Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu unsur dalam mencapai masyarakat
yang sehat, meskipun disadari bahwa peran lingkungan dan faktor perilaku merupakan
unsur yang lebih besar pengaruhnya pada kesehatan. Mengutip konsep dari H.L. Blum,
secara umum pelayanan kesehatan terdiri dari empat upaya yaitu pencegahan,
peningkatan kesehatan, pengobatan dan pemulihan kesehatan. Dalam kaitannya dengan
peningkatan dan kemajuan masyarakat. Pelayanan kesehetan ditujukan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang dialami atau dihadapi masyarakat agar dapat
terhindar dari kematian dini, kecacatan, bahkan rendahnya taraf kebugaran sehingga
terjaga produktivitas penduduk.
Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan
khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat
secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial,
perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang lebih
besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu
mempengaruhi masyarakat secarakeseluruhan.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit
dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pelayanan keperawatan. Keperawatan komunitas lebih menekankan
kepada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan
kesehatan dengan tidak melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan, serta
pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan
terhadap penyakit.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian kesehatan ?
2. Apa saja yang termasuk dalam indikator sehat ?
3. Apa saja karakteristik dan perilaku sehat ?
4. Apa pengertian keperawatan komunitas ?
5. Apa tujuan keperawatan komunitas ?
6. Bagaimana strategi keperawatan komunitas ?
7. Bagaimana pelayanan kesehatan utama dalam komunitas ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah di atas yaitu sebagai berikut:
1. Agar mengetahui pengertian kesehatan.
2. Agar mengetahui yang termasuk dalam indikator sehat.
3. Agar mengetahui karakteristik dan perilaku sehat.
4. Agar mengetahui pengertian keperawatan komunitas.
5. Agar mengetahui tujuan keperawatan komunitas.
6. Agar mengetahui strategi keperawatan komunitas.
7. Agar mengetahui pelayanan kesehatan utama dalam komunitas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya seseorang dari gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar manusia atau komunitas. Sedangkan kesehatan suatu keadaan
sejahtera sempurna yang lengkap, meliputi: kesejahteraan fisik, mental, dan sosial
bukan semata-mata bebas dari penyakit atau kelemahan, disamping itu juga mampu
produktif.
Menurut definisi yang dirumuskan oleh WHO, kesehatan adalah sebagai : ”a
state of complete physical, mental and social well being and not merely the absence of
disease or infirmity“. (WHO, 1948), adalah keadaan sejahtera fisik, mental, social
tanpa ada keluhan sama sekali (cacat atau sakit). Dalam UU RI Nomor 23 tahun 1992
kesehatan juga dinyatakan mengandung dimensi mental dan social : “Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara social dan ekonomi”.
Menurut WHO (1947), yang dikatakan sehat adalah suatu keadaan yang lengkap,
meliputi: kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit
atau kelemahan. Dalam konsep sehat WHO tersebut diharapkan adanya keseimbangan
yang serasi dalam interaksi antara manusia dan makhluk hidup lain dengan
lingkungannya. Sebagi konsekuensi dari konsep WHO tersebut, maka yang dikatakan
manusia sehat adalah:
1. Tidak sakit
2. Tidak cacat
3. Tidak lemah
4. Bahagia secara alami
5. Sejahtera secara social
6. Sehat secara jasmani

3
B. Indikator Sehat
Indikator sehat yang berhubungan dengan derajat kesehatan masyarakat yaitu:
1. Sepuluh indikator menurut sistem kesehatan nasional atau dua belas indikator
menurut H.L.Blum yaitu:
a. Life span
Yaitu lamanya usia harapan untuk hidup dari masyarakat, atau dapat juga
dipandang sebagai derajat kematian masyarakat yang bukan karena mati tua.
b. Disease or Infirmity
Yaitu keadaan sakit atau catat secara fisiologis dan anatomis dari masyarakat .
c. Discomfort or illness
Yaitu keluhan sakit dari masyarakat tentang keadaan somatik, kejiwaan,
maupun sosial dari dirinya.
d. Disability or incapacity
Yaitu ketidakmampuan seseorang dalam masyarakat untuk melakukan
pekerjaan dan menjalankan peranan sosialnya karena sakit.
e. Participation in healthy care
Yaitu kemampuan dan kemauan masyarakat untuk berpartisipasi dalam
menjaga dirinya untuk selalu dalam keadaan sehat.
f. Healthy behavior
Yaitu perilaku nyata dari anggota masyarakat secara langsung berkaitan dengan
kesehatan.
g. Ecologic behavior
Yaitu perilaku masyarakat terhadap lingkungan, spesies lain, SDA, dan
ekosistem
h. Social behavior
Yaitu perilaku anggota masyarakat terhadap sesamanya, keluarga, komunitas,
dan bangsanya.
i. Interpesonal relationshif
Yaitu kualitas komunikasi anggota masyarakat terhadap sesamanya.
j. Reserver or positive health
Yaitu daya tahan anggota masyarakat terhadap penyakit atau kapasitas anggota
masyarakat dalam menghadapi tekanan-tekanan somatik, kejiwaan dan sosial.

