Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

LUKA BAKAR

KELOMPOK 13 :
1. Prima Dinar Ainur Rofiq
2. Monica Holi Sakila
3. Novianna Uly Sitinjak

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Makalah Keperawatan Anak
Luka Bakar.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga tentang Makalah Keperawatan Anak Luka Bakar
dapat memberikan manfaat.

Bandar Lampung, 02 Oktober 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
C. Tujuan ..................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
1. Anatomi Fisiologi Luka Bakar ......................................................... 6
2. Definisi Luka Bakar ........................................................................ 7
3. Etiologi Luka Bakar ........................................................................ 7
4. Patofisiologi Luka Bakar ................................................................ 8
5. Fase Luka Bakar ............................................................................ 10
6. Klasifikasi Luka Bakar .................................................................. 10
7. Luas Luka Bakar ........................................................................... 12
8. Manifesti Klinis Luka Bakar ......................................................... 13
9. Pemeriksaan Diagnostik ................................................................ 14
10. Komplikasi Luka Bakar ............................................................... 14
11. Konsep Asuhan Keperawatan Luka Bakar .................................... 15

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..........................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan
kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Luka
bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas tinggi yang
memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok) sampai fase lanjut.
Luka bakar dapat mengakibatkan masalah yang kompleks yang dapat meluas
melebihi kerusakan fisik yang terlihat dalam perawatan luka dan tehnik rehabilitasi
yang lebih efektif semuanya dapat meningkatkan rata-rata harapan hidup pada
sejumlah klien dengan luka bakar serius.
Di Amerika di laporkan sekitar 2 sampai 3 juta penderita setiap tahunnya dengan
jumlah kematian 5-6 ribu kematian pertahun, sedangkan di Indonesia belum ada
laporan tertulis.
Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo Jakarta pada tahun 1998 di laporkan 107
kasus luka bakar yang dirawat, dengan angka kematian 37,38% sedangkan di Rumah
Sakit Dr. Sutomo Surabaya pada tahun 2000 dirawat 106 kasus luka bakar, kematian
26,41% (Rohmanazzam, 2008).

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi fisiologi luka bakar ?
2. Apa definisi luka bakar ?
3. Bagaimana etiologi luka bakar ?
4. Bagaimana patofisiologi luka bakar ?
5. Bagaimana fase luka bakar ?
6. Bagaiamana klasifikasi luka bakar ?
7. Bagaimana luas luka bakar ?
8. Bagaimana manifesti klinis luka bakar ?
9. Bagaimana komplikasi luka bakar ?
10. Bagaimana konsep asuhan keperawatan luka bakar ?

4
D. Tujuan
1. Umum
Agar mahasiswa dapat memperoleh gambaran tentang asuhan keperawatan pada
klien dengan luka bakar.
2. Khusus
a. agar diperoleh gambaran tentang konsep dasar penyakit luka bakar meliputi
pengertian, etiologi, patofisiologi, menifestasi klinis, pemeriksaaan
diagnostik, penatalaksanaan dan komplikasi.
b. Agar diperoleh gambaran tentang konsep dasar keperawatan pada luka bakar
meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Anatomi dan Fisiologi


Kulit merupakan pembungkus tubuh dan pelindung organ didalamnya. Luas
permukaannya pada orang dewasa 1,5-1,75 m². Berat 15% dari total berat badan. Tebal
tidak sama, bervariasi antara 5-6mm, pada telapak tangan dan kaki, 0,5mm pada kulit
penis.
1. Lapisan- Lapisan Kulit
Kulit terdiri dari 3 lapisan pokok :
a) Lapisan Epidermis
Lapisan epidermis merupakan lapisan kulit yang paling luar. Ketebalannya < 1
mm. Epidermis dibagi menjadi 5 lapisan yaitu stratum germinativum, stratum
spinosum, stratum granulosum, dan korneum.epidermis akan bertambah tebal
akan bertambah tebal jika sering digunakan.
b) Lapisan Dermis
Merupakan lapisan dibawah epidermis. Terdiri dari jaringan ikat yang terdiri 2
lapisan yaitu pars papilaris dan retikularis.
c) lapisan Subkutis
lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan
banyak lemak. Merupakan jaringan adipose sebagai bantalan antara kulit dan
struktur internal seperti otot dan tulang.

