Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN SERVICE LEARNING

PERANAN ETIKA LINGKUNGAN HIDUP DENGAN


MEMANFAATKAN LIMBAH RUMAH TANGGA

May Sinta Natalia Sari 6103018042


Laura Godelive 6103018095
Olivia Amabella Soebagio 6103018096
Palmira Chrisanti Lijaya 6103018169
Megan Pakpahan 6103018184

Program Studi Teknologi Pangan


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2019
Abstrak

Lingkungan yang sehat dapat terwujud apabila manusia dan lingkungannya


dalam kondisi yang baik. Lingkungan yang baik didasarkan pada etika
lingkungan hidup. Etika lingkungan hidup mendasari tindakan kita terhadap
lingkungan sekitar kita. Lingkungan dapat rusak apabila kita sebagai manusia
tidak dapat merawat dan menjaganya. Berbagai upaya dilakukan agar
lingkungan kita dapat terjaga, salah satunya ialah daur ulang.

Kata kunci : etika lingkungan hidup, manusia, lingkungan


Abstract

A healthy environment can exist if human and the environment are in good shape.
A good environment is based on the living environment ethics. Living environment
ethics is the groundwork for our attitude towards the environment around us. The
environment can decay if we as humans could not take care and keep it safe. A lot
of effort has been made to take care our environment, one of the is recycling.

Keywords : living environment ethics, human, environment


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya.
Lingkungan hidup ini terdiri dari tumbuhan, hewan, serta manusia. Pada
umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu
berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari.
Sumber daya alam yang paling utama bagi manusia ialah tanah, air, dan udara.
Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan segala kegiatan. Air
sangat diperlukan oleh manusia, karena air merupakan sebagian komponen
terbesar di tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat
dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang
baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan
manusia (Nurkamilah, 2018).
Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya
dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani
dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti
banyaknya penimbunan sampah plastik yang ada di darat maupun di laut.
Permasalahan ini yang menjadi sorotan Indonesia dan sorotan dunia. Tidak
hanya di Indonesia saja, melainkan di seluruh dunia, karena permasalahan ini
sedang mendunia. Salah satu bentuk penanggulangan dari permasalahan ini
ialah pertama dari kesadaran manusia itu sendiri. Kesadaran inilah yang
menumbuhkan kepedulian kita terhadap lingkungan kita. Yang kedua ialah
dengan adanya inovasi dengan penggunaan barang-barang bekas sebagai
bahan utamanya. Hal ini disebut sebagai daur ulang (Purnama, 2010). Proses
daur ulang ini, mengubah barang-barang bekas menjadi hal yang memiliki
manfaat lebih dan dapat digunakan setiap harinya. Seperti penggunaan botol
plastik sebagai vas bunga, aksesoris, dan lain sebagainya. Yang ketiga ialah
kita harus merawat lingkungan kita tersebut. Dengan membersihkan
lingkungan kita dari sampah-sampah yang berserakan sehingga tidak
menyebabkan bencana alam seperti banjir, dll. Solusi inilah yang menjadi
tugas kita dalam Service Learning Etika Sosial yang akan dilaksanakan sesuai
dengan rancangan acara yang telah kami buat.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara mahasiswa untuk menjaga kebersihan lingkungan di
sekitar ?
2. Bagaimana cara mahasiswa memanfaatkan barang – barang atau sampah
yang sudah tidak digunakan lagi, sehingga tidak dapat merusak lingkungan
?

1.3. Tujuan Kegiatan


1. Mahasiswa dapat meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan
sekitar
2. Mahasiswa dapat memberi informasi mengenai kebersihan lingkungan dan
lingkungan hidup
3. Mahasiswa dapat meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan
sekitar

1.4. Manfaaat Kegiatan


1. Dapat peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya
2. Menjadi sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan bagi diri kita
sendiri dan bagi orang lain
3. Dapat memberikan informasi mengenai kebersihan lingkungan agar
bermanfaat bagi masyarakat

1.5. Indikator Keberhasilan Kegiatan


1. Anak yayasan dapat memahami terhadap materi yang diberikan
2. Dapat menggunakan barang bekas menjadi barang yang lebih bermanfaat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Profil Tempat Service Learning