4
k. External satisfaction
Yaitu rasa kepuasan anggota masyarakat terhadap lingkungan sosialnya
meliputi : rumah,sekolah,pekerjaan,rekreasi,transportasi, dan sarana pelayanan
kesehatan yang ada.
l. Internal satisfaction
Yaitu kepuasan anggota masyarakat terhadap seluruh aspek kehidupan dirinya
sendiri.

2. Indikator sehat menurut WHO :


a. Indikator yang berhubungan dengan keadaan status kesehatan masyarakat,
meliputi :
1) Indikator komprehensif, angka kematian kasar/CDR (crue date rate)
menurun, rasio angka kematian (mortalitas) proposional menurun, dan usia
harapan hidup meningkat (life expectency rate)
2) Indikator spesifik, angkat kematian ibu dan anak menurun, angkat kematian
karena penyakit menular menurun, dan angka kelahiran menurun.
b. Indikator pelayanan kesehatan
1) Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk seimbangan
2) Distribusi tenanga kesehatan merata
3) Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur dirumah sakit dan fasilitas
kesehatan lain
4) Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehatan, diantaranya: rumah
sakit, puskesmas, rumah bersalin, poli klinik dan pelayanan kesehatan
lainnya.

C. Karakteristik dan Perilaku Sehat


Karateristik sehat dalam kesehatan komunitas terdiri dari:
1. Adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk hidup sehat.
2. Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya pengangkatan
kesehatan (health promotion), pencegahan penyakit (health prevention),
penyembuhan penyakit (curative health), dan pemulihan kesehatan ( rehabilitatif
health), terutama untuk ibu dan anak.

5
3. Berupaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan, terutama penyediaan sanitasi
dasar yang dikembangkan dan di manfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan
mutu lingkungan hidup.
4. Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status
sosial ekonomi masyarakat.
5. Berupaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab
dan penyakit.
Perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku ini mencakup antara lain:
1. Menu seimbang
2. Olahraga teratur
3. Tidak merokok
4. Tidak minum-minuman keras dan narkoba
5. Istirahat yang cukup
6. Mengendalikan stress
7. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan

D. Pengertian Keperawatan Komunitas


Komunitas adalah sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu,
memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relatif sama, serta berinterkasi satu sama
lain untuk mencapai tujuan.
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif. Keperawatan Komunitas mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan. Tanpa mengabaikan
perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui
proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan.

E. Tujuan Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
dilakukan sebagai upaya dalam pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan

6
masyarakat melalui pelayanan keperawatan langsung (direction) terhadap individu,
keluarga dan kelompok didalam konteks komunitas serta perhatian lagsung terhadap
kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi individu, keluarga serta masyarakat. Tujuan
keperawatan komunitas dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus yaitu:
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara meyeluruh
dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
secara mandiri.
2. Tujuan Khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk
melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah
keperawatan
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlu¬kan pembinaan dan
asuhan keperawatan
d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat
e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindaklanjut dan
asuhan keperawatan di rumah
f. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang
memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di Puskesmas
g. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju
keadaan sehat optimal
Secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat mempunyai
kemampuan untuk, yaitu:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami.
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut.
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan.
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi.
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi yang akhirya
dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self
care).

7
F. Strategi Keperawatan Komunitas
Dalam melaksanakan program asuhan keperawatan komunitas perlu digunakan strategi
sebagai berikut:
1. Locality Development: yang menekankan pada peran serta masyarakat dan
masyarakat terlibat langsung dalam proses pengkajian, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi
2. Social Planning: dapat berubah dan dibuat oleh para ahli dengan menggunakan
birokrasi
3. Social Action: adanya proses perubahan yang berfokus pada masyarakat atau
program yang dibuat oleh pemerintah untuk perubahan yang mendasar.
Sedangkan dalam melaksanakan program pelayanan keperawatan kesehatan komunitas
perlu juga diterapkan strategi di masyarakat adalah :
1. Proses kelompok (group Process)
2. Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari
pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu, media
masa, Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya.
Begitu juga dengan masalah kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya
gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat
mempengaruhi upaya penangan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan.
Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat individual tidak akan mampu
mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan
pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui proses kelompok.
3. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
4. Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana
perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari seseorang
ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut
terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok atau masyarakat
sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang
Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu ”meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik,
mental dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial”
5. Kerjasama (Partnership)

8
6. Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika tidak
ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas.
Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan
asuhan keperawatan komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam
lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.