2. Kelenjar – Kelenjar pada Kulit


a) Kelenjar Sebasea
Berfungsi mengontrol sekresi minyak kedalam ruang antara folikel
rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi
halus, lentur dan lunak.
b) Kelenjar Apokrin
Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora dan bermuara pada folikel
rambut. Kelenjar ini memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang
diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila.

6
c) Kelenjar Ekrin
Kelenjar ini terdapat disemua kulit. Melepaskan keringat sebagai
reaksi peningkatan suhu lingkunagn dan suhu tubuh. Kecepatan eksresi
keringat dikendalikan oleh saraf simpatik.

3. Fungsi Kulit :
a) Fungsi Adaptasi:
Kulit sebagai adaptor terhadap rangsangan antara lain temperatu,
tekanan, fisik dan kimia
b) Fungsi Transmisi:
Kulit dapat berfungsi sebagai alat sensorik karena adanya akhiran saraf
c) Fungsi Proteksi :
Melindungi dari benda luar (benda asing, invasi bakteri), melindungi dari
trauma yang terus menerus, mencegah keluarnya cairan yang berlebihan, dan
memproduksi melanin yang mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.
d) Fungsi Metabolisme:
Sebagai tempat metaboisme lemak, sintesa vitamin D dan penyimpanan
serum pada lapisan dermis

B. Definisi
Luka bakar adalah suatu trauma yang sdisebabkan oleh panas, arus listrik, bahan
kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Dr.
Soetomo, 2001).
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi (
Moenajat, 2001).

C. Etiologi
Luka bakar dapat disebabkan oleh panas, sinar ultraviolet, sinar X, radiasi nuklir,
listrik, bahan kimia, abrasi mekanik. Luka bakar yang disebabkan oleh panas api, uap
atau cairan yang dapat membakar merupakan hal yang lasim dijumpai dari luka bakar
yang parah.:
1) Luka Bakar Termal, Luka bakar thermal (panas) disebabkan oleh karena terpapar
atau kontak dengan api, cairan panas atau objek-objek panas lainnya.
2) Luka Bakar Kimia
7
Luka bakar chemical (kimia) disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit
dengan asam atau basa kuat. Konsentrasi zat kimia, lamanya kontak dan
banyaknya jaringan yang terpapar menentukan luasnya injuri karena zat kimia ini.
3) Luka Bakar Elektrik
Luka bakar electric (listrik) disebabkan oleh panas yang digerakan dari
energi listrik yang dihantarkan melalui tubuh. Berat ringannya luka dipengaruhi
oleh lamanya kontak, tingginya voltage dan cara gelombang elektrik itu sampai
mengenai tubuh.
4) Luka Bakar Radiasi
Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe
injuri ini seringkali berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri
atau dari sumber radiasi untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran.
Terbakar oleh sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga merupakan
salah satu tipe luka bakar radiasi.

D. Patofisiologi
Termal (panas) terjadi pada kerusakan kulit , penguapan meningkat,
menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah kapiler, sehingga terjadi ekstravasasi
cairan tubuh , ekstravasasi cairan tubuh menyebabkan tekanan onkotik menurun, hal
tersebut menyebabkan cairan ekstravaskular menurun , sehingga terjadi hipovolemia
dan hemokonsentrasi, karena volume cairan menurun , volume cairan menurun
menyebabkan gangguan sirkulasi makro sehingga terjadi gangguan perfusi organ
penting (otak).

Etiologi(thermal, air panas, api, kimia, asam, alkali, radiasi, elektrik dll.)

luka bakar

vaskular

pembuluh kapiler rusak

8
permeabilitas kapiler meningkat

cairan merembes dari


dr
ruang intravaskular ke intersisial vasodilatasi

volume intravaskular
turun

peningkatan tek. hidrostatik kapiler

hipovolemia

pertukaran elektrolit abnormal

SYOK perb. tingkat kesadaran, gelisah pucat dingin.

ketidak seimbangan elektrolit

Hipokalemia, Hiponatremia, Hipokalsemia

Kompensasi

penurunan sirkulasi, takikardi, takipne

KOMPLIKASI

9
E. Fase Luka Bakar
1) Fase Akut
Disebut sebagai fase awal atau fase syok. Dalam fase awal penderita
mangalami ancaman gangguan airway (jalan nafas), breathing (makanisme
bernafas) dan circulation (sirkulasi). Gangguan airway tidak hanya dapat terjadi
segera atau beberapa saat setelah terbakar, namun masih dapat terjadi obstruksi
saluran peenafasan akibat cedera inhalasi dalam 48-72 jam, pasca trauma. Cedera
inhalasi adalah penyebab kematian utama penderita pada fase akut.
Pada fase akut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
akibat cedera termal yang berdampak sistemik.

