Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS PERKEMBANGAN SOSIALEMOSIONAL TERHADAP SIKAP PERCAYA

DIRI ANAK USIA DINI DI TK DIAN EKA WATI TA. 2019-2020

Latar Belakang

Anak usia dini merupakan tahap usia anak yang sering disebut dengan golden age atau
masa keemasan dimana otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Anak akan lebih
mudah menyerap berbagai informasi yang diterima selama bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar. Pengalaman yang didapatkan oleh anak ternyata akan berpengaruh terhadap kemampuan
anak dalam menghadapi tantangan dikehidupan yang akan datang, oleh karena itu sudah
semestinya tumbuh rasa kesadaran akan pentingnya pendidikan anak usia dini yang dimulai sejak
0-6 tahun guna mempersiapkan anak untuk menghadapi jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Pada masa usia dini atau masa prasekolah merupakan masa yang paling vital bagi kehidupan
anak, apa yang terjadi pada masa kini akan menentukan perkembangan selanjutnya. Pada masa
ini fisik dan mental anak berkembang secara pesat, kemampuan bersosialisasi juga berkembang
secara luar biasa. Pada masa-masa terpenting seperti ini merupakan masa awal kehidupan bagi
anak, oleh karena itu orang tua memiliki peran yang sangat perting sebagai pendidik yang utama
bagi anak dalam mengoptimalkan kecardasan pada anak dengan memberi rangsangan atau
stimulus serta pembiasaan yang baik. Hurlock juga mengungkapkan bahwa usia 0-5 tahun
adalah saat perkembangan terbaik dalam kehidupan manusia, atau biasa disebut golden age.
Masa ini hanya terjadi sekali dan tidak dapat diulang kembali , jadi sudah seharusnya orang tua
dan pendidik menyikapi hal tersebut dengan sebaik-baiknya, agar kemampuan yang dimiliki
anak dapat berkembang secara optimal serta seruai dengan tahap perkembangannya.

Pendidikan anak usia dini merupakan bagian penting dalam kehidupan anak di masa
emasnya. Dalam masa emas ini adalah saat yang tepat untuk memberikan berbagai pengalaman
pada anak. Ibarat mengukir di atas batu, berbagai pengalaman yang diberikan akan tertanam kuat
pada pikiran anak. Locke, dalam teori tabula rasa yang menyatakan bahwa pikiran (manusia)
ketika lahir berupa "kertas kosong" tanpa aturan untuk memproses data, dan data yang
ditambahkan serta aturan untuk memrosesnya dibentuk hanya oleh pengalaman alat inderanya.
Dalam hal ini pendidik memiliki peran yang sangat penting dalam membantu mengoptimalkan
berbagai aspek seperti agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosional
secara seimbang. Sistem pengajaran yang diterapkanpun akan mempengaruhi tingkah laku dan
pola pikir pada anak usia dini. Rasa keingintahuan anak akan timbul jika ia melihat sesuatu yang
baru dan menarik sehingga anak cenderung ingin mencoba hal baru tersebut. Pada saat itulah
anak perlu bimbingan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai