LUKA BAKAR
KELOMPOK 13 :
1. Prima Dinar Ainur Rofiq
2. Monica Holi Sakila
3. Novianna Uly Sitinjak
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Makalah Keperawatan Anak
Luka Bakar.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga tentang Makalah Keperawatan Anak Luka Bakar
dapat memberikan manfaat.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
1. Anatomi Fisiologi Luka Bakar ......................................................... 6
2. Definisi Luka Bakar ........................................................................ 7
3. Etiologi Luka Bakar ........................................................................ 7
4. Patofisiologi Luka Bakar ................................................................ 8
5. Fase Luka Bakar ............................................................................ 10
6. Klasifikasi Luka Bakar .................................................................. 10
7. Luas Luka Bakar ........................................................................... 12
8. Manifesti Klinis Luka Bakar ......................................................... 13
9. Pemeriksaan Diagnostik ................................................................ 14
10. Komplikasi Luka Bakar ............................................................... 14
11. Konsep Asuhan Keperawatan Luka Bakar .................................... 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan
kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Luka
bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas tinggi yang
memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok) sampai fase lanjut.
Luka bakar dapat mengakibatkan masalah yang kompleks yang dapat meluas
melebihi kerusakan fisik yang terlihat dalam perawatan luka dan tehnik rehabilitasi
yang lebih efektif semuanya dapat meningkatkan rata-rata harapan hidup pada
sejumlah klien dengan luka bakar serius.
Di Amerika di laporkan sekitar 2 sampai 3 juta penderita setiap tahunnya dengan
jumlah kematian 5-6 ribu kematian pertahun, sedangkan di Indonesia belum ada
laporan tertulis.
Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo Jakarta pada tahun 1998 di laporkan 107
kasus luka bakar yang dirawat, dengan angka kematian 37,38% sedangkan di Rumah
Sakit Dr. Sutomo Surabaya pada tahun 2000 dirawat 106 kasus luka bakar, kematian
26,41% (Rohmanazzam, 2008).
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi fisiologi luka bakar ?
2. Apa definisi luka bakar ?
3. Bagaimana etiologi luka bakar ?
4. Bagaimana patofisiologi luka bakar ?
5. Bagaimana fase luka bakar ?
6. Bagaiamana klasifikasi luka bakar ?
7. Bagaimana luas luka bakar ?
8. Bagaimana manifesti klinis luka bakar ?
9. Bagaimana komplikasi luka bakar ?
10. Bagaimana konsep asuhan keperawatan luka bakar ?
4
D. Tujuan
1. Umum
Agar mahasiswa dapat memperoleh gambaran tentang asuhan keperawatan pada
klien dengan luka bakar.
2. Khusus
a. agar diperoleh gambaran tentang konsep dasar penyakit luka bakar meliputi
pengertian, etiologi, patofisiologi, menifestasi klinis, pemeriksaaan
diagnostik, penatalaksanaan dan komplikasi.
b. Agar diperoleh gambaran tentang konsep dasar keperawatan pada luka bakar
meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
6
c) Kelenjar Ekrin
Kelenjar ini terdapat disemua kulit. Melepaskan keringat sebagai
reaksi peningkatan suhu lingkunagn dan suhu tubuh. Kecepatan eksresi
keringat dikendalikan oleh saraf simpatik.
3. Fungsi Kulit :
a) Fungsi Adaptasi:
Kulit sebagai adaptor terhadap rangsangan antara lain temperatu,
tekanan, fisik dan kimia
b) Fungsi Transmisi:
Kulit dapat berfungsi sebagai alat sensorik karena adanya akhiran saraf
c) Fungsi Proteksi :
Melindungi dari benda luar (benda asing, invasi bakteri), melindungi dari
trauma yang terus menerus, mencegah keluarnya cairan yang berlebihan, dan
memproduksi melanin yang mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.
d) Fungsi Metabolisme:
Sebagai tempat metaboisme lemak, sintesa vitamin D dan penyimpanan
serum pada lapisan dermis
B. Definisi
Luka bakar adalah suatu trauma yang sdisebabkan oleh panas, arus listrik, bahan
kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Dr.
Soetomo, 2001).
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi (
Moenajat, 2001).
C. Etiologi
Luka bakar dapat disebabkan oleh panas, sinar ultraviolet, sinar X, radiasi nuklir,
listrik, bahan kimia, abrasi mekanik. Luka bakar yang disebabkan oleh panas api, uap
atau cairan yang dapat membakar merupakan hal yang lasim dijumpai dari luka bakar
yang parah.:
1) Luka Bakar Termal, Luka bakar thermal (panas) disebabkan oleh karena terpapar
atau kontak dengan api, cairan panas atau objek-objek panas lainnya.
2) Luka Bakar Kimia
7
Luka bakar chemical (kimia) disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit
dengan asam atau basa kuat. Konsentrasi zat kimia, lamanya kontak dan
banyaknya jaringan yang terpapar menentukan luasnya injuri karena zat kimia ini.
3) Luka Bakar Elektrik
Luka bakar electric (listrik) disebabkan oleh panas yang digerakan dari
energi listrik yang dihantarkan melalui tubuh. Berat ringannya luka dipengaruhi
oleh lamanya kontak, tingginya voltage dan cara gelombang elektrik itu sampai
mengenai tubuh.
4) Luka Bakar Radiasi
Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe
injuri ini seringkali berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri
atau dari sumber radiasi untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran.
Terbakar oleh sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga merupakan
salah satu tipe luka bakar radiasi.
D. Patofisiologi
Termal (panas) terjadi pada kerusakan kulit , penguapan meningkat,
menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah kapiler, sehingga terjadi ekstravasasi
cairan tubuh , ekstravasasi cairan tubuh menyebabkan tekanan onkotik menurun, hal
tersebut menyebabkan cairan ekstravaskular menurun , sehingga terjadi hipovolemia
dan hemokonsentrasi, karena volume cairan menurun , volume cairan menurun
menyebabkan gangguan sirkulasi makro sehingga terjadi gangguan perfusi organ
penting (otak).
Etiologi(thermal, air panas, api, kimia, asam, alkali, radiasi, elektrik dll.)
luka bakar
vaskular
8
permeabilitas kapiler meningkat
volume intravaskular
turun
hipovolemia
Kompensasi
KOMPLIKASI
9
E. Fase Luka Bakar
1) Fase Akut
Disebut sebagai fase awal atau fase syok. Dalam fase awal penderita
mangalami ancaman gangguan airway (jalan nafas), breathing (makanisme
bernafas) dan circulation (sirkulasi). Gangguan airway tidak hanya dapat terjadi
segera atau beberapa saat setelah terbakar, namun masih dapat terjadi obstruksi
saluran peenafasan akibat cedera inhalasi dalam 48-72 jam, pasca trauma. Cedera
inhalasi adalah penyebab kematian utama penderita pada fase akut.
Pada fase akut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
akibat cedera termal yang berdampak sistemik.
3) Fase Lanjut
Fase ini akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka bakar dan
pemulihan fungsi organ-organ fungsional. Problem yang muncul pada fase ini adalah
penyulit berupa parut yang hipertropik, kleoid, gangguan pigmentasi, deformitas dan
kontraktur.
11
- Tidak dijumpai rasa nyeri, bahkan hilang sensasi karena ujung-ujung serabut
saraf sensorik mengalami kerusakan/kematian.
- Penyembuhan terjadi lama karena tidak ada proses epitelisasi spontan baik
dari dasar luka, tepi luka, maupun apendises kulit.
12
H. Manifestasi Klinis
1. Cedera
Jika luka bakar disebabkan oleh nyala api atau korban terbakar pada
tempat yang terkurung atau kedua-duanya, maka perlu diperhatikan tanda-tanda
sebagai berikut:
a) Keracunan korban monoksida
b) Distress Pernapasan
2. S epsis
Syok sejak terjadi pada klien luka bakar luas dengan ketebalan penuh, hal
ini disebabkan oleh bakteri yang menyerang luka masuk ke dalam aliran darah,
gejalanya :
a. Suhu tubuh berfariasi
b. Nadi (140-170x/mnt), sinus takikardi
c. Penurunan TD
d. Paralitik ileus
e. Perdarahan jelas dan luka
3. Metabolik
Terjadi peningkatan energi dan kenaikan kebutuhan nutrisi,
hipermetabolisme,meningkat aliran glukosa dan pengeluaran banyak protein dan
lemak adalah bciri-ciri respon terhadap trauma dan infeksi. Klien dengan luka
bakar menunjukkan adanya penurunan BB 25% dari berat badan sebelum dirawat
di RS sampai 3 minggu setelah luka bakar.
I. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksaan luka bakar dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1) Penanganan luka bakar ringan
Managemen nyeri
Profilaksis tetanus
Perawatan luka
13
2) Penanganan Luka Bakar Berat
Untuk klien dengan luka yang luas maka penanganan pada bagian
emergensi akan meliputi reevaluasi ABC (jalan nafas, kondisi pernafasan,
sirkulasi) dan trauma lain yang mungkin terjadi : resusitasi cairan
(penggantian cairan yang hilang), pemasangan kateter urin, pemasangan
NGT.
J. Pemeriksaan Diagnostik
1) Laboratorium
a. Hemoglobin : menurun
b. Hematokrit : menurun
c. Trombosit : menurun
d. SDP : Leukositosis
e. GDA : Penurunan PaO2/peningkatan PaCO2
f. Foto
Rontgen Dada : membantu memastikan cedera inhalasi asap.
g. EKG
K. Komplikasi
1. Infeksi. luka yang terbuka menyebabkan memudahkan kuman patogen
masuk kedalam tubuh.
2. Kehilangan anggota tubuh atau cacat fisik.
3. Sepsis. keadaan terinfeksi oleh mokroorganisme yang menghasilkan pus.
4. Gangguan fungsi organ.
5. Gangguan psikologis terhadap perubahan keadaan citra tubuh (cacat
permanen)
6. Syok hipovolemik.
7. Kontraktur. pengerutan jaringan otot atau parut yang menyebabbkan
deformitas
14
L. Asuhan Keperawatan Teoritis
1. Kasus
Tn.N usia 43th, agama islam, suku bangsa melayu, pekerjaan buruh
bangunan. tempat tinggal jln.mawar no.33 simpang IV sipin,jambi.klien
masuk ruang bedah RSD raden mattaher jambi tanggal 20-02-2010 dengan
(semua LB ).
alasan luka bakar akibat tersiram air panas.dari hasil pengkajian di
peroleh data klien terbaring di tempat tidur .Terdapat luka bakar pada paha
atas kiri dan kanan. Paha kanan dan kiri tampak merah dan melepuh. Klien
mengeluh nyeri pada daerah luka bakar.badan terasa lemah pada ekstremitas
bawah tampak tegang.tingkat kesadaran composmestis dari pemeriksaan
fisik di peroleh : TD 110/80 mmHg,N 90 x/i,RR 26 x/i,S 37,2ºC.
Konjungtiva tampak anemis, mukosa bibir tampak kering. Kapilarevil 4
detik. Dari hasil pemeriksaan laboratorium HB : 11,4gr%, Lk : 28.300ml3,
HT : 49%, Trombosit :101.000/ml3. Dan saat di diagnosa luka bakar grade 2.
keterangan dari keluarga klien di dapatkan bahwa tidak ada anggota keluarga
yang mengalami luka bakar
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Doengus (2000) diagnosa keperawatan yang bisa ditegakkan pada klien
dengan luka baker adalah :
a. Defisit volume cairan b.d peningkatan permeabilitas
kapiler dan perpindahan cairan dari ruang
intravaskular keruang intertitial.
b. Resiko tinggi infeksi b.d perubahan primer tidak
adekuat : kerusakan perlindungan kulit, jaringan
traumatik.
c. Nyeri b.d kerusakan kulit/jaringan, pembentukan
edema, manipulasi jaringan cidera.
15
d. Kerusakan mobilitas fisik b.d gangguan
neuromuskular, nyeri/tak nyaman, penurunan
kekuatan, tahanan.
e. Kerusakan integritas kulit b.d trauma : kerusakan
permukaan kulit karena destruksi lapisan kulit
(parsial/luka bakar dalam)
f. Gangguan citra tubuh (penampilan peran) b.d krisis situasi : kejadian
traumatik peran klien tergantung, kecacatan dan nyeri.
16
terbakar tiap hari. perpindahan cairan.
Kolaborasi : Kolaborasi :
1. Pasang kateter urine. 1. Memungkinkan ketat fungsi ginjal.
2. Berikan penggantian cairan IV 2. Menggantikan cairan/elektrolit yang
yang dihitung. hilang.
3. Awasi pemeriksaan laborator 3. Mengidentifikasi kehilangan darah.
4. Berrikan obat sesuai indikasi 4. Mungkin diindikasikan untuk
Mis : Diuretik, contoh manitol meningkatkan haluaran urine dan
(Osmitrol). mencegah nekrosis.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Luka bakar adalah suatu trauma yang sdisebabkan oleh panas, arus listrik, bahan
kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Dr.
Soetomo, 2001).
Luka bakar dapat disebabkan oleh panas, sinar ultraviolet, sinar X, radiasi nuklir,
listrik, bahan kimia, abrasi mekanik. Luka bakar yang disebabkan oleh panas api, uap
atau cairan yang dapat membakar merupakan hal yang lasim dijumpai dari luka bakar
yang parah
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/29950808/Makalah_Luka_Bakar
Yefta Moenadjat, dkk. 2001. Luka Bakar, Edisi I. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&u
act=8&ved=2ahUKEwjTwo2H__3kAhXCX3wKHc7YAP0QFjAAegQIBBAB&url=htt
p%3A%2F%2Fhendikasafitri.blogspot.com%2F2015%2F10%2Fasuhan-
keperawatan-luka-bakar-pada-
anak.html&usg=AOvVaw0EuYHwWq6zpcyd3m2foWjm
19