Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Perawatandiriadalah salah
satukemampuandasarmanusiadalammemenuhikebutuhanhidupnya, kesehatan dan
kesejahteraansesuaidengankondisikesehatannya.Defisitperawatandirimerupakansuatukondi
si pada seseorang yang
mengalamikelemahankemampuandalammelakukan/melewatiaktivitasperawatandirisecara
mandiri.

Pemeliharaan hygiene perorangandiperlukanuntukkenyamananindividu, keamanan,


dan kesehatan.Seperti pada orang sehatdapatmemenuhikebutuhan personal
hygienenyasendiri.Caraperawatandirimenjadirumitdikarenakankondisifisikataukeadaanem
osionalklien. Selainitu,beragamfaktorpribadi dan sosialbudayamempengaruhipraktik
hygiene klien.

B. Tujuan

Tujuanutamadalampembuatanmakalahiniadalahsebagai salah
satusyaratuntukmenyelesaikanmatakuliahKeperawatanJiwa.Adapuntujuanlainnyayaitu:

1. Mahasiswamengetahui dan memahamidefisitperawatandiri.

2. Mahasiswamengetahui dan memahamietiologidefisitperawatandiri.

3. Mahasiswamengetahuimanifestasiklinisdefisitperawatandiri.

4. Mahasiswamengetahuimekanismekopingdefisitperawatandiri.

5. Mahasiswamengetahui dan memahamiintervensidaridefisitperawatandiri dan


dapatmengimplementasikannya.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kasus (Masalah Utama):
DefisitPerawatanDiri

B. PengertianDefisitPerawatanDiri
1. Pengertian
Defisitperawatandiriadalahgangguankemampuanuntukmelakukanaktifitasperawata
ndiriseperti mandi, berhias, makan, toileting (Nurjannah,2008).
Defisitperawatandiriadalahketidakmampuanataupenurunankemampuanindividuunt
ukmelakukanataumenyelesaikanaktifitaskehidupansehari-haridalamhalmerawatdiri;
yang meliputikebersihandiri/mandi, makan, berpakaian/berhias dan toileting
(Buang Air Besar (BAB)/Buang Air Kecil (BAK) akibatkerusakan pada
fungsimotorikataukognitif (Depkes, 2009).

2. Jenis-jenis
Desifitperawatandiriterbagidalambeberapajenis, meliputi (Nurjannah, 2008):
a. Defisitperawatandiri: mandi/kebersihan
Defisitperawatandiri (mandi)
adalahgangguankemampuanuntukmelakukanaktivitas mandi
ataukebersihandiri.
b. Defisitperawatandiri: mengenakanpakaian/berhias.
Defisitperawatandiri (mengenakanpakaian/berhias)
adalahgangguankemampuanmemakaipakaian dan aktivitasberdandansendiri.
c. Defisitperawatandiri: makan
Defisitperawatandiri (makan)
adalahgangguankemampuanuntukmenunjukkanaktivitasmakan.
d. Defisitperawatandiri: toileting

2
Defisitperawatandiri (toileting)
adalahgangguankemampuanuntukmelakukanataumenyelesaikanaktivitas
toileting sendiri.

3. Penyebab
MenurutTarwoto dan Wartonah (2000) penyebabdefisitperawatandiriyaitu:
a. Kelelahanfisik
b. Penurunankesadaran
SementaramenurutDepkes (2009), penyebabdefisitperawatandiriantara lain:
1. Faktorpredisposisi
a. Perkembangan
Keluargaterlalumelindungi dan
memanjakankliensehinggaperkembanganinisiatifterganggu.
b. Biologis
Penyakitkronisdapatmenyebabkanklientidakmampumelakukanperawatandir
i.
c. Kemampuanrealitasturun
Kliendengangangguanjiwadengankemampuanrealitas yang
kurangmenyebabkanketidakpeduliandirinyadan
lingkungantermasukperawatandiri.
d. Sosial
Kurangnyadukungan dan
latihandalammeningkatkankemampuandalamperawatandiridarilingkungann
ya. Situasilingkungandapatmempengaruhilatihandan
kemampuandalamperawatandiri

2. Faktorpresipitasi
Faktorpresipitasidefisitperawatandiriadalahpenurunanmotivasi,
kerusakankognisi, cemas, lemah yang
dialamiindividusehinggamenyebabkanindividukurangmampumelakukanperaw
atandiri.
MenurutDepkes (2009) faktor-faktor yang dapatmempengaruhipersonal
hygieneadalah :

3
 Body image
Gambaranindividuterhadapdirinyasangatmempengaruhikebersihandirimisal
nyadenganadanyaperubahanfisiksehinggaindividutidakpedulidengankebersi
handirinya.
 Praktiksosial
Pada anak-anakyang selaludimanjadalamkebersihandiri,
makakemungkinanakanterjadiperubahandalampolapersonal hygiene.
 Status sosialekonomi
Personal hygienememerlukanalat dan bahansepertisabun, pasta gigi,
sikatgigi, shampo, alatmandi
yangsemuanyamemerlukanbiayauntukmenyediakannya
 Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangatpentingkarenapengetahuan yang
baikdapatmeningkatkankesehatan .
 Budaya
Di sebagianmasyarakatjikaindividusakittertentutidakbolehdimandikan.
 Kebiasaanseseorang
Ada kebiasaan orang yang
menggunakanproduktertentudalamperawatandirisepertipenggunaansabun,
sampo dan lain-lain.
 Kondisifisikataupsikis
Pada keadaantertentu/kemampuanuntukmerawatdiriberkurang dan
perlubantuanuntukmelakukannya

4. Tanda dan gejala


Depkes (2009) menjelaskanbahwatanda dan gejaladefisitperawatandiriantara lain:
a. Defisitperawatandiri: Makan
 Tidakmampumenyiapkan/mengambilmakansendiri
 Tidakmampumenggunakan/memegangalatmakan

4
 Tidakmampumembawamakananmasukkedalammulut,
makanberceceranatautidak pada tempatnya
 Tidakmampumengunyah/menelanmakanan
 Makanhanyabeberapasuapdaripiring / porsitidakhabis
b. Defisitperawatandiri: Kebersihandiri/mandi
 Rambutkotor
 Gigi kotor
 Kulitberdaki dan baukeringat
 Kuku panjang dan kotor
 Tidakmampu/tidakadakeinginanuntukmembersihkan/ mengeringkan badan
 Tidakadakeinginan/kebutuhanuntuk mandi secarateratur
c. Defisitperawatandiri: Berhias
 Rambutacak-acakan
 Penampilantidakrapi (pakaiankotor)
 Tidakmau/tidakmampumenyisirrambut
 Tidakmampu/tidakmauberpakaiansecarabenar (pakaiantidaksesuai),
tidakmampumemilih/mengambil/mengenakan/melepaspakaiantermasukmen
gancingkan dan menutup/membukaresleting
 Tidakmampu/tidakmaumemakai alas kaki
 Tidakadaminatmempertahankanpenampilan pada tingkat yang
memuaskanatauharusdimotivasiuntukmelakukanperawatandiri
 Laki-lakitidakbercukuratauperempuantidakberdandan
d. Defisitperawatandiri: Toileting (BAB/BAK)
 BAB/BAK tidak pada tempatnya/sembarangtempat
 Tidakmembersihkandiridenganbaiksetelah BAB/BAK
 Tidakmampumenggunakankloset/pispot
 Tidakmampumenyiram/menjagakebersihan toilet
 Tidakmampu/tidakmaumengenakanpakaiansetelah BAK/BAB

5
5. RentangRespon
Menurut Stuart (2006) menjelaskanbahwarentangrespondefisitperawatandiriantara
lain:
 Regresiyaitukemunduranakibatstresterhadapperilaku dan
merupakancirikhasdarisuatutarafperkembangan yang lebihdini.
 Penyangkalanyaitumenyatakanketidaksetujuanterhadaprealitasdenganmengin
gkarirealitastersebut. Mekanismepertahananiniadalah paling sederhana dan
primitif.
 Isolasidiri: suatukondisimenarikdiri.
 Intelektualisasiyaitupenggunalogika dan alasan yang
berlebihanuntukmenghindaripengalaman yang menggangguperasaannya.

C. . Proses TerjadinyaMasalah

FaktorPredisposisi

Biologis Psikologis Sosiocultural

Penyakitkronis yang Keluargaterlalume Kurangdukungan


menyebabkanklientid lindungi dan dan
akmampumelakukan memanjakanklien latihankemampua
perawatandiriseperti sehinggaperkemb nperawatandiridi
stroke anganinisiatifterga lingkungannya
nggu

FaktorPresipitasi
6
Sifat Asal Waktu Jumlah

 Aspekbiologis:  Faktor Waktu Jumlah


berupakerusakan internal: stressor stressor
kognisi atau keluargamem kapanterjadi yang
perseptual dan anjakanatauj sehinggame dialamipasie
kelemahan. ustrumalahm mbuatklienti n
 Aspekpsikologis: embiarkandal dakmelakuk
kemungkinandiakibat amhalperawa anperawata
kankarenaseseorang tandiri ndiri
yang  Faktorekster
menderitapenyakitkro nal:
nisataupungangguan Adanyabuda
kejiwaan lain yamasyaraka
sehinggasecarapsikol tjikaindividus
ogismerekamengala akittertentutid
mipenurunan akbolehdima
motivasi, cemas, ndikan.
ansietas
 Aspeksosialcultural:
penyebabmasalahtim
bul

Penilaianterhadap stressor

Kognitif Afektif 7
Fisiologis Perilaku Sosial
Pengetahuan Gambaran Kondisifisiol Perilaku Hubunganso
personal suasanae ogis yang yang sial yang
hygiene mosipasien timbulakibat dapatterjad terjadibilapa
sangatpentingk terhadapdir pasienkuran ibilapasien siendefisitpe
arenapengetah
uan yang inyadapat gmerawatdir kurangmen rawatandiris
baikdapatmenin mem- isepertitidak jagakebers epertitidakm
gkatkankesehat pengaruhik bisatidur, ihandirisep auberinterak
an. Misal: ebersihand mual, ertimengur sidengan
pasiendiabetes iri. Misal: muntah ungdiri orang lain
mellitus malu, takut
iaharusmenjaga
Tidakperca
kebersihankaki
nya yadiri

SumberKoping

Kemampuan DukunganS Aspek KeyakinanPo


Personal osial Material sitif

Kurangnyakem Seluruhaspekdis Saranaprasaran Ada


ampuandalam ekitarnya yang a yang tidaknyakeyakina
memahami, dapatmempenga menunjang nbahwadenganm
merasakan, ruhikemampuan Misal:Personal enjagakebersiha
dan personal hygiene ndiriakanmemba
menyelesaikan termasukkeluarg memerlukanalat ntu proses
masalahsehing a, dan bahan yang penyembuhansu
gamengalamik masyarakatdala semuanyameme atupenyakitataug
elemahanuntuk mmembantuklie rlukanbiayauntuk angguan.
menjagakebers nmenjagakebers menyediakannya
ihandiri ihandirinya. .

MekanismeKoping

1. Regresiyaitukemunduranakibatstresterhadapperilaku dan
merupakancirikhasdarisuatutarafperkembangan yang lebihdini
2. Penyangkalanyaitumenyatakanketidaksetujuanterhadaprealitasdenganm
engingkarirealitastersebut. Mekanismepertahananiniadalah
8 paling
sederhana dan primitif.
3. Isolasidiri: suatukondisimenarikdiri
4. Intelektualisasiyaitupenggunalogika dan alasan yang
berlebihanuntukmenghindaripengalaman yang
D. PohonMasalah

Resiko Bunuh Diri

Halusinasi
HargaDiriRendah

IsolasiSosial

Defisit Perawatan Diri

E. Data yang perludikaji


Masalahkeperawata Data yang perludikaji Data yang
n perluditambahkan
Defisitperawatandir Status mental Subjektif
i  Penampilan  Pasienmerasalemah
 Aktivitasmotorik/psikomotori  Pasienmerasan malas
k: Kelambatan untukberaktivitas
 Afek/emosi  Pasienmerasatidakberda
 Interaksiselamawawancara ya

Objektif
 Rambutkotor, acak –
acakan
 Badan dan pakaiankotor
dan bau
 Mulut dan gigibau
9
 Kulitkusam dan kotor
 Kuku panjang dan
tidakterawat

F. DiagnosaKeperawatan
Nanda 2011:
DefisitPerawatanDiri: Mandi, Berpakaian, Makan, dan Eliminasi

10
PROSES KEPERAWATAN SPTK PADA KASUS DI KOMUNITAS DAN DI RUANGAN

A. KONDISIKLIEN
Klien terlihat kotor, rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki, bau, kuku panjang
dan hitam, pakaian kotor, tidak bercukur, BAB/BAK di sembarang tempat.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DefisitPerawatanDiri

C. RENCANATINDAKAN
TUM: Klien mampu melakukan perawatan diri.
TUK:
1. Kliendapatmembinahubungansalingpercaya
2. Klienmengetahuipentingnyaperawatandiri.
3. Klienmengetahuicara-caraperawatandiri.
4. Kliendapatmelaksanakanperawatandiridenganbantuanperawat.
5. Kliendapatmelaksanakanperawatandirisecaramandiri.
6. Klienmendapatdukungandarikeluargauntukmeningkatkanperawatandiri.
7. Keluargamampumerawatanggotakeluarga yang
mengalamimasalahkurangperawatandiri.

B. TINDAKAN KEPERAWATAN KEPADAKLIEN DI RUANGAN


1. TindakanKeperawatan
a. SP-1: Mendiskusikanpentingnyakebersihandiri, cara-caramerawatdiri
dan melatihpasiententangcara-caraperawatankebersihandiri.
b. SP-2: Percakapanmelatihpasienlaki-lakiberdandan:
1) Berpakaian.
2) Menyisirrambut.

11
3) Bercukur.
c. SP-3: Percakapanmelatihpasienperempuanberdandan:
1) Berpakaian.
2) Menyisirrambut.
3) Berhias.
d. SP-4: Percakapanmelatihpasienmakansecaramandiri:
1) Menjelaskancaramempersiapkanmakan.
2) Menjelaskancaramakan yangtertib.
3) Menjelaskancaramerapikanperalatanmakansetelahmakan.
4) Praktekmakansesuaidengantahapan yangbaik.
e. SP-5: Percakapanmengajarkanpasien BAB/BAK secaramandiri:
1) Menjelaskantempat BAB/BAK yangsesuai.
2) MenjelaskancaramembersihkandirisetelahBAB/BAK.
3) MenjelaskancaramembersihkantempatsetelahBAB/BAK.

2. Proses PelaksanaanTindakan
a. SP-1Pasien
a. ORIENTASI
1. SalamTerapeutik
“Selamat pagi, kenalkan saya suster D”
”Namanya siapa, senang dipanggil siapa?”
”Saya Mahasiswa STIKES A. Yani Cimahi, saya yang akan
merawat T.”
“Dari tadi suster lihat T menggaruk-garuk badannya, gatal ya?”
2. Kontrak
“Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri?”
“Berapa lama kita berbicara? 20 menit ya? Mau dimana? Disini
aja?”
b. KERJA
(Pasien perempuan)
“Berapa kali T mandi dalam sehari?
Apakah T sudah mandi hari ini?

12
Menurut T apa kegunaannya mandi?
Apa alasan T sehingga tidak bisa merawat diri?
Menurut T apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri?
Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik
seperti apa ya?
Badan gatal, mulut bau, apa lagi?
Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa
menurut T yang bisa muncul?
Betul ada kudis, kutu, dan sebagainya.”
“Apa yang T lakukan untuk merawat rambut dan muka?
Kapan saja T menyisir rambut?
Bagaimana dengan bedakan?
Apa maksud atau tujuan sisiran dan berdandan?”
(Pasien Laki-laki)
“Berapa kali T cukuran dalam seminggu?
Kapan T cukuran terakhir?
Apa gunanya cukuran?
Apa alat-alat yang diperlukan?
Iya, sebaiknya cukuran 2x perminggu, dan ada alat cukurnya?
Nanti bisa minta ke perawat ya.

“Berapa kali T makan sehari?”


”Apa yang dilakukan setelah makan? Betul, kita harus sikat gigi
setelah makan.”

“Di mana biasanya T BAB/kencing?


Bagaimana membersihkannya?
Iya, kita kencing dan BAB harus di WC. Nah, itu WC di ruangan
ini, lalu jangan lupa membersihkan pakai air dan sabun.”

“Menurut T kalau mandi itu kita harus bagaimana?


Sebelum mandi apa yang perlu kita persiapkan?

13
Benar sekali. T perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat gigi,
shampo dan sabun serta sisir.”

”Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan


membimbing T melakukannya. Sekarang T siram seluruh tubuh T
termasuk rambut lalu ambil shampo gosokkan pada kepala T
sampai berbusa lalu bilas sampai bersih. Bagus sekali. Selanjutnya
ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram
dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.
Giginya disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi
T mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur-kumur
sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh T sampai bersih
lalu keringkan dengan handuk. T bagus sekali melakukannya.
Selanjutnya T pakai baju dan sisir rambutnya denganbaik.”

c. TERMINASI
1. Evaluasisubjek
“Bagaimana perasaan T setelah mandi dan mengganti pakaian?
“Bagaimana perasaan T setelah kita mendiskusikan tentang
pentingnya kebersihan diri tadi?

2. Evaluasiobjek
Coba T sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang
sudah T lakukan tadi?
Sekarang coba T ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi
“Bagus sekali mau berapa kali T mandi dan sikat gigi? (Dua kali
pagi dan sore)
Mari kita masukkan dalam jadwal aktivitas harian. Nah, lakukan
ya T, dan beri tanda kalau sudah dilakukan Seperti M (mandiri)
kalau dilakukan tanpa disuruh, B (bantuan) kalau diingatkan
baru dilakukan dan T (tidak) tidak melakukan.
3. RencanaTindakLanjut

14
Baik besok lagi kita latihan berdandan. Oke?
4. Kontrak
Pagi-pagi sehabis makan sekitar jam 09.00 yah di tempat yang
sama.

b. SP-2Pasien

a. ORIENTASI
1. Salamterapeutik
“Selamat pagi Pak T?” masih ingat denga saya ? coba sebutksn
siapa nama saya ?
“Bagaimana perasaan T hari ini?
2. Validasi
Bagaimana mandinya? Sudah dilakukan? Sudah ditandai di
jadwalhariannya?”
3. Kontrak
“Hari ini kita akan latihan berdandan, mau dimana latihannya.
Bagaimana kalau di ruang tamu? Lebih kurang setengah jam.”

b.KERJA
“Apa yang T lakukan setelah selesai mandi? Apa T sudah ganti
baju?”
“Untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering.
Berganti pakaian yang bersih 2x/hari. Sekarang coba T ganti baju.
Ya, bagus sepertiitu.”
“Apakah T menyisir rambut? Bagaimana cara bersisir? Coba kita
praktekkan, lihat ke cermin, bagus sekali!
“Apakah T suka bercukur? Berapa hari sekali bercukur? Betul 2 kali
perminggu.”
“Tampaknya kumis dan janggut T sudah panjang. Mari T dirapikan!
Ya,Bagus!”
(Catatan: janggut dirapihkan bila pasien tidak memelihara janggut)

15
c. TERMINASI

1. Evaluasisubjektif
“Bagaimana perasaan T setelah berdandan?”
1. Evaluasiobjektif
“Coba T, sebutkan cara berdandan yang baik sekali lagi.”
2. Rencana tindaklanjut
“Selanjutnya T setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai
baju seperti tadi ya! Mari kita masukan pada jadwal kegiatan
harian, pagi jam berapa, lalu sore jamberapa?”
3. Kontrak
“Nanti siang kita latihan makan yang baik. Di ruangan makan
bersama dengan pasien yang lain.”

c. SP-3Pasien
a. ORIENTASI
1. Salamterapeutik
“Selamat pagi, bagaimana perasaaan T hari ini?
“masih ingat denga saya ? coba sebutksn siapa nama saya ?
2. Validasi
Bagaimana mandinya? Sudah di tandai dijadwal harian?”
3. Kontrak
“Hari ini kita akan latihan berdandan supaya T tampak rapi dan
cantik. Mari T kita dekat cermin dan bawa alat-alatnya (sisir,
bedak, lipstik).”

b. KERJA
“Sudah diganti tadi pakaianya sehabis mandi? Bagus! Nah,
sekarang disisir rambutnya yang rapi, bagus! Apakah T biasa pakai
bedak? Coba dibedakin mukanya, yang rata dan tipis. Bagus sekali.
T punya lipstik mari dioles tipis. Nah, coba lihat dikaca!”

16
c. TERMINASI
1. Evaluasisubjektif
“Bagaimana perasaan T belajar berdandan.”
1. Evaluasiobjektif
“T jadi tampak segar dan cantik, mari masukkan dalam
jadwalnya. Kegiatan harian, sama jamnya denganmandi.
2. Rencana tindaklanjut
Nanti siang kita latihan makan yang baik di ruang makan bersama
pasien yang lain.”
3. Kontrak

d. SP-4Pasien
a. ORIENTASI
1. Salamterapeutik
“Selamat siang T? masih ingat denga saya ? coba sebutksn siapa
nama saya ?
2. Validasi
“Bagaimana perasaan T hari ini ?”
“Wow, masih T masih rapih.”
3. Kontrak
“Siang ini kita akan latihan bagaimana cara makan yang baik.
Kita latihan langsung di ruang makanya!”

b. KERJA
“Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan?
Dimana T makan?”
“Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari
kita praktekkan! Bagus! Setelah itu kita duduk dan ambil makanan.
Sebelum disantap kita berdoa dulu. Silakan T yang pimpin! Bagus.”

