Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Persaingan bisnis yang makin ketat, dan semakin singkatnya siklus hidup produk dan
jasa yang ditawarkan, serta semakin tingginya tuntutan konsumen terhadap produk dan jasa
yang ditawarkan, maka perusahaan berusaha mencapai terobosan baru untuk mengantisipasi
perubahaan. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi kini hampir semua
aktivitas organisasi telah menggunakan aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi dan
cenderung mengarah pada upaya menggantikan sebagian aktivitas manajemen operasional
dan manajemen tingkat menengah alat bantu seperti E-mail, Voice mail , Internet, Video
Conferecing, Electronik, Telephone Celluler, dan berbagai teknologi informasi lainnya kini
semakin banyak digunakan.
Ada beberapa barang yang cocok dijual secara elektronik seperti barang elektronik
kecil, musik, piranti lunak, fotografi, dll. Barang yang tidak cocok seperti barang yang
memiliki rasio harga dan berat yang rendah, barang-barang yang perlu dibaui, dipegang,
dicicip, dan lain-lain. Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay,
Amazon.com, dan PayPal.
Proses pengambilan keputusan yang sebelumnya membutuhkan analisis yang cukup
rumit, kini mulai cenderung bisa diatasi dengan penerapan teknologi informasi berbasis
komputer. Fasilitas-fasilitas seperti E-mail, Vidio Conferencing, Audio conferencing, atau
Electronik Meeting System semakin mempermudah proses komunikasi antar organisasi
perusahaan yang tersebar secara lokal maupun internasional. Organisasi harus sensitif
terhadap pengaruh perkembangan teknologi yang mencakup informasi peralatan teknik, dan
proses dalam mengubah input menjadi output (Robbin & bernwell, 1989) disamping itu
manajemen dituntut memahami dengan baik sistem dan teknologi informasi. Makalah ini
memberikan gambaran tentang berbagai penerapan teknologi informasi pada organisasi
perusahaan dan kemungkinan-kemungkinan timbulnya peluang dan tantangan bagi
organisasi.
Perdagangan elektronik (electronic commerce, e-commerce) adalah penyebaran,
pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet
atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer
dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem
pengumpulan data otomatis.

1
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan
penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti:
transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), pemasaran elektronik (e-
marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online
transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih
luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis,
pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce
juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data (database), surat elektronik (e-
mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang,
dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali
banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web
(website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga
AS$12,2 miliar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu,
pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan
mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya,
perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI
untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara
elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih
tepat "perdagangan web" pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server
aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data
penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis
memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru
sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan
banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan
situs web perdagangan ini.

2
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan perdagangan elektronik atau E-commerce?
2. Apa saja Jenis-jenis E-commerce di Indonesia?
3. Apa saja Model-Model E-Commerce di Indonesia?
4. Apa sajakah manfaat (keuntungan) dan kendala penggunaan teknologi informasi
dalam menjalankan perdagangan elektronik?
5. Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik?
6. Apa sajakah aspek Perlindungan Konsumen Dalam UU Perlindungan Konsumen
dan UU Perdagangan Terhadap Konsumen E-Commerce

1.3 TUJUAN
1. Untuk dapat mengetahui apa itu perdagangan elektronic dan e-commerce
2. Untuk dapat mengetahui Jenis-jenis E-Commerce di Indonesia
3. Untuk dapat mengetahui Model-Model E-Commerce di Indonesia
4. Untuk dapat mengetahui manfaat (keuntungan) dan kendala penggunaan teknologi
informasi dalam menjalankan perdagangan elektronik
5. Untuk dapat mengetahui strategi perdagangan melalui jaringan elektronik
6. Untuk dapat mengetahui aspek Perlindungan Konsumen Dalam UU Perlindungan
Konsumen dan UU Perdagangan Terhadap Konsumen E-Commerce

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

Perdagangan elektronik yang biasa disebut e-commerce, adalah penggunaan jaringan


komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis. Beberapa orang mendefinisikan
perdagangan elektronik (e-commerce) dengan sempit, yaitu transaksi-transaksi yang hanya
melintasi batas perusahaan saja yang dapat diklasifikasikan sebagai e-commerce. Jika suatu
transaksi tetap berada di dalam batas perusahaan, orang-orang ini akan menyebutnya sebagai
transaksi bisnis elektronik. Kebanyakan orang menganggap bisnis elektronik dan
perdagangan elektronik sebagai satu hal yang sama.