2) Fase Sub Akut


Berlangsung setelah fase syok teratasi. Masalah yang terjadi adalah
kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber panas. Luka
yang terjadi menyebabkan :
a. Proses inflamasi dan infeksi.
b. Problem penutupan luka dengan titik perhatian pada luka telanjang
atau tidak berbaju epitel luas dan atau pada struktur atau pada organ-
organ fungsional.
c. Keadaan hipermetabolisme.

3) Fase Lanjut
Fase ini akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka bakar dan
pemulihan fungsi organ-organ fungsional. Problem yang muncul pada fase ini adalah
penyulit berupa parut yang hipertropik, kleoid, gangguan pigmentasi, deformitas dan
kontraktur.

F. Klasifikasi Luka Bakar


1) Berdasarkan penyebab
a. Luka bakar suhu tinggi
b. Luka bakar bahan kimia.
c. Luka bakar sengatan listrik.
d. Luka bakar radiasi.

2) Berdasakan kedalaman luka bakar


a. Luka bakar derajat 1 :
10
- Kerusakan terbatas pada bagian superfisial epidermis.
- Kulit kering, hiperemis memberikan berupa eritema.
- Tidak dijumpai bula.
- Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.
- Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 5 – 10 hari.
- Contohnya adalah luka bakar akibat sengatan matahari.
b. Luka bakar derajat II :
- Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi
akut disertai proses eksudasi.
- Dijumpai bula.
- Dasar luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi di atas
permukaan kulit normal.
- Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.
Derajat II dibagi menjadi 2 (dua) :
a. Derajat II dangkal (superficial)
 Kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis.
 Apendises kulit, seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar
sebasea masih utuh.
 Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 10-14 hari.
b.Derajat II dalam (deep)
 Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis.
 Apendises kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar
sebasea sebagian masih utuh.
 Penyembuhan terjadi lebih lama, tergantung apendises kulit yang
tersisa. Biasanya penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu
bulan.

c. Luka bakar derajat III :


- Kerusakan meliputi seluruh ketebalan dermis dan lapisan yang lebih dalam.
- Apendises kulit, seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea
mengalami kerusakan.
- Tidak dijumpai bula.
- Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat. Kering, letaknya lebih
rendah dibandingkan kulit sekitar akibat koagulasi protein pada lapisan
epidermis dan dermis (eskar).

11
- Tidak dijumpai rasa nyeri, bahkan hilang sensasi karena ujung-ujung serabut
saraf sensorik mengalami kerusakan/kematian.
- Penyembuhan terjadi lama karena tidak ada proses epitelisasi spontan baik
dari dasar luka, tepi luka, maupun apendises kulit.

3) Berdasarkan berat ringannya


a. Luka bakar ringan
 Luka bakar derajat II <15%.
 Luka bakar derajat II <10% pada anak-anak.
 Luka bakar derajat III <2%.
b. Luka bakar sedang
 Luka bakar derajat II, 15-25% pada orang dewasa.
 Luka bakar derajat II, 10-20% pada anak-anak.
 Luka bakar derajat III <10%.
c. Luka bakar berat
 Luka bakar derajat II, 25% atau lebih pada orang dewasa.
 Luka bakar derajat II, 20% atau lebih pada anak-anak
 Luka bakar derajat III, 10% atau lebih.

G. Luas Luka Bakar


Wallace membagi tubuh atas bagian-bagian 9% atau kelipatan dari 9 terkenal
dengan nama Rule of Nine atau Rule of Wallace.
1. Kepala dan leher 9%.
2. Lengan 18%.
3. Badan Depan 18%.
4. Badan belakang 18%.
5. Tungkai 36%.
6. Genitelia/perineum1%. Total 100%.