“Mari kita makan. Saat makan kita harus menyuap makanan satu-
satu dengan pelan-pelan. Ya ayo, sayurnya dimakanya.Setelah

17
makan kita bereskan piring, dan gelas yang kotor. Ya betul, dan kita
akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus! Itu Suster Ani sedang bagi
obat. Coba T minta sendiriobatnya.”

c. TERMINASI
1. Evaluasisubjek
“Bagaimana perasaan T setelah kita makan bersama-sama.”
2. Evaluasiobjek
“Apa saja yang harus kita lakukan pada saat makan, (cuci
tangan, duduk yang baik, ambil makanan, berdoa, makan yang
baik, cuci piring dan gelas, lalu cucitangan).”
“Nah, coba T lakukan seperti tadi setiap makan, mau kita
masukkan dalam jadwal?
3. Rencana tindaklanjut
Besok kita ketemu lagi untuk latihan BAB/BAK yang baik,
4. Kontrak
Bagaiman kalau jam 10.00 disini saja ya.”

e. SP-5Pasien
a. ORIENTASI
1. Salamterapeutik
“Selamat pagi T? masih ingat denga saya ? coba sebutksn siapa
nama saya ?
1. Validasi
Bagaimana perasaan T hari ini? Baik, sudah dijalankan jadwal
kegiatannya?”
2. Kontrak
“Kita akan membicarakan tentang cara BAB dan kencing yang
baik.”
“Kira-kira 20 menit ya T. Dimana kita duduk? Baik disana.”

18
b. KERJA
Untuk pasien pria:
“Dimana biasanya T BAB dan kencing? Benar T, BAB atau
kencing yang baik itu di WC/jamban, kamar mandi atau tempat lain
yang tertutup dan ada saluran pembuangan kotorannya. Jadi kita
tidak BAB atau kencing di sembarang tempat.”

“Sekarang, coba T jelaskan kepada saya bagaimana cara T cebok?”


“Sudah bagus ya T, yang perlu diingat saat T cebok adalah T
membersihkan dubur/anus atau kemaluan dengan air yang bersih
dan pastikan tidak ada tinja/air kencing yang masih tersisa ditubuh
T. Setelah T selesai cebok, jangan lupa kotoran/air kencing yang
ada di jamban/WC dibersihkan. Caranya siram kotoran/air kencing
tersebut dengan air secukupnya sampai kotoran/air kencing itu
tidak tersisa di jamban/WC. Jika T membersihkan kotoran/air
kencing seperti ini, berarti T ikut menjaga kebersihan dan
mencegah bibit penyakit menyebar ke oranglain.”

“Setelah selesai membersihan kotoran/air kencing, T perlu


merapihkan kembali pakaian sebelum keluar dari WC/kakus/kamar
mandi. Pastikan resleting celana telah tertutup rapi, lalu cuci tangan
dengan menggunakan sabun.”

Untuk pasien wanita:


“Cara cebok yang bersih setelah T BAB yaitu dengan
menyiramkan air dari arah depan ke belakang. Jangan terbalik ya.
Cara seperti ini berguna untuk mencegah masuknya kotoran/tinja
yang ada di anus ke bagian kemaluankita.”

“Setelah T selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di


kakus/WC dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut
dengan air secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di
19
kakus/WC. Jika T membersihkan tinja/air kencing seperti ini,
berarti T ikut menjaga kebersihan dan mencegah bibit penyakit
menyebar ke orang lain.”

“Jangan lupa merapikan kembali pakaian sebelum keluar dari


WC/kakus/kamar mandi, lalu cuci tangan dengan menggunakan
sabun.”

c. TERMINASI

1. Evaluasisubjek
“Bagaimana perasaan T setelah kita membicarakan tentang cara
BAB/kencing yang baik?”
1. Evaluasiobjek
“Coba T jelaskan ulang tentang cara BAB? Kencing yang baik?
Bagus!”
2. Rencana tindaklanjut
“Untuk selanjutnya T bisa melakukan cara-cara yang telah
dijelaskan tadi.”
3. Kontrak
“Nah, besok kita ketemu lagi untuk melihat sudah sejauh mana T
bisa melakukan jadwal kegiatannya.”