Diartikan secara luas, yaitu bahwa e-commerce dapat memfasilitasi operasi internal
maupun eksternal perusahaan. Dengan pandangan ini, istilah bisnis elektronik dan
pedagangan elektronik adalah sama. Dalam definisi luas, akan menggunakan akses jaringan,
sistem berbasis komputer, dan antar muka sebuah browser WEB akan memenuhi persyaratan
sebagai perdagangan elektronik.
E-commerce merujuk pada semua bentuk transaksi komersial yang menyangkut
organisasi dan individu yang didasarkan pada pemrosesan dan transmisi data yang
didigitalisasikan, termasuk teks, suara dan gambar.Perdagangan melalui jaringan elektronik
sebagai penggunaan komputer untuk memudahkan semua operasi perusahaan. Banyak
operasi itu bersifat internal ; dilakukan dalam perusahaan oleh bidang fungsional keuangan,
manufaktur, pemasaran, SDM dan jasa informasi. Beberapa operasi lain mencakup hubungan
perusahaan dengan kedelapan elemen lingkungan.
Tanggung Jawab Lingkungan Utama dari Bidang Fungsional
Keuangan SDM Jasa Manufaktur Pemasaran
Inf.
Pelanggan X X
Pemasok X X
Pemegang Saham dan X
Pemilik
Serikat Pekerja X X

4
Masyarakat Keuangan X
Masyarakat Global X
Pesaing X
Pemerintah X X X X X
Sasaran e-commerce adalah menciptakan lingkungan komersial yang baru dalam segala
bentuknya di abad elektronik. Dimana beberapa tahap yang umumnya terdapat diantara
penjual dan pembeli dalam transaksi komersial dapat diintegrasikan sekaligus dan otomatis
secara elektronik. Jadi dapat meminimalkan biaya transaksi. Secara garis besar, e-commerce
saat ini diterapkan untuk melaksanakan aktifitas ekonomi business-to-business, dan business-
to-consumer.
Perdagangan elektronik dibedakan menjadi 7 jenis e-commerce:

1. Business to Customer (B2C)


Perdagangan melalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan transaksi antara sebuah
perusahaan dengan pemakai akhir dari produk. Strategi Business to Customer (B2C) melalui
Jaringan Elektronik :
a) Produk Digital, Produk dan jasa tertentu dapat dikirim kepada konsumen langsung
melalui internet. Contoh produk digital seperti lagu, film, perangkat lunak. Produk
dan jasa dapat langsung dikonsumsi setelah didownload.
b) Produk Fisik, Produk dan jasa tertentu yang tidak dapat langsung dikonsumsi melalui
internet, tetapi harus dikirimkan kepada konsumen. Order penjualan dan pembayaran
dapat diterima melaui internet, setelah itu dilakukan pengiriman kepada pembeli.
c) Virtual kontra Penjualan Hybrid, Penjual Virtual adalah penjualan yang dilakukan
oleh perusahaan yang tidak memiliki toko secara fisik. Penjual Hybrid adalah
penjualan yang dilakukan perusahaan yang memiliki toko secara fisik dan juga
memiki halaman Web untuk melakukan penjualan.
2. Business to Business (B2B)
Perdagangan melalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan transaksi antara
perusahaan-perusahaan yang tidak melibatkan pemakai akhir.
a) Melibatkan orang yang relatif sedikit
b) Orang-orang yang terlibat sangat terlatih dalam penggunaan sistem informasi dan
mengenal proses bisnis