G. Pelayanan Kesehatan Utama dalam Komunitas


Pelayanan kesehatan utama adalah pelayanan kesehatan yang esensial yang
berdasarkan pada metode teknologi yang praktis secara umum dapat dijangkau individu
dan keluarga dalam masyarakat. Melalui peran serta penuh dari mereka dan dengan
beban biaya yang dapat dipikul oleh masyarakat dan negara dalam suasana
kepercayaan atas kemampuan sendiri dan menentukan nasib sendiri. Pelayanan yang
diberikan oleh keperawatan komunitas melibatkan peran serta masyarakan sebagai
mitra dalam pemberian pelayanan keperawatan. Pelayanan tersebut ditujukan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ditekankan pada tindakan promotif dan perventif
dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga diharapkan
masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam memelihara kesehatannya.
Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien yang
menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari individu dan
masyarakat.
Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas melibatkan peran serta
masyarakat sebagai mitra dalam pemberian pelayanan keperawatan. Dimana pelayanan
tersebut ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang ditekankan pada tindakan
promotif dan preventif dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan rehabilitative.
Sehingga diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam
memelihara kesehatannya. Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu
sebagai klien yang menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari
individu dan masyarakat. Secara lebih rinci dijabarkan sebagai berikut :
1. Tingkat individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan maka perawat akan memberikan asuhan
keperawatan pada individu tersebut. Pelayanan pada tingkat individu dapat
dilaksanakan pada rumah atau puskesmas, meliputi penderita yang memerlukan

9
pelayanan tindak lanjut yang tidak mungkin dilakukan asuhan keperawatan di
rumah dan perlu ke puskesmas, penderita resiko tinggi seperti penderita penyakit
demam darah dan diare. Kemudian individu yang memerlukan pengawasan dan
perawatan berkelanjutan seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.
2. Tingkat keluarga
Keperawatan kesehatan komunitas melalui pendekatan keperawatan keluarga
memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan terutama keluarga dengan resiko tinggi diantaranya keluarga dengan
sosial ekonomi rendah dan keluarga yang anggota keluarganya menderita penyakit
menular dan kronis. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit utama
masyarakat dan lembaga yang menyakut kehidupan masyarakat. Dalam
pelaksanaannya, keluarga tetap juaga berperan sebagai pengambil keputusan
dalam memelihara kesehatan anggotanya.
3. Tingkat komunitas
Keperawatan kesehatan komunitas di tingkat masyarakat dilakukan dalam lingkup
kecil sampai dengan lingkup yang luas didalam suatu wilayah kerja puskesmas.
Pelayanan ditingkat masyarakat dibatasi oleh wilayah atau masyarakat yang
mempunyai ciri-ciri tertentu misalnya kebudayaan, pekerjaan, pendidikan dan
sebagainya.
Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup kesehatan komunitas
yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari tiga tingkat yaitu:
1. Pencegahan primer
Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian penyakit sebelum
terjadi karena itu pencegahan primer mencakup peningkatan derajat kesehatan
secara umum dan perlindungan spesifik. Promosi kesehatan secara umum
mencakup pendidikan kesehatan baik pada individu maupun kelompok.
Pencegahan primer juga mencakup tindakan spesifik yang melindungi individu
melawan agen-agen spesifik misalnya tindakan perlindungan yang paling umum
yaitu memberikan imunisasi pada bayi, anak balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi
bayi dan balita.
2. Pencegahan sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi penyakit lebih awal
dengan mengobati secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang mengurangi faktor resiko

10
dikalifikasikan sebagai pencegahan sekunder misalnya memotivasi keluarga untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu dan
puskesmas.
3. Pencegahan tersier
Pelayanan pencegahan tersier mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada
seseorang dengan stadium dini dan rehabilitasi pada orang yang mengalami
kecacatan agar dapat secara optimal berfungsi sesuai dengan kemampuannya,
misalnya mengajarkan latihan fisik pada penderita patah tulang.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan komunitas merupakan sintesis teori keperawatan dan teori kesehatan
masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan perawatan kesehatan populasi melalui
pemberian pelayanan keperawatan pada individu, keluarga dan kelompok yag
mempunyai pengaruh terhadapat kesehatan komunitas. Tujuan proses keperawatan
dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat.
Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup kesehatan komunitas
yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari tiga tingkat yaitu pencegahan
primer, sekunder dan tertier.

B. Saran
Dalam membuat makalah ini dapat menambah wawasan menguasai tentang kesehatan
komunitas dan konsep dasar keperawatan komunitas.

12

Anda mungkin juga menyukai