C. TINDAKAN KEPERAWATAN DI KOMUNITAS KELUARGA


1. TindakanKeperawatan
Untuk memantau kemampuan pasien dalam melakukan cara
perawatan diri yang baik maka Saudara harus melakukan tindakan kepada
keluarga agar keluarga dapat meneruskan melatih pasien dan mendukung
agar kemampuan pasien dalam perawatan dirinya meningkat. Tindakan
yang dapat perawat lakukan adalah:
a. Diskusikandengankeluargatentangmasalah yang
dihadapikeluargadalammerawatpasien.
b. Jelaskanpentingnyaperawatandiriuntukmengurangistigma.

20
c. Diskusikandengankeluargatentangfasilitaskebersihandiri yang
dIbutuhkan oleh pasienuntukmenjagaperawatandiripasien.
d. Anjurkankeluargauntukterlibatdalammerawatdiripasien dan
membantumengingatkanpasiendalammerawatdiri (sesuaijadwal yang
telahdisepakati).
e. Anjurkankeluargauntukmemberikanpujianataskeberhasilanpasiendala
mmerawatdiri.
f. Latihkeluargacaramerawatpasiendengandefisitperawatandiri.

2. Proses PelaksanaanTindakan
a. SP1-Keluarga
Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah
perawatan diri dan cara merawat anggota keluarga yang mengalami
masalah kurang perawatandiri.
a. ORIENTASI
1. Salamterapeutik
“Selamat pagi Pak/Bu, saya D, perawat yang merawat T”
2. Validasi
“Apa pendapat Bapak tentang anak Bapak, T?”
3. Kontrak
“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang dialami
T dan bantuan apa yang dapat diberikan.”
“Berapa lama waktu Bapak/Ibu yang tersedia? Bagaimana kalau
20 menit? Mari kita duduk di kantor perawat.”

b. KERJA
“Apa saja masalah yang Bapak/Ibu rasakan dalam merawat T?
Perawatan diri yang utama adalah kebersihan diri, berdandan,
makan dan BAB/BAK.”

“Perilaku yang ditunjukkan oleh T itu dikarenakan gangguan


jiwanya yang membuat pasien tidak mempunyai minat untuk

21
mengurus diri sendiri. Baik, akan saya jelaskan; untuk kebersihan
diri, kami telah melatih T untuk mandi, keramas, gosok gigi,
cukuran, ganti baju, dan potong kuku. Kami harapkan Bapak/Ibu
dapat menyediakan alat-alatnya. T juga telah mempunyai jadwal
pelaksanaanya untuk berdandan, karena anak Bapak/Ibu laki-laki,
kami harapkan dimotivasi sehabis mandi untuk pakai baju yang
rapih, sisiran, dan mencukur kumis dan jenggot agar lebih rapih.
Untuk makan, sebaiknya makan bersama keluarga dirumah, T telah
mengetahui langkah-langkahnya: cuci tangan, ambil makanan,
berdoa, makan yang rapih, cuci piring dan gelas, lalu cuci tangan.
Sebaiknya makan pas jam makan obat, agar sehabis makan
langsung makan obat. Dan untuk BAB/BAK dirumah Bapak/Ibu
ada WC? Iya, T juga sudah belajar BAB/BAK yang bersih. Kalau
T kurang motivasi dalam merawat diri apa yang Bapak/Ibu
lakukan?”

Bapak/Ibu juga perlu mendampinginya pada saat merawat diri


sehingga dapat diketahui apakah T sudah bisa mandiri atau
mengalami hambatan dalam melakukannya.”

”Ada yang Bapak/Ibu tanyakan?”

c. TERMINASI
1. Evaluasisubjek
“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita bercakap-cakap?”
2. Evaluasiobjek
“Coba Pak sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam
membantu anak Bapak, T dalam merawat diri.”
“Baik nanti kalau Bapak/Ibu besuk bisa ditanyakan pada T.”
3. Rencanatindaklanjut
“Dan dirumah nanti, cobalah Bapak/Ibu mendampingi dan
membantu T saat membersihkan diri.”

22
4. Kontrak
“Dua hari lagi kita akan ketemu dan Bapak/Ibu akan saya
dampingi untuk memotivasi T dalam merawat diri.”

b. SP2-Keluarga
Melatih keluarga merawat klien.
a. ORIENTASI
1. Salamterapeutik
“Assalamualaikum Bapak/Ibu sesuai janji kita dua hari yang lalu
kita sekarang ketemu lagi.”
2. Validasi
“Bagaimana Bapak/Ibu, ada pertanyaan tentang cara merawat
yang kita bicarakan dua hari yang lalu?”
3. Kontrak
“Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya
Pak/Bu?”
“Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke
T ya?”
“Berapa lama ada waktu Bapak/Ibu?”

b. KERJA
“Sekarang anggap saya adalah T, coba Bapa/Ibu praktekkan cara
memotivasi T untuk mandi, berdandan, buang air, dan makan.”
“Bagus, betul begitu caranya.”
“Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian kepada T.”
“Bagus, bagaimana kalau cara memotivasi T minum obat dan
melakukan kegiatan positifnya sesuai jadwal?”
“Bagus sekali, ternyata Bapak dan Ibu sudah mengerti cara merawat
T.”
“Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada T?”
(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)

23
c. TERMINASI
1. Evaluasisubjek
“Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu setelah kita berlatih cara
merawat T?”
1. Evaluasiobjek
“Setelah ini coba Bapak dan Ibu lakukan apa yang sudah dilatih
tadi setiap kali Bapak dan Ibu membesuk T.”
2. Rencana tindaklanjut
“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi Bapak dan Ibu datang
kembali kesini dan kita akan mencoba lagi cara merawat T sampai
Bapak dan Ibu lancarmelakukannya.”
3. Kontrak
“Jam berapa Bapak dan Ibu bisa kemari?”
“Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya Pak, Bu.”

c. SP3-Keluarga
Menjelaskan perawatan lanjutan kepada keluarga.
a. ORIENTASI
1. Salamterapeutik
“Selamat pagi Bapak/Ibu hari ini, saya akan mengakhiri
kunjungan saya bagaimana kalau kita bicarakan jadwal T selama
dirumah.”
2. Validasi
“Bagaimana Pak/Bu, selama Bapak dan Ibu membesuk apakah
sudah terus dilatih cara merawat T?”
3. Kontrak
“Nah sekarang mari kita bicarakan jadwal di rumah tersebut disini
saja?”
“Berapa lama Bapak dan Ibu punya waktu?”

b. KERJA
“Pak/Bu, ini jadwal kegiatan T, coba perhatikan apakah dapat

24
dilaksanakan?”

“Pak/Bu, jadwal yang telah dibuat tolong dilanjutkan di


rumah, baik jadwal aktivitas maupun jadwal minum
obatnya”

“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku


yang ditampilkan oleh anak Ibu dan Bapak selama di rumah.
Kalau misalnya T menolak terus menerus untuk makan,
minum, dan mandi serta menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain,
Bapak/Ibu bisa merujuk T ke pelayanan kesehatan terdekat.
(Atau jika ada perawat on call bisa menghubungi petugas
tersebut) “Selanjutnya nanti suster S yang akan membantu
memantau perkembangan T selama di rumah.”

c. TERMINASI
1. Evaluasisubjek
“Bagaimana Pak/Bu, ada yang belun jelas? Ini jadwal
harian T untuk dibawa pulang. Dan ini surat rujukan
untuk perawat K di puskesmas daerah terdekat.”
“Jangan lupa kontrol ke Puskesmas sebelum obat habis,
atau jika ada gejala-gejala yang tampak.”

25
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurangnyaperawtandiri pada
pasiendengangangguanjiwaterjadiakibatadanyaperubahan proses pikir,
sehinggakemampuanuntukberaktivitasperawatandirimenurun.
Kurangperawatandiritampakdariketidakmampuanmerawatkebersihandiridiantaran
ya mandi, makan dan minumsecaramandiri, berhiassecaramandiri dan toileting.

B. Saran
SemogaDalammembuatmakalahinidapatmenambahwawasan dan
pengetahuantentangperawatanatauasuhankeperawatankhususnya pada
pasienjiwadengangamgguanDefisitPerawatanDiri..

26

Anda mungkin juga menyukai