12
H. Manifestasi Klinis
1. Cedera
Jika luka bakar disebabkan oleh nyala api atau korban terbakar pada
tempat yang terkurung atau kedua-duanya, maka perlu diperhatikan tanda-tanda
sebagai berikut:
a) Keracunan korban monoksida
b) Distress Pernapasan
2. S epsis
Syok sejak terjadi pada klien luka bakar luas dengan ketebalan penuh, hal
ini disebabkan oleh bakteri yang menyerang luka masuk ke dalam aliran darah,
gejalanya :
a. Suhu tubuh berfariasi
b. Nadi (140-170x/mnt), sinus takikardi
c. Penurunan TD
d. Paralitik ileus
e. Perdarahan jelas dan luka
3. Metabolik
Terjadi peningkatan energi dan kenaikan kebutuhan nutrisi,
hipermetabolisme,meningkat aliran glukosa dan pengeluaran banyak protein dan
lemak adalah bciri-ciri respon terhadap trauma dan infeksi. Klien dengan luka
bakar menunjukkan adanya penurunan BB 25% dari berat badan sebelum dirawat
di RS sampai 3 minggu setelah luka bakar.

I. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksaan luka bakar dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1) Penanganan luka bakar ringan
 Managemen nyeri
 Profilaksis tetanus
 Perawatan luka

13
2) Penanganan Luka Bakar Berat
Untuk klien dengan luka yang luas maka penanganan pada bagian
emergensi akan meliputi reevaluasi ABC (jalan nafas, kondisi pernafasan,
sirkulasi) dan trauma lain yang mungkin terjadi : resusitasi cairan
(penggantian cairan yang hilang), pemasangan kateter urin, pemasangan
NGT.

J. Pemeriksaan Diagnostik
1) Laboratorium
a. Hemoglobin : menurun
b. Hematokrit : menurun
c. Trombosit : menurun
d. SDP : Leukositosis
e. GDA : Penurunan PaO2/peningkatan PaCO2
f. Foto
Rontgen Dada : membantu memastikan cedera inhalasi asap.
g. EKG

K. Komplikasi
1. Infeksi. luka yang terbuka menyebabkan memudahkan kuman patogen
masuk kedalam tubuh.
2. Kehilangan anggota tubuh atau cacat fisik.
3. Sepsis. keadaan terinfeksi oleh mokroorganisme yang menghasilkan pus.
4. Gangguan fungsi organ.
5. Gangguan psikologis terhadap perubahan keadaan citra tubuh (cacat
permanen)
6. Syok hipovolemik.
7. Kontraktur. pengerutan jaringan otot atau parut yang menyebabbkan
deformitas

14
L. Asuhan Keperawatan Teoritis

1. Kasus
Tn.N usia 43th, agama islam, suku bangsa melayu, pekerjaan buruh
bangunan. tempat tinggal jln.mawar no.33 simpang IV sipin,jambi.klien
masuk ruang bedah RSD raden mattaher jambi tanggal 20-02-2010 dengan
(semua LB ).
alasan luka bakar akibat tersiram air panas.dari hasil pengkajian di
peroleh data klien terbaring di tempat tidur .Terdapat luka bakar pada paha
atas kiri dan kanan. Paha kanan dan kiri tampak merah dan melepuh. Klien
mengeluh nyeri pada daerah luka bakar.badan terasa lemah pada ekstremitas
bawah tampak tegang.tingkat kesadaran composmestis dari pemeriksaan
fisik di peroleh : TD 110/80 mmHg,N 90 x/i,RR 26 x/i,S 37,2ºC.
Konjungtiva tampak anemis, mukosa bibir tampak kering. Kapilarevil 4
detik. Dari hasil pemeriksaan laboratorium HB : 11,4gr%, Lk : 28.300ml3,
HT : 49%, Trombosit :101.000/ml3. Dan saat di diagnosa luka bakar grade 2.
keterangan dari keluarga klien di dapatkan bahwa tidak ada anggota keluarga
yang mengalami luka bakar

2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Doengus (2000) diagnosa keperawatan yang bisa ditegakkan pada klien
dengan luka baker adalah :
a. Defisit volume cairan b.d peningkatan permeabilitas
kapiler dan perpindahan cairan dari ruang
intravaskular keruang intertitial.
b. Resiko tinggi infeksi b.d perubahan primer tidak
adekuat : kerusakan perlindungan kulit, jaringan
traumatik.
c. Nyeri b.d kerusakan kulit/jaringan, pembentukan
edema, manipulasi jaringan cidera.