Rumah singgah adalah suatu organisasi yang bergerak di bidang
sosial khususnya di bidang pendidikan. Organisasi tersebut didirikan oleh
gereja JKI Bukit Zion Surabaya. Yayasan gereja JKI Bukit Zion atau
disebut Mount Zion Ministries berdiri pada Maret 1991. Didirikan sebagai
yayasan nirlaba independn yang bergerak di bidang kemanusiaan dan
sosial.
Yayasan ini, melihat bahwa kemiskinan merupakan masalah sosial
yang membutuhkan penanganan dan solusi. Kami percaya bahwa setiap
usaha untuk mengentaskan kemiskinan bukan hanya menjadi tanggung
jawab pemerintah. Yayasan ini bekerja untuk membawa harapan dan
perubahan. Yayasan ini bekerja untuk memberi makan mereka yang lapar,
memberi minum mereka yang kehausan, memberi pengetahuan dan
sumber daya bagi mereka yang membutuhkan, dan memberi pakaian bagi
mereka yang telanjang.
Visi dari yayasan ini “menyampaikan kabar baik kepada orang-
orang sengsara dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk
memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada
orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara”. Visi ini didasari
oleh kepedulian dan kasih, yayasan ini ingin memberikan harapan dan
kesempatan bagi orang-orang yang remuk hati dan sengsara untuk suatu
kehidupan yang lebih baik.
Misi dari yayasan ini “Pengembangan Transformatif”. Dari
pengembangan tranformatif ini, dapat mengubah masyarakat kita menjdi
masyarakat yang maju dan mandiri. Pelayanan kasih bekerjasama dengan
komunitas-komunitas lokal untuk meningkatkan kesejahteraan dan
mengatasi kemiskinan.
2.2. Landasan Teori
Kerusakan lingkungan sekarang menjadi permasalahan yang umum
di dunia ini. Mulai berkurangnya ekosistem yang seharusnya kita jaga
melainkan kita gunakan untuk hal-hal yang tidak semestinya (Christie,
2013). Kerusakan lingkungan ini menyebabkan berbagai bencana alam,
seperti banjir, hutan gundul, kepunahan, tanah longsor. Hal ini
dikarenakan sikap keserakahan manusia yang tidak mementingkan
lingkungan sekitarnya. Penggunaan pestisida secara besar-besaran
mengakibatkan menyebarnya hama seperti wereng cokelat yang kebal
terhadap hama pemberantasan dan dapat menimbulkan berbagai-berbagai
penyakit seperti malaria yang sekarang ini sedang mendunia.
Pola pendekatan manusia modern terhadap alam disebut sebagai
teknokratis. Yang artinya, manusia ingin menguasai alam sekitar. Ciri dari
biosfer ialah terdiri dari bermacam-macam ekosistem baik flora maupun
fauna. Semua ekosistem yang ada di bumi saling mempengaruhi dan
saling tergantung sebagai contoh ialah bila di laut, terdapat toksik yang
besar atau tinggi maka pengaruh dari air laut yang mengandung toksik
tinggi, dapat menyebabkan biota laut yang hidup di perairan laut dapat
mati dan kehidupan biota-biota laut saling bergantung pada tempat
tinggalnya. Ciri dari biosfer lainnya ialah keseimbangan.
Dimana dengan adanya keseimbangan ini, dapat menjaga
keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang merusak dan mempenaruhi,
antara akibat dan solusi, dan antar kematian dan munculnya organisme
baru. Keseimbangan inilah yang diganggu oleh campur tangan manusia.
Resiko campur tangan manusia ini sangat besar apabila campur tangan
manusia ini, tidak membawa dampak baika bagi alam, sehingga
kemungkinan mati nya biosfer-biosfer sangatlah besar. Kerusakan biosfer
itu tidak hanya merugikan satu ekosistem saja, tetapi dan merugika
ekosistem lainnya. Kerusakan ini dapat memperlemah ekosistem lainnya,
karena seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ciri biosfer ialah saling
mempengaruhi dan saling tergantung.
Kesadaran manusia itu timbul ketika ekosistem lokal sudah banyak
yang rusak. Dengan rusaknya ekosistem lokal, manusia baru sadar bahwa
ia merupakan salah satu dari ekosistem. Jika manusia tidak mau merusak
ekosistem, maka seoraang manusia itu harus berubah. Sifat yang harus
dibangun oleh manusia ialah menguasai secara berpartisipasi dan
menggunakan ekosistem yang ada sambil memelihara ekosistem tersebut.
Sifat ini sangat menetukan kerusakan pada ekosistem kita, apabila sifat ini
belum ditanamkan pada diri sendiri maka dapat menimbulkan sifat igin
menguasai tanpa memelhara sehingga dapat merusak lingkungan dan
dapat merugikan orang lain.
Tanggungjawab akan lingkungan kita, ialah keutuhan biosfer dan
kepada generasi yang akan datang. Tanggung jawab akan keutuhan biosfer
ini, kita dituntut untuk menjadi lebih peka lagi terhadap keseimbangan
suatu eksositem. Kita bisa merawatnya, menggunakan tanpa merusak,
menggunakan tapi dapat menghargai keseimbangan ekosistem, dan kita
sebagai manusia memegan tanggungjawab akan kelangsungan hidup suatu
ekosistem.
Tanggungjawab pada generasi yang akan datang, kita diajak untuk
merawat eksosistem kita, melestarikan ekosistem kita, menggunakan
secukupnya. Artinya, bumi ini tidak hanya diisi oleh manusia yang hidup
pada jaman sekarang, tetapi bumi ini akan terus digunakan oleh generasi
kita yang akan datang. Bila ekosistem tersebut kita habiskan diawa tanpa
kita memikirkan generasi yang akan datang, apa yang akan digunakan
sebagai tempat tinggal mereka, kelestarian hidup mereka. Sebagai contoh
apabila hutan-hutan yang ada di bumi ini kita habiskan, kita tebang secara
liar, dan lahannya digunakan sebagai gedung ataupun komplek
perumahan, tanpa sepengatuhan kita, kita menghilangkan tempat tinggal
para hewan yang lepas di alam sana. Seperti monyet, singa, ular, dan
lainnya. Mereka akan kehilangan tempat tinggal mereka, mereka akan
kehilangan salah ssatu tempat pencari makan mereka. Apabila kita terus-
terusan menggunakan ekosistem ini tanpa memikirkan untuk generasi ke
depannya, semua ekosistem yang ada di muka bumi akan menjadi punah
dan tidak ada lagi yang menghidupi mereka.
Untuk menjaga lingkungan kita, kita dituntut agar dapat menghormati
alam. Menghormati alam ini bertujuan agar eksosistem-ekosistem yang
ada tidaklah habis, dapat dimanfaatkan dengan baik dan secukupnya, kita
harus menumbuhkan rasa tanggungjawab terhadap lingkungan lokal kita
sendiri, kita harus merasa bertanggungjawab terhadap kelestarian bisofer,
etika hidup memuat larangan keras untuk merusak, mengotori, dan
meracuni ekosistem kita, dan memiliki rasa solidaritas dengan generasi-
generasi yang akan datang.