5
3. Consumer to Consumer (C2C)
Website e-commerce C2C mengusung model bisnis yang melibatkan transaksi antar
konsumen. Kedua pihak tidak bertemu secara langsung, namun hanya lewat platform online
pihak ketiga. Contoh: tokopedia.com dan bukalapak.com.
4. Consumer to Business (C2B)
Website e-commerce C2B adalah kebalikan dari C2C. Website jenis ini melibatkan
transaksi dari konsumen ke perusahaan. Konsumen akan menawarkan produk atau jasa
kepada perusahaan yang membutuhkannya. Contoh: Google Adsense dan istockphoto.com.
5. Business to Administration (B2A)
Website e-commerce B2A mencakup kegiatan transaksi online yang terjadi antara
perusahaan dengan administrasi publik. Jenis e-commerce ini melibatkan layanan
pemerintah. Contoh: pajak.go.id dan bpjsketenagakerjaan.go.id.
6. Consumer to Administration (C2A)
Website e-commerce C2A memiliki model bisnis yang sama dengan B2A. Hanya saja,
C2A melibatkan transaksi antara konsumen/individu dengan administrasi publik. Contoh:
bpjs- kesehatan.go.id dan pajak.go.id.
7. Online to Offline (O2O)
Website e-commerce O2O mengusung model bisnis untuk menarik pelanggan online
agar mau berbelanja ke toko fisik. Intinya, konsep ini ingin menghubungkan antara saluran
online dengan toko fisik. Contoh: alfacart.com dan mataharimall.com.

2.2 Model-Model E-Commerce di Indonesia


1. Iklan Baris, merupakan salah satu bentuk e-commerce yang tergolong sederhana, bisa
dianggap sebagai evolusi dari iklan baris yang biasanya ditemui di koran-koran ke
dalam dunia online. Penjual yang menggunakan social media atau forum untuk
beriklan, biasanya tidak bisa langsung menyelesaikan transaksi pada website yang
bersangkutan. Namun penjual dan pembeli harus berkomunikasi secara langsung
untuk bertransaksi. Contoh iklan baris : Tokobagus, Berniaga, dan FJB-Kaskus.

2. Retail, merupakan jenis e-commerce yang dimana semua proses jual-beli dilakukan
melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Oleh karena
itu, kegiatan jual-beli di retail relatif aman, namun biasanya pilihan produk yang
tersedia tidak terlalu banyak, atau hanya fokus ke satu-dua kategori produk. Contoh
retail : Berrybenzka, Zalora, dan Lazada.

6
3. Marketplace, bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online, namun yang berjualan
bukan penyedia website, melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan
di website marketplace yang bersangkutan. Marketplace umumnya menyediakan
lapisan keamanan tambahan untuk setiap transaksi yang terjadi, seperti sistem
pembayaran escrow atau lebih umum dikenal sebagai rekening bersama. Jadi setiap
terjadi transaksi di dalam sistem marketplace tersebut, pihak marketplace akan
menjadi pihak ketiga yang menerima pembayaran dan menjaganya hingga produk
sudah dikirimkan oleh penjual dan diterima oleh pembeli. Setelah proses pengiriman
selesai, barulah uang pembayaran diteruskan ke pihak penjual.

2.3 Manfaat dari perdagangan melalui jaringan elektronik, yaitu :


Dari segi pengelompokkan manfaatnya, dapat dilihat dari :
a. Keuntungan bagi perusahaan
- Perluasan jaringan mitra bisnis. Pada perdagangan tradisional, sangatlah sulit suatu
perusahaan, menemukan letak geografis mitra bisnisnya yang berada di negara lain
ataupun benua lain.
- Efisien. Terbilang sangat efisien, karena setiap perusahaan tidak memerlukan
peralatan untuk menjalankan bisnis ini, dan hanya butuh internet semata. Dan
menurunkan segala tingkat biaya operasional, agar terkesan tidak mahal. Karena
dijalankan melalui jalur online.
- Perluasan pasar. Jangkauan akan semakin sangat luas, karena tidak dibatasi oleh
letak geografis dimanapun perusahaan itu berada.
- Memperpendek Jarak. Perusahaan-perusahaan dapat lebih mendekatkan diri dengan
konsumen. Dengan hanya mengklik link-link yang ada pada situs-situs. Konsumen
dapat menuju ke perusahaan dimana pun saat mereka berada.

b. Keuntungan Bagi Konsumen


- Efektif. Konsumen dapat memperoleh informasi tentang produk atau jasa yang
dibutuhkan dan bertransaksi dengan cara cepat dan murah.
- Aman secara fisik. Konsumen tidak perlu mendatangi toko tempat perusahaan
menjajakan barangnya dan ini memungkinkan konsumen dapat bertransaksi dengan
aman sebab didaerah-daerah tertentu mungkin sangat berbahaya jika berkendaraan
dan membawa uang tunai dalam jumlah yang sangat besar.

7
- Fleksibel. Konsumen dapat melakukan transaksi dari berbagai lokasi, baik dari
rumah,kantor,warnet atau tempat lainnya.

c. Keuntungan Bagi Masyarakat Umum


- Mengurangi Polusi dan Pencemaran Lingkungan.
Dengan adanya e-commerce yang dapat dilakukan dimana saja, customer tidak perlu
melakukan perjalanan ke toko-toko, dimana hal ini pada gilirannya akan
mengurangi jumlah kendaraan yang ada dijalanan. Berkurangnya kendaraan
dijalanan berarti menghemat bahan bakar (BBM) dan mengurangi tingkat polusi
udara yang diakibatkan kendaraan bermotor yang dapat mencemari lingkungan.
- Membuka Peluang Kerja Baru.
Era e-commerce akan membuka peluang-peluang kerja baru bagi mereka yang tidak
buta teknologi. Muncul pekerjaan baru seperti pemrogram komputer, perancangan
web, ahli dibidang basis data, analisis sistem, ahli dibidang jaringan komputer, dan
sebagainya.
- Menguntungkan Dunia Akademis.
Berubahnya pola hidup masyarakat dengan hadirnya e-commerce, kalangan
akademisi akan semakin diperkaya dengan kajian-kajian psikologis, antropologis,
sosial-budaya, dan sebagiannya yang berkaitan dengan cara dan pola hidup yang
berkaitan dengan dunia maya. Selain itu dampak langsung dari hadirnya internet
secara langsung akan menantang kiprah ilmuwan dibidang teknik komputer, teknik
telekomunikasi, elektronika, pengembangan perangkat lunak, dan sebagainya.
- Meningkatkan Kualitas Sumber daya Manusia
E-commerce, seperti juga teknologi komputer pada umumnya, hanya bisa dilakukan
oleh orang-orang yang tidak gagap teknologi, sehingga pada gilirannya akan
merangsang orang-orang untuk mempelajari teknologi komputer demi kepentingan
mereka sendiri. Selain itu dalam melakukan e-commerce, seseorang suatu saat
mungkin akan tersesat ke situs-situs berkualitas yang akan meningkatkan
pemahaman orang yang bersangkutan.

2.4 Kendala perdagangan melalui jaringan elektronik


1. Biaya tinggi
Maksudnya ialah untuk melakukan atau membuka perdagangan secara online itu
sangat membutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena itu biasanya bisnis ini di lakukan

8
oleh kalangan menengah keatas,tetapi ada juga dari kalangan menengah kebawah
untuk menekuni bisnis ini.
2. Masalah keamanan
Yang di maksud adalah dalam e-commerce masalah keamannya masih banyak yang di
ragukan, banyak juga pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab menyalah gunakan
system seperti ini, seperti :
- Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
- Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.
3. Perangkat lunak yang tidak tersedia
Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia,maksudnya ialah masih banyak
aplikasi-aplikasi yang kurang mendukung dalam menjalankan pada e-commerce,dan
banyak aplikasinya pun masih terbatas atau sedikit yang di keluarkan oleh
vendor,sehingga ini dapat di katakan sebagai kendala pada e-commerce.
Tidak semua perusahaan ikut dalam keramaian perdagangan melalui jaringan
elektronik.
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
1. E-mail dan Messaging
2. Content Management Systems
3. Dokumen, spreadsheet, database
4. Akunting dan sistem keuangan
5. Informasi pengiriman dan pemesanan
6. Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
7. Sistem pembayaran domestik dan internasional
8. Newsgroup
9. On-line Shopping
10. Conferencing
11. Online Banking/internet Banking
12. Product Digital/Non Digital
13. Online SEO

