Anda di halaman 1dari 34

GANGGUAN

ELIMINASI
Dr. Noorhana, SpKJ(K)
ENURESIS
• Definisi:
BAK involunter atau yang
disengaja.
• Keparahan ditentukan oleh
frekuensi BAK; kuantitasnya tidak
menentukan diagnosis.
• Lamanya waktu sebelum
kontinensia:
• Enuresis primer:
anak yang tidak pernah kontinensia
selama
> 1 tahun.
• Enuresis sekunder:
anak yang mencapai kontinensia
selama > 1 thn atau lebih lama lagi
& kemudian hilang.
• Nocturnal:
SEJARAH ENURESIS
• 1550 BC: Papyrus Ebers  dari kata
Yunani “enourein”  artinya BAK.
EPIDEMIOLOGI
• Isle of Wight Study:
- anak ♂ (usia 7 tahun): 15,2% enuresis < 1x
dalam 1 minggu; 6,7% mengompol min.1x dlm
seminggu atau lebih.
- anak ♀ (usia 7 tahun): 12,2% mengompol < 1x
dalam 1 minggu; 3,3% mengompol min.1x dlm
seminggu atau lebih.
ETIOLOGI
KRITERIA DIAGNOSIS
ENURESIS
MENURUT DSM-IV-TR
A. BAK yang berulang di atas tempat tidur
atau pakaian (baik itu yang involunter
atau yang disengaja).
B. Perilaku ini secara klinis bermakna yang
dimanifestasikan oleh frekuensinya
2x/mgg untuk minimal 3 bulan berturut2
atau terdpt distress atau hendaya yang
secara klinis bermakna dalam fungsi
sosial, akademik (atau pekerjaan) atau
area penting lainnya.
KRITERIA DIAGNOSIS
ENURESIS
MENURUT DSM-IV-TR
C. Usia kronologis minimal 5 tahun (atau
sesuai dengan tahap perkembangan).
D. Perilaku ini tidak disebabkan oleh efek
fisiologis langsung dari zat (seperti
diuretik) atau suatu KMU (seperti DM,
spina bifida, atau gangguan kejang).
Jenis spesifik:
- Hanya nocturnal.
- Hanya diurnal.
KRITERIA DIAGNOSIS ENURESIS
non organik
MENURUT ICD-10
A. Usia kronologis dan usia mental anak
minimal 5 tahun.
B. BAK yang involunter atau yang disengaja
di atas tempat tidur atau pakaian terjadi
min. 2x/bulan pada anak2 yang usianya <
7 tahun.
dan min. 1x/bulan pada anak2 yang
usianya
≥ 7 tahun.
KRITERIA DIAGNOSIS ENURESIS
non organik
MENURUT ICD-10
C. Enuresis bukan merupakan akibat dari
suatu serangan epilepsi atau inkontinensia
neurologis dan bukan suatu akibat
langsung dari abnormalitas struktur traktus
urinarius atau kondisi medis nonpsikiatrik
lainnya.
D. Tidak terdapat bukti dari gangguan
psikiatri lainnya yang memenuhi kriteria
untuk kategori ICD-10 lainnya.
E. Durasi untuk gangguan ini minimal 3
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Urinalisis  setiap evaluasi.
• Rontgen dengan kontras untuk
mendeteksi kelainan anatomi atau
fisiologis  menjadi masalah karena
pemeriksaan ini invasif & menyakitkan
buat anak & hasil diagnosisnya rendah.
• Ditemukan 3,7% insidens lesi obstruktif.
DIAGNOSIS BANDING
• Infeksi saluran kemih (ISK)  banyak pd
♀.
• Malformasi anatomis atau lesi obstruksi.
• Enuresis yang disengaja  berkaitan dengan
masalah psikologis.
• Komorbid dengan ADHD.
• Enuresis memberi dampak negatif pada citra
diri anak  memiliki perasaan yang lebih
negatif tentang gangguan ini.
PERJALANAN PENYAKIT &
prognosis
• Self-limited disorder.
• Prevalensi relatif tinggi antara usia 5-7
tahun  menurun pada usia yang lebih
besar & hanya beberapa saja yang
menetap sampai dewasa.
• DSM-IV-TR: angka remisi 5-10% per
tahun setelah usia 5 tahun.
• Usia puncak untuk enuresis sekunder
antara usia 5-8 tahun.
Tatalaksana ENURESIS
• Metode yang efektif:
1. terapi perilaku.
2. farmakologi.
• Psikoterapi: berguna untuk memperbaiki
beberapa masalah perilaku yang terkait
terutama enuresis sekunder  biasanya
terjadi setelah kehilangan ortu (meninggal
atau perceraian)  modalitas terapi
primer.
TERAPI PERILAKU
FARMAKOTERAPI
• Imipramin:
ENKOPRESIS
• Definisi:
1. pengeluaran feses yang tidak sesuai
secara
berulang, biasanya involunter.
2. terjadi minimal 1x/bulan, min. 3 bulan.
3. usia mental atau usia kronologis 4
tahun.
4. eksklusi zat atau kondisi medis sebagai
penyebab.
• Bertahun2 literatur penelitian & klinis
membedakannya menjadi:
1. retentive encopresis.
2. nonretentive encopresis.
• DSM-IV-TR  membaginya menjadi 2
subtipe:
1. dengan konstipasi & overflow
incontinence.
2. tanpa konstipasi & overflow
incontinence.
SEJARAH ENKOPRESIS
• Frekuensi yang tinggi ditemukan pada
anak2 yang terpisah dari ortunya pada
PD-II  sebagai dampak dari faktor
lingkungan.
Etiologi enkopresis
KRITERIA DIAGNOSTIK
ENKOPRESIS MENURUT
DSM-IV-TR
A. Pengeluaran feses pada tempat yang
tidak sesuai yang terjadi berulang (misal
pada pakaian atau lantai) baik itu
involunter atau disengaja.
B. Minimal terjadi 1x/bulan untuk min.3
bulan.
C. Usia kronologis min.4 tahun (atau sesuai
dengan tahap perkembangan).
KRITERIA DIAGNOSTIK
ENKOPRESIS MENURUT DSM-
IV-TR
D. Perilaku ini secara eksklusif tidak
disebabkan oleh efek fisiologis langsung
dari suatu zat (seperti laksansia) atau
suatu kondisi medis umum, kecuali melalui
suatu mekanisme yang melibatkan
konstipasi.
Diikuti dengan kode:
- Dengan konstipasi & overflow
incontinence.
- Tanpa konstipasi & overflow incontinence.
Pemeriksaan
penunjang
DIAGNOSIS BANDING
• Stenosis rektum atau anus.
• Abnormalitas endokrin.
• Smooth muscle disease.
• Penyakit Hirschsprung.
• Anak RM atau PDD.
• Anak dengan gangguan pengendalian
impuls atau ADHD tipe inatensi.
• Anak yang mengalami stres berat.
PERJALANAN PENYAKIT &
PROGNOSIS
TATALAKSANA
ENKOPRESIS

Anda mungkin juga menyukai