I. Latar Belakang
Keluarga merupakan bagia yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.
Keluarga menjadi temoat pertama seseorang memulai kehidupannya. Keluarga
membentuk suatu hubungan yang erat antara ayah, ibu, dan anak. Hubungan tersebut
terjadi di mana sesame keluarga saling berinteraksi, interaksi tersebut menjadikan
suatu keakraban yang menjalin suatu hubungan dalam keluarga. Dalam keadaan yang
normal, maka lingkungan yang pertama yang berhubungan dengan anak orang tua,
saudara-saudaranya, serta kerabat dekat yang tinggal serumah. Melalui lingkungan
itulah adanya proses sosialisi awal.
Pada lanjut usia akan terjadi perubahan peran dan hubungan yang disesuaikan
dengan perkembangan usia baik laki-laki maupun perempuan. Perubahan itu meliputi
pengunduran diri, merasa kehilangan misalnya perubahan posisi dalam rumah atau
kehilangan orang penting lainnya seperti suami atau istri yang meninggal. Semuanya
ini dapat menimbulkan potensial depresi diri pada lansia dan tidak ada rasa semangat
dalam diri lansia untuk beraktivitas.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh kelompok 3 di wisma
Tandikek dan Antokan, didapatkan data klien mengalami disfungsi keluarga tingkat
menengah. Dari data tersebut, didapatkan bahwa lansia yang ada di wisma Tandikek
dan Antokan merasa tidak dianggap oleh keluarganya. Selama berada di panti, tidak
ada keluarga yang menjenguk ke panti, sehingga lansia tersebut merasa malas
bersosialisai dengan lansia lain yang ada di wisma. Lansia tersebut juga sering
menyendiri dan banyak melamun.
II. Tujuan
a. Tujuan Umum
c. Sasaran
Penghuni Wisma Tandikek dan Antokan di Panti Sosial Tresna Werdha Sicincin
sejumlah : 9 orang.
Bagan Setting:
Keterangan :
: Terapis / leader : Perawat / fasilitator
: Observer : Pasien
: Co leader
b. Pelaksanaan
NO Rangkaian Pelaksanaan Estimasi
Kegiatan Waktu
1. Pembukaan a. Salam pembukaan 10
b. Perkenalan menit
c. Menjelaskan susunan kegiatan dan aturan
yang selama kegiatan dan aturan selama
kegiatan berlangsung.
d. Menjelaskan tujuan kegiatan terapi aktifitas
2 Kegiatan a. Memainkan musik dan meminta klien yang 40 Menit
inti atau terpilih untuk menyebutkan nama-nama
Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
Alat :
1. Speaker
2. Bola
Metode :
Metode yang digunakan yaitu berupa permainan dengan musik, sehingga klien
mampu:
a. Menyebutkan nama-nama anggota keluarganya
b. Menceritakan pengalaman masa lalunya
Langkah kegiatan :
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan kurang motivasi
beraktivitas
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien
- Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
- Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi / validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
- Terapis menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta
izin kepada terapis
Lama kegiatan 60 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Setiap klien diminta untuk menulis hasil pengamatannya
3. Tahap Kerja
a. Memainkan musik dan meminta klien yang terpilih untuk
menyebutkan nama-nama anggota keluarganya
b. Meminta klien untuk menceritakan pengalaman masa lalu tentang
keluarganya
c. Menghidupkan music yang semangat untuk mengembalikan semangat
klien
4. Tahap terminasi
a. Member klien kesempatan untuk bertanya
b. Meminta klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah TAK
c. Memberikan reinforcement
5. Tindak lanjut
- Terapis meminta klien untuk mengisi hal-hal positif ketika waktu
luang
( ) ( )
NIP. NIP.