2.5 Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik


a. Sistem Antar Organisasi
Sistem Antar Organisasi (IOS) ialah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang
terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal yang bekerja sama

9
untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra
dagang atau mitra bisnis.
1. Para mitra dagang tersebut ikut dalam IOS dengan harapan memperoleh manfaat
tertentu. Adapun manfaat tersebut, yaitu:
a. Efisiensi komparatif ; dengan bergabung dalam IOS, para mitra dagang dapat
menyediakan barang dan jasa mereka dengan biaya yang lebih murah daripada
pesaing mereka. Perbaikan dalam efisiensi ini dapat berasal dari dalam dan
berkaitan dengan organisasi lain.
b. Efisiensi internal, terdiri dari perbaikan-perbaikan dalam operasi itu sendiri
sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data lebih cepat,
menganalisis lebih cepat dan membuat keputusan lebih cepat.
c. Efisiensi antar-organisasi, mencakup perbaikan-perbaikan yang diperoleh
melalui kerja sama dengan perusahaan lain.
2. Kepuasan tawar menawar merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk
menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan pelanggannya yang
menguntungkan dirinya. Kepuasan itu berasal dari 3 metode dasar :
a. Keistimewaan produk yang unik.
pemesanan lebih mudah, pengiriman yang lebih cepat, waktu respon atas
permintaan informasi yang lebih cepat
b. Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian.
mengurangi biaya belanja dalam mencari pemasok, dapat mengidentifikasi
produk alternative dengan mendapatkan harga yang terendah.
c. Peningkatan biaya peralihan.
perusahaan ingin jika pelanggan beralih ke pesaing maka biaya peralihannya
menjadi mahal. Ketergantungan produk satu dengan yang lainnya sangat tinggi.

b. Pertukaran data Elektronik / Electronic Data Interchange (EDI)


Beberapa aktifikas komersial sebenarnya telah lama dilakukan melalui jaringan.
Namun tingkat operasionalnya terbatas pada transaski business-to-business dan
melakukannya melalui jaringan virtual yang sifatnya pribadi dan mahal.Elektronic
Data Interchange (EDI) misalnya, telah diimplementasikan beberapa dekade yang lalu
untuk melakukan transaksi busines-to-business skala besar.
Ektronic Data Interchange (EDI) adalah transmisi data dalam bentuk yang
terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke komputer

10
diantara beberapa perusahaan. Elektronic Data Interchange (EDI) biasanya digunakan
antara pemasok dan produsen. Namun sistem ini tidak memiliki fleksibilitas yang
cukup memadai untuk memenuhi tuntutan pasar yang muncul sekarang ini. Di internet,
order produk saat ini sudah dapat dilakukan dengan hanya melihat katalog produk, dan
kemudian memasukkannya ke dalam keranjang belanja elektronik dengan menekan
tombol mouse untuk menyelesaikan prosedur pembelian setelah mengisi form order.
Tingkat penerapan EDI :
1. Pemakai tingkat 1, hanya 1 atau 2 set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah
mitra dagang yang terbatas.
2. Pemakai tingkat 2, banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah besar
mitra dagang.
3. Pemakai tingkat 3, bukan cuma set transaksi yang ditransmisikan ke banyak mitra
dagang, tetapi aplikasi komputer perusahaan disesuaikan dengan pendekatan EDI.

c. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan EDI dan mengidentifikasi


apakah perusahaan akan proaktif atau reaktif :
1. Tekanan pesaing.
Jika perusahaan berada dalam posisi yang lebih buruk akan dibandingkan para
pesaingnya atau jika industri/asosiasi perdagangan memberikan tekanan yang kuat,
perusahaan akan menetapkan EDI secara reaktif.
2. Kekuasaan yang dilaksanakan.
Jika suatu perusahaan dapat melaksanakan kekuasaan atas anggota IOS yang lain,
perusahaan akan bersikap proaktif dalam menerapkan EDI.
3. Kebutuhan intern
Jika perusahaan melihat bahwa partisipasi dalam IOS merupakan cara untuk
meningkatkan operasinya sendiri, perusahaan akan menerapkan EDI secara proaktif.
4. Dukungan manajemen puncak.
Tanpa memandang apakah perusahaan bertindak secara proaktif dan reaktif,
dukungan manajemen puncak selalu mempengaruhi keputusan.
Pendekatan yang diambil akan menentukan cara perusahaan melaksanakan
penerapannya. Penelitian Premkumar dan Ramamurthy menyimpulkan bahwa
perusahaan proaktif cenderung :
a. Melakukan
b. perencanaan proyek EDI yang lebih baik.

11
c. Membangun hubungan yang lebih baik dengan banyak mitra dagang.
d. Melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengintegrasikan EDI keberbagai
aplikasi lain.
Perusahaan EDI Menikmati Manfaat Langsung dan Tidak Langsung. Rancang Ulang
Proses Bisnis / Business Process Redesign (BPR) Penggantian proses yang ketinggalan
jaman dengan yang lebih baru.
BPR mempengaruhi jasa informasi / Information Service (IS) dengan 2 cara :
1. Menerapkan BPR, untuk merancang ulang sistem berbasis komputer yang tidak dapat
dipertahankan lagi melalui pemeliharaan sistem biasa.
2. Perusahaan menerapkan BPR untuk bebrbagai operasi utamanya, usaha tersebut pasti
menimbulkan dampak gelombang yang mengakibatkan rancang ulang sistem berbasis
komputer.

Teknik penerapan BPR :


1. Rekayasa mundur, proses menganalisis suatu sistem untuk mengidentifikasi elemen-
elemennya dan hubungannya serta untuk menciptakan dokumentasi dalam tingkat
abstraksi yang lebih tinggi dari yang sekarang ada.
2. Restrukturisasi, transformasi suatu sistem menjadi bentuk yang lain tanpa mengubah
fungsionalitasnya.
3. Rekayasa ulang, rancang ulang lengkap suatu sistem dengan tujuan mengubah
fungsionalitasnya (rekayasa maju).

Teknologi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik :


1. Sambungan langsung, perusahan dapat membentuk jaringan komunikasi data dengan
para mitra dagangnya dengan menggunakan sirkuit yang disediakan oleh penyedia
telekomunikasi umum.
2. Jaringan bernilai tambah, disediakan oleh penjual yang bukan hanya menyediakan
sirkuit tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan
sirkuit itu bagi EDI.
3. Internet, memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya
menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan.

Jalan menuju perdagangan melalui jaringan elektronika.


1. Mengumpulkan intelijen bisnis

12
“Jika anda ingin ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik, hal pertama
yang anda perlukan adalah pemahaman mengenai elemen-elemennya.”
2. Membentuk suatu sistem antar-organisasi (IOS)

d. Faktor kunci sukses dalam e-commerce


Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya
mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal,
pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang
baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa
faktor yang termasuk:
1. Menyediakan harga kompetitif
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-
lain.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan.

2.6 Aspek Perlindungan Konsumen Dalam UU Perlindungan Konsumen dan UU


Perdagangan Terhadap Konsumen E-Commerce
1. Transaksi E-Commerce Dalam UU Perlindungan Konsumen
Dalam konteks hukum perlindungan konsumen yang berlaku di Indonesia, yaitu
UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, hak dan kewajiban konsumen
dan pelaku usaha telah diatur dengan jelas dan tegas. Untuk hak dan kewajiban
konsumen diatur dalam Pasal 4 dan 5 UU Perlindungan Konsumen, sedangkan untuk
hak dan kewajiban pelaku usaha diatur dalam Pasal 6 dan 7 UU Perlindungan
Konsumen. Dalam pasal-pasal tersebut diatur bagaimana proporsi atau kedudukan
konsumen dan pelaku usaha dalam suatu mekanisme transaksi bisnis atau
perdagangan.
Dalam konteks transaksi e-commerce, aspek hukum perlindungan konsumen yang
berkaitan langsung dengan konsumen adalah yang mengenai aspek perbuatan yang
dilarang bagi pelaku usaha dan tanggung jawab pelaku usaha. Aspek perbuatan yang
dilarang bagi pelaku usaha dalam UU Perlindungan Konsumen diatur dalam Pasal 8