15
d. Kerusakan mobilitas fisik b.d gangguan
neuromuskular, nyeri/tak nyaman, penurunan
kekuatan, tahanan.
e. Kerusakan integritas kulit b.d trauma : kerusakan
permukaan kulit karena destruksi lapisan kulit
(parsial/luka bakar dalam)
f. Gangguan citra tubuh (penampilan peran) b.d krisis situasi : kejadian
traumatik peran klien tergantung, kecacatan dan nyeri.

3. Rencana Asuhan Keperawatan


Adapun perencanaan keperawatan pada klien dengan luka bakar dijelaskan
oleh Doengus (2000) dibawah ini :
a. Defisit volume cairan b.d peningkatan permeabilitas kapiler dan perpindahan
cairan dari ruang intravaskular keruang intertitial.
Tujuan : Perbaikan keseimbangan cairan.
Mandiri :
 kaji reflek menelan
 Awasi frekuensi,irama sianosis, kedalaman pernafasan.
 Tinggikan kepala tempat tidur. Hindari penggunaan bantal dibawah
kepala sesuai dengan indikasi.
 Dorongan nafas dalam/batuk dan perubahan posisi sering.
 Berikan O2 sesuai indikasi

Kriteria hasil : Haluaran urine adekuat, tanda vital stabil (suhu,


TD, RR, N), membran mukosa lembab.
Intervensi Rasional
Mandiri : Mandiri :
1. Awasi TTV. 1. Pedoman penggantian cairan.
2. Awasi haluaran urine. 2. Untuk menyakinkan rata- rata
haluaran urine 30 – 50 ml/jam.
3. Timbang BB setiap hari. 3. Penggantian cairan tergantung BB
pertama dan perubahan selanjutnya.
4. Ukur lingkaran ekstremitas yang 4. Memperkirakan luas odema/

16
terbakar tiap hari. perpindahan cairan.
Kolaborasi : Kolaborasi :
1. Pasang kateter urine. 1. Memungkinkan ketat fungsi ginjal.
2. Berikan penggantian cairan IV 2. Menggantikan cairan/elektrolit yang
yang dihitung. hilang.
3. Awasi pemeriksaan laborator 3. Mengidentifikasi kehilangan darah.
4. Berrikan obat sesuai indikasi 4. Mungkin diindikasikan untuk
Mis : Diuretik, contoh manitol meningkatkan haluaran urine dan
(Osmitrol). mencegah nekrosis.

b. tinggi infeksi b.d perubahan primer tidak adekuat : kerusakan perlindungan


kulit, jaringan traumatik.
.
Tujuan : Tidak terjadi infeksi.
Kriteria hasil :Mencapai penyembuhan luka tepat waktu, bebas
eksudat, purulen dan tidak demam.
Intervensi Rasional
Mandiri : Mandiri :
1. Isolasi yang tepat 1. Untuk menurunkan proses infeksi
2. Tekankan teknik cuci tangan 2. Mencegah kontaminasi silang
yang baik untuk semua individu
3. Gunakan skort,sarung tangan, 3. Mencegah terpejan pada organisme
masker dan teknik aseptik ketat. infeksius.
4. Batasi pengunjung. 4. Mencegah kontaminasi silang dari

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Luka bakar adalah suatu trauma yang sdisebabkan oleh panas, arus listrik, bahan
kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Dr.
Soetomo, 2001).
Luka bakar dapat disebabkan oleh panas, sinar ultraviolet, sinar X, radiasi nuklir,
listrik, bahan kimia, abrasi mekanik. Luka bakar yang disebabkan oleh panas api, uap
atau cairan yang dapat membakar merupakan hal yang lasim dijumpai dari luka bakar
yang parah

18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/29950808/Makalah_Luka_Bakar

Doenges, Marylinn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk.


Perencanaan dan Pendokukumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta: EGC

Yefta Moenadjat, dkk. 2001. Luka Bakar, Edisi I. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&u
act=8&ved=2ahUKEwjTwo2H__3kAhXCX3wKHc7YAP0QFjAAegQIBBAB&url=htt
p%3A%2F%2Fhendikasafitri.blogspot.com%2F2015%2F10%2Fasuhan-
keperawatan-luka-bakar-pada-
anak.html&usg=AOvVaw0EuYHwWq6zpcyd3m2foWjm

19

Anda mungkin juga menyukai