasukkan kedalamnya nyala api membara. Hal ini
berarti banyak KOH yang dihasilkan sebagai akibat dari proses
penguraian KOH oleh enzim katalase.
4. Suhu : dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi,
karena kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral. Begitu pula
factor PH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada PH netral.
5. Peran hati dalam tubuh yaitu menawarkan dan menetralkan racun (detoksifikas).

5
G. Kesimpulan
Kesimpulannya ialah bahwa enzim katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O2
menjadi H2O dan O2 , dimana kerjanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Suhu : Dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi.
2. PH : Dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. Hal itu dapat
dibuktikan dengan banyaknya gelembung dan nyala bara api.Dimana semakin banyak
gelembung gas dan semakin terang nyala bara api berarti kerja enzim katalase akan
semakin cepat dan begitu pula sebaliknya karena salah satu kerja enzim yaitu sebagai
katalisator/pemercepat reaksi.

Anda mungkin juga menyukai