13
sampai dengan Pasal 17. Aspek ini dapat diberlakukan apabila dapat dibuktikan bahwa
barang dan/jasa yang diperdagangkan melalui e-commerce melanggar ketentuan ini.
Selanjutnya terkait dengan hal ini pula tentang dilarangnya iklan yang
menyesatkan.konsumen maupun yang mengelabui, seolah-olah barang dan/atau jasa
yang ditawarkan mempunyai kondisi yang baik namun pada kenyataannya tidak.
Usaha yang berada diluar wilayah Indonesia, sebenarnya tergantung kepada
perjanjian antara para pihak yang telah disepakati sebelumnya. Biasanya dalam kontrak
akan dimuat klausula choice a law (pilihan hukum), namun dari beberapa yang ada
dilapangan, seperti halnya amazon.com, dalam klausula condition of use yang
diterbitkannya, amazon.com menegaskan bahwa untuk setiap transaksi yang
dijalankannya berlaku The Law of State of Washington sebagai pilihan hukumnya.8
UU Perlindungan Konsumen belum secara jauh mengatur tentang hal tersebut, dan
apabila suatu ketika terjadi suatu sengketa maka instrumen hukum yang tepat
digunakan adalah menggunakan hukum perdata internasional, seperti perjanjian dan
yurisprudensi.
Prinsip utama transaksi secara online di Indonesia masih lebih mengedepankan
aspek kepercayaan atau “trust” terhadap penjual maupun pembeli. Prinsip keamanan
infrastruktur transaksi secara online seperti jaminan atas kebenaran identitas
penjual/pembeli, jaminan keamanan jalur pembayaran (payment gateway), jaminan
keamanan dan keandalan website e-commerce belum menjadi perhatian utama bagi
penjual maupun pembeli, terlebih pada transaksi berskala kecil sampai medium dengan
nilai nominal transaksi yang tidak terlalu besar (misalnya transaksi jual beli melalui
jejaring sosial, komunitas online, toko online, maupun blog).
Adanya payung hukum yang jelas terkait perlindungan konsumen dan kesadaran
masyarakat terhadap product awarnesss diharapkan dapat mengurangi atau
meminimalisir resiko terjadinya praktek perdagangan yang curang yang dapat
melindungi konsumen, terutama konsumen e-commerce.

2. E-Commerce Dalam UU Perdagangan


Undang-Undang perdagangan ini merupakan manifestasi dari keinginan untuk
memajukan sektor perdagangan yang dituangkan dalam kebijakan perdagangan
dengan mengedepankan kepentingan nasional. Hal ini sangat jelas dalam Pasal 2 huruf
(a) UU Perdagangan tersebut yang menyatakan bahwa: “Kebijakan perdagangan
disusun berdasarkan asas kepentingan nasional”. Kepentingan nasional tersebut antara

14
lain meliputi: mendorong pertumbuhan ekonomi, mendorong daya saing perdagangan,
melindungi produksi dalam negeri, memperluas pasar tenaga kerja, perlindungan
konsumen, menjamin kelancaran/ketersediaan barang dan jasa, penguatan UMKM dan
lain sebagainya.
Secara sistematis lingkup pengaturan mengenai perdagangan yang diatur didalam
UU perdagangan ini meliputi, Perdagangan dalam negeri, perdagangan luar negeri,
perdagangan perbatasan, standarisasi, perdagangan melalui sistem elektronik,
perlindungan dan pengamanan perdagangan, pemberdayaan koperasi dan usaha mikro
kecil menengah, pengembangan ekspor, kerjasama perdagangan internasional, sistem
informasi perdagangan, tugas dan wewenang pemerintah dibidang perdagangan,
komite perdagangan nasional, pengawasan dan penyidikan.
Terkait dengan e-commerce, dalam UU Perdagangan juga telah mengatur
mengenai perdagangan melalui sistem elektronik atau e-commerce, yang diatur dalam
UU pasal 65 dan 66. Pemberlakuan aturan e-commerce yang Pengawasan E
Commerce tercantum di dalam UU Perdagangan ini berlaku untuk skala internasional.
Maksudnya adalah seluruh transaksi elektronik yang dilakukan pelaku usaha dalam
negeri dan luar negeri, yang menjadikan Indonesia sebagai pasar wajib mematuhi
aturan e-commerce yang ada di dalam UU Perdagangan dan peraturan
pelaksanaannya.10 Dalam UU Perdagangan ini, Pemerintah mengatur bagaimana
transaksi elektronik dan bisnis online dapat dipertanggungjawabkan oleh pelaku bisnis
dan dapat memberikan perlindungan terhadap konsumen. Tujuan dari pengaturan e-
commerce dalam UU Perdagangan adalah untuk memberikan perlindungan kepada
konsumen dan juga bagi para pelaku usaha.
Dalam pasal 65 UU Perdagangan ini mewajibkan pelaku usaha e-commerce untuk
menyediakan data dan /atau informasi secara lengkap dan benar sehingga akan
memudahkan untuk menelusuri legalitasnya. Hal ini sangat baik dalam segi
perlindungan konsumen namun, implementasi dari ketentuan ini akan sulit terwujud
jika aturan pelaksananya tidak segera diterbitkan oleh pemerintah, karena e-commerce
itu sendiri sangat kompleks dan terjadi di lintas negara.
Dalam UU Perdagangan tersebut telah memuat beberapa poin penting dalam hal
perlindungan konsumen. Isu yang penting dari perdagangan e-commerce dalam UU
Perdagangan ini ini adalah bagaimana UU ini dapat melindungi pelaku usaha mikro
yang baru berkembang tanpa mengenyampingkan perlindungan konsumen. Adanya
amanat dari Pasal 65 UU Perdagangan terkait pelaku usaha e-commerce yang

15
diharuskan menyediakan data dan informasi akan memberikan dampak baik bagi
perlindungan konsumen. Dalam Pasal 65 ayat (4) UU Perdagangan di sebutkan
Data dan/atau informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:
a. identitas dan legalitas Pelaku Usaha sebagai produsen atau Pelaku Usaha Distribusi;
b. persyaratan teknis Barang yang ditawarkan;
c. persyaratan teknis atau kualifikasi Jasa yang ditawarkan;
d. harga dan cara pembayaran Barang dan/atau Jasa; dan
e. cara penyerahan Barang

16
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Perdagangan melalui jaringan elektronik dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
memasarkan produk, barang dan jasa.
Strategi yang paling penting adalah strategi yang elemen-elemennya dikaitkan dengan
transmisi data elektronik. Nama yang berkaitan dengan strategi ini adalah sistem antar-
organisasi (IOS). EDI merupakan subset dari IOS. Istilah lain adalah EDI yaitu pertukaran
data elektronik. Pertukaran data elektronik adalah suatu cara untuk mencapai sistem antar
organisasi.
Dalam melakukan perdagangan melalui jaringan elektronik dapat melakukan
Pelayanan Pelanggan yang lebih baik. Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan
yang lebih baik.Pengembangan atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.
Hal tersebut dapat dilakukan apabila kita melakukan strategi yang baik dengan Sistem Antar
Organisasi.

3.2 SARAN
Berbisnis antar manusia diberbagai dunia menjadi alasan utama berkembanganya
perdagangan melalui media elektronik, seperti banyaknya shop-shop online. Melalui akses
jaringan dan teknologi komputer. Dalam melakukan perdagangan melalui jaringan elektronik
kita harus memperhatikan biaya penerapan, masalah keamanan, dan kemampuan atau
ketersediaan perangkat lunak.

17

Anda mungkin juga menyukai