2.3. Pembahasan
1. Cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita
Menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari diri sendiri. Sikap
kepedulian dan kepekaan kita terhadap lingkungan menjadi awal
dalam proses menjaga kebersihan lingkungan kita. Ada berbagai upaya
yang dapat kita gunakan dalam menjaga kebersihan lingkungan kita.
Salah satunya ialah, dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Sampah yang berserak, merupakan salah satu pemicu kerusakan
lingkungan.
Hal ini dikarenakan penimbunan sampah yang berserak ini, dapat
menjadi faktor penyumbatan pada peraliran sungai ataupun danau.
Dengan tersumbatnya aliran sungai atau danau, air akan meluap
sehingga air naik pada permukaan tanah. Bila hal ini tidak dihiraukan,
dapat menyebabkan bencana banjir. Banjir, selain karena curah hujan
yang tinggi, juga dikarenakan adanya penyumbatan akibat sampah
yang berserakan.
Selain banjir, masalah yang terjadi akibat sampah berserakan ialah
menjadi wabah penyakit. Lalat suka pada kondisi lingkungan yang
lembab. Kehadiran lalat akibat lingkungan sekitar kita yang lembab,
dapat menyebarkan virus yang tertular diakibatkan menempel nya
bakteri atau virus pada lalat lalu bakteri atau virus itu menempel pada
makanan kita pada saat lalat hinggap pada makanan kita. Oleh karena
itu kebersihan lingkungan menjadi hal yang sangat penting bagi pola
hidup masyarakat.

2. Cara memanfaatkan barang-barang atau sampah yang sudah


tidak digunakan lagi, sehingga tidak merusak lingkungan
Pemanfaatan barang bekas menjadi salah satu alternatif merawat
lingkungan kita. Hal ini dikarenakan sampah yang biasanya kita buang
tanpa kita urai, kita menggunakan barang bekas menjadi sebuah barang
yang nantinya dapat kita gunakan lagi. Pemanfaatan barang bekas ini
menjadi barang yang lebih bermanfaat ini disebut sebagai daur ulang.
Daur ulang merupakan proses untuk menjadikan suatu bahan bekas
menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang
sebenarnya dapat menjadi suatu yang berguna, mengurangi
penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi,
mengurangi polusi, dan kerusakan lainnya.
MIND MAP

MANFAAT MEMBATASI
MEMPELAJARI TINDAKAN TERHADAP
ETIKA LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERANAN ETIKA LINGKUNGAN
HIDUP DENGAN
MEMANFAATKAN LIMBAH
RUMAH TANGGA

TERLIBAT AKTIF DAPAT MERAWAT


DALAM PROSES LINGKUNGAN
DAUR ULANG
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari yang tertera pada sub bab diatas, dapat disimpulkan bahwa
lingkungan kita dapat dikatakan baik ataupun buruk, itu berdasarkan pada
tingkah laku manusia. Ada berbagai cara menanggulangi kerusakan
ekosistem termasuk daur ulang. Daur ulang merupakan cara yang paling
efektif dan mudah yang dapat dilakukan oleh semua manusia sehingga
semua manusia dapat dan mudah melakukannya sehingga dapat
mengurangi sampah dan sumber daya barang yang baru.

3.2. Kesimpulan dan Saran


3.2.1. Kritik
Adapun kritik yang kami berikan untuk meningkatkan kualitas ke
depannya sebagai berikut :
a. Bagi mahasiswa mebudayakan daur ulang dalam kehidupan sehari-
harinya.
b. Bagi anak-anak yayasan kasih, lebih baik sering diberi edukasi
mengenai etika lingkungan hidup.

3.2.2. Saran
Adapun beberapa saran yang kami berikan untuk beberapa pihak,
sebagai berikut :
1. Yayasan Pelayanan Kasih
a. Selanjutnya apabila ada kunjungan dari mahasiswa,
diusahakan ada jam kunjung yang tepat.
b. Memberi peraturan kepada anak-anak yayasan pelayanan
kasih sehingga tidak mengganggu kegiatan warga sekitar.
c. Disediakan jadwal kegiatan yang pasti agar anak-anak tahu
kapan waktunya untuk belajar dan kapan waktunya untuk
bermain.

2. Mahasiswa dan civitas


a. Bagi mahasiswa yang ingin mengunjungi yayasan
pelayanan kasih, diharapkan memberi jadwal kegiatan yang
jelas. Sehingga tidak ada salah paham antara mahasiswa
dengan pendamping.
b. Selain memberi edukasi mengenai etika lingkungan hidup,
diharapkan mahasiswa dapat menerapkan dalam kegiatan
sehari-harinya.

3. Masyarakat
a. Sering memperingati pendampingnya agar dapat menjaga
anak-anak yayasan untuk tidak menimbulkan kegaduhan
yang dapat mengganggu warga sekitar.
b. Masyarakat disarankan untuk mendukung adanya yayasan
pelayanan kasih.
3.3. Refleksi Diri
Lampiran :
1. Presensi kehadiran PKL atau Service Learning
2. Dokumentasi kegiatan selama PKL atau Service Learning
DAFTAR PUSTAKA

Christie, A. Yosef. 2013. Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Aktifitas


Pembangunan Perumahan. Jurnal Beraja Niti, Volume 2
Nurkamilah, Citra. 2018. Etika Lingkungan dan Implementasinya Dalam
Pemeliharaan Lingkungan Alam pada Masyarakat Kampung Naga.
Putra, P. Hijrah. 2010. Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi
Produk dan Jasa Kreatif. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